MODUL PERKULIAHAN
Struktur Baja 1 Konsep Pada Desain De sain Struktur Baja
Fakultas
Program Studi
Teknik Perencanaan dan Desain
Teknik Sipil
Tatap Muka
Kode MK
Disusun Oleh
02
MK11052
Ivan Jansen S., ST, MT
Abstrat
Kompetensi
Modul ini bertujuan untuk memberikan pemaham pemahaman an dasar dasar mengen mengenai ai konsep konsep pada naalisis dan perhitungan desain struktur baja.
Maha Mahasi sisw swa/ a/ii mamp mampu u mene menent ntuk ukan an desa desain in dan dan análi nálisi sis s berd berdas asar arka kan n metode ASD dan juga LRFD.
Konsep Pada Desain Struktur Baja 1.
Metoda ASD
Perbedaan utama antara ASD Allowable Stress Design! dan LRFD Load and Resistan"e Fa"tor Design! adalah terletak daripada angka keamanan #ang digunakan. Didalam LRFD beban #ang diaplikasikan terhadap struktur merupakan beban ter$aktor% dan untuk kekuatan nominal dari suatu bahan / elemen menggunakan reduksi kapasitas. &ntuk lebih jauh lagi% nilai dari beban ter$aktor tergantung pada tipe beban dan juga kombinasi pembebanan. Pada ASD% han#a ' satu! $a"tor angka keamanan #ang digunakan #ang diaplikasikan kepada tegangan #ang terjadi pada kondisi batas limit state!. Limit state untuk ASD sama seperti #ang digunakan pada LRFD #aitu ( '. )ielding kelelehan! *. Fra"ture retak / patah! +. ,u"kling tekuk!
Pada ASD% sebuah elemen struktur memiliki properties / si$at penampang seperti luasan% dan momen inersia #ang "ukup besar untuk men"egah atau mengatasi tegangan-tegangan maksimum #ang terjadi supa#a tidak melebihi dari tegangan ijinn#a. ondisi dari tegangan ijin ini masih berada pada tingkat elastis dari material #ang tepatn#a lebih ke"il dari tegangan leleh #ield stress!. ,iasan#a nilai daripada tegangan ijin tersebut adalah diambil sebesar .0F#. 1egangan ijin ini didapatkan dengan "ara membagi tegangan leleh F#! ataupun tegangan tarik ultimate Fu! dengan sebuah $a"tor keamanan. Pendekatan ini dalam design disebut sebagai design elastis atau design dengan tegangan kerja. 1egangan-tegangan kerja merupakan hasil dari beban kerja dari aplikasi beban. ,eban kerja juga disebut sebagai sel$ish load atau beban la#an. Prinsip daripada ASD adalah sebagai berikut ( 1egangan-tegangan #ang terjadi pada kondisi batas dibagi dengan sebuah $aktor keamanan #ang didapatkan dari sebuah tegangan ijin% dan tegangan maksimum #ang disebabkan oleh beban la#an / ser2is #ang tidak boleh melampaui tegangan-tegangan ijin tersebut. 3ontohn#a sebagai berikut ( &ntuk tarik a4ial(
‘15
2
Struktur Baja 1 52an 6ansen S.% S1% M1
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http(//www.mer"ubuana.a".id
Dimana 7 $ t 8 tegangan tarik #ang dihitung P 8 beban tarik a4ial la#an / ser2is Ft 8 tegangan tarik ijin ,erikut merupakan hubungan antara pembebanan dan kekuatan (
Ra 8 re9uired strength kekuatan #ang diinginkan! Rn 8 nominal strength kekuatan dari elemen / batang! : 8 sa$et# $a"tor Rn / : 8 allowable strength
ekuatan #ang diperlukan Ra % adalah penjumlahan dari beban ser2is atau beban la#an % dimana hal ini diikuti dengan kombinasi pembebanan. ,erikut kombinasi pembebanan se"ara ASD sesuai dengan AS3;-<.
=ilai dari $aktor .<> pada beberapa kombinasi pemebebanan adalah untuk men"akup sesuatu dalam ketidakpastian dalam pembebanan% dimana tidak semua beban bekerja tepat pada saat #ang bersamaan. =ilai untuk $aktor .< #ang diaplikasikan pada kondisi seismik atau gempa adalah dikarenakan AS3; < menggunakan pendekatan terhadap kekuatan dalam menghitung
‘15
3
Struktur Baja 1 52an 6ansen S.% S1% M1
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http(//www.mer"ubuana.a".id
e$ek dari ; beban gempa % dan $aktor tersebut adalah suatu usaha untuk men#eimbangkan e$ek tersebut untuk ASD. &ntuk nilai betas terhadap kelelehan #ielding! atau tekuk akibat t ekan"ompression bu"kling! % nilai 8 '.0< % untuk nilai batas terhadap putus/kegagalan rupture! adalah 8 *. Maka % hubungan antara $aktor tahanan/kemampuan nominal batang terhadap angka keamanan sa$et# $a"tor! (
Maka hubungan antar beban menjadi (
Dimana ( $ 8 tegangan #ang di aplikasikan F 8 allowable stress tegangan ijin!
2.
‘15
4
Metoda LRFD
Struktur Baja 1 52an 6ansen S.% S1% M1
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http(//www.mer"ubuana.a".id
Se"ara umum% LRFD menggambarkan sebagai berikut (
- ,eban ter$aktor lebih ke"il dari kekuatan nominal #ang ter$aktor ?al diatas merepresentasikan dari tahanan atau kekuatan dari sebuah sistem struktur akibat beban #ang ter$aktor harus lebih ke"il dari tahanan atau kekuatan pada sebuah elemen atau sistem struktur nominal. Faktor beban diaplikasikan kepada beban ser2is / la#an% elemen struktur #ang dipilih memiliki kekuatan #ang "ukup untuk menahan beban tersebut. Pada kondisi LRFD% beban ter$aktor merupakan jumlah dari seluruh beban ser2is #ang ditahan oleh elemen struktur #ang masing-masing dikalikan dengan beban ter$aktor masing-masing. 3ontohn#a ( beban mati memiliki $a"tor beban #ang berbeda dari beban hidup. ,eban ter$aktor merupakan sebuah kondisi beban #ang mengakibatkan kegagalan #ang lebih besar daripada beban la#an atau ser2is a"tual se"ara total sehingga biasan#a beban ter$aktor lebih besar daripada satu. =amun% kekuatan ter$aktor merupakan sebuah reduksi atau pengurangan dari kekuatan #ang dapat digunakan% dimana nilai $a"tor dari tahanan kekuatan ini adalah biasan#a lebih ke"il daripada satu. ,eban ter$aktor merupakan beban-beban #ang membawa strektur ataupun elemen struktur kepada kondisi batasn#a. Dalam pemahaman angka keamanan% limit state kondisi batas! dapat berupa sama seperti kondisi ASD% #aitu #ielding% $ra"ture% ataupun bu"kling dan tahanan #ang ter$aktor ini merupakan kekuatan #ang dapat digunakan dari sebuah elemen struktur #ang direduksi atau dikurangi pada sebuah angka resistan"e $a"tor / $aktor tahanan. ombinasi pembebanan berdaarkan AS3; < untuk LRFD (
ombinasi 0 adn < untuk menjelaskan kemungkinan dari beban mati dan beban angin atau beban gempa menjadi saling menghilangkan satu dengan #ang lain#a. 3ontohn#a adalah e$ek dari beban mati neto% dapat berbeda antara .@DL dan 'L atau diantara .@DL dan ';B.
‘15
5
Struktur Baja 1 52an 6ansen S.% S1% M1
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http(//www.mer"ubuana.a".id
beban angin maupun beban gempa "enderung untuk memberikan e$ek guling pada struktur % tapi beban mati ataupun beban gra2itasi akan memberikan e$ek pen#eimbang. Pembebanan Struktur
,eban adalah ga#a luar #ang bekerja pada suatu struktur. Penentuan se"ara pasti besarn#a beban #ang bekerja pada suatu struktur selama umur la#ann#a merupakan salah satu pekerjaan #ang "ukup sulit. Dan pada umumn#a penentuan besarn#a beban han#a merupakan suatu estimasi saja. Meskipun beban #ang bekerja pada suatu lokasi dari struktur dapat diketahui se"ara pasti% namun distribusi beban dari elemen ke elemen% dalam suatu struktur umumn#a memerlukan asumsi dan pendekatan. 6ika beban-beban #ang bekerja pada suatu struktur telah diestimasi% maka masalah berikutn#a adalah menentukan kombinasikombinasi beban #ang paling dominan #ang mungkin bekerja pada struktur tersebut. ,esar beban #ang bekerja pada suatu struktur diatur oleh peraturan pembebanan #ang berlaku% sedangkan masalah kombinasi dari beban-beban #ang bekerja telah diatur dalam S=5 +'<*@-** pasal 0.*.* #ang akan dibahas kemudian. ,eberapa jenis beban #ang sering dijumpai antara lain(
a. ,eban Mati% adalah berat dari semua bagian suatu gedung/bangunan #ang bersi$at tetap selama masa la#an struktur% termasuk unsur-unsur tambahan% finishing, mesinmesin
serta
peralatan
tetap
#ang
merupakan
bagian
tak
terpisahkan
dari
gedung/bangunan tersebut. 1ermasuk dalam beban ini adalah berat struktur% pipa-pipa% saluran listrik% A3% lampu-lampu% penutup lantai% dan pla$on. ,eberapa "ontoh berat dari beberapa komponen bangunan penting #ang digunakan untuk menentukan besarn#a beban mati suatu gedung/bangunan diperlihatkan dalam tabel berikut (
‘15
6
Struktur Baja 1 52an 6ansen S.% S1% M1
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http(//www.mer"ubuana.a".id
b. ,eban ?idup% adalah beban gra2itasi #ang bekerja pada struktur dalam masa la#ann#a% dan timbul akibat penggunaan suatu gedung. 1ermasuk beban ini adalah berat manusia% perabotan #ang dapat dipindah-pindah% kendaraan% dan barang-barang lain. arena besar dan lokasi beban #ang senantiasa berubahubah% maka penentuan beban hidup se"ara pasti adalah merupakan suatu hal #ang "ukup sulit. ,eberapa "ontoh beban hidup menurut kegunaan suatu bangunan% ditampilkan dalam tabel berikut (
". ,eban Angin% adalah beban #ang bekerja pada struktur akibat tekanan-tekanan dari gerakan angin. ,eban angin sangat tergantung dari lokasi dan ketinggian dari struktur. ,esarn#a tekanan tiup harus diambil minimum sebesar *> kg/m * %ke"uali untuk bangunan-bangunan berikut( 1. 1ekanan tiup di tepi laut hingga > km dari pantai harus diambil minimum C kg/m * 2. &ntuk bangunan di daerah lain #ang kemungkinan tekanan tiupn#a lebih dari C kg/m* % harus diambil sebesar p 8 V 2 / 16 kg/m*!% dengan V adalah ke"epatan an gin dalam m/ s 3. &ntuk "erobong% tekanan tiup dalam kg/m * harus ditentukan dengan rumus C*%> %0h!% dengan h adalah tinggi eerobong seluruhn#a dalam meter
=ilai tekanan tiup #ang diperoleh dari hitungan di atas harus dikalikan dengan suatu koe$isien angin% untuk rnendapatkan ga#a resultan #ang bekerja pada hiding kontak tersebut.
‘15
7
Struktur Baja 1 52an 6ansen S.% S1% M1
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http(//www.mer"ubuana.a".id
d. ,ehan Eempa. adalah semua beban statik eki2alen #ang bekerja pada struktur akibat adan#a pergerakan tanah oleh gernpa bumi% baik pergerakan arah 2erti"al maupun horiontal. =amun pada umumn#a per"epatan tanah arah horiontal lebih besar daripada arah 2ertikaln#a% sehingga pengaruh gempa horiontal jauh lebih menentukan daripada gempa 2ertikal. ,esarn#a ga#a geser dasar stati" eki2alen! ditentukan berdasarkan persamaan (
dengan 3 adalah $aktor respon gempa #ang ditentukan berdasarkan lokasi bangunan dan jenis tanahn#a% I adalah $aktor keutamaan gedung% R adalah $aktor reduksi gempa #ang tergantung pada jenis struktur #ang bersangkutan% sedangkan adalah berat total bangunan termasuk beban hidup #ang bersesuaian.
3ontoh ' ( Suatu struktur pelat lantai dipikul oleh balok dari pro$il F C>.*.@.'C dengan jarak antar balok adalah sebesar *%> m as ke as!. ,eban mati pelat lantai seb"sar *%> k=/ m * dan beban hidup C k=/m * G ?itunglah beban ter$aktor #ang harus dipikul oleh balok tersebut sesuai kombinasi LRFD S=5 +-'<*@-**!
Pen#elesaian( 1iap balok harus memikul berat sendiri ditambah beban dari pelat selebar *%> m. D 8 %<0 *%>*%>! 8 <%' k=/m L 8 *%>C! 8 ' k=/m
arena han#a ada * jenis beban #akni beban mati dan beban hidup% maka han#a perlu diperiksa terhadap kombinasi beban pertama dan kedua dari da$tar kombinasi pemebebanan (
U = '%CD 8 '%C<%'! 8 @%H'C k=/m U 8 '%*D l%0L %>L%' atau H) 8 '%*<%'! '%0'! %>! 8 *C%C'* k=/m 6adi% beban ter$aktor #ang menentukan adalah sebesar *C%C'* k=/m .
‘15
8
Struktur Baja 1 52an 6ansen S.% S1% M1
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http(//www.mer"ubuana.a".id
3ontoh * ( Suatu sistem struktur atap dari pro$il F C.*.H.'+ #ang diletakkan setiap jarak + m% digunakan untuk memikul beban mati sebesar * k=/m * % beban hidup atap '%> k=/m* serta beban angin ' k=/m * G ?itunglah beban ter$aktor #ang harus dipikul oleh pro$il tersebutI
Pen#elesaian ( ,eban-beban #ang harus dipikul pro$il tersebut adalah( D 8 %00 +*! 8 0%00 k=/m L 8 k=/m La 8 +'%>! 8 C%> k=/m 8 +'! 8 + k=/m
Periksa terhadap kombinasi pemhebanan ' hingga >( & 8 l %CD 8 ' %C0%00! 8 @%+*C k=/m & 8 ' %*D ' %0L %> La% atau ?! 8'%*0%00! '%0! %>C%>! 8 '%*C* k=/m & 8 '%*D '%0La atau ?! .L atau %H ! 8 '%*0%00! '%0C%>! %H+! 8 '<%>@* k=/m & 8 ' %*D '%+ JL %>La% atau ?! 8 '%*0%00! '%++! %>C%>! 8 'C%'C* k=/m & 8 %@D K '%+ 8 %@0%00! ' %++! 8 @%H@C k=/m atau *%@C k=/m 6adi% beban ter$aktor #ang harus dipikul pro$il tersebut adalah sebesar '<%>@* k=/m
3ontoh + (
Pen#elesaian (
3ek kombinasi dari ' sampai kombinasi 0 ( ‘15
9
Struktur Baja 1 52an 6ansen S.% S1% M1
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http(//www.mer"ubuana.a".id
6adi% beban ter$aktor #ang harus dipikul oleh kolom tersebut adalah sebesar *@.> t on.
‘15
10
Struktur Baja 1 52an 6ansen S.% S1% M1
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http(//www.mer"ubuana.a".id
Daftar Pustaka '. Salmon% 3.E. 6ojnson% 6.;% Steel Stru"ture% Design and ,eha2iorN C th ;dition. *. S=5 +-'<*@-** 1ata 3ara Peren"anaan Struktur ,aja untuk ,angunan Eedung +. S=5 +O'<*0O** 1ata 3ara Peren"anaan etahanan Eempa untuk ,angunan Eedung C. 6oseph ; ,owles% Structural Stl Dsign, 1he ?arper and Row Publisher% =ew )ork% &SA >. Segui% .1.% Stl Dsign! 3engage Learning 0. Setiawan A.%N"rncanaan Stru#tur $a%a &t'( LRDN ;rlangga *H <. Agha#ere A.% igil 6.% Structural Stl Dsign * Pearson Prenti"e-?all *@
‘15
11
Struktur Baja 1 52an 6ansen S.% S1% M1
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http(//www.mer"ubuana.a".id