BAB I
PENDAHULUAN A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Perkembangan pesat pada teknologi terapi inhalasi telah memberikan manfaat yang besar bagi pasien yang menderita penyakit saluran pernapasan, tidak hanya pasien yang menderita penyakit asma tetapi juga pasien bronkitis kronis, PPO !Penyakit Paru Obstruktif ronik", bronkiektasis, dan sistik fibrosis# euntungan utama pada terapi inhalasi bah$a obat dihantarkan langsung ke dalam saluran pernapasan langsung masuk ke paru%paru, kemudian mengha menghasilk silkan an konsen konsentras trasii lokal lokal yang yang lebih lebih tinggi tinggi dengan dengan risiko risiko yang yang jauh jauh lebih lebih rendah rendah terhada terhadap p efek efek samping samping sistemi sistemik k yang yang ditimb ditimbulk ulkan an !&'NA, !&'NA, ())*"# ())*"# +ioaa +ioaailab ilabilit ilitas as obat obat meningkat meningkat pada terapi inhalasi inhalasi karena obat tidak melalui metabolisme metabolisme lintas pertama (first pass metabolism) !'ka$ati, metabolism) !'ka$ati, ())-"# 'nhaler diran.ang untuk meningkatkan kemudahan dalam .ara penggunaannya, namun tingkat penggunaan yang salah masih terdapat pada pasien asma atau PPO meskipun mereka sudah pernah mendapatkan pelatihan !NA/A, ())*"# Hal ini juga ditunjukkan bah$a sejumlah besar layanan kesehatan tidak mampu menunjukkan teknik inhaler yang tepat !'nteriano, 0112"# 3erapi inhalasi adalah .ara pengobatan dengan .ara memberi obat untuk dihirup agar dapat langsung masuk menuju menuju paru%paru paru%paru sebagai sebagai organ organ sasaran obatnya# obatnya# 3erapi 3erapi inhalasi adalah terapi dengan memanfaatkan uap hasil dari kerja mesin Nebuli4er# Uap air yang berasal dari .ampuran obat dan pelarutnya diper.aya dapat langsung men.apai saluran pernafasan, sehingga efektif untuk mengatasi masalah di daerah tersebut# 'nhalasi sering digunakan digunakan pada anak%anak anak%anak diba$ah diba$ah usia 0) tahun# tahun# +atuk 5 pilek karena karena alergi dan asma asma adalah gangguan saluran pernafasan yang paling umum terjadi#
6umusan 7asalah 0# (# 2# 9# :#
Apakah Apakah defini definisi si dari dari pengoba pengobatan tan se.ara se.ara inhalas inhalasii 8 Apakah Apakah tuju tujuan an pengo pengobata batan n se.ara se.ara inhal inhalasi asi 8 Apakah Apakah keuntung keuntungan an dan dan kerugian kerugian pengobatan pengobatan se.ara inhalasi inhalasi 8 Apa sajakah sajakah jenis%j jenis%jeni eniss inha inhalas lasii 8 Obat%ob Obat%obat at apa sajakah sajakah yang yang diberik diberikan an se.ara se.ara inhalasi inhalasi88
3ujuan 0# (# 2# 9# :#
7emahami pengertian dari pengobatan se.ara inhalasi 7emahami tujuan pengobatan se.ara inhalasi 7engetahui keuntungan dan kerugian pengobatan se.ara inhalasi 7engetahui jenis%jenis inhalasi 7engetahui obat%obat yang diberikan se.ara inhalasi
+ab '' 3injaun Pustaka A#
Pengertian onseling onseling berasal dari kata .ounsel yang artinya saran, melakukan diskusi dan
pertukaran pendapat# onseling adalah suatu kegiatan bertemu dan berdiskusinya seseorang yang membutuhkan !klien" dan seseorang yang memberikan !konselor" dukungan dan dorongan sedemikian rupa sehingga klien memperoleh keyakinan akan kemampuannya dalam peme.ahan masalah# onseling pasien merupakan bagian tidak terpisahkan dalam elemen kun.i dari pelayanan kefarmasian, karena Apoteker sekarang ini tidak hanya melakukan kegiatan .ompounding dan dispensing aja, tetapi juga harus berinteraksi dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya dimana dijelaskan dalam konsep Pharma.euti.al /are# Dapat disimpulkan bah$a pelayanan konseling pasien adalah suatu pelayanan kefarmasian yang mempunyai tanggung ja$ab etika serta medikasi legal untuk memberikan informasi dan edukasi mengenai hal%hal yang berkaitan dengan obat# egiatan konseling dapat diberikan atas inisiatif langsung dari Apoteker mengingat perlunya pemberian konseling karena pemakaian obat%obat dengan .ara penanganan khusus, obat%obat yang membutuhkan terapi jangka panjang sehingga perlu memastikan untuk kepatuhan pasien meminum obat# onseling yang diberikan atas inisiatif langsung dari Apoteker disebut konseling aktif# ;elain konseling aktif dapat juga konseling terjadi jika pasien datang untuk berkonsultasi pada apoteker untuk mendapatkan penjelasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan obat dan pengobatan, bentuk konseling seperti ini disebut konseling pasif# onseling obat adalah suatu prosesyang memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengeksplorasikan diri yang dapat mengarah pada peningkatan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran tentang penggunaan obat yang benar#
+# 7anfaat dan 3ujuan onseling 7anfaat dari onseling yaitu < 0#
+agi Pasien < a# 7enjamin keamanan dan efektifitas pengobatan b# 7endapatkan penjelasan tambahan mengenai penyakitnya .# 7embantu dalam mera$at atau pera$atan kesehatan sendiri d# 7embantu peme.ahan masalah terapi dalam situasi tertentu e# 7enurunkan kesalahan penggunaan obat f# 7eningkatkan kepatuhan dalam menjalankan terpai# g# 7enghindari reaksi obat yang tidak diinginkan h# 7eningkatkan efektiitas dan efisiensi biaya kesehatan
(#
+agi =armasis a# 7enjaga .itra profesi sebagai bagian dari tim pelayan kesehatan# b# 7e$ujudkan bentuk pelayanan asuhan kefarmasian sebagai tanggung ja$ab profesi =armasis# .# 7enghindari =armasis dari tuntutan karena kesalahan pengguanaan obat !7edi.atiaon Error" d# ;uatu pelayanan tambahan untuk menarik pelanggan sehingga menjadi upaya dalam memasarkan jasa pelayanan#
3ujuan dari konseling pada pelayanan farmasi adalah < 0# 7embian hubungan5komunikai farmasis dengan pasien dan membangun keper.ayaan pasien kepada farmasis# (# 7emberikan informasi yang sesuai kondisi dan masalah pasien# 2# 7embantu pasien menggunakan obat sesuai tujuan terapi dengan memberikan .ara5metode yang memudahkan pasien menggunakan obat dengan benar# /# Prinsip onseling Prinsip dasar konseling adalah terjadinya kemitraan atau korelasi antara pasien dengan Apoteker sehingga terjadi perubahan perilaku pasien se.ara sukarela# Pendekatan Apoteker dalam pelayanan konseling mengalami perubahan modela pendekatan >7edi.al 7odel> menjadi pendekatan >Helping 7odel># 0"
7enentukan ebutuhan
onseling tidak terjadi bila pasien datang tanpa ia sadari apa yang dibutuhkannya# ;eringkali pasien datang tanpa dapat mengungkapkan kebutuhannya, $alaupun sebetulnya ada sesuatu yang dibutuhkan# Oleh karena itu dilakukan pendekatan a$al dengan mengemukakan pertanyaan terbuka dan mendengar dengan baik dan hati%hati#
("
Perasaan =armasis harus dapat mengerti dan menerima perasaan pasien !berempati"# =armasis
harus mengetahui dan mengerti perasaan pasien !bagaimana perasaan menjadi orang sakit" sehingga dapat berinteraksi dan menolong dengan lebih efektif# +eberapa bentuk perasaan atau emosi pasien dan .ara penanganannya adalah sebagai berikut < a" =rustasi yaitu membantu menumbuhkan rasa keberanian pasien untuk men.ari alternatif jalan lain yang lebih tepat dan meminimalkan rasa ketidaknyamanan dari aktifitas hariannya yang tertunda# b" 3akut dan .emas yaitu membantu menjernihkan situasi apa yang sebenarnya ditakutinya dan membuat pasien menerima keadaan dengan keberanian yang ada dalam dirinya# ." 7arah yaitu men.oba ikut terba$a suasana marahnya, dan jangan juga begitu saja menerima kemarahannya tetapi men.ari tahu kenapa pasien marah dengan jalan mendengarkan dan berempati# d" Depresi yaitu Usahakan membiarkan pasien mengekspresikan penderitaannya, membiarkan priasinya, tetapi dengarkan jika pasien ingin bi.ara e" Hilang keper.ayaan diri f" 7erasa bersalah D# ;asaran onseling
onseling Pasien 6a$at ?alan onseling Pasien 6a$at 'nap
E# egiatan onseling 0" egiatan konseling meliputi beberapa hal yaitu < (" Persiapan dalam melakukan konseling 2" 3ahap konseling a" Pembukaan b" Diskusi untuk mengumpulkan informasi dan identifikasi masalah ." Diskusi untuk men.egah atau meme.ahkan masalah dan mempelajarinya d" 7emastikan pasien telah memahami informasi yang diperoleh
e" 7enutup diskusi f" =ollo$ up diskusi Aspek onseling yang harus disampaikan < 0# (# 2# 9# :# @#
Deskripsi dan kekuatan obat ?ad$al dan .ara penggunaan 7ekanisme kerja obat Dampak gaya hidup Penyimpanan Efek potensial yang tidak diinginkan
7asalah dalam konseling yaitu < 0# (# 2# 9#
=aktor penyakit =aktor terapi =aktor pasien =aktor komunikasi
=# Hal%hal yang harus disiapkan dalam memberikan pelayanan onseling pada pasien ;ebelum memberikan konseling ada beberap hal yang harus diketahuio oleh seorang apoteker agar tujuan konseling ter.apai #Hal yang Perlu diperhatikan adalah latar belakang pasien !database pasien " seperti biodata, ri$ayat penyakit, ri$ayat pengobatan, alergi, ri$ayat keluarga ,sosial dan ekonomi#Hal kedua yang pelu diperhatikan adalah membuat daftar masalah yang dihadapi pasien! terutama masalah yang berkaitan dengan obat "# ;etelah kedua hal tersebut dilakukan barudapat memberikan konseling berdasarkan masalah yang sudah di susun kemudian dapat dilihatdari perubahan sikap pasien apakah konseling yang telah diberikan sudah tepat atau belum#
endala dalam pemberian obat dan konseling +erbagai kendala dalam memberikan konseling dapat terjadi pada prosespengobatan dan pemberian konseling# endala yang berasal dari pasien antara lain adalahperasaan marah, malu, sedih, takut, ragu%ragu# Hal ini dapat diatasi dengan bersikap empathy,men.ari sumber timbulnya masalah tersebut, tetap bersikap terbuka dan siap membantu#Untuk kendala yang berasal dari Latarbelakang pendidikan, budaya dan bahasa endala dapat diatasi dengan 7enggunakan istilah sederhana dan dapat dipahami, +erhati%hati dalam menyampaikan hal yang sensitif , atau 7enggunakan penterjemah#Untuk kendala yang berasal dari f isik dan mental dapat diatsai dengan upaya menggunakanalat bantu yang sesuai atau 7elibatkan orang yang mera$atnya#;edangkan endala yang berasal dari tenaga farmasi dapat berupa m
endominasi per.akapan,7enunjukkan sikap yang tidak memberikan perhatian dan tidak mendengarkan apa yangpasien sampaikan, .ara berbi.ara yang tidak sesuai !terlalu keras , sering mengulang suatukata ", 7enggunakan istilah yang terlalu teknis yang tidak dipahami pasien, sikap dan gerakanbadan yang tidak sesuai yang dapat mengganggu konsentrasi pasien, sedikit atau terlalubanyak melakukan kontak mata dengan pasien#+ila ini terjadi pada upaya mengatasinya adalah dengan 7emberikan pasien kesempatanuntuk menyampaikan masalahnya dengan bebas, menunjukan kepada pasien bah$a apa yangdisampaikannya didengarkan dan diperhatikan melalui sesekali anggukan kepala, kata ya dansikap badan yang .enderung ke arah pasien, 7enyesuaikan olume suara dan mengurangikebiasaan mengeluarkan kata%kata yang mengesankan gugup dan tidak siap, menghindaripemakaian istilah yang tidak dipahami oleh pasien, tidak menyilangkan kedua tangan danmenghindari gerakan berufang yang tidakk pada tempatnya dan 7enjaga kontak mata dengan pasien# ;elain kendala % kendala tersebut diatas terdapat kendala lain yang kadang kurang diperhatikanoleh tenaga farmasi # kendala tersebut adalah lingkungan pada saat konseling dilakukan# 3empat yang terbuka, suasana yang bising, sering adanya interupsi, adanya partisi !ka.akounter " dapat mempengaruhi pasien dalam menerima konseling# Hal ini harus diperhatikanoleh tenaga farmasi dalam memberikan konseling# Adanya tempat khusus ataupun tidakmenerima telepon atau tamu lain dapat memberikan rasa priasi dan nyaman kepada pasien #'tulah sekilas pandangan tentang pelayan konseling pasien , diharapkan dengan melakukanpelayanan konseling se.ara benar dan konsisten akan meningkatkan peran dan .itra tenagafarmasi di masyarakat luas
+ab ''' Pembahasan 2.1 Pengertian
a. Inhaler
'nhaler adalah sebuah alat yang digunakan untuk memberikan obat ke dalam tubuh melalui paru%paru# ;istem penghantaran obat juga berpengaruh terhadap banyaknya obat yang dapat terdeposisi pada teknik terapi inhalasi# Ada 2 tipe penghantaran obat yang ada hingga saat ini, yakni < Metered Dose Inhaler !7D'", Metered Dose Inhaler !7D'" dengan Spacer, dan Dry Powder Inhaler !DP'"#
1) MDI (Metered Dose Inhaler) atau Inhaler dosis terukur
'nhaler dosis terukur merupakan .ara inhalasi yang memerlukan teknik inhalasi
tertentu agar sejumlah dosis obat men.apai saluran respiratori# Propelan !4at pemba$a" yang bertekanan tinggi menjadi penggerak, menggunakan tabung aluminium (canister). Partikel yang dihasilkan oleh 7D' adalah partikel berukuran : BmPenggunaan# 7D' membutuhkan latihan, para dokter sebaiknya mengajarkan pasiennya .ara penggunaan dengan tepat, karena sebagian besar pasien sulit mempelajarinya hanya dengan memba.a brosur atau leaflet# Penggunaan 7D' mungkin tidak praktis pada sekelompok pasien seperti pada anak ke.il, usia lanjut, .a.at fisik, penderita artritis, kepatuhan pasien buruk dan pasien yang .enderung memakai 7D' se.ara berlebihan !;u$ondo,0110"#
esalahan yang umum terjadi pada penggunaan 7D' adalah kurangnya koordinasi, terlalu .epat inspirasi, tidak menahan napas selama 0) detik, tidak mengo.ok canister sebelum digunakan, tidak berkumur%kumur setelah penggunaan dan posisi 7D' yang terbalik pada saat akan digunakan !NA/A, ())*"# Obat dalam 7D' yang dilarutkan dalam .airan pendorong !propelan", biasanya propelan yang digunakan adalah chlorofluorocarbons !/=/" dan mungkin freon5asr.hon# Propelan mempunyai tekanan uap tinggi sehingga didalam tabung (canister) tetap berbentuk .airan !Cunus, 011:"# e.epatan aerosol rata%rata 2) m5detik atau 0)) km5jam !Dept# Pulmonologi dan edokteran 6espirasi =U', ())1"# Perlunya koordinasi antara penekanan canister dan inspirasi napas pada pemakaian inhaler#
2) MDI (Metered Dose Inhaler) dengan ruang antara (spacer)
6uang antara (spacer) akan menambah jarak antara aktuator dengan mulut, sehingga ke.epatan aerosol pada saat dihirup menjadi berkurang dan akan menghasilkan partikel berukuran ke.il yang masuk ke saluran respiratori yang ke.il (small airway) !6ahajoe, ())*"# ;elain itu, juga dapat mengurangi pengendapan di orofaring# 6uang antara ini berupa tabung *) ml dengan panjang 0)%() .m# Pada anak%anak dan orang de$asa pemberian bronkodilator dengan 7D' dengan spacer dapat memberikan efek bronkodilatasi yang lebih baik !Cunus, 011:"# esalahan yang umum terjadi pada penggunaan 7D' dengan spacer adalah posisi inhaler yang salah, tidak menggo.ok inhaler, aktuasi yang banyak tanpa menunggu atau mengo.ok alat pada saat diantara dosis, obat yang berada dalam spacer tidak dihirup se.ara maksimal dan spacer yang tidak .o.ok untuk pasien !NA/A, ())*"#
canister
Mouthpiece spacer
(a)
(b)
Gambar 1. (a) MDI (Metered Dose inhaler ), (b) MDI dengan spacer
3) DPI (Dry Powder Inhaler)
'nhaler jenis ini tidak mengandung propelan, sehingga mempunyai kelebihan dibandingkan dengan 7D'# 7enurut NA/A !())*", inhaler tipe ini berisi serbuk kering# Pasien .ukup melakukan hirupan yang .epat dan dalam untuk menarik obat dari dalam alat ini# at aktifnya dalam bentuk serbuk kering yang akan tertarik masuk ke paru%paru saat menarik napas !inspirasi"# esalahan yang umum terjadi pada penggunaan turbuhaler adalah tidak membuka tutup, tidak memutar searah jarum jam atau berla$anan arah jarum jam, tidak menahan napas, dan pasien meniup turbuhaler hingga basah# ;elain itu, inspirasi yang kuat pada anak ke.il ! : tahun" sulit dilakukan, sehingga deposisi obat dalam sistem respiratori berkurang# Anak usia : tahun, penggunaan obat serbuk ini dapat lebih mudah dilakukan, karena kurang memerlukan koordinasi dibandingkan dengan 7D' sehingga dengan .ara ini deposisi obat didalam paru lebih besar dan lebih konstan dibandingkan dengan 7D' tanpa spacer # Penggunaan inhaler jenis DP' (Dry Powder Inhaler) ini tidak memerlukan spacer sebagai alat bantu, sehingga lebih praktis untuk pasien# +eberapa jenis inhaler bubuk kering yang umumnya digunakan di 'ndonesia yaitu diskus, turbuhaler, dan handihaler# Mouthpiece
aluran inhalasi
Pemutar dosis !eser"oir
Pengatur dosis
Gambar Inhaler)
2.DPI(Dry
Powder
Pemuta
#) $ara %enggunaan tera%i inhalasi
&abel 1. Langkah'langkah %enggunaan inhaler
MDI dengan spacer MDI 7embuka tutup inhaler 7embuka tutup inhaler 7emegang inhaler tegak
lurus dan
DPI (turbuhaler) Putar dan buka tutupnya
7emegang inhaler tegak lurus Posisi inhaler tegak lurus sambil mengo.ok
tabung
inhaler
dan mengo.ok tabung inhaler
+ernapas dengan pelan
7emasang inhaler tegak lurus dengan spacer
memutar pegangan dan putar kembali sampai terdengar klik +ernapas dengan pelan
7eletakkan mouthpie.e 7eletakkan
mouthpie.e7eletakkan
mouthpie.e
diantara gigi tanpa diantara diantara menutupnya tanpa menutup gigi tanpa menutupnya tanpa gigi tanpa menutupnya tanpa menutup bibir hinggamenutup bibir hingga bibir hingga mouthpie.e tertutup rapat 7ulai inhalasi pelan melalui mulut dan tekan canister 7elanjutkan inhalasi dan menahan napas sampai 0) detik
mouthpie.e tertutup rapat Pertahankan posisi inhaler dan tekan canister
mouthpie.e tertutup rapat '
7elakukan inhalasi dan ekshalasi se.ara normal untuk 9 kali napas 7engeluarkan inhaler
'nhalasi dengan kuat dan dalam
dari7engeluarkan
inhaler
dari
etika sedang menahan mulut mulut napas, keluarkan inhaler dari mulut Ekshalasi dengan pelan dari Ekshalasi dengan pelan dariEkshalasi dengan pelan dari 7ulut 7enutup kembali inhaler +erkumur Fkumur setelah menggunakan inhaler
mulut 7enutup kembali inhaler +erkumur Fkumur setelah menggunakan inhaler
mulut 7enutup kembali inhaler +erkumur Fkumur setelah menggunakan inhaler !NA/A, ())*"
/ara penggunaan alat terapi inhalasi yang tepat tergantung pada tipe alat terapi yang digunakan oleh pasien, maka pasien harus mengetahui dan memahami langkah% langkah yang tepat dalam menggunakan alat terapi inhalasi yang mereka gunakan# 3ahapan .ara penggunaan inhaler memiliki langkah%langkah penting untuk menilai
tepat5tidak tepat penggunaan inhaler pada pasien tersebut# 7enurut,
7a.hira et al !()00" berikut langkah%langkah penting penggunaan 7D' dengan perangkat spacer <
0# 7engo.ok inhaler dan kemudian membuka tutup tabung inhaler (# 3ahan 7D' pada posisi tegak dan hubungkan dengan perangkat spacer 2# Letakkan mouthpiece antara gigi dan bibir kemudian dirapatkan 9# ;etelah aktuasi, bernapas dengan dalam selama -%0) detik
;edangkan langkah%langkah penting .ara penggunaan 7D' untuk menilai tepat5tidak tepat .ara penggunaan pasien ialah sebagai berikut < 0# o.ok dan buka tutup inhaler (# 'nhalasi dengan perlahan 2# Mouthpiece diletakkan diantara gigi dan bibir kemudian dirapatkan 9# 7emulai menghirup napas pelan melalui mulut, dan sekaligus menekan kanister agar obat keluar :# 3ahan napas selama 0) detik
2.2 &era%i dengan Inhalasi
a# Definisi 3erapi inhalasi adalah terapi dengan pemberian obat se.ara inhalasi !hirupan" langsung masuk ke dalam saluran pernapasan# 3erapi pemberian se.ara inhalasi pada saat ini makin berkembang luas dan banyak di gunakan pada pengobatan penyakit% penyakit saluran pernapasan# +erbagai jenis obat seperti antibioti., mukotik, anti inflamasi dan bronkodilator sering digunakan pada terapi inhalasi# Obat asma inhalasi yang memungkinkan penghantar obat langsung ke paru%paru, dimana saja dan kapan saja akan memudahkan pasien mengatasi keluhan sesak napas penderita !6ahajoe,())*"# b# Prinsip dasar terapi 'nhalasi prinsip farmakologis terapi inhalasi yang tepat untuk penyakit sistem respirator adalah obat dapat men.apai organ target dengan menghasilkan partikel aerosol
berukuran optimal agar terdeposisi di paru%paru dengan kerja yang .epat, dosis ke.il, efek samping yang minimal karena konsentrasi obat di dalam darah sedikit atau rendah, mudah digunakan, dan efek terapeutik segera ter.apGai yang ditunjukkan dengan adanya perbaikan klinis !6ahajoe,())*"# Agar mendapatkan manfaat obat yang optimal, obat yang diberikan se.ara inhalasi harus dapat men.apai tempat kerja di dalam saluran napas# Oabat inhalasi di berikan dalam bentuk aerosol, yakni suspense dalam bentuk gas !Cunus, 011:"# 7enurut ;u$ondo !0110", keuntunngan yang lebih nyata dari terapi inhalasi adalah efek topikalnya yakni konsentrasi yang tinggi di paru%paru, dengan dosis obat yang ke.il 0) dari dosis oral dan efek sistemik yang minimal# 3erapi inhalasi dibandingkan terapi oral mempunyai dua kelemahan, yaitu< 0" ?umlah obat yang memn.apai paru%paru sulit di pastikan (" 'nhalasi obat ke dalam saluran napas dapat menjadi masalah koordinasi efektifitas terapi inhalasi tergantung pada jumlah obat yang men.apai paru% paru# Untuk men.apai hasil yang optimal pasien harus dilatih untuk< 0" (" 2" 9" :"
Ekshalasi sehabis%habisnya +ibir menutup5mrlingkari mouthpiece, tidak perlu terlalu reapat# ;emprotkan aerosol kurang lebih pada pertengahan inspirasi# 3eruskan inhalasi lambat%lambat dan sedalam mungkin 3ahan napas dalan inspirasi penuh selama beberapa detik !bila mungkin 0) detik"
2.3 elebihan dan kekurangan alat tera%i inhalasi
/ara penggunaan alat terapi inhalasi yang tepat tergantung pada tipe alat terapi yang digunakan oleh pasien, pasien harus memahami tahap%tahap yang tepat dalam menggunakan alat terapi inhalasi yang mereka gunakan !NA/A, ())*"# +erbagai jenis alat terapi inhalasi yang umumnya digunakan seperti inhaler 7D' !7etered Dose 'nhaler",7D' !7etered Dose 'nhaler" dengan spa.er,DP' !Dry Po$der 'nhaler",
+A+ ''' esimpulan onseling obat adalah suatu proses yang memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengeksplorasikan diri yang dapat mengarah pada peningkatan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran tentang penggunaan obat yang benar# 'nhaler adalah sebuah alat yang digunakan untuk memberikan obat ke dalam tubuh melalui paru%paru# ;istem penghantaran obat juga berpengaruh terhadap banyaknya obat yang dapat terdeposisi pada teknik terapi inhalasi# Ada 2 tipe penghantaran obat yang ada
hingga saat ini, yakni < Metered Dose Inhaler !7D'", Metered Dose Inhaler !7D'" dengan Spacer, dan Dry Powder Inhaler !DP'"# 'nhaler dosis terukur !7D'" merupakan .ara inhalasi yang memerlukan teknik inhalasi tertentu agar sejumlah dosis obat men.apai saluran respiratori# 'nhaler DP' !Dry Po$der 'nhaler" mengandung propelan, sehingga mempunyai kelebihan dibandingkan dengan 7D'# 7enurut NA/A !())*", inhaler tipe ini berisi serbuk kering# Pasien .ukup melakukan hirupan yang .epat dan dalam untuk menarik obat dari dalam alat ini# at aktifnya dalam bentuk serbuk kering yang akan tertarik masuk ke paru% paru saat menarik napas !inspirasi"#