MAKALAH DEMOGRAFI
Disusun Oleh : Kelompok 1 kelas 3A Adhitya Indra Maulana
( A0009001 )
Aditya Widyananda
( A0009002 )
Alfian Nur Faqih
( A0009004 )
Anisatul Arifa
( A0009005 )
Annisa Rizki Lestari
( A0009006 )
Arfat Rizanti
( A0009007 )
PROGRAM PROG RAM STUDI DIII KEPERA KEPE RAW WATAN STIKES BHAMADA 2011
BAB I LATAR BELAKANG
Walaupun kebijakan kependudukan dan program pembangunan sosial dan ekonomi yang dihasi dihasilka lkan n Indone Indonesia sia telah telah berhas berhasil il menur menurunk unkan an angka angka kelahi kelahiran ran dan kemati kematian an sehing sehingga ga menghambat laju pertumbuhan penduduk tetapi jumlah penduduk Indonesia masih akan terus bertambah. Di daerah yang yang pertumbuhan penduduknya telah menurun, terjadi perubahan struktur umur penduduk yang ditandai dengan penurunan proporsi anak-anak usia 15 tahun disertai disertai dengan dengan peningkat peningkatan an pesat pesat proporsi proporsi penduduk penduduk usia kerja dan peningkat peningkatan an proporsi proporsi penduduk usia lanjut (lansia) secara perlahan. Sedangkan di daerah yang tingkat pertumbuhan penduduknya masih tinggi, proporsi penduduk usia 0-4 tahun masih besar sehingga memerlukan investasi social dan ekonomi yang besarr pula untuk penyediaan sarana tumbuh kembang, termasuk pendidikan dan kesehatan. Pertum Pertumbuh buhan an pendud penduduk, uk, kualit kualitas as sumber sumber daya daya manusi manusiaa (SDM) (SDM) yang yang rendah rendah,, dan sempitnya kesempatan kerja merupakan akar permasalahan kemiskinan. Jadi, aspek demografis mempunyai kaitan erat dengan masalah kemiskinan yang dihadapi di Indonesia pada saat ini. Kesimp Kesimpula ulanny nnyaa adalah adalah bahwa bahwa pertum pertumbuh buhan an pendud penduduk uk berkai berkaitan tan dengan dengan kemisk kemiskina inan n dan kesejahteraan masyarakat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONEP KONEP DASAR DASAR DEMOG DEMOGRAF RAFII 1. Penge ngertian ian
Demografi berasal dari kata demos yang berarti rakyat atau penduduk dan grafein yang yang
berart berartii menuli menulis. s. Jadi, demografi demografi adlah tulisan tulisan-tu -tulis lisan an atau atau
karan karangan gan-k -kar aran angan gan menge mengenai nai pendu penduduk duk.. Menu Menuru ruit it A. Guil Guilla laer erd d (1985 (1985), ), demoigrafi adalah elements elements de statistique statistique humaine on demographic demographic compares. Definisi demografi antara lain sebagai berikut. 1.
Demo Demogr graf afii merup erupak akan an stud studii ilmi lmiah yang yang meny menyan angk gkut ut mas masalah alah
kependudukan, terutama dalamm kaitannya dengan jumlah, struktur, dan perkembangan suatu penduduk. 2.
Demo Demogr grafi afi mer merup upaka akan n studi studi stast stastis isti tik k dan matema matemati tiss tenta tentang ng besar besar,,
kompos komposis isi, i, dan dist distri ribu busi si pendu penduduk duk,,
sert sertaa
perub perubaha ahann-per perub ubaha ahann nnya ya
sepanjang masa melalui komponen demografi, yaitu kelahiran, kematian, perkawinan, dan mobilitas sosial. 3.
Demo Demogr grafi afi mer merup upaka akan n studi studi tent tentan ang g jumla jumlah, h, penye penyebar baran an terri territo tori rial al
dan komposisi penduduk, serta perubahan-perubahan dan sebab-sebabnya.
2. Ruan Ruang g ling lingku kup p
Demografi mencakup batasan-batasan umum kematian, kelahiran, migrasi, dan perwakinan dengan proses penduduk dan hukum pertumbuhan penduduk. Sedangkan Sedangkan menurut menurut A. Laundry Laundry (1937), (1937), demografi demografi formal formal bersifat bersifat analitnik analitnik matematik dan teknik-teknik sosiologikal. Demografi atau studi populasi adalah penghubungan antara penduduk dan sistem sosiel.
3. Tujuan ujuan dan keguna kegunaan an
1.
Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam daerah
tertentu. 2.
Menjelaskan pertumbuhan, masa lampau, penurunannya, dan
persebarannya. 3.
Menggambarkan hubungan sebab akibat antara
perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial. 4.
Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa akan
datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
4. Keb Kebijak ijakan an pen pendudu duduk k
Kebijakan kependuduk merupakan gejala yang relatife baru. Kebijakan dapat meliputi penyediaan lapangan kerja untuk penduduk yang menghendakinya, memberikan memberikan kesempatan kesempatan pendidikan, pendidikan, meingkatkan meingkatkan kesejahtera kesejahteraan, an, serta usahausaha untuk menambah kesejahteraan penduduk lainnya. Berbagai kebijakan itu memp mempen engar garuhi uhi
pendu pendudu duk, k,
per pertu tumb mbuh uhan anny nya, a, kepen kependu duduk dukan an
naik naik
maup maupun un
menu menuru rutt
menge mengena naii
cirr cirrii-ci ciri ri
Pers Perser erik ikata atan n
besa besarr
pend pendud uduk uk
kompos komposis isi, i, yang yang
Bang Bangsa sa-B -Bang angsa sa
lain lain..
(PBB (PBB))
dist distri ribus busi, i, Kebi Kebija jaka kan n meru merupa pakan kan
langkah-langk langkah-langkah ah dan program-pr program-program ogram yang membantu membantu tercapainya tercapainya tujuantujuan ekonomi, sosial, demografi, dan tujuan-tujuan umum yang lain dengan jalan jalan mempeng mempengeru eruhi hi variab variabelel-var variab iabel el demogr demografi afi utama, utama, yaitu yaitu besar besar dan pertum pertumbuha buhan n pendudu penduduk, k, serta serta peruba perubahan han dan cirri cirri-ci -ciri ri demogr demografi afi.. Perlu Perlu dibe dibeda daka kan n
anta antara ra
kebi kebija jaka kan n
yang yang
mem mempeng pengar aruh uhii
var variabel abel--var variabe iabell
kependu kependuduka dukan n maupun maupun yang yang menggap menggapai ai perubah perubahanan-per perubah ubahan an pendudu penduduk. k. Kebijakan yang mempengaruhi variabel kependudukan, misalnya mengadakan vaksina vaksinasi si anak-an anak-anak ak dengan dengan tujuan tujuan menyel menyelamat amatkan kan mereka mereka dari dari berbag berbagai ai penyakit yang berbahaya. Kebija Kebijakan kan yang yang mengga menggapai pai perubah perubahan an penduduk penduduk antara antara lain lain pendir pendirian ian sekola sekolah-s h-sekol ekolah ah untuk untuk menampu menampung ng pening peningkat katan an jumlah jumlah anak-an anak-anak ak yang yang dis disebab ebabka kan n
oleh oleh
penu penurrunan unan
angk angkaa
kema kemati tian an
anak anak-a -ana nak. k.
Kebi Kebija jaka kan n
kependudukan berhubungan dengan keputusan pemerintah. Dengan merujuk pada pada kelahi kelahiran ran,, kemati kematian, an, dan perbes perbesara aran n pendudu penduduk k pemeri pemerinta ntah h menyus menyusun un kebiakn yang mempengaruhi penduduk.
5. Ruang Ruang lingkup lingkup kebijaka kebijakan n penduduk penduduk
Kebija Kebijakan kan kependu kependuduka dukan n berhubu berhubunga ngan n dengan dengan dinami dinamika ka kependu kependuduka dukan, n, yaitu yaitu perubahan-per perubahan-perubahan ubahan terhadap terhadap tingkat tingkat fertilit fertilitas, as, mortalitas, mortalitas, dan migrasi. migrasi. Kebijakan kependudukan dapat mempengaruhi fersilitas. Fersilitas sering hanya hubungankan dengan penurunan fersilitas melalui Keluarga Berencana (KB). Kebi Kebija jakan kan menge mengena naii mort mortal alit itas as bias biasan anya ya lang langsu sung ng dihub dihubung ungka kan n denga dengan n kesehatan, kesehatan, bahkan sering dihubungkan dihubungkan dengan klinik, rumah sakit, dan dokter. Mortalitas mempunyai hubungan yang erat dengan morbidilitas. Migrasi merupakan mekanisme redistribusi penduduk. Urbanisasi sebagai keadaan dan proses pemutusan penduduk di daerah urban (perkotaan) banyak
dipengaruhi oleh migrasi dari desa ke kota. Masalah yang dapat mempengaruhi fersilitas ialah nuptialitas, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan perkawinan .
6. Program Program – program program kependudukan kependudukan
Kegiat Kegiatan an nyata nyata untuk untuk melaku melakukan kan kebijak kebijakan an dengan dengan dasar dasar tertent tertentu, u, batas batas wakt waktu, u, dan dan dana dana tert terten entu tu.. Kegi Kegiat atan an KB adal adalah ah prog progra ram m kepe kependu ndudu dukan kan.. Peningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang akan menurunkan angka kemati kematian an bayi bayi juga juga merupak merupakan an progra program m kepndud kepnduduk. uk. Dalam Dalam kenyat kenyataan aannya nya,, program kependudukan di Indonesia diartikan sebagai beyond family planning yaitu kegiatan-kegiatan yang menjangkau lebih jauh dari KB. Trans ransmi migr gras asii
meru merupak pakan an
kebij kebijak akn n
kepen kependud duduka ukan n
menge mengenai nai migr migras asi. i.
Kebijakannya adalah redistribusi penduduk melalui migrasi yang diatur oleh pemerintah sejak tahun 1972 dengan Undang-Undang No. 3 yang mengatur tentang Pokok-pokok Penyelenggaraan Transmigrasi. Transmigrasi.
7. Kebijakan Kebijakan kependudu kependudukan kan diberbaga diberbagaii negara negara
Pengertian kebijakan kependudukan di banyak negera dihuungkan dengan KB. Di negara-negara tersebut, usaha KB dilakukan oleh organisasi-organisasi masyarakat dengan dana dari masyrakat pula. Dengan demikian, pengetahuan dan sikap positif terhadap KB serta praktik KB dimulai dari golongan atas menurun ke golongan menengah terus ke golongan buruh akhirnya mencapai petani di desa-desa.
8. Ber Berbaga bagaii kebijakan kebijakan kependudu kependudukan kan
Kebi Kebiaj ajaka akan n yang yang bany banyak ak dian dianut ut di berb berbag agai ai negar negaraa adal adalah ah kebij kebijaka akan n antinatalis. Negara-negara yang menjalankan kebijakan KB bersifat antinatalis. Alasan umum yang digunakan adalah untuk kesejahteraan ibu dan anak, baik ditinjau dari kesehatan ibu dan anak maupun pertimbangan kesejahteraan sosial ekonomi keluarga. Sedangk Sedangkan an kebijak kebijaksana sanaan an pronat pronatali aliss tidak tidak banyak banyak diikuti diikuti.. Contoh Contoh yang yang sering digunakan adalah Perancis yang sudah kalah perang dengan Jerman pada tahun 1871, keluarga-keluarga dianjurkan untuk memperbesar jumlah keluarga dengan dengan mening meningkat katkan kan kelahi kelahiran ran.. Sement Sementara ara itu, itu, pemeri pemerinta ntahan han Hongkon Hongkong g menggalakkan memperbesar jumlah keluarga sebab tren ibu-ibu karier yang tidak tidak ingin ingin mempuny mempunyai ai anak anak dulu. dulu. Macam Macam kebijak kebijakan an kependu kependuduka dukan n dapat dapat bersifat bersifat nasional terpadu atau sektoral. Semua komponen komponen yang mempunyai hubungan dengan penduduk mempunyai orientasi yang sama.
Negara-negara Asia terbagi dua dalam kebijakan kependudukannya. Negaranegara di Asia Selatan, Tenggara, dan Timur hampir semua mengikuti kebijakan antina antinatal talis. is. Dari Dari Pakist Pakistan an sampai sampai Jepang, Jepang, dengan dengan perkec perkecual ualian ian Birma Birma dan Vietnam ietnam,, semuan semuanya ya menjal menjalanka ankan n KB. Cina Cina bahkan bahkan sejak sejak akhirakhir-akh akhir ir ini mengusahakan keluarga dengan hanya satu anak setelah penduduk mendekati jumlah satu miliar. miliar. Progra Program-p m-prog rogram ram yang yang mempuny mempunyai ai akibat akibat kependu kependuduka dukan n lebih lebih bersif bersifat at sosial sosial ekonomi ekonomi atau atau sekada sekadarr menampu menampung ng akbat-a akbat-akib kibat at negati negative ve tindak tindakan an masyarakat. Di Amerika selatan kebijakan kepndudukan dapat dibagi dua, yaitu kebijak kebijakan an pronal pronalita itass di sebaga sebagaian ian besar besar negara negara-neg -negara ara yang yang pendudu pendudukny knyaa beragama beragama Katolik Katolik dan antinatali antinatalis. s. Negara-negara Negara-negara Amerika Amerika Latin mengikuti paham yang mengatakan bahwa apabila keadaan sosial ekonomi diperbaiki, maka angka kelahiran akan turun, seperti halnya dalam teori transisi demografi.
9. Kebijakan Kebijakan kependud kependudukan ukan di indonesia indonesia
Kebija Kebijakan kan yang yang menyan menyangkut gkut distr distribu ibusi si penduduk penduduk sesuda sesudah h diikuti diikuti sejak sejak permul permulaan aan abad abad ke-19 ke-19 oleh oleh pemeri pemerinta ntah h Hindia Hindia beland belanda. a. Jawa Jawa diperk diperkira irakan kan hany hanyaa
mampu ampu menam enampu pung ng 30 juta uta
pend pendud uduk uk dan dan
sel selebih ebihny nyaa
haru haruss
ditransmigrasikan. Undang-undang No. 3 Tahun 1972 memberikan tujuan yang luas pada transmigrasi di mana pertimbangan demografi hanya merupakan satu dari 7 sasaran yang terdiri atas: 1. Pening Peningkat katan an taraf taraf hidup hidup 2. Pemban Pembanguna gunan n daer daerah ah 3. Keseimbanga Keseimbangan n penyebar penyebaran an penduduk. penduduk. 4. Pembangunan Pembangunan yang yang merata merata di seluruh seluruh Indonesia Indonesia 5. Pemanfaatan Pemanfaatan sumber sumber-sumb -sumber er alam dan tenaga tenaga manusia manusia 6. kesatuan kesatuan dan dan persatuan persatuan bangsa 7. Memperkuat Memperkuat pertahanan pertahanan dan dan keamanan keamanan nasional. nasional.
Kebijakan Kebijakan kependudukan kependudukan telah telah dirumuskan dirumuskan dalam GBHN. Kebijakan ini merupakan bagian dari kebijakan kependudukan yang meliputi: 1. Bidang pengendalian pengendalian kelahiran kelahiran 2. Penurunan Penurunan tingkat tingkat kematian terutama terutama kematian kematian anak-anak; anak-anak; 3. Perpan Perpanjan jangan gan harapa harapan n hidup 4. Penyebaran Penyebaran penduduk penduduk yang lebih lebih serasi serasi dan seimbang; seimbang; 5. Pola urbanis urbanisasi asi yang yang lebih berimban berimbang g dan merata merata 6. Perkembanga Perkembangan n dan penyebaran penyebaran angkatan angkatan kerja.
Kebijak Kebijakan an kependu kependuduka dukan n utama utama di Indone Indonesia sia adalah adalah Kebijakan Kebijakan Keluarga Keluarga Berencana. Kebijaksanaan ini sudah diketahui oleh semua petugas KB maupun
masyarakat. 1. Program Program KB sesuai dengan dengan Deklarasi Deklarasi PBB mengenai kependuduka kependudukan n di mana Pres Presid iden en Soeha Soehart rto o ikut ikut menan menanda data tanga ngani ni dekl deklar aras asii ini. ini. Kebij Kebijaks aksana anaan an pemerintah yang menjadi komitmen pimpinan teringgi untuk melaksanakan program KB merupakan salah satu produk “Orde Baru” yang paling penting dengan jangkauan yang jauh. 2. Kenyataan Kenyataan bahwa dukungan masyaraka masyarakatt cukup besar dari golongan golongan maupun secara prinsipil tidak ada terhadap program KB. 3. Indnes Indnesia ia dapat membukti membuktikan kan nbahwa nbahwa KB dapat di laksan laksanakan akan di daerah daerah pedes pedesaan aan secara secara efekti efektif. f. Kegagal Kegagalan an progra program m KB di negara negara-ne -negar garaa lain lain karena dimulai pada aspek teknis medis, yaitu pengadaan klinik-klinik KB. 4. Menj Menjadi adika kan n KB sebag sebagai ai suat suatu u lemb lembaga aga atau atau pran pranat ataa sosi sosial al,, maka maka KB diusahakan untuk menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat dalam bentuk Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). 5. Usahakan Usahakan untuk untuk melaksana melaksanakan kan kegiatan kegiatan beyond family planning . Konsep ini sebe sebena narn rnya ya
seba sebaga gaii
usah usahaa
untu untuk k
memp memper erte temu muka kan n
tiga tiga
pand pandan anga gan, n,
diantaranya adalah sebagai berikut : a. Pandang Pandangan an yang yang menyat menyatakan akan bahwa penuru penurunan nan fertilit fertilitas as hanya hanya dapat dapat dicapa dicapaii melalui melalui pemangu pemangunan nan ekomom ekomomi. i. Apabila Apabila ekonomi ekonomi terbang terbangun, un, fertilitas akan turun dengan sendirinya. b. b. Panda andang ngaa
bahw bahwaa
peru peruba baha han n
nil nilai-n ai-nil ilai ai
dala dalam m
mas masyara yaraka katt
yang ang
mengu mengura rangi ngi peran peranaan aan anak anak dalam dalam kehid kehidupa upan n kelua keluarg rgaa dan dan sebag sebagai ai jaminan hari tua maupun tenaga bantu untuk keluarga. c. Panda Pandang ngan an bahw bahwaa denga dengan n prog progra ram m KB yang yang dikel dikelol olaa denga dengan n baik, baik, fertilitas akan dapat diturunkan.
Negara-negara yang berhasil menurunkan fertilitas dengan cepat dalam masa dua dasawarsa terakhir adalah Korea Taiwan, Hongkong, dan Singapura. Dalam hal transmigrasi masih perlu untuk mencari pendekatan yang lebih mantap. Cara berpikir yang inovatif dan lebih efisien perlu dikembangkan sehingga sasaran kuantiatif (500 ribu kepala keluarga) dalam Pelita III dapat dicapai dicapai.. Sesuai Sesuai dengan dengan UndangUndang-und undang ang No. 31 Tahun 1972, 1972, trans transmig migras rasii swakarsa harus lebih didorong untuk memulai p roses migrasi berantai.
Baik KB maupun transmigrasi mempunyai implikasi sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Mengingat pentingnya masalah kependudukan, sehingga per perlu lu
adan adanya ya
unda undang ng-u -und ndan ang g
yang yang
meng mengat atur ur
poko pokokk-po poko kok k
meng mengen enai ai
kepen kependu duduk dukan an sebag sebagai ai suat suatu u sist sistem em yang yang terpa terpadu du.. Unda Undangng-und undan ang g yang yang menc mencak akup up aspe aspek-a k-asp spek ek kepen kependu duduk dukan an seca secara ra meny menyel elur uruh uh akan akan menj menjadi adi pegangan dalam menangani masalah penduduk yang kompleks secara terpadu.
10.
Masalah kependudukan di indonesia
Berikut ini adalah masalah kependudukan yang ada di Indonesia. 1. Jumlah Jumlah penduduk relative relative besar; besar; pada tahun 2000 diperkirakan diperkirakan 200 juta. juta. 2. Laju pertummbuha pertummbuhan n penduduk tinggi, tinggi, pada tahun tahun 1971-1980 1971-1980 = 2,32% tahun. tahun. 3. Kepadatan Kepadatan penduduk penduduk penyebaranny penyebarannyaa tak merata. merata. 4. Susunan Susunan usia usia penduduk penduduk tak seimban seimbang. g.
11.
Transisi demografi
Angka kelahiran dan kematian
50 tingkat kelahiran 40
I
II
III
IV
30 Tingkat kematian
Trransisi demografi
Keterangan : 1. Stab Stabil il ting tinggi gi
: kela kelahi hira ran n tin tinggi ggi,, kem kemat atia ian n tin tinggi ggi..
2. Stabil Stabil rendah rendah : kelahir kelahiran an rendah, rendah, kematian kematian rendah. rendah. 3. Dari stabil tinggi ke stabil rendah melalui tahapan transisi transisi (tahap (tahap I-IV).
Tahap I : Pratansisi
Angka Angka kelahi kelahiran ran tinggi tinggi,, kemati kematian an tinggi tinggi.. Mengap Mengapa? a? Manusi Manusiaa masih masih sangat bergantung pada alam musim panen, disamping itu banyak peperangan, penyakit, penyakit, dan lain-lain. lain-lain. Jadi kelahiran kelahiran tinggi tinggi merupakan merupakan kompensasi kompensasi kematian yang tinggi. Tahap II
Ada keterlibatan pemerintah, angka kematian manurun, tetapi kelahiran meningkat karena masyarakat tidak tahu adanya penurunan kematian. Shingga terjadilah peledakan penduduk dan krisis pangan. Tahap III
Tahap ini pada garis dimulailah revolusi industri yang memperkerjakan orang usia produktif laki-laki laki-laki dan perempuan perempuan sehingga ada tahap ini kelahiran kelahiran menurun. Tahap IV
Pada Pada akhirny akhirnyaa indust industri ri membawa membawa dampak dampak penurun penurunan an pertam pertambah bahan an kelahiran, karena orang sudah berubah pola pikinya. Mereka memilih tidak punya anak/ tidak menikah karena dirasakan lebih menguntungkan atau bisa dinikmati. Transisi di Indonesia
Sebelu Sebelum m merdeka merdeka angka angka kelahi kelahiran ran tinggi tinggi,, kemati kematian an tinggi tinggi (karen (karenaa budaya, budaya, seperti seperti orang Jawa; adanya istilah anak ontang-anti ontang-anting, ng, pendawa lima, dan lain-lain). Transisi dimulai pada tahun 1966 dengan adanya angak kelahiran yang tinggi dan kematian rendah. Program Keluarga Berencana dimulai pada tahun 70-an.
12.
Struktur dan persebaran penduduk
Struktur dan persebaran penduduk akan membahas terbatas pada komposisi penduduk dan persebaran penduduk. Dalam demografi ada tiga fenomena yang merupakan bagian penting dari penduduk, yaitu: 1) dinamika kependudukan population), 2) komposisi penduduk ( population composition), composition), 3) (change in population), besar dan persebaran penduduk ( size size and poplation distribution) . Sebagaimana kita ketahui, penduduk dapat dibagi dalam berbagai cirri atau atau
kara karakt kter eris isti tik k
tert terten entu tu,,
baik baik
sosi sosial al
ekon ekonom omii
maup maupun un
geog geogra rafi fis. s.
Pengelompokan penduduk sanat berguna untuk berbagai maksud dan tujuan sebagai berikut. 1.
Mengetahui su sumber da daya ma manusia ya yang ad ada, ba baik me menurut
usia maupun jenis kelamin. 2.
Mengambil su s uatu k eb ebijaksanaan ya y ang be b erhubungan d en engan
kependudukan.
3.
Membandingkan keadaan suatu penduduk dengan penduduk
lainnya. 4.
Melalui penggambaran piramida penduduk dapat diketahui
“proses demografi” yang telah terjadi pada penduduk tersebut.
13.
Komposisi penduduk
Peng Pengel elom ompo pokk kkan an
pend pendud uduk uk
berd berdas asar arka kan n
cirr cirrii-ci ciri ri
tert terten entu tu
dapa dapatt
diklasifikasikan sebagai berikut : 1) bilogis, meliputi: usia dan jenis kelamin; 2) sosial sosial,, melipu meliputi: ti: tingka tingkatt pendid pendidika ikan, n, status status perkaw perkawina inan n dan sebaga sebagainy inya; a; 3) ekonomi, meliputi: penduduk yang aktif secara ekonomi, lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, dan sebaginya; 4) geografis berdasarkan tempat tinggal, daerah perkotaan, pedesaan, provinsi, dan kabupaten. 1. Komposisi Komposisi penduduk penduduk menurut menurut usia dan jenis jenis kelamin kelamin Usia dan jenis kelamin merupakan karakter penduduk yang pokok. Struktur ini mempunyai pengaruh penting, baik terhadap tingakh laku demografis maupun sosial ekonomi. Distribusi usia dalam demografi penduduk dapat digolongkan menurut usia satu tahunan juga lima tahunan. Tabel Distribusi Usia dalam d alam Demografi Contoh
Usia Satu
Usia Lima
Tahunan 0
Tahunan 0–4
1
5–9
2 ….. dst
10 – 14 … dst
2. Pengelompokan Pengelompokan penduduk penduduk berdasarkan berdasarkan cirri-ciri cirri-ciri sosial. sosial. Pengelompokan penduduk berdasarkan cirri-ciri sosial antara lain tingkat pendi pendidik dikan an pendudu pendudukk, kk, status status perkaw perkawina inan, n, dan sebagi sebaginya nya.. Kompos Komposisi isi penduduk menurut tingkat pendidikan tercermin pada kepandaian membaca, menulis (literacy) (literacy),, dan tingkat pendidikan. 3. Penduduk Penduduk berdasarka berdasarkan n cirri-ciri cirri-ciri ekonomi Penduduk berdasarkan ciri-ciri ekonomi meliputi: lapangan pkerjaan, jenis pekerjaan, status pkerjaan, dan sebagainya. 4. Komposisi Komposisi penduduk penduduk Indonesia Indonesia berdasarkan berdasarkan tempat tinggalnya. tinggalnya. Berdasarkan data sensus tahun 1971 komposisi penduduk Indonesia adalah sebagai berikut. a.
Penduduk yang tinggal di daerah perkotaan sebesar 17,4%
b.
Penduduk yang tinggal di daerah pedesaan sebesar 72,6%.
14.
Konsep nsep,, def defiinisi nisi,, da dan Uk Ukuranan-ukur ukura an da dalam Demo emogra grasi
Dalam membahas komposisi penduduk, terutama yang berhubungan dengan komposisi komposisi menurut usia dan jenis kelamin, kelamin, terdapat terdapat beberapa beberapa konsep, definisi, definisi, dan ukuran-ukuran yang perlu diketahui, antara lain sebagai berikut.
1. Usia Tunggul Tunggul (Singl (Singlee Age) Usia tunggal adalah usia sesorang yang dihitung berdasarkan hari ulang tahun terakhirnya. Misalnya, jika sekarang berusia 11 ½ tahun, maka dalam pengertian di atas dianggap berusia 11 tahun. Pada kenyataannya, baik dalam survey maupun sensus menanyakan usia seseorang tidaklah mudah. Masih banyak penduduk Indonesia yang tidak tahu sama sekali mengenai tanggal kelahiran maupun tahunnya. Ada kecendurungan orang menyenangi usiaheaping atau age preference. preference. usia 30 tahun, keadaan seperti itu disebut age heaping atau Kesala Kesalahan han pelapo pelaporan ran usia usia bisa bisa terjad terjadi, i, baik baik lapanga lapangan n (sewak (sewaktu tu survey survey ataupun sensus) maupun pada saat memproses data usia. 2. Rasio Jenis Kelamin Kelamin (Sex (Sex Ratio) Ratio) Perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Rumus :
Sex Ratio = Jumlah penduduk laki-laki x k Jumlah penduduk Perempuan Pada tahun 2008 rasio jenis kelamin penduduk Indonesia 97. Ini berarti tiap 100 perempu perempuan an terdapa terdapatt 97 laki-l laki-laki, aki, yaitu yaitu jumlah jumlah pendudu penduduk k lakilaki-laki laki 58.338.664 dan jumlah penduduk perempuan 60.029.206
Sehingga sex ratio = dibulatkan menjadi 97.
3. Angka Beban Beban Tanggung Tanggungan an (Dependency (Dependency Ratio) Ratio) Angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (usia di bawah 15 tahun dan di atas 65 tahun ) dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif (usia 15-64 tahun ) 4. Usia Usia Median Median (Median (Median Age) Age)
Usia Usia median median adalah adalah usia usia yang yang membagi membagi penduduk penduduk menjad menjadii dua bagian bagian dengan jumlah yang sama, bagian yang pertama lebih muda dan bagian yang kedua kedua lebih lebih tua tua darip daripad adaa medium age.
Usia Usia medi median an ini ini dite ditent ntuka ukan n
berdasarkan usia dari sebagian penduduk yang lebih tua dan usia sebagian penduduk pada kelompok-kelompok usia tertentu.
15.
Persebaran penduduk
Seca Secara ra garis garis besar besar,, pers perseb ebar aran an pend pendudu uduk k dapat dapat digol digolon ongka gkan n menur menurut ut geografis serta adminiatrasi dan politik. 1. Geografis. Geografis. Indonesia Indonesia yang terdiri terdiri atas beberapa beberapa kepulauan kepulauan besar dan kecil, penduduknya tersebar secara tidak merata. Terdapat 922 pulau berpenghuni dan 12.675 pulau tanpa penghuni. Pulau yang terdapat terdapat penduduknya adalah pulau Jawa, lebih dari sepuluh (64%) penduduk Indonesia bertempat tinggal di pulau tersebut, padahal luasnya hanya 6,6% dari luas wilayah Indonesia. Sedangkan daerah Kalimantan yang luasnya 27,2 % hanya dihuni oleh 4,4% dari seluruh penduduk Indonesia. Indonesia. Persebaran Persebaran penduduk penduduk yang belum merata merata ini ini tent tentu u saja saja meni menimb mbul ulkan kan masa masala lah h sosi sosial al ekono ekonomi mi yang yang seri serius us bagi bagi pemerintah. Persebaran penduduk dunia secara geografis sebagaimana kita ketahui penduduk tersebar di lima benua, yaitu : Asia, Afrika, Amerika, Eropa, dan Oseania. 2. Administr Administrasi asi dan politis. Secara Secara administrasi administrasi dan politis penduduk penduduk Indonesia Indonesia tersebar di 27 provinsi; namun menjadi 26 provinsi setelah Timor-Timor menjad menjadii negara negara merdeka merdeka.. Setela Setela itu diadkan diadkan pemeka pemekaran ran untuk untuk wilaya wilayah h administrasi provinsi, sihingga jumlah provinsi Indonesia saat ini banyak 33 provinsi. provinsi. Selanjutnya Selanjutnya di tiap-tiap tiap-tiap provinsi provinsi secara administrasi administrasi dibagi dalam Kabu Kabupat paten en,,
Keca Kecamat matan an,,
dan dan
Kelur Kelurah ahan an..
Dala Dalam m
sist sistem em
admi admini nist stras rasii
pemerintahan di Indonesia terdapat tiga daerah khusus atau istimewa yang setingkat dengan provinsi, yaitu: Daerah Istimewa Aceh (Nanggroe Aceh Darussalam Darussalam), ), Daerah Istimewa Istimewa Yogyakrta, ogyakrta, dan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.
16.
Piramida penduduk
Komp Kompos osis isii usia usia dan dan jeni jeni kela kelami min n suat suatu u pend pendud uduk uk seca secara ra graf grafik ik dapa dapatt digambarkan dalam bentuk piramida penduduk. Berikut ini cara penggambaran piramida penduduk. 1. Sumbu vertical vertical untuk untuk distribus distribusii usia. usia.
2. Sumb Sumbu u hori horizo zont ntal al untu untuk k juml jumlah ah pend pendud uduk uk,, dapa dapatt abso absolu lute te maup maupun un presentase. 3. Dasar Dasar piramid piramidaa di mulai untuk untuk usia muda ( 0 – 4) tahun, tahun, semaki semakin n ke atas atas untuk usia yang lebih tua. 4. Punca Puncak k pira pirami mida da untu untuk k usia usia tua tua seri sering ng dibu dibuat at denga dengan n sist sistem em open open end interval , interval , artinya untuk usia 75, 76, 77, 78 dan seterusnya cukup dituliskan 75 + 5. Bagian sbelah sbelah kiri untuk untuk penduduk laki-laki laki-laki dan bagian bagian sebelah kanan kanan untuk penduduk perempuan. 6. Besarnya Besarnya balok diagram diagram untuk masing-masing masing-masing kelompokm kelompokm usia harus sama.
17.
Tiga ciri penduduk
Berdasarkan Berdasarkan komposisi usia dan jenis kelamin,maka kelamin,maka karakterist karakteristik ik penduduk penduduk dari suatu negara dapat dibedakan atas tiga ciri(the three general population) berikut ini. 1.
Expa Expans nsiv ive, e, yai yaitu tu seb sebag agia ian n besa besarr pend pendud uduk uk ber berad adaa dala dalam m kelo kelomp mpok ok
usia termuda, contoh negara indonesia. 2.
Cons Constr tric icti tive ve,, yait yaitu u sebag sebagia ian n kecil kecil pen pendu dudu duk k berad beradaa dalam dalam kelo kelomp mpok ok
usia muda, contoh negara Amerika Serikat. 3.
Statio ationa nary ry,, yai yaitu bany banyak akny nyaa pend pendud uduk uk tiap tiap kelom kelompo pok k usia usia hamp hampiir
sama banyaknya dan mengecil pada usia tua kecuali pada kelompok usia tertentu, contoh negara Swedia.
18. 18.
Fakto aktorr – fak fakto torr yang yang memp mempen enga garu ruhi hi stru strukt ktur ur usia usia pend pendud uduk uk
Adapun faktor – faktor yang memengaruhi struktur usia penduduk adalah fertilitas, mortalitas (kematian bayi atau infant mortality) , dan migrasi. a. Fert Fertili ilitas tas (K (Kela elahir hiran an))
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang yang nyta nyta dari dari seoran seorang g wanita wanita atau sekelo sekelompo mpok k wanita wanita.. Dengan Dengan kata kata lain, lain, fertilitas menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Sebaliknya, fekunditas merupakan potensi fisik untuk melahirkan anak. Jadi merupakan lawan arti kata sterilitas. Natalitas mempunyai arti sama dengan fertilitas, hanya berbeda ruang ruang lingkupnya fertilitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk. Sedangkan Sedangkan natalitas natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan perubahan penduduk dan reproduksi manusia. Konsep – konsep yang terkait dengan fertilitas, antara lain sebagai berikut.
1.
Lahi Lahirr hidu hidup p (liv (livee birt birth) h).. Menu Menuru rutt Pers Perser erik ikat atan an Ban Bangs gsaa – bangs bangsaa dan dan
WHO adalah suatu kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, kandungan, di mana bayi menunjukkan menunjukkan tanda tanda – tanda kehiduan, kehiduan, misalnya bernafas, ada denyut jantung atau denyut tali pusat dan gerakan – gerakan otot. 2.
Lahi Lahirr mat matii (st (stil illl bir birth th). ). Adal Adalah ah kel kelah ahir iran an seo seora rang ng bay bayii dari dari kandu kandung ngan an
yang berumur paling sedikit 28 minggu tanpa menunjukkan tanda – tanda kehidupan. 3.
Abortus. Adalah kematian bayi dalam kandungan dengan usia
kehamilan kurang dari 28 minggu. Ada dua macam abortus, yaitu disengaja (induced) dan tidak sengaja (spontaneous). Induced abortion dapat dilakukan berdasarkan alasan medis, misalnya karena mempunyai peyakit jantung yang berat, sehingga membahayakan jiwa ibu dan tidak berdasarkan alasan medis. 4.
Masa repro produks uksi (CHILDBEARING AGE), yaitu masa dim dimana ana
wanita mampu melahirkan, disebut juga usia subur (15-49 tahun)
Langkah – langkah yang harus dulakukan untuk mengetahui tingkat fertilitas penduduk adalah sebagai berikut. 1.
Regi Regist stras rasii data data yang yang ters tersedi edia, a, sepe sepert rtii stat statis isti tikk kkel elai aira ran n (birt (birth h stati statist stic ics) s),,
kelemahannya: a. Ketepatan Ketepatan definisi definisi yang yang dignakan dignakan dan aplikasiny aplikasinya. a. b. Kelengkapan Kelengkapan (complet (completeness) eness) registrasi registrasi c. Ketepat Ketepatan an lokas lokasii tempa tempatt d. Ketepatan Ketepatan pengelompokan pengelompokan kelahiran kelahiran berdasar karakterist karakteristik ik ekonomi atau demografi. Untuk negara maju, kelemahan – kelemahan tersebut seagian besar sudah teratasi. teratasi. Sedangkan di negara yang sedang sedang berkembang berkembang kelemahan tersebut masi masih h tera terasa sa,, yang yang pali paling ng meno menonj njol ol adal adalah ah kele kelema maha han n dala dalam m hal hal kele keleng ngka kapan pan regi regist stra rasi si.. Hal Hal ini ini dise diseba babk bkan an oleh oleh pendu pendudu duk, k, baik baik yang yang mempunyai mempunyai anak maupun petugas petugas registrasi registrasi tidak menyadari menyadari pentingnya pentingnya registrasi kelahiran dan tidak mengerti bagaimana menjawab pertanyaan – per perta tany nyaan aan seper seperti ti tangg tanggal al kelah kelahir iran anny nyaa anak anakny nya, a, usia usia ibun ibunya ya,, dan dan sebagainya. 2.
Sens Sensus us data data yang yang ters tersed edia ia beru berupa pa hal hal – hal hal dib dibaw awah ah ini. ini. a. Komposisi Komposisi penduduk penduduk menurut menurut usia usia dan jenis jenis kelamin. kelamin. b. Jumlah Jumlah anak yang yang pernah pernah dilahirkan dilahirkan hidup. hidup.
c. Juml umlah anak anak yang yang dila dilahi hirrkan kan dal dalam suat uatu peri period odee yang ang lal lalu (misalnya; 1 tahun yang lalu). d. Data Data pend pendud uduk uk yang yang berh berhub ubun unga gan n
deng dengan an vari variab abel el fert fertil ilit itas as
(misalnya penduduk usia kawin). Kelemahan – kelemahan sensus adalah sebagai berikut. a.
Ket Keteran eranga gan n juml umlah anak anak yang yang pern pernah ah dila dilahi hirrkan kan sanga angatt terga ergant ntun ung g
pada daya ingat dari si ibu semakin tua usia ibu semakin besar kemungkinan melupakan jumlah anak yang pernah dilahirkan. Hal ini dapat disebabkan anaknya mungkin sudah menikah, meninggal, atau tinggal bersama dengan salah satu keluarganya di tempat lain. b. b.
Kete Ketera rang ngan an men menge gena naii bany banyak akny nyaa anak anak yan yang g lahi lahirr seta setahu hun n yang yang lal lalu u
bergantung pada ketepatan dalam memperkirakan jangka waktu satu tahun sebe sebelu lum m sens sensus us.. Perk Perkir iraa aan n jang jangka ka wakt waktu u ini ini bisa bisa terl terlal alu u panja panjang ng atau atau sebaliknya terlalu pendek. c.
Kete Ketera rang ngan an – ket keter eran anga gan n pend pendud uduk uk yan yang g dika dikait itka kan n deng dengan an var varia iabe bell
fertilitas juga mengundang kesalahan pelaporan usia oleh penduduk, dan biasanya sering terjadi di negara yang sedang berkembang. 3.
Survei data yang tersedia berupa upa:
a.
Sama Sama denga dengan n data data yang yang ters tersedi ediaa dari dari sensus sensus..
b.
Ketera Keterangan ngan tamba tambahan han mengen mengenai ai fertil fertilita itass yang lebih lebih terperi terperinci nci..
c.
Riway Riwayat at kela kelahi hira ran n (bir (birth th histor history y atau atau pregn pregnanc ancy y hist histor ory) y),, mula mulaii dari dari anak pertama hingga anak terakhir.
d.
Stat Status us keham kehamil ilan an (pre (pregn gnanc ancy y statu status) s)..
e.
Kelema Kelemahan han yang yang ditemu ditemuii disens disensus us juga juga berlaku berlaku di dalam dalam surve survei, i, karena karena kedua kedua jenis jenis sumber sumber data data terseb tersebut ut berdas berdasark arkan an inform informasi asi mengen mengenai ai kejadian kelahiran (birth event) yang sudah lampau.
Data fertilasi yang bersifat nasional adalah sebagai berikut. 1.
Sensus penduduk 1961, BPS.
2.
SUSE SUSENA NAS S (sur (surve veii sos sosia iall ekono ekonomi mi nasi nasion onal) al) taha tahap p III III,, 196 1967, 7, BPS. BPS.
3.
Sensus penduduk 1971, BPS.
4.
Surv Survei ei fer ferti tili lita tass dan dan mort mortal alit itas as ind indon ones esia ia 197 1973, 3, LD LD FEU FEUI. I.
5.
SUP SUPAS (sur (surve veii pen pendud duduk uk anta antars rsen ensu sus) s) taha tahap p II II dan dan III, III, 1967, 1967, BPS. BPS.
6.
SUSENAS, 1979, BPS.
7.
Sensus pe pendu nduduk 19 1980, 1990, 2000, 00, BP BPS.
Seperti Seperti halnya angka mortalitas mortalitas,, angka fertilita fertilitaspun spun diukur berdasarka berdasarkan n pembagian pembagian jumlah jumlah kejadian kejadian (events) (events) dengan penduduk yang menang menanggung gung resik resik melahi melahirka rkan n (expos (exposed ed risk). risk). Walaupun alaupun demiki demikian, an, ada beberapa persoalan yang dihadapi dalam hal pengukuran fertilitas yang tidak dijumpai dalam pengukuran mortalitas, yaitu: 1.
Suat Suatu u angk angkaa (rat (rate) e) men menun unju jukk kkan an uku ukura ran n untu untuk k jang jangka ka wak waktu tu.. Ang Angka ka
fertil fertilita itass menunj menunjukk ukkan an dua piliha pilihan n jangka jangka waktu, waktu, pertam pertamaa untuk untuk jangka jangka waktu pendek biasanya 1 tahun, sedangkan pilihan kedua adalah jumlah kelahiran selama masa reproduksi. 2.
Suatu
kelahiran
melibatkan
kedua
rangtuanya,
sehingga
memungkinkan timbulnya keinginan untuk mengukur fertilitas berdasarkan sifat – sifat ibu, ayah, atau kedua orangtuanya. Namun, informasi yang dikumpulkan biasanya hanya berhubungan dengan si ibu. Sehingga dengan sendir sendiriny inyaa penguku pengukuan an fertil fertilita itass hanya hanya berdas berdasark arkan an sifat sifat – sifat sifat ibu saja. saja. Walaupun alaupun demiki demikian, an, cara cara yang yang diguna digunakan kan untuk untuk pengukur pengukuran an fertil fertilita itass terh terhad adap ap wanit wanitaa seper seperti ti yang yang tela telah h dise disebu butk tkan an sebe sebena narn rnya ya dapat dapat juga juga digunakan untuk mengukur fertilitas dari pria. 3.
Penentua ntuan n pendud duduk yang expo expossed to risk di dalam alam pen pengukur kuran
fertilit fertilitas as sangat sulit. Tidak setiap orang mempunyai mempunyai resiko resiko melahirkan. melahirkan. Walaupun yang masih kanak – kanak dan yang tua bisa dengan mudah dipi dipisa sahk hkan an,, teta tetapi pi tidak tidak semu semuaa wanit wanitaa yang yang beru berumu murr diant diantar araa kedua kedua kelompok tersebut menanggung resiko melahirkan. 4.
Sanga Sangatt sul sulit it memb membed edaka akan n liv livee birt birth h (lah (lahir ir hidup hidup)) dan dan sti still ll birt birth h (la (lahi hir r
mati). 5.
Mel Melahi ahirkan rkan leb lebih ih dar darii sat satu kali kali adal adalah ah hal hal yang yang bis bisaa terj terjad adii pada pada
seorang istri. Oleh, karena itu ada unsur plihan antara melahirkan lagi atau tidak. Pilihan ini bergantung pada bebarapa hal seperti pendidikan, status sosial ekonomi, jumlah anak yang telah mereka miliki, dan lain – lain.
Ukuran Dasar Dalam Pengukuran Fertilitas Ada dua macam pendekatan, yaitu yearly performance (current fertility) dan reproductive history ( comulative fertility). 1. Yearly performac performacee (current fertilit fertility) y) Mencerminkan fertilitas dari suatu kelompok penduduk untuk jangka waktu satu tahun. a. Crude birth birth rate rate (CBR) atau atau angka kelahiran kelahiran kasar kasar.. Rumus :
CBR CB R = B x k R Di mana; B = banyaknya kelahiran selama 1 tahun. R = banyak banyaknya nya pend penduduk uduk pada perten pertengah gahan an tahun. tahun. k = bilan bilangan gan kon konst stan anta ta,, biasa biasany nyaa 1.000 1.000.. Contoh : Banyaknya kelahiran di Gresik pada tahun 2008 adalah 182.880 orang bayi. Banyaknya Banyaknya penduduk penduduk Gresik Gresik pada pertengan pertengan tahun 2008 sebesar sebesar 4.546.942 4.546.942 orang. Maka CBR = 182.880 x 1.000 = 40 per seribu penduduk 4. 546.942
b. Angka kelahiran kelahiran umum atau General General Fertilit Fertilitii Rate (GFR) GFR adalah banyaknya kelahiran tiap seribu wanita yang berumur 15 – 49 atau 15 - 49 tahun. Rumus : GFR = Pᶠ 4-49 K atau GFR = Pᶠ 15 - 44 Di mana : B = banyaknya kelahiran selama 1 tahun. 4-49 Pᶠ 4-49 = banyaknya penduduk wanita yang berumur 14 – 49 tahun pada pertengahan tahun. Pᶠ 15-44 = banyaknya penduduk wanita yang berumur 14 – 44 tahun pada 15-44 pertengahan tahun. K = bilangan konstanta, biasanya 1000. Kelebihannya adalah ukuran ini hanya memasukan wanita yang berusia 15 – 49 tahun, sedangkan kelemahan ukuran ini tidak membedakan resiko melahirkan dari berbagai kelompok usia. c. Angka kelahiran menurut kelompok usia atau Age Specific Fertiliti Rate (ASFR) ASFR adalah banyaknya kelahiran tiap seribu wanita pa da kelompok usia tertentu. Rumus: ASFR = b k ( i = 1-7 ) p
ͥ
ͥ
ͥ
Di mana : b = banyaknya kelahiran di dalam kelompok usia 1 selama 1 tahun. K = bilangan bilangan konstanta, konstanta, biasanya biasanya 1000. 1000.
ͥ
Kelebihannya adalah ukuran lebih cermat c ermat dari GFR dan ASFR dimungkinkan dilakukannya fertilitas menurut kohor, sedangkan kelemahannya tidak menunjukan ukuran fertilitas untuk keseluruhan wanita usia 15 – 49 tahun. d. Total Ferti Fertility lity Rate (TFR) (TFR) Jumlah dari ASFR, bahwa usia dinyatakan dalam satu tahunan.
TFR = 5
i=17 ASFR i ( i = 1,2 …… )
Di mana ; ASFR ASFR = ang angka ka kela kelahi hira ran n men menur urut ut kelo kelomp mpok ok usia usia I = kelompok usia 5 tahunan di mulai dari 15 – 19 Kelebihan rumus ini adalah ukuran seluruh wanita usia 15 – 49 tahun yang di hitug berdasarkan angka kelahiran menurut kelompok usia. Vertility ) 2. Reproductive History ( Cumulative Vertility a. jumlah jumlah anak yang pernah di lahirka lahirkan n Mencerminkan banyaknya kelahiran sekelompok wanita selama reproduksinya, Kelebihannya adalah mudah di dapatkan informasinya dan tidak ada referensi Waktu, sedangkan kelemahannya adalah a dalah angka paritas kelompok usia akan Mengalamin kesalahan pelaporan usia penduduk dan angka kecenderungan Semakin tua semakin besar. b. Child Woman Ratio Ratio (CWR) Hubungan dalam bentuk rasio antara jumlah anak di bawah 5 tahun. Rumus: CWR = P ᵒ-4 x k P15-44 atau CWR = Pᵒ-4 x k P15-49 Dimana: P0-4 = banyaknya penduduk usia 0-4 tahun. P15-44 = banyaknya wanita usia 15-44 tahun. P15-49 = banyaknya wanita usia 14-49 tahun. K = konstanta, biasanya 1000. Kelebihan metode ini adalah data yang di perlukan tidak memerlukan pernyataan khusus, sedangkan kelemahanny langsung di pengaruhi oleh kekurangan pelaporan tentang anak serta di pengaruhi olehh tingkat moralitas anak di bawah 1 tahun lebih besar dari orang tua. c. Menghi Menghitun tung g GFR berdsa berdsarka rkan n CWR Asumsi yang di gunakan tidak ada migrasi Langkah - langkah - Hitung jumlah anak di bawah 5 tahun ( P0-4 ) misal : 431.658 • - Hitung jumlah wnita usia 15 – 44 tahun ( Pᶠ 15-44 ) - Hitung jumlah wanita usia ( Pᶠ 20-49 ) misal : 458.851 Hitung jumlah wanita usia 17½ - 47½ • Pᶠ 17½ - 47½ = ½ ( Pᶠ 15-44 + Pᶠ 20-49 ) = ½ ( 537.670 + 458.851 ) = 498.261 Hitung rasio masih hidup ( survival ( survival ratio )0-4 : L0-4 Hitung • Mencari • Perkiraan •
•
GFR
Faktor – faktor yang mempengaruhi fertilitas Ada 3 tahap penting dalam proses reproduksi 1. Tahap hubungan kelamin (intercourse) Pada tahap ini di prngaruhi oleh beberapa faktor a. usia usia memul memulai ai kelam kelamin in b. selibat selibat permanent, permanent, proporsi wanita wanita tidak pernah mengadakan mengadakan hubungan kelamin kelamin c. lamany lamanyaa status status pernik pernikahan ahan d. abstin abstinest estii sukarel sukarelaa e. abstinensi abstinensi terpaksa, terpaksa, misalnya misalnya sakit sakit atau berpisah berpisah sementara sementara
a. b.
a. b. b.
Tahap konsepsi (conseptio) 2. Pada konsep ini di pengaruhi beberapa faktor feku fekundi ndita tass atau atau inf infuk ukund undit itas as di di seba sebabak bakan an hal hal tid tidak ak di di senga sengaja ja pemakaian ko kontrasepsi c. fekund fekundita itass terp terpaks aksaa yang yang di sebabk sebabkan an hal hal di sengaj sengaja, a, misa misalny lnyaa ster sterili ilisas sasii Tahap kehamilan 3. Berikut ini adalah hal yang mempengaruhi kehamilan mora morali lita tass jan janin in kare karena na seba sebab b tid tidak ak di seng sengaj ajaa mora morali lita tass jan janin in kare karena na seb sebab ab yang yang di sen senga gaja ja
1. 2. 3. 4. b.
Studi perbedaan fertilitas di indonesia Hasil studi yang pernah di lakukan ternyata di pengaruhi beberapa faktor penentu fertilitas tidak seperti yang di temukan dalam generalisasi yang telah ada.beberapa faktor penentu tersebut adalah Tempa empatt tin tingg ggal al wani wanitt pad padaa saa saatt pen penca caca caha han n Tingkat pendidikan Usia pe perkawinan pe pertama Pengalaman kerja.
Moralitas (kematian) Moralitas salah satu di antara komponen demografi yang mempengaruhi perubahan penduduk. Konsep yang terkait moralitas ada 3 keadaan vital yaitu ; 1. Lahir Lahir hidu hidup, p, yait yaitu u perist peristwa wa kelua keluarnn rnnya ya hasi hasill konse konsepsi psi dari dari rahim rahim seoran seorang g ibu secara lengkap 2. Mati, Mati, adlah adlah keadaan keadaan menghil menghilang angnya nya semua semua tanda tanda tanda tanda kehidu kehidupan pan secara secara permanen 3. Lahir Lahir mati, mati, adalah adalah perist peristiwa iwa menghi menghilan langya gya semua semua tanda tanda tand tandaa kehid kehidupan upan dari hasil konsepsi sebelum hasil konsepsi itu di keluarkan dari rahim ibunya.
Sumber Data Kematian 1. Sist istem Regi Regisstras trasii Kema Kemattian Di indonesia belum ada sistem registrasi vital yang bersifat nasional, yang ada hanya bersifat lokal. 2. Sensus ata atau su survai vai pe pendu nduduk Sensus merupakan kegiatan sesaat yang bertujuan untuk mengumpulkan data penduduk. Data kematian yang di peroleh melalui sensus dapat di golongkan menjadi dua bentuk, yaitu bentuk langsung dan tidak langsung. Ukuran Kematian (CDR) Ukuran kematian menunjukan suatu angka indeks untuk menentukan tinggi rendahnya angka kematian penduduk.
1. Anga kematian kasar Angka kematian kasar adalah jumlah kematian pada tahun tertentu di bagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun tersebut.
CDR = jumlah kematian pada tahun X x 1000 Jumlah kematian pada pertengahan X
= D x k P Di mana: D =jumlah kematian pada tahun x P =jumlah penduduk padapertengahan tahun K =1.000 2.Angka Kematian Menurut Usia Risiko Risiko kemati kematianbe anberbed rbedaa antara antara satu satu kelompo kelompok k pendudu penduduk k dan kelomp kelompok ok penduduk lainnya. 3.Angka Kematian Bayi Angka kematian bayi merupakan merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan menentukan kesehatan masyarakat. jumlah kematian bayi berumur Angka kematian bayi == di bawah umur 1 tahun selama tahun X Jumlah kelahiran selama tahun X Angka kemaisebut kasar karena angka kematian tersebut tidak sepenuhnya mencerminkan tingkat kematian. Hubungan antara CDR dan ASDR dapat ditulis dengan rumus berikut: CDR= i
PiP [ ASDRi ]
Dimana:
c.
P
=Adalah penduduk pertengahan tahun pada usia i.
P
=Adalah pendudk pertebgahan tahun.
ASDR
=Adalah Age Sp Specific De Death Rat Ratee pa pada usia i. i.
Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap disuatu lain melampaui batas politik/negara ataupun batas administrasi suatu negara. Jenis – jenis migrasi Berikut ini adalah beberapa jenis migrasi. 1) Migr Migras asii masu masuk k (in (in migr migrat atio ion) n),, yait yaitu u masu masukn knya ya pendu penduduk duk ke suat suatu u daera daerah h tempat tujuan (area of destination). 2) Migras Migrasii keluar keluar (out migrati migration) on),, yaitu yaitu perpinda perpindahan han penduduk penduduk keluar keluar dari dari suatu daerah asal (area of origin).
3) Migras Migrasii netto (net migrati migration) on),, yaitu yaitu selisih selisih antara antara jumlah jumlah migrasi migrasi masuk masuk dan migrasi keluar. Apabila migrasi yang masuk lebih besar daripada migrasi keluar, maka disebut migrasi netto positif, tapi jika migrasi keluar lebih besar daripada migrasi masuk disebut migrasi netto negatif. 4) Migrasi Migrasi bruto bruto (gross migrati migration), on), yaitu yaitu jumlah migrasi migrasi masuk masuk dan migrasi migrasi keluar keluar. 5) Migrasi Migrasi total total (total (total migration) migration),, yaitu seluruh seluruh kejadian kejadian migrasi migrasi mencakup mencakup migrasi migrasi semasa hidup (life time migration) dan migrasi pulang (return migration). 6) Migras Migrasii intern internasi asional onal (interna (internatio tional nal migrat migration ion), ), yaitu yaitu perpin perpindah dahan an pendudu penduduk k dari suatu negara ke negara lain. Migrasi yang merupakan masuknya penduduk ke suatu suatu negara negara disebu disebutt imigra imigrasi si (imigr (imigrati ation) on) sedang sedangkan kan jika jika migras migrasii itu itu keluarnya penduduk dari suatu negara disebut emigrasi (emigration). 7) Migrasi Migrasi semasa semasa hidup hidup (life (life time migrati migration), on), adalah adalah migrasi migrasi berdasarka berdasarkan n tempat kelahiran, yaitu mereka yang pada waktu pencacahan sensus bertempat tinggal di daerah yang berbeda dengan daerah, yaitu tempat kelahirannya. 8) Migrasi Migrasi parsial parsial (partia (partiall migration migration), ), yaitu yaitu jumlah migran migran ke suatu suatu daerah daerah tujuan tujuan dari satu daerah asal atau dari daerah asal ke suatu daerah tujuan. Migrasi ini merupakan ukuran dari arus migrasi antara dua daerah asal dan tujuan. 9) Arus Arus migras migrasii (migrat (migration ion stream) stream),, yaitu yaitu jumlah jumlah atau atau banyakny banyaknyaa perpin perpindaha dahan n yang terjadi dari daerah asal ke daerah tujuan dalam jangka waktu tertentu. 10) Urbanisasi (urbanization), (urbanization), yaitu yaitu bertambahnya proporsi penduduk yang berdiam di daerah kota disebabkan oleh proses perpindahan penduduk ke kota atau akibat perluasan daerah kota. 11) Transmi Transmigrasi grasi (transmig (transmigratio ration/rese n/resettle ttlement ment atau settlement) settlement),, yaitu perpindahan perpindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap ke daerah lain yang ditetapkan di dalam wilayah republik indonesia guna kepentingan kepentingan pembangunan negara atau karena karena alasan alasan – alasan alasan yang yang dipanda dipandang ng perlu perlu oleh oleh pemerin pemerintah tah berdas berdasark arkan an ketentuan yang diatur undang – undang tansmigrasi dan undang – undang no. 3 tahun 1972.
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Migrasi
Ada dua faktor faktor yang yang menyeb menyebabka abkan n seseor seseorang ang melakuk melakukan an migra migrasi, si, yaitu yaitu faktor faktor pendorong dan faktor penarik. 1.
Faktor pendorong migrasi : a) Makin Makin berkuran berkurangny gnyaa sumber sumber – sumber sumber alam, alam, yaitu yaitu menurunny menurunnyaa permin permintaa taan n atas barang –barang tertentu yang bahan bakunya makin susah, seperti : hasil tambang, bahan baku kayu, hasil pertanian, industri, dan lain – lain
b) b) Meny Menyem empi pitn tnya ya lapa lapang ngan an peke pekerj rjaa aan n sepe sepert rtii di desa desa deng dengan an masu masukn knya ya teknologi (mesin – mesin) sebagai pengganti tenaga manusia c) Adan Adanya ya teka tekanan nan – tekan tekanan an atau atau disk diskri rimi minas nasii poli politi tik, k, agama agama,, dan suku di daerah asal. d) Tidak Tidak cocok cocok lagi dengan adat adat atau atau budaya budaya di tempat asal e) Alasan
pekerjaan
atau
perkaw kawinan
yang
menyebabk babkaan
tidak
bisa
mengembangkan karier pribadi. f) Bencan cana alam Faktor penarik migrasi a)
Adan Adanya ya ras rasaa supe superrior di tem tempa patt baru baru atau atau kese kesem mpata patan n di lapa lapang ngan an
kerja yang cocok. b) b)
Kesm Kesmpa pata tan n untu untuk k mend mendap apat atka kan n pend pendap apat at yang yang lebi lebih h
c)
baik baik.. 3.Kes 3.Kesem empat patan an untu untuk k menda mendapa patk tkan an pendi pendidi dikan kan yang yang lebi lebih h bai baik. k.
d)
Kead Keadaa aan n ling lingku kung ngan an dan dan hidu hidup p yan yang g men meny yenan enangk gkan an
e)
Adan Adanya ya ajak ajakan an oran orang g yan yang g diha dihara rapka pkan n seba sebagai gai tempa tempatt berli berlindu ndung ng..
f)
Adan Adanya ya akt aktivit vitasas-akti aktivi vita tass di di kot kotaa bes besar ar..
B. PERAN PERAW PERAWAT DALAM PENGGUNAAN PENGGUNAAN DEMOGRAFI
Komunitas adalah kelompok sosial yang tingga dalam suatu tempat, saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama. (WHO). Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mesekak tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Linda Jarvis) Komunitas dipandang sebagai target pelayanan kesehatan sehingga diperlukan suatu kerjasama yang melibatkan secara aktif masyarakat untuk mencapai peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, untuk itu dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan perawat komunitas merupakan suatu upaya yang esensial atau sangat dibutuhkan oleh komunitas, mudah dijangkau, dengan
pembiayaan yang murah, lebih ditekankan pada penggunaan teknologi tepat guna. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dimana individu, keluarga maupun masyarakat sebagai pelaku kegiatan upaya peningkatan kesehatan serta bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri berdasrkan azas kebersamaan dan kemandirian. Perawatan Kesehatan Masyarakat merupakan sintesa dari praktek kepe rawatan dan praktek kesehatan masyarakat yang diaplikasikan untuk meningkatkan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan dari masyarakat. Perawatan Kesehatan Masyarakat mempunyai tujuan membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit melalui: 1. Pemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada individu, keluarga, dan kelompok dalam masyarakat, dengan strategi intervensi yaituproses kelompok, pendidikan kesehatan serta kerjasama (partnership). 2. Memperhatikan secara langsung terhadap status kesehatan seluruh masyarakat secara komprehensive. Pada Perawatan Kesehatan Masyarakat harus mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu: 1. Kemanfaatan Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar bagi komunitas. 2. Kerjasama Kerjasaman dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral. 3. Secara langsung Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, e konomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan. 4. Keadilan Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu sendiri. 5. Otonomi Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada. Perawat komunitas dapat bekerja diberbagai tatanan: 1. Klinik rawat jalan
2. Kantor kesehatan 3. Kesehatan kerja 4. Sekolah 5. Rumah 6. Perkemahan 7. Institusi pemeliharaan kesehatan 8. Tempat pengungsian Perawat di komunitas dapat bekerja sebagai: 1. Perawat keluarga 2. Perawat sekolah 3. perawat kesehatan kerja 4. perawat gerontologi 3.
Perawat keluarga Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan tingkat kesehatan masyarakat yang dipusatkan pada keluarga sebagai satu kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan pelayanan dan perawatan sebagai upaya (Bailon dan Maglaya, 1978).Perawat keluarga adalah : Perawat teregistrasi dan telah lulus dalam bidang keperawatan yang dipersiapkan untuk praktek memberikan pelayanan individu dan keluarga disepanjang rentang sehat sakit. Praktek ini mencakup pengambilan keputusan independen dan interdependen dan secara langsung bertanggung gugat terhadap keputusan klinis. Peran perawat keluarga adalah melaksanakan asuhan keperawatan keluarga, berpartisipasi dan menggunakan hasil riset, mengembangkan dan melaksanakan kebijakan di bidang kesehatan, kepemimpinan, pendidikan, case managemen dan konsultasi.
4.
Perawat kesehatan sekolah Keperawatan sekolah adalah: keperawatan yang difokuskan pada anak ditatanan pendidikan guna memenuhi kebutuhan anak dengan mengikutsertakan keluarga maupun masyarakat sekolah dalam perencanaan pelayanan (Logan, BB, 1986) Perawatan kesehatan sekolah mengaplikasikan praktek keperawatan untuk memenuhi kebutuhan unit individu, kelompok dan masyarakat sekolah. Keperawatan kesehatan sekolah merupakan salah satu jenis pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk mewujudkan dan menumbuhkan kemandirian siswa untuk hidup sehat, menciptakan lingkungan dan suasana sekolah yang sehat. Fokus utama perawat kesehatan sekolah adalah siswa dan lingkunganya dan sasaran penunjang adalah guru dan kader.
5.
Perawat kesehatan kerja Perawatan kesehatan kerja adalah penerapan prinsip-prinsip keperawatan dalam memelihara kelestarian kesehatan tenaga kerja dalam segala bidang pekerjaan (American Asociation of Occupational Health Nursing) Perawat kesehatan kerja mengaplikasikan praktek keperawatan untuk memenuhi kebutuhan unik individu, kelompok dan masyarakat di tatanan industri, pabrik, tempat kerja, tempak konstruksi, universitas dan lain-lain. Lingkup praktek keperawatan kesehatan kerja mencakup pengkajian riwayat kesehatan, pengamatan, memberikan pelayanan kesehatan primer konseling, promosi kesehatan, administrasi management quality asurance, peneliti dan kolaburasi dengan komunitas.
6.
Perawat gerontologi Perawatan gerontologi atau gerontik adalah ilmu yang mempelajari dan memberikan pelayanan kepada orang lanjut usia yang dapat terjadi di berbagai tatanan dan membantu orang lanjut usia tersebut untuk mencapai dan mempertahankan fungsi yang optimal. Perawat gerontologi mengaplikasikan dan ahli dalam memberikan pelayanan kesehatan utama pada lanjut usia dank keluarganya dalam berbagai tatanan pelayanan. Peran lanjut perawat tersebut independen dan kolaburasi dengan tenaga kesehatan profesional. Lingkup praktek keperawatan gerontologi adalah memberikan asuhan keperawatan, malaksanakan advokasi dan bekerja untuk memaksimalkan kemampuan atau kemandirian lanjuy usia, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan, mencegah dan meminimalkan kecacatan dan menunjang proses kematian yang bermartabat. Perawat gerontologi dalam prakteknya menggunakan managemen kasus, pendidikan, konsultasi , penelitian dan administrasi.
C. QUESIONER
Formulir quesioner dalam pengkajian komunitas dengan demografi.
Berilah tanda centang ( √ ) pada pilihan yang menurut anda paling benar, benar, dan isikan jawaban anda sesuai yang anda ketahui. Bagian 1 Nama Alamat
: ………………………………………………. : ………………………………………………. RT ……….. RW …………. Usia : …………. tahun Jenis kelamin : ……………………………. Status perkawinan : ……………………………. Status pendidikan terakhir : SD SMP SMA Sarjana Tidak Sekolah Pekerjaan : ……………………………………………. Tinggi badan : ……….. cm Berat badan : ……….. kg
Bagian 2 1. Menur Menurut ut anda anda kese kesehat hatan an itu itu penti penting ng atau atau tidak tidak ? Ya 2.
Tidak
Bagai Bagaima mana na anda anda menjag menjagaa keseh kesehata atan n saat saat ini ini ? Jawab : …………………………………………………………………………………………… ………………………
3. Apakah Apakah anda anda mencuc mencucii tangan tangan sebelum sebelum dan sesud sesudah ah makan makan? ? Ya
Tidak
Jarang
Kadang - kadang
4. Hal apa yang anda lakuka lakukan n dalam dalam keadaa keadaan n sakit? sakit? Periksa ke dokter
Minum obat warung
Periksa ke mantri terdekat
Didiamkan saja
5. Apakah Apakah anda anda mengko mengkonsum nsumsi si vitamin vitamin atau suplemen suplemen? ?
Ya
Tidak
6. Apakah Apakah anda memeriks memeriksa a keseh kesehatan atan secara secara rutin? rutin?
Ya
Tidak
7. Apakah Apakah bentuk bentuk pelayan pelayanan an keseh kesehatan atan yang yang terdek terdekat at dan bisa bisa dijangkau?
Puskesmas
Praktek dokter
Rumah sakit Lainnya : …………………………............................ 8. Pola maka makan n and anda a seti setiap ap hari? hari? 1 kali
2 kali
3 kali
Lebih dari 3 kali
9. Pola ist istira irahat hat anda anda seti setiap ap hari hari? ? Kurang dari 8 jam / hari
8 jam/ hari
Lebih dari 8 jam / hari 10. Apakah anda anda mengkonsumsi mengkonsumsi sayur – mayur & buah – buahan? Ya
Tidak
Jarang
Kadang - kadang
11. Bagaimana dengan dengan upah kerja kerja yang anda peroleh? peroleh? Memenuhi kebutuhan
Tidak sesuai dengan kebutuhan
Tidak menentu 12. dalam sehari berapa berapa kali anda menggosok menggosok gigi? 2 kali pernah
3 kali
lebih dari 3 kali
Tidak
13. Apakah anda merokok merokok? ? Ya
Tidak
14. Apa anda merasa merasa cemas cemas saat ini ? Ya
Tidak
15. Apa yang yang menyeb menyebabka abkan n anda merasa merasa cemas? cemas? Jawab : …………………………………………………………………………………………… ……………………… 16. Apa yang yang anda anda lakukan lakukan saat saat anda merasa merasa cemas cemas?? Jawab : …………………………………………………………………………………………… ……………………… 17. Hiburan apa apa yang menurut anda sukai sukai untuk menghilangkan stress ? Menyanyi Olah raga Memancing Berjoged Nonton tv lainnya : …………………………………………………………………. 18. Setiap anda anda mendapat mendapat masalah, masalah, Apakah anda anda mampu mampu mengatasinya? mengatasinya?
Ya Tidak 19. Menurut anda masalah masalah yang anda hadapi hadapi dapat digambarkan sebagai pa? pa? Cobaan Akibat dari kesalahan/karma Takdir Lainnya : ……………………………………………………………….. 20. Masalah Masalah apa apa yang biasanya biasanya anda anda hadapi hadapi?? Pekerjaan Mencapai prestasi Keluarga Percintaan Lainnya : ………………………………………………………………… 21. Pada usia berapa berapa anda anda bekerja? bekerja? Jawab : …………. tahun 22. Pada usia berapa berapa anda anda menikah? menikah? Jawab : …………. tahun 23. Bagaiman Bagaimanaa peran peran anda anda di masyaraka masyarakatt ? Jawab : …………………………………………………………………………………………… …………………… 24. Bagaimana hubungan anda anda dengan masyarakat di sekitar lingkungan lingkungan rumah anda??? Jawab : …………………………………………………………………………………………… …………………….. 25. Apakah Apakah anda anda puas puas dengan dengan diri diri anda anda saat saat ini? ini? Jelaskan Jelaskan ? Jawab : …………………………………………………………………………………………… ………………........
…………………………………………………………………………………………… ………………………
26. Tindakan Tindakan apa yang pertama kali anda lakukan lakukan saat terjadi wabah penyakit, setelah terjadi suatu bencana? Jawab : …………………………………………………………………………………………… ……………………… 27. Ketika Ketika musim penghujan penghujan tiba apa yang anda lakukan untuk untuk mencegah penyakit DBD/Malaria? Jawab : …………………………………………………………………………………………… ………………………
28. Bagaimana cara anda anda untuk menghadapi menghadapi masalah perubahan perubahan cuaca yang tidak menentu? Jawab : …………………………………………………………………………………………… …………………….. 29. Menurut anda apa yang akan ditimbulkan ditimbulkan akibat perubahan perubahan cuaca yang tidak menentu seperti sekarang ini? Jawab : …………………………………………………………………………………………… ………………..……. 30. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kesehatan di lingkungan lingkungan anda? Jawab : …………………………………………………………………………………………… ………………………
REVISI : 1. TOLONG TOLONG QOESTION QOESTIONER ER MENGARAH MENGARAH PADA PADA APA APA YNG HARUS ADA PADA DATA DEMOGRAFI 2. PENGETIK PENGETIKAN AN KAITANNY KAITANNYA A DENGAN DENGAN BUB KALIMA KALIMAT T BELUM BETUL TOLONG DIBACA LAGI 3. PERBAIKI SEGERA SEGERA INSYA INSYA ALLAH IBU DAT DATANG HARI JUM’AT SILAHKAN KONSUL…..
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Fery. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Iqbal Wahit, Mubarak. 2005. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori 1. Jakarta : Salemba Medika Iqbal Wahit, Mubarak, dan Nurul Chayatin. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas 1. Jakarta : Salemba medika www.maydwiyurisantoso.wordpress.com www.andaners.wordpress.com
1.
( 9 – 10 -2011 (12.48) )
( 9 -10 – 2011 (12.59) )
TOLO LON NG PERB ERBAIK AIKI PENGE NGETIK TIKAN, SEMUA EMUA HARU ARUS SESUAI SUAI DENGA ENGAN N SISTEMATIKA PENULISAN MAKALAHNY MAKAL AHNYA A
2.
QOESTIONER
DISESUAIKAN
DENGAN
SISTEMATIKA
DAN
ILMU
DEMOGRAFI JGN ASAL MEMASUKKAN DAFTAR PERTANYAAN / HARUS RUNUT