ROBIAH AL ADAWIYAH 1102012256
DEMAM BERDARAH DENGUE
Demam dengue (DF) dan demam berdarah dengue (DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diatesis hemoragik. Perbedaan DF dengan DHF yaitu pada DHF terjadi perembesan plasma yang ditandai dengan peningkatan hematokrit (hemokonsentrasi) atau penumpukan cairan di rongga tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh Flavivirus dengan 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 (terbanyak), dan DEN-4.
Klasifikasi dengue menurut WHO 2009 Dengue tanpa tanda bahaya (ithout warning signs)
Dengue dengan tanda bahaya (with warning signs)
Kriteria dengue tanpa/dengan tanda bahaya: 1. Dengue probable a. Bertempat tinggal di/bepergian ke daerah endemik dengue b. Demam disertai 2 hal berikut: i. Mual, muntah ii. Ruam iii. Sakit dan nyeri iv. Uji tuorniquet positif v. Leukopenia vi. Adanya tanda bahaya (warning signs) 2. Dengue dengan konfirmasi laboratorium (penting bila bukti kebocoran plasma tidak jelas).
Dengue berat (severe dengue)
Kriteria dengue berat: 1. Kebocoran plasma berat → yang dapat menyebabkan syok (DSS), akumulasi cairan dengan distress pernapasan 2. Perdarahan hebat → sesuai pertimbangan klinisi 3. Gangguan organ berat: a. Hepar: AST atau ALT ≥1000
b. SSP: gangguan kesadaran c. Jantung dan organ lainnya
!!WARNING SIGNS!! 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nyeri perut atau tenderness Muntah berkepanjanganterdapat akumulasi cairan Perdarahan mukosa Letargi, lemah Perbesaran hepar >2 cm Kenaikan hematokrit seiring dengan penurunan jumlah trombosit yang cepat
Gambaran Klinis
Fase Febris Demam mendadak tinggi 27 hari Muka kemerahan, eritema kulit Nyeri seluruh badan, mialgia, arthalgia Sakit kepala Beberapa kasus ditemukan nyeri tenggorokan, injeksi farings dan konjunctiva, anoreksia, mual dan muntah Dapat pula ditemukan tanda perdarahan seperti petekiae, perdarahan mukosa, walau jarang dapat pula terjadi perdarahan pervaginam dan gastrointestinal.
Grup A
Grup C
Fase Pemulihan Terjadi setelah fase kritis Terjadi pengembalian cairan dari ekstravaskular ke intravaskular secara perlahan pada 48-72 jam setelahnya KU membaik, nafsu makan pulih, hemodinamik stabil, diuresis membaik
Protokol Penatalaksanaan DHF Pasien yang mungkin dapat dirawat di rumah Anjuran rahidrasi peroral Beri paracetamol untuk demam tinggi Bawa ke RS apabila: tidak ada perbaikan klinis, nyeri perut hebat, muntah terusmenerus, akral dingin dan lembab, letargi atau gelisah, perdarahan, tidak BAK selama lebih dari 4-6 jam Pasien yang sebaiknya dirawat di RS Dengan warning signs: Periksa Ht, berikan cairan isotonis seperti NaCl 0.9%, RL, atau larutan Hartmann. Mulai 5-7 ml/kgBB/jam selama 1- 2 jam → 3-5 ml/kgBB/jam selama 2-4 jam → 2 -3 ml/kgBB/jam. Periksa ulang Ht. Kalau stabil, tetap berikan cairan 2-3 ml/kgBB/jam selama 2-4 jam. Kalau Ht meningkat naikkan menjadi 5-10 ml/kgBB/jam selama 1-2 jam. Tanpa warning signs: Berikan cairan per oral, kalau tidak bisa berikan cairan IV dengan NaCl 0.9% atau RL. Pasien dipantau Pasien dengan dengue berat yang memerlukan penanganan darurat dan rujukan darurat Resusitasi cairan dengan kristaloid isotonik secepatnya. Pantau hematokrit sebelum dan sesudah resusitasi.
Grup B
Fase Kritis Terjadi pada hari 3-7 sakit Ditandai dengan penurunan suhu tubuh disetai kenaikan permeabilitas kapiler dan timbul kebocoran plasma yang biasanya berlangsung 24-48 jam Kebocoran plasma sering didahului leukopenia progresf disertai penurunan hitung trombosit Dapat terjadi syok