ACARA IX PENDUGAAN LAJU EROSI METODE WEPP I.
TUJUAN
1. Menghitung laju erosi menggunakan software menggunakan software WEPP 2. Menganalisis hasil pendugaan erosi metode WEPP.
II.
ALAT DAN BAHAN
1. Laptop dengan spesifikasi AMD APU A9-9400 up to 3,2 Ghz; Radeon TM R5 Graphics; 14” HD (1366x768p); RAM 4GB DDR4; 1TB HDD 2. Software WEPP Hillslope/Watershed Model Model Ver. 2012.800 3. Data 2 Unit Lahan (Data: lama hujan, curah hujan, intensitas hujan, panjang lereng, kemiringan lereng, tekstur tanah, organik organik tanah).
III.
DASAR TEORI
Erosi adalah suatu proses dimana tanah dihancurkan (detached ( detached ) ) dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan air, angin, dan gravitasi (Hardjowigeno, 1995). Secara deskriptif, Arsyad (2000) menyatakan erosi merupakan akibat interaksi dari faktor iklim, tanah, topografi, vegetasi, dan aktifitas manusia terhadap sumber daya alam. Program WEPP bertujuan “untuk mengembangkan generasi baru dalam teknologi memperkirakan erosi karena air” untuk penggunaan dalam skala besar oleh penggunaan melibatkan “konservasi tanah da n air dan kajian serta perencanaan lingkungan” (Foster and Lane, 1987 dalam Troeh et al, 2004). Agricultural Research Service (ARS), Natural Resources Conservation Service (NRCS) , Forest Service, USDA, dan Bureau dan Bureau of Land Management di di U.S Department of the Interior terlibat dalam peroyek ini. WEPP (Water (Water Erosion Prediction Project ) adalah suatu model penyesuaian proses, berdasarkan pada ilmu erosi dan hidrologi modern, dirancang untuk menggantikan USLE (Universal ( Universal Soil Loss Equation) Equation ) untuk pendugaan secara berkala erosi tanah dengan mengatur konservasi tanah dan air serta perencanaan dan penilaian lingkungan (Morgan, 1995 dalam Yupi 2008). 1
WEEP
merupakan
model
buatan
Amerika
pertama
yang
dikembangkna untuk memprediksi erosi pada skala luas yang tidak didasar i oleh teknologi USLE. WEPP merupakan model physical based , didasari oleh proses dan simulasi harian yang dikembangkan untuk menggantikan Universal Soil Loss Equation (USLE) untuk prediksi erosi (Laflen et al., 1991; Lane dan Nearing, 1898 dalam Troeh et al., 2004). WEPP merupakan suatu model yang menghasilkan perhitungan harian dari keadaan tanah dan biomassa pada suatu lahan. Apabila hujan turun, runoff dihitung. Apabila terjadi runoff, maka sebaran angkutan dan deposit sediman dapat dihitung pada lereng. Perhitungan itu termasuk generator iklim, komponen hidrologi, model pertumbuhan tanaman untuk kondisi yang umum terjadi di Amerika. Versi teknologi sebelumnya dirilis pada tahun 1989. Versi tersebut sudah diuji secara ekstensif pada lahan pertanian di Amerika dan menghasilkan hasil yang baik. Versi ini juga sudah diuji di Eropa, Asia, dan Afrika. Program ini dirilis ke publik pada tahun 1993. Karena WEPP dapat menghitung tidak hanya jumlah tanah yang tererosi, tetapi juga kapasitas angkut dari runoff, WEPP juga dapat memprediksi jumlah dan lokasi dari sedimen yang akan dideposit ketika air mengalir perlahan dan lereng mulai rata (Favis-Mortlock dan Guerra, 2000 dalam Troeth et al., 2004). WEPP juga sudah dimodifikasi untuk memprediksi perubahan pola erosi yang akan muncul sebagai suatu solusi dari pemanasan global. Menurut Agus et al, (1997) WEPP dibentuk untuk mengembangkan sarana prediksi erosi yang lebih mutakhir, untuk digunakan oleh lembaga yang berkecimpung di bidang konservasi tanah dan air, perencanaan dan asesmen lingkungan. Teknologi prediksi erosi WEPP merupakan teknologi yang berorientasi proses dan dikembangkan berdasarkan ilmu hidrologi dan erosi. Praktisi yang dewasa ini menggunakan USLE atau RUSLE ( Revised Universal Soil Loss Equation) diperkirakan akan menggunakan WEPP. Di dalam pengantar RUSLE bahkan dikatakan bahwa W EPP adalah pengganti dari RUSLE.
2
IV.
LANGKAH KERJA
1. Menghitung
nilai
R
(erosivitas
hujan)
menggunakan
rumus
dikemukakan oleh Bols (1978) 2. Menentukan nilai K ( 3. Tabel 3. 4. Kemudian nila A (jumlah kehilangan tanah maksimum) dapat dihitung sesuai dengan rumus USLE.
V.
HASIL UNIT LAHAN 1
x 1,20 x 0,001 x 1 = 0,12 (Sangat Ringan) VI.
PEMBAHASAN
Erosi adalah suatu proses penghancuran tanah (detached ), kemudian tanah tersebut ditranspor ke tempat lain oleh kekuatan air, angin, glester atau gaya gravitasi. Dalam pratikum ini, terdapat dua masih berupa hujan serasah sedangkan unit lahan satu merupakan perkebunan kedelai. Kemudian kemiringan dan kecuraman lereng, lereng unit lahan satu > lereng unit lahan dua.
3
VII.
KESIMPULAN
Penentuan erosi denga manusia.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, S. 2000. Konservasi Tanah dan Air . Bogor: IPB Press. Haerdjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Presindo. Troeh, F.R., Hobbs, J.A., Donahue, R.L. 2004. Soil and Water Conservation for Productivity and Environmental Protection. Prentice Hall, 129155. IX.
LAMPIRAN Tabel 1. Data Pratikum 2 Unit Lahan Indikator
Unit Lahan 1
Unit Lahan 2
28 Desember 2015
28 Desember 2015
Durasi (jam)
0,7
0,7
Curah (mm)
27,15
31,21
Intensitas (mm/jam)
38,8
44,6
Panjang
11
27
Kemiringan
11
20
Tekstur Tanah
Lempung Berbedu
Lempung Liat
Waktu Hujan
Lereng
Berdebu Albedo
0,022850
0,251874
Intisial Sat. Level (%)
0,00013
0,00014
Kedalaman (mm)
1400
1570
Pasir (%)
18
14
Liat (%)
4
37
Organik (%)
8,17
2,17
CEC (meq/I)
48,76
36,01
Batu (%)
0
0
4
5