ELIMINASI
Presented By 1.Joko Susanto/12307144015 2.Ar!a" #"orunnsa/1230714401$ 3.A%us &a"'at (dayat/12307144017 4.#ara'na )/1230714401* 5.Mu"a''ad &+k/1230714401, $.Sta Anndasar/12307144020 7.)a A++a"ra-an/12307144021 *."auka Maysara"/12307144022 ,.&a Anar Aryono/12307144024 10. Syau A'r/1230714402$ 11. #artka #usu'a ardan/12307144027 12. &antau Indra'a-an/1230714402* 13. #urna &oossenda/1230714402,
Pengertian Eliminasi • Kebalikan dari reaksi adisi, dimana dua atom atau gugus atom dihilangkan dari dua atom C yang berdekatan, sehingga terbentuk ikatan rangkap dua atau tiga. • Atom atau gugus atom yang dihilangkan biasanya satu merupakan molekul netral atau anion sedangkan lainnya suatu proton.
• Berikut reaksi eliminasi secara umum
Perbedaan antara reaksi eliminasi dan substitusi
Mekanisme E1 • Sejalan dengan SN1 • embentukan ion karbonium merupakan tahap penentu
• Karakter !eaksi "1 a.# $ntuk !%& tersier b.# 'elalui intermediet dan intermediet membentuk struktur hiperkonjugasi c.# roduk reaksi adalah alkena
REAKSI ELIMINASI ALKIL HALIDA:REAKSI E1 • !"AKS( "1)
• '"KAN(S'" !"AKS( "1 !eaksi eliminasi berjalan dengan terjadinya disosiasi spontan pada halida dan pada kehilangan proton pada karbokation intermediet. $mumnya eliminasi mudah terjadi bila ) 1. *emperatur semakin tinggi +. basa dari nukleoil makin kuat -. Siat engan penambahan /sterik hindrance0 dari substrat. ugus yang menarik elektron yang terikat pada C menambah keasaman pada proton yang harus dihilangkan dan akan mempercepat reaksi eliminasi. Contoh basa yang digunakan ) C23%4Cl%4Br%4!S3-%4!C3+%4!-N%
• *ahapan !eaksi "1 a.# Substrat membentuk intermediet dan intermediet membentuk struktur hiperkonjugasi b.# 2idrogen 2 ala struktur hiperkonjugasi diserang oleh nukleoil membentuk karbanion c.# Karbanion dan karbonium akan o5erlap membentuk alkena
• '"KAN(S'" !"AKS( "1
• A!A2 "6('(NAS( Substrat sekunder dan tersier yang tidak simetris akan menghasilkan campuran produk eliminasi. *erdapat 2ukum 7aitse5 ) substrat yang netral akan lebih banyak menghasilkan etilena yang lebih banyak tersubstitusi.
ATURAN AITSE!
REAKSI ELIMINASI TERJADI DG MEMBERIKAN ALKENA YG LEBIH TERSUBSTITUSI.
Mekanisme E" • Sejalan dengan SN+ • emutusan dan pembentukan ikatan terjadi serempak
MEKANISME E"
• Karakter !eaksi "+ a.# $ntuk !%& primer b.# Nukleoil menyerang 2 beta dari substrat c.# 'elalui transition state d.# roduknya alkena
MEKANISME E"
• *ahapan !eaksi "+ a.# Nukleoil menyerang 2 beta dari substrat, membentuk transition state b.# *ransition state melepas lea5ing group membentuk karbonium dan karbanion c.# Karbonium dan karbonion o5erlap membentuk produk alkena
MEKANISME E" Berikut contoh mekanismenya )
Bagaimana mekanisme reaksi eliminasi untuk alkil halida sekunder? • $ntuk alkil halida sekunder dapt berlangsung mekanisme reaksi SN1, "1 dan reaksi SN+, "+ tergantung padamekanisme nukleoilnya. • 8ika nukleoilnya kuat akan berlangsung mekanisme reaksi SN+, "+ dan jika nukleoilnya lemah akan berlangsung mekanisme reaksi SN1, "1.
• N$K6"39(6 K$A* ) 2idroksil4 halogen4 hidro sulat4 komplek aluminium klorida4 metoksi4 etoksi4 propoksi4 methanol:Na4 etanol:Na4 s%propil alkohol:Na • N$K6"39(6 6"'A2 Sianida4 amonia4 air4 metanol4 etanol4 s%propil alkohol
• Contoh reaksi isopropil bromida dengan nukleoil kuat etanol:Na mengalami mekanisme reaksi "+ sebagai berikut.
PERSAINGAN SUBSTITUSI DAN ELIMINASI • itinjau reaksi antara alkil halida dengan kalium hidroksida yang dilarutkan dalam metil alkohol. Nukleoilnya adalah ion hidroksida, 32%, yaitu nukleoil kuat dan sekaligus adalah basa kuat. • elarut alkohol kurang polar jika dibandingkan dengan air. Keadaan%keadaan ini menguntungkan proses%proses SN+ dan "+ jika dibandingkan dengan SN1 dan "1.
• 'isalnya, gugus alkil pada alkil halida adalah primer, yaitu 1%bromobutana. Kedua proses dapat terjadi.
• 2asilnya adalah campuran 1%butanol dan 1%butena. !eaksi SN+ cenderung terjadi jika digunakan pelarut yang lebih polar ;air#, konsentrasi basa yang sedang, dan suhu sedang. !eaksi "+, cenderung terjadi jika digunakan pelarut yang kurang polar, konsentrasi basa yang tinggi, dan suhu tinggi. • Seandainya kita mengganti alkil halida primer menjadi tersier, reaksi substitusi akan terhambat ;ingat, urutan reakti5itas untuk reakti5itas SN+ adalah 1o <+o << -o#. *etapi, reaksi eliminasi akan cenderung terjadi karena hasilnya adalah alkena yang lebih tersubtitusi. ada kenyataannya, dengan t-butil bromida, hanya proses E2 yang terjadi.
• 8adi, bagaimana kita mengubah butil bromida tersier menjadi alkoholnya= • Kita tidak menggunakan ion hidroksida, melainkan air. Air merupakan basa yang lebih lemah daripada ion hidroksida, sehingga reaksi "+ ditekan. Air juga merupakan pelarut polar, yang menguntungkan mekanisme ionisasi. alam hal ini, "1 tidak dapat dihindari sebab persaingan antara "1 dan SN1 cukup berat. 2asil utama adalah hasil subtitusi ;>?@#, tetapi eliminasi masih terjadi ;+?@#.
!ingkasannya, • 2alida tersier bereaksi dengan basa kuat dalam pelarut nonpolar memberikan eliminasi ;"+#, bukan subtitusi. engan basa lemah dan nukleoil lemah, dan dalam pelarut polar, halida tersier memberikan hasil utama subtitusi ;SN1#, tetapi sedikit eliminasi ;"1# juga terjadi. • 2alida primer bereaksi hanya melalui mekanisme% mekanisme SN+ dan "+, karena mereka tidak terionisasi menjadi ion karbonium. • 2alida sekunder menempati kedudukan pertengahan, dan mekanisme yang terjadi sangat dipengaruhi oleh keadaan reaksi. 2alida%halida sekunder dapat bereaksi melalui mekanisme SN1 dan SN+ secara serentak.
• Boleh kasih contoh reaksi dari penjelasan yang sebelumnya yang alkil halida primer sekunder tersier tentang persaingan substitusi eliminasi manut
REAKSI ELIMINASI S#L!#LISA • (on karbonium yang terbentuk pada reaksi sol5olisa dapat mengalami reaksi eliminasi maupun substitusi. • Kecepatan reaksi ditentukan oleh kecepatan pembentukan karbonium ion.
REAKSI DEHIDRASI • !eaksi dehidrasi ;penghilangan molekul air dari suatu alkohol dalam suasana asam# kerap kali digunakan untuk pembuatan alkena. • Alkohol primer memerlukan asam pekat dan suhu tinggi.
MEKANISME UMUM DEHIDRASI ALK#H#L TERKATALISIS ASAM
• Berikut beberapa contoh reaksi dehidrasi alkohol dengan katalis asam
• Seringkali reaksi eliminasi alkohol menghasilkan lebih dari satu macam alkena, alaupun salah satu diantaranya lebih dominan. • Sebagai contoh -,-%dimetil%+%butanol yang merupakan alkohol sekunder mengalami reaksi penataan ulang selama dehidrasi.
MEKANISME PENATAAN ULAN$ • enataan ulang selama dehidrasi dari -,-% dimetil%+%butanol
• Alkena dengan ikatan rangkap dua yang terbanyak substitusinya merupakan hasil yang dominan. • Kaidah kestabilan alkena ) Semakin banyak substituen ikatan rangkap dua maka kestabilan akan pada semakin tinggi
ALKUNA • 8ika 5inil halida diolah dengan basa yang sangat kuat maka terbentuk alkuna. • Contoh reaksi )
• 2al yang serupa jika + mol hidrogen halida dieliminasi dari 1,1%dihalida atau 1,+%dihalida akan dihasilkan alkuna
• Seperti halnya ikatan rangkap dua, ikatan rangkap tiga lebih stabil secara termodinamika dalam posisi +,- daripada dalam posisi 1,+. 8ika kita mengolah senyaa +,+%diklorobutana dengan ion hidroksida atau alkoksida maka kita peroleh +%butuna yang dominan. ilain pihak, sodamida adalah suatu basa yang cukup kuat akan bereaksi dengan proton asam dari satu alkuna menghasilkan garam sodium. • (on hidroksida dan metoksida tidak cukup kuat basanya untuk melakukan hal ini. 8ika kita mengolah +,+%diklorobutana dengan sodamida, kita memperoleh alkunida, dengan pengasaman akan menghasilkan satu alkuna.
PEM%ENTUKAN AR&NE • Arilhalida bila direaksikan dengan basa kuat ;NaN2+# akan mengalami berturut turut reaksi eliminasi dan adisi, dimana aryne merupakan hasil antara.
S#AL • 8aablah soal berikut ini 1. *uliskan mekanisme reaksi antara sekunder butil klorida dengan C2-32:Na. C2-3Na
+. *uliskan mekanisme reaksi t%butil klorida dengan nukleoil 2+3 2+3