Vitamin Dibagi Menjadi 2 GolonganDeskripsi lengkap
Description : Kiln
Descripción completa
Descripción completa
Operasi Kiln. Semen Padang
bghnbnkjjnFull description
Deskripsi lengkap
Full description
ilmu tauhidDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Description : calculations for kiln operation
Kiln MiscellaneousFull description
Rotary Kiln Operation .Kiln Feed vs Kiln speed calculation
Kiln Drying
Full description
mechanics
Kiln Training
Cement Kiln Shell
Kiln dibagi menjadi 6 zona z ona pembakaran, yaitu 1) Calcination zone Pada zona ini terjadi proses kalsinasi lanjutan yang bertujuan untuk menguraikan senyawa karbonat yang belum terkalsinasi di SP hingga terurai sempurna. 2) Safety zone Zona ini bertujuan untuk memastikan seluruh senyawa karbonat sudah terurai sempurna menjadi CaO. 3) Upper transition zone Raw meal mengalami persiapan pembakaran dengan sebagian material mengalami perubahan fasa menjadi cair yang berfungsi sebagai pengikat pada reaksi pembakaran dan proses sintering. Di zona ini material sepenuhnya sepenuhnya akan berubah menjadi fase cair dan memiliki temperatur mencapai 900˚900˚-1200˚C. Selain itu, sebagian besar pembentukan C2S dan pembentukan awal C3S terjadi di zona ini. 4) Burning zone Suhu pada zona ini berkisar antara 1200˚1200˚-1450˚C, dimana pada suhu ini fasa seluruh material akan berubah menjadi fasa cair. Pada zona ini terjadi pembentukan C 2S, C3S, C3A, dan C4AF. 5) Lower trasition zone Zona ini merupakan lanjutan dari burning zone zone dimana pembentukan sebagian mineral seperti C2S dan C 3S masih berlangsung. 6) Cooling zone Material mengalami penurunan suhu menjadi 1200˚C. Pendinginan pada zona ini dilakukan secara cepat agar C3S tidak kembali menjadi C 2S. Untuk mendukung hal tersebut cooling zone dibuat sependek mungkin agar C 3S tidak kembali terurai dimana panjang pendeknya zona ini berkaitan dengan dengan panjang lidah api yang keluar keluar dari burner . Reaksi pembentukan klinker dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel II.2 Reaksi di Rotary di Rotary Kiln Suhu (oC)