Ketidaksempurnaan Film Radiografi Cacat film hasil radiogafi harus dapat diketahui agar tidak terjadi kesalahan dalam interpretasi cacat pada material. Cacat film radiografi dapat terjadi akibat kesalah an di dalam proses penang anan film (lo (loading ), pencucia n, dan penyimpanan. penyimpanan. Berikut adalah beberapa jenis cacat pada film (The Collaboration for NDT Education. 2010. Radiography). 1.Film Scarches Goresan pada film terjadi karena emulsi film tergores oleh benda yang abrasive, abrasive, kuku jari, dan penanganan penanganan yang kasar selama selama memasukan/m memasukan/mengelua engeluarkan rkan f i l m ke dalam atau keluar kaset. 2.Preassure marks Noda berwarna putih akibat film tertekan, misalnya film kaset t e r t e k a n benda uji ketika setset-up up atau tertekan tertekan ketikan load loadiing fil film 3. Crimp Marks Noda berbentuk bulan sabit yang terjadi karena k arena film terlipat ataumelengkung tajam saat memegang memegang film. Hal ini biasa biasa terjadi terjadi ketika mengeluark mengeluarkanfi anfilm lm da ri ko ta k, screen , kaset dan hanger.C hanger.Cimp mark yang terjadi terjadi sebelum sebelum filmdi filmdi pa pa ri me ng ha si lk an no da ya ng be rw arn a p ut ih, seb ali kn ya ap ab ila ter ja di setelah film dipapari menghasilkan noda yang berwarna hitam. 4. Static marks Noda yang terjadi akibat terbangkitnya muatan listrik statis pada film. Inidisebabkan karena memegang film dengan kasar atau menggerakan film te rl al ucepat pada saat mengeluarkan mengeluarkan atau memasukan memasukan film ke dalam atau atau ke luar kaset.Dapat juga terjadi akibat terlalu cepat menarik kertas yang menyelimuti fil m. Did ala m fil m rad iog raf i static static mark mark tampak tampak hitam hitam berb berbent entuk uk sepe seperti rti cabang cabang pohon, kaki burung, garis tidak rata atau bintik-bitik hitam yang kasar. 5. Screen marks Nod a pa da f ilm r adio gra fi ya ng te rjad i ak ibat screen Pb te rgo res atau terlipat yang menghasilkan noda berwarna hitam. Jika antara screen dan film menempel benda asing seperti debu, rambut akan menghasilkan noda berwarna putih.
6. Finger marks Noda cap jari tangan yang dapat berwarna hitam apabila film yang belum diproses tersentuh jari yang terkontaminasi dengan bahan kimia dan berwarna putih apabila film yang belum diproses tersentuh oleh jari yang terkontaminasi oliatau minyak. 7. Chemical streak Noda pada film yang tampak bergaris-garis. Pada pemrosesan m a n u a l, streak dapat terjadi jika sebelum pemrosesan bahan kimia tidak di hilang kan da ripenjepit hanger kemudian mengenai film. Noda yang dihasilkan berwarna hitam. Steak film secara keseluruhan dapat dihasilkan bila:
Film diletakan langsung kedalam air pembilas tanpa pertama kali meletakannya dilarutan stop bath.
Developer yang terlalu banyak terbawa kedalam fixer. Agitasi yang kurang saat berada dalam developer. 8. Spotting Noda pada film yang berupa bintik yang berwarna hitam atau putih, bintik hitam terjadi jika yang belum di proses ter kena la rutan fixer , sedan gkan bintik putih terja di jika fil m yang be lum diprose s terkena larutan fixer atau pada film atau pa da film terdapat bintik air pada permukaan film saat pencucian. 2. Air
bells Disebabkan oleh gelembung yang terdapat pada permukaan film k e t i k a dicelupkan kedalam developer , menghasilkan bintik putih pada film karena prosespengembangan terhalang oleh gelembung udara. 3 .
D i r t
Jika kotoran atau kontaminan lain menumpuk pada permukaan developer , stop bath atau fixer , maka akan terjadi pola seperti kotoran tersebut yang tampak p a d a f i l m . J i k a k o t o r a n n y a a d a l a h b u i h a k a n m e n g h a s i l k a n c a c a t p u t i h y a n g d isebut white scum.4 . Kissing Film yang menyentuh film lain menumpuk pada permukaan developer, akanmenghasilkan bintik-bintik noda ( block ) berwarna putih pada daerah yangbersentuhan dengan tingkat keparahan tinggi. 5. Ligh exposure Film tersinari pada saat mengeluarkannya pada ruang gelap yang terlaluterang atau karena kaset bocor. 6. Retikulasi Film tampak berpola seperti kulit ular atau sarang laba-laba yangdisebabkan perbedaan temperatur pada larutan pemrosesan atau kerena perubahantemperature yang mendadak. 7. Frilling Terlepasnya emulsi film dari dasar film yang disebabkan oleh larutan fixer yang terlalu panas atau larutan fixer lemah. 8. Yellow stain Cacat film berupa bercak-bercak berwarna kuning, Cacat ini disebabkanoleh developer l e m a h . K e s a l a h a n m e n g g u n a k a n s t o p b a t h s e h i n g g a t e r b a w a k edalam
fixer yang lemah. Cara mengatasinya adalah dengan mengganti larutan fixer , developer dan menggunakan stop bath atau pembilas dengan hati-hati.
Kualitas radiograf
1. Density (Densitas Radiografik): Gambaran hitam pada hasil radiograf ditetapkan sebagai densitas. Hasil densitas yang semakin baik terdapat pada area yang dimana sinarx ditangkap oleh film dan dikonversikan ke warna hitam, silver metalik.
2. Kontras (Kontras Radiografik): Perbedaan dalam densitas dibeberapa tempat pada radiograf disebut kontras. Faktor-faktor yang mempengaruhi kontras adalah: (1) relatifitas transparansi sinar-x terhadap beberapa struktur pada radiograf. (2) tipe film yang digunakan, (3) pemprosesan film yang digunakan, (4) Intensfying screen, (5) kilovoltase dan (6) pemecahan sinar radiasi
Kilovoltase yang lebih rendah menghasilkan kontras yang tinggi dan kilovoltase yang lebih tinggi menghasilkan kontras yang rendah.
3. Sharpness (Ketajaman gambar): Ketajaman gambar pad a radiograf mengindikasikan penandaan yang tajam pada beberapa struktur yang terekam.
4. Detail: Detail merupakan kualitas radiograf berdasarkan ketajaman dilihat dari garis luar yang membentuk gambar dan kontras antara beberapa struktur yang terekam. Jika garis luar yang membentuk gambar sangat jelas dilihat dan kejernihan detail ini dapat dikatakan bagus.
Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/radiology/2080547radiografi/#ixzz1N2vkHH5m