KETERKAITAN KOLONIALISME DENGAN REVOLUSI INDUSTRI
Tugas ini dikerjakan guna memenuhi nilai tugas pada mata kuliah Pengantar Filsafat dan Pemikiran Modern
DISUSUN OLEH : FITRI HARYANTI H.S.A
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA 2010-2011
1.
Pengertian Revolusi Industri
Revolusi Industri adalah perubahan teknologi, sosioekonomi, dan budaya pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 yang terjadi dengan penggantian ekonomi yang berdasarkan pekerja menjadi yang didominasi oleh industri dan diproduksi mesin. Revolusi ini dimulai di Inggris dengan perkenalan mesin uap (dengan menggunakan batu bara sebagai bahan bakar) dan ditenagai oleh mesin (terutama dalam produksi tekstil). Perkembangan peralatan mesin logam-keseluruhan pada dua dekade pertama dari abad ke-19 membuat produk mesin produksi untuk digunakan di industri lainnya. Faktor yang melatar belakangi terjadinya Revolusi Industri adalah terjadinya revolusi ilmu pengetahuan pada abad ke 16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon, Rene Decartes, Galileo Galilei serta adanya pengembangan riset dan penelitian dengan pendirian lembaga riset seperti The Royal Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan The French Academy of Science. Adapula faktor dari dalam seperti ketahanan politik dalam negeri, perkembangan kegiatan wiraswasta, jajahan Inggris yang luas dan kaya akan sumber daya alam. Efek budayanya menyebar ke seluruh Eropa Barat dan Amerika Utara, kemudian memengaruhi seluruh dunia. Efek dari perubahan ini di masyarakat sangat besar dan seringkali dibandingkan dengan revolusi kebudayaan pada masa Neolitikum ketika pertanian mulai dilakukan dan membentuk peradaban, menggantikan kehidupan nomadik. Tempat tinggal pada masa Revolusi Industri beraneka ragam dari kondisi rumah yang sangat baik dan pemilik yang makmur hingga perumahan sempit di daerah perkumuhan. Rumah kumuh ini menggunakan toilet bersama serta keadaan lingkungan yang kurang bersih. Berbagai macam penyakit juga kerap terjadi seperti wabah kolera, cacar air. 2.
Keterkaitan Kolonialisme dengan Penemuan Mesin Uap, Mesin Cetak dan Kompas serta Perubahan Tatanan Masyarakat Eropa Kolonialisme merupakan sistem suatu negara untuk menguasai rakyat dan sumber daya negara lain tetapi masih tetap berhubungan dengan negeri asal. Mengeruk sumber daya negara lain terutama hasil kekayaan alam yang selanjutnya dikirim ke negara asal penjajah tersebut untuk dikonsumsi rakyat negara asalnya. Awal mula kolonialisme dari upaya pemjelajahan samudera yang dimotori oleh Portugis dan Spanyol abad ke-15. Eropa bukanlah kawasan yang paling maju awal abad ke-15, segala macam kebutuhan dipasok dari Asia seperti rempah-rempah, emas, kain dan lainnya. Pada tahun 1453 Konstantinopel yang merupakan pintu gerbang perdagangan Asia dengan Eropa jatuh ke tangan Turki Ottoman sehingga ditutup. Oleh karena itu, bangsa Eropa mencari jalan baru untuk memenuhi segala kebutuhannya maka dilakukanlah pelayaran samudera mencari rempah-rempah yang akan dijual di Eropa dan keuntungannya digunakan untuk kemakmuran negaranya. Inilah permulaan lahir kolonialisme yang menguras sumber kekayaan suatu negara.
Perkembangan teknologi perkapalan muncul setelah jatuhnya Konstantinopel, ditemukannya sistem angin yang dimanfaatkan untuk pelayaran kapal dengan layar lebar. Penemuan kompas yang mempermudah kapal berlayar sesuai arah yang dituju dengan persentase kemungkinan’ tersesat’ kecil. Kapal-kapal tergantikan dengan kapal besar yang tidak hanya digerakkan oleh manusia tapi sudah menggunakan mesin yang mampu mengarungi samudera luas. Tenaga manusia yang bisa digantikan oleh mesin dan alat-alat ini mencuat melahirkan Revolusi Industri abad ke-18. Perubahan terjadi dari sistem agraris yang menggunakan tenaga manusia berubah menjadi tenaga mesin. Dasar dari Revolusi Industri yaitu ditemukannya mesin uap oleh James Watt dan berhasil mengembangkan mesin itu tahun 1765. Penemuan mesin cetak oleh Gutenberg untuk mencetak buku tata bahasa latin. Namun, jauh sebelum Gutenberg, mesin cetak di Cina sudah ada sejak abad ke-11. Mesin cetak ini berjasa untuk mencetak dan menyebarkan Alkitab yaitu Gospel (agama) merupakan satu dari ‘Semangat 3G (Gold, kekayaan; Glory, kejayaan; Gospel, agama)’. Agama nasrani pun disebarluaskan oleh para pedagang maupun pihak kolonial. Keterkaitan kolonialisme dengan penemuan kompas, mesin uap dan mesin cetak sebagai awal dari masa Revolusi Industri memberikan dampak perubahan tatanan masyarakat Eropa terutama bidang ekonomi dan sosial. Bidang ekonomi sumber kekayaan yang dikeruk oleh banga kolonial di daerah koloninya dimanfaatkan demi kemajuan industri negara koloni seperti pemenuhan batu bara untuk mesin uap, minyak bumi, kayu, emas, logam dan lain-lain. Keuntungan yang diperoleh dari hasil industri dijual ke daerah-daerah untuk pemasaran, investasi dan pemasok bahan mentah bagi industri-industri bangsa Eropa. Mencari daerah pemasaran ini termasuk kolonialisme. Untuk menjalankan industri terutama industri mesin dibutuhkan pekerja sehingga banyak orang bekerja di kota-kota industri. Perubahan masyarakat Eropa bidang sosial muncul struktur sosial sebagai jurang pemisah antara kelas atas (pemilik modal/perusahaan) dan pekerja (buruh). Ada banyak inovasi selama revolusi industri yang praktis membuat revolusi itu. Inovasi ini menyebabkan segala sesuatu yang lain terjadi, seperti urbanisasi, bekerja dipabrik dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA http://biokristi.sabda.org/gutenberg_dan_mesin_cetaknya_sebuah_revolusi_dalam_ budaya_tulisan www.paguyubansejarah.wordpress.com http://hasheem.wordpress.com/2010/02/21/revolusi-industri/ http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Industri