KETERKAITAN FAKTA, KONSEP, GENERALISASI, DAN NILAI SIKAP DALAM PEMBELAJARAN
IPS DI KELAS 4, 5, DAN 6
MAKALAH
DIBUAT SEBAGAI SALAH SATU SYARAT TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN IPS SD
Dosen : Drs. Susilo, M.Pd.
Disusun oleh :
1. Anis Magfiroh (1401417059)
2. Anita Khoirun Nisa (14014170
3. Yunita Puspita Dewi (1401417098)
4. Sara Grace Aritonang (1401417406)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2018
KETERKAITAN FAKTA, KONSEP, GENERALISASI, DAN NILAI SIKAP DALAM PEMBELAJARAN
IPS DI KELAS 4, 5, DAN 6
1. Pembuka
1. Latar Belakang
Ruang lingkup esensi materi dari mata pelajaran IPS
meliputi aspek-aspek sebagai berikut. Geografi meliputi manusia,
tempat dan lingkungan. Sejarah meliputi waktu, keberanjuran dan
perubahan. Sosiologi meliputi sistem sosial dan budaya. Ekonomi
meliputi perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
Secara lebih umum dapat kita katakan bahwa pengajaran IPS
itu berkenaan dengan pengenalan dan pemahaman anak terhadap
berbagai peristiwa yang terjadi pada masa kini, yaitu yang lebih
dikenal dengan Isu Sosial.
2. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian peristiwa, fakta, konsep, generalisasi
dalam ilmu sosial?
2. Jelaskan peristiwa, fakta, konsep, generalisasi ilmu-ilmu
sosial dalam kurikulum SD 2006 Kelas 4, 5, dan 6?
3. Jelaskan nilai dan sikap serta keterampilan
intelektual/kemampuan analisis, personal dan sosial dalam
kurikulum IPS SD 2006 Kelas 4, 5, dan 6?
4. Jelaskan Contoh keterkaitan antara peristiwa, fakta,
konsep, generalisasi, nilai sikap dan keterampilan
intelektual?
3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian peristiwa, fakta, konsep,
generalisasi dalam ilmu sosial
2. Memahami peristiwa, fakta, konsep, generalisasi ilmu-ilmu
sosial dalam kurikulum SD 2006 Kelas 4, 5, dan 6.
3. Mengetahui nilai dan sikap serta keterampilan
intelektual/kemampuan analisis, personal daan sosial dalam
kurikulum IPS SD 2006 Kelas 4, 5, dan 6
4. Mampu memberikan contoh keterkaitan antara peristiwa,
fakta, konsep, generalisasi, nilai sikap dan keterampilan
intelektual.
2. Pembahasan
1. Pengertian
Peristiwa
Peristiwa atau kejadian adalah hal-hal yang pernah terjadi,
peristiwa merupakan suatu kejadian yang benar-benar dan pernah
terjadi, tetapi masih perlu dibuktikan kebenarannya, peristiwa ada
yang bersifat alamiah dan insaniah; peristiwa yang bersifat
alamiah, seperti banjir, tsunami, gempa bumi dan sebagainya.
Peristiwa yang bersifat insaniah, seperti pemilu, pembangunan
jembatan, krisis moneter.
Fakta
Peristiwa atau kejadian yan telah diuji dan diketahui
kebenarannya disebut fakta, fakta merupakan hasil dari observasi
yang bisa dibuktikan secara empiris dan real. Menurut Banks
(1985:85) fakta merupakan pernyataan positif dan rumusan sederhana.
Pengetahuan yang hanya bertumpu kepada fakta akan sangat terbatas
sebab :
1. Kemampuan kita mengingat sangat terbatas
2. Fakta bisa berubah setiap waktu
3. Fakta hanya berkenaan dengan situas khusus
Konsep
Konsep adalah suatu istilah, pengungkapan abstrak yang
digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan atau mengkategorikan
suatu kelompok dari suatu (benda), gagasan atau peristiwa. Konsep
dapat dipelajari dengna efektif jika disertai dengan mengemukakan
sejumlah contoh yang positif.
Generalisasi
Menurut Schuneke (1988:16) generelisasi merupakan absraksi
dan sangat terikat konsep. Untuk memahami generalisasi diperlukan
paling sedikit 2 konsep; bisa dari satu disiplin ilmu sosial atau
dari disiplin ilmu sosial yang berbeda.
Pengajaran ilmu pengetahuan sosial pada SD kelas IV antara lain
dengan ;
1. Membaca peta lingkungan
2. Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam
3. Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya
Aspek-aspek IPS dan konsep dasarnya
1. Sosiologi
Sosiologi memiliki konsep-konsep dasar antara lain ; sosialisasi,
peranan norma dan sanksi, nilai (values), gerakan sosial,
masyarakat
2. Ekonomi
Konsep – konsep dasar ekonomi antara lain; kelangkaan, produksi,
saling ketergantungan, pembagian kerja
3. Geografi
Konsep-konsep dasarnya antara lain; lokasi, interaksi spasial, pola
spasial kota, difusi kebudayaan.
4. Sejarah
Konsep-konsep dasarnya antara lain; kontinuitas dan perubahan,
waktu lampau, kerjasama konflik, nasionalisme.
Dalam memilih konsep taba (dalam Banks 1985:43) menyebutkan
kriteria berikut:
1. Validity : konsep yang tepat
2. Significance : bermakna
3. Appropriatences : kelayakan atau pantas
4. Durability : tahan lama
5. Balance : seimbang
2. Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi Ilmu-Ilmu Sosial dalam
Kurikulum SD 2006 Kelas 4, 5, dan 6
Pertama-tama perlu dipahami salah satu karakteristik IPS
bahwa bahan yang disajikan itu adalah bahan yang dapat dipilih
menurut sifatnya yang esensial materi IPS itu begitu luasnya
mencakup berbagai aktivitas manusia dalam berbagai perspektif. Oleh
sebab itu, perlu ditentukan oleh guru sebagai pengembang kurikulum,
peristiwa, fakta, konsep, generalisasi mana yang dijadikan bahan
pengajaran yang mengacu pada tuntutan kurikulum.
Menurut Edgar B, Wesley (1952:9) menegaskan bahwa materi
yang disajikan dalam IPS itu merupakan "penyederhanaan" dari ilmu-
ilmu sosial yang digunakan untuk tujuan pedagogis di sekolah.
Memperhatikan penjelasan diatas maka dapat dikemukakan bahwa
pengungkapan peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi dalam
kurikulum IPS SD tahun 2006 di kelas 4, 5 dan 6 berikut ini
dibatasi hanya pada beberapa contoh saja. Pengembangan selanjutnya,
dapat dikerjakan sendiri, bedasarkan buku-buku sumber yang
digunakan.
Ruang lingkup IPS adalah sebagai berikut.
1. Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Kelas 4 Semester I:
1) Membaca peta lingkungan setempat dengan menggunakan skala
sederhana meliputi wilayah berikut ini.
a) Kabupaten/kota setempat
b) Provinsi setempat
2) Menggambarkan penampakan alam beserta hubungannya dengan
keragaman sosial dan budaya di lingkungan
a) Kabupaten/kota setempat
b) Provinsi setempat
3) Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta
pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan
setempat.
4) Menghargai keberagaman suku bangsa dan budaya setempat di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
5) Menghargai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan
kabupaten/ kota, provinsi setempat dan dapat
melestarikannya.
6) Meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh-tokoh di
lingkungannya.
b. Kelas 4 Semester II
1) Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber
daya alam dan potensi lain di daerahnya.
2) Mengenal pentingnya kooperasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
3) Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan
transportasi serta pengalaman mengguankannya.
c. Kelas 5 Semester 1
1) Peninggalan sejarah dari masa Hindhu-Budha dan Islam di
Indonesia
2) Tokoh sejarah pada masa Hindhu-Budha dan Islam di
Indonesia
3) Kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu
di Indonesia
4) Keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
5) Jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia
d. Kelas 5 Semester II
1) Perjuangan melawan penjajahan Belanda dan Jepang
2) Persiapan kemerdekaan Indonesia
3) Proklamasi kemerdekaan
4) Mempertahankan Indonesia
e. Kelas 6 Semester I
1) perkembangan administrasi wilayah Indonesia
2) kenampakan alam dan keadaan sosial di Indonesia negara-
negara tetangga
3) kenampakan alam dan keadaan sosial benua-benua di dunia
Dari ruang lingkup cakupan pengajaran IPS yang tercantum
dalam Kurikulum diatas tampak bahwa pengajaran IPS mengikuti konsep
"Expanding Communities of Men" (Hanna dalam Banks, 1985:11) baik
keluasanya maupun kedalamannya. Kepada siswa diajarkan lingkungan
kehidupan dari yang terdekat dengan dirinya yaitu keluarga, rumah,
kemudian berkembang ke lingkungan kehidupan yang lebih luas,
sekolah, RT/RW, desa, kota dan provinsi sendiri melalui aspek-aspek
sosiologis, geografis, ekonomis dan sejarah. Juga perlu
diperhatikan guru tentang hubungan antara bahan pengajaran IPS
dengan kandungan Pendidikan Kewarganegaraan dan budi pekerti
khususnya yang berkenaan dengan pembentukan nilai dan sikap serta
hubungannya dengan pembentukan masyarakat dan penataan susunan
pemerintahan di daerahnya sendiri.
3. Nilai dan sikap serta keterampilan intelektual / kemampuan
analisis, personal dan sosial dalam kurikulum IPS SD 2006 4, 5, dan
6
Nilai itu bersifat umum dan mempengaruhi perilaku seseorang
terhadap objek dan orang lain, sedangkan sikap berkenaan dengan hak-
hak yang khusus. Suatu nilai merupakan ukuran untuk menentukan
apakah itu baik/buruk nilai bersifat utuh dan abstrak.
Pengajaran nilai memerlukan skill dengan memperhatikan
kesesuaian bahan pengajaran dengan kehidupan sehari-hari. Bahan
acuan bukan hanya kepada kurikulum yang tertera dalam rancangan
formal tetapi juga kepada "Hidden Curriculum" dengan
mempertimbangkan pula potensi dan kemampuan anak.
1. Arti Sikap
Terdapat berbagai rumusan tentang sikap yang dikemukakan para
ahli, disebabkan adanya latara belakang pemikiran dan konsep
yang berbeda Thursone dan Rochman Nalawidjaya juga memiliki
opini tentang arti sikap.
2. Kaitan nilai dengan sikap
Nilai juga dirumuskan secara beragam, dengan landasan berbeda-
beda serta tujuan dan disiplin yang berbeda pula. Nilai
merupakan konsep dalam ekonomi, filosifi, pendidikan dan
bimbingan juga di dalam sosiologi dan geografi serta sejarah.
Yang sering terjadi ialah satu sikap disebabakan oleh banyak
nilai (values)
Contoh bukti nilai dan sikap yang dapat dikembangkan dari materi
IPS di kelas IV :
Topik dan subtopik yang diambil sebagai contoh :
1. Pengetahuan membaca peta lingkungan setempat
Subtopik : Kabupaten / kota setempat
2. Sejarah Lokal
Subtopik : Peninggalan sejarah di lingkungan setempat
Berkenaan dengan nilai dikemukakan tentang tahap-tahap
perkembangan nilai dari Kohlberg serta cara-cara mengungkapkan
pemilihan nilai oleh siswa melalui perisai kepribadian dan
pertanyaan tentang nilai. Berkenaan dengan sikap antara lain
dikemukakan tentang teori-teori pembentukan sikap serta cara
mengukur sikap dengan menggunakan Skala Sikap (Likert).
Di samping itu, penjelasan tentang keterampilan
ditunjukkan bahwa keterampilan hanya dapat diraih melalui
pengalaman belajar. Oleh karena itu, guru harus merencanakan
kegiatan belajar mengajar ini dengan memperhatikan pengalaman
belajar yang mengacu juga kepada pencapaian keterampilan (baik
intelektual, personal maupun sosial). Sebagai bahan feedback bagi
guru dibuatkan tabel keterampilan intelektual, personal dan sosial
yang dapat dilakukan melalui observasi.
Keterampilan intelektual / kemampuan analisis, personal dan sosial
dalam kurikulum IPS SD tahun 2006 kelas 4, 5, dan 6
1. Keterampilan intelektual / kemampuan analisis
Keterampilan intelektual dan kemampuan analisis adalah 2
hal yang tidak dapat dipisahkan. Kemampuan analisis adalah
merupakan bagian dari keterampilan intelektual, keterampilan dan
kemampuan ini antara lain meliputi hal-hal berikut ini yaitu
keterampilan :
a. Untuk memperoleh pengetahuan dan informasi
b. Berfikir
c. Mengkritik informasi dan membedakan fakta /opini
d. Membuat dan mengambil keputusan dengan profesional
e. Memecahkan masalah
f. Menggunakan media
2. Keterampilan Personal
a. Keterampilan psikomotor (praktis)
b. Keterampilan studi dan kebiasaan kerja
c. Keterampilan bekerja dalam kelompok
d. Keterampilan akademik
e. Keterampilan lainya seperti : keterampilan fisik, politik dan
emosional
3. Keterampilan sosial
Meliputi kehidupan dan kerjasama belajar memberi dan menerima
tanggung jawab, menghormati hak-hak orang lain membina kesadaran
sosial.
Latihan dan pembinaan pada proses belajar mengajar antara lain
:
a. Berdiskusi dengan teman
b. Bertanya kepada siapapun
c. Menjawab pertanyaan orang lain
d. Menjelaskan kepada orang lain
e. Membuat laporan
f. Memerankan sesuatu
4. Contoh keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsep, generalisasi,
nilai, sikap dan keterampilan intelektual, personal sosial dalam
konteks pendidikan IPS SD kelas 4, 5, dan 6.
Dalam pengajaran IPS kita harus mengembangkan dan
membangkitkan minat dan sikap positif serta aktivitas siswa. Dalam
artian di dalam penyajiannya seorang pendidik harus mengetahui
kemampuan anak didik dan kemampuan berfikirnya.
Dalam penyajiannya seorang guru mempersiapkan isi materi
secara terperinci disertai contoh-contoh dan gambaran-gambaran yang
berkaitan dengan peristiwa, fakta konsep dan generalisasi.
Anda telah mengikuti secara singkat contoh keterkaitan antara
fakta, konsep, generalisasi, nilai, sikap dan keterampilan
(intelektual, personal dan sosial) dalam konteks Kurikulum IPS SD
1994 untuk Kelas 4, 5 dan 6.
Pada awal pembicaraan kita dalam kegiatan belajar ini telah
dikemukakan bahwa sesungguhnya antara fakta, konsep, generalisasi,
serta nilai, sikap dan keterampilan itu tidak dapat dipisahkan
karena memang semua aspek tersebut terikat dalam struktur
pendidikan IPS. Dalam pengembangan kurikulum di kelas, guru harus
memperhatikan hal ini jika perlu kaitan tersebut dalam kegiatan
belajar mengajar maka proses belajar mengajar yang kita kelola akan
menjadi verbalistik, sasaran tujuan pencapaian hasil belajar akan
terhenti pada aspek pengetahuan saja. Dan hal itu bukan tujuan
Pendidikan IPS.
Pengembangan kurikulum yang melaksanakan prinsip tersebut di atas
selanjutnya akan terlihat dari kegiatan belajar mengajar di kelas.
Di dalam praktek KBM-lah sesungguhnya kenyataan adanya keterkaitan
antara fakta, konsep, generalisasi, nilai, sikap dan keterampilan
itu akan tampak.
Perlu diperhatikan juga bahwa kurikulum IPS SD tahun 1994
itu menuntut guru agar mampu melaksanakan pengajaran konsep,
mengembangkan generalisasi, mengintegrasikan pendidikan nilai dan
keterampilan di dalam program pengajaran yang disampaikan kepada
siswa. Tugas itu bukan pekerjaan mudah, namun juga bukan sesuatu
hal yang tidak dapat dikerjakan. Oleh sebab itu guru perlu terus-
menerus mengembangkan bahan pengajaran yang dikelolanya agar
senantiasa sesuai dengan situasinya. Jangan menggunakan program
yang telah digunakan bertahun-tahun sehingga tidak aktual lagi, dan
kurang bermakna bagi siswa.
Pada bagian-bagian akhir dikemukakan satu contoh
pengembangan materi yang menunjukkan adanya keterkaitan antara
fakta, konsep, generalisasi, nilai, sikap dan keterampilan. Tentu
Anda boleh saja mempunyai kreativitas sendiri dalam mengembangkan
materi ini, untuk disesuaikan dengan kondisi setempat agar
pendidikan IPS yang Anda kelola mengacu kepada kurikulum yang
berlaku dan sesuai dengan kondisi lingkungan siswa di mana proses
belajar mengajar ini dilakukan.
1. Penutup
1. Simpulan
Peristiwa atau kejadian adalah hal-hal yang pernah terjadi,
peristiwa merupakan suatu kejadian yang benar-benar dan pernah
terjadi, tetapi masih perlu dibuktikan kebenarannya. Peristiwa atau
kejadian yang telah diuji dan diketahui kebenarannya disebut fakta.
Konsep adalah suatu istilah, pengungkapan abstrak yang digunakan
untuk tujuan mengklasifikasikan atau mengkategorikan suatu kelompok
dari suatu (benda), gagasan atau peristiwa. Menurut Schuneke
(1988:16) generalisasi merupakan absraksi dan sangat terikat
konsep. Untuk memahami generalisasi diperlukan paling sedikit 2
konsep; bisa dari satu disiplin ilmu sosial atau dari disiplin ilmu
sosial yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Sardjiyo, dkk. (2008). Pendidikan IPS di SD. Jakarta : Universitas
Terbuka
Sritejo, Rudi.2012. ESENSI KURIKULUM IPS SD TAHUN 2006 KELAS 3 DAN 4.
http://fedelisrudi.blogspot.co.id/2012/05/esensi-kurikulum-ips-sd-
tahun-2006.html diakses pada Kamis, 22 Maret 2018 pukul 15.20
https://habibdewasa.wordpress.com/ips/