Ketepatan Rekapitulasi Data DPMP DPMP atau Daftar Permintaan Makanan Pasien merupakan form daftar permintaan makanan untuk pasien rawat inap diit maupun non diit yang berisikan data pasien untuk menentukan jumlah menu dan pasien yang akan diberikan pelayanan makanan oleh Instalasi Gizi dalam satu hari. Form DPMP di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung terdiri dari data diri pasien yaitu nama pasien, nomor medical record, tanggal lahir pasien, tanda tangan dan cap penanggung jawab ruangan. Berdasarkan Depkes RI (2003), pedoman teknis proses penyediaan makanan dalam sistem penyelenggaraan makanan institusi, bahwa prasyarat perencanaan kebutuhan bahan makanan adalah: 1. Adanya kebijakan institusi. 2. Tersedianya data peraturan pemberian makanan institusi. 3. Tersedianya data standar makanan untuk konsumen. 4. Tersedianya data standar harga bahan makanan. 5. Tersedianya siklus menu. 6. Tersedianya data jumlah konsumen yang dilayani. Form DPMP berfungsi sebagai media yang dibuat oleh penanggung jawab ruangan untuk mencatat jumlah pasien per ruang rawat inap. DPMP selanjutnya diberikan ke ruangan les makanan untuk dilakukan rekapitulasi dari jumlah pasien menjadi kebutuhan makanan (menu) yang akan disajikan. Selain untuk menentukan jumlah permintaan pada hari tersebut, hasil rekapitulasi yang lengkap dapat digunakan untuk menentukan kekuatan pasien dan taksiran kebutuhan bahan makanan untuk mengetahui perencanaan makanan selanjutnya. Form DPMP diisi oleh petugas dapur ruangan berdasarkan jumlah pasien dan jenis diet pasien pada pagi hari. Form DPMP yang sudah diisi selanjutnya diberikan ke petugas ruangan les makanan sebelum pukul 09.30 WIB. Di ruangan les makanan form DPMP selanjutnya direkapitulasi oleh petugas menjadi les makanan dan kekuatan pasien. Les makanan terbagi menjadi tiga yaitu les makanan non diit dewasa, les makanan non diit anak, dan les makanan diit. Les makanan non diit dewasa disebar ke ruangan distribusi diit, distribusi susu, distribusi sayur, dan distribusi nasi. Les makanan non diit anak disebar ke ruang distribusi susu, sayur dan nasi. Les makanan diit disebar ke ruang distribusi diit, bagian perencanaan (TKBM), dan bagian Administrasi sub instalasi PPM. Sedangkan, kekuatan pasien disebarkan ke arsip ruangan les, distribusi nasi, bagian perencanaan (TKBM), dan bagian Administrasi sub instalasi PPM. Apabila terjadi pengurangan atau penambahan pasien petugas ruangan harus melaporkan penambahan atau pengurangan tersebut ke bagian les makanan. Akan tetapi jika waktu kerja les makanan sudah selesai, maka penambahan atau pengurangan pasien dapat langsung dilaporkan pada bagian distribusi sesuai kebutuhan pasien yang bersangkutan. Kegiatan pengamatan ketepatan rekapitulasi data dilakukan selama 2 hari. Aspek-aspek yang diamati yaitu ketepatan waktu penyelesaian rekapitulasi, ketepatan ruangan, ketepatan jenis dan jumlah diit, dan ketepatan kelas. Pengamatan dimulai dari penerimaan DPMP ke ruang les makanan sampai distribusi makan siang ke dapur ruangan Fresia 2 10A. Pengamatan ketepatan waktu penyelesaian rekapitulasi dilakukan dengan metode pengamatan langsung di ruang les makanan selama pengerjaan
rekapitulasi berlangsung hingga pendistribusian daftar les makanan ke masingmasing bagian distribusi. Pembuatan les makanan yang dilakukan pada hari tersebut akan digunakan oleh ruang distribusi untuk melihat jumlah permintaan makanan pada waktu makan siang, makan sore, serta makan pagi di esok hari. Ketepatan waktu penyelesaian rekapitulasi dilakukan dengan membandingkan waktu penyelesaian rekapitulasi yang seharusnya dengan hasil pengamatan yang dilakukan. Pendistribusian makan siang dilakukan mulai pukul 11.30 WIB, dimana petugas les harus sudah memberikan daftar les makanan kepada setiap petugas ruang distribusi sebelum waktu tersebut. Sementara DPMP diberikan oleh petugas distribusi ruangan kepada petugas les makanan dimulai pukul 09.00 – 10.30 WIB. Berdasarkan rentang waktu tersebut, waktu penyelesaian rekapitulasi les makanan berkisar antara 60 menit sampai 150 menit tergantung pada waktu penyerahan DPMP di les makanan. Tabel 1 Waktu penyelesaian rekapitulasi les makanan Les makanan dibutuhkan Penyelesaian rekapitulasi hari ke-1 Penyelesaian rekapitulasi hari ke-2
Jam (WIB) 11.30 11.00 10.50
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada hari ke-1 dan hari ke2, rekapitulasi les makanan secara berturut-turut selesai pada pukul 11.00 WIB dan 10.50 WIB. Sementara les makanan dibutuhkan mulai pukul 11.30 WIB. Hasil pengamatan tersebut menunjukan bahwasannya ketepatan waktu penyelesaian les makanan sudah baik. Pengamatan untuk mengetahui ketepatan ruangan, jenis diit, jumlah diit, dan ketepatan kelas pasien dilakukan dengan uji sampling terhadap satu ruangan di unit rawat inap. Ruangan yang diuji yaitu ruang Fresia 2 10A untuk pasien kelas III. Pengamatan dilakukan dengan membandingkan kesesuaian data DPMP ruangan Fresia 2 10A, buku tamu ruang distribusi non diit dan diit kelas III, dan buku les ruangan Fresia 2 10A untuk menu makan siang. Berikut hasil ketepatan rekapitulasi data yang diamati: Tabel 2 Hasil pengamatan ketepatan rekapitulasi data hari ke-1 No.
Menu
Jumlah
DPMP
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Nasi Tim Bubur TD2 (kinca) DH 3 (bubur) RL (tim dan bubur) RG (bubur dan nasi) Purin (bubur) DM 1500 (bubur) Cair Cair DM Tim Blender
13 4 14 1 1 2 2 3 1 4 1 1
Buku Tamu
Buku les ruangan X
Tabel 2 menunjukkan ketepatan jumlah dan jenis diit antara data daftar permintaan makanan pasien (DPMP), buku tamu, dan buku les ruangan pada hari pertama pengamatan. Form DPMP menunjukkan jenis dan jumlah permintaan makan pasien. Buku tamu menunjukkan jenis dan jumlah permintaan makanan pasien dari hasil rekapitulasi di ruang les makanan yang disebar di setiap ruang distribusi. Buku les ruangan menunjukkan jenis dan jumlah makanan yang diterima oleh petugas distribusi ruangan untuk disajikan ke pasien. Hampir seluruh jenis dan jumlah diit telah sesuai. Akan tetapi terdapat ketidaksesuaian antara permintaan di buku les ruangan dengan form DPMP dan buku tamu. Ketidaksesuaian tersebut berupa permintaan bubur menjadi nasi pada jenis diit rendah lemak. Namun, hal tersebut masih bisa diterima karena perubahan yang terjadi tidak mengubah jenis diit maupun jumlah permintaan makanan pasien. Selain mengetahui ketepatan jumlah dan jenis diit, tabel diatas juga dapat menunjukan ketepatan ruangan pasien yang dituju. Data pada tabel 2 juga menunjukkan kesesuaian antara permintaan makan pasien pada form DPMP dengan makanan yang diterima petugas distribusi ruangan pada buku les ruangan. Tabel 3 Hasil pengamatan ketepatan rekapitulasi data hari ke-2 No.
Menu
Jumlah
DPMP
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Nasi Tim Bubur TD2 (kinca) TD 2 LPG DH 3 (bubur) RG (nasi dan bubur) P50 (nasi dan kinca) DJ 3 (bubur) DJ 4 (nasi) Rendah serat Rendah lemak DM 1500 /50 Cair DM Cair
8 7 9 1 1 1 4 4 3 1 1 1 1 2 3
Buku Tamu
Buku les ruangan X X
Sama seperti tabel 2, tabel 3 juga menunjukkan ketepatan jumlah dan jenis diit antara data daftar permintaan makanan pasien (DPMP), buku tamu, dan buku les ruangan pada hari kedua pengamatan. Sebagian besar data jumlah dan jenis diit pada form DPMP telah sesuai dengan daftar permintaan makanan pada buku tamu dan buku les ruangan. Namun, masih terdapat ketidaksesuaian antara permintaan makanan pada daftar buku les ruangan dengan DPMP dan buku tamu. Ketidakesuaian tersebut berupa kesalahan penulisan pada DPMP oleh petugas ruangan untuk permintaan makan pasien dari nasi menjadi tim. Ketidaksesuaian data permintaan makanan yang terjadi masih dapat diterima, karena perubahan tersebut tidak mengubah jenis diit dan jumlah makanan yang akan didistribusikan ke pasien.
Secara keseluruhan, rekapitulasi data jumlah permintaan makan pasien dan jenis diit yang dilakukan oleh petugas les makanan sudah tepat jenis, jumlah dan sasarannya. Hal ini ditunjukkan dengan data pada buku tamu dan buku les ruangan yang sebagian besar telah sesuai dengan daftar permintaan makan pasien. Adapun ketidaksesuaian data pada form DPMP dengan buku tamu dan buku les ruangan yang terjadi bukan kesalahan dari petugas ruang les makanan.