Kesesakan dan Kepadatan (Crowding and Density) Definisi Kesesakan adalah bentuk lain dari persepsi terhadap lingkungan. Kesesakan berhubungan dengan kepadatan yaitu banyaknya jumlah manusia dalam suatu batas ruang tertentu. Makin banyak jumlah manusia berbanding luas ruangannya, ruangannya, makin padatlah keadaannya. a. Hubung Hubungan an antara antara kesesak kesesakan an dan dan kepad kepadatan atan Kepadatan adalah ukuran jumlah orang per unit area. Dapat diterapkan untuk pengukuran dimanapun dan tidak terikat pada tempat tertentu. Kepadatan memiliki iri objektif tetapi tidak terlepas dari skala geografis. !ementara kesesakan mengau kepada pengalaman seseorang terhadap jumlah disekitarnya. "erbeda dengan kepadatan, kesesakan memiliki perasaan subjektif terhadap lingkungan disekitarnya. Ciri#iri kesesakan antara lain yang pertama adalah persepsi terhadap kepadatan dalam arti jumlah manusia sehingga tidak termasuk didalamnya kepadatan non manusia seperti pepohonan dan binatang atau hal lainnya. lainnya. iri kesesakan yang kedua adalah karena kesesakan adalah persepsi maka sifatnya subjektif. $rang yang sudah terbiasa naik bus dengan padat penumpang, mungkin mungkin sudah tidak merasa sesak lagi (kepadatan tinggi tetapi kesesakannya rendah) sedangkan orang yang terbiasa menaiki kendaraan pribadi akan terasa sesak ketika menaiki bus yang sedikit penumpangnya (kepadatan rendah tetapi kesesakannya tinggi). !eara teoretis, kesesakan dan kepadatan dibedakan sebagai berikut. !tokols (%&') menyatakan bahwa kepadatan adalah kendala keruangan. !ementara itu, kesesakan adalah respon subjektif terhadap ruang yang sesak. Kepadatan memang merupakan syarat timbulnya persepsi kesesakan namun tidak mutlak seperti itu. Kesesakan baru terjadi jika terjadi gangguan tertentu dalam interaksi sosial atau dalam usaha penapaian tujuan. Misalnya, seseorang yang tidak dapat berenang dengan leluasa di kolam renang yang penuh akan merasa sesak dibandingkan dengan orang yang datang ke pertunjukkan konser yang justru memang menari keramaian tersebut. b. Kepadatan !osial dan Kepadatan !pasial enelitian membuktikan bahwa karena sifatnya yang subjektif kepadatan dibagi dibedakan dalam dua ara yaitu kepadatan sosial dan spasial. *oo (%&'+) dan !aegert (%&') mengemukakan bahwa pada manusia terdapat kepadatan sosial disamping kepadatan ruang-spasial. Misalnya disebuah ruang pertemuan yang padat, kepadatan
tersebut dapat disebabkan oleh persepsi ruangannya yang terlalu sempit untuk jumlah undangan (kepadatan ruang), tetapi juga bisa karena jumlah undangannya yang terlalu banyak untuk ruangan itu (kepadatan sosial). . Kepadatan Dalam dan *uar Kepadatan dalam adalah rasio jumlah indiidu didalam bangunan sedangkan kepadatan luar bangunan adalah rasio indiidu dalam ruang diluar bangunan. Holahan mengklasifikasikan kepadatan sebagai berikut/ i. Kepadatan pedesaan, yaitu kepadatan didalam rumah tinggi, tetapi kepadatan ii.
diluar rendah. Kepadatan di pinggiran kota, yaitu kepadatan didalam ataupun diluar rumah
iii.
rendah Kepadatan permukiman kumuh di kota, yaitu kepadatan di luar dan di dalam
i.
rumah tinggi Kepadatan permukiman mewah di kota besar, yaitu kepadatan didalm rendah,
diluar rumah tinggi. d. Kepadatan ersus Kedekatan !emua perhitungan kepadatan mengasumsikan bahwa jarak satu indiidu dan indiidu lainnya adalah sama. adahal, tentu saja tidak. Knowels (%&'&) berpendapat bahwa perhitungan kepadatan lebih baik diartikan sebagai jumlah dan kedekatan seseorang dalam suatu kumpulan daripada sekedar perhitungan jumlah orang per unit area. engaruh pada Kesesakan %. 0aktor yang menyebabkan seseorang merasa sesak adalah karakteristik personal dan situasi. 1ariabel utama dari pengaruh personal adalah ontrol personal yakni keenderungan seseorang untuk menganggap ontrol itu ada pada dirinya atau di luar dirinya. . 1ariable lain berkaitan dengan pengalaman akan kesesakan yaitu keenderungan afiliatif atau sosialbilitas. !eseorang yang mudah bergaul enderung mempunyai toleransi yang tinggi terhadap situasi yang padat daripada mereka yang tidak afiliatif. +. engalaman. engalaman seseorang dapat berupa pengalaman jangka pendek seperti kehidupan asrama selama masa studi atau pengalaman jangka panjang . "udaya. Dalam penelitian 2alden, 3elson, dan !mith (%&4%), diketahui bahwa penghuni asrama yang berasal dari pedesaan merasa kesesakan lebih besar daripada mereka yang berasal dari perkotaan. 5. 6ender. Melalui sebuah penelitian, didapati bahwa pria lebih bereaksi negatie terhadap kesesakan sehingga perilaku sosial mereka menjadi kasar dibandingkan dengan wanita. Kaum wanita lebih dapat menahan stress.
7. 8elasi diantara orang#orang yang harus berbagi ruang tersebut. Kesesakan akan semakin terasa apabila kerumunan orang yang berada disekitar kita tidak kita kenal '. 9umlah dan tipe informasi yang diperoleh sebelum atau selama mengalami kepadatan tinggi. mereka yang tidak menerima informasi sekali atau mendapat pesan mengenai reaksi emosional akan merasa lebih tidak nyaman dibandingkan dengan mereka yang menerima pesan situasional. 4. :atanan ruang di dalam dan luar bangunan. lorong asrama yang panjang menimbulkan sesak dan stress bagi penghuni dibandingkan dengan lorong yang pendek. "egitu juga dengan penghuni yang tinggal dilantai atas tidak terlalu merasa sesak dibandingkan dengan di lantai bawah karena selbih sedikit tamu menuju ke atas. Dampak Kepadatan pada Manusia a. Dampak penyakit dan patologi sosial atau penyakit kejiwaan b. Dampak pada tingkah laku sosial, yaitu agresi, menarik diri dari lingkungan sosial, enderung melihat sisi negatie dari orang lain . Dampak pada hasil usaha dan suasana hati. Hasil usaha yang menurun atau suasana hati yang enderung murung. d. ersepsi bahwa ontrol seseorang menjadi rendah karena harus berbagi sumber dan mengambil keputusan bersama dengan lebih banyak orang "erdasar *oo (%&'') determinan rowding dapat dibedakan menjadi + yaitu/ %. ;nironment 0ator enironmental dibedakan menjadi fator fisik dan sosial. 0ator fisik menyangkut dimensi, tempat, densitas, serta suasana suatu ruang atau tempat. 0ator sosial meliputi norma, kultur, serta adat istiadat . !ituational menyangkut karakteristik hubungan antar indiidu, lama serta intensitas kontak +.
Dapat disimpulkan bahwa untuk mengatasi kesesakan, masyarakat dari budaya tua %. Membentuk jarak psikologi yang lebih besar diantara indiidu . Memberikan kesempatan dan tempat untuk melarikan diri +. Mengembangkan norma#norma yang ketat
. Mengurangi interaksi sosial dengan rekanan didalam rumah dan mendorong agar terjadi di ruang publi.
Kesesakan dan Desain >rsitektur %. ermukiman Dalam suatu asrama perlu dihindari lorong yang panjang, penempatan pintu dapat mengurangi kesan panjangnya lorong, pembagian lorong menjadi dua, mendorong penggunaan fasilitas publi seara terpisah oleh dua kelompok penghuni dan dibantu oleh pembentukan kekerabatan dalam kelompok. 6ary ;ans (%&'&) mengusulkan memberi peluang bagi penghuni untuk membagi ruang dengan dinding partisi walaupun tidak kedap suara namun dapat mengurangi gangguan isual diantar indiidu. . 8uang ublik Dalam sebuah ruang tunggu kantor pemerintah, adanya partisi justru meningkatkan kesesakan karena orang yang sedang menunggu merasa seperti mereka sedang digiring, tidak lagi merasa bebas. Dengan demikian, selain memperluas ruang, dapat dilakukan dengan membuat ?ona#?ona perilaku. :aman#taman kota merupakan tempat yang disukai warga untuk melepaskan diri dari kesesakan kehidupan kota. Kesesakan mungkin terjadi di pintu#pintu masuk taman rekreasi, tempat berkemah misalnya. Kemudian tempat hunian seperti sel penjara, jika terjadi penambahan jumlah penghuni berakibat terjadinya kerusuhan dan perkelahian. +.
DAFTAR PUSTAKA
*aurens, 9oye Marella. @@. Arsitektur dan Perilaku Manusia. !urabaya/ : 6rasindo Haryadi. ". !etiawan. @@. Arsitektur Lingkungan dan Perilaku. Aogyakarta/ B6M ress