KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PERSPEKTIF GENDER BAB SATU PENDAHULUAN
1.1 LATAR LATAR BELAKANG BELA KANG
a. Gender pada awalnya diambil dari kata dalam bahasa arab JINSIYYUN yang kemudian di adopsi dalam bahasa perancis dan inggris menjadi Gender b. Gender adalah perbedaan antara laki-laki la ki-laki dan perempuan dalam peran !ungsi hak tanggung jawab dan perilaku yang dibentuk oleh tata nilai social budaya dan adat istiadat "#adan $emberdayaan %asyarakat &''() c. Gender adalah peran dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki yang ditentukan secara social. Gender berhubungan dengan persepsi dan pemikiran serta tindakan yang diharapkan sebagai perempuan dan laki-laki yang dibentuk masyarakat bukan karena perbedaan biologis "*+, /). 1.2 RUMUSAN MASALAH
0umusan masalah yang kami angk 0umusan angkat at yaitu keseha kesehatan tan reproduksi dalam perspe perspekti! kti! gender. 1pakah 1paka h kalian tau hubu hubungan ngan antara keseha kesehatan tan repro reproduksi duksi seksua seksualitas litas dan buday budayaa yang mempengaruhi gender2 3imakalah ini semuanya akan dibahas sehingga para mahasiswa akan aka n men mengeta getahui hui per perbed bedaan aan dan pen penger gertian tian dar darii kes keseha ehatan tan rep reprod roduks uksi i sek seksual sualitas itas dan budaya yang mempengaruhi mempengaruhi gender.
1.3 TUJUAN
4ujuan kami membuat makalah ini agar mahasiswa mengetahui pengertian dari budaya yang berpengaruh terhadap gender isu gender dalam reproduksi pengertian seksualitas bentuk bentuk ketidak adilan gender dan lain lain. 1.4 MANFAAT
%akalah ini dih %akalah diharap arapkan kan dap dapat at men menamb ambah ah ilm ilmu u pen pengeta getahua huan n dan waw wawasan asan mah mahasis asiswa wa sehingga dapat mengaplikasikannya dalam memberikan asuhan kebidanan.
BAB DUA TINJAUAN TEORI 2.1 DEFINISI KESEHATAN REPRODUKSI
Suatu keadaan kesejahteraan !isik mental dan sosial yang utuhbukan bebas dari penyakit atau kecacatan.3alam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi!ungsi serta prosesnya.
" *+, & )5UU (6 5&'' $1S17 8 ayat &.
2.2 DEFINISI GENDER
$eran sosial dimana peran laki-laki dan perempuan ditentukan perbedaan !ungsi perandan tanggung jawab laki-laki dan perempuan sebagai hasil konstruksi sosial yang dapat berubah atau diubah sesuai perubahan 9aman peran dan kedudukan sesorang yang dikonstrusikan oleh masyarakat. dan budayanya karena sesorang lahir sebagai laki-laki atau perempuan. "*+, /) #erkaitan dengan gender dikenal ada tiga jenis peran gender sebagai berikut. : . $eran produkti! adalah peran yang dilakukan oleh seseorang menyangkut pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa baik untuk dikonsumsi maupun untuk diperdagangkan. $eran ini sering pula disebut dengan peran di sector publik. &. $eran reprodukti! adalah peran yang dijalankan oleh seseorang untuk kegiatann yang berkaitan dengan pemeliharaan sumber daya manusia dan pekerjaan urusan rumah tangga seperti mengasuh anak memasak mencuci pakaian dan alat-alat rumah tangga menyetrika membersihkan rumah dan lain-lain. $eran reprodukti! ini disebut juga peran di sektor domestik. (. $eran sosial adalah peran yang dilaksanakan oleh seseorang untuk berpartisipasi di dalam kegiatan sosial kemasyarakatan seperti gotong-royong dalam menyelesaikan beragam pekerjaan yang menyangkut kepentingan bersama. $erbedaan peran dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki yang ditentukan secara sosial . Gender berhubungan dengan persepsi dan pemikiran serta tindakan yang diharapkan se bagai perempuan dan laki-laki yang dibentuk masyarakatbukan karena biolologis.
$eran ;odrati *anita: . %enstruasi &. %engandung (. %elahirkan <. %enyusui dengan air susu ibu =. %enopause $ria: %embuahi sel telur wanita $eran Gender . %encari na!kah. &. %emasak. (. %engasuh anak. <. %encuci pakaian dan alat-alat rumah tangga =. 4olong-menolong antar tetangga dan gotong-royong dalam menyelesaikan pekerjaan milik bersama. 6. 3an lain-lain. 2.3 Pengertin Se!"#$it"
. Seksualitas5jenis kelamin adalah karakteristik biologis-anatomis
"khususnya
system
reproduksi dan hormonal) diikuti dengan karakteristik !isiologis tubuh yang menentukan seseorang adalah laki-laki atau perempuan "3epkes 0I &''&:&). &. Seksualitas5Jenis ;elamin "seks) adalah perbedaan !isik biologis yang mudah dilihat melalui cirri !isik primer dan secara sekunder yang ada pada kaum laki-laki dan perempuan"#adan $emberdayaan %asyarakat &''() (. Seksualitas5Jenis ;elamin adalah pembagian jenis kelamin yang ditentukan secara biologis melekat pada jenis kelamin tertentu handayani &''& :<) <. Seks adalah karakteritik genetic5!isiologis atau biologis seseorang yang menunjukkan apakah dia seorang perempuan atau laki-laki "*+, /)
2.4 Per%e&n Gen&er &n Se!"#$it" N' Kr!teri"ti!
Gen&er
Se!"
.
Sumber pembeda
%anusia "masyarakat)
4uhan
&.
>isi %isi
;ebiasaan
;esetaraan
(.
Unsur pembeda
;ebudayaan "tingkah laku)
#iologis reproduksi)
<.
Si!at
+arkat martabat dipertukarkan
=.
3ampak
4erciptanya normanorma5ketentuan tentang ?pantas@ atau ?tidak pantas@ laki-laki pantas menjadi pemimpin perempuan ?pantasA dipimpin dll. Sering merugikan salah satu pihak kebetulan adalah perempuan
6.
;e-berlaku-an
3apat berubah musiman berbeda anra kelas
"alat
dapat ;odrat tertentu tidak dapat dipertukarkan 4erciptanya nilai-nilai : kesempurnaan kenikmatan kedamaian dll. Sehingga menguntungkan kedua belah pihak.
dan Sepanjang masa dimana saja tidak mengenal pembedaan kelas.
4idak dapat berubah contohnya alat kelamin laki-laki dan perempuan
3apat berubah contohnya peran dalam kegiatan sehari-hari seperti banyak perempuan menjadi juru masak jika dirumah tetapi jika di restoran juru masak lebih banyak laki-laki.
4idak dapat dipertukarkan contohnya jakun pada laki-laki dan payudara pada perempuan
3apat dipertukarkan
#erlaku sepanjang masa contohnya status 4ergantung budaya dan kebiasaan contohnya sebagai laki-laki atau perempuan di jawa pada jaman penjajahan belanda kaum perempuan tidak memperoleh hak pendidikan.Setelah Indo merdeka perempuan mempunyai kebebasan mengikuti pendidikan #erlaku dimana saja contohnya di rumah 4ergantung budaya setempat contohnya dikantor dan dimanapun berada seorang laki- pembatasan kesempatan di bidang pekerjaan laki5perempuan tetap laki-laki dan perempuan terhadap perempuan dikarenakan budaya setempat antara lain diutamakan untuk menjadi perawat guru 4; pengasuh anak %erupakan kodrat 4uhan contohnya laki-laki #ukan merupakan budaya setempat mempunyai cirri-ciri utama yang berbeda contohnya pengaturan jumlah a nak dalam dengan cirri-ciri utama perempuan yaitu satu keluarga jakun.
Biptaan 4uhan contohnya perempuan bisa #uatan manusia contohnya laki-laki dan haid hamil melahirkan dan menyusui sedang perempuan berhak menjadi calon ketua 04 laki-laki tidak. 0* dan kepala desa bahkan presiden.
seksualitas meliputi = area yaitu: . Sensualitas ;enikmatan yang merupakan bentuk interaksi antara pikiran dan tubuh. Umumnya sensualitas melibatkan panca indera "aroma rasapenglihatan pendengaransentuhan) dan otak "organ yang paling kuat terkait dengan seks dalam !ungsi !antasi antisipasi memory dan pengalaman) &. Intimasi Ikatan emosional atau kedekatn dalam relasi interpersonal. #iasanya mengandung unsurunsur: kepercayaan keterbukaan diri kelekatan dengan orang lain kehangatan kedekatan !isik dan saling menhargai. (. Identitas $eran jenis kelamin yang mengandung persan-pesan gender perempuan dan laki-laki serta mitos-mitos "!eminimitas dan maskulinitas) serta orientasi seksual. +al ini juga menyangkut bagaimana seseorang menghayati peran jenis kelamin hingga ia mampu menerima diri dan mengembangkan diri sesuai dengan peran jenis kelaminnya. <. 7i!ecycle "lingkaran kehidupan) 1spek biologis dari seksualitas yang terkait dengan anatomi dan !isiologi organ seksual. =. CDploitation "eksploitasi)
Unsur kontrol dan manipulasi terhadap seksualitas seperti: kekersan seksual pornogra!i pemerkosaan dan pelecehan seksual 2.+ B#&) )ng Me(,engr#-i Gen&er . Sebagian besar masyarakat banyak dianut kepercayaan yang salah tentang apa arti menjadi seorang wanita dengan akibat yang berbahaya bagi kesehatan wanita.
&. Setiap masyarakat mengharapkan wanita dan pria untuk berpikir berperasaan dan bertindak dengan pola-pola tertentu dengan alasan hanya karena mereka dilahirkan sebagai wanita5pria. Bontohnya wanita diharapkan untuk menyiapkan masakan membawa air dan kayu bakar merawat anak-anak dan suami. Sedangkan pria bertugas memberikan kesejahteraan bagi keluarga di masa tua serta melindungi keluarga dari ancaman. (. Gender dan kegiatan yang dihubungkan dengan jenis kelamin tersebut semuanya adalah hasil rekayasa masyarakat. #eberapa kegiatan seperti menyiapkan makanan dan merawat anak adalah dianggap sebagai ?kegiatan wanita@. <. ;egiatan lain tidak sama dari satu daerah ke daerah lain diseluruh dunia tergantung pada kebiasaan hokum dan agama yang dianut oleh masyarakat tersebut. =. $eran jenis kelamin bahkan bisa tidak sama didalam suatu masyarakat tergantung pada tingkat pendidikan suku dan umurnya contohnya : di dalam suatu masyarakat wanita dari suku tertentu biasanya bekerja menjadi pembantu rumah tangga sedang wanita lain mempunyai pilihan yang lebih luas tentang pekerjaan yang bisa mereka pegang. 6. $eran gender diajarkan secara turun temurun dari orang tua ke anaknya. Sejak anak berusia muda orang tua telah memberlakukan anak perempuan dan laki-laki berbeda meskipun kadang tanpa mereka sadari 2. Pengertin Di"!ri(in"i Gen&er diskriminasi gender adalah ketidakadilan gender yang merupakan akibat dari adanya system "struktur) social dimana salah satu jenis kelamin "laki-laki atau perempuan) menjadi korban. +al ini terjadi karena adanya keyakinan dan pembenaran yang ditanamkan sepanjang peradaban manusia dalam berbagai bentuk dan cara yang menimpa kedua belah pihak walaupun dalam kehidupan sehari-hari lebih banyak dialami oleh perempuan. 2./ Bent#!0Bent#! Keti&!&i$n Gen&er 1.€%arginalisasi "peminggiran).
$eminggiran banyak terjadi dalam bidang ekonomi. %isalnya banyak perempuan hanya mendapatkan pekerjaan yang tidak terlalu bagus baik dari segi gaji jaminan kerja ataupun status dari pekerjaan yang didapatkan. +al ini terjadi karena sangat sedikit perempuan yang mendapatkan peluang pendidikan. $eminggiran dapat terjadi di rumah tempat kerja masyarakat bahkan oleh negara yang bersumber keyakinan tradisi5kebiasaan kebijakan pemerintah maupun asumsi-asumsi ilmu pengetahuan "teknologi). &. Subordinasi "penomorduaan) anggapan bahwa perempuan lemah tidak mampu memimpin cengeng dan lain sebagainya mengakibatkan perempuan jadi nomor dua setelah laki-laki.
(. Stereotip "citra buruk) pandangan buruk terhadap perempuan. %isalnya perempuan yang pulang larut malam adalah pelacur jalang dan berbagai sebutan buruk lainnya. <. >iolence "kekerasan) serangan !isik dan psikis. $erempuan pihak paling rentan mengalami kekerasan dimana hal itu terkait dengan marginalisasi subordinasi maupun stereotip diatas. $erkosaan pelecehan seksual atau perampokan contoh kekerasan paling banyak dialami perempuan. =. #eban kerja berlebihan tugas dan tanggung jawab perempuan yang berat dan terus menerus. %isalnya seorang perempuan selain melayani suami "seks) hamil melahirkan menyusui juga harus menjaga rumah. 3isamping itu kadang ia juga ikut mencari na!kah "di rumah) dimana hal tersebut tidak berarti menghilangkan tugas dan tanggung jawab diatas. 2. I"# Gen&er &$( Ke"e-tn Re,r'!"i Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan laki-laki dan perempuan yaitu adanya kesenjangan antara kondisi yang dicita-citakan "normati!) dengan kondisi sebagaimana adanya "obyekti!).
. ;esehatan Ibu dan #ayi #aru 7ahir "Sa!e %otherhood) &. ;eluarga #erencana (. ;esehatan 0eproduksi 0emaja <. In!eksi %enular Seksual 2. Penngnn I"# Gen&er &$( Ke"e-tn Re,r'!"i Gender mempunyai pengaruh besar terhadap kesehatan laki-laki dan perempuan. +al ini semakin dirasakan dalam ruang lingkup kesehatan reproduksi antara lain karena hal berikut :
. %asalah kesehatan reproduksidapat terjadi sepanjang siklus hidup manusia missal masalah inses yang terjadi pada masa anak-anak dirumah masalah pergaulan bebas kehamilan remaja. &. $erempuan lebih rentan dalam menghadapi resiko kesehatan reproduksi seperti kehamilan melahirkan aborsi tidak aman dan pemakaian alat kontrasepsi. ;arena struktur alat reproduksi yang rentan secara social atau biologis terhadap penularan I%S termasuk S435+I>51I3S. (. %asalah kesehatan reproduksi tidak terpisah dari hubungan laki-laki dan perempuan. Namun keterlibatan motiEasi serta partisipasi laki-laki dalam kespro dewasa ini sangat kurang. <. 7aki-laki juga mempunyai masalah kesehatan reproduksi khusunya berkaitan dengan I%S. +I> dan 1I3S. ;arena ini dalam menyusun strategi untuk memperbaiki kespro harus dipertimbangkan pula kebutuhan kepedulian dan tanggung jawab laki-laki.
=. $erempuan rentan terhadap kekerasan dalam rumah tangga kekerasan domestic) atau perlakuan kasar yang pada dasarnya bersumber gender yamg tidak setara. 6. ;esehatan reproduksi lebih banyak dikaitkan dengan urusan perempuan seperti ;#
BAB TIGA PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Gender adalah perbedaan peran !ungsi dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan yang merupakan hasil konstruksi social dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan jaman. Biri-ciri gender : .
#isa berubah
&.
$apat dipertukarkan
(.
4ergantung musim
<.
4ergantung budaya masing-masing
=.
#ukan kodrat "buatan masyarakat)
3iskriminasi gender merupakan akibat dari adanya system "struktur) social dimana salah satu jenis kelamin "laki-laki maupun perempuan) menjadi kornban. +al ini terjadi karena adanya keyakinan dan pembenaran yang ditanamkan sepanjang peradaban manusia dalam berbagai bentuk dan cara yang menimpa kedua bilah pihak walupun dalam kehidupan seharihari lebih banyak dialami oleh perempuan.
3engan mengetahui dan memahami pengertian gender seseorang diaharapkan tidak lagi mencampuradukan pengertian kodrat dan non-kodrati. ;onstruksi social dapat terjadi karena karena pada dasarnya sikap dan prilaku manusia dipengaruhi oleh !actor internal dan eksternal yaitu konstruksi biologis konstruksi social dan konstruksi agama. 3iskriminasi gender dapat dihilangkan apabila masyarakat memahami dan mawas diri serta berekat mengubah perilaku kea rah responsiEe gender dalam setiap kegiatan. 3engan demikian perlu adanya kesepakatan dalam hal pembagian peran sehingga laki-laki dan perempuan dapat menjadi mitra yang setara dan seimbang dalam kehidupan di keluarga masyarakat dan pemerintah. 3.2 SARAN
Untuk tercapainya diskriminasi gender mayarakat dapat lebih menerima dan terbuka dengan adanya gender. masyarakat dapat memahami idenya dan dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan. Seorang ayah dan ibu harus memberikan contih yang baik pada anaknya agar anak memiliki etika yang baik. ,rang tua harus pandai memilihkan pendidikan yang tepat untuk anaknya %emberikan kesadaran pada anak akan pentingnya beretka baik dalam hubungan berinteraksi sosial
DAFTAR PUSTAKA
1srori %uhammad. Psikologi Pembelajaran. #andung. B.>. *acana $rima &''. #owo 4ri. &''/. Isu gender dalam kesehatan reproduksi. www.google.com. >isited && april &'( IFbal %oh. &''/. Diskriminasi gender . www.google.com. Eisited && april &'( Nining 0. &''. Pengertian gender. www.google.com. >isited && april &'( 0ahmat 0. &'&. Kesehatan reproduksi. wwwgoogle.com. Eisited &( april &'& Surya 1di. &'. Kesehatan reproduksi dalam prespektif gender. www.google.com. >isited && april &'(