Kerangka kontrol horizontal Pengukuran awal dari pekerjaan pemetaan adalah pengadaan titik-titik kerangka dasar pemetaan (TKDP) yang cukup merata yang cukup merata di daerah yang akan di petakan.TKDP ini akan di jadikan ikatan dari detil-detil yang merupak merupakan an obyekdar obyekdarii unsur-u unsur-unsur nsur yang ada di permuka permukaan an bumi yang akan di gambarkan dalam peta. Apabila kerangka peta ini baikdalam arti bentuk distribusi dan ketelitian nya sesuaidengan yang di harpakan maka bisa di harapkan peta yang akan di hasilakan juga baik. !amun sebaliknya apabila kerangka dasar pemetaannyatidak baik peta yang di hasilkan juga di ragukan kualitasnya. (kerangk (kerangka a dasar pemetaa pemetaan n slamet basuki "##$) %ntuk Pemetaan diperlukan adanya kerangka peta yaitu terdiri dari titik-titik pasti di permukaan bumi yang tertentu didalam hubungan hori&ontal koordinat-koordinatnya (') dan hubungan ertikal yang menunjukkan ketinggi keti nggian an (*). Peta yang digunakan digunakan seba sebagai gai per perenca encanaa naan n haru harus s baik dan ben benar ar yang berarti berarti pemberian in+ormasi dari peta harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dari permukaan bumi. Peta Pe ta ya yang ng dis disaji ajikan kan dal dalam am bid bidang ang da datar tar se sehin hingg gga a po posis sisii tit titikik-tit titik ik yan yang g dim dimuat uat di da dalam lam pe peta ta dinyatakan dengan kordinat-koordinat kordinat-koordinat pada bidang datar pula. Penentua Penentuan n koordina koordinatnya tnya dilakukan dengan mengadakan pengukuran jarak dan arah jurusan yaitu secara triangulasi trilaterasi poligon dan triangulaterasi. triangulaterasi. Titik-titik dinyatakan dinyatakan dalam sistem koordinat ( ' ) dan ( * ) untuk ketinggian dari permukaan laut rata-rata. (kerangak dasar pemetaan http,ma&prie"geodesi.blogspot.com"#/#) Polygon ada bermacam-macam. Polygon di bedakan berdasarkan pada kriteria tertentu antara lain, a. Atas dasar titik ikat, terikat sempurna terikat tidak sempurna terikat sepihak bebas (tanpa ikatan b. At Atas as da dasa sarr be bentu ntuk k , teb tebuka uka ter tertut tutup up be berca rcaban bang. g. c. At Atas as das dasar ar ala alatt ya yang ng di gu gunak nakan an un untuk tuk pengukuran , polygon theodolite (polygon sudut) dan polygon kompas. d. Atas dasar penyelesaian , polygon hitungan (numerik) dan polygon gra+is. e. Atas dasar tingkat ketelitian, tingkat 0 tingkat 00 tingkat 000 tingkat 01 (rendah). +. Atas dasar hirarkhi dalam pemetaan, polygon utama (0!D%K) dan polygon cabang (anakan ray) Pengukuran jarak langsung. 2arak antara dua buh titik di permukaan bumi bu mi da dala lam m il ilmu mu uk ukur ur ta tana na ad adal alah ah ja jara rak k da dala lam m bi bida dang ng ho hori ri&o &ont ntal al ya yang ng me meru rupa paka kan n ja jara rak k terpendekantara dua buah titik tersebut. 2arak dapat di ukuratau di tentukan dengan berbagai alat dan cara atau metode yang pemilihannya tergantung dari alatyang tersedia dan tujuan pengukuran derta dert a ting tingkat kat kete ketelitia litian n yang di syar syaratka atkan. n. ( pen penguku gukuran ran jarak lang langsung sung slam slamet et basu basuki ki "## "##$) $) Pelurusan pengukuran jarak dapat di bagi menjadi dua tahapan yaitu, /. Pelurusan arah antara dua titik yang akan di ukur. ". Pelaksanaan pengukuran jaraknya sendiri.
Pelurusan di lakukan apabila pengukuran tidak dapat di lakukan dengan sekali mebentang pita ukur karena jarak yang di ukur melebihi panjang pita ukur dan atau permukaan tanahnya tidak mendatar sehing seh ingga ga jar jarak ak ter terse sebu butt per perlu lu di pe pengg nggalal-pe peng ngga gall ag agar ar set setia iapp ppeng engga galan lan da dapa patt di lak lakuka ukan n pengukuranjarak dengan sekali membentang pita ukur dan pita ukur dapat di tarik hingga mendatar.
(pengukuran jarak langsung slamet basuki "##$) Pengukuran biasanya di lakukan secara pergi pulang dan jarak pergi pulang tidaklah sama sehingg sehingga a perlu di lakukan rata-rata jarak. 3ila hanya di ukur sekali penggal. D rata-rata 4 (D pergi 5 D pulang) " 3ila di ukur lebih dari satu penggal D ratarata 4 ((D pergi (/-a a-b b-"))5(D pulang ("-b b-a a-/))) " Pengukuran jarak optis Pengukuran jarak optis dapat di lakukan karena pada teropong (Theodo (Theodolite lite sipat datar datar 3T6 plane table dll) di lengkapidengan garis bidikdan benang stadia yang di arsir pada dia+ragma. 3entuk benang silang pada setiap teropongtidak sama tergantung dari pabrik pembuatnya (pengukuran jarak optis slamet basuki "##$) Adapun beberapa metode yang di gunakan dalam pengukuran jarak optis yaitu, /. 7istem 7iste m stad stadia ia ". Terop ropong ong men mendata datarr 8. Terop ropong ong miri miring ng 9. 7ist 7istem em tang tangensi ensial al :. 7iste 7istem m ram rambu bu mendatar (substanbar rangkap) $. 7istem bayangan rangkap Pada pekerjaan di lapangan karena banya ba nyak k nya met metod ode e ya yang ng ad ada a ka kami mi ha hanya nya me mengg nggun unkan kan " me metod tode e ya yang ng umu umum m di pa paka kai i yai yaitu tu teropong mendatar dan teropong miring dengan penjelasan sebagai berikut , Teropong mendatar
Keterangan gambar 3A 4 bacaan benang atas pada rambu i 4 jarak 3A-33 pada dia+ragma. 3T 4 bacaan benang tengah pada rambu 7 4 jarak 3A-33 pada rambu ukur 33 4 bacaan benang bawah pada rambu d 4 jarak dari +okus ke rambu ukur c 4 jarak sumbu 00 ; lensa obyekti Dab 4 jarak mendatar dari A ke 3 + 4 +okus lensa obyekti+ dari gambar dapat di lihat bahwa d , s 4 + , i d 4+i < s Dab 4 c5+5d 4 c5 +i < s = 5 + adalah konstan di misalkan 4 b +i juga konstan 4 A (oleh pabrik biasanya di buat 4 /##) 6aka rumus jarak datar menjadi Dab 43 5A>7 Teropong miring %ntuk teropong dengan kemiringan terhadap bidang mendatar yang melalui sumbu 00 teropong maka,
Pengukuran sudut hori&ontal. 7udut hori&ontal adalah selisih dari dua arah. 7udut hori&ontal pada suatutitik di lapangan dapat di bagi dalam sudut tunggal dan sudut yang lebih dari satu sehingga teknik tek nik pe peng nguku ukura ran n ny nya a jug juga a be berb rbed eda. a. (p (peng enguku ukuar aran an su sudu dutt ho hori& ri&ont ontal al sla slamet met ba basuk suki i "# "##$) #$) Pengukur Peng ukuran an sudu sudutt send sendiri iri ter terbagi bagi dua yaitu yaitu,, /. Peng Pengukur ukuran an sudu sudutt tung tunggal gal ". Peng Pengukur ukuran an sudu sudutt banyak Pada masing-masing sudut tunggal dan sudut banyak juga terbagi menjadi beberapa metode yaitu , /. Pengukuran sudut tunggal. a. =ara pengukuran tunggal b. =ara pengukuran seri rangkap c. =ara pengukuran repetisi d. =ara pengukuran reiterasi ". Pengukuran sudut banayak a. 6etode arah b. 6e 6etod tode e su sudut dut ata atau u ko kombi mbinas nasii c. 7e 7entr ntring ing ter terpa paksa ksa Dar Darii sek sekia ian n ba bany nyakn aknya ya me metod tode e ya yang ng di gunak gu nakan an da dalam lam pr prakt aktek ek ker kerja ja lap lapan anga gan n kal kalii ini ini say saya a be beser serta ta ke kelom lompok pok men mengg ggun unaka akan n ca cara ra
pengukuran sudut tunggal dengan metode cara pengukuran seri rangkap dengan penjelasan sebagai berikut , a. Pengukuran sudut antara dua titik yang di lakukan dengan posisi teropong biasa dan luar biasa sehinggauntuk mendapatkan nilai satu sudut seri rangkap nilai besar sudut yang di peroleh di rata-ratakan.. b. Apabila di perlukan lebih dari satu seri rangkap maka cara tersebuttinggal di ulang saja tetapi pada seri berikutnya posisi dari skala lingkaran hori&ontalnya di ubah dengan menambahkan ?0� atau besaran yang lain. @ambar pengukuran dua seri rangkap
Pengukuran a&imuth 7uatu sudut yang di mulai dari salah satu ujung jarum magnet yang di akhiri pada salah satu ujung jarum magnet dan di akhiri pada ujung obyekti+ garis bidik yang besarnya sama dengan angka pembacaan. Dan a&imuth suatu garis adalah sudut antara garis meridian dan garis tersebut di ukur searah jarum jam biasanya dari titik antara garis meridian (dapat pula dari arah selatan) besar nya sudut a&imuth antara 0� - 8$ 0 .� (a&imuth http,+ile.upi.edu ) Apabila jarak antara titik A dan titik 3 di ukur (dA3) dan demikian pula sudut jurusan atau a&imuth A3 di ukur ( α A3) dan koordinat A di ketahui ('AA) maka posisititik 3 dapat di tentukan dengan rumus,
Demikian pula sebaliknya apabila dua buah titik A dan 3 masing-masingdi ketahui koordinatnya ('AA) dan ('33) maka dari padanya dapat di tentukan sudut jursan dan jaraknya,
Hitungan polygon (polygon tertutup) Pembuatan kerangka peta dengan menggunakan metode polygon tertutup. Polygon tertutup adalah polygon yang di mulai dari titik awal dan menjadi titik akhirnya menjadi satu. (polygon tertutupslamet basuki"##$)
Teori Kesalahan Pada pengukuran dan Pemetaan banyak faktor-faktor yang mempengaruhi hasil kerja tersebut, sehingga semua itu tidak luput dari kesalahan-kesalahan. Kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat terjadi pada pengukuran dan pemetaan terdiri dari t iga kesalahan, yaitu : 1. Kesalahan Sistematis Sistemati!al "rror# Kesalahan Sistematis adalah kesalahan yang terjadi karena faktor peralatan dan kondisi alam. Peralatan yang dibuat oleh manusia $alaupun dibuat dengan tingkat akurasi t inggi tetap masih mempunyai keterbasan pada ketelitian. %lam turut mempengaruhi hasil pengukuran dan pemetaan karena perbedaan suhu, temperatur, dan kondisi alam dilapangan. &leh sebab itu diperlukan adanya suatu prosedur untuk mengetahui kemungkinan mun!ulnya kesalahan pada peralatan dan melakukan upaya untuk dapat mengeliminirnya atau bahkan untuk menghilangkan kesalahan tersebut. '. Kesalahan %!ak (andom "rror# Kesalahan %!ak adalah kesalahan yang terjadi karena keterbatasan pada poan!a indera manusia. Keterbatasan tersebut dapat berupa kekeliruan, kurang hati-hati, kelalaian, ketidakmengertian pada instrument, atau belum terlatihnya petugas yang bersangkutan. )ntuk menanggulanginya diperlukan koreksi-koreksi dengan pendekatan ilmu-ilmu statistik, pada fenomena pengukuran dan pemetaan
suatu syarat geometrik menjadi kontrol dan penyikat data yang ter!akup pada titik-titik kontrol pengukuran.
*. Kesalahan +esar +lunder# Kesalahan besar dapat terjadi apabila oprator atau sureyor melakukan kesalahan-kesalahan yang seharusnya tidak terjadi akibat dari kesalahan pada pemba!aan dan penulisan nilai-nilai yang diambil dilapangan. engan demekian jika terjadi kesalahan besar maka pengukuran harus diulang atau data tersebut harus dibuang dan diganti dengan data yang baru, jika memang data tersebut tidak terlalyu berpengaruh pada pada hasil pengukuran dan pemetaan. Kesalahan kerangka dasar ertikal Kesalahan dapat terjadi akibat tidak berhimpitnya sumbu ertikal theodolite dengan arah garis ertikal. Karena kesalahan sumbu ertikal tak dapat dihilangkan dengan merata-ratakan dari obserasi dengan teleskopdalam posisi normal dan dalam posisi kebalikan, maka pengukuran haruslah dilaksanakan dengan hati-hati, terutama pada saat pengukuran untuk sasaran dengan eleasi yang besar. Kesalahan kerangka dasar horizontal Kesalahan ini dapat terjadi akibat sumbu horizontal t idak tegak lurus terhadap sumbu ertikal. )ntuk mengoreksi kesalahan pada pengukuran kerangka dasar horizontal dapat dilakukan koreksi se!ara sistematis pada pemba!aan sudut horizontal. Kontrol koordinat dilakukan melalui empat atau dua buah titik ikat bergantung pada kontrol sempurna atau sebagian saja. arak datar dan sudut poligon setiap t itik poligon merupakan ariable yang menentukan untuk memperoleh koordinat definif tersebut. Syarat yang ditetapkan dan harus dipenuhi terlebih dahulu adalah syarat sudut baru kemudian syarat absis dan ordinat. +obot koreksi sudut tidak diperhitungkan atau dilakukan se!ara sama rata tanpa memperhatikan faktor /faktor lain, sedangkan bobot koreksi absis dan ordinat diperhitungkan melalui dua metode, yaitu : 1. 0etode +o$dit!h 0etode ini bobot koreksinya dihitung berdasarkan jarak datar langsung. '. 0etode Transit 0etode ini bobot koreksinya dihitung berdasarkan proyeksi jarak langsung terhadap sumbu untuk absis # dan terhadap y untuk ordinat #. Semakin besar jarak datar langsung koreksi bobot absis dan ordinat maka semakin besar, demikian pula sebaliknya.
Rangkuman Survey dan Pemetaan /.
Pengukuran dan pemetaan pada dasarnya dapat dibagi " yaitu ,
a. @eodetic 7ureying b. Plan 7ureying ".
@eodetic sureying merupakan ilmu seni dan teknologi untuk menyajikan in+ormasi bentuk
permukaan bumi baik unsur alam maupun buatan manusia di bidang lengkung (luas :: km < :: km) atau (#: derajat < #: derajat) 8.
Plan 7ureying merupakan ilmu seni dan teknologi untuk menyajikan in+ormasi bentuk
permukaan bumi baik unsur alam maupun buatan manusia di bidang lengkung (luas B :: km < :: km) atau (B#: derajat < #: derajat) 9.
0lmu ukur tanah pada dasarnya terdiri dari tiga bagian besar yaitu ,
a. Pengukuran kerangka dasar 1ertikal (KD1) b. Pengukuran kerangka dasar Cori&ontal (KDC) c. Pengukuran Titik-titik Detail :.
Kerangka dasar ertikal merupakan teknik dan cara pengukuran kumpulan titik-titik yang
telah diketahui atau ditentukan posisi ertikalnya berupa ketinggiannya terhadap bidang rujukan ketinggian tertentu.
$.
Pengukuran kerangka Dasar ertical pada dasarnya ada 8 metode yaitu ,
a. 6etode pengukuran kerangka dasar sipat datar optis b. 6etode pengukuran Trigonometris dan c. 6etode pengukuran 3arometris. E.
Pengukuran kerangka dasar hori&ontal adalah untuk mendapatkan hubungan mendatar titik-
titik yang diukur di atas permukaan bumi maka perlu dilakukan pengukuran mendatar. .
3agian-bagian dari pengukuran kerangka dasar hori&ontal adalah ,
a. 6etode Poligon b. 6etode Triangulasi c. 6etode Trilaterasi d. 6etode kuadrilateral e. 6etode Pengikatan ke muka +. 6etode pengikatan ke belakang cara =ollins dan cassini ?.
3agian yang harus ada saat pengukuran yaitu benda ukur alat ukur dan
pengukurpengamat. /#. Persyaratan kesalahan saat pengukuran yaitu, a. Pengukuran tidak selalu tepat b. 7etiap pengukuran mengandung galat c. Carga sebenarnya dari suatu pengukuran tidak pernah diketahui d. Kesalahan yang tepat selalu tidak diketahui //. Penyebab kesalahan pengukuran yaitu , alam alat dan pengukur /". Factor- +actor yang mempengaruhi hasil pengukuran yaitu , keadaan tanah jalur pengukuran keadaankondisi atmos+er (getaran udara) re+raksi atmos+er kelengkungan bumi kesalahan letak skala nol rambu kesalahan panjang rambu (bukan rambu standar) kesalahan
pembagian skala (scale graduation) rambu kesalahan pemasangan nio rambu kesalahan garis bidik. /8. 6acam-macam kesalahan yaitu , kesalahan sistematis kesalahan acak kesalahan besar. /9. Kesalahan pada ukuran dibagi dua yaitu , kesalahan sudut dan kesalahan jarak. /:. Kerangka dasar ertikal merupakan kumpulan titik-titik yang telah diketahui atau ditentukan posisi ertikalnya berupa ketinggiannya terhadap bidang rujukan ketinggian tertentu. /$. Pengukuran tinggi merupakan penentuan beda tinggi antara dua titik. Pengukuran beda tinggi dapat ditentukan dengan tiga metode yaitu, G 6etode pengkuran penyipat datar G 6etode trigonometris G 6etode barometris. /E. Pengukran beda tinggi metode sipat datar optis adalah proses penentuan ketinggian dari sejumlah titik atau pengukuran perbedaan eleasi. Tujuan dari pengukuran penyipat datar adalah mencari beda tinggi antara dua titik yang diukur. Pengkuran sipat datar terdiri dari beberapa macam yaitu, G 7ipat datar memanjang G 7ipat datar resiprokal G 7ipat datar pro+il G 7ipat datar luas /. Pengukuran beda tinggi metode trigonometris prinsipnya yaitu mengukur jarak langsung (jarak miring) tinggi alat tinggi benang tengah rambu dan sudut ertikal (&enith atau inklinasi) yang kemudian direduksi menjadi in+ormasi beda tinggi menggunakan alat theodolite. /?. Pengukuran beda tinggi metode barometris prinsipnya adalah mengukur beda tekanan atmos+er suatu ketinggian menggunakan alat barometer yang kemudian direduksi menjadi beda tinggi.
"#. Tingkat ketelitian yang paling tinggi dari ketiga metode tersebut adalah sipat datar kemudian trigonometris dan terakhir adalah barometris. Pada prinsipnya ketiga metode tersebut layak dipakai bergantung pada situasi dan kondisi lapangan. "/. Pengukuran menggunakan sipat datar optis adalah pengukuran tinggi garis bidik alat sipat datar di lapangan melalui rambu ukur. "". Pengukuran sipat datar kerangka dasar ertikal maksudnya adalah pembuatan serangkaian titik-titik di lapangan yang diukur ketinggiannya melalui pengukuran beda tinggi untuk pengikatan ketinggian titik;titik lain yang lebih detail dan banyak. "8. Tujuan pengukuran sipat datar kerangka dasar ertikal adalah untuk memperoleh in+ormasi tinggi yang relati+ akurat di lapangan sedemikian rupa sehingga in+ormasi tinggi pada daerah yang tercakup layak untuk diolah sebagai in+ormasi yang layak kompleks. "9. 3agian utama pada Alat sipat datar optis adalah a. Teropong untuk membidik rambu (menggunakan garis bidik) dan memperbesar bayangan rambu. b. !io tabung ber+ungsi mengatur agar garis bidik mendatar. c. Kiap (leeling headbase plate) digunakan untuk menegakan sumbu kesatu (sumbu tegak) teropong. d. 7ekrup pengunci (untuk mengunci gerakan teropong kekanan kiri). e. Hensa okuler (untuk memperjelas benang). +. Hensa objekti+ dia+ragma (untuk memperjelas benda objek). g. 7ekrup penggerak halus (untuk membidik sasaran). h. 1i&ir (untuk mencari membidik kasar objek). i. 7tati+ (tripod) ber+ungsi untuk menyangga ketiga bagian tersebut di atas. ":. Peralatan yang digunakan pada pengukuran sipat datar optis adalah , a. alat sipat datar optis.
e. patok.
b. rambu ukur " buah.
+. pita ukur
c. stati+.
g. payung.
d. unting-unting. "$. Proyeksi peta adalah teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara kasaran berbentuk bola ke permukaan datar dua dimensi dengan distorsi sesedikit mungkin. "E. 7istem proyeksi peta dibuat untuk mereduksi sekecil mungkin distorsi. Tujuan 7istem Proyeksi Peta dibuat dan dipilih untuk menyatakan dan menyajikan secara gra+is posisi titik-titik pada permukaan bumi ke dalam sistem koordinat bidang datar. ". =ara proyeksi peta dapat dilakukan dengan cara proyeksi langsung (direct projection) dan proyeksi tidak langsung (double projection). 7ecara garis besar sistem proyeksi peta bisa dikelompokkan berdasarkan pertimbangan ekstrinsik dan intrinsik. "?. 3idang datum adalah bidang yang akan digunakan untuk memproyeksikan titik-titik yang diketahui koordinatnya (j l ). 7edangkan bidang proyeksi adalah bidang yang akan digunakan untuk memproyeksikan titik-titik yang diketahui koordinatnya ('). 8#. %T6 merupakan sistem proyeksi silinder kon+orm secant transersal. 8/. 7istem proyeksi peta T6-8I adalah sistem proyeksi %niersal Tranerse 6ercator dengan ketentuan +aktor skala di meridian sentral 4 #???? dan lebar &one 4 8I. 8". 7udut jurusan adalah sudut yang dimulai dari arah utara geogra+is maka arah utara diambil sebagai suatu salib sumbu. 88. 6eskipun membagi kuadran pada ilmu ukur sudut dan pada ilmu geodesi berjalan berlawanan ialah pada 0lmu %kur 7udut dari kanan ke kiri dan pada 0lmu @eodesi dari kiri ke kanan tapi daerah kuadran pada dua ilmu itu menyatakan daerah yang sama. Jleh karena itu alat-alat 0lmu %kur Tanah arahnya dari utara dan searah jarum jam. 89. %ntuk menentukan luas pengukuran dengan menggunakan sistem koordinat dapat menggunakan metode 7arus. 6etode 7arus dapat digunakan apabila terdapat beberapa ariabel ' dan . 6isalnya '/ '" '8 'n dan / " 8 n. 6aka kedua ariabel tersebut dikali silang kemudian dibagi ". 8:. 6engukur jarak adalah mengukur panjang penggal garis antar dua buah titik tertentu.
8$. 2arak hori&ontal adalah jarak yang apabila diukur maka perbedaan tingginya adalah #. 7edangkan jarak miring adalah hasil pengukurannya melibatkan kemiringan. 8E. Klasi+ikasi pengukuran jarak , a. Pengukuran jarak langsung b. Pengukuran jarak tidak langsung 8. Alat-alat yang digunakan dalam pengukuran jarak secara langsung diantaranya adalah , a. 6istar b. Pita ukur metalik c. Pita ukur serat-serat gelas d. Pita ukur dari baja e. Pita ukur inar +. Loda ukur dan g. 7peedometer. 8?. A&imuth ialah besar sudut antara utara magnetis (nol derajat) dengan titiksasaran yang kita tuju a&imuth juga sering disebut sudut kompas perhitungan searah jarum jam. 9#. 3ack A&imuth adalah besar sudut kebalikankebelakang dari a&imuth. 9/. 6acam-macam a&imuth yaitu , a. A&imuth 7ebenarnya yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara sebenarnya dengan titik sasaran b. A&imuth 6agnetis yaitu sudut yang dibentuk antara utara kompas dengan titik sasaran c. A&imuth Peta yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara peta dengan titik sasaran. 9". 8 (tiga) arah utara yang sering digunakan dalam suatu peta. a. %tara magnetis yaitu utara yang menunjukkan kutub magnetis.
b. %tara sebenarnya (utara geogra+is) atau utara arah meridian. c. %tara grid yaitu utara yang berupa garis tegak lurus pada garis hori&ontal di peta. 98. Perbedaan pengikatan ke muka dan ke belakang dalam menentukan suatu titik koordinat adalah data awal yang tersedia prosedur pengukuran di lapangan serta keadaan lapangan yang menentukan cara mana yang cocok digunakan. 99. Pengikatan ke muka dapat dilakukan apabila kondisi lapangan memungkinkan untuk berpindah posisi pengukuran yaitu pada daerah-daerah yang mudah seperti pada dataran rendah yang mempunyai permukaan datar sehingga keadaan lapangan tersebut dapat memungkinkan dilakukan pengikatan ke muka. 9:. Pengikatan ke belakang dilakukan pada saat kondisi lapangan tidak memungkinkan menggunakan pengukuran pengikatan ke muka dikarenakan alat theodolite tidak mudah untuk berpindah-pindah posisi dan kondisi lapangan yang terdapat rintangan. 9$. Theodolite adalah alat yang digunakan untuk membaca sudut a&imuth sudut ertikal dan bacaan benang atas bawah dan tengah dari rambu ukur. 9E. Fungsi Theodolite digunakan untuk mengukur besaran sudut datar yang dibentuk dari titik koordinat yang akan dicari titik-titik lain yang telah diketahui koordinatnya. 9. Lambu ukur digunakan sebagai patok yang diletakan di titik-titik yang telah diketahui koordinatnya untuk membantu dalam menentukan besaran sudut yang dibentuk dari beberapa titik yang telah diketahui koordinatnya sehingga pada keperluan pengukuran ini tidak diperlukan data pada rambu ukur seperti benang tengah benang atas dan benang bawah. 9?. 7tati+ digunakan sebagai penopang dan tempat diletakannya theodolite. :#. %nting-unting digunakan agar penempatan alat theodolite tepat berada di atas permukaan titik yang akan dicari koordinatnya. :/. %ntuk menghitung titik koordinat dengan menggunakan pengikatan ke belakang cara =ollins data yang diukur di lapangan adalah besarnya sudut M dan sudut N. :". =ara pengikatan ke belakang metode =assini merupakan salah satu model perhitungan yang ber+ungsi untuk mengetahui suatu titik koordinat yang dapat dicari dari titik-titik koordinat lain yang sudah diketahui.
:8. Pengikatan ke belakang metode =assini bertujuan untuk mengukur atau menentukan koordinat titik jika kondisi alam tidak memungkinkan dalam pengukuran biasa atau dengan pengukuran pengikatan ke muka. 7ehingga alat theodolite hanya ditempatkan pada satu titik yaitu tepat diatas titik yang akan dicari koordinatnya kemudian diarahkan pada patok-patok yang telah diketahui koordinatnya ang membedakan metode =assini dengan metode =ollins adalah asumsi dan pengolahan data perhitungan. 7edangkan pada proses pelaksanaan pengukuran di lapangan kedua metode tersebut sama yang diukur adalah jarak mendatar yang dibentuk antara patok titik koordinat yang sudah diketahui. :9. Peralatan yang digunakan pada pengukuran pengikatan ke belakang cara =assini antara lain sebagai berikut ,Theodolite Lambu ukur 7tati+ %nting-unting 3enang Formulir ukur dan alat tulis. ::. Hangkah-langkah penggambaran Pengikatan ke belakang metode =assini , a. menentukan titik A 3 dan = yang telah disesuaikan dengan koordinat masing-masing baik absis maupun ordinatnya ke dalam kertas gra+ik. b. lukislah sudut ?#I ; M pada arah koordinat A dan sudut ?#I ; N pada arah koordinat 3. c. lukis sudut ?#I di titik A sehingga akan berpotongan dengan sudut yang dibentuk oleh sudut ?#I ; M. d. hubungkan titik koordinat L dan 7 tersebut sehingga kedua titik terdapat dalam satu garis lurus. e. tarik garis dari titik 3 terhadap garis L7 sehingga menjadi garis yang membagi garis L7 dengan sudut sama besar yaitu saling tegak lurus ?#I. +. 3acalah koordinat titik P tersebut :$. Kerangka dasar hori&ontal adalah sejumlah titik yang telah diketahui koordinatnya dalam suatu sistem koordinat tertentu. Tujuan pengukuran ini ialah untuk mendapatkan hubungan mendatar titik-titik yang diukur di atas p ermukaan bumi. :E. =ara menentukan koordinat titik-titik KDC yang diukur ,
a. 6enentukan koordinat satu titik yaitu suatu pengukuran untuk suatu wilayah yang sempit cara ini terbagi menjadi dua metode yaitu , pengikatan kemuka dan pengikatan kebelakang. b. 6enentukan koordinat beberapa titik yang terdiri dari beberapa metode yaitu , =ara poligon =ara triangulasi =ara trilaterasi dan =ara Kwadrilateral. :. Poligon adalah serangkaian garis berurutan yang panjang dan arahnya telah ditentukan dari pengukuran di lapangan. 7edangkan metode poligon adalah salah satu cara penentuan posisi hori&ontal banyak titik dimana titik satu dengan lainnya dihubungkan satu sama lain dengan pengukuran sudut dan jarak sehingga membentuk rangkaian titik-titik (poligon). :?. 7yarat pengukuran poligon adalah , a) 6empunyai koordinat awal dan akhir b) 6empunyai a&imuth awal dan akhir $#. Tujuan Pengukuran poligon yaitu untuk menetapkan koordinat titik-titik sudut yang diukur. $/. 2enis ; jenis pengukuran poligon dapat ditinjau dari bentuk +isik isualnya dan dari geometriknya. $". Peralatan yang digunakan dalam pengukuran poligon , Pesawat Theodolite 7tati+ %nting%nting Patok Lambu %kur Payung 6eja lapangan (meja dada)Pita %kur (meteran). 3ahan yang digunakan dalam pengukuran poligon, Formulir %kur Peta wilayah study =at dan koas Alat tulis 3enang dan Paku. $8. 7ebelum melakukan pengukuran sebaiknya prosedur penggunaan alat dan prosedur pengukuran dipahami terlebih dahulu. Dalam pengolahan data dan penggambaran poligon KDC bias dilakukan secara manual atau digital. $9. Huas adalah jumlah area yang terproyeksi pada bidang hori&ontal dan dikelilingi oleh garisgaris batas. $:. Huas yang diukur pada gambar situasi disebut pengukuran tak langsung. $$. Huas yang dihitung dengan menggunakan data jarak dan sudut yang langsung diperoleh dari pengukuran dilapangan disebut pengukuran langsung. $E. 6etode 7arrus yaitu menggunakan koordinat-koordinat titik batas sebagai masukan untuk perhitungan luas.
$. 6etode pengukuran luas terdiri dari , 6etode diagonal dan tegak lurus 6etode pembagian segitiga 6etode trapesium 6etode o++set 6etode o++set pusat 6etode simpson 6etode jarak meridian ganda 6etode kisi-kisi 6etode lajur 6etode pengukuran luas denga n planimeter. $?. Planimeter terbagi atas dua macam yaitu planimeter +i
/O 4 $#
/I 4 8$##
b. =ara sentisimal membagi lingkaran dalam 9## bagian sehingga satu kuadran mempunyai /## bagian yang dinamakan grid. 7atu grid dibagi lagi dalam /## centigrid dan / centigrid dibagi lagi dalam /## centi-centigrid. /g 4 /##c
/c 4 /##cc /g 4 /####cc c. 7udut pusat di dalam lingkaran yang mempunyai busur sama dengan jari-jari lingkaran adalah sebesar satu radian. " Q r 4 "Q rad. d. Cubungan antara satuan cara seksagesimal dan satuan cara sentisimal dapat dicari dengan dibaginya lingkaran dalam 8$# bagian cara seksagesimal dan dalam 9## bagian cara sentisimal jadi , 8$## 4 9##g E8. %ntuk keperluan pengukuran dan pemetaan selain pengukuran kerangka dasar ertikal yang menghasilkan tinggi titik-titik ikat dan pengukuran kerangka dasar hori&ontal yang menghasilkan koordinat titik-titik ikat juga perlu dilakukan pengukuran titik-titik detail untuk menghasilkan titik-titik detail yang tersebar di permukaan bumi yang menggambarkan situasi daerah pengukuran. E9. Pengukuran titik-titik detail dilakukan sesudah pengukuran kerangka dasar ertikal dan pengukuran kerangka dasar hori&ontal dilakukan. Pengukuran titik-titik detail mempunyai orde ketelitian lebih rendah dibandingkan orde pengukuran kerangka dasar. E:. Pengukuran titik-titik detail dengan metode tachymetri pada dasarnya dilakukan dengan menggunakan peralatan dengan teknologi lensa optis dan elektronis digital. Pengukuran titik-titik detail dengan metode Tachymetri ini adalah cara yang paling banyak digunakan dalam praktek terutama untuk pemetaan daerah yang luas dan untuk detail-detail yang bentuknya tidak beraturan. E$. Pengukuran tiitk-titik detail metode tachymetri ini relati+ cepat dan mudah karena yang diperoleh dari lapangan adalah pembacaan rambu sudut hori&ontal (a&imuth magnetis) sudut ertikal (&enith atau inklinasi) dan tinggi alat. Casil yang diperoleh dari pengukuran tachymetri adalah posisi planimetris ' dan ketinggian *. EE. 6etode tachymetri didasarkan pada prinsip bahwa pada segitiga-segitiga sebangun sisi yang sepihak adalah sebanding. E. Penentuan beda eleasi dengan tachymetri dapat dibandingkan dengan sipat datar memanjang t.i. sesuai bidikan plus dan pembacaan rambu sesuai bidikan minus.
E?. 6enggunakan pengukuran cara tachymetry selain diperoleh unsur jarak juga diperoleh beda tinggi. #. Pengukuran metode tachymetri menggunakan alat theodolite baik yang bekerja secara optis maupun elektronis digital yang s ering dinamakan dengan Total 7tation. /. Penggambaran hasil pengukuran tachymetri dapat dengan manual ataupun dengan komputerisasi (Auto=AD). ". Data yang diambil dari lapangan semakin banyak semakin baik 8. @aris kontur adalah garis khayal yang mengubungkan titik ; titik dengan ketinggian yang sama. Tujuan pembuatan garis kontur di atas peta adalah untuk memperlihatkan naik ; turunnya keadaan permukaan tanah. 9. Aplikasi dari garis kontur adalah untuk memberikan in+ormasi slope ( kemiringan tanah ratarata) irisan pro+il memanjang atau melintang permukaan tanah terhadap jalur proyek ( bangunan ) dan perhitungan galian serta timbunan ( cut and +ill ). :. 7i+at ; si+at garis kontur , a. 3erbentuk kura tertutup tidak bercabang dan tidak berpotongan. b. 6enjorok ke arah hulu jika melewati sungai menjorok ke arah jalan menurun jika melewati permukaan jalan dan tidak tergambar jika melewati bangunan. c. @aris kontur yang rapat menunjukan keadaan permukaan tanah yang terjal garis kontur yang jarang menunjukan keadaan permukaan yang landai dan satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu.. d. Penyajian interal garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan jika datar maka interal garis kontur adalah //### dikalikan dengan nilai skala peta jika berbukit maka interal garis kontur adalah /:## dikalikan dengan nilai skala peta dan jika bergunung maka interal garis kontur adalah /"## dikalikan dengan nilai skala peta. e. Penyajian indeks garis kontur pada daerah datar adalah setiap selisih 8 garis kontur pada daerah berbukit setiap selisih 9 garis kontur sedangkan pada daerah bergunung setiap selisih : garis kontur. +.
Langkaian garis kontur yang berbentuk huru+ R% menandakan punggungan gunung. Dan
rangkaian garis kontur yang berbentuk huru+ R1 menandakan suatu lembahjurang.
$. 0nteral kontur adalah jarak tegak antara dua garis kontur yang berdekatan dan merupakan jarak antara dua bidang mendatar yang berdekatan. 0nterpolasi garis kontur menggunakan prinsip segitiga sebangun yaitu ,dj 4 di (Tj ; To ) ( Ti ; To ) E. @alian dan timbunan dapat diperoleh dari peta situasi yang dilengkapi dengan garis-garis kontur atau diperoleh langsung dari lapangan melalui pengukuran sipat datar pro+il melintang sepanjang koridor jalur proyek atau bangunan. . Adapun Tujuan lain dari perhitungan galian dan timbunan sebagai berikut , a. 6eminimalkan penggunaan olume galian dan timbunan pada tanah sehingga pekerjaan pemindahan tanah dan pekerjaan stabilitas tanah dasar dapat dikurangi waktu penyelesaian proyek dapat dipercepat dan biaya pembangunan dapat se-e+isien mungkin. b. %ntuk menentukan peralatan (alat-alat berat) yang digunakan pada pekerjaan galian maupun timbunan dengan mempertimbangkan kemampuan daya operasional alat tersebut. ?. 7ebelum memulai perhitungan galian dan timbunan pekerjaan diawali dengan pematokan (stake out). Pematokan bertujuan untuk menandai wilayah mana saja yang akan terkena galian dan timbunan atau bagian-bagian di lapangan yang menjadi bakalproyek. 7etelah pekerjaan stake out selesai pekerjaan galian dan timbunan dapat dimulai dengan mengolah data yang diperoleh dari lapangan untuk selanjutnya diolah. Ada tiga sistem utama yang dipakai, metode tampang melintang metode luas satuan atau lubang galian sumbang dan metode luas garis tinggi. ?#. 3eberapa kesalahan khas yang dibuat dalam hitungan pekerjaan tanah adalah, a. 6engacaukan tanda-tanda aljabar dalam hitungan luas ujung memakai metode koordinat. b. 6emakai persamaan untuk hitungan olume stasiun angka bulat padahal yang ada adalah stasiun angka pecahan. c. 6emakai olume luas ujung untuk bentuk pyramidal atau bentuk paju (wedgeshaped). 6encampur adukkan kuantitas galian dan timbunan ?/. Peta adalah sarana in+ormasi (spasial) mengenai lingkungan. Pemetaan adalah suatu proses penyajian in+ormasi muka bumi yang +akta (dunia nyata) baik bentuk permukaan buminya maupun sumbu alamnya berdasarkan skala peta system proyeksi peta serta s ymbolsymbol dari unsur muka bumi yang disajikan.
?". Pemetaan digital adalah suatu proses pekerjaan pembuatan peta dalam +ormat digital yang dapat disimpan dan dicetak sesuai keinginan pembuatnya baik dalam jumlah atau skala peta yang dihasilkan. Format digital terdiri dari " macam yaitu, a. Laster b. 1ektor ?8. Di bawah ini terdapat beberapa keunggulan dan kekurangan pemetaan digital dengan konensional yaitu, ?9. Pemetaan digital terdiri dari perangkat keras perangkat lunak tenaga kerja dan perangkat intelegensia. Terdapat beberapa tahapan dalam pemetaan digital yaitu, a. 6embangun basis geogra+i ; Lesolusi peta dan akurasi yang tersaji pada basis lahan geogra+i ; Tampilan untuk topogra+i kajian. b. 0n+ormasi sistem geologi terdiri dari batas batuan nama batuan sesar kekar dan mor+ologi c. seluruh data yang dibutuhkan dimasukkan kedalam bentuk digital. ?:. 70@ atau @07 merupakan suatu sistem berbasis komputer yang mampu mengaitkan data base gra+is (dalam hal ini adalah peta) dengan data base atributnya yang sesuai. 7istem 0n+ormasi @eoga+is merupakan suatu kemajuan baru dari kelanjutan pengguna Komputer gra+ik Auto =AD (=omputer Aided Design). 7istem 0n+ormasi @eoga+is merupakan kombinasi antara =AD dengan data base yang dikaitkan dengan suatu pengenal unik yang sering dinamakan identi+ier (0D) tertentu. ?$. Keuntungan menggunakan 70@ a. Penanganan data geospatial menjadi lebih baik dalam +ormat baku b. Leisi dan pemutakhiran data menjadi lebih mudah c. Data geospatial dan in+ormasi lebih mudah dicari dianalisis dan direpresentasikan d. 6enjadi produk bernilai tambah
e. Data geospatial dapat dipertukarkan +. Produktiitas sta+ meningkat dan lebih e+isien g. Penghematan waktu dan biaya h. Keputusan yang akan diambil menjadi lebih baik ?E. Kelebihan dan kekurangan pekerjaan @07 dengan manualpemetaan Digital ?. 7istem komputer untuk 70@ terdiri dari perangkat keras (hardware) perangkat lunak (so+tware) dan prosedur untuk penyusunan pemasukkan data pengolahan analisis pemodelan (modelling) dan penayangan data geospatial.
7umber , http://jatmiko.smkn1kediri.sch.id/?page_id=456