DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR UPT PUSKESMAS KECAMATAN CITEUREUP Jalan Alternatif Puspanegara No.08 Kecamatan Citeureup Kode Pos .16810 Telp/Fax. ( 021) 8758850 Email.
[email protected]
KERANGKA ACUAN PROGRAM MTBS UPT PUSKESMAS CITEUREUP
A. Pendahuluan Pendekatan MTBS di Indonesia pada awalnya di manfaatkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di unit rawat jalan kesehatan dasar untuk mengantisipasi penyakit-penyakit yang sering menyebabkan kematian pada pad a bayi ba yi dan balita di Indonesia. Upaya MTBS meliputi upaya preventif (pencegahan penyakit), perbaikan gizi, upaya promotif (berupa konseling) dan upaya kuratif (pengobatan) terhadap penyakit-penyakit dan masalah yang sering terjadi pada balita. B. Latar Belakang Strategi MTBS mulai diperkenalkan di Indonesia oleh WHO pada tahun 1996. Pada tahun 1997 Depkes RI bekerja sama dengan WHO dan ikatan dokter anak Indonesia (IDAI) melakukan adaptasi modul MTBS WHO.
Sejak itu penerapan MTBS di
Indonesia berkembang secara bertahap dan up-date modul MTBS dilakukan secara berkala sesuai perkembangan program kesehatan di Depkes dan ilmu kesehatan anak melalui IDAI. Menurut data hasil suvei yang dilakukan sejak tahun 1999 sampai dengan tahun 2007, penyakit/masalah kesehatan yang banyak menyerang bayi ba yi dan anak balita masih berkisar pada penyakit/masalah gangguan perinatal, penyakit-penyakit infeksi dan masalah kekurangan gizi. Penyebab kematian neonatal menurut riset kesehatan dasar (RISKESDAS) tahun 2007 adalah gangguan / kelaianan pernafasan (35,9%), prematuritas (32,4%), sepsis (12,0), hipotermi (6,3%), kelaianan perdarahan dan kuning (5,6%), postmatur (2,9%), malformasi kongenitus (1,4%). Penyebab kematian pada bayi dan balita menurut riskesdas 2007, ada dua penyebab kematian tersering pada kelompok anak balita yaitu diare dan pneumonia. Dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan di masyarakat, Puskesmas dituntut bisa memberikan pelayanan sebaik-baiknya sebagai fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan visi puskesmas yaitu “Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Citeureup yang Mandiri untuk Hidup Sehat”. Salah satu untuk mencapai hidup sehat bayi dan balita yang sakit dilakukan pendekatan MTBS.
C. Tujuan Tujuan Umum: Menurunkan secara bermakna angka kesakitan dan kematian terkait penyakit yang tersering terjadi pada balita. Tujuan Khusus: 1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan anak balita di unit rawat jalan kesehatan dasar seperti puskesmas, pustu, polindes, poskesdes. 2. Memudahkan petugas dalam mengklasifikasikan gejala penyakit berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan
D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan No 1.
Kegiatan Pokok Anamnesa
Rincian Kegiatan Metode Memperoleh data atau informasi Pelayanan langsung tentang permasalahan yang sedang pada pasien (Tanya dialami oleh pasien. Jawab)
2.
Pemeriksaan Pasien
3.
Klasifikasi
4.
Menentukan tindakan
Untuk mengumpulkan dan memperoleh data dasar tentang kesehatan pasien Untuk pengkajian penegakan diagnose klinis Memberikan tindakan medis dan pengobatan berdasarkan klasifikasi/diagnosa
5.
Penyuluhan dan Untuk perubahan perilaku individu, pendidikan kesehatan keluarga, dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku hidup sehat Pencatatan & pelaporan Pencatatan dan pelaporan kegiatan MTBS dilakukan setiap hari dilaporkan tiap akhir bulan ke DINKES
7.
Pelayanan langsung pada pasien, memeriksa pasien Mengisi kartu MTBS Kartu rekam medis dan kertas resep Ceramah Tanya jawab diskusi Grafik Pengumpulan data
E. Lintas Program Dan Lintas Sektor N
Kegiatan
o
1.
Pemeriksaan Rutin
Lintas
Uraian
Program
Tugas
1. Pengelola
Lintas Sektor
Penjaringan
1. Aparat desa
Uraian Tugas
Advokasi
program
pasien
ISPA
kepada
kepala
P2M
dan
Diare
desa
mealui
dengan
aparat desa
mengunakan
Untuk
kartu MTBS
penjaringan bayi dan balita
2. Survelance
Panjaringan
sakit di wilayah
pasien dengan
masing-masing
potensial
untuk
dattang
KLB
ke
pkm
setempat
2. Kader
Mendata
Posyandu
serta
melaporkan bayi dan balita sakit di wilayah kerja posyandu di laporkan ke Pembina desa
2.
Klasifikasi
1. Pengelola
Merencanaka
Kepala
Tindakan
program
n
desa/aparat
pencegahan
P2M
tindakan/asuh
desa/
2. Pengelola
kader setelahan
di
an yg akan di posyandu
temukan wabah
program
berikan pada
di
Gizi
bayi
tersebut
3. Pengelola
dan
wilayah
balita sakit yg
program
sudah
KIA-KB
MTBS
di
4. Promkes 5. Kesling 4.
Menentukan tindakan
1. Pengelola
Memberikan
1. Kader
program
tindakan dan
P2M
asuhan
apa yang kita
berdasarkan
temukan
klasifikasi
setiap wilayah
2. Pengelola program
Posyandu
Menindak lanjuti
setelah
GIZI 3. Pengelola program KIA-KB 4. Kesling 5. Promkes
5.
Penyuluhan
1.Pengelola
Penyuluhan
1. Kepala Desa
Menyiapkan
dan
program
PHBS
di
2. Kader
tempat
pendidikan
P2M
masyarakat,k
3. Tokoh
Pengumpulan
kesehatan
2.Pengelola
elompok
masyarakat
program
masyarakat,k
GIZI
eluarga
3.Pengelola
sector
&
sasaran
di
program
formal/inform
KIA-KB
al yang ada
4. Kesling
wilayah/desa.
5. Promkes 7.
Pencatatan & Pelaporan
1. Pemegang
Pencatatan
1. Kader
Melaporkan
program
dan pelaporan
bayi dan balita
MTBS
kegiatan
sakit
MTBS
masyarakat
dilakukan
diserahkan
setiap
hari
di
ke
Pembina desa.
dilaporkan tiap
akhir
bulan
ke
DINKES
F. Cara melaksanakan kegiatan a. Petugas melaksanakan anamnesa b. Petugas melakukan pemeriksaan c. Petugas menulis hasil anamnesa dan pemeriksaan serta mengklasifikasikan dan memberikan penyuluhan d. Petugas memberikan pengobatan sesuai buku pedoman MTBS bila perlu dirujuk ke ruang pengobatan untuk konsultasi ke dokter
G. Sasaran Adalah anak umur 0-5 tahun dan di bagi menjadi 2 kelompok sasaran yaitu kelompok usia 1 hari sampai 2 bulan dan kelompok usia 2 bulan sampai 5 tahun (Depkes RI, 2008).
H. Jadwal Dan Pelaksanaan Kegiatan No
Kegiatan
2016 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
1. Anamnesa
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
2. Pemeriksaa n pasien 3. Klasifikasi
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
4. Menentukan X tindakan dan terapi
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
5. Penyuluhan dan pendidikan kesehatan 6. Pencatatan & Pelaporan
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
I.
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan MTBS dilakukan setiap bulan
J. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan Pencatatan MTBS dilakukan setiap hari, pelaporan dan evaluasi kegiatan dilakukan satu bulan sekali dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan.
Mengetahui Kepala Puskesmas Citeureup
Pelaksana
dr. Nining Sunengsih
Ratna Sugiyanti
NIP. 197809102008012009
NIP. 198308312009022001
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) No. Dokumen
: 440/042/UKM/PKMCRTP/1
SOP
No. Revisi
:
TanggalTerbit
: 03 Agustus 2015
Halaman
:
UPT PUSKESMAS CITEUREUP
DitetapkanOlehKepala UPT
Jl. ALTERNATIF
PuskesmasCiteureup
PUSPANEGARA NO 8 Kel. PUSPANEGARA CiTEUREUP-BOGOR
dr. NINING SUNENGSIH
Telp. 021 8758850
NIP. 197809102008012009
Email uptpuskesmasciteureup@yaho o.co.id
Manajemen terpadu balita sakit (MTBS) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi
1. Pengertian
atau terpadu dalam tatalaksana balita sakit dengan focus kepada kesehatan anak usia balita secara menyeluruh.
Tujuan Umum: Menurunkan secara bermakna angka kesakitan dan kematian terkait penyakit yang tersering terjadi pada balita. Tujuan Khusus: 2. Tujuan
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan anak balita di unit rawat jalan kesehatan dasar seperti puskesmas, pustu, polindes, poskesdes. 2.Memudahkan petugas dalam mengklasifikasi gejala penyakit berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan.
3. Kebijakan 4. Referensi
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No…/SK/PKM -Ctrp/7/2015 Tentang jenis-jenis Pelayanan yang ada di Puskesmas Buku Pedoman Manajem Terpadu Balita Sakit
1. Tanyakan identitas anak : Nama, umur, jenis kelamin 2. Timbang berat badan 3. Ukur tinggi badan 5. Persiapan Peralatan
4. Tanyakan pada ibu anak sakit apa? 5. Tanyakan apakah kunjungan pertama atau kunjungan ulang 6. Periksa tanda-tanda bahaya umum :
Tidak bisa minum atau menyusu
Memuntahkan semuanya Kejang Letargis atau tidak sadar 7. Tanyakan apakah anak batuk atau sukar bernapas?
Tanyakan sudah berapa lama anak batuk Hitung napas dalam satu menit Lihat tarikan dinding dada Dengar adanya stridor 8. Tanyakan apakah anak diare ?
Sudah berapa lama Adakah darah dalam tinja Lihat keadaan umum anak, apakah letargis, rewel atau gelisah Beri anak minum, lihat apakah anak minum dengan lahap, haus terus, susah minum atau tidak bisa minum. Cubit kulit perut, lihat apakah kembali cepat, lambat atau sangat lambat. 9. Tanyakan apakah anak demam ?
Raba apakah anak panas Ukur suhu tubuh Tentukan daerah resiko malaria Klasifikasi demam berdarah jika panas 2 sampai 7 hari 10. Tanyakan apakah anak ada masalah telinga?
Tanyakan adakah nyeri telinga Lihat adakah cairan/nanah keluar dari telinga Raba adanya pembengkakan yang nyeri di belakang telinga 11. Periksa status gizi anak
Lihat apakah anak tampak sangat kurus Lihat adanya pembengkakan dikedua punggung kaki Tentukan berat badan menurut panjang badan atau tinggi badan 12. Periksa apakah anak anemia
Lihat adakah kepucatan pada telapak tangan anak
13. Periksa atau tanyakan status imunisasi anak 14. Periksa pemberian Vit A 15. Lakukan penilaian pemberian makan, jika anak kurus atau umur< 2 tahun. 16. Nasehati ibu kapan kembali segera 17. Ingatkan atau beritahu ibu kunjungan ulang.
Pasien datang
Pendaftaran
6. Bagan Alir
Rujukan
Poli anak
Obat
Pulang
7. Unit Terkait
Poli anak, KIA
Laboratorium
8. Distribusi
Poli anak, KIA di UPT dan UPF