KERANGKA ACUAN KELAS IBU HAMIL
A. PENDAHULUAN
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak terutama pada kelompok yang paling rentan yaitu salah satu kelompok tersebyt adalah ibu hamil perlu dipersiapkan seoptimal mungkin secara fisik dan mental selama dalam masa kehamilan sehingga didapatkan ibu dan bayi yang sehat.
B. LATAR BELAKANG
Sehubungan dengan salah satu tujuan pembangunan (MDG ) Indonesia berupaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi/anak. Terutama neonatal sangat rentan terhadap penyakit yang berujung kematian angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi merupakan Indkator status kesehatan masyarakat menurut data survey demografi kesehatan Indonesia (SDKI )tahun 2007AKI di Indonesia masih 228 per 1000 000 kelahiran.
C TUJUAN
A. Tujuan Umum
Untuk memeriksa ibu hamil di fasilitas kesehatan wilayah kerja puskesmas atau PKD .termasuk ibu hamil yang tidak datang untuk dikunjungi oleh petugas sehingga ibu hamil dapat dipersiapkan secara optimal dalam kehamilan dan persalinan sehingga ibu dan bayi sehat dan selamat.
B. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui dan menangani komplikasi yang mungkin dijumpai dalam kehamilan .
2 Untukk mengenali dan mengobati penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin .
3 .Menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi .
4 .Memberikan nasehat tentang cara hidup sehat sehari hari berkaitan dengan kehamilan ,persalinan ,nifas ,dan laktasi .
5. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh secara optimal
D .TATA NILAI
E .TATA HUBUNGAN KERJA .
No
Lintas Program / Lintas Sektor
Peran
1.
Lintas Program (etugas promkes,gizi,KIA-KB,Ksling,P2)
Member indikator kuisioner,
Pelaksaa kegiatan,
Menganaisa,
2.
Lintas sktor
a.Kepala Desa
b. Kader
Pelndung dan penggerak masyarakat
Mtra kerja pelaksanaan program
F.KEGIATAN POKOK .
Kesehatan pokok melakukan pemeriksaan fisik pada ibu hamil .
1. Menimbang berat badan ibu hamil.
2. Mengukur tinggi badan .
3. Mengukur tekanan darah.
4. Mengukur lingkar lengan atas ibu hamil.
5. Memberikan imunisasi TT
6. Memberikan tablet tambah darah.
7. Melakukan palpasi.
8. Mengukur tinggi fundus uteri
9. Memeriksa denyut jantung janin
10. Temu wicara
G. CARA PELAKSANAKAN KEGIATAN.
1.penyuluhan Tentang Kehamilan /Perawatan kehamilan .
2 .Penyuluhan Persalinan dan perawatan nifas
3.Penyuluhan Perawatan BBL, BBLR dan ASI Eklusif
4.Penyuluhan KB dan Mitos KIA
5.Imunisasi LIL dan TT
6.Senam Ibu hamil
H. SASARAN.
Semua ibu hamil yang ada di wilayah kerja puskesmas.
I. JADWAL KEGIATAN /PELAKSANAAN
Di luar gedung, setiap kegiatan disesuaikan jadwal kelas ibu dimasing masing desa
J. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN.
Setiap akhir bulan ,bidan diwilayah kerjanya menghitung jumlah kunjungan ibu hamil di fasilitas kesehatan(PKD)
K. PENCATATAN DAN PELAPORAN.
1. Pencatatan dibuat dalam bentuk laporan tertulis menggunakan format laporan dan kohort ibu
2. Pelaporan diserahkan setiap akhir bulan.
3. Pelaporan diserahkan kepada yang bertanggung jawab kegiatan.
KERANGKA ACUAN KUNJUNGAN RUMAH IBU HAMIL RESTI
A.PENDAHULUAN
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih di prioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang rentan salah satu kelompok tersebut adalah ibu hamil. Ibu hamilperlu di persiapkan seoptimal mungkin secara fisik dan mental selama dalam masa kehamilan sehingga di dapatkan ibu dan bayi yang sehat
B. LATAR BELAKANG
Kehamilan adalah sejak di mulainya konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ). Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat di ikuti proses patologis yang mengancam keadaan ibu dan janin. Tenaga kesehatan harus dapat mengenal perubahan yang mungkin terjadi sehingga kelainan yang dapat di kenal lebih dini. Misalnya perubahan yang terjadi adalah odema yang terjadi pada tungkai bawah pada trimester terakhir dapat merupakan fisiologis. Namun bila di sertai oedema di tubuh bagian atas seperti muka dan lengan terutama bila di ikuti peningkatan tekanan darah di curigai adanya pre eklamsi.
Perdarahan pada trimester pertama dapat merupakan fisiologis yaitu tanda Hartman yaitu akibat proses nidasi blastosis ke endometrium yang menyebabkan permukaan perdarahan berlangsung sebentar, sedikit dan tidak membahayakan kehamilan tapi dapat merupakan hal patologis yaitu abortus, kehamilan ektopik atau mola hidatidosa. Kehamilan resiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi keadaan optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang di hadapi. Kehamilan resiko tinggi adalah beberapa situasi dan kondisi serta keadaan umum seorang selama masa kehamilan, persalinan, nifas akan memberikan ancaman pada kesehatan jiwa ibu maupun janin yang di kandungnya.
C. TUJUAN
1.Tujuan Umum
Agar semua ibu hamil dapat memahami konsep dasar dari kehamilan resiko tinggi.
2.Tujuan Khusus
1) Mengidentifikas ipengertian kehamilan resiko tinggi
2) Mengidentifikasikan factor kehamilan resiko tinggi
3) Mengidentifikasi cara menentukan kehamilan resiko tinggi
4) Mengidentifikasikan tentang penatalaksanaan kehamilan resiko tinggi
D .Tata nilai
Tepat (T) yaitu Petugas melakukan pelayanan tepat sesuai hari
kerja
Setiap petugas memakai seragam dan atribut sesuai hari kerja .
Obyektif (O)yaitu Setiap petugas bekerja sesuai tugas pokoknya dan berorentasi pada pencapaian kinerja yang telah ditetapkan .
Profesional (P) yaitu setiap petugas bekerja sesuai standat Opera
sional prosedur masing masing .
E .Tata hubungan kerja .
Lintas program yaitu bidan wilayah desa binaan
F. KEGIATAN POKOK
1) ANC terpadu
2) Kelas ibu hamil
3) Kunjungan rumah ibu hamil resti
G. CARA PELAKSANAAN
Bidan melakukan kunjungan rumah dan penyuluhan masyarakat secara teratur untuk menjelaskan tujuan pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil, suami, keluarga maupuan masyarakat. Bersama kader kesehatan mendata ibu hamil serta memotivasinya agar memeriksakan kehamilan sejak dini. Melalui komunikasi dua arah dengan beberapa kelompok kecil masyarakat, di bahas manfaat pemeriksaan kehamila. Ajak mereka memanfaatkan pelayanan KIA terdekat atau sarana kesehatan lainnya untuk memeriksakan kehamilan. Melalui komunikasi dua arah dengan pamong, TOMA, ibu, suami, dan dukun bayi, jelaskan prosedur pemeriksaan kehamilan yang di berikan. Hal tersebut akan mengurangi keraguan mereka tentang apa yang terjadi pada saat pemeriksaan antenatal, dan menjelaskan manfaat pelayanan antenatal dan mempromosikan kehadiran ibu untuk pemeriksaan antenatal. Tekankan bahwa tujuan pemeriksaan ibu dan bayi yang sehat pada akhir kehamilan. Agar tujuan tersebut tercapai, pemeriksaan kehamilan harus segera di lakukan begitu di duga terjadi kehamilan, dan di laksanakan terus secara berkala selama kehamilan. Ibu harus melakukan pemeriksaan antenatal paling sedikit 4 kali. Satu kali kunjungan pada trimester pertama, satu kali kunjungan pada trimester kedua, dan 2 kali kinjungan pada trimester ketiga.
Berikan penjelasan kepada seluruh ibu tentang tanda kehamilan, dan fungsi tubuhnya, tekankan ibu perlunya mengerti bagaimana tubuhnya berfungsi (wanita harus memperhatikan siklus haidnya, mengetahui dan memeriksakan dini bila terjadi keterlambatan atau haid kurang dari biasannya). Bimbingan kader untuk mendata dan mencatat semua bumil di daerahnya. Lakukan kunjungan rumah kepada mereka yang tidak memeriksakan kehamilannya. Pelajari alasannya, mengapa ibu hamil tersebut tidak memeriksakan diri, dan yang tidak pernah memeriksakan kehamilannya. Lakukan kunjungan rumah, pelajati alasannya. Berikan penyuluhan dan konseling yang sesuai untuk kehamilan berikutnya, KB, dan pengarangan kelahiran. Jelaskan dan tingkatkan penggunaan KMS ibu hamil / buku KIA dan kartu ibu
H. SASARAN
Kunjungan rumah dilakukan untuk ibu hamil yang tidak pernah memeriksakan kehamilan nya dan ibu hamil yang mempunyai resiko tinggi.
Yang termasuk kehamilan resiko tinggi menurut poedjo rochyati sebagai berikut ;
1) Primipara muda umur < 16 tahun
2) primipara tua umur > 35 tahun
3) primipara sekunder dengan umur anak kecil > 5 tahun
4) tinggi badan < 145 cm
5) riwayat kehamilan yang buruk
6) pre eklamsi – eklampsia
7) gravid serotinus
8) kehamilan perdarahan anterpartum
9) kehamilan dengan kelainan letak
10)kehamilan dengan penyakit ibu yang memyertai.
I.JADWAL
No
KATEGORI
JADWAL
1
Ibu hamil yang tidak memeriksakan
Kehamilan nya
1x/bulan atau jika
ada masalah
2
Ibu hamil dengan resiko tinggi
2x/ bulan atau jika
ada masalah
J. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Setiap akhir bulan bidan desa menghitung kunjungan rumah yang dilakukan. Semua bumil yang beresiko tinggi dan tidak pernah memeriksakan kehamilannya, bisa terpantuan dengan baik sehingga ibu dan janin sehat.
K. PENCACATAN DAN PELAPORAN
1. Pencactatan dibuat dalam bentuk laporan tertulis
2. pelaporan diserahkan setiap akhir bulan
3. pelaporan diserahkan kebidan coordinator puskesmas .............