Kemandulan Sitoplasma Jantan pada Tumbuhan Tumbuhan Contoh lain dari pewarisan sifat sitoplasmik dihubungkan dengan kegagalan polen. Hal ini terjadi pada banyak tumbuhan yang dapat berbunga dan menghasilkan sterilitas jantan. Pada tanama tanaman n jagung, jagung, gandum gandum,, gula gula bit, bit, bawang bawang,, dan tanama tanaman n pertan pertanian ian lain. lain. kemand kemandula ulan n dikontrol dikontrol paling sedikit oleh faktor sitoplasmik. sitoplasmik. kan kan tetapi pada tanaman tanaman lain kemandulan jantan dikontrol seluruhnya oleh gen nuklear. Penelitian dan tes penting harus dibuat dalam kasus kasus indi!i indi!idu du untuk untuk menent menentuka ukan n mekani mekanisme sme dari dari pewaris pewarisan an sifat. sifat. Kemand Kemandula ulan n jantan jantan memilik memilikii kepent kepenting ingan an prakti praktiss ketika ketika persila persilanga ngan n dibuat dibuat dalam dalam skala skala yang yang besar besar untuk untuk menghasilkan biji hybrid "bastar#. Kemandulan jantan pada persilangan tanaman Contoh Contoh klasik dari mekanisme mekanisme pewarisan sifat maternal maternal yang membawa kemandulan kemandulan jantan pada jagung telah diketahui dan dianalisis se$ara hati%hati oleh &.&. 'hoades. serbuk sari diaborsi di antera pada tanaman jagung tertentu, menyebabkan mereka menjadi jantan steril, tapi struktur dan fertilitas betina normal. (arietas jantan yang mandul terutama dihasilkan hanya oleh anakan jantan yang mandul ketika dibuahi oleh polen dari tanaman jagung yang normal. )amet tanaman induk dari jantan yang mandul kemudian disilangkan kembali se$ara berulang%ulang dengan garis polen fertil "subur# sampai seluruh kromosom dari garis jantan yang mandul telah ditukar untuk garis keturunan jantan yang fertil "subur#. Se$ara genetik pengembalian garis steril, sterilitas jantan dipertahankan, menjelaskan bahwa pewarisan sifat adalah maternal dan tidak dikontrol oleh gen kromosomal. Sebagai kemajuan penelitian, sejumlah ke$il dari polen telah diperoleh dari garis jantan steril, kemungkinan membuat persilangan resiprokal. Persilangan ini menghasilkan anakan dari garis tanaman biji jantan yang steril yaitu jantan fertil. *engan demikian pewarisan sifat dari sterilitas jantan adalah maternal, tanpa memperhatika memperhatikan n arah masuk dimana persilangan dibuat. Sterilitas jantan pada $ontoh ini telah dihubungkan pada gen sitoplasmik "plasmagen# yang dibawa oleh gamet%gamet betina. kan tetapi, efek sitoplasmik tidak hanya faktor dalam sterilitas jantan. )en nuklear spesifik sekarang telah diketahui untuk menekan se$ara meternal pewarisan steril pada jagung. Contohnya, gen kromosomal dominan yang tunggal, dapat meng mengem emba bali lika kan n fert fertili ilita tass polen polen pada pada keha kehadi diran ran dari dari sitop sitoplas lasma ma yang yang biasa biasany nyaa akan akan memastikan sterilitas.
&aternal inheritan$e sterilitas jantan pada jagung ")ardner, +-#.
/ahaya dari Keseragaman &utan baru dari jamur Helminthosporium maydis "0isikado dan &iyake# menjadi !irulen patogen jenis khusus dari jagung hybrid "bastar#. Jamur tersebut se$ara khusus bersifat merusak pada jagung"T# dengan sitoplasma jantan yang steril. Pathologis dan pembudidaya tanaman telah menemukan wabah dengan pen$arian !arietas jagung yang resisten terhadap jamur. Pada tahun +1+ produksi biji disempurnakan tanpa penggunaan sterlitas jantan dan sitoplasma T. 2abah dari ras T dari H. maydis tidak serius pada +13. &asih ras yang lain dari H. maydis dapat mun$ul, penyakit jagung satu dari lainnya dapat menjadi an$aman pada bentukan jagung hybrid yang lebih tinggi dengan sitoplasma jantan steril T. beberapa !arietas dari jagung yang resisten pada adanya ras T dari H. maydis sekarang telah diidentifikasi dan tersedia untuk produksi biji ")ardner, +-#. 4fek &aternal 4mbrio dan telur dalam perkembangannya sangat dipengaruhi oleh lingkungan maternal. Sebelum keluar dari tubuh induk maka embrio dan telur akan mendaptkan suplai sitoplasma dan nutrisi dari tubuh induk. *alam hal ini maka akan mengakibatkan berpengaruhnya gen ibu terhadap keturunannya. 0amun efek maternal ini masih belum sepenuhnya dibenarkan. Jika efek maternal itu terjadi, maka hasil dari persilangan resiprokal akan selalu berbeda satu sama lain dengan sifat yang diekspresikan oleh ibu. &aternal 4ffe$t pada Perputaran Cangkang Contoh klasik dari pewarisan maternal adalah terjadi pada siput atau beki$ot Limnea peregra yang merupakan pewarisan sifat dalam bentuk putaran $angkang yaitu sinistral atau putaran kiri dan dekstral atau putaran kanan. 4fek maternal berpengaruh pada indi!idu turunannya dan berlaku hanya satu generasi saja. rah lingkaran rumah siput ini ditentukan oleh sepasang gen tunggal, yaitu oleh gen s+ untuk melingkar ke kanan "dominan# sedang alelnya s untuk melingkar ke kiri.
ketika persilangan dilakukan antara betina bergulung ke kanan dan jantan bergulung kiri, siput 5+ semua melingkar ke kanan. yang biasa 67 + rasio tidak diperoleh di 53 karena fenotip ss tidak diekspresikan. sebaliknya, pola ditentukan oleh gen ibu "P# " s+ s+# diekspresikan dalam 5+ dan genotipe ibu 5+ " s+ s# diekspresikan dalam 53. Ketika gen ss maka semua keturunan bergulung kekiri, sedangkan jika s+ s+ atau s+ s semua keturunan bergulung kekanan. 8n!estigasi yang dilakukan pada pola penggulungan siput ini menerangkan bahwa orientasi benang spindel pada pembelahan pertama setelah fertilisasi menentukan pola penggulungan siput. 9rientasi spindel ini dikontrol oleh gen mate rnal yang beraksi pada pematangan telur di o!arium. karakteristik fenotipik yang sebenarnya, dipengaruhi langsung oleh ibu, dengan tidak ada hubungannya langsung dengan gen dalam sel telur, sperma, atau keturunan. 0amun, sebagian besar $iri%$iri siput lainnya tidak menunjukkan pola maternal%effe$t . 4fek &aternal pada Drosophila *i :ni!ersity of Te;as terdapat *rosophila melanogaster yang mengalami pertumbuhan tak normal pada daerah kepala yang mun$ul pada sampel populasi yang diambil di $ahui dengan nama =tumorous head> "tu%h# ini meningkat kira%kira 1?@ pada suhu 33AC ketika lalat dibesarkan pada media jagung dan molase. Ketika dilakukan penyilangan resiprokal maka efek maternal terlihat. Tu%h betina dikawinkan se$ara terpisah dengan 6 jantan liar, dan ++ jantan dari laboratorium, dihasilkan +%B3@ dari lalat abnormal pada generasi 8 . *ari persilangan resiprokal antara jantan Tu%H dan 6 type liar serta ++ betina dari laboratorium, didapatkan %+@ yang mengalami abnormal. Penelitian lebih lanjut menunjukkan efek maternal. )en dari ibu yang membawa pengaruh ke arah pertumbuhan abnormal pada kepala keturunan selama 33 jam pertama dari pertumbuhan. *ua gen utama yang ditemukan mengendalikan sifat tumor pada kepala yaitu 7 +. )en yang terpaut seks di ?,B map unit pada kromosom D mengendalikan efek maternal. 3. gen struktural pada B- map unit pada kromosom ketiga mengendalikan fenotip tumor pada kepala.
Pertanyaan *wi Junita Sari E +63?6+ +. /agaimanakah susunan genom mitokondria pada ragi dan apakah menunjukkan susunan yang berbeda dengan mamaliaF Jawab 7 )enom mitokondria dari ragi Saccharomycetes cerevisiae berukuran lima kali lebih besar "sekitar - kb# ketimbang mt*0 milik mamalia. Tetapi, genom mitokondria ragi menunjukkan susunan yang serupa dengan mt*0 milik mamalia. *ua gen mt*0 ragi, menyandikan sitokrom b dan sub unit + dari sitokrom oksidase, berukuran sangat besar G serupa dengan seluruh mt*0 pada mamalia. 3. pa efek dari =maternal effe$t> jika hal itu terjadiF
Jawab7 Jika efek maternal itu terjadi, maka hasil dari persilangan resiprokal akan selalu berbeda satu sama lain dengan sifat yang diekspresikan oleh ibu