9/29/2015
Kegagalan Proteksi 20kv ~ Cubicle TM
penyulang ke kubikel PLN.
Indeks prot eksi kubikel yang sudah disiapkan tetapi terabaikan sewaktu pemasangan dan pek erjaan termi - nasi kabel yang kurang bai k dapat mempercepat terpo lusinya permuk aan isolator didalam kubikel setelah ber operasi beb erapa waktu tertentu. Untuk kondisi kubikel yang isolatornya terpolusi oleh parti kel - parti kel kimia, garam atau karena peman asan dan pen gu apan bah an isolasi di ruang kubikel akibat terminasi kabel yang bu ruk , tegangan transient yang terbangkitkan dari sebab- sebab bu tir 2.2 dan bu tir 2.3 walaupun tidak seberapa tinggi sudah dapat menyulut terjadinya flashover di dalam kubikel,
Dengan demikian gangguan di jaringan distribusi pada kondisi tertentu dapat menyulut gangguan baru di da-lam kubikel, mungkin menjadi gangguan dua fasa ke tanah atau bahkan gangguan tiga fasa ketanah. Kalau yang terakhir ini terjadi, maka arus gangguan hubung singkatnya sudah sama besarnya dengan gangguan hubung singkat di bus 20 kV, bila penyebab awalnya adalah dari sebab butir 2.3, maka gambar ge-lombang tegangan tidak seperti gambar 3 dan 4 lagi, tetapi tegangan tersebut selanjutnya menjadi collapse. Besar arus gangguannya (untuk bus 150 kV = infinite Bus) cukup dihitung secara sederhana yaitu berdasar-kan kapasitas Trafo Daya. Untuk kapasitas Trafo daya > 30 MVA, arus gangguan hubung singkat tiga fasa di bus 20 kV sudah mencapai diatas 8000 Amper. Dengan arus sebesar itu sudah dapat menghancurkan dinding kubikel yang tebalnya hanya 3 mm dalam waktu singkat termasuk peralatan instalasi kontrol yang ada dibalik dinding kubikel tersebut. 3.
Kegagalan Proteksi Utama/cadangan Distribusi 20 kV.
Proteksi Utama gangguan hubung singkat di jaringan 20 kV menggunakan OCR+GFR, sedangkan proteksi cadangannya juga menggunakan OCR+GFR yang ter-pasang disebelah hulunya yaitu di Incoming 20 kV dan juga di sisi 150 kV Trafo Daya, yang selanj utnya masih ada lagi proteksi cadangan jauh (remote backup di transmisi dari Gardu Induk terdekat. Dengan arus gangguan hubung singkat yang besar, OCR mendeteksi dengan baik gangguan di jaringan 20 kV dan segera menghitung waktu sesuai setelan waktu yang disetkan padanya untuk kemudian men-tripkan PMT. Dengan sistem proteksi yang sudah berlapis-lapis itu lalu timbul pertanyaan, mengapa terjadi beberapa kali kerusakan/kebakaran kubikel di Gardu Induk ? Analisa kegagalan sistem proteksi dapat diurutkan sebagai berikut :
3.1 Kegagalan proteksi akibat kerusakan relay. http://cubicletm.blogspot.co.id/2014/11/kegagalan-proteksi-20kv.html
6/14
9/29/2015
Kegagalan Proteksi 20kv ~ Cubicle TM
Kegagalan akibat kerusakan relay biasanya tidak me-nyebabkan kerusakan yang parah, karena pengaman cadangan (remote back up) nya tidak ikut rusak se-hingga dapat berfungsi dengan baik (tidak ikut gagal). Kerusakan pada relay elektromekanis kebanyakan ti-dak terdeteksi. Baru diketahui setelah kegagalan se-benarnya terjadi. Dengan pemeliharaan rutin yang cermat ada kemung-kinan dapat mendeteksi gejala kerusakan yang masih dini, misalnya dengan membandingkan hasil kalibrasi relai terdahulu. Namun kerusakan tidak selalu melalui proses yang memberikan gejala dini. Kerusakan dapat terjadi dengan tiba-tiba. Dengan relay digital (micro processor relay) yang se- lalu dilengkapi kemampuan untuk memeriksa / meng - uji diri sendiri terus menerus dan memberikan sinyal alarm jik a terjadi kerusakan , maka kerusakan dapat terdeteksi dan perbaik an atau pen ggant ian dapat se- gera dilakukan sebelum kegagalan sebenarnya terjadi. 3.2
Kegagalan proteksi akibat kegagalan pemutus tenaga dalam memutuskan arus gangguan .
Pemutus tenaga (circuit breaker) mempunyai kemam-puan memutuskan arus gangguan yang terbatas, se-suai dengan short circuit ratingnya, misalnya 12.5 kA. Pemutus tenaga dengan rating 12.5 kA dapat dipakai pada jaringan yang dipasok dari trafo 30 MVA (sebe-narnya mampu sampai 45 MVA, tapi standard trafo di PLN yang diatas 30 MVA adalah 60 MVA). Jika karena berkembangnya jaringan distribusi, Trafo-Dayanya perlu diganti dengan Trafo 60 MVA maka sebelum penggantian trafo dilakukan, penggantian pe-mutus tenaga dengan kemampuan pemutusan yang lebih besar perlu dilakukan, sebab trafo 60 MVA mem- berik an arus hubung singkat sampai 14 kA. Minimum oil CB hanya mampu memutuskan arus gangguan beb erapa
kali saja, karena setelah memu - tuskan arus gangguan kondisi minyaknya menjadi ko - tor dan kemampuannya dalam memutus arus gang- guan menurun . Oleh karena itu pen gg ant ian minyak harus sering dilakukan. Jika pen gg ant ian minyak ter - lambat maka dapat terjadi kegagalan dalam memu- tuskan arus gangguan.
Vacuum CB atau SF6 CB mampu memutuskan arus gangguan lebih banyak. Sebagai contoh Vacuum CB type VD4 buatan ABB Calor Emag mampu sampai 100 kali pada nilai arus sesuai dengan kA ratingnya, dan ribuan kali dengan arus beban. Jika PMT ini terpasang pad a jarin gan yang gang- guannnya relatif http://cubicletm.blogspot.co.id/2014/11/kegagalan-proteksi-20kv.html
7/14
9/29/2015
Kegagalan Proteksi 20kv ~ Cubicle TM
jarang, seperti di negara maju , maka kemampuan pemu tusan ini biasany a tidak menjadi masalah, sebab dalam 20–30 tahun operasi ( bat as u - mur peralatan listrik ) jumlah gangguan yang perlu diputuskannya mungkin bel um mencapai 100 kali . Dengan lain perka taan yang membatasi umur Vacuum CB itu bukan ban yak kali arus yang bisa diputuskan- ny a , melainkan hal - hal lain antara lain ketahanan me- kanisnya , ketahanan ke vacuum annya, korosi dsb .
Pada jaringan yang banyak gangguannnya, tahun operasinya mungkin belum mencapai 20 tahun, tetapi gangguan yang harus diputuskannya mungkin sudah lebih dari 100 kali, maka masalah pemutusan itu perlu mendapat perhatian, terutama jika kA rating nya dekat dengan tingkat hubung singkat jaringan. Perlu
diingat
bahwa
untuk
sistem
distribusi
dengan
ta-hanan
pentanahan 40 Ohm, yang hanya memberi arus gangguan tanah 300 Amper, pemutusan arus gang-guan tanah dapat diperlakukan sebagai pemutusan arus beban, bukan arus hubung singkat Jika arus hubung singkat sistem lebih kecil dari kA rating PMT maka kemampuannya akan lebih banyak lagi. Misalnya PMT 16 kA terpasang pad a jarin gan yang di - paso k dari Trafo
30 MVA yang hanya memberi arus hubung singkat 7 kA, Vacuum CB itu mampu memu - tuskan gangguan hubung singkat sampai kurang lebih
300 kali . kebanyakan pen yulan g gangguan hubung singkat yang dialaminya tidak sampai mencapai 300 kali, sehingga dalam contoh ini kemampuan pemu tus- an tidak menjadi masalah. 3.3
Kegagalan Proteksi karena tegangan 110 Volt di Gardu Induk collapse
Dari penelitian atas beberapa gardu induk yang meng-alami kerusakan / kebakaran yang parah akibat gang-guan, menyimpulkan, disamping kegagalan OCR .pe-nyulang 20 kV, ternyata OCR di incomimg 20 kV dan juga OCR sisi 150 kV trafo, juga gagal bekerja Kegagalan ini disebabkan oleh hilangnya tegangan sumber DC 110 Volt untuk semua OCR itu. Dari uraian 1.3 diatas, proteksi penyulang distribusi yang sudah dihitung koordinasinya, memberikan keya-kinan bahwa relai proteksi dapat mendeteksi gang-guan hubung singkat di jaringan. Namun karena adanya masalah : Indeks Proteksi kubikel yang terabaikan (butir 1.4) mempercepat terpolusinya permukaan isolator oleh partikel dari luar kubikel yang dapat menjem-batani terjadinya flashover. Terminasi kabel yang kurang baik (butir 1.4) menyebabkan pemanasan yang juga membuat polusi didalam kubikel.-akan http://cubicletm.blogspot.co.id/2014/11/kegagalan-proteksi-20kv.html
8/14
9/29/2015
Kegagalan Proteksi 20kv ~ Cubicle TM
menurunkan ketahanan isolator di kubikel terh-adap tegangan transient yang semula dapat ditahan-nya, sehingga sambaran petir di jaringan wala upun sudah menggunakan arrester (butir 2.2), tegangan transient akibat pemutusan arus gangguan atau ke-naikan fasa yang sehat sewaktu gangguan satu fasa ketanah (butir 2.3), sudah dapat memicu terjadinya flashover (gangguan hubung singkat) didalam kubikel. Gangguan hubung singkat dengan arus yang besar menghancurkan dinding kubikel (tebal 3mm) berikut peralatan instalasi kabel kontrol yang ada dibalik din-ding tersebut, diantaranya terdapat kabel DC 110 Volt. Seperti disebutkan pada butir 1.5, satu set sumber DC 110 Volt yang dipakai bersama-sama untuk sistem kontrol dan proteksi 20 kV maupun untuk sistem kon-trol dan proteksi 150 kV, mempunyai resiko seperti digambarkan berikut ini : (gambar 5)
Pada distribusi DC 110 Volt seperti gambar 5 diatas, bila terjadi sambaran tegangan 20 kV ke kabel sumber DC 110 Volt, seluruh rangkaian DC 110 itu potensi-alnya naik terhadap tanah yang dapat membuat spark over rangkaian DC itu (positif dan negatif) ketanah dititik yang paling lemah ketahanan isolasinya, mung-kin di kubikel 20 kV, mungkin di panel 150 kV, mung-kin juga di Bus DC 110 Volt atau ditiap tempat, dimana Batere itu sendiri merasakan terhubung singkat yang mentripkan MCB Pembagi DC 110 Volt, bahkan MCB Utama juga bisa trip kalau spark over terjadi di Bus DC 110 Volt . Perlu diketahui, bila karena sesuatu hal MCB DC tidak mampu trip pun akan memberi dampak collapse ny a sumber DC tersebut karena Batere masih terhubung ke rangkaian kabel yang terhubung singkat . Yang terakhir ini, perna h ditemukan bah wa lead conductor pen gh ub ung antara po le dan sel didalam bat ere pu tus, seolah berfungsi sebagai sekering (keja- dian gangguan di Gardu Induk Angke) Kerusakan kabel DC ini terjadi beg itu cepat, sehingga pen gaman OCR bel um sempat selesai menghitung waktu , sumber DC 110 Volt di Gardu Induk yang ber - masalah ini sudah collapse. Akibatnya tidak ada satu pun alat prot eksi di Gardu Induk ini yang bisa membe- bask an gangguan hubung singkat di bu s 20 Kv Karena tidak clear , gangguan hubung singkat ini mulai membakar dan menghancurkan kubikel, Trafo Daya masuk ke fase yang merusak . Proteksi cadangan selanjutnya yang diharapkan untuk membebaskan gangguan di bu s 20 kV adalah pen ga - man cadangan jau h (remote backup).
3.4 Proteksi Cadangan Jauh (Remote Back Up) http://cubicletm.blogspot.co.id/2014/11/kegagalan-proteksi-20kv.html
9/14
9/29/2015
Kegagalan Proteksi 20kv ~ Cubicle TM
Proteksi cadangan jau h yang dimaksud adalah pro - teksi transmisi di Gardu Induk terdekat yang memasok Gardu Induk yang sedang mengalami gangguan hubung singkat . Untuk itu perlu diperiksa apakah prot eksi cadangan jau h masih bisa diharapkan untuk menyelesaikan ma- salah ini. Seperti telah disebutkan di bu tir 1.1 diatas, kebutuhan akan pen yal uran tanaga listrik PLN mene tapkan (tidak tertulis) bah wa sistem 150 kV berfun gsi sebagai pemaso k utama tenaga listrik ke sistem dis- tribusi 20 kV. sehingga kapasitas saluran transmisi 150 kV sudah diperbesar (sudah sampai pad a level 2000 A) dan saling di interkoneksi, akibatnya kapasi- tas hubung singkat di bu s 150 kV sudah mencapai ribuan MVA. Akibat dari itu semua, pen gaman transmisi relai jarak , yang pu nya filosofi setelan tidak bo leh diset lebih kecil dari impedansi beb an , tidak mampu mendeteksi gang- guan di bu s 20 kV, impedansi yang terilhat oleh relai jarak ini lebih besar dari impedansi beb an , hal ini disebabkan oleh ratio trafo tenaga yang cukup besar . (150/20). sementara sistem tegangan 70 kV (66 kV) yang mungkin masih bisa memberi fungsi prot eksi cadangan jau h, tidak dikembangkan lagi , yang ada akan dihapuskan . Begitu juga halnya OCR sebagai pen gaman cadangan diset diatas level arus beb an transmisi, menurut pemerik saan , kontribusi arus gangguan yang mengalir di transmisi untuk gangguan hubung singkat di bu s 20 kV, ternyata nilainya tidak lebih besar dari arus beb an transmisi. Sistem 150 kV sudah dapat dianggap infinite bag i sistem distribusi 20 kV yang hanya di bat asi kapasitas Trafo Daya terbesar 60 MVA. (rata - rata sebesar 30 MVA).
gambar 6 adalah contoh sederhana paso kan suatu Gardu Induk dari transmisi 150 kV sirkit ganda dengan Trafo Daya 60 MVA 150/20 kV. Hubung singkat di bu s 20 kV di beb erapa Gardu Induk , perna h dihitung arus gangguannya tidak lebih dari 15 kA, dan kontribusi arus gangguan di tiap sirkit dari transmisi 150 kV sirkit ganda tidak lebih dari 1000 amper , sehingga dari hal ini diketahui bah wa OCR di tiap sirkit transmisi itu tidak mampu pick up . Apalagi transmisi yang memasok Gardu Induk lebih dari dua sirkit seperti http://cubicletm.blogspot.co.id/2014/11/kegagalan-proteksi-20kv.html
10/14
9/29/2015
Kegagalan Proteksi 20kv ~ Cubicle TM
contoh di gambar 7 sudah dapat dipastikan bahwa kontribusi arus gang-guan di tiap sirkit akan lebih kecil lagi (dibawah arus beban transmisi). Selanjutnya dapat pula dibayangkan besarnya kontri-busi arus gangguan yang mengalir di tiap sirkit trans-misi bila kapasitas Trafo daya lebih kecil dari 60 MVA, sehingga dapat dipastikan bahwa instalasi yang demi-kian tidak mempunyai proteksi cadangan jauh (remote back up) untuk gangguan di bus 20 kV Sementara itu, gangguan hubung singkat di bus 20 kV dengan arus gangguan berkisar antara 8000 s/d 15000 amper sudah membakar dan merusak instalasi kubikel, kabel kontrol dan melumpuhkan sumber DC 110 Volt di Gardu Induk.
Kalau sudah demikian, maka dapat dikatakan bah wa seluruh peral atan proteksi ; ( prot eksi utama, prot eksi cadangan lokal, dan prot eksi cadangan jau h ), tidak mampu (gagal ) membebaskan bu s 20 kV Gardu Induk dari gangguan hubung singkat , akibatnya gangguan hubung singkat di kubikel 20 kV bertahan terus sela- ma pu luhan detik bah kan dalam orde menit. sampai Trafo Da ya mengalami kerusakan mekanis dan termis.
Setelah gangguan pindah ke sisi 150 barulah Relai Jarak transmisi 150 kV di Gardu Induk terdekat men - deteksi gangguan hubung singkat , itu pun dengan jan gk auan zone 2.
4.
Pengalaman kejadian kerusakan kubikel 20 kV
Kerusakan kubikel 20 kV telah terjadi berulan g kali terutama di sistem kelistrikan PLN di Pulau Jawa yang kapasitas pen yal uran sistem 150 kV nya sudah sangat besar dan bisa dianggap sebagai sumber yang infinite bag i kapasitas Trafo Daya terbesar 60 MVA. Kerusakan yang selama ini terjadi, diduga keras mengalami urutan kejadian seperti dijelaskan pad a butir - butir diatas Bila kerusakan kubikel itu terjadi, maka pemu lihan nya memerlukan waktu cukup lama yang merugikan PLN dari segi investasi dan pel ayanan . Hal ini diketahui dari pen gal aman gangguan di Gardu Induk yang per - nah terjadi sebagai berik ut :
Gangguan di Gardu Induk Sukamiskin tahun .... Gangguan di Gardu Induk Plumpang th1986 Gangguan di Gardu Induk Beringin tahun 1989 Gangguan di Gardu Induk Bantul tahun 1990 Gangguan di Gardu Induk Cepu tahun 1990 Gangguan di Gardu Induk Petukangan th 1991 Gangguan di Gardu Induk Negara tahun .... Gangguan di Gardu Induk Angke tahun ..., ... Gangguan di Gardu Induk Ketapang tahun ... Gangguan di Gardu Induk Cirata tahun 2000 Gangguan di Gardu Induk Cibinong tahun 2001
http://cubicletm.blogspot.co.id/2014/11/kegagalan-proteksi-20kv.html
11/14
9/29/2015
Kegagalan Proteksi 20kv ~ Cubicle TM
Gangguan di Gardu Induk Ujung Berung th 2001
Sebagai contoh analisa gangguan yang menyebabkan kerusakan berat itu diambil dari kejadian gangguan di Gardu Induk Cepu , karena gangguan ini memberikan bukti- bu kti yang jel as sehingga proses (skenario ) gangguan dapat direkonstruksi dengan relatif mudah dan cukup meyakinkan. Gardu Induk Cepu mempunyai sebuah trafo 20 MVA, 150/20 kV dan
12 kubikel 20 kV untuk pen yulan g keluarnya, di paso k (waktu itu ) dari GI Blora melalui transmisi 150 kV sirkit ganda.. Karena sebuah pemu tus tenaga 20 kV rusak , maka sebuah pemu tus tenaga pen ggant i dipasang secara darurat diluar gedung diatas rangka konstruksi besi . Klem kabel kontrol yang menghubungkan kabel DC dari bat tery ke pemu tus tenaga berad a didalam kotak kontrol dibawah pemu tus tenaga. Ketika pet ug as akan mengganti minyak pemu tus tena - ga , ia lupa membuka sakelar pemisah didalam kubikel 20 kV. Pemutus Tenaga itu sendiri sudah dibuka tetapi salah satu sisi pemu tus tenaga itu masih berte - gangan. Ketika tangan pet ug as cukup dekat dengan pemu tus tenaga itu maka terjadilah sambaran bu sur listrik yang mengakibatkan gangguan satu fasa keta - nah
(ke rangka). Petugas jat uh dengan luka bak ar , ke -mudian terjadilah kebakaran hebat pad a kubikel 20 kV
Fakta penting pertama yang ditemukan adalah ada-nya bekas loncatan busur listrik antara besi rangka dan kabel DC/kontrol didalam kotak kontrol yang me-nempel pada rangka tsb. Ini memberi petunjuk bahwa pasti terjadi kenaikan tegangan tinggi pada rangka itu ketika terjadi flashover yang selanjutnya menimbulkan kecurigaan bahwa rangka itu tidak ditanahkan. Dari pemeriksaan pentanahan rangka itu membuktikan bahwa, (dan merupakan fakta penting kedua), tahan-an pentanahan rangka itu sangat tinggi karena tidak dihubungkan ke grounding grid Gardu Induk itu, dan juga tidak ditanahkan tersendiri. Dari sini telah dapat diduga apa yang terjadi selanjutnya yaitu: akibat flash-over tsb. seluruh sirkit DC menjadi bertegangan tinggi – tegangan tinggi menyebabkan flashover dititik-titik lemah (diterminal yang terbuka ) antara lain pada pe-mutus tenaga didalam kubikel 20 kV . Flashover tsb memicu gangguan didalam kubikel sekaligus menyebabkan MCB DC utama trip – maka seluruh peng-aman di Gardu Induk lumpuh – arus gangguan bertahan lama mengakibatkan kebakaran/kerusakan meluas – akhirnya Trafo Daya pun ikut rusak – dan ketika kerusakan telah merambat sampai ke belitan 150 kV, maka pengaman saluran 150 kV di GI Blora trip – arus gangguan barulah terhenti. Rentetan peris-tiwa ini dapat ditemukan jejaknya.Sebagai fakta penting terakhir
http://cubicletm.blogspot.co.id/2014/11/kegagalan-proteksi-20kv.html
12/14
9/29/2015
Kegagalan Proteksi 20kv ~ Cubicle TM
yang bisa ditemukan adalah : dari rekaman di UPB (Unit Pengatur Beban) Ungaran : jarak waktu antara mulai terjadinya gang-guan di GI Cepu sampai tripnya SUTT 150 kV di Blora adalah 7 menit 49 deti k, yang berarti selama waktu itu pulalah arus gangguan di GI Cepu bertahan. Di GI Cepu memang hanya mempunyai satu set bat-tere yang digunakan bersama untuk pengaman 20 kV dan 150 kV. 5.
Kesimpulan
5.1
Kerusakan Relai pengaman utama biasanya tidak menyebabkan kerusakan parah karena ada pengaman cadangan masih baik. 5.2 Kegagalan pemutusan arus (gangguan) oleh PMT boleh dikatakan kecil kemungkinannya ke-cuali pada PMT dari jenis Minimum Oil yang harus menjalani penggantian minyak setelah be-berapa kali memutuskan arus gangguan, dan pada PMT yang sudah banyak kali memutus arus gangguan yang kA ratingnya dekat dengan tingkat hubung singkat jaringan 5.3
Kerusakan Relai pengaman utama biasanya tidak menyebabkan kerusakan parah karena ada pengaman cadangan masih baik.
5.4
Kegagalan pemutusan arus (gangguan) oleh PMT boleh dikatakan kecil kemungkinannya ke-cuali pada PMT dari jenis Minimum Oil yang harus menjalani penggantian minyak setelah be-berapa kali memutuskan arus gangguan, dan pada PMT yang sudah banyak kali memutus arus gangguan yang kA ratingnya dekat dengan tingkat hubung singkat jaringan
5.5 Setiap instalasi distribusi 20 kV di Gardu Induk di sistem kelistrikan PLN yang dipasok dari tegang-an sistem 150 kV mempunyai desain yang sama, diperkirakan kegagalan seluruh sistem proteksi dapat terjadi pada setiap Gardu Induk. 6. Saran Untuk mengurangi/menghindari kejadian kerusakan kubikel 20 kV di Gardu Induk PLN akibat gangguan hubung singkat di jaringan yang berkembang ke kubi-kel dan kegagalan sistem proteksi, dalam kesempatan ini disarankan hal-hal sebagai berikut : 1.
Menjaga secara konsistensi Indeks Proteksi kubi-kel sewaktu pemasangan dan memperbaiki ke-kurangan yang ada yaitu dengan menutup rapat lubang kabel power atau kabel kontrol untuk menghambat kemungkinan ruang bagian dalam kubikel terkontaminasi partikel-partikel yang da-pat menurunkan ketahanan isolasinya terhadap terjadinya flashover.
2. Menyediakan (paling tidak) 2 set sumber DC 110 Volt yang betulbetul terpisah, pertama untuk sistem proteksi & kontrol bay 150 kV dan yang kedua untuk sistem proteksi & kontrol kubikel 20 kV. Khusus pengaman Differential Trafo yang mentripkan PMT 150 kV dan PMT 20 kV, dibuat agar kabel sumber DC 110 V untuk proteksi 150 kV tidak ditarik ke kubikel 20 kV, sedangkan sumber DC 110 Volt untuk proteksi 20 kV yang ditarik ke panel kontrol/proteksi 150 kV diberi pengaman spark gap disisi kubikel 20 kV. 3.
Mempertimbangkan kembali penggunaan tegang-an distribusi primer 66 kV agar setiap Gardu In-duk diharapkan bisa mempunyai proteksi cadang-an jauh (remote backup).
http://cubicletm.blogspot.co.id/2014/11/kegagalan-proteksi-20kv.html
13/14
9/29/2015
Kegagalan Proteksi 20kv ~ Cubicle TM
4. Dengan telah berkembangnya teknologi proteksi, telah ditemukan alat proteksi yang mampu men-deteksi arc. Alat proteksi ini dapat dimanfaatkan untuk mengamankan kubikel dari kerusakan aki-bat arcing atau flashover besar didalam kubikel
cubicle schneider sm6 24 Kv type switchgear IM PM CM TM QM type CB DM1A in ready stok , Trafo Distribusi merk Trafindo, Schneider , Sintra , voltra , bambang Djaja harga terbaik !! call 081321105944 on time
" semoga di masa dekat ini kita menjadi partner yang terbaik ". amiin..
Sumber :http://www.pln.co.id/pusdiklat/udiklat-makassar/
SHARE : Tweet
✚
RELATED POST
http://cubicletm.blogspot.co.id/2014/11/kegagalan-proteksi-20kv.html
14/14