TUGAS PRATIKUM PERBAIKAN DAN PERAWATAN MAKALAH PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN PANEL HUBUNG BAGI (CUBICLE)
Disusun oleh :
1. Danang Hutama
3.31.13.2.08
2.Dimas Anas A
3.31.13.2.09
3. Faela Ma’ana Shufa
3.31.12.2.10
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2013
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN PANEL HUBUNG BAGI (CUBICLE) 1.1 Panel Hubung Bagi (PHB) Cubicle Panel Hubung Bagi (PHB) adalah panel berbentuk almari (cubicle), yang dapat dibedakan sebagai, panel Utama/MDP ( Main Distribution Panel), panel Cabang/SDP (Sub-Distribution Panel), panel Beban/SSDP (Subsub-Distribution Panel). Untuk PHB sistem tegangan rendah, hantaran utamanya merupakan kabel feeder dan biasanya menggunakan NYFGBY. Di dalam panel biasanya busbar/rel dibagi menjadi dua segmen yang saling berhubungan dengan sakelar pemisah, yang satu mendapat saluran masuk dari APP (pengusaha ketenagalistrikan) dan satunya lagi dari sumber listrik sendiri (genset). Dari kedua busbar didistribusikan ke beban secara langsung atau melalui SDP dan atau SSDP. Tujuan busbar dibagi menjadi dua segmen ini adalah jika sumber listrik dari PLN mati akibat gangguan ataupun karena pemeliharaan, maka suplai ke beban tidak akan terganggu dengan adanya sumber listrik sendiri (genset) sebagai cadangan. Peralatan pengaman arus listrik untuk penghubung dan pemutus terdiri dari CB (Circuit Breaker ), MCB ( Miniatur Circuit Breaker ), MCCB ( Mold Case Circuit Breaker ), NFB ( No Fuse Circuit Breaker ), ACB ( Air Circuit Breaker ), OCB (Oil Circuit Breaker ), VCB (Vacuum Circuit Breaker ), SF6CB
(Sulfur Circuit Breaker ), Sekering dan pemisah, Switch dan DS ( Disconnecting Switch). Peralatan tambahan dalam PHB antara lain, Reley proteksi, Trafo tegangan, Trafo arus, Alat-alat listrik: Amperemeter, Voltmeter, Frekuensi meter, Cos ϕ meter, Lampu indicator, dan lain-lain. Untuk PHB system tegangan menengah, terdiri dari tiga cubicle yaitu satu cubicle incoming dan cubicle outgoing . Hantaran masuk merupakan kabel tegangan menengah dan biasanya dengan kabel XLPE atau NZXSBY. Saluran daya tegangan menengah ditransfer melalui trafo distribusi ke LVMDP ( Low Voltage Main Distribution Panel ). Pengaman arus listriknya terdiri dari sekering dan LBS ( Load Break Switch). Peralatan dan rangkaian dari busbar sampai ke beban seperti pada PHB system tegangan rendah.
Gambar Panel Cubicle
Tegangan listrik yang mengalir melalui gardu induk PLN diteruskan memasuki Switch Gear Panel,dimana didalam Switch Gear Panel terdiri dari : 1.Incoming Switch Gear 2.Matering Panel 3.Load Break Switch 1. Incoming Switch Gear. Didalam Incoming Switch Gear terdapat bagian – bagian tertentu yaitu: a. GCB (Gas Circuit Breker). Adalah breker utama yang berfungsi sebagai penghubung dan pemutus power supply yang masuk dari PLN .GCB menggunakan media isolasi SF6,dimana sf6 adalah sebagai “media isolasi yang berfungsi untuk meredam bunga api”yang terjadi pada saat Switching dan SF6 ini merupakan gas yang tidak berbau dan tidak mudah terbakar. b.
ACB (Air Citcuit Breker). Fungsi ACB ini merupakan saklar utama yang berfungsi sebagai pemutus dan penghubung power supply yang masuk dari PLN .Akan tetapi pada ACB ini menggunakan media isolasi dengan udara yang berfungsi meredam bunga api.
c.
Incoming Available Light. Adalah lampu indikasi yang akan menyala jika ada power dari PLN (bertegangan).
d.
DC Control Source Light. Adalah sebuah lampu indikator yang berfungsi sebagai indikator power supply DC untuk control MDP.
e.
CB On Light. Adalah lampu indikator yang menunjukan breker dalam posisi On.
f.
CB Off Light. Adalah lampu indikator yang menunjukan breker dalam posisi Off.
g.
CB Trip Light. Adalah lampu indikator yang menunjukan breker dalam posisi Trip atau terdapat gangguan.
h.
CB Spring Changed Light. Adalah lampu indikator untuk mengetahui Pompa Circuit Breker telah bekerja.
i.
Emergency Stop Button. Adalah sakelar tekan untuk memutuskan hubungan power supply apabila dalam keadaan Emergency / Darurat.
j.
Alarm Reset Button. Adalah sakelar tekan untuk mereset alarm.
2. Matering Panel Didalam metering panel terdapat bagian-bagian yaitu: a. Ampere Meter(R-Y-B). Adalah alat yang digunakan untuk mengukur arus yang mengalir melalui fasa (R-Y-B) b.
Power Factor Meter. Adalah alat yang digunakan untuk mengukur factor daya (cos j) dari PLN.
c.
KWh Meter. Adalah alat yang digunakan untuk mengukur daya.
d.
Frequensi Meter. Adalah alat yang digunakan untuk mengukur frekuensi tegangan dari PLN.
e.
Watt Meter. Adalah alat yang digunakan untuk mengukur daya yang disupply dari PLN.
f.
Alarm Stop Button. Adalah tombol tekan yang digunakan untuk mematikan alarm saat terjadi gangguan.
g.
Reset Button. Adalah tombol tekan yang digunakan untuk mengembalikan posisi kontakkontak sakelar otomatis dalam kondisi normal.
h.
Buzzer. Adalah pengubah gelombang – gelombang listrik menjadi getaran suara yang digunakan sebagai alarm (peringatan).
i.
Earth Fault Relay. Adalah sakelar otomatis yang akan trip jika adanya arus bocor ketanah.
j.
Over Current Relay. Adalah sakelar circuit breker yang akan trip jika kelebihan arus.
k.
Current Test Terminal (CTT). Adalah terminal yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya arus listrik di Matering Panel.
l.
Volt Test Terminal (VTT). Adalah terminal yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya tegangan listrik di Matering Panel.
3. Load Breker Switch Panel. Didalam panel terdapat LBS (Load Breker Switch) yang digunakan sebagai pengaman LBS yang terpasang ini mempunyai kemampuan menahan arus sampai sebesar 400A dan LBS ini mempunyai 3 lampu tanda yaitu: A. LBS On Light. Adalah lampu indikator yang menunjukan bahwa LBS dalam posisi On.LBS Off Light. Adalah lampu indikator yang menunjukan bahwa LBS dalam posisi Off. B.
LBS Trip Light. Adalah lampu indikator yang menunjukan bahwa LBS dalam posisi Trip.
1.2 Pemeliharaan dan Perawatan Cubicle Perawatan secara periodik harus dilakukan untuk
merawat
komponen-komponen
cubikle
agar
dapat
bekerja dan berfungsi sebagai mana mestinya, selain itu untuk menjaga agar komponen tersebut dapat bertahan lama serta untuk mencegah terjadinya gangguan fungsi Panel Cubicle.Ada beberapa point dalam merawat atau membersihkan Panel Cubicle yang harus dijadikan focus pemeriksaan, yaitu antara lain : 1. Pemeliharaan Panel Cubicle
Pemeliharaan merupakan program pemeriksaan , perawatan , perbaikan , dan uji ulang berdasarkan petunjuk pemeliharaan yang sudah ditentukan.
Tujuannya agar keadaan panel listrik selalu aman dari ganguan serta kerusakaan mudah diketahui ,dicegah , atau diminimalisasi. Ketentuan dalam pemeliharaan panel cubicle antara lain adalah : a. Seluruh
bagian
panel
listrik
termasuk
pengaman , pelindung , dan perlengkapan lainnya harus terpelihara dengan baik , b. Karena
bagian
panel
listrik
mengalami
keausan , penuaan , atau kerusakan yang dapat menyebabkan gangguan , maka secara berkala Cubicle harus diperiksa dan diperbaiki , serta bagian yang aus dan rusak atau mengalami penuaan diganti dengan yang baru, c. Perlengkapan tertentu , seperti relai yang bagiannya cepat terganggu kerjanya karena mengalami
keausan
,
penuaan
,
atau
kerusakan , harus secara berkala diperiksa dan diuji baik baik meknis maupun kelistrikannya d. Dalam melaksanakan pemeliharaan dilarang menggunakan perkakas kerja dari bahan magnetic
dekat
perlengkapan listrik,
pada
medan
magnet
e. Pelidung dan pengaman Cubicle selama pemeliharaan dibuka atau dipindah harus segera dipasang kembali setelah perkerjaan selesai supaya tidak hilang karena dapat menimbulkan bahaya, f.
Pelaksanaan pemeriksaan dan pembersihan bagian panel listrik secara berkala dan teratur berdasarkan petunjuk , metode dan program yang telah ditentukan
g. Hasil pemeriksaan berkala panel beserta instalasinya harus dibuat laporan tertulis dan dicatat secara teratur.
2. Trouble shooting dan permasalahan panel Cubicle a. Corona
Bila korona terjadi maka pada Panel Cubicle akan short sircuit antar fasa to fasa atau fasa to grounding.
Untuk
mencegah
corona
bisa
memanfaatkan alkohol kadar > 90% untuk membersihkan komponen dari kotoran debu. Selain
alkohol
dapat
memanfaatkan
vacum
cleaner untuk menyedot debu dan sarang laba-
laba.Penyebab terjadinya corona pada panel cubicle adalah karena kondisi kebersihan dan tingkat kelembapan pada panel tersebut, Panel Cubicle
yang
tidak
pernah
dirawat
akan
menumpuk debu dan sarang laba-laba yang dapat memicu terjadinya corona. b. Kekendoran Konection
Pada Panel Cubical kekendoran Conection terjadi pada
baut-baut
atau
skun-skun
kabel.
Kekencangan conektion menjadi menjadi salah satu poin service Panel Cubical karena dampak yang ditimbulkan akibat adanya kekendoran conection
akan
berakibat
pada
terbakarnya
coktion tersebut dan berpotensi juga terbakarnya panel. c. Kebocoran Isolator
Kebocoran isolator dapat disebabkan karena umur pakai dan juga dipengaruhi oleh kelembaban lingkungan sekitar isolator tersebut. Perawatan Isolator pada saat service Panel cubicle dapat memanfaatkan silikon untuk mempertahankan kondisi dan umur isolator. Pemakaian silikon juga di maksudkan agar tidak ada kotoran yang
menempel pada isolator baik berupa debu ataupun sarang laba-laba. d. Kebocoran Rhycem
Kebocoran
Rhycem
terjadi
karena
adanya
kelembaban, kotoran debu, atau karena isolasi yang rusak. Solusi yang harus dilakukan adalah dengan
melakukan
pembersihan
dan
bila
diperlakukan dilakukan pemanasan ulang pada rhycem e. Kebocoran Kabel
Kebocoran pada cable dapat diakibatkan karena umur
pakai
dan
juga
kondisi
kelembaban
lingkungan panel cubikle, Biasanya diakibatkan oleh rusaknya isolasi kabel atau kelembaban kabel.Perawatan
secara
periodik
dan
pemeriksaan kualitas cable dapat dijadikan solusi pada perawatan cubikel. Ganti kabel bila sudah diperlukan.