KEDUDUKAN WAHYU DAN AKAL DALAM ISLAM
BAB I PENDAHULUAN Kedudukan akal dan wahyu dalam Islam menempati posisi yang sangat terhormat, meleihi agama!agama lain" karena Akal dan wahyu adalah suatu yang sangat urgen untuk manusia, dialah yang memerikan peredaan manusia untuk men#apai dera$at keta%waan keta%waan kepada sang kholi%, kholi%, akal pun harus diina dengan ilmu!ilmu ilmu!ilmu sehingga mnghasilkan mnghasilkan udi pekrti yang sangat mulia yang men$adi dasar sumer kehidupan dan $uga tu$uan dari aginda rasulullah &A'" &A'" (idak hanaya itu dengan akal $uga manusia isa men$adi #iptaan pilihan yang allah amanatkan untuk men$adi pemimpin di muka umi ini, egitu $uga dengan wahyu yang dimana wahyu adalah pemerian allah yang sangat luar iasa untuk memiming manusia pada $alan yang lurus" Namun dalam menggunakan akal teratas akan hal!hal ersi)at tauhid, karena ketauhitan sang pen#ipta tak akan terukur dalam menemukan titik ahir, egitu pula dengan wahyu sang Esa, karena karena wahyu wahyu dieri dierikan kan kepada kepada orang! orang!ora orang ng terpil terpilih ih dan semata semata!ma !mata ta untuk untuk menun$u menun$ukka kkann keesaran Allah" *aka dalam menangani anatara wahyu dana akal harus slalu mengingat ahwa semua itu karna allah semata" Dan tidak akan ter$adi $ika allah tak mengi$inkannya" Hal terseut dilakukan untuk men#egah kemusyrikan terhadap allah karena kesomongannya" BAB II RUMUSAN MAKALAH 1) Wahyu 2) Akal 3) Kedudukan Wahyu Dan Akal Dalam Islam
BAB III EMBAHASAN A! Wahyu a! en"e#$%an Wahyu
Kata wahyu erasal dari kata ara +-./, dan al!wahy adalah kata asli Ara dan ukan pin$aman dari ahasa asing, yang erarti suara, api, dan ke#epatan"012 ke#epatan"012Dan Dan ketika Al!'ahyu erentuk masdar memiliki dua arti yaitu tersemunyi dan #epat" oleh sea itu wahyu sering diseut seuah pemeritahuan tersemunyi dan #epat kepada seseorang yang terpilih tanpa seorangpun yang mengetahuinya" &edangkan ketika erentuk ma)3ul wahyu Allah terhada Nai!NaiN4A Nai!NaiN4A ini sering diseut Kalam Allah Allah yang dierikan kepada Nai"052 Nai"052
*enurut *uhammad Aduh dalam 6isalatut (auhid erpendapat ahwa wahyu adalah pengetahuan yang di dapatkan oleh seseorang dalam dirinya sendiri disertai keyakinan ahwa semua semua itu datang datang dari dari Allah Allah &'(, &'(, aik aik melalu melaluii pelant pelantara ara maupun maupun tanpa tanpa pelant pelantara ara"" Baik Baik men$elma seperti suara yang masuk dalam telinga ataupun lainya" &! 'un"s% (ahyu
'ahyu er)ungsi memeri in)ormasi agi manusia" 4ang dimaksut memeri in)ormasi disini yaitu wahyu memeri tahu manusia, agaimana #ara erterima kasih kepada tuhan, menyempurnakan akal tentang mana yang aik dan yang uruk, serta men$elaskan perin#ian upah dan hukuman yang akan di terima manusia di akhirat" &eenarnya wahyu se#ara tidak langsung adalah sen$ata yang dierikan allah kepada nai! naiN4A untuk melindungi diri dan pengikutnya dari an#aman orang!orang yang tak menyukai keeradaanya" Dan seagai ukti ukti ahwa eliau adalah utusan sang pen#ipta yaitu Allah &'(" ! Kekua$an (ahyu
*emang sulit saat ini memuktikan $ika wahyu memiliki kekuatan, tetapi kita tidak mampu mengelak se$arah wahyu ada, oleh karna itu wahyu diyakini memiliki kekuatan karena eerapa )aktor antara lain7 18 'ahyu 'ahyu ada karena i$in dari Allah, atau wahyu ada karena pemerian Allah" 58 'ahyu 'ahyu leih #ondong melalui dua muk$i9at yaitu Al!:ur3an dan As!&unnah" ;8 *emuat suatu keyakinan pada diri manusia" <8 Untuk memeri keyakinan yang penuh pada hati tentang adanya alam ghai" =8 'ahyu 'ahyu turun melalui para u#apan nai!nai"
B" Akal a" en"e#$%an Akal Kata akal sudah men$adi kata Indonesia, erasal dari kata Ara al!>A%l ?@C./8, yang dalam entuk kata enda"0;2 enda"0;2 Al!:ur3an Al!:ur3an hanya memawa entuk kata ker$anya >a%aluuh ?-F8 dalam 1 ayat, ta3%iluun ?G-C8 5< ayat, na3%il ?@C8 1 ayat, ya3%iluha ?JC8 1 ayat dan ya3%iluun ? G-C8 55 ayat, kata!kata itu datang dalam arti )aham dan mengerti" *aka dapat diamil arti ahwa akal adalah peralatan manusia yang memiliki )ungsi untuk memedakan yang salah dan yang enar serta menganalisis sesuatu yang kemampuanya sangat luas" Dala Dalam m pemaha pemahama mann Pro) Pro)"" I9ut I9ut9u 9u,, kata kata >a%l >a%l di 9ama 9amann $ahi $ahili liyy yyah ah dipa dipaka kaii dala dalam m arti arti ke#erda ke#erdasan san prakti praktiss ?pra#t ?pra#ti#a i#all intell intellige igen#e8 n#e8 yang yang dalam dalam istila istilahh psikol psikologi ogi modern modern diseut diseut ke#ak ke#akap apan an meme meme#a #ahk hkan an masal masalah ah ?pro ?prol lem em!s !sol olMi Ming ng #apa# #apa#it ity8 y8"" ran rangg era erakal kal,, menu menuru rutt pendapatnya adalah orang yang mempunyai ke#akapan untuk menyelesaikan masalah" Bagaimana pun kata >a%ala mengandung arti mengerti, memahami dan er)ikir" &edangkan
*enurut *uhammad Aduh dalam 6isalatut (auhid erpendapat ahwa wahyu adalah pengetahuan yang di dapatkan oleh seseorang dalam dirinya sendiri disertai keyakinan ahwa semua semua itu datang datang dari dari Allah Allah &'(, &'(, aik aik melalu melaluii pelant pelantara ara maupun maupun tanpa tanpa pelant pelantara ara"" Baik Baik men$elma seperti suara yang masuk dalam telinga ataupun lainya" &! 'un"s% (ahyu
'ahyu er)ungsi memeri in)ormasi agi manusia" 4ang dimaksut memeri in)ormasi disini yaitu wahyu memeri tahu manusia, agaimana #ara erterima kasih kepada tuhan, menyempurnakan akal tentang mana yang aik dan yang uruk, serta men$elaskan perin#ian upah dan hukuman yang akan di terima manusia di akhirat" &eenarnya wahyu se#ara tidak langsung adalah sen$ata yang dierikan allah kepada nai! naiN4A untuk melindungi diri dan pengikutnya dari an#aman orang!orang yang tak menyukai keeradaanya" Dan seagai ukti ukti ahwa eliau adalah utusan sang pen#ipta yaitu Allah &'(" ! Kekua$an (ahyu
*emang sulit saat ini memuktikan $ika wahyu memiliki kekuatan, tetapi kita tidak mampu mengelak se$arah wahyu ada, oleh karna itu wahyu diyakini memiliki kekuatan karena eerapa )aktor antara lain7 18 'ahyu 'ahyu ada karena i$in dari Allah, atau wahyu ada karena pemerian Allah" 58 'ahyu 'ahyu leih #ondong melalui dua muk$i9at yaitu Al!:ur3an dan As!&unnah" ;8 *emuat suatu keyakinan pada diri manusia" <8 Untuk memeri keyakinan yang penuh pada hati tentang adanya alam ghai" =8 'ahyu 'ahyu turun melalui para u#apan nai!nai"
B" Akal a" en"e#$%an Akal Kata akal sudah men$adi kata Indonesia, erasal dari kata Ara al!>A%l ?@C./8, yang dalam entuk kata enda"0;2 enda"0;2 Al!:ur3an Al!:ur3an hanya memawa entuk kata ker$anya >a%aluuh ?-F8 dalam 1 ayat, ta3%iluun ?G-C8 5< ayat, na3%il ?@C8 1 ayat, ya3%iluha ?JC8 1 ayat dan ya3%iluun ? G-C8 55 ayat, kata!kata itu datang dalam arti )aham dan mengerti" *aka dapat diamil arti ahwa akal adalah peralatan manusia yang memiliki )ungsi untuk memedakan yang salah dan yang enar serta menganalisis sesuatu yang kemampuanya sangat luas" Dala Dalam m pemaha pemahama mann Pro) Pro)"" I9ut I9ut9u 9u,, kata kata >a%l >a%l di 9ama 9amann $ahi $ahili liyy yyah ah dipa dipaka kaii dala dalam m arti arti ke#erda ke#erdasan san prakti praktiss ?pra#t ?pra#ti#a i#all intell intellige igen#e8 n#e8 yang yang dalam dalam istila istilahh psikol psikologi ogi modern modern diseut diseut ke#ak ke#akap apan an meme meme#a #ahk hkan an masal masalah ah ?pro ?prol lem em!s !sol olMi Ming ng #apa# #apa#it ity8 y8"" ran rangg era erakal kal,, menu menuru rutt pendapatnya adalah orang yang mempunyai ke#akapan untuk menyelesaikan masalah" Bagaimana pun kata >a%ala mengandung arti mengerti, memahami dan er)ikir" &edangkan
*uhammad Aduh erpendapat ahwa akal adalah7 sutu daya yang hanya dimiliki manusia dan oleh karena itu dialah yang memperedakan manusia dari mahluk lain" &! 'un"s% Akal
Akal anyak memiliki )ungsi dalam kehidupan, antara lain7 1" &eagai tolak ukur akan keenaran dan keatilan" 5" &eagai alat untuk menemukan solusi ketika permasalahan datang" ;" &eagai alat untuk men#erna eragai hal dan #ara tingkah laku yang enar" Dan masih anyak lagi )ungsi akal, karena hakikat dari akal adalah seagai mesin penggerak dalam tuuh yang mengatur dalam eragai hal yang akan dilakukan setiap manusia yang akan menin$au aik, uruk dan akiatnya dari hal yang akan diker$akan terseut" Dan Akal adalah $alan untuk memperoleh iman se$ati, iman tidaklah sempurna kalau tidak didasarkan akal iman harus erdasar pada keyakinan, ukan pada pendapat dan akalah yang men$adi sumer keyakinan pada tuhan" !
Kekua$an Akal
(ak seperti wahyu, kekuatan akal leih terlihat $elas dan mudah dimengerti, seperti #ontoh7 18 *engetahui tuhan dan si)at!si)atnya" 58 *engetahui adanya hidup akhirat" ;8 *engetahui ahwa keahagian $iwa di akhirat ergantung pada mengenal tuhan dan eruat aik, sedang kesngsaran tergantung pada tidak mengenal tuhan dan pada peruatan $ahat" <8 *engetahui wa$inya manusia mengenal tuhan" =8 *engetahui wa$inya manusia eruat aik dan wa$inya ia mn$auhi peruatan $ahat untuk keahagiannya di akhirat" O8 *emuat hukum!hukum mengnai kwa$ian!kwa$ian itu" *! Kedudukan Wahyu Dan Akal Dalam Islam
Kedudukan antara wahyu dalam islam sama!sama penting" Karena islam tak akan terlihat sempurna $ika tak ada wahyu maupun akal" Dan kedua hal ini sangat erpengaruh dalam segala hal dalam islam" Dapat dilihat dalam hukum islam, antar wahyu dan akal iarat penyeimang" Andai ketika hukum islam eri#ara yang identik dengan wahyu, maka akal akan segerah menerima dan mengamil kesimpulan ahwa hal terseut sesuai akan suatu tindakan yang terkena hukum terseut"karena sesungguhnya akal dan wahyu itu memiliki kesamaan yang dierikan Allah namun kalau wahyu hanya orang!orang tertentu yang mendapatkanya tanpa seorangpun yang mengetahu, dan akal adalah hadiah terindah agi setiap manusia yang dierikan Allah" Dalam Islam, akal memiliki memiliki posisi yang sangat mulia" *eski demikian ukan erartiakal erartiakal dier eri kee eeasan tanpa atas dalam mema emahami ami agama ama" Islam memiliki atura uran untuk menempat menempatkan kan akal seagaim seagaimana ana mestiny mestinya" a" Bagaiman Bagaimanapun apun,, akal yang sehat sehat
akan sela lu#o#ok lu#o#ok deng dengan an syar syaria iatt isla islam m dala dalam m perm permas asal alah ahan an apap apapun un"" Dan Dan 'a h y u a i k e r u p a A l ! % u r 3 a n d a n H a d i t s e r s u m e r d a r i A l l a h & ' ( , p r i a d i N a i *u h a mm mmaa d & A' ya n g me n ya mp a ik a n w ah yu in i , me ma in k an pe ra n an ya n g sang at pent pentin ingg dala dalam m tur turun unny nyaa wahy wahyu"' u"'ahyu ahyu mmeru paka n peri ntah yang erla ku umum atas atas seluru seluruhh umat umat manus manusia ia,, tanpa tanpamen mengen genal al ruang ruang dan waktu waktu,, aik aik perint perintah ah itu itu disam disampai paikan kan dal dalam am entu entukk umum umum atauk ataukhhusus"Ap a ya ng di a wa ole h wa hyu tid ak ada yan g ert ent ang an den gan aka l, ah kan ia se$alan den dengan pri prinsip!prinsip akal" al" 'ahy 'ahyuu itu merupakan satu kesatuan yang lengkap, tidak terpisah!pisah"'a terpisah!pisah"'a h yu i tu t u m en e n eg e g ak a k ka k a n h uk u k um u m m en e n ur u r ut u t k at a t eg e g or o r i p er e r u u at a t an a n m an a n us u s ia i a " ai ai k p e r i n t a h maupun larangan" & e s u n g g u h n y a w a h y u y a n g e r u p a a l ! % u r 3 a n d a n a s !s u n n a h t u ru n se # a r a e ra n g s u r! angs angsur ur dal dalam renta entang ng wakt waktuu yang ang #uku #ukupp pan$ pan$an ang" g"0<2 0<2 Namun tidak selalu mendukung antara wahyu dan akal, karena seiring perkemangan 9aman akal yang semestinya memper#ayai wahyu adalah seuah anugrah dari Allah terhadap orang yang terpilih, terkadang mempertanyakan keaslian wahyu terseut" Apakah wahyu itu enar dari Allah ataukah hanya pemikiran p emikiran seseorang yang eranggapan eranggapan smua itu wahyu" &eperti & eperti pendapat Au aar ahwa akal tak dapat mengetahui ahwa upah untuk suatu peruatan aik leih esar dari pada upah yang ditentukan ditentukan untuk suatu peruatan peruatan aik lain, demikian demikian pula akal tak mengetahui ahwa hkuman untuk suatu peruatan uruk leih esar dari hukuman untuk suatu peruatan uruk yang lain" &emua itu hanya dapat diketahui dengan perantaraan wahyu" Al!uai erkata wahyulah yang men$elaskan perin#ian hukuman dan upah yang akan diperoleh manusia di akhira Karena Karena *asala *asalahh akal akal dan wahyu wahyu dalam dalam pemiki pemikiran ran kalam kalam sering sering dii#a dii#araka rakann dalam dalam konteks, yang manakah diantara kedua akal dan wahyu itu yang men$adi sumr pengetahuan manusia tentang tuhan, tentang kewa$ian manusia erterima kasih kepada tuhan, tentang apa yang aik dan yang uruk, serta tentang kewa$ian men$alankan yang aik dan menghindari yang uruk" *aka para aliran islam memiliki pendapat sendiri!sendiri antra lain70=2 lain70=2 I" Aliran *u3ta9ilah seagai penganut pemikiran kalam tradisional, erpendapat ahwa akal mmpunyai kemampuan mengetahui empat konsep terseut" II"
&ementara itu aliran *aturidiyah &amarkand yang $uga termasuk pemikiran kalam tradisional, mengatakan $uga ke#uali kewa$ian men$alankan yang aik dan yang uruk akan mempunyai kemampuan mengetahui ketiga hal terseut"
III"
&ealiknya aliran Asy3ariyah, seagai penganut pemikiran kalam tradisional $uga erpendapat ahwa akal hanya mampu mengetahui tuhan sedangkan tiga hal lainnya, yakni kewa$ian erterima kasih kepada tuhan, aik dan uruk serta kewa$ian melaksanakan yang aik dan menghindari yang $ahat diketahui manusia erdasarkan wahyu"
IQ" IQ"
&ementara itu aliran maturidiah Bukhara yang $uga digolongkan kedalam pemikiran kalam tradisional erpendapat ahwa dua dari keempat hal terseut yakni mengetahui tuhan dan mengetahui yang aik dan uruk dapat diketahui dngan akal, sedangkan dua hal lainnya yakni kewa$i kewa$iaan aan erter erterima ima kasih kasih kepada kepada tuhan tuhan serta serta kewa$i kewa$ian an melaks melaksana anakan kan yang yang aik aik serta serta meninggalkan yang uruk hanya dapat diketahui dengan wahyu" Adapun ayat!ayat yang di$adikan dalil oleh paham *aturidiyah &amarkand dan mu3ta9ilah, dan terleih lagi untuk menguatkan pendapat mereka adalah surat as!sa$dah, surat al!ghosiyah
ayat 1R dan surat al!a3ro) ayat 1S=" Di samping itu, uku ushul )i%ih eri#ara tentang siapa yang men$adi hakim atau pemuat hukum seelum i3sah atau nai diutus, men$elaskan ahwa *u3ta9ilah erpendapat pemuat hukum adalah akal manusia sendiri" dan untuk memperkuat pendapat mereka dipergunakan dalil al!:ur3an surat Hud ayat 5<"&ementara itu aliran kalam tradisional mngamil eerapa ayat Al!%ur3an seagai dalil dalam rangka memperkuat pendapat yang mereka awa " ayat!ayat terseut adalah ayat 1= surat al!isro, ayat 1;< surat (aha, ayat 1O< surat An!Nisa dan ayat 1S surat Al!*ulk" Dalam menangani hal terseut anyak eerapa tokoh dengan pendapatnya memaparkan hal!hal yang erhuungan antara wahyu dan akal" &eperti Harun Nasution menggugat masalah dalam er)ikir yang dinilainya seagai kemunduran umat islam dalam se$arah" *enurut eliau yang diperlukan adalah suatu upaya untuk merasionalisasi pemahaman umat islam yang dinilai dogmatis terseut, yang menyeakan kemunduran umat islam karena kurang mengoptimalkan potensi akal yang dimiliki" agi Harun Nasution agama dan wahyu pada hakikatnya hanya dasar sa$a dan tugas akal yang akan men$elaskan dan memahami agama terseut"
MAKALAH KONSEP AKAL DAN WAHYU DALAM ISLAM Senin, 26 Maret 2012 BAB I PENDAHULUAN Manusia adaa! "a#!u# $i%taan Aa! &an' %ain' se"%urna( Ha &an' "e")eda#an "anusia den'an "a#!u# ainn&a adaa! a#a( Manusia di)eri #e"a"%uan *e! Aa! untu# )er%i#ir( A#a &an' di"ii#i "anusia di'una#an untu# "e"ii!, "e"%erti")an'#an, dan "enentu#an +aan %i#irann&a sendiri( Den'an "en''una#an a#a, "anusia "a"%u "e"a!a"i A-ura.an &an' diturun#an se)a'ai /a!&u *e! Aa! SW #e%ada na)i Mu!a""ad SAW( Den'an a#a %ua, "anusia "a"%u "eneaa! se+ara! is a" dari "asa #e "asa dari "asa a"%au( A#a +u'a di'una#an untu# "e")eda#an "ana &an' )ai# dan "ana &an' )uru#( a# da%at di%un'#iri, )a!/a a#a "e"%un&ai #edudu#an daa" /ia&a! a'a"a, &an' %entin' daa" !a ini, "enentu#an dan "en+eas#an )atasan)atasan a#a, se)a) #ita "e&a#ini )a!/a !a"%ir se"ua #au" "usi" )eru%a&a dan )erusa!a "en'a")i "anaat a#a daa" %en'a+aran a'a"a dan %en+easan #e&a#inan a'a"a se$ara ar'u"entati( A#a dan /a!&u di'una#an *e! "anusia untu# "e")a!as i"u %en'eta!uan( A#a di'una#an "anusia untu# )ernaar( Sedan'#an /a!&u di'una#an se)a'ai %ed*"an dan a$uan daa" )er%i#ir( I"u Pen'eta!uan dan e#n**'i "eru%a#an saa! satu !a &an' tida# da%at die%as#an dari #e!idu%an "anusia( Manusia "e")utu!#an i"u %en'eta!uan #arena %ada dasarn&a "anusia "e"%un&ai suatu anu'era! ter)esar &an' di)eri#an Aa! SW &aitu a#a( BAB II PEMBAHASAN A( AKAL a( Pen'ertian A#a Kata a#a suda! "en+adi #ata Ind*nesia, )erasa dari #ata Ara) a A3 4 5, &an' daa" )entu# #ata )enda( A-ur.an !an&a "e")a/a )entu# #ata #er+an&a a3auu! 4 5 daa" 1 a&at, ta.3iuun 4 5 24 a&at, na.3i 4 5 1 a&at, &a.3iu!a 4 5 1 a&at dan &a.3iuun 4 5 22 a&at, #ata#ata itu datan' daa" arti a!a" dan "en'erti( Ma#a da%at dia")i arti )a!/a a#a adaa! %eraatan "anusia &an' "e"ii#i un'si untu# "e")eda#an &an' saa! dan &an' )enar serta "en'anaisis sesuatu &an' #e"a"%uan&a san'at uas( Daa" %e"a!a"an Pr*( Iutu, #ata a3 di a"an +a!ii&&a! di%a#ai daa" arti #e$erdasan %ra#tis 4%ra$ti$a intei'en$e5 &an' daa" istia! %si#**'i "*dern dise)ut #e$a#a%an "e"e$a!#an "asaa! 4%r*)e"s*7in' $a%a$it&5( Oran' )era#a, "enurut %enda%atn&a adaa! *ran' &an' "e"%un&ai #e$a#a%an untu# "en&eesai#an "asaa!( Ba'ai"ana %un #ata a3aa "en'andun' arti "en'erti, "e"a!a"i dan )eri#ir( Sedan'#an Mu!a""ad A)du! )er%enda%at )a!/a a#a adaa!8 suatu da&a &an' !an&a di"ii#i "anusia dan *e! #arena itu diaa! &an' "e")eda#an "anusia dari "a!u# ain( )( 9un'si A#a 1( *a# u#ur a#an #e)enaran dan #e)atian( 2( Aat untu# "en$erna )er)a'ai !a dan $ara tin'#a! a#u &an' )enar( :( Aat %ene"u s*usi #eti#a %er"asaa!an datan'( Dan "asi! )an&a# a'i un'si a#a, #arena !a#i#at dari a#a adaa! se)a'ai "esin %en''era# daa" tu)u! &an' "en'atur daa" )er)a'ai !a &an' a#an dia#u#an setia% "anusia &an' a#an "enin+au )ai#, )uru# dan a#i)atn&a dari !a &an' a#an di#er+a#an terse)ut( Dan A#a adaa! +aan untu# "e"%er*e! i"an se+ati, i"an tida#a! se"%urna #aau tida# didasar#an a#a i"an !arus )erdasar %ada #e&a#inan, )u#an %ada %enda%at dan a#aa! &an' "en+adi su")er #e&a#inan %ada u!an Yan' Ma!a Esa( $( Ke#uatan A#a 1( Men'eta!ui u!an dan siatsiatN&a( 2( Men'eta!ui adan&a #e!idu%an di a#!irat( :( Men'eta!ui )a!/a #e)a!a'ian +i/a di a#!irat )er'antun' %ada "en'ena tu!an dan )er)uat )ai#, sedan' #esn'saran ter'antun' %ada tida# "en'ena tu!an dan %ada %er)uatan +a!at( ;( Men'eta!ui /a+i)n&a "anusia "en'ena u!an( <( Men'eta!ui #e/a+i)an )er)uat )ai# dan #e/a+i)an %ua "en+au!i %er)uatan +a!at untu# #e)a!a'iann&a di a#!irat( 6( Me")uat !u#u"!u#u" &an' "e")antu daa" "ea#sana#an #e/a+i)an terse)ut( B( WAHYU a( Pen'ertian Wa!&u Kata /a!&u )erasa dari #ata ara) , dan a/a!& adaa! #ata asi Ara) dan )u#an %in+a"an dari )a!asa asin', &an' )erarti suara, a%i, dan
#e$e%atan( Dan #eti#a AWa!&u )er)entu# "asdar "e"ii#i dua arti &aitu terse")un&i dan $e%at( *e! se)a) itu /a!&u serin' dise)ut se)ua! %e")erita!uan terse")un&i dan $e%at #e%ada sese*ran' &an' ter%ii! tan%a se*ran'%un &an' "en'eta!uin&a( Sedan'#an #eti#a )er)entu# "a.u /a!&u Aa! ter!ada% Na)iN&a ini serin' dise)ut Kaa" Aa! &an' di)eri#an #e%ada Na)i Menurut Mu!a""ad A)du! daa" =isaatut au!id )er%enda%at )a!/a /a!&u adaa! %en'eta!uan &an' di da%at#an *e! sese*ran' daa" dirin&a sendiri disertai #e&a#inan )a!/a se"ua itu datan' dari Aa! SW, )ai# "eaui %erantara "au%un tan%a %erantara( Bai# "en+e"a se%erti suara &an' "asu# daa" tein'a atau%un ain&a( )( 9un'si /a!&u Wa!&u )erun'si "e")eri in*r"asi )a'i "anusia( Yan' di"a#sud "e")eri in*r"asi disini &aitu /a!&u "e")eri ta!u "anusia, )a'ai"ana $ara )erteri"a #asi! #e%ada u!an, "en&e"%urna#an a#a tentan' "ana &an' )a i# dan &an' )uru#, serta "en+eas#an %erin$ian u%a! dan !u#u"an &an' a#an di teri"a "anusia di a#!irat( Se)enarn&a /a!&u se$ara tida# an'sun' adaa! sen+ata &an' di)eri#an Aa! #e%ada Na)i N&a untu# "eindun'i diri dan %en'i#utn&a dari an$a"an *ran'*ran' &an' ta# "en&u#ai #e)eradaan&a( Dan se)a'ai )u#ti )a!/a )eiau adaa! utusan san' %en$i%ta &aitu Aa! SW( $( Ke#uatan /a!&u 1( Wa!&u ada #arena i+in dari Aa!, atau /a!&u ada #arena %e")erian Aa!( 2( Wa!&u e)i! $*nd*n' "eaui dua "u#+iat &aitu A-ur.an dan AsSunna!( :( Me")uat suatu #e&a#inan %ada diri "anusia( ;( Untu# "e")eri #e&a#inan &an' %enu! %ada !ati tentan' adan&a aa" '!ai)( <( Wa!&u turun "eaui %ara u$a%an na)ina)i( >( KEDUDUKAN WAHYU DAN AKAL DALAM ISLAM Kedudu#an antara /a!&u daa" isa" sa"asa"a %entin'( Karena isa" ta# a#an teri!at s e"%urna +i#a ta# ada /a!&u "au%un a#a( Dan #edua !a ini san'at )er%en'aru! daa" se'aa !a daa" isa"( Da%at dii!at daa" !u#u" isa", antar /a!&u dan a#a i)arat %en&ei")an'( Andai #eti#a !u#u" isa" )er)i$ara &an' identi# den'an /a!&u, "a#a a#a a#an se'era! "eneri"a dan "en'a")i #esi"%uan )a!/a !a terse)ut sesuai a#an suatu tinda#an &an' ter#ena !u#u" terse)ut(#arena sesun''u!n&a a#a dan /a!&u itu "e"ii#i #esa"aan &an' di)eri#an Aa! na"un #aau /a!&u !an&a *ran'*ran' tertentu &an' "enda%at#an&a tan%a se*ran'%un &an' "en'eta!u, dan a#a adaa! !adia! terinda! )a'i setia% "anusia &an' di)eri#an Aa!( Daa" Isa", a#a "e"ii#i %*sisi &an' san'at "uia( Mes#i de"i#ian )u#an )erartia#a di)eri #e)e)asan tan%a )atas daa" "e"a!a"i a'a "a( Isa" "e"ii#i aturan untu# "ene"%at#an a#a se)a'ai"ana "estin&a( Ba'ai"ana%un, a#a &an' se!at a#an seau $*$*# den'an s&ariat isa" daa" %er"asaa!an a%a%un( Dan Wa!&u )ai# )eru%a A 3ur.an dan Hadits )ersu")er dari Aa! SW, %ri)adi Na)i Mu!a""ad SAW &an' "en&a"%ai#an /a!&u ini, "e"ain#an %eranan &an' san'at %entin' daa" turunn&a /a!&u( Wa!&u ""eru%a#an %erinta! &an' )era#u u"u" atas seuru! u"at "anusia, tan%a"en'ena ruan' dan /a#tu, )ai# %erinta! itu disa"%ai#an daa" )entu# u"u" atau #!usus( A%a &an' di)a/a *e! /a!&u tida# ada &an' )ertentan'an den'an a#a, )a!#an ia se+aan den'an %rinsi%%rinsi% a#a( Wa!&u itu "eru%a#an satu #esatuan &an' en'#a%, tida# ter%isa!%isa!(Wa!&u itu "ene'a##an !u#u" "enurut #ate'*ri %er)uatan "anusia( )ai# %erinta! "au%un aran'an( Sesun''u!n&a /a!&u &an' )eru%a a3ur.an dan assunna! turun se$ara )eran'suran'sur daa" rentan' /a#tu &an' $u#u% %an+an'( Na"un tida# seau "endu#un' antara /a!&u dan a#a, #arena seirin' %er#e")an'an a"an a#a &an' se"estin&a "e"%er$a&ai /a!&u adaa! se)ua! anu'ra! dari Aa! ter!ada% *ran' &an' ter%ii!, ter#adan' "e"%ertan&a#an #easian /a!&u terse)ut( A%a#a! /a!&u itu )enar dari Aa! atau#a! !an&a %e"i#iran sese*ran' &an' )eran''a%an s"ua itu /a!&u( Se%erti %enda%at A)u ?a))ar )a!/a a#a ta# da %at "en'eta!ui )a!/a u%a! untu# suatu %er)uatan )ai# e)i! )esar dari %ada u%a! &an' ditentu#an untu# suatu %er)uatan )ai# ain, de"i#ian %ua a#a ta# "en'eta!ui )a!/a !#u"an untu# suatu %er)uatan )uru# e)i! )esar dari !u#u"an untu# suatu %er)uatan )uru# &an' ain( Se"ua itu !an&a da%at di#eta!ui den'an
%erantaraan /a!&u( A?u))ai )er#ata /a!&ua! &an' "en+eas#an %erin$ian !u#u"an dan u%a! &an' a#an di%er*e! "anusia di a#!irat( Karena Masaa! a#a dan /a!&u daa" %e"i#iran #aa" serin' di)i$ara#an daa" #*nte#s, &an' "ana#a! diantara #edua a#a dan /a!&u itu &an' "en+adi su")er %en'eta!uan "anusia tentan' u!an, tentan' #e/a+i)an "anusia )erteri"a #asi! #e%ada u!an, tentan' a%a &an' )ai# dan &an' )uru#, serta tentan' #e/a+i)an "en+aan#an &an' )ai# dan "en'!indari &an' )uru#( Ma#a %ara airan isa" "e"ii#i %enda%at sendirisendiri antra ain8 1( Airan Mu.taia! se)a'ai %en'anut %e"i#iran #aa" tradisi*na, )er%enda%at )a!/a a#a ""%un&ai #e"a"%uan "en'eta!ui e"%at #*nse% terse)ut( 2( Se"entara itu airan Maturidi&a! Sa"ar#and &an' +u'a ter"asu# %e"i#iran #aa" tradisi*na, "en'ata#an +u'a #e$uai #e/a+i)an "en+aan#an &an' )ai# dan &an' )uru# a #an "e"%un&ai #e"a"%uan "en'eta!ui #eti'a !a terse)ut( :( Se)ai#n&a airan As&.ari&a!, se)a'ai %en'anut %e"i#iran #aa" tradisi*na +u'a )er%enda%at )a!/a a#a !an&a "a"%u "en'eta!ui tu!an sedan'#an ti'a !a ainn&a, &a#ni #e/a+i)an )erteri"a #asi! #e%ada tu!an, )ai# dan )uru# serta #e/a+i)an "ea#sana#an &an' )ai# dan "en'!indari &an' +a!at di#eta!ui "anusia )erdasar#an /a!&u( ;( Se"entara itu airan Maturidia! Bu#!ara &an' +u'a di'**n'#an #edaa" %e"i#iran #aa" tradisi*na )er%enda%at )a!/a dua dari #ee"%at !a terse)ut &a#ni "en'eta!ui tu!an dan "en'eta!ui &an' )ai# dan )uru# da%at di#eta!ui dn'an a#a, sedan'#an dua !a ainn&a &a#ni #e/a+ia)an )erteri"a #asi! #e%ada tu!an serta #e/a+i)an "ea#sana#an &an' )ai# serta "enin''a#an &an' )uru# !an&a da%at di#eta!ui den'an /a!&u( Ada%un a&ata&at &an' di+adi#an dai *e! %a!a" Maturidi&a! Sa"ar#and dan Mu.taia!, dan tere)i! a'i untu# "en'uat#an %enda%at "ere#a adaa! surat As Sa+da!, surat A @ !*si&a! a&at 1 dan surat A A.r* a&at 1C<( Di sa"%in' itu, )u#u us!u i3i! )er)i$ara tentan' sia%a &an' "en+adi !a#i" atau %e")uat !u#u" se)eu" )i.sa! atau na)i diutus, "en+eas#an )a!/a Mu.taia! )er%enda%at %e")uat !u#u" adaa! a#a "anusia sendiri( dan untu# "e"%er#uat %enda%at "ere#a di%er'una#an dai a-ur.an surat Hud a&at 2;(Se"entara itu airan #aa" tradisi*na "n'a")i )e)era%a a&at A3ur.an se)a'ai dai daa" ran'#a "e"%er#uat %enda%at &an' "ere#a )a/a a&at a&at terse)ut adaa! a&at 1< surat A @ Isr* , a&at 1:; Surat a!a, a&at 16; Surat An @ Nisa dan a&at 1C surat A @ Mu#( Daa" "enan'ani !a terse)ut )a n&a# )e)era%a t*#*! den'an %enda%atn&a "e"a%ar#an !a!a &an' )er!u)un'an antara /a!&u dan a#a( Se%erti Harun Nasuti*n "en''u'at "asaa! daa" )eri#ir &an' diniain&a se)a'ai #e"unduran u"at isa" daa" se+ara!( Menurut )eiau &an' di%eru#an adaa! suatu u%a&a untu# "erasi*naisasi %e"a!a"an u"at isa" &an' diniai d*'"atis terse)ut, &an' "en&e)a)#an #e"unduran u"at isa" #arena #uran' "en'*%ti"a#an %*tensi a#a &an' di"ii#i( )a'i Harun Nasuti*n a'a"a dan /a!&u %ada !a#i#atn&a !an&a dasar sa+a dan tu'as a#a &an' a#an "en+eas#an dan "e"a!a"i a'a"a terse)ut( BAB III PENUUP A( Kesi"%uan Kesi"%uan dari "a#aa! #e*"%*# #a"i )a!/a A#a adaa! da&a %i#ir untu# "e"a!a"i sesuatu, &an' di daa"n&a terda%at #e"un'#inan )a!/a %e"a!a"an &an' dida%at *e! a#a )isa saa! +u'a )isa )enar( Wa!&u adaa! ir"an Aa! &an' disa"%ai#an #e%ada na)i N&a )ai# untu# dirin&a sendiri "au%un untu# disa"%ai#an #e%ada u"at( Pen'eta!uan adaa! !u)un'an su)+e# dan *)+e#, sedan'#an i"u adaa! %en'eta!uan &an' tea! teru+i se$ara i"ia! dan #e)enarann&a +eas( A#a dan /a!&u di'una#an untu# "enda%at#an i"u %en'eta!uan )a'i u"at "anusia( Antara a#a dan /a!&u terda%at ruan' di"ana #eduan&a da%at )erte"u dan )a!#an sain' )erintera#si dan terda%at ruan' di"ana #eduan&a !arus )er%isa!( Pada saat /a!&u "ere#*"endasi#an )er#e")an'n&a sains dan estarin&a )uda&a den'an "e")eri#an ruan' #e)e)asan untu# a#a a'ar )er%i#ir den'an dina"is, #reati dan ter)u#a, disanaa! terda%at ruan' )erte"u antara a#a dan /a!&u( Se!in''a !u)un'an antara a#a dan /a!&u tida# )ertentan'an a#an teta%i san'at )er#aitan antara &an' satu
den'an &an' ainn&a, )a!#an #eduaduan&a sain' "en&e"%urna#an(
BAB I ENDAHULUAN La$a# Belakan"
Allah men#iptakan manusia seagai makhluk yang penuh dengan kekurangan"Dalam semua sisi kehidupan, kekurangan yang melekat pada manusia menyeakan kemampuan yang dimiliki men$adi sangat teratas" Islam adalah agama yang sangat memperhatikan peran dan )ungsi akal se#ara optimal, sehingga akal di$adikan seagai standar seseorang dierikan ean takli) atau seuah hukum"" Islam ahkan men$adikan akal seagai salah satu diantara lima hal primer yang diperintahkan oleh syariah untuk di$aga dan dipelihara, dimana kemaslahatan dunia dan akhirat amat disandarkan pada ter$aga dan terpeliharanya kelima unsur terseut, yaitu7 agama, $iwa, akal, keturunan, dan harta" Agama menga$arkan dua $alan untuk mendapatkan pengetahuan" Pertama, melalui $alan wahyu, yakni melalui komunikasi dari (uhan kepadaTmanusia, dan kedua dengan $alan akal, yakni memakai kesan!kesan yang diperoleh pan#a indera seagai ahan pemikiran untuk sampai kepada kesimpulan" Pengetahuan yang diperoleh melalui wahyu diyakini seagai pengetahuan yang asolut, sementara pengetahuan yang diperoleh melalui akal diyakini seagai pengetahuan yang ersi)at relati), yang memerlukan pengu$ian terus menerus, mungkin enar dan mungkin salah ?Harun Nasution, 1SO7 18" B.
Rumusan Masalah
1" Apakah pengertian akal dan wahyuV 5" Apa landasan hukum akal dan wahyuV ;" Bagaimana huungan antara akal dan wahyuV C.
+u,uan
(u$uan disusunnya makalah ini untuk men$elaskan ahwa akal dan wahyu dalam kehidupan islam sangat penting akal dan wahyu yang digunakan ma%asid as!syari3ah atau maslahah yang menekankan ter$aminnya keutuhan hidup manusia, dua di antaranya adalah mewu$udkan ter$aganya al!>a%l ?intelle#t8, dan keyakinan ?ad!din8" Dalam hal ini wahyu merupakan sumer pengetahuan yang didasarkan kepada keimanan kepada Allah &'(" D. 1. 2. 3.
Man-aa$ enul%san
Agar kita dapat dapat mengetahui pengertian dari Akal dan wahyu" Agar dapat mengetaahui landasan hukum akal dan wahyu" Agar dapat mengetahui huungan akal dengan wahyu"
BAB II AKAL DAN WAHYU A! en"e#$%an Akal Dan Wahyu
Akal erasal dari kata Ara ?>a%al8"Dalam ahasa Indonesia orang iasa menyalinnya dengan pikir atau pikiran"adi ke$adian erakal, disalin dengan erpikir"*enurut ahasa Ara, arti akal mula!mula WmengikatX ?menahan8 dan WmemedakanX"Dalam rangka ini orang
menghuungkan, ahwa akal merupakan tenaga yang menahan diri makhluk yang memilikinya dari pada peruatan uruk atau $ahat, memedakannya dari makhluk!makhluk lain, karena tenaga akal itu dapat memedakan antara yang aik dan yang uruk"Umumnya akal dimaknakan seagai alat untuk erpikir, menimang uruk!aik atau merasakan segala peruahan keadaan, sehingga dapat mengamil man)aat daripadanya" Perkataan akal dalam ahasa asalnya mengandung pengertian diantaranya mengikat dan menahan, ia $uga mengandung arti mengerti, memahami dan er)ikir" Para ahli )ilsa)at dan ilmu kalam mengartikan akal seagai daya ?kekuatan, tenaga8"Untuk memperoleh pengetahuan, daya yang memuat seseorang dapat memedakan antara dirinya dengan orang lain, daya untuk mengastrakkan enda yang ditangkap oleh pan#a indera" Kata wahyu erasal dari kata ara +-./, dan al!wahy adalah kata asli Ara dan ukan pin$aman dari ahasa asing, yang erarti suara, api, dan ke#epatan"Dan ketika Al!'ahyu erentuk masdar memiliki dua arti yaitu tersemunyi dan #epat" oleh sea itu wahyu sering diseut seuah pemeritahuan tersemunyi dan #epat kepada seseorang yang terpilih tanpa seorangpun yang mengetahuinya" &edangkan ketika erentuk ma)3ul wahyu Allah terhadap Nai!Nya ini sering diseut Kalam Allah yang dierikan kepada Nai *enurut *uhammad Aduh dalam 6isalatut (auhid erpendapat ahwa wahyu adalah pengetahuan yang di dapatkan oleh seseorang dalam dirinya sendiri disertai keyakinan ahwa semua itu datang dari Allah &'(, aik melalui perantara maupun tanpa perantara" Baik men$elma seperti suara yang masuk dalam telinga ataupun lainya"012 B! Landasan Hukum akal dan (ahyu
Kedudukan Akal Dalam &yariYat Islam"&yariYat Islam memerikan nilai dan urgensi yang amat penting dan tinggi terhadap akal manusia" Itu dapat dilihat seagai erikut7 Allah suhanahu waYtaYala hanya menyampaikan kalam!Nya ?)irman!Nya8 kepada orang! 1. orang yang erakal, karena hanya mereka yang dapat memahami agama dan syariYat!Nya" Allah suhanahu waYtaYala er)irman7 Artinya:"Dan kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rohmat dari kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai fikiran". (Q. haad (!): #!). Akal merupakan syarat yang harus ada dalam diri manusia untuk mendapat takli) ?ean 2.
kewa$ian8 dari Alloh suhanahu waYtaYala" Hukum!hukum syariYat tidak erlaku agi mereka yang tidak mempunyai akal" Dan diantaranya yang tidak menerima takli) itu adalah orang gila karena kehilangan akalnya" 6osulullah ersada7 \ ] ^_` \ b c - ^ f ^ F\ \ \./ Z[ ./ 7 J \ ^` \ j \ \ \ G \ `q Z "$ena (%atatan pahala dan dosa) diangkat (dibebaskan) dari tiga golongan& diantaranya: orang gila samapai dia kembali sadar (berakal)". ('. Abu Daud: #* dan +asa,i: /0). Allah suhanahu waYtaYala men#ela orang yang tidak menggunakan akalnya" *isalnya 3.
#elaan Allah suhanahu waYtaYala terhadap ahli neraka yang tidak menggunakan akalnya7 Allah suhanahu waYtaYala er)irman7 Artinya:"Dan mereka berkata: "ekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) nis%aya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala". (Q. 1. Al 2ulk 34: /1)
Dan Allah suhanahu waYtaYala men#ela orang!orang yang tidak mengikuti syariYat dan petun$uk Nai!Nya" Allah suhanahu waYtaYala er)irman7
Artinya:"Dan apabila dikatakan kepada mereka: "5kutilah apa yang 6elah diturunkan Allah&" mereka menja7ab: "(6idak)& tetapi kami 'anya mengikuti apa yang 6elah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga)& 7alaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun& dan tidak mendapat petunjuk8". (Q. 11*. Al 9aarah 3*4: /1).
<" Penyeutan egitu anyak proses dan aktiMitas kepemikiran dalam Al!:urYan, seperti tadaur, ta)akkur, taYa%uul dan lainnya" &eperti kalimat ZLaYallakum ta)akkarunZ ?mudah!mudahan kalian er)ikir8 atau ZA)alaa (aY%iluunZ ?apakah kalian tidak erakal8, atau ZA)alaa 4atadaarunal :urYanZ ?apakah mereka tidak merenungi isi kandungan Al!:urYan8 dan lainnya" =" Al!:urYan anyak menggunakan penalaran rasional" *isalnya ayat!ayat erikut ini7 Artinya:"2aka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran8 kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Alloh& tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya". (Q. An +isaa, 31#4: *)
O" Islam men#ela ta%lid yang mematasi dan melumpuhkan )ungsi akal"Allah suhanahu waYtaYala er)irman7
Artinya:"Dan apabila dikatakan kepada mereka: "5kutilah apa yang 6elah diturunkan Alloh&" mereka menja7ab: "(6idak)& tetapi kami 'anya mengikuti apa yang 6elah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga)& 7alaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun& dan tidak mendapat petunjuk8". (Q. Al 9aarah 3*4: /1)
Islam memu$i orang!orang yang menggunakan akalnya dalam memahami dan mengikuti keenaran" Allah suhanahu waYtaYala er)irman7 Artinya:"Dan orang-orang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembah- nya dan kembali kepada Allah& bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hambahamba-Ku.
umar 3!?4: /-/)
Adapun wahyu dalam hal ini yang dapat dipahami seagai wahyu langsunng ?al!:ur3an8 ataupun wahyu yang tidak langsung ?al!&unnah8, kedua!duanya memiliki )ungsi dan kedudukan yang sama meski tingkat akurasinya ereda karena diseakan oleh proses pemukuan dan pemakuannya" Kalau al!:ur3an langsung ditulis semasa wahyu itu diturunkan dan diukukan di masa awal islam, hanya eerapa waktu setelah 6osul Allah wa)at ?masa Khali)ah Au Bakar8, sedangkan al!hadis atau al!&unnah aru diukukan pada aat kedua hi$rah ?masa Khali)ah Umar in Adul A9i98, oleh karena itu )ungsi dan kedudukan wahyu dalam memahami Islam adalah7 1" 'ahyu seagai dasar dan sumer pokok a$aran Islam" &eluruh pemahaman dan pengamalan a$aran Islam harus diru$ukan kepada al!:ur3an dan &unnah"Dengan demikian dapat dipahami ahwa pemahaman dan penngamalan a$aran Islam tanpa meru$uk pada al!%uran dan al!sunnah adalah omong kosong" 5" 'ahyu seagai landasan etik" Karena wahyu itu akan di)ungsikan iala akal di)ungsikan untuk memahami, maka akal seagai alat untuk memahami islam ?wahyu8 harus diiminng oleh wahyu itu sendiri agar hasil pemahamannya enar dan pengamalannya pun men$adi enar" Akal tidal oleh menyimpang dari prinsip etik yang dia$arkan oleh wahyu" Kedudukan wahyu terhadap akal manusia adalah seperti #ahaya terhadap indera penglihatan manusia"" leh karena itulah, Alloh &'( menurunkan wahyu!Nya untuk memiming manusia agar tidak tersesat"Di dalam keteratasannya!lah akal manusia men$adi mulia" &ealiknya, ketika ia melampaui atasnya dan menolak mengikuti imingan wahyu maka ia akan tersesat"
*eletakkan akal dan wahyu se#ara )ungsional akan leih tepat diandingkan struktural, karena agaimanapun $uga akal memiliki )ungsi seagai alat untuk memahami wahyu, dan wahyu untuk dapat di$adikan petun$uk dan pedoman kehidupan manusia harus meliatkan akal untuk memahami dan men$aarkan se#ara praktis"
*! Hu&un"an an$a#a Akal dan Wahyu
Akal adalah potensi erharga yang dierikan Allah &'( hanya kepada manusia, anugerah terseut dierikan Allah &'( untuk memekali manusia yang mengeman misi penting men$adi khali)ah )il ardi, dengan kata lain manusia seagai duta ke#il Allah &'(" Akal melamangkan kekuatan manusia" Karena akallah manusia mempunyai kesanggupan untuk memenaklukan kekuatan mahkluk lain di sekitarnya" Bertamah tinggi akal manusia, ertamah tinggilah kesanggupanya untuk mengalahkan mahluk lain" Bertamah rendah akal manusia, ertamah rendsh pulalah kesanggupanya menghadapi kekuatan!kekuatan lain terseut" &alah satu )okus pemikiran Harun Nasution adalah Huungan Antara Akal dan 'ahyu"Ia men$elaskan ahwa huungan antara akal dan wahyu sering menimulkan pertanyaan, tetapi keduanya tidak ertentangan" Akal mempunyai kedudukan yang tinggi dalam Al!:ur3an" Dalam pemikiran islam, aik diidang )ilsa)at, ilmu kalam apalagi ilmu )i%h, akal tidak pernah mematalkan wahyu" Akal tetap tunduk pada wahyu"Akal dipakai untuk memahami teks wahyu dan tidak untuk menentang wahyu" 4ang ertentangan adalah pendapat akal ulama tertentu dengan pendapat akal ulama lain" Dengan adanya akal manusia mampu melaksanakan tugas terseut dengan aik, dan dapat menemukan keenaran yang hakiki seagaimana pendapat *u3ta9ilah yang mengatakan segala pengetahuan dapat diperoleh dengan akal, dan kewa$ian!kewa$ian dapat diketahui dengan pemikiran yang mendalam sehingga manusia seetulnya ada wahyu atau tidak tetap wa$i ersyukur kepada Allah &'(, dan manusia wa$i mengetahui aik dan uruk indah dan $elek ahkan manusia wa$i mengetahui (uhan dengan akalnya walaupun wahyu elum turun"052 *enurut 2u@ta=ilah, seluruh pengetahuan dapat diperoleh melalui akal, termasuk mengetahui adanya (uhan dan kewa$ian eriadah kepada (uhan" Au Hu9ail, menegaskan ahwa meskipun wahyu tidak turun, maka manusia tetap wa$i eriadah kepada (uhan, sesuai dengan pengetahuannya tentang (uhan" Begitu $uga dengan keaikan dan keurukan $uga dapat diketahui melalui akal"ika dengan akal manusia dapat mengetahui aik dan uruk, maka dengan akal $uga manusia harus tahu ahwa melakukan keaikan itu adalah wa$i, dan men$auhi keurukan $uga wa$i" *enurut Asy@ariyah, pertama semua kewa$ian manusia hanya dapat diketahui melalui wahyu" ika wahyu tidak turun, maka tidak ada kewa$ian ?takli)8 agi manusia"Karena akal tidak mampu memuat kewa$ian terseut, terutama kewa$ian eriadah pada (uhan, dan kewa$ian melakukan yang aik serta kewa$ian men$auhi yang uruk" Adapun erkaitan dengan mengetahui (uhan, Asy3ariyah sepakat dengan *u3ta9ilah yaitu dapat diketahui melalui akal"&edangkan mengetahui aik dan uruk, akal tidak mampu, karena si)at aik dan uruk sangat terkait dengan syari3at" &esuatu diseut aik, $ika dapat pu$ian syari3at, dan dianggap uruk $ika dike#am oleh syari3at" Karena pu$ian dan ke#aman ersumer dari wahyu, maka sesuatu dapat dikatakan aik atau uruk $uga melalui wahyu"0;2
BAB III ENU+U
A" Kesimpulan Kesimpulan dari makalah kelompok kami ahwa Akal adalah daya pikir untuk memahami sesuatu, yang di dalamnya terdapat kemungkinan ahwa pemahaman yang didapat oleh akal isa salah $uga isa enar"'ahyu adalah )irman Allah yang disampaikan kepada nai!Nya aik untuk dirinya sendiri maupun untuk disampaikan kepada umat"Pengetahuan adalah huungan su$ek dan o$ek, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang telah teru$i se#ara ilmiah dan keenarannya $elas" Akal dan wahyu digunakan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan agi umat manusia"Antara akal dan wahyu terdapat ruang dimana keduanya dapat ertemu dan ahkan saling erinteraksi dan terdapat ruang dimana keduanya harus erpisah"Pada saat wahyu merekomendasikan erkemangnya sains dan lestarinya udaya dengan memerikan ruang keeasan untuk akal agar erpikir dengan dinamis, kreati) dan teruka, disanalah terdapat ruang ertemu antara akal dan wahyu" &ehingga huungan antara akal dan wahyu tidak ertentangan akan tetapi sangat erkaitan antara yang satu dengan yang lainnya, ahkan kedua!duanya saling menyempurnakan" B" &aran &eagai umat islam kita harus selalu menggali ilmu pengetahuan yang erguna agi umat manusia" Dan agar kita dapat mengaplikasikan ilmu yang di peroleh untuk kepentingan dan kemaslahatan umat manusia dan men$adikan Al :uran dan Al &unnah seagai pegangan hidup karena keduanya merupakan sumer ilmu yang paling utama" Demikian makalah ini kami uat dan sampaikan kepada pema#a sekalian"*akalah ini diuat ukan semata mata dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah, pada akhirnya kami erharap agar makalah ini dapat erman)aat serta menamah wawasan agi kita semua" DA'+AR US+AKA
Ahmad, *uhammad" 6auhid 5lmu kalam" Bandung7 Pustaka &etia" 1S" Ananda Ar)a, aisar" ilsafat 'ukum 5slam" Bandung7 ipta Pustaka *edia Perintis" 5vvR" D$amil, athurrahman" ilsafat 'ukum 5slam" akarta7 Logos 'a#ana Ilmu" 1" Nasution, Harun" Akal Dan Bahyu Dalam 5slam" akarta7 UI Press" 1SO" 6o9ak, Adul" 6osihon Anwar" 5lmu kalam" Bandung7 Pustaka &etia" 5vv1" )ile7TTTD7T)oto5vdi5vkampusThuungan5vantara5vakal5vdan5vwahyu"htm
AKAL DAN WAHYU DALAM ISLAM
A. Pendahuluan
Di dalam ajaran agama yang diwahyukan ada dua jalan untuk memperoleh pengetahuan, pertama, jalan wahyu dalam arti komunikasi dari Tuhan kepada manusia, dan kedua jalan akal, yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia, dengan memakai kesan-kesan yang diperoleh panca indera sebagai bahan pemikiran untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan. Pengetahuan yang dibawa wahyu diyakini bersifat absolut dan mutlak benar, sedang pengetahuan yang diperoleh melalui akal bersifat relatif, mungkin benar dan mungkin salah.
Makalah ini akan mencoba membahas kedua hal tersebut. ebuah topik pembahasan yang sarat dengan dialektika para ulama, baik yang terdahulu hingga kini! sebuah telaah sederhana guna mencoba memahami pemikiran-pemikiran ulama terdahulu yang telah terlebih dahulu hanyut dalam perdebatan panjang.
". Definisi Akal dan #ahyu
$ata akal yang sudah menjadi kata %ndonesia, berasal dari kata Arab al-aql yang dalam bentuk kata benda, berlainan dengan al-wahy, tidak terdapat dalam Al-&uran. Al&uran hanya membawa bentuk kata kerjanya ‘aqaluh dalam ' ayat, ta’qilun () ayat, na’qil ' ayat,ya’qiluha ' ayat dan ya’qilun (( ayat. $ata-kata itu datang dalam arti faham dan mengerti. $amus bahasa Arab Lisan Al-‘Arab menjelaskan bahwa al-‘aql berarti al-hijr menahan danal-‘aqil ialah orang yang menahan diri dan mengekang hawa nafsu. eterusnya diterangkan pula bahwa al-‘aql mengandung arti kebijaksanaan, al-nuha, lawan dari lemah pikiran, al-humq. elanjutnya disebut bahwa al-‘aql juga mengandung arti kalbu, al-qalb.
Arti asli dari kata ‘aqala kelihatannya adalah mengikat dan menahan dan orang yang ‘aqil di jaman jahiliah, yang dikenal dengan hamiyyah atau darah panasnya, adalah orang yang dapat menahan amarahnya dan oleh karenanya dapat mengambil sikap dan tindakan yang berisi kebijaksanaan dalam mengatasi masalah yang dihadapinya.*'+
Dalam pemahaman Profesor %utsu arun /asution, '0123, kata ‘aql di jaman jahiliah dipakai dalam arti kecerdasan praktis practical intelligence3 yang dalam istilah psikologi mpdern disebut kecakapan memecahkan masalah problem-solving capacity3. 4rang berakal, menurut pendapatnya adalah, orang yang mempunyai kecakapan untuk menyelesaikan masalah, setiap kali ia dihadapkan dengan problema dan selanjutnya dapat melepaskan diri dari bahaya yang ia hadapi. $ebijaksanaan praktis serupa ini amat dihargai oleh orang Arab jaman jahiliah.*(+
#ahyu sendiri berasal dari kata Arab al-wahy, dan al-wahy adalah kata asli Arab dan bukan kata pinjaman dari bahasa asing. $ata itu berarti suara, api dan kecepatan. Di samping itu ia juga mengandung arti bisikan, isyarat, tulisan dan kitab. AlWahyselanjutnya mengandung arti pemberitahuan secara tersembunyi dan dengan cepat. Tetapi kata itu lebih dikenal dalam arti 5apa yang disampaikan Tuhan kepada nabi-nabi6.
Dalam kata wahyu dengan demikian terkandung arti penyampaian sabda Tuhan kepada orang pilihan/ya agar diteruskan kepada umat manusia dalam perjalanan hidupnya baik di dunia ini maupun di akhirat nanti. Dalam %slam wahyu atau sabda Tuhan yang disampaikan kepada /abi Muhammad A# terkumpul semuanya dalam Al-&uran.*7+
8. $edudukan Akal dan #ahyu dalam Teologi %slam
Teologi sebagai ilmu yang membahas soal ketuhanan dan kewajiban-kewajiban manusia terhadap tuhan, memakai akal dan wahyu dalam memperoleh pengetahuan tentang kedua hal tersebut. Akal, sebagai daya berpikir yang ada dalam diri manusia, berusaha keras untuk sampai kepada diri Tuhan, dan wahyu sebagai pengkhabaran dari alam metafisika turun kepada manusia dengan keterangan-keterangan tentang Tuhan dan kewajiban-kewajiban manusia terhadap Tuhan.
"anyak terdapat dalam buku-buku klasik tentang ilmu kalam yang membahas persoalan akal dan wahyu, keduanya terkait dengan dua masalah pokok yang masing-masing bercabang dua. Masalah pertama ialah soal mengetahui Tuhan dan masalah kedua soal baik dan jahat. Masalah pertama bercabang menjadi mengetahui Tuhan dan kewajiban mengetahui Tuhan yang dalam istilah Arab disebut husnul ma’rifah Allah dan wuju ma’rifah Allah.*)+ $edua cabang dari masalah kedua ialah9 mengetahui baik dan jahat, dan kewajiban mengerjakan perbuatan baik dan kewajiban menjauhi perbuatan jahat atauma’rifah i’tinaq al-hasan wa ijtinab al-qabih, yang disebut al-tahsin wa al-taqbih. *:+
ederhananya seperti ini9 '. Dapatkah akal mengetahui adanya Tuhan; (. $alau ya, dapatkah akal mengetahui kewajiban berterimakasih kepada Tuhan; 7. Dapatkah akal mengetahui apa yang baik dan apa yang jahat; ). $alau ya, dapatkah akal mengetahui bahwa wajib bagi manusia berbuat baik dan wajib baginya menjauhi perbuatan jahat;
Polemik yang terjadi antara aliran-aliran teologi %slam yang bersangkutan ialah9 yang manakah di antara keempat masalah itu yang dapat diperoleh melalui akal dan mana melalui wahyu; Masing-masing aliran memberikan jawaban-jawaban yang berlainan.
$aum Mu
=elas bahwa antara Mu
$amu Maturidiah amarkand memberi jawaban yang lain terhadap ke-empat pertanyaan di atas. "agi mereka hanya satu, yaitu kewajiban berbuat baik dan menjauhi perbuatan jahat, yang tidak dapat diketahui oleh akal. Akal dapat mengetahui adanya Tuhan, wajibnya manusia berterima kasih kepada Tuhan dan kebaikan serta kejahatan.
$aum Maturidiah "ukhara tidak sefaham dengan amarkand dalam hal ini. "agi "ukhara hanya pengetahuan-pengetahuan yang dapat diperoleh akal. Adapun kewajiban-kewajiban, itu wahyulah yang menentukannya. =adi yang dapat diketahui akal hanya dua dari ke-empat masalah di atas, yaitu adanya Tuhan dan kebaikan serta kejahatan.
=ika diadakan perbandingan antara ke-empat golongan ini akan dijumpai bahwa dua aliran memberi daya kuat kepada akal, aliran Muraian di atas menunjukkan bahwa akal mempunyai kedudukan terkuat dalam pendapat Mu
$alau demikian peranan akal dalam soal keagamaan, timbul pertanyaan9 apa jadinya fungsi wahyu; Pertanyaan ini terutama dihadapkan kepada golongan Mu
Akal dalam pendapat Mumpamanya akal dapat mengetahui kewajiban manusia berterima kasih kepada Tuhan, tetapi tidak dapat mengetahui cara dan perinciannya. #ahyulah yang menjelaskan cara dan perincian kewajiban tersebut yaitu dalam bentuk salat lima kali sehari. @akat sekali setahun, puasa sebbulan setahun dan haji sekali seumur hidup.
elanjutnya tidak semua kebaikan dan kejahatan dapat diketahui akal. Akal, kata %bnu Abi asyim, seorang tokoh Mumpamanya akal mengatakan bahwa meotong binatang adalah perbuatan tidak baik. Tetapi wahyu turun menjelaskan bahwa menyembelih binatang untuk keperluan-keperluan tertentu, seperti memperingati peristiwa keagamaan bersejarah, memperkuat tali persahabatan dengan tetangga dan menunjukkan rasa kasih sayang kepada fakir miskin, adalah baik.
ejalan dengan pendapat ini kaum Mu
#ahyu turun, di samping untuk hal-hal di atas, juga untuk memberi penjelasan tentang perincian hukuman dan upah untuk memberi penjelasan tentang perincian hukuman dan upah yang akan diterima manusia kelak di akhirat. Al-&adi ?Abd Al-=abbar menegaskan bahwa akal tidak dapat mengetahui besar kecilnya pahala di surge dan hukuman di neraka nanti. Menurut Al-=ubba<% wahyulah yang menjelaskan semua itu.
=elas kiranya bahwa kaum Mu
"agi mereka hanya wahyulah yang dapat menentukan wajibnya bagi manusia sebagai makhluk untuk berterimakasih kepada sang Pencipta, hanya wahyulah yang dapat menentukan perbuatan mana yang baik dan mana yang buruk dan hanya wahyulah yang dapat mewajibkan orang berbuat baik dan mewajibkannya menjauhi perbuatan jahat. Akal tidak mempunyai peranan dalam hal-hal ini. "agi Asy
Pandangan berbeda-beda terhadap akal dan wahyu sebagai diuraikan di atas membawa perbedaan pula dalam pendapat-pendapat teologi dari aliran itu. Akal melambangkan kekuatan manusia. $arena akalnyalah maka manusia mempunyai kesanggupan untuk menaklukkan kekuatan makhluk lain di sekitarnya. "ertambah tinggi akal manusia bertambah tinggi kesanggupannya untuk mengalahkan kekuatankekuatan makhluk lain itu. bertambah lemah kekuatan akal manusia bertambah rendah kesanggupannya menghadapai kekuatan-kekuatan lain tersebut.
ejalan dengan uraian ini, maka manusia dalam pandangan Mu
Dalam perbandingan teologi memang dikenal bahwa Mu
$aum Mu
$aum Asympamanya ayat9 5'uhan mencipta!an !amu an perbuatan !amu.6 &, 79023
$arena dianggap akal manusia mempunyai daya besar, diperbandingkan dengan anggapan Al-Asyhan ditafsirkan menjadi esensi Tuhan dan tangan Tuhan menjadi kekuasaan Tuhan. Asy
Demikian juga terdapat perbedaan dalam pendapat-pendapat aliran-aliran itu tentang kekuasaan, kehendak, keadilan Tuhan, perbuatan-perbuatan dan sifat-sifat Tuhan.*+ Perlu ditegaskan bahwa semua aliran teologi ini dalam memperkuat pendapat mereka masing-masing, di samping membawa argumen-argumen rasional, juga membawa ayatayat Al-&uran dianggap belum cukup kuat. Demikian juga semua aliran itu, termasuk Mu
lafdi sedang penafsiran Mu
AKAL DAN WAHYU Allah SWT Sang Pencipta Alam dengan sifat kasih dan saang!Na mengan"ge#ahkan $hidaah% kepada sem"a makhl"k!Na dalam &e#&agai &ent"k' ("hammad A&d"h dalam Tafsi# Al!(ana# menatakan &ah)a hidaah ang di&e#ikan Allah kepada sem"a makhl"k! Na it" dalam lima &ent"k* hidaah al!)i+dan ata" hidaah al!ilham ,instink-nal"#i.- hidaah al!ha)as ,inde#a.- hidaah al!/a0l ,akal #asi.- hiadaah al!)ahi ,)ah"-agama.- hidaah al! ta)0 ata" al!ma3"nah ,pe#tlngan spntan da#i Allah dan ses"ai dengan kehendak T"han dan #encana man"sia.' Ada d"a pet"n+"k ang di&e#ikan Allah kepada man"sia &e#kaitan dengan pe#an dan t"gasna se&agai ham&a dan khalifah dim"ka &"mi- akni hidaah al!/a0l dan hidaah al!)ahi' Hidaah al!/a0l ,akal #asi. melekat pada di#i man"sia- se&agai ptensi- sa#ana &e#ki#- memahami mengka+i se#ta me#"m"skanmem"t"skan ses"at" "nt"k kese+ahte#aan hid"pna' Sedang hidaah al!)ahi dian"ge#ahkan Allah kepada man"sia melal"i pa#a na&i dan #as"l!Na memal"i #isalah mengenai hid"p dan kehid"pan man"sia' A. Pengertian Akal dan Wahyu
Akal &e#asal da#i &ahasa A#a& /a0ala!a30il"3 ang memilki &anak makna' Dalam kam"s A#a& di+elaskan &ah)a /a0ala memilki makna ad#aka ,mencapai- mengetah"i.- fahima ,memahami.- tada&&a#a )a tafakka#a ,me#en"ng dan &e#ki#.' Kata al!/a0l" se&agai mashda# ,aka# kata. +"ga memilki a#ti n"#"n #"hani"n &ihi t"d#ik" al! nafs" ma la t"d#ik"h" &i al!ha)as- akni cahaa #"hani ang denganna sese#ang dapat mencapai- mengetah"i ses"at" ang tidak dapat dicapai leh inde#a' Al!a0l +"ga dia#tikan dengan al!0a&l ,hati n"#ani ata" hati san"&a#i.' Sedangkan kata al!/a0il se#ing dig"nakan "nt"k mene&"tkan man"sia- ka#ena man"sialah ang &e#akal' (akhl"k man"sia dise&"t ghai# al!/a0il ,makhl"k tak &e#akal.' Nam"n /a0il dig"nakan &agi man"sia de)asa!&aligh- akni #ang ang telah mamp" memahami apa ang telah men+adi ke)a+i&anna- mamp" mem&edakan ang ha00 dan &atil' Al!/a0il sinnim dengan al!fahim ,#ang ang paham.- al!hakim ,#ang ang &i+aksana- ahl"l hikmah.- al!/alim ,#ang ang &e#ilm"- mengetah"i.' Atas &e&e#apa penge#tian diatas ang dimaks"d akal dalam pem&ahasan St"di 5slam ini adalah daa &e#piki# ang te#dapat dalam +i)a man"sia- daa ang dimiliki man"sia "nt"k mempe#leh pengetah"an dengan mempe#hatikan alam sekita#na' Adap"n kata )ah" &e#asa da#i &ahasa A#a& al!)ah" ang memiliki a#ti s"a#a- apikecepatan' Al!)ah" +"ga se#ing dia#tikan &isikan- isa#at- t"li san dan kita&' B. Istilah Akal dan Wahyu dalam Al-Qur’an
Kata al!/a0l" dalam &ent"k kata &enda ,masda#. tidak te#dapat al!6"#3an hana mem"at dalam &ent"k kata ke#+ana ,3il .ait" kata /a0al"h dalam 1 aat- ta /0il"n dalam 24 aat-
na30il dalam 1 aat- a 30il"ha 1 aat dan a /0il"n 22 aat' Kata!kata it" dalam a#ti faham dan menge#ti- se&agai cnth dapat dise&"t aat!aat &e#ik"t * 789:;< =>? @8:B C E;F G I8J< =M :O QR 78;9< = V<J 7CR E? =X O8< 7Z 78;9[\JZ ,6*S'al!&a0a#ah2*]^.$Apakah kam" masih mengaha#apkan s"paa me#eka pe#caa kepadam"- padahal seglngan da#i me#eka mendenga# #man Allah- lal" me#eka meng"&ahna setelah me#eka memahaminadan me#eka se&enana mengetah"i% _8``:O ``9;b GX? CFO 9;b CIJ CF 78;9< 7O ?Z CF 78:;< _8: = 78X\J jO J O?< =:JZ ?EO J \O ,6*S'al!Ha++22*4. Da#i &e&e#apa aat di atas me)akili kata k"nci ang memiliki aka# kata sama kata akalmen"n+"kkan &e&e#apa makna se&agai &e#ik"t* 1' Kata Akal dapat dia#tikan dengan memahami- menge#ti- &e#ki#- memiki#kan dan me#en"ngkan' 2' D#ngan dan &ahkan keha#"san man"sia "nt"k mengg"nakan akal- piki#anpemahaman- pe#en"ngan dalam menghadapi dan memecahkan &e#&agai pe#salan' ' (a#ta&at man"sia ditent"kan leh pengg"naan akal piki#anna dalam menghadapi ses"at"' (e#eka ang tidak mengg"nakan akal dan hati n"#anina ang t#i tidak "&ahna sepe#ti he)an sa+a- &ahkan le&ih sesat lagi' 4' Akal me#"pakan k"nci "nt"k mendapatkan pengetah"an- &aik pengetah"an- ang &e#s"m&e# da#i fenmena penciptaan, al!aat al!ka"niah. ma"p"n ang &e#s"m&e# da#i fenmena )ah" ,al!aat al!0a)liah. Kata!kata ang &e#h"&"ngan dengan kata al!/a0l- sepe#ti al!0al&- fa0iha- tafa00ahatafakka#a- tada&&a#a- taoakka#a- /alima dan naoha#a' Kata )ah" dan tash#if ,penis&ahan.!na dalam Al!0"#3an m"nc"l se&anak ] kali' Dilihat da#i segi maknana dapat dikelmpkkan se&agai &e#ik"t* 1' Wah" dalam a#ti #man Allah ang disampaikan kepada Na&i dan qas"l!Na- ang &e#"pa #isalahata" kita& s"ci' 2' Wah" dalam a#ti #man ,pem&e#itah"an. Allahkepada Na&i dan qas"l!Na "nt"k mengantisipasi kndisi dan tantangan t"gasna' ' Wah" dalam a#ti insthink ata" n"#ani ata" ptensi dasa# ang di&e#ikan Allah kepada makhl"kna' 4' Wah" dalam a#ti pem&e#ian ilm" dan hikmah' ^' Wah" dalam a#ti ilham ata" pet"n+"k Allah kepada man"sia dalam &ent"k int"isi ata" inspi#asi dan &isikan hati'
C. Kedudukan dan Fungsi Akal dan Wahyu dalam Memahami Islam
D#ngan pengg"anaan akal dalam Al!6"#3an dikem"kakan c"k"p &anak- dengan penekanan &ah)a pengg"naan akal adalah me#"pakan &a#mete# &agi ke&e#adaan man"sia' Unt"k it"lah Al!6"#3an mem&e#ikan t"nt"nan tentang pengg"naan akal dengan mengadakan pem&agian t"gas dan )ilaah ke#+a piki#an dan 0l&"' Daa piki# man"sia men+angka" )ilaah sik dan masalah!masalah ang #elatif- sedangkan 0al&" memiliki keta+aman "nt"k menangkap makna!makna ang &e#sifat metasik dan m"tlak' rleh ka#enana- dalam h"&"ngan dengan "paa memahami 5slam- akal memiliki ked"d"kan dan f"ngsi se&agai &e#ik"t* 1' Akal se&agai alat ang st#ategis "nt"k meng"ngkap dan mengetah"i ke&ena#an ang te#kand"ng dalam Al!6"#3an dan S"nnah qas"l- di mana ked"ana adalah s"m&e# "tama a+a#an 5slam' 2' Akal me#"pakan ptensi dan mdal ang melekat pada di#i man"sia "nt"k mengetah"i maks"d!maks"d ang te#cak"p dalam penge#tian Al!6"#3an dan S"nnah qas"l' ' Akal +"ga &e#f"ngsi se&agai alat ang dapat menangkap pesan dan semangat Al! 6"#3an dan S"nnah "nt"k di+adikan ac"an dalam mengatasi dan memecahkan pe#salan "mat man"sia dalam &ent"k i+tihad' "ngsi dan Ked"d"kan Wah" dalam memahami 5slam* 1' Wah" se&agai dasa# dan s"m&e# pkk a+a#an 5slam' Sel"#"h pemahaman dan pengamalan a+a#an 5slam ha#"s di#"+"kkan kepada Al!6"#3an dan S"nnah' Dengan demikian dapat dipahami &ah)a pemahamn dan pengamalan 5slam tanpa me#"+"k kepada Al!6"#3an dan al!S"nnah adalah mng ksng' 2' Wah" se&agai landasan etik' Ka#ena )ah" it" akan dapat &e#f"ngsi &ila akal dif"ngsikan "nt"k memahami- maka akal se&agai alat "nt"k memahami 5slam ,)ah". ha#"s di&im&ing leh )ah" it" sendi#i aga# hasil pemahamanna &ena# dan pengamalanna p"n men+adi &ena#' Akal tidak &leh menimpang da#i p#insip!p#insip etik ang dia+a#kan leh )ah"' D. Akal dan Wahyu : Presekti! "u#uan Pen$itaan Manusia
Dalam ka+ian lss- s"&+ek ang mencimta segala ang ada , ma"+"dat. di se&"t t"hansementa#a segala ang ada se&agai &+ek penciptaan Na di se&"t alam' Alam me#"pakan Tanda tanda t"han ' Al! 0"#3an se&agai #man t"han mene&"tkan * Akan kami t"n+"kkan Tanda tanda kamidi +agat #aa dan di dalam di#i me#eka sendi#i ,man"sia. ,6S "shshilat ,41.*^.' (an"sia adalah salah sat" makhl"k ciptaan T"han ang ada di alam semesta ini' (an"sia adalah makhl"k d"a dimensi' Disat" pihak dia te#&"at da#i tanah ang men+adikanna makhl"k sik- dan di pihak lain dia +"ga makhl"k sepi#it"al ka#ena- men"#"t Al! 6"#3an ,6S Al! Hi+# ,1^.*2u-dan Shad ,.* ]2.- telah diti"pkan ke dalamna #"h da#i T"han' 1. Manusia Sebagai Puncak (Tujuan Akhir) Penciptaan Alam
Dalam knteks t"+"an akhi# penciptaan alam - maka sel"#"h isi alam adalah "nt"k man"sia i&a#at sel"#"h aka#- &atang dan da"n pisang dipe#siapkan "nt"k &"ahna' Sedangkan dalam knteks p"ncak penciptaan alam - man"sia seca#a &ilgis adalah makhl"k ang paling lengkap dan paling canggih- dalam penge#tian mengand"ng sem"a "ns"# ang ada dalam ksms - m"lai "ns"# "ns"# mine#al - t"m&"h!t"m&"han - he)an hingga "ns"#!"ns"# khas man"sia it" sendi#i ang me#"pakan daa daana ang istime)a'
Kh"s"s tentang pengind#aan - 5&n Sina - se#ang pemiki# islam klasik- mempe#kenalkan ind#a!ind#a &atin di samping ind#a!ind#a lahi# ang kita kenal * Ke&et"lan ada lima- sehingga dapat dise&"t panca ind#a &atin' Kelima ind#a &atin it" adalah ,1. ind#a &e#sama ,2. daa #etentif ,. daa ima+inasi ,4. daa estimatif ,^. daa mem#i ' 2. Tujuan Penciptaan Manusia
Dengan daa! daa ang dimilikina se&agai p"ncak penciptaan alam- te#nata man"siase&agaimana diinf#masikan Al!6"#3an- di ciptakan dengan t"+"an se&agai khalifah ,)akil. T"han di m"ka &"mi,6S Al! va0a#ah ,2. *1.' Unt"k men+elaskan f"ngsi khalifah ini - man"sia di&e#i an"g#ah leh t"han dengan d"a &"ah hadiah ang sangat istime)a - ait" ilm" pengetah"an ,/ilm. dan ke&e&asan memilih ,ikhtia#. ' Dan "nt"k mene#ima ked"a hadiah it" - man"sia telah dilengkapi di dalam di#ina sa#ana ata" pi#anti - &e#"pa akal- dan fasilitas lain dil"a# di#ina- &e#"pa )ah" t"han ang dit"#"nkan kepada man"sia ang telah mencapai tingkat kesemp"#naan ang dalam &ent"k knk#etna di )akili leh na&i m"hammad s' a' )'
Penda!uuan Di daa" a+aran a'a"a &an' di/a!&u#an ada dua +aan untu# "e"%er*e! %en'eta!uan, %erta"a, +aan /a!&u daa" arti #*"uni#asi dari u!an #e%ada "anusia, dan #edua +aan a#a, &an' dianu'era!#an u!an #e%ada "anusia, den'an "e"a#ai #esan#esan &an' di%er*e! %an$a indera se)a'ai )a!an %e"i#iran untu# sa"%ai #e%ada #esi"%uan#esi"%uan( Pen'eta!uan &an' di)a/a /a!&u di&a#ini )ersiat a)s*ut dan "uta# )enar, sedan' %en'eta!uan &an' di%er*e! "eaui a#a )ersiat reati, "un'#in )enar dan "un'#in saa!( A*! tea! "en$i%ta#an "anusia den'an )an&a# !ida&a! dan anu'era!, )e)era%a di antaran&a &an' "en+adi %e")eda antara "anusia den'an "a#!u# ainn&a adaa! a#a dan /a!&u di"ana !an&a "anusiaa! &an' "e"ii#i !a terse)ut, )er)eda den'an !e/an &an' !an&a "e"ii#i nasu sa+a( Hida&a! )eru%a a#a dan /a!&u terse)ut suda! di"ii#i "anusia se+a# a!ir dan "eru%a#an anu'era! &an' di )eri#an *e! Aa! #e%ada "anusia, na"un "anusia di)eri#an #e)e)asan *e! Aa! untu# "au "eneri"an&a atau%un "en*a#n&a( ?i#a "anusia "eneri"a /a!&u terse)ut "a#a ia a#an "enda%at#an )i")in'an untu# a#a atau rasi*n&a &an' ter#adan' ra'ura'u dan "en'aa"i #e#a$auan( A-uran "e")eri#an d*r*n'an )a'i "anusia untu# "en''una#an a#an&a daa" )ertinda# #arena a#a "eru%a#an )ar*"eter #e)eradaan "anusia( ?i#a "anusia tida# "en''una#an a#an&a "a#a !ian'a! siat #e"anusiaann&a na"un %en''unaan se$ara )ere)i! +u'a a#an da%at "en&esat#an "anusia daa" d*sa( Oe! se)a) itu a-uran "e")eri#an "anusia tuntunan tentan' $ara %en''unaan a#a( Ada%un /a!&u da%at di)eda#an "en+adi 2 &aitu /a!&u an'sun' 4a-ur.an5 dan /a!&u tida# an'sun' 4aSunna!5 di"ana #eduan&a "e"ii#i #edudu#an &an' sa"a na"un tin'#at a#urasin&a &an' )er)eda #arena %r*ses %e")a#uan dan %e")u#uan( >( Isi P*#*# Pe")a!asan 1( Pen'ertian A#a dan Wa!&u a( A#a A#a )erasa dari )a!asa Ara) a3 &an' se$ara )a!asa )erarti %en'i#atan dan %e"a!a"an ter!ada% sesuatu( Pen'ertian ain dari a#a adaa! da&a %i#ir 4untu# "e"a!a"i sesuatu5, #e"a"%uan "ei!at $ara "e"a!a"i in'#un'an, atau "eru%a#an #ata ain dari %i#iran dan in'atan( Den'an a#a, da%at "ei!at diri sendiri daa" !u)un'ann&a den'an in'#un'an se#eiin', +u'a da%at "en'e")an'#an #*nse%si#*nse%si "en'enai /ata# dan #eadaan diri #ita sendiri, serta "ea#u#an tinda#an )er+a'a+a'a ter!ada% rasa #etida#%astian &an' esensia !idu% ini 4An*ni" A, 201:5( Kata aA3u se)a'ai "as!dar 4a#ar #ata5 +u'a "e"ii#i arti nurun ru!ani&&un )i!i tudri#u anasu "a a tudri#u!u )i a !a/as, &aitu $a!a&a ru!ani &an' den'ann&a sese*ran' da%at "en$a%ai "en'eta!ui sesuatu &an' tida# da%at di $a%ai *e! indra( Aa3 +u'a di arti#an se)a'ai A3a), !ati nurani atau !ati sanu)ari( Sedan'#an #ata aa3i 4)entu# %ea#u, isi" a.i5 serin' di'una#an untu# "en&e)ut#an "anusia, #arena "anusiaa! &an' )era#a 4Sant*s* d##, 201: 8 ;5( Menurut tin+auan A -ur.an a#a adaa! Hu++a! atau den'an #ata ain "eru%a#an anu'era! Aa! SW( Yan' $u#u% !e)at den'ann&a "anusia di)eda#an dari "a!u# ain( A#a +u'a "eru%a#an aat &an' da%at "en&a"%ai#an #e)enaran dan se#ai'us se)a'ai %e")u#ti dan %e")eda antara &an' !a3 dan &an' )at!i, serta a%a &an' dite"u#ann&a da%at di%asti#an #e)enarann&a, asa sa+a %ers&aratan%ers&aratan un'si #er+an&a di+a'a dan tida# dia)ai#an 4Ans!*ri A, 201:5( Untu# e)i! +easn&a
"aria! #ita %er!ati#an daidai dari A -ur.an se)a'ai )u#ti dari u$a%an di atas 8 Artin&a 8 Ada#a! terse")un&i serta )eu" +eas a'i #e%ada "ere#a8 )era%a )an&a# Ka"i tea! )inasa#an dari #a"u#au" Yan' terda!uu dari%ada "ere#a, sedan' "ere#a se#aran' )eruan'ai# "eaui te"%atte"%at tin''a #au"#au" itu Sesun''u!n&a %ada Yan' de"i#ian ada tandatanda 4untu# "en'a")i i#ti)ar5 )a'i *ran'*ran' Yan' )era#a i#iran( 4-S !a!aa8 12C5 )( Wa!&u Wa!&u atau a/a!& adaa! #ata "as!dar 4ininiti5 F dan "ateri #atan&a "enun+u##an dua %en'ertian dasar, &aituF ! 4%en'eta!uan terse")un&i dan $e%at5( (M( Has)i As!S!iddie3& "en&ata#an )a!/a /a!&u itu iaa! &an' di)isi##an #e daa" su#"a, dii!a"#an dan is&arat $e%at &an' e)i! "iri% #e%ada dira!asia#an dari%ada dia!ir#an( Pen'ertian /a!&u se$ara ter"in**'i adaa! ir"an 4%etun+u#5 Aa! &an' disa"%ai#an #e%ada %ara na)i dan a/i&a( Deenisi &an' e)i! rin'#as, na"un +eas adaa! G,- ) / *+ ) $ %&'( $ # " % Kaa" Aa! #e%ada Na)iN&a 4?aius H(=( 201:5( Daa" /a$ana #ea'a"aan 4Isa"5, sean+utn&a a/a!&u e)i! di "a#nai se)a'ai %e")eritaan, risaa! dan a+aran A*! &an' di)eri#an #e%ada %ara Na)i dan =asun&a( Den'an de"i#ian , daa" #ata /a!&u ter#andun' arti %en&a"%aian sa)da atau ir"an A*! #e%ada *ran'*ran' &an' "en+adi %ii!ann&a 4Na)i dan =asu5 untu# diterus#an #e%ada u""at "anusia se)a'ai %e'an'an dan %anduan !idu%n&a 4Sant*s* d##, 201: 8 <5( 2( A&ata&at &an' Ber#aitan den'an A#a dan Wa!&u A&ata&at &an' )er#aitan den'an a#a -ur.an Surat ABa3ar*! a&at < 4 05 0 A%a#a! #a"u > 65 0 0 " 0 : ; 0< 0 8 9 0 ' +67 0/ 0 ( 0 0 ( 0 0 8 < 0 0 0 + 0 :6 0 *+6 , 0 5 A 0 8 ' +6 = 0 8 ?@ 6#? 0 0 " 0 0 ( 0! "asi! "en'!ara%#an "ere#a a#an %er$a&a #e%ada"u, %ada!a se'**n'an dari "ere#a "enden'ar ir"an Aa!, au "ere#a "en'u)a!&a setea! "ere#a "e"a!a"in&a, sedan' "ere#a "en'eta!ui4-(S(aBa3ar*!28<5( -ur.an surat 9 6wx< 0 F N aHa++ a&at ;6 * > ; 8 0 0 9 4 05 0 E 0 > I 0J < 0/ 0 6 0 6 0 H 0 G0 $( 0 0 M0 0 ?K 65 0L 0 6 0 ( 0! 6 F 0G 56 < !60 8 05 00/ F 6<: N $( 0 0 $"a#a a%a#a! "ere#a tida# )er+aan di "u#a )u"i, au "ere#a O 56 46? H "e"%un&ai !ati &an' den'an itu "ere#a da%at "e"a!a"i atau "e"%un&ai tein'a &an' den'an itu "ere#a da%at "enden'ar Karena sesun''u!n&a )u#ana! "ata itu &an' )uta, teta%i &an' )uta, iaa! !ati &an' di daa" dada(J4-(S(aHa++228;65( ? 0 0 L,6 <46wx R0 8 9 0 #?Q * 0 6wxy " 0 $De"i#iana! Aa! A) 0 P -ur.an surat aBa3ar*! a&at 2;2 0 6 0 8 9 "eneran'#an #e%ada"u a&ata&atN&a 4!u#u"!u#u"N&a5 su%a&a #a"u "e"a!a"in&a(J4-(S(aBa3ar*!282;25( -ur.an surat aAn#a)ut a&at ;: GDe"i#iana! %eru"%a"aan%eru"%a"aan #a"i )uat )a'i "anusia teta%i &an' da%at "e"a!a"in&a !an&aa! *ran'*ran' &an' "en'eta!uiJ4-(S(A An#a)ut28;:5 A&ata&at &an' )er#aitan den'an /a!&u -ur.an surat aNisa a&at 16: GSesun''u!n&a Ka"i tea! "e")eri#an /a!&u #e%ada"u se)a'ai"ana Ka"i tea! "e")eri#an /a!&u #e%ada Nu! dan na)ina)i &an' #e"udiann&a, dan Ka"i tea! "e")eri#an /a!&u 4%ua5 #e%ada I)ra!i", Is"ai, Is!a#, Ya#u) dan ana# $u$un&a, Isa, A&u), Yunus, Harun dan Suai"an( Dan Ka"i )eri#an a)ur #e%ada Daud(J4-(S(aNisa.;816:5 -ur.an surat aNa! a&at 6C Dan u!a"u "e/a!&u#an #e%ada e)a!8 Buata! saran'saran' di )u#it)u#it, di %*!*n %*!*n#a&u, dan di te"%atte"%at &an' di)i#in "anusia( 4-(S(ANa!(168 6C5 -ur.an Surat AIsra. a&at : Itua! se)a'ian !i#"a! &an' di/a!&u#an =a)) #e%ada"u( Dan +an'ana! #a"u "en'ada#an ia! &an' ain di sa"%in' Aa!, &an'
"en&e)a)#an #a"u die"%ar#an #e daa" nera#a, daa" #eadaan ter$ea a'i di+au!#an 4dari ra!"at Aa!5J(4-(S(aIsraa.(18:5 :( Pandan'an 9isu entan' A#a dan Wa!&u 9isaat "eru%a#an %e"i#iran se$ara "endasar dari a%a &an' #ita i!at, #ita rasa#an dan #ita aa"i( Oran'*ran' &an' "endaa"i isaat dise)ut i*s* atau isu( Waau%un se)enarn&a isaat i"u &an' )erasa dari Yunani, teta%i )an&a# i"u/an "usi" &an' "e"%ea+ari i"u tentan' isaat 'una "e"a!a"i tentan' a'a"a( Para i*s*i*s* isa" )an&a# "enuan'#an %e"i#irann&a daa" !a a'a"a, saa! satun&a adaa! a#a dan /a!&u( A#i)at %ara i*s* "enuan'#an %e"i#irann&a den'an a#a, "a#a %enda%at%enda%at i*s* dian''a% terau "enu+u #e airan )arat, se!in''a ada si#a% &an' sain' "en&aa!#an( 9i*s*i*s* isa" )e#e&a#inan )a!/a antara a#a dan /a!&u, antara isaat dan a'a"a tida# ada %ertentan'an( AKindi A#indi "eru%a#an i*s* isa" &an' %erta"a &an' "e")a!as tentan' isaat dan a'a"a( Menurut )eiau isaat "eru%a#an %e")a!asan tentan' #e)enaran, )u#an untu# di#eta!u sa+a ta%i +u'a dia"a#an, sedan'#an a'a"a adaa! +u'a datan' untu# #e)enaran 4Nasuti*n, 1C6 8 C25( G9asaat &an' ter"uia dan tertin''i dera+atn&a adaa! asaat %erta"a, &aitu i"u tentan' Yan' Ma!a Benar Perta"a, &an' "en+adi se)a) )a'i tia% #e)enaranJ( Den'an de"i#ian antara isaat dan a'a"a ada %ersesuaian( Per)edaann&a !an&a %ada isaat "e"%er*e! #e)enaran "eaui a#a sedan' a'a"a "eaui /a!&u 4Nasuti*n, 1C6 8 C25( A9ara)i A 9ara)i, i*s* isa" &an' %erta"a "en'usa!a#an #e!ar"*nisan antara a'a"a dan isaat( Den'an "e)a/a #*nse% #*"uni#asi "anusia den'an a#a #e se%uu!( Gu!an "enurun#an /a!&u #e%ada Na)i "eaui a#a a#ti, a%a &an' di%an$ar#an u!an #e%ada a#a a#ti, diterus#an *e! a#a ini #e%ada a#a %asi da&a %en're#a( Oran' &an' a#a %asin&a "eneri"a %an$aran adaa! i*s*, a!i !i#"at dan a!i i#ir( Oran' da&a %en're#an&a "eneri"a %an$aran adaa! Na)i &an' "e")a/a )erita tentan' "asa de%an(J 4Nasuti*n, 1C6 8 C:5( Den'an #ata an #*"uni#asi i*s* den'an a#a #ese%uu! ter+adi "eaui a#a %er*e!an, sedan' #*"uni#asi Na)i $u#u% den'an da&a %en're#a( I)nu Sina I)nu Sina i*s* isa" &an' )er%enda%at )a!/a Na)i dan i*s* "eneri"a #e)enaran dari su")er &an' sa"a &aitu ?i)ri, &an' dise)ut a#a #ese%uu! atau a#a a#ti( Per)edaan&a !an&aa! !u)un'an Na)i den'an ?i)ri "eaaui a#a "ateri, sedan'#an i*s* "eaui a#a %er*e!an( 9i*s* "e"%er*e! a#a %er*e!an "eaui ati!an )erat, sedan' Na)i "e"%er*e! a#a "ateri &an' da&an&a +au! e)i! #uat dari a#a %er*e!an, sun''u!%un tin'#atn&a e)i! renda!, se)a'ai anu'era! u!an #e%ada *ran' %ii!anN&a( Pen'eta!uan &an' di%er*e! Na)i "en'a")i )entu# /a!&u, )erainan den'an %en'eta!uan &an' di%er*e! i*s*, teta%i antara #eduan&a tida# ada &an' )ertentan'an 4Nasuti*n, 1C6 8 C;5( I)nu =us&di A'a"a dan isaat tida# )ertentan'an , )eiau "en+eas#an )a!/a %eneitian a#a tida# "eni")u#an !a !a &an' )ertentan'an den'an a%a &an' di)a/a a'a"a, #arena #e)enaran tida# )era/an den'an #e)enaran teta%i sesuai dan sain' "e"%er#uat 4Nasuti*n(1C68C65( Ba&i dia!ir#an den'an #esia%an untu# "eneri"a %en'eta!uan%en'eta!uan u"u"( Se!in''a +i#a ia "uai )ea+ar "a#a "a#a #esia%an ini )eru)a! "en+adi a#a a#ua( A#a ini data )er#e")an' untu# "en$a%ai
#ese"%urnaan &an' tin''i &an' #ita !ara%#an den'an $ara %er#e")an'an se'aa %en'eta!uan dan %enin'#atan %erse%si "anusia( Se'aa sesuatu &an' tida# disan''u%i a#a, "a#a u!an "e")eri#ann&a #e%ada "anusia "eaui /a!&u( I)nu =us&di "en'an''a% /a!&u se)a'ai suatu #e!arusan untu# se"ua *ran', dan a#a daa" "en$ari #e)enaran )erada di )a/a! #e#uatan /a!&u 4Nasuti*n(1C68C65( I)nu Ba++a! Manusia )isa )er!u)un'an den'an a#a "eaui %erantara i"u 4%en'eta!uan5 dan %e"an'unan %*tensi "anusia( u!an "en'anu'era!#an #e%ada "anusia ra!"at dan #a%asitas, teta%i #eduan&a ada &an' "eru%a#an %e")a/aan se+a# a!ir dan tida# %eru diu%a&a#an( Disa"%in' itu, ra!"at dan #a%asitas &an' !arus diusa!a#an sesuai den'an #e!enda# u!an, di )a/a! )i")in'an %ara Na)i( ;( Kedudu#an dan 9un'si A#a dan Wa!&u daa" Me"a!a"i isa" >u#u% )an&a# is&aratis&arat A-ur.an tentan' %en''unaan a#a den'an %ene#anan )a!/a %en''unaan a#a adaa! "eru%a#an )ar*"eter )a'i #e)eradaan "anusia( Manusia daa" )er%i#iran !arus "en''una#an %i#iran dan 3a)u( Da&a %i#ir "anusia "en+an'#au /ia&a! isi# dari "asaa!"asaa! &an' reati, sedan'#an 3a)u "e"ii#i #eta+a"an untu# "enan'#a% "a#na"a#na &an' )ersiat "etaisi# dan "uta#( Oe! #arenan&a daa" !u)un'an den'an u%a&a "e"a!a"i isa", a#a "e"ii#i #edudu#an dan un'si se)a'ai )eri#ut8 A#a se)a'ai aat &an' strate'is untu# "en'un'#a% dan "en'eta!ui #e)enaran &an' ter#andun' daa" a-ur.an dan Sunna! =asu, di"ana #eduan&a adaa! su")er uta"a a+aran isa"( A#a "eru%a#an %*tensi dan "*da &an' "ee#at %ada diri "anusia untu# "en'eta!ui "a#sud"a#sud &an' ter$a#u% daa" %en'ertian a-ur.an dan Sunna! =asu( A#a +u'a )erun'si se)a'ai aat &an' da%at "enan'#a% %esan dan se"an'at a-ur.an dan Sunna! &an' di+adi#an a$uan daa" "en'atasi dan "e"e$a!#an %ers*aan u"at "anusia daa" )entu# i+ti!at( A#a +u'a )erun'si untu# "en+a)ar#an %esan%esan a-uran dan Sunna! daa" #aitann&a den'an un'si "anusia se)a'ai #!aia! Aa!, untu# "en'e*a dan "e"a#"ur#an )u"i seisin&a( Na"un de"i#ian, )a'ai"ana %un !asi a#!ir %en$a%aian a#a teta%a! reati dan tentati( Untu# itu, di%eru#an adan&a #*re#si, %eru)a!an dan %en&e"%urnaan teru"enerus( Oe! #arena itu ta#3id )uta tida# dian+ur#an daa" a+aran isa" 4Sant*s*, d##( 201: 8 165( Kedudu#an A#a Daa" S&ariat Isa"( S&ariat Isa" "e")eri#an niai dan ur'ensi &an' a"at %entin' dan tin''i ter!ada% a#a "anusia( Ban&a# a&ata&at daa" a 3uran &an' "eneran'#an )a!/a a#a "e"ii#i #edudu#an &an' %entin' dan tin''i, diantaran&a da%at dii!at dari )e)era%a %*int%*int )eri#ut8 Aa! su)!ana!u /ataaa !an&a "en&a"%ai#an #aa"N&a 4ir"anN&a5 #e%ada *ran'*ran' &an' )era#a, #arena !an&a "ere#a &an' da%at "e"a!a"i a'a"a dan s&ariatN&a( A*! su)!ana!u /ataaa )erir"an8 Dan #a"i anu'era!i dia 4den'an "en'u"%u#an #e")ai5 #euar'an&a dan 4Ka"i ta")a!#an5 #e%ada "ere#a se)an&a# "ere#a %ua se)a'ai r*!"at dari #a"i dan %ea+aran )a'i *ran'*ran' &an' "e"%un&ai i#iran( 4-S( S!aad :C8 ;:5( A#a "eru%a#an s&arat &an' !arus ada daa" diri "anusia untu# "enda%at ta#i 4)e)an #e/a+i)an5 dari Aa! su)!ana!u /ataaa( Hu#u" !u#u" s&ariat tida# )era#u )a'i "ere#a &an' tida# "e"%un&ai a#a( Dan diantaran&a &an' tida# "eneri"a ta#i itu adaa! *ran' 'ia #arena #e!ian'an
a#an&a( =*suu*! s!*a*!u aai!i /a saa"a )ersa)da8 ' U * 0 ' +6< 0 ST 0@ 0 * 0 8 00 0 56F 0 6 0 $4 ?0 Pena 4$atatan %a!aa dan d*sa5 dian'#at 4di)e)as#an5 dari ti'a '**n'an, = diantaran&a8 *ran' 'ia sa"a%ai dia #e")ai sadar 4)era#a5( 4H=( A)u Daud8 ;2 dan Nasai8 61<65( Aa! su)!ana!u /ataaa "en$ea *ran' &an' tida# "en''una#an a#an&a( Misan&a $eaan Aa! su)!ana!u /ataaa ter!ada% a!i nera#a &an' tida# "en''una#an a#an&a, Aa! su)!ana!u /ataaa )erir"an8 Artin&a8Dan "ere#a )er#ata8 Se#iran&a #a"i "enden'ar#an atau "e"i#ir#an 4%erin'atan itu5 nis$a&a tida#a! #a"i ter"asu# %en'!uni%en'!uni nera#a &an' "en&aan&aa( 4-S( 06( A Mu# 68 105 Dan Aa! su)!ana!u /ataaa "en$ea *ran'*ran' &an' tida# "en'i#uti s&ariat dan %etun+u# Na)iN&a( Aa! su)!ana!u /ataaa )erir"an8 Artin&a8Dan a%a)ia di#ata#an #e%ada "ere#a8 I#utia! a%a &an' ea! diturun#an Aa!, "ere#a "en+a/a)8 4ida#5, teta%i #a"i Han&a "en'i#uti a%a &an' ea! #a"i da%ati dari 4%er)uatan5 nene# "*&an' #a"i( 4A%a#a! "ere#a a#an "en'i#uti +u'a5, /aau%un nene# "*&an' "ere#a itu tida# "en'eta!ui suatu a%a%un, dan tida# "enda%at %etun+u#( 4-S( 002( A Ba3ara! 28 105( Pen&e)utan )e'itu )an&a# %r*ses dan a#ti7itas #e%e"i#iran daa" A-uran, se%erti tada))ur, taa##ur, taa3uu dan ainn&a( Se%erti #ai"at Laaa#u" taa##arun 4"uda!"uda!an #aian )eri#ir5 atau Aaaa a3iuun 4a%a#a! #aian tida# )era#a5, atau Aaaa Yatada))aruna -uran 4a%a#a! "ere#a tida# "erenun'i isi #andun'an A-uran5 dan ainn&a( A&ata&at A-uran &an' di daa"n&a terda%at #ata#ata naara, tada))ara, taa##ara, a!i!a, a!i"a, a3aa, a&ata&at &an' )erisi#an se)utan uu aa)a), uui", uu aa)sar, uu anu!a, dan a&at #aunia!, "en'andun' an+uran, d*r*n'an )a!#an %erinta! a'ar "anusia )an&a# )eri#ir dan "e"%er'una#an a#an&a( Beri#ir dan "e"%er'una#an a#a adaa! a+aran &an' +eas dan te'as daa" A -ur.an, se)a'ai su")er uta"a dari a+arana+aran Isa" 4Nasuti*n, Harun( 1C2 8 ;C5( A*! Berir"an 8 A%a#a! tida# "ere#a %er!ati#an *nta )a'ai"ana ia di$i%ta#an( Dan an'it )a'ai"ana ia ditin''i#an( Dan 'unun' )a'ai"ana ia dite'a##an( Dan )u"i )a'ai"ana ia di)entan'#an(4-(S( Aas&i&a!( 1205( Kedudu#an Wa!&u Daa" Isa" Ada%un /a!&u daa" !a ini &an' da%at di%a!a"i se)a'ai /a!&u an'sun' 4a-ur.an5 atau%un /a!&u &an' tida# an'sun' 4a Sunna!5, #eduaduan&a "e"ii#i un'si dan #edudu#an &an' sa"a "es#i tin'#at a#urasin&a )er)eda #arena dise)a)#an *e! %r*ses %e")u#uan dan %e")a#uann&a( Kaau a-ur.an an'sun' dituis se"asa /a!&u itu diturun#an dan di)u#u#an di "asa a/a isa", !an&a )e)era%a /a#tu setea! =*su Aa! /aat 4"asa K!aia! A)u Ba#ar5, sedan'#an a!adis atau aSunna! )aru di)u#u#an %ada a)at #edua !i+ra! 4"asa K!aia! U"ar )in A)du Ai5, *e! #arena itu un'si dan #edudu#an /a!&u daa" "e"a!a"i Isa" adaa!8 Wa!&u se)a'ai dasar dan su")er %*#*# a+aran Isa"( Seuru! %e"a!a"an dan %en'a"aan a+aran Isa" !arus diru+u#an #e%ada a-ur.an dan Sunna!( Den'an de"i#ian da%at di%a!a"i )a!/a %e"a!a"an dan %enn'a"aan a+aran Isa" tan%a "eru+u# %ada a3uran dan asunna! adaa! *"*n' #*s*n'( Wa!&u se)a'ai andasan eti#( Karena /a!&u itu a#an diun'si#an )iaa a#a diun'si#an untu# "e"a!a"i, "a#a a#a se)a'ai aat untu# "e"a!a"i isa" 4/a!&u5 !arus
di)i")inn' *e! /a!&u itu sendiri a'ar !asi %e"a!a"ann&a )enar dan %en'a"aann&a %un "en+adi )enar( A#a tida# )*e! "en&i"%an' dari %rinsi% eti# &an' dia+ar#an *e! /a!&u 4Sant*s*, d##( 201: 8 15( Kedudu#an /a!&u ter!ada% a#a "anusia adaa! se%erti $a!a&a ter!ada% indera %en'i!atan "anusia(( Oe! #arena itua!, A*! SW "enurun#an /a!&uN&a untu# "e")i")in' "anusia a'ar tida# tersesat( Di daa" #eter)atasann&aa! a#a "anusia "en+adi "uia( Se)ai#n&a, #eti#a ia "ea"%aui )atasn&a dan "en*a# "en'i#uti )i")in'an 0 6I 0 {1z 8 /a!&u "a#a ia a#an tersesat( A*! Berir"an 8 {2z * 0 64 ?( 6 W: 0 ,656 V 4 096 P 0 F 0 M0 H Artin&a 8 Ai aa" "ii" , Kita) 4a-uran5 ini tida# ada #era'uan %adan&aF %etun+u# )a'i "ere#a &an' )erta3/a 4-(S(ABa3ar*!(2(125 Meeta##an a#a dan /a!&u se$ara un'si*na a#an e)i! te%at di)andin'#an stru#tura, #arena )a'ai"ana%un +u'a a#a "e"ii#i un'si se)a'ai aat untu# "e"a!a"i /a!&u, dan /a!&u untu# da%at di+adi#an %etun+u# dan %ed*"an #e!idu%an "anusia !arus "ei)at#an a#a untu# "e"a!a"i dan "en+a)ar#an se$ara %ra#tis( Manusia di$i%ta#an *e! tu!an den'an tu+uan &an' +eas, &a#ni se)a'ai !a")a Aa! dan #!aia! Aa!, dan untu# "en$a%ai tu+uan terse)ut "anusia di)e#ai a#a dan /a!&u 4Sant*s*, d##( 201: 8 1C5( <( Pers%e#ti Pen$i%taan Manusia a( Pr*ses Pen$i%taan Manusia A*! daa" sura! a"u."inun a&at 12 1; tea! di te'as#an tentan' %r*ses %en$i%taan "anusia se$ara en'#a%, a*! )erir"an8 : <
Y]^( ' 5 Y]^+ Y ' 5 Y Y ' ' X 8@ ,1.*9+F ; 5 Y ' \ 8@ ,12.*[ *+ Y Z *+ ! M ' X , 14 12 * '+7( . ,14. * *! # bF )45 X X `a 8@ ( _ !95 + _ GDan
sesun''u!n&a, #a"i tea! "en$i%ta#an "anusia dari sari %ati 4)erasa5 dari tana!( Ke"udian #a"i "en+adi#ann&a air "ani 4&an' disi"%an5 daa" te"%at &an' #u#u! 4ra!i"5( Ke"udian, air "ani itu #a"i +adi#an sesuatu &an' "ee#at, au sesuatu &an' "ee#at itu #a"i +adi#an se'u"%a da'in', dan se'u"%a da'in' itu #a"i +adi#an tuan' )euan', au tuan' )euan' itu #a"i )un'#us den'an da'in', #e"udian, #a"i "en+adi#ann&a "a#!u# &an' 4)er)entu#5 ain( Ma!a Su$i Aa!, %en$i%ta &an' %ain' )ai#J 4 -S( A Mu."inun 8 12 @ 1;5( Pen+easan a&at 8 Aa! s/t "en$i%ta#an "anusia dari sari%ati tana!( artin&a Aa! s/t( "en$i%ta#an "anusia )erasa dari se*ran' a#ia#i dan %ere"%uan, #eduan&a "en'*nsu"si "a#anan &an' )erasa dari tu")u!an dan !e/an &an' +u'a "e"%er*e! "a#anan dari tana!( Sari %ati "a#anan &an' i"a#an *e! #edua *ran' tua #ita "e+adi s%er"a dan se teur( Hasi %e")ua!an "en+adi se'u"%a dara! dan &an' sean+utn&a "en+adi se'u"%a da'in' !in''a tuan' )euan' &an' di)un'#us da'in'( sesuda! itu, Aa! "en$i%ta#an an''*taan''*ta )adan dan "en&usun "en+adi "a#!u# &an' )er)entu# se*ran' )a&i "anusia( Air "ani &an' )erasa dari sari%ati tana!, +u'a "en'andun' "a#na )a!/a "anusia %ada a#!irnn&a a#an #e")ai %ada te"%atn&a se"ua, &aitu tana!( ana! &an' di"a#sud adaa! ian' a!at( Artin&a "anusia )erasa dari tana!, dan a#an #e")ai tin''a "e&atu den'an tana! 4=ia Mu!a""ad 9, 201:5( Ke"udian dari a&at diatas, di %erte'as a'i *e! a*! daa" ir"an&a %ada -ur.an sura! a Ha++ a&at < &an' )er)un&i 8 6d c ' ?Q 0 O <` 0xw|
O *+6 8 ?@ H wx 0X + O *+6 8 ?@ YT0 0 0 * +6 8 ?@ YTL0 0 ?K 65 0 e6 ) 0Q * 0+ A V $56 O6 < 0 L 8 9 0 * 0 A) 0' A YT0? 0 + 6 f0< 0 YT0? 0 + O YT] 0^ T 0 *+ A 89 T F 0 $56 8 4 '" 0 9 06 6( Q % 6I 0F 0/ |] ) 4 06 8 ?@ i [6 8 9 \ 6 8 ?@ $( h! 0+ O T \ 0L0/ x| L06d k O 0 *+ ? 89 '+6< 0 x 5 ?0 4 0 *+ ? 89 '+6< 0 L 8 " : ?j 0/ O O8 x| 06d Rga 00 + 0 6 0 F G0 Q W 00< 0 L `}~ j 0 8 T 6 :6 0 G 4 0) 0 0/< 0 n 0F 0< 0 m & ?4 0Q R0g( 0Q 0 0 0 ' 0& 00/ JI 0K 65 0 li: 0+6 0 E q *+6 8 00 0 $Hai 0 F 0G Q T 6 0 €o< •T p 0 A " *+6 In L "anusia, +i#a #a"u daa" #era'uan tentan' #e)an'#itan , "a#a sesun''u!n&a
Ka"i tea! "en+adi#an #a"u dari tana!, #e"udian dari setetes "ani, #e"udian dari se'u"%a dara!, #e"udian dari se'u"%a da'in' &an' se"%urna #e+adiann&a dan &an' tida# se"%urna, a'ar Ka"i +eas#an #e%ada #a"u dan Ka"i teta%#an daa" ra!i", a%a &an' Ka"i #e!enda#i sa"%ai /a#tu &an' suda! ditentu#an, #e"udian Ka"i #euar#an #a"u se)a'ai )a&i, #e"udian #a"u sa"%aia! #e%ada #ede/asaan, dan di antara #a"u ada &an' di/aat#an dan di antara #a"u &an' di%an+an'#an u"urn&a sa"%ai %i#un, su%a&a dia tida# "en'eta!ui a'i sesuatu%un &an' da!uun&a tea! di#eta!uin&a( Dan #a"u i!at )u"i ini #erin', #e"udian a%a)ia tea! Ka"i turun#an air di atasn&a, !idu%a! )u"i itu dan su)ura! dan "enu")u!#an )er)a'ai "a$a" tu")u!tu")u!an &an' inda!J 4aHa++ A&at 8 <5( Pen+easan a&at8 a%a)ia "anusia )i")an' a#an !ari #e")ai dan )an'#itn&a ru! )ersa"a +asad, %ada!a sesun''u!n&a asa %en$i%taan "anusia iaa! dari tana! 4tana! itua! &an' "en+adi )a!an %en$i%taan Ada" a(s5, #e"udian Dia "en+adi#an #eturunan Ada" dari sari%ati air &an' san'at !ina, setea! nuta! )erada daa" ra!i" se*ran' /anita, tin''aa! nuta! itu daa" #*ndisi de"i#ian sea"a e"%at %uu! !ari )eri#ut se'aa %er#e")an'ann&a( Ke"udian, nuta! )eru)a! "en+adi se'u"%a dara! "era! den'an iin Aa!( K*ndisi itu )eran'sun' sea"a e"%at %uu! !ari( Ke"udian dara! ini )eru)a! dan "en+adi se'u"%a da'in' &an' tida# )er)entu# dan )er%*a( Ke"udian Aa! "uai "e")entu# dan "eran$an'n&a, au di)uata! )entu# #e%aa, dua tan'an, dada, %erut, dua %a!a, dua #a#i dan an''*ta tu)u! ainn&a( Kadan'#adan' /anita "en'aa"i #e'u'uran se)eu" 'u"%aan da'in' itu )er)entu# dan )er%*a( Dan #adan'#adan' "en'aa"i #e'u'uran setea! 'u"%aan da'in' itu )er)entu# dan )er%*a( Kadan'#adan' +anin itu "eneta% didaa" ra!i" dan tida# 'u'ur( ?anin &an' 'u'ur itu ada &an' )er)entu# "a#!u# ada %ua &an' tida# )er)entu#( A%a)ia se'u"%a da'in' itu suda! "ea"%aui e"%at %uu! !ari, "a#a Aa! "en'utus se*ran' "aai#at #e%adan&a dan "eniu%#an ru! #edaa"n&a dan "en&e"%urna#ann&a sesuai den'an &an' di#e!enda#i Aa!, )ai# )er)entu# ta"%an "au%un +ee#, a#ia#i "au%un %ere"%uan dan Aa! +u'a "eneta%#an ri#i, a+a, )a!a'ia atau $ea#an&a( )( u'as, u+uan dan Ha#i#at Hidu% Manusia Setia% %en$i%taan %asti "e"ii#i tu+uan( =*)*t di %r*'ra" untu# "e"atu!i setia% %erinta! %e")uatn&a, )e'itu +u'a "anusia &an' di$i%ta#an untu# )eri)ada! "e"atu!i setia% %erinta!N&a dan "en+a!ui se"ua aran'anN&a( Se%erti ir"an Aa! daa" A-uran surat Ad 0 0 0+< 0 $Dan tida# Ku Daariat a&at <6( 6
0 OF 0 % 0; 0 I 6d< 0 8 > 6 0 RT j A6d Y69 0-6 ( 06 P 0 A 9 6 0 < 0 mT < 0( 0Z 0 0X 0 tu6? 0 ? $ 06d W 0 4 0Z 8 ?@ i (6\ 0 E 0 0 ) Z 0 * ? ? ! 0 5 0 R6 ( 0! 6 F G 56 + 0 8 9 0 = 6! 0< 0 0 56 : !6 * + 0 0 56 0 U 0 0 c 0 :6( 0 E 0 ( 0 0 M + 0 8 0 /0 A6d % 0; 0 P : A0< 0 b ) A! 0< 0 R0 + 0: A P 00/ ; 0 Y i0 6X 0 6 v 0 * 0 6 F G 56 > 6 \
Diaa! Aa!, &an' "en+adi#an se'aa &an' ada di )u"i untu# #a"u 4"anusia5, dan Dia )er#e!enda# 4"en$i%ta#an5 an'it, au di+adi#anN&a tu+u! an'it Dan Dia Ma!a Men'eta!ui se'aa sesuatu( @ 4-S(2825 In'ata!, #eti#a =a))"u )erir"an #e%ada %ara Maai#at8 Sesun''u!n&a A#u !enda# "en+adi#an se*ran' #!aia! di "u#a )u"i( Mere#a )er#ata8 Men'a%a En'#au !enda# "en+adi#an 4#!aia!5 di )u"i itu, *ran' &an' a#an "e")uat #erusa#an %adan&a dan "enu"%a!#an dara!, %ada!a #a"i senantiasa )ertas)i!, den'an "e"u+i En'#au, dan "ensu$i#an En'#au( =a)) )erir"an8 Sesun''u!n&a, A#u "en'eta!ui, a%a &an' tida# #a"u #eta!ui( @ 4-S(28:05J Untu# "ea#sana#an un'si #!aia!n&a ini, "anusia tea! di)eri anu'era! *e! tu!an den'an dua )ua! !adia! &an' san'at isti"e/a, &aitu i"u %en'eta!uan 4I"5 dan #e)e)asan "e"ii! 4I#!ti&ar5 4Kartane'ara, 20028 1:C5( Dan untu# "eneri"a #edua !adia! itu, "anusia tea! dien'#a%i di daa" drin&a sarana atau %iranti, )eru%a a#a dan asiitas aindi uar dirin&a, )eru%a /a!&u tu!an &an' diturun#an #e%ada "anusia &an' tea! "en$a%ai tin'#at #ese"%unaan 4ainsan a#a"i5 &an' daa" )entu# #*n'#retn&a di/a#ii *e! na)i Mu!a""ad s(a(/ 4Sant*s* d##, 201: 8 2; 2<5( Ma#a +aasa! #esatuan "anusia dan aa" se"esta ini da%at ter+a'a den'an )ai# +i#a "anusia da%at "en+aan#an un'si #e#!aia!ann&a di"u#a )u"i ini( Manusia di)e#ai a#a seain nauri &an' "e")eda#an den'an !e/an( Dan a#a %ua &an' serin' #ai "e")uat "anusia "e"ii#i a'enda sendiri #eti#a "ea#u#an %en$i%taan, )a!#an ta# +aran' )ertentan'an den'an "isi %en$i%taan dirin&a( Isa" "eru%a#an siste" !idu% &an' tida# "e"isa!#an antara #e!idu%an dunia dan a#!irat( A%a &an' #ita a#u#an di dunia "en+adi ru+u#an di"ana #ea# Aa! SW a#an "ene"%at#an #ita, sur'e atau nera#a( Para seni"an, )uda&a/an "usi", serta %ara ua"a &an' di"*t*ri *e! D+a"audin Mai# "en&ata#an, )a!/a &an' dise)ut den'an #e)uda&aan, #esenian Isa" iaa! "ani7estasi dari rasa, $i%ta dan #arsa "anusia "usi" daa" "en'a)di #e%ada Aa! untu# #e!idu%an u"at "anusia 49e)rina, 20115( D( Si"%uan Dari %en+easan%en+easan dan a&at &an' tea! di%a%ar#an "a#a da%at ditari# #esi"%uan )a!/a "anusia di$i%ta#an A*! dari setetes air &an' !ina, au daa" ta!a%an &an' $u#u% %an+an' ter)entu#a! tuan', da'in', /a+a! dan stru#tur tu)u! &an' en'#a% daa" tu)u! i)u, au ditiu%#an ru! #edaa" tu)u! terse)ut dan !idu%a! se*ran' "anusia &an' se"%urna( A*! "en'anu'era!#an #e%ada "anusia &aitu )eru%a a#a dan /a!&u &an' nantin&a di'una#an *e! "anusia untu# "e"enu!i tu'astu'asn&a di dunia( A#a dan /a!&u "eru%a#an suatu !a &an' san'at di )utu!#an *e! "anusia untu# "e"enu!i tu'astu'asn&a( Kee)i!an "anusia di)andin'#an den'an "a#!u# A*! ainn&a adaa! "e"ii#i a#a &aitu untu# )eri#ir dan /a!&u &an' an'sun' turun dari A*! se)a'ai %en&ei")an' dari a#a( Manusia tida# di$i%ta#an tan%a se)a)( A*! "en$i%ta#an "anusia den'an di)e)ani )e)era%a tu'as &aitu 8 "en+adi !a")a dan "en+adi #!aia! di"u#a )u"i( Untu# "en+adi #!aia! terse)uta! A*! "een'#a%i "anusia den'an a#a dan /a!&u a'ar )isa "e")eda#an "ana &an' )enar dan "ana &an' saa!( A#a dan /a!&u daa" isa" "e"ii#i #edudu#an &an' sa"a %entin'n&a di"ana /a!&u se)a'ai $a!a&a untu# "e")i")in' a#a "enu+u +aan #e)enaran( E( Saran Isa" adaa! a'a"a &an' uni7ersa dan san'at "uta# )enar #arena datan'n&a
dari A*! "eaui %erantaran&a &aitu %ara na)i dan rasu( Oe! se)a) itu setia% %ers*aan sains &an' "asi! )eru%a issue atau #a)ar &an' "asi! )eu" +eas dasarn&a, !enda#n&a di #a+i +u'a daa" )idan' #eisa"an 4A-ur.an5( Karena %ada dasarn&a daa" a-ur.an terda%at se'aa i"u &an' di )utu!#an *e! "anusia untu# "en+a/a) se"ua %ers*aan( DA9A= PUSAKA Ans!*ri A( 201:( K*nse% A#a daa" A-ur.an dan ASunna!(4Onine5 !tt%8"%iui#a 201:()*'s%*t($*"201:10#*nse%a#adaa"a3urandansunna!(!t"( Dia#ses %ada Senin 1 Maret 201< %u#u 1C(2 WIB( An*ni" A( 201:( A#a( 4Onine5 id(/i#i%edia(*r'/i#iA#a ( Dia#ses %ada Senin 1 Maret 201< Pu#u 1(:< WIB( An*ni" B( 2011( Ma#aa! asir( 4Onine5 !tt%8as s&uara()*'s%*t($*"201110"a#aa!tasir(!t"( Dia#ses %ada seasa : Maret 201< Pu#u 10(<0 WIB( 9e)rina( 2011( u+uan Pen$i%taan Manusia( 4Onine5 !tt%8e)rinais"&na"e()*'s%*t($*"20110"a#aa!tu+uan%en$i%taan "anusia(!t"( Dia#ses Pada Seasa : Maret 201< Pu#u 1C(2: WIB( ?aius H(=( 201:( Pen'ertian Wa!&u( 4Onine5 !tt%s8+aius12(/*rd%ress($*"201:100%en'ertian/a!&u( Dia#ses %ada Senin 1 Maret 201< %u#u 1(;0 WIB( Kartane'ara, Mu&ad!i( 2002( Mene")us Batas Wa#tu8 Pan*ra"a 9isaat Isa"( Bandun'8 Mia)( Nasuti*n, Harun( 1C2 (A#a Dan Wa!&u Daa" Isa" (?a#arta8 UIPress( =ia Mu!a""ad 9( 201:( -s( A Mu."inun a&at 121; entan' Manusia dan u'asn&a Se)a'ai K!aia! Di Bu"i( 4Onine5 !tt%8n*testudent()*'s%*t($*"201:063sa"u"inuna&at121; tentan'(!t"( Di a#ses %ada Seasa : Maret 201< Pu#u 10(:0 WIB Sant*s* 9atta!, M(A( d##( 201:( Studi Isa" :( Sura#arta8 4LPIK5 Uni7ersitas Mu!a""adi&a! Sur#arta *da& Dea Q<0 O 8 !tt%s8'**('eWCE
BAB I ENDAHULUAN A" LA(A6 BELAKANx *anusia merupakan salah satu makhluk hidup #iptaan Allah yang dieri keleihan erupa akal dan ahkan wahyu" (anpa adanya akal manusia tidak akan isa hidup dengan aik ahkan ?mungkin8 manusia tidak dapat ertahan hidup" (anpa akal manusia tidak dapat erkomunikasi dengan sesama manusia dan makhluk hidup yang lainnya, tidak dapat mengetahui agaimana ter$adinya kehidupan dan tidak dapat mengetahui apa sa$a yang ada didalamnya" leh karena itu manusia dieri akal agar dapat mengetahui agaimana adanya kehidupan ini selain itu dengan akal $uga dapat melahirkan ilmu!ilmu yang ada sampai sekarang "
B" 6U*U&AN *A&ALAH 1" Apa Pengertian Akal dan 'ahyu V 5" ;"
Bagaimana Akal dan 'ahyu dalam Al!:uran V Bagaimana Akal dan 'ahyu dalam Perspekti) (u$uan *anusia V
" (UUAN 1" 5" ;"
Adapun tu$uan ditulisnya makalah ini adalah seagai erikut 7 *engetahui apa itu Akal dan 'ahyu" *engetahui agaimana pandangan Akal dan 'ahyu dlam Al!:uran" *engetahui huungan Akal dan 'ahyu dalam perspekti) tu$uan manusia"
D" *ANAA( Penulis dan pema#a dapat mengetahui tentang akal dan wahyu aik dalam Al!:uran maupun dalam perspekti) tu$uan manusia"
BAB II EMBAHASAN A" PENxE6(IAN AKAL DAN 'AH4U 1" Akal Akal erasal dari ahasa Ara yaitu Al!>a%l yang se#ara ahasa erarti pengikatan dan pemahaman terhadap sesuatu" Pengertian lain dari akal adalah daya pikir ?untuk memahami sesuatu8, kemampuan melihat #ara memahami lingkungan, atau merupakan kata lain dari pikiran dan ingatan" Dengan akal, dapat melihat diri sendiri dalam huungannya dengan lingkungan sekeliling, $uga dapat mengemangkan konsepsi!konsepsi mengenai watak dan keadaan diri kita sendiri, serta melakukan tindakan er$aga!$aga terhadap rasa ketidakpastian yang esensial hidup
ini ?Anonim A, 5v1;8" Kata al!>A%lu seagai mashdar ?akar kata8 $uga memiliki arti nurun ruhaniyyun ihi tudriku al!na)su ma la tudrikuhu i al! hawas, yaitu #ahaya ruhani yang dengannya seseorang dapat men#apai mengetahui sesuatu yang tidak dapat di #apai oleh indra" Al!>a%l $uga di artikan seagai Al!>%al, hati nurani atau hati sanuari" &edangkan kata al!>a%il ?entuk pelaku, isim )a3il8 sering digunakan untuk menyeutkan manusia, karena manusialah yang erakal ?&antoso dkk, 5v1; 7 <8" *enurut tin$auan Al :ur3an akal adalah Hu$$ah atau dengan kata lain merupakan anugerah Allah &'(" 4ang #ukup heat dengannya manusia diedakan dari mahluk lain" Akal $uga merupakan alat yang dapat menyampaikan keenaran dan sekaligus seagai pemukti dan pemeda antara yang ha% dan yang athil, serta apa yang ditemukannya dapat dipastikan keenarannya, asal sa$a persyaratan!persyaratan )ungsi ker$anya di$aga dan tidak diaaikan ?Anshori A, 5v1;8" 5" 'ahyu 'ahyu erasal dari ahasa ara Al!'ahy" Kata ini memiliki arti suara, api, dan ke#epatan" Al!wahyu $uga sering diartikan dengan isikan, isyarat, tulisan dan kita" leh karena itu, wahyu dipahami seagai pemeritahuan se#ara tersemunyi dan #epat" Kata wahyu dan tashri ?penisahan8!nya, aik alam entuk )i3il madhi maupun dalam entuk mashdar!nya"dilihat dari segi maknanya dapat dikelompokan seagai erikut7 1" 'ahyu dalam arti )irman Allah yang disampaikan kepada Nai dan 6asul!Nya,yang erupa risalah atau kita su#i" 5" 'ahyu dalam arti )irman ?pemeritahuan8Allah kepada Nai dan 6asul!N untuk mengantisipasi kondisi dan tantangan tugasnya" ;" 'ahyu dalam arti instink atau nurani atau potensi dasar yang dierikan Allah kepada makhluknya" <" 'ahyu dalam arti pemeri ilmu dan hikmah" =" 'ahyu dalam arti ilham atau petun$uk Allah kepada manusia dalam entuk intuisi atau inspirasi dan isikan hati"
B" AKAL DAN 'AH4U DALA* AL!:U63AN Adapun ayat!ayat yang erkaitan dengan Akal dan 'ahyu dalam Al!:uran adalah seagai erikut 7 1" :ur3an &urat Al!Ba%aroh ayat R= ^ b \ \ ZApakah kamu … ~ \ { ^† \ \ ^‡ \. /- `ˆ ^ G‰\ G \ ƒ \ G G `c / ‚ \ \ - \ C ^ \ ^z \ - \F\ J \ {`C ^| \ ` } \- ~ \ -C \ Jƒ \ -C • € \„ \Š ^ \ ^ ^` [ \ c ` \ G masih mengharapkan mereka akan per#aya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar )irman Allah, lalu mereka menguahya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahuiV?:"&"al!Ba%arohT57R=8" 5" :ur3an surat al!Ha$$ ayat
;" :ur3an surat al!Ba%aroh ayat 5<5
<" ="
O" R"
c Œ \ . ` ƒ \ ] • \ Ž G \ - `C ^ \ ^‡ c C \\. }`b` /‹\ ^‡ \. WDemikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat!ayat!Nya ?hukum!hukum!Nya8 supaya kamu memahaminya"X?:"&"al!Ba%arohT575<58" :ur3an surat al!Ankaut ayat <; WDemikianlah perumpamaan!perumpamaan kami uat agi manusia tetapi yang dapat memahaminya hanyalah orang!orang yang mengetahuiX?:"&"Al!AnkautT57<;8" :ur3an surat al!Nisa ayat 1O; W&esungguhnya Kami telah memerikan wahyu kepadamu seagaimana Kami telah memerikan wahyu kepada Nuh dan nai!nai yang kemudiannya, dan Kami telah memerikan wahyu ?pula8 kepada Irahim, Ismail, Ishak, 4aku dan anak #u#unya, Isa, Ayu, 4unus, Harun dan &ulaiman" Dan Kami erikan aur kepada Daud"X?:"&"al!Nisa3T<71O;8 :ur3an surat al!Nahl ayat OS Dan (uhamu mewahyukan kepada leah7 ZBuatlah sarang!sarang di ukit!ukit, di pohon! pohonkayu, dan di tempat!tempat yang diikin manusia"Z ?:"&"Al!Nahl"1O7 OS8 :ur3an &urat Al!Isra3 ayat ; ZItulah seagian hikmah yang diwahyukan 6a kepadamu" Dan $anganlah kamu mengadakan ilah yang lain di samping Allah, yang menyeakan kamu dilemparkan ke dalam neraka, dalam keadaan ter#ela lagi di$auhkan ?dari rahmat Allah8X"?:"&"al!Israa3"1R7;8
" AKAL DAN 'AH4U DALA* PE6&PEK(I (UUAN *ANU&IA Dalam ka$ian )iloso)is, su$ek yang men#ipta segala yang ada ?mau$udat8 diseut (uhan, sementara segala yang ada seagai o$ek pen#iptaan!Nya diseut alam" Alam merupakan tanda! tanda (uhan" Al!:ur3an seagai )irman Allah menyeutkan7 Akan kami tun$ukkan tanda!tanda Kami di $agat raya dan di dalam diri mereka sendiri ?manusia8 0:& ushshilat ?<187=;2" Di u$ung ayat, diseutkan se#ara tidak langsung adanya manusia" *anusia adalah salah satu makhluk ?#iptaan8 (uhan yang ada di alam ?semesta8 ini" Dengan demikian, manusia menduduki posisi unik antara alam dan (uhan, yang memungkinkan dirinya erkomunikasi dengan keduanya ?Kartenegara,5vv571;R8" Dengan posisinya yang unik itu, manusia di#iptakan (uhan ukan tanpa tu$uan" Adapun tu$uan di#iptakannya manusia adalah untuk mentaati perintah Allah &'(" 1" Proses Pen#iptaan *anusia Dalam surah al!mu3minun ayat 15 ! 1< telah di tegaskan tentang proses pen#iptaan manusia se#ara lengkap, Allah er)irman WDan sesungguhnya, kami telah men#iptakan manusia dari sari pati ?erasal8 dari tanah" Kemudian kami men$adikannya air mani ?yang disimpan8 dalam tempat yang kukuh ?rahim8" Kemudian, air mani itu kami $adikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu kami $adikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami $adikan tulang elulang, lalu tulang elulang itu kami ungkus dengan daging, kemudian, kami men$adikannya makhluk yang ?erentuk8 lain" *aha &u#i Allah, pen#ipta yang paling aikX ? :&" Al *u3minun 7 15 1<8" Pen$elasan ayat 7 Allah &'( men#iptakan manusia dari saripati tanah" Artinya Allah &'( men#iptakan manusia erasal dari seorang laki!laki dan perempuan, keduanya mengonsumsi makanan yang erasal dari tumuhan dan hewan yang $uga memperoleh
makanan dari tanah" &ari pati makanan yang dimakan oleh kedua orang tua kita me$adi sperma dan sel telur" Hasil pemuahan men$adi segumpal darah dan yang selan$utnya men$adi segumpal daging hingga tulang elulang yang diungkus daging" sesudah itu, Allah men#iptakan anggota! anggota adan dan menyusun men$adi makhluk yang erentuk seorang ayi manusia" Air mani yang erasal dari saripati tanah, $uga mengandung makna ahwa manusia pada akhirnnya akan kemali pada tempatnya semula, yaitu tanah" (anah yang dimaksud adalah liang lahat" Artinya manusia erasal dari tanah, dan akan kemali tinggal meyatu dengan tanah ?6i9al *uhammad , 5v1;8" 5" *anusia seagai Pun#ak ?(u$uan Akhir8 Pen#iptaan Alam" Dalam konteks tu$uan akhir pen#iptaan alam, maka seluruh isi alam adalah untuk manusia, iarat seluruh akar, atang dan daun pisang dipersiapkan untuk uahnya" Apaila mau direnungkan, ukankah apa sa$a yang ditemukan di dunia ini adalah untuk manusiaV (entang ini, seuah hadist %udsi menyatakan7 WLau laka wa lan laka, ma khala%tu al! alama kullahaX ?WKalau ukan karenamu, tidak akan Ku#iptakan alam semesta ini seluruhnyaX8" Al!:ur3an sendiri menyeutkan7 WDialah ?(uhan8 yang men$adikan segala apa yang ada di umi untukmu"X 0:& Al!Ba%arah ?58752" &edangkan dalam konteks pun#ak pen#iptaan alam, manusia se#ara iologis adalah makhluk yang paling lengkap dan paling #anggih" Dalam pengertian mengandung semua unsur yang ada, mulai dari unsur!unsur mineral, tumuh!tumuhan, hewan, hingga unsur!unsur khas manusia itu sendiri yang merupakan daya!dayanya yang istimewa" Hal ini kemali ke #ontoh Bumi iarat uah, melalui i$inya, yang terkandung di dalamnya semua unsur pohon yang melahirkannya, seperti akar, atang, dahan, ranting dan daun" Karena itulah, manusia sering diseut $uga seagai mikrokosmos ?dunia ke#il8 yang di dalam dirinya terkandung semua unsur dalam kosmos" *engandung unsur mineral, dapat diartikan ahwa manusia memiliki daya atomik" *engandung unsur tumuh!tumuhan erarti ahwa manusia memiliki daya!daya naati, yaitu makan ?nutrition, al!ghad9iyah8, tumuh ?growth, al! munmiyah8, dan erkemang iak ?reprodu#tion, al!muwallidah8" *engandung unsur!unsur hewan erarti ahwa manusia memiliki daya!daya hewani, yaitu penginderaan ?sense per#eption, al!mudrikah8 dan gerak ?lo#omotion, al!muharrikah8" Khusus tentang penginderaan, Inu &ina, seorang pemikir Islam klasik, memperkenalkan indera!indera atin di samping indera!indera lahir yang kita kenal keetulan ada lima, sehingga dapat diseut pan#a indera" Kelima indera atin itu adalah ?18 indera ersama ?#ommon sense, al!hiss al!musyatarak8 ?58 daya retentiMe ?al! khayal8, kemampuan untuk merkam entuk!entuk lahiriah ?;8 daya ima$inasi ?al! mutkhayyilah8, kemampuan untuk menggaungkan se#ara mental eragai entuk )isik sehingga menghasilkan entuk yang unik, yang mungkin tidak ditemui dalam dunia nyata, seperti kuda terang ?<8 daya estimati) ?al!wahmiyah8, kemampuan untuk menilai seuah o$ek dari sudut man)aat atau ahayanya dan ?=8 daya memori ?al!ha)i9hah8, kemampuan menyimpan data aik yang empiris maupun non!empiris ?Nasution, 1R;7 ;v!;1 dan Kartanegara, 5vv57<8" Adapun unsur khas manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk!makhluk lain adalah akal" &e#ara )ungsional, akal teragi dalam dua daya yaitu 7 kemampuan kogniti) atau teoritis, dan
kemampuan mana$erial atau praktis" ara akal mengastraksikan makna dari data!data inderawi adalah dengan mengelompokkan data!data inderawi yang masuk dalam kategori!kategori tertentu, sehingga menghasilkan konsep!konsep yang uniMersal" *anusia seagai pun#ak atau tu$uan akhir pen#iptaan alam dengan daya!daya yang dimilikinya seagaimana di$elaskan di atas disempurnakan Allah dengan dikaruniai sesuatu yang ersi)at rohani, yang men$adikan manusia ukan hanya makhluk )isik, melainkan $uga makhluk spiritual" 'ahyu merupakan sada atau )irman Allah yang disampaikan kepada manusia yang men$adi pilihan!Nya ?yang telah men#apai tinggkat kesempurnaan, diseut Al!Insan Al!Kamil, yaitu Nai atau 6asul8 untuk terus disampaikan kepada manusia lainnya seagai pegangan dan panduan hidup" ;" (u$uan Pen#iptaan *anusia &etiap pen#iptaan pasti memiliki tu$uan" 6oot di program untuk mematuhi setiap perintah pemuatnya, egitu $uga manusia yang di#iptakan untuk eriadah mematuhi setiap perintah!Nya dan men$ahui semua larangan!Nya" &eperti )irman Allah dalam Al!:uran surat Ad9 ^\. — c f \ J \ \ WDan tidak Ku!#iptakan $in dan manusia D9aariat ayat =O" G \ `^Œ \ ` . ^/– ` ‘ C^ \ . `’\`“ ” melainka untuk menyemah kepada!Ku"X *isi pen#iptaan manusia adalah untuk penyemahan kepada sang pen#ipta, Allah &'(" Pengertian penghamaan kepada Allah tidak oleh diartikan se#ara sempit dengan hanya memayangkan aspek ritual yang ter#ermin dalam sholat sa$a" Penyemahan erarti ketundukan manusia kepada hukum!hukum Allah dalam men$alankan kehidupan di muka umi ini, aik yang menyangkut huungan Merti#al maupun hori9ontal ?erina, 5v118" &elain itu manusia $uga di erikan tugas oleh Alloh untuk men$adi khali)ah di muka umi, seagaimana yang telah ditegaskan oleh Allah dalam )irmannya pada al!:ur3an surat al! \ \ ž c z/- c„ \ Ÿ`. c/ - \z Ba%aroh ayat 5!;v yang erunyi 7 c ./ . \`“ ™- \b \˜ ^ / c JC š]`› \ œ \ ^˜ \ \ \ ‹`J \„ ` q ^/ +` J \ ^‡ \. [ _`„ ^ \ \ J \]` { „`_ ^ • ‡ | ` - \z \ §j/ \J \˜ \ | £q \ J† \ ¥ ^`“ \ …] `F\ ‹j+ \ @ ^ \ J \ œ ‹\J \{ •./ Ž ^ \\‰ /-. J† \ ¡ š_ \] `ž \ ]` @ C \f \ ¤ \ ^ ¦ ` q ^/ +` @ …F`J› \ + •`“ ¡`‡ \¢` \ ^. `Ž \ J† \ Ž \ \. © \ {` ^€ € G \ - { • \ \ ª \ C ^ \ ¨ J \ \ F^\‰ + •`“ ¤ •„ ^ \ \ ZDia!lah Allah, yang men$adikan segala yang ada di \ | ` « \ umi untuk kamu ?manusia8, dan Dia erkehendak ?men#iptakan8 langit, lalu di$adikan!Nya tu$uh langit¬ Dan Dia *aha *engetahui segala sesuatu"Z ?:&"5758 ZIngatlah, ketika 6a!mu er)irman kepada para *alaikat7 Y&esungguhnya Aku hendak men$adikan seorang khali)ah di muka umiY" *ereka erkata7 Y*engapa Engkau hendak men$adikan ?khali)ah8 di umi itu, orang yang akan memuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa ertasih, dengan memu$i Engkau, dan mensu#ikan EngkauY" 6a er)irman7 Y&esungguhnya, Aku mengetahui, apa yang tidak kamu ketahuiY"Z ?:&"57;v8X Untuk melaksanakan )ungsi khali)ahnya ini, manusia telah dieri anugerah oleh tuhan dengan dua uah hadiah yang sangat istimewa, yaitu ilmu pengetahuan ?>Ilm8 dan keeasan memilih ?Ikhtiyar8 ?Kartanegara, 5vv57 1;S8" Dan untuk menerima kedua hadiah itu, manusia telah dilengkapi di dalam drinya sarana atau piranti, erupa akal dan )asilitas lain di luar dirinya, erupa wahyu (uhan yang diturunkan kepada manusia yang telah men#apai tingkat kesempunaan ?al!insan al!kamil8 yang dalam entuk kongkretnya diwakili oleh nai *uhammad s"a"w ?&antoso dkk, 5v1; 7 5< ! 5=8" *aka $elaslah kesatuan manusia dan alam semesta ini dapat ter$aga dengan aik $ika manusia dapat
men$alankan )ungsi kekhali)ahannya dimuka umi ini" *anusia diekali akal selain naluri yang memedakan dengan hewan" Dan akal pula yang sering kali memuat manusia memiliki agenda sendiri ketika melakukan pen#iptaan, ahkan tak $arang ertentangan dengan misi pen#iptaan dirinya" Islam merupakan sistem hidup yang tidak memisahkan antara kehidupan dunia dan akhirat" Apa yang kita lakukan di dunia men$adi ru$ukan dimana kelak Allah &'( akan menempatkan kita, surge atau neraka" Para seniman, udayawan muslim, serta para ulama yang dimotori oleh D$amaludin *alik menyatakan, ahwa yang diseut dengan keudayaan, kesenian Islam ialah maniMestasi dari rasa, #ipta dan karsa manusia muslim dalam mengadi kepada Allah untuk kehidupan umat manusia ?erina, 5v118"
BAB III ENU+U A" KE&I*PULAN &impulan dari pen$elasan!pen$elasan dan ayat yang telah dipaparkan maka dapat ditarik kesimpulan ahwa manusia di#iptakan Allah dari setetes air yang hina, lalu dalam tahapan yang #ukup pan$ang terentuklah tulang, daging, wa$ah dan struktur tuuh yang lengkap dalam tuuh iu, lalu ditiupkan ruh kedalam tuuh terseut dan hiduplah seorang manusia yang sempurna" Allah menganugerahkan kepada manusia yaitu erupa akal dan wahyu yang nantinya digunakan oleh manusia untuk memenuhi tugas!tugasnya di dunia" Akal dan wahyu merupakan suatu hal yang sangat di utuhkan oleh manusia untuk memenuhi tugas!tugasnya" Keleihan manusia diandingkan dengan makhluk Allah lainnya adalah memiliki akal yaitu untuk er)ikir dan wahyu yang langsung turun dari Allah seagai penyeimang dari akal"
*anusia tidak di#iptakan tanpa sea" Allah men#iptakan manusia dengan dieani eerapa tugas yaitu 7 men$adi hama dan men$adi khali)ah dimuka umi" Untuk men$adi khali)ah terseutlah Allah melengkapi manusia dengan akal dan wahyu agar isa memedakan mana yang enar dan mana yang salah" Akal dan wahyu dalam islam memiliki kedudukan yang sama pentingnya dimana wahyu seagai #ahaya untuk memiming akal menu$u $alan keenaran"
B" &A6AN &eagai manusia yang di#iptakan Allah leih sempurna dari makhluk lainnya kita wa$i men$alankan perintah Allah seagaimana mestinya" 'a$i mensyukuri segala nikmat yang telah dierikan kepada kita" Alangkah aiknya $ika kita saling tolong menolong, saling menghormati dan saling menghargai antara satu dengan yang lainnya" &elain itu seagai manusia kita $uga harus men$aga lingkungan dan menyayangi makhluk hidup lainnya ?hewan dan tumuhan8"
DA'+AR US+AKA Anonim A" 5v1;" Akal" ?nline8 id"wikipedia"orgTwikiTAkal " Diakses pada 6au 1< ktoer 5v1=" Anshori A" 5v1;" Konsep Akal dalam Al!:ur3an dan Al!&unnah"?nline8 http7TTmpiuika! 5v1;"logspot"#omT5v1;T1vTkonsep!akal!dalam!al!%uran!dan!sunnah"html" Diakses pada 6au 1< ktoer 5v1=" http7TTepha#unk"logspot"#o"idT5v11Tv;Takal!wahyu"html" Diakses pada *inggu 5= ktoer 5v1=" http7TT)erinaismyname"logspot"#omT5v11TvTmakalah!tu$uan!pen#iptaan!manusia"html" Diakses Pada 6au 1< ktoer 5v1=" Kartanegara, *ulyadhi" 5vv5" *enemus Batas 'aktu7 Panorama ilsa)at Islam" Bandung7 *i9a" 6i9al *uhammad " 5v1;" :s" Al!*u3minun ayat 15!1< (entang *anusia dan (ugasnya &eagai Khali)ah Di Bumi" ?nline8 http7TTnote!student"logspot"#omT5v1;TvOT%s!al!muminun!ayat!15! 1
AKAL DAN WAHYU •
A" B" " D"
Ind%ka$.#/
Pengertian Akal dan 'ahyu Istilah Akal dan 'ahyu dalam Al!:ur3an Kedudukan dan ungi Akal dan 'ahyu dalam *emahami Islam Akal dan 'ahyu7 Perspekti) (u$uan Pen#iptaan *anusia
/. 2anusia ebagai $un%ak (6ujuan Akhir) $en%iptaan Alam *. 6ujuan $en%iptaan 2anusia A! en"e#$%an Akal dan Wahyu
1" 5" ;" <"
B!
Akal erasal dari ahasa Ara Caala-ya@ilu@ yang se#ara lughawi memiliki anyak makna" Dalam kamus ahasa Ara al-2unjid fi al-ughah 7a al A@lam, di$elaskan ahwa Caala memiliki makna adraka ?men#apai,mengetahui8, fuhima ?memahami8, tadabbar ?merenung, dan 7afakkara ?er)ikir8 Kata al-Caulu seagai mashdar ?akar kata8 $uga memiliki arti nurun ruhaniyyun bihi tudriku al-nadsu mu la tudrikuhu bi al-ha7as, yaitu #ahaya ruhani yang dengannya seorang dapat men#apai, mengetahui sesuatu yang tidak dapat di#apai oleh indera" Al-Cal $uga diartikan dengan al-Calb, hati nurani atau hati sanuari" Pengertian lain menyeut Akal adalah daya er)ikir yang terdapat dalam $iwa manusia, daya yang dimiliki manusia untuk memperoleh pengetahuan dengan memperhatikan alam sekitar" Kata 'ahyu erasal dari ahasa ara al-7ahyu" Kata itu memiliki arti suara, api dan ke#epatan" Al!'ahyu sering diartikan dengan isikan, isyarat, tulisan dan kita" leh karenanya, wahyu dipahami seagai pemeritahuan se#ara tersemunyi dan #epat" Dalam kata wahyu terkandung arti penyampaian sada atau )irman Allah &'( kepada orang!orang yang men$adi pilihan!pilihan!Nya?Nai dan 6asul8 untuk diteruskan kepada umat manusia seagai pegangan dan pandan hidupnya" Is$%lah Akal dan Wahyu dalam Al0u#an
Kata ak!>a%lu dalam enyuk kata enda?masdar8 tidak terdapat dalam Al!:ur3an" Al! :ur3an hanya memuat dalam entuk kata ker$anya ?)i3il, yaitu kata >a%aluh dalam 1 ayat, ta3%ilun dalam 5< ayat, na3%il dalam 1 ayat, ya3%iluha 1 ayat dan ya >%ilun 55 ayat" Kata!kata itu dalam arti )aham dan mengerti, seagai #ontoh dapat diseut ayat!ayat erikut G-C z -F J {C| }-~€ / ‚ƒ G-C„ [ ~ GJƒ {† ‡. /-ˆ G‰ G-CŠb‰ ?:7&"al! a%arahT57R=8, WApakah kamu masih mengaharapkan supaya mereka per#aya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar )irman Allah, lalu mereka menguahnya setelah mereka memahaminyadan mereka seenanya mengetahuiX + +b./ - ./ C ‡. qJ®|/ C ¨ J¯ J| G-C„ G/¥° ‰ J| G-C -† . G-‡b œq/ + /~]„ ‰ q{®./ ?:7&"al!Ha$$T557
;" *artaat manusia ditentukan oleh penggunaan akal pikirannya dalam menghadapi sesuatu" *ereka yang tidak menggunakan akal dan hati nuraninya yang )itri tidak uahnya seperti hewan sa$a, ahkan leih sesat lagi" <" Akal merupakan kun#i untuk mendapatkan pengetahuan, aik pengetahuan, yang ersumer dari )enomena pen#iptaan? al!ayat al!kauniyah8 maupun yang ersumer dari )enomena wahyu ?al! ayat al!%awliyah8"
1" 5" ;" <" ="
Kata!kata yang erhuungan dengan kata al!>a%l, seperti al!%al, )a%iha, ta)a%%aha, ta)akkara, tadaara, ta9akkara, >alima dan na9hara" Kata wahyu dan tashri) ?penisahan8!nya dalam Al!%ur3an mun#ul seanyak RS kali" Dilihat dari segi maknanya dapat dikelompokkan seagai erikut7 'ahyu dalam arti )irman Allah yang disampaikan kepada Nai dan 6asul!Nya, yang erupa risalahatau kita su#i" 'ahyu dalam arti )irman Allah yang disampaikan kepada Nai dan 6asulnya, yang erupa risalah atau kita su#i" 'ahyu dalam arti )irman ?pemeritahuan8 Allah kepada Nai dan 6asul!Nya untuk mengantisipasi kondisi dan tantangan tugasnya" 'ahyu dalam arti insthink atau nurani atau potensi dasar yang dierikan Allah kepada makhluknya" 'ahyu dalam arti pemerian ilmu dan hikmah" 'ahyu dalam arti ilham atau petun$uk Allah kepada manusia dalam entuk intuisi atau inspirasi dan isikan hati"
*! Kedudukan dan 'un"% Akal dan Wahyu dalam Memaham% Islam
1" 5" ;" <"
Dorongan pengguanaan akal dalam Al!:ur3an dikemukakan #ukup anyak, dengan penekanan ahwa penggunaan akal adalah merupakan arometer agi keeradaan manusia" Untuk itulah Al!:ur3an memerikan tuntunan tentang penggunaan akal dengan mengadakan pemagian tugas dan wilayah ker$a pikiran dan %olu" Daya pikir manusia men$angkau wilayah )isik dan masalah!masalah yang relati), sedangkan %alu memiliki keta$aman untuk menangkap makna!makna yang ersi)at meta)isik dan mutlak" leh karenanya, dalam huungan dengan upaya memahami Islam, akal memiliki kedudukan dan )ungsi seagai erikut7 Akal seagai alat yang strategis untuk mengungkap dan mengetahui keenaran yang terkandung dalam Al!:ur3an dan &unnah 6asul, di mana keduanya adalah sumer utama a$aran Islam" Akal merupakan potensi dan modal yang melekat pada diri manusia untuk mengetahui maksud! maksud yang ter#akup dalam pengertian Al!:ur3an dan &unnah 6asul" Akal $uga er)ungsi seagai alat yang dapat menangkap pesan dan semangat Al!:ur3an dan &unnah untuk di$adikan a#uan dalam mengatasi dan meme#ahkan persoalan umat manusia dalam entuk i$tihad" Akal $uga er)ungsi untuk men$aarkan pesan!pesan Al!:ur3an dan &unnah dalam kaitannya dengan )ungsi manusia seagai khali)ah Allah &'(, untuk mengelola dan memakmurkan umi seisinya"
ungsi dan Kedudukan 'ahyu dalam memahami Islam7 1" 'ahyu seagai dasar dan sumer pokok a$aran Islam" &eluruh pemahaman dan pengamalan a$aran Islam harus diru$ukkan kepada Al!:ur3an dan &unnah" Dengan demikian dapat dipahami ahwa pemahamn dan pengamalan Islam tanpa meru$uk kepada Al!:ur3an dan al!&unnah adalah omong kosong"