KEBUTUHAN NUTRISI NUTRISI YANG TEPAT MENENTUKAN PRESTASI PRESTASI ATLET
MAKALAH KESEHATAN OLAHRAGA
Oleh : Amalia Barikah NIM. 10601244182
Dosen Pengampu : Farida Mulyaningsih, M.Kes
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan fisik sekaligus untuk mencegah agar tubuh tidak mudah sakit. Olahraga merupakan aktivitas untuk meningkatkan kebugaran jasmani, yang mempunyai dampak positif terhadap derajat kesehatan, oleh karena itu olahraga dianjurkan untuk dilaksanakan secara teratur sesuai dengan kondisi seseorang. Bagi seorang atlet asupan nutrisi yang terkait dengan olahraga mempunyai arti penting selain untuk mempertahankan kebugaran juga untuk meningkatkan prestasi atlet tersebut dalam cabang olahraga yang diikutinya. Kebutuhan nutrisi bagi para atlet mempunyai kekhususan katena tergantung cabang olahraga yang dilakukannya. Untuk mendapatkan atlet yang berprestasi, faktor gizi sangat perlu diperhatikan sejak saat pembinaan di tempat pelatihan sampai pada saat pertandingan. Di samping itu gizi juga berpengaruh dalam mempertahankan dan memperkuat daya tahan tubuh. Nutrisi juga berpengaruh dalam mempertahankan dan memperkuat daya tahan tubuh. Oleh karena itu berlaku pula bagi para atlet, meskipun kebutuhan jenis dan jumlah nutrisi bagi seorang atlet berbeda dengan kelompok bukan atlet karena kegiatan fisik dan psikis atlet berbeda dengan yang bukan atlet, baik selama masa latihan maupun pada saat pertandingan. Prestasi olahraga yang dicapai oleh para atlet terkait erat dengan ketepatan penentu, penyediaan jenis dan jumlah nutrisi dibutuhkan. B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian nutrisi dan fungsinya? 2. Kebutuhan nutrisi Atlet 3. Apa hubungan nutrisi dan kebugaran jasmani Atlet? 4. Bagaimana pengaturan nutrisi Atlet? C. Tujuan
Dengan membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat mengerti apa itu nutrisi,
fungsi
hubungan
nutrisi
dengan
kebugaran
jasmani
dan
bagaimana
memanajemen nutrisi khususnya untuk para atlet. Bagi seorang atlet asupan nutrisi yang
tepat terkait dengan olahraga mempunyai arti penting selain untuk mempertahankan kebugaran juga untuk meningkatkan prestasi atlet tersebut dalam cabang olahraga yang ditekuninya. Sehingga diharapkan dengan nutrisi yang cukup dapat membantu para atlet untuk meraih prestasi sesuai dengan cabang olahraga yang ditekuninya.
BAB II KAJIAN TEORI
Olahraga merupakan aktivitas untuk meningkatkan stamina tubuh yang mempunyai dampak positif terhadap derajat kesehatan, oleh karena itu olahraga dianjurkan untuk dilaksanakan secara teratur sesuai dengan kondisi seseorang. Kebutuhan gizi para atlet mempunyai kekhususan karena tergantung cabang olahraga yang dilakukan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan atlet yang berprestasi faktor gizi sangat perlu diperhatikan sejak pembinaan ditempat pelatihan sampai pada saat pertandingan (Latief, 2000). Zat gizi yang tepat merupakan dasar utama bagi penampilan prima seorang atlet pada saat bertanding. Selain itu, zat gizi ini dibutuhkan pula pada kerja biologik tubuh untuk penyediaan energi pada saat seorang atlet melakukan berbagai aktivitas fisik, misalnya pada saat latihan ( training), bertanding dan saat pemulihan baik setelah latihan maupun setelah bertanding (Suniar, 2002). Nutrisi ( Nutrition ) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara
normal
melalui
proses
digesti,
absorbsi,
transportasi,
penyimpanan,metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkanenergi. (Supariasa, 2001) Nutrisi adalah zat-zat nutrisi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat nutrisi dan zat lain yang terkandung, aksi reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit. ( Wartonah, 2006 ) Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh.(Alimul Hidayat, 2006 )
Nutrien merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh, enam kategori zat makanan adalah air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.(Potter, 2005) Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan nutrisi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ tubuh.
Bab III PEMBAHASAN A. Pengertian Nutrisi dan Fungsinya
Beberapa ahli memberikan penjelasan mengenai pengertian nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan fungsinya yang berupa energi . Selain itu energi juga dapat membangun dan memelihara jaringan dalam tubuh serta mengatur proses kehidupan. Nutrisi digunakan untuk makanan sebagai pembentuk energi, dimana setiap jaringan dalam tubuh bekerja dengan baik. Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai suatu proses organism yang menggunakan objek utamanya yaitu makanan yang sering dikonsumsi dalam kondisi yang normal, dengan menggunakan proses degesti, absorsi serta metabolisme yang pada nantinya akan membuang beberapa zat yang memang tidak digunakan oleh tubuh. Berdasarkan pengertian Nutrisi itu sendiri , zat ini memang menjadi asupan utama bagi tubuh seseorang dalam melakukan berbagai kegiatan sebagai pembentuk energi penting. Fungsi nutrisi itu sendiri juga beragam seperti sebagai proses pengambilan zat-zat makanan yang penting, sebagai subtansi organik yang dibutuhkan organisme untuk bergerak normal. Namun nutrisi sangat berbeda dari makanan yang kita makan tiap harinya, nutiri adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut. Nutrisi juga berperan aktif sebagai asupan makanan yang sehat bagi tubuh, tubuh setidaknya mengkonsumsi beberapa jenis makanan setiap harinya. Tidak lantas kita menyepelekan nutrisi, sebab tidak semua makanan memiliki nutrisi. B. Kebutuhan Nutrisi Atlet
Pengetahuan gizi khususnya untuk atlet mempunyai peranan penting dalam pemilihan makanan dan minuman yang tepat. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang peningkatan ketahanan fisik dan diharapkan pada waktunya atlet dapat menunjang prestasinya yang terbaik. Nutrisi yang tepat merupakan dasar utama bagi penampilan prima seorang atlet pada saat bertanding. Selain itu nutisi ini dibutuhkan pula pada kerja biologik tubuh, untuk penyediaan energi tubuh pada saat seorang atlet melakukan berbagai aktivitas fisik, misalnya pada saat latihan (training), bertanding atau saat pemulihan, baik setelah
latihan maupun setelah bertanding. Nutrisi juga dibutuhkan untuk memperbaiki atau mengganti sel tubuh yang rusak. Banyak pelatih atau atlet yang menganggap bahwa asupan nutrisi pada atlet sama saja dengan yang bukan atlet. Kenyataannya tidak demikian, asupan nutrisi pada atlet disiapkan berdasarkan pengetahuan tentang dominasi energi yang akan digunakan, peran sumber nutrisi tertentu pada proses penyediaan energi. Dalam hal ini termasuk pula tentang pemberian suplemen dan usaha khusus berupa modifikasi yang dilakukan terhadap asupan nutisi pada waktu tertentu, dalam upaya meningkatkan.
Secara rata-rata, kebutuhan kalori bagi setiap atlet berkisar antara 2500-5000 dengan proporsi seperti lemak 20-30%, protein 13-20%, dan karbohidrat 55-70%. Protein tidak digunakan sebagai sumber energi para atlet, melainkan sebagai zat pembangun dan pengatur cairan tubuh. Alasan Kebutuhan Nutrisi bagi Atlet
-
Rasio kekuatan dan berat badan
-
Pembentukan kembali protein otot
-
Kadar glikogen otot
-
Keseimbangan air dan elektrolit, menjaga kondisi tubuh
-
Mengurangi dehidrasi
-
Kapasitas penyembuhan cedera
-
Resistensi terhadap penyakit
-
Makanan sebelum, selama dan sesudah bertanding sangat perlu mendapat perhatian
Hal-hal Yang Perlu Perhatian Pada Peningkatan Status Nutrisi Atlet
-
Susunan menu seimbang dari berbagai makanan
-
Menu disesuaikan dengan pola makan atlet untuk meningkatkan kadar Hb (hemoglobin)
Tujuan Pengaturan Makanan Saat Latihan
-
Untuk memperbaiki status nutrisi baik nutrisi kelebihan maupun kekurangan
-
Memelihara kondisi fisik atlet agar selalu dalam kondisi bugar selama menjalani latihan intensif
-
Untuk membiasakan atlet terhadap makanan yang sehat dan seimbang untuk kebugaran dan prestasi atlet
Nutrisi yang dibutuhkan oleh seorang atlet dan harus selalu diperhatikan dalam mengkonsumsinya. Berikut nutrisi-nutrisi yang harus diatur oleh seorang atlet: a. Karbohidrat Karbohidrat merupakan sumber energi bagi seorang atlet. Karbohidrat terdiri dari dua macam yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana biasa di sebut dengan glukosa, kelebihan glukosa akan menyebabkan lemak dalam jaringan otot dan hal tersebut sangat dihindari oleh banyak atlet. Karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang terbentuk oleh hampir lebih dari 20.000 unit molekul monosakarisa terutama glukosa. fungsi karbohidrat adalah sebagai berikut: 1. Sebagi penghasil kalori (1 gram = 4,1 kalori ) 2. Pembentuk senyawa-senyawa organic yang lain seperti lemak dan protein 3. Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh b. Lemak Lemak merupakan sumber energi yang dibutuhkan oleh atlet yang memerlukan energi untuk melakukan aktivitas olahraga yang memakan waktu lama. Contohnya adalah atlet lari jarak jauh dan atlet maraton. Atlet tersebut membutuhkan durability atau ketahanan fisik yang lama dan lemak menyediakan
kebutuhan
tersebut
melalui
asupan
makan
mengandung lemak. Adapun fungsi lemak sebagai berikut : 1. Sebagai penghasil energi ( 1 gram = 9,3 kalori ) 2. Pembangun bagian-bagian sel tertentu 3. Pelarut beberapa vitamin, yaitu vitamin A, D, E, dan K 4. Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah
yang
banyak
c. Protein Protein berguna untuk pertumbuhan, pembangun dan pemeliharaan jaringan tubuh. Untuk memenuhi kebutuhan energi jika karbohidrat dan lemak tidak terpenuhi. Kebutuhan protein untuk atlet: 1,2-1,5 gram/kg Berat badan atau kurang lebih 15% dari total energi, lebih dari 2 gram tidak dianjurkan karena akan membebani ginjal. Sumber protein berasal dari protein hewani dan protein nabati. Contoh protein hewani berasal dari telur, daging, susu, ikan dan lain-lain, protein nabati berasal dari kacang-kacangan seperti kacang kedelai dan olahannya. Adapun fungsi protein, yaitu : 1. Penghasil energi ( 1 gram = 4,1 kalori ) 2. Pembangun jaringan-jaringan baru dan mengganti yang rusak 3. Pembuat enzim dan hormone 4. Penjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh 5. Pembentuk antibodi d. Air Air bagi tubuh sangat jelas dan penting, sehingga bila terjadi kekurangan cairan pada tubuh seseorang terutama atlet maka akan mengganggu penampilan atlet tersebut. Air diperoleh dari cairan, makanan dan proses metabolisme tubuh. Dalam sehari seseorang biasa minum air sebanyak 1200 ml dan akan meningkat saat seseorang melakukan aktivitas fisik dan akan lebih meningkat lagi bila olahraga dilakukan dilakukan di lingkungan yang panas. Suhu tubuh dapat meningkat diatas batas normal. Hal ini dapat terjadi pada atlet yang berolahraga dalam waktu lama pada suhu panas. Setiap perubahan berat badan sebelum dan sesudah berolahraga merupakan petunjuk adanya kehilangan cairan tubuh selama berolahraga. Pada keadaan-keadaan seperti ini sangat diperlukan penggantian cairan tubuh, seperti air minum atau air yang berkadar oksigen tinggi.
e. Vitamin Vitamin mempunyai peran penting bagi efektifitas metabolisme penyediaan energi tubuh. Secara umum fungsi vitamin ini adalah sebagai regulator pada proses metabolisme pembentukan energi. Dan sebagai sumber vitalitas tubuh serta menjaga kesehatan tubuh kita. Kita membutuhkan vitamin untuk melengkapi karbohidrat kalori, mineral, dll. f. Mineral Mineral dibutuhkan untuk mempertahankan pertukaran zat gizi dan produk sisa metabolisme antara sel dengan cairan ekstra sel, dan juga dibutuhkan untuk kontraksi otot, pembekuan darah dan pergerakan cairan melewati membran plasma. Beberapa contoh mineral yang diperlukan oleh tubuh antara lain :
Kalsium Lebih dari 99% kalsium tubuh total terdapat di dalam tulang. Bila kadar kalsium darah rendah akibat asupan kurang tubuh akan mengambil kalsium
dari
tulang
terutama
bila
keadaan
demikian
yang
berkepanjangan, terutama bila asupan makanan tidak seimbang yang dapat menyebabkan presentase lemak tubuh menjadi sangat rendah dan stres berat akibat latihan akan menghambat produksi estrogen. Untuk masyarakat umum, terutama pada lamsia, olahraga dengan intesitas sedang merupakan pemicu untuk mempertahankan dan meningkatkan massa tulang.
Natrium, Kalium dan Klor Natrium dan klor merupakan mineral utama di dalam plasma darah sedangkan kalium adalah mineral utama di dalam sel.
Besi Zat besi adalah suatu zat dalam tubuh manusia yang erat dengan ketersediaan jumlah darah yang diperlukan. Dalam tubuh manusia zat besi memiliki fungsi yang
sangat penting, yaitu untuk mengangkut
oksigen dari paru-paru ke jaringan dan mengangkut elektron di dalam proses pembentukan energi di dalam sel.
C. Nutrisi dan Kebugaran Jasmani Atlet
Kebugaran merupakan kemampuan tubuh seorang atlet dalam melakukan kegiatan yang menggunakan kekuatan, daya kreasi, dan daya tahan dalam waktu relatif lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Kebugaran merupakan hal penting yang harus dipenuhi oleh seorang atlet untuk mampu mencapai prestasi yang optimal. Kebugaran atlet dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu genetik, faktor latihan yang intensif dan teratur, dan faktor nutrisi. Kebugaran yang optimal dapat dicapai melalui kecukupan energi dan nutrisi yang optimal. Atlet yang memiliki kecukupan nutrisi yang baik secara tidak langsung akan memilki kualitas kebugaran yang baik pula. Pada pembinaan atlet untuk menuju prestasi yang baik, selain latihan yang terprogram baik, juga dibutuhkan nutrisi yang memadai untuk untuk menjaga kebugaran jasmani atlet. Namun kebutuhan nutrisi atlet pada dasarnya tidak berlebihan, hasil akhir suatu prestasi olahraga dapat ditentukan adanya dukungan nutrisi yang baik, hasil dari manajemen nutrisi. Oleh sebab itu dengan adanya pengaturan makanan yang baik maka atlet dapat memperoleh asupan nutrisi secara optimal sehingga mampu menjaga stamina dan kebugaran dan mempertahankan status nutrisi atlet guna mencapai prestasi yang optimal dan akan berujung kepada kesuksesan atlet baik dalam latihan maupun dalam pertandingan. Kebutuhan nutrisi pada setiap atlet berbeda-beda antara satu atlet dengan atlet lainnya, tergantung dari cabang olahraga yang ditekuninya. Sebagai contoh seorang atlet lari membutuhkan energi yang sesuai dengan aktivitas dan cabang olahraga atletik lari yang dikuasainya untuk melakukan aktivitas olahraga semaksimal mungkin baik pada saat latihan maupun pada saat pertandingan. Untuk mendapatkan kebutuhan nutrisi yang cukup, maka atlet lari tersebut harus diberikan pengaturan makanan yang baik dari penyedia makanan. Tujuan pengaturan makanan yang baik ini adalah untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi lainnya baik makro maupun mikro sesuai dengan ukuran tubuh, aktivitas, program latihan dari tiap jenis olahraga. Untuk memperoleh prestasi yang optimal , perlu disusun perencanaan makanan berjangka, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang yang selanjutnya dijabarkan dalam program perencanaan makanan atlet. Perencanaan makanan atlet perlu
diselaraskan dengan perencanaan program latihan meliputi : periode persiapan, pertandingan dan transisi. Perencanaan gizi meliputi 4 (empat) hal, yakni: a. Perbaikan status gizi ; pada umumnya perbaikan status gizi dilaksanakan pada
periode persiapan umum. Tujuan pengaturan makanan pada tahap ini mencakup upaya:
Meningkatkan status gizi antara lain: menambah berat badan, meningkatkan kadar Hb.
Menurunkan berat badan terutama atlet cabang olahraga yang memerlukan klasifikasi berat badan.
b. Pemeliharaan status gizi; dapat dimulai sejak awal periode persiapan apabila
atlet telah memiliki status gizi normal, sedangkan atlet yang belum memiliki status gizi normal pemeliharaan status gizi dilakukan setelah status gizi normal tercapai. Pada tahap ini diharapkan status gizi sudah mencapai tingkat yang optimal dan fisik atlet sudah beradaptasi dengan intensitas latihan yang tinggi. Selama tahap pemeliharaan status gizi, atlet harus mampu mempertahankan kondisinya dengan memperhatikan faktor pengaturan makanan. c. Pengaturan gizi pertandingan ; pada periode pertandingan perlu disusun
perencanaan makanan: sebelum bertanding, saat bertanding dan setelah bertanding, terutama untuk olahraga yang memerlukan waktu bertanding lebih dari 60 menit. Telah
banyak
dikenal
pengaruh
berbagai
makanan
terhadap
kinerja
olahragawan, namun masih sering salah menerapkannya di lapangan, misalnya seorang atlet baru merasa siap bertanding jika telah menyantap ‘obat mujarab’ (telur mentah, susu, dan madu) sebelum bertanding, yang justru secara fisiologis akan merugikan, susu misalnya mempunyai kandungan tinggi lemak sehingga tidak segera dapat diproses untuk menghasilkan energi, demikian juga madu meskipun tersusun atas karbohidrat sederhana, namun karena sifatnya yang hipertonik (pekat), akan menyebabkan reboud insulin, sehingga menyebabkan hipoglikemia (kadar gula darah rendah). d. Pemulihan Status gizi . Perencanaan makanan untuk memulihkan kondisi fisik
olahragawan, dilaksanakan pada periode transisi.
Biasanya pada masa ini sudah tidak berada pada pemusatan latihan, atlet harus tetap mempertahankan kebiasaan makan yang sudah terpola seperti pada saat di pemusatan latihan. Berbagai hal yang perlu dipertimbangkan:
Kebutuhan energi disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan.
Gizi seimbang dan bervariasi.
Tetap mengontrol berat badan agar selalu dalam batas-batas ideal.
Apabila status gizi menurun dapat dipergunakan susunan pola hidangan peningkatan gizi. Bila status gizi tetap terpelihara, gunakan susunan hidangan pemeliharaan status gizi.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Prestasi olahraga yang dicapai oleh para atlet terkait erat dengan ketepatan penentu, penyediaan jenis dan jumlah nutrisi dibutuhkan, karena dengan adanya pengaturan makanan yang baik maka atlet dapat memperoleh asupan nutrisi secara optimal sehingga mampu menjaga stamina dan kebugarannya. Nutrisi yang benar akan mendukung pelatihan prestasi atlet, dan juga dengan dukungan yang benar akan meringankan prestasi atlet, serta mempertahankan status nutrisi atlet guna mencapai prestasi yang optimal dan akan berujung kepada kesuksesan atlet baik dalam latihan maupun dalam pertandingan.
Saran
Seorang atlet sebaiknya memiliki pengetahuan nutrisi yang baik dan tepat. Agar setiap atlet paham dan mengerti mengenai kebutuhan nutrisi apa yang penting bagi mereka khususnya yang dapat membantu untuk meningkatkan performance baik saat berlatih ataupun saat melakukan suatu pertandingan.
Daftar Pustaka
https://jurnalmediagizipangan.files.wordpress.com/2012/03/8-tingkat-pengetahuangizi-asupan-dan-status-gizi-atlet-di-pusdiklat-olahraga-pelajar-sudiang-kotamakassar.pdf ; diakses 20 juli 2012, 19:26 http://www.slideshare.net/vedro/gizi-pada-atlet ; diakses 20 juli 2012, 20:15 http://sport.ghiboo.com/gizi-olahraga-yang-harus-diperhatikan-atlet ; diakses 20 juli 2012, 20:31 http://duniaolahraga.com/nutrisi-yang-dibutuhkan-atlet_92.htm; diakses 20 juli 2012,
21:16 http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51842/BAB%20III%20Kerangk a%20Pemikiran_%20I11fnh.pdf?sequence=5; diakses 21 juli 2012, 08:40 http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Cerika%20Rismayanthi,%20S.Or./GIZ I%20UNTUK%20%20PEMBINAAN%20PRESTASI%20OLAHRAGAWAN.pdf ; diakses 21 juli 2012, 11:52 http://www.kesehatan123.com/3253/pengertian-nutrisi-dan-fungsinya/ ; diakses 12 Agustus 2012, 10:40 http://belajarohbelajar.blogspot.com/2012/04/pengertian-dan-fungsi-karbohidratlemak.html ; diakses 12 Agustus 2012, 13:31