MODUL 1 Kebutuhan Manusia A. Kebutuhan
Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap benda atau barang dan jasa yang dapat memberikan kepuasan kepada manusia itu sendiri didalam memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidupnya, semuanya itu bias dilakukan baik bersifat jasmani maupun rohani. Dalam kehdupannya manusia selalu merasa kekurangan. Hal ini mendorong manusia melakukan tindakan ekonomi yaitu segala usaha yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Hal Ha l ini disebut peristiwa ekonomi. B.
Macam ± macam kebutuhan 1.
Menurut Intensitasnya. a.
Kebutuhan primer atau kebutuhan pokok, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi untuk mempertahankan hidupnya. Misalnya, makanan, pakaian, minuman, dan perumahan.
b.
Kebutuhan sekunder atau kebutuhan kedua, yaitu kebutuhan yang timbul setelah kebutuhan primer terpenuhi, contoh, meja, kursi, sepeda dan lain ± lain.
c.
Kebutuhan tersier atau kebutuhan mewah yaitu kebutuhan yang muncul setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Misalnya, berlian, mobil mewah, dan lain ± lain.
2. Menurut Waktunya a.
Kebutuhan sekarang yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga dan tidak bias ditunda, misalnya minum obat pada waktu sakit.
b.
Kebutuhan yang akan dating yaitu kebutuhan yang pengadaanya dilakukan sekarang hasilnya dinikmanti waktu yang akan dating, misalnya menabung.
c.
Kebutuhan tak terduga yaitu kebutuhan yang disebabkan oleh sesuatu yang terjadi secara tiba ± tiba. Misalnya pergi melayat ketika ada yang meninggal.
d.
Kebutuhan sepanjang waktu yaitu kebutuhan yang terjadi sepanjang waktu. Misalnya menuntut ilmu.
3. Menurut sifatnya. a.
Kebutuhan jasmani, yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani atau fisik dan menjaga penampilan. Misalnya berolah raga, dan lain ± lain.
b.
Kebutuhan rohani, yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan kesehatan jiwa. Misalnya rekreasi dan hiburan, dan lain ± lain.
4. Menurut subjeknya. a.
Kebutuhan individu atau perorangan, yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan perorangan, dimana kebutuhan antara orang yang satu dengan orang yang lain. Contohnya kebutuhan orang petani akan berbeda dengan kebutuhan seorang hakim. Dan lain ± lain.
b.
Kebutuhan kelompok atau kolektif yaitu kebutuhan bersama dalam suatu masyarakat yang dimanfaatkan untuk kepentingan bersama. Contoh, jalan, jembatan, masjid dan lain ± lain.
C.
Faktor Pengaruh Kebutuhan. Pada
dasarnya, kebutuhan manusia secara umum adalah sama. Kebutuhan dasar
manusia yaitu, pangan dan papan. Kebutuhan manusia dapat berbeda dikarenakan pleh beberapa factor yaitu : 1.
Usia seseorang
2.
Jenis kelamin seseorang
3.
Setatus seseorang
4.
Jenjang pendidikan seseorang
5.
Keadaan alam dan lingkungan sekitar.
d.
Kebutuhan sepanjang waktu yaitu kebutuhan yang terjadi sepanjang waktu. Misalnya menuntut ilmu.
3. Menurut sifatnya. a.
Kebutuhan jasmani, yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani atau fisik dan menjaga penampilan. Misalnya berolah raga, dan lain ± lain.
b.
Kebutuhan rohani, yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan kesehatan jiwa. Misalnya rekreasi dan hiburan, dan lain ± lain.
4. Menurut subjeknya. a.
Kebutuhan individu atau perorangan, yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan perorangan, dimana kebutuhan antara orang yang satu dengan orang yang lain. Contohnya kebutuhan orang petani akan berbeda dengan kebutuhan seorang hakim. Dan lain ± lain.
b.
Kebutuhan kelompok atau kolektif yaitu kebutuhan bersama dalam suatu masyarakat yang dimanfaatkan untuk kepentingan bersama. Contoh, jalan, jembatan, masjid dan lain ± lain.
C.
Faktor Pengaruh Kebutuhan. Pada
dasarnya, kebutuhan manusia secara umum adalah sama. Kebutuhan dasar
manusia yaitu, pangan dan papan. Kebutuhan manusia dapat berbeda dikarenakan pleh beberapa factor yaitu : 1.
Usia seseorang
2.
Jenis kelamin seseorang
3.
Setatus seseorang
4.
Jenjang pendidikan seseorang
5.
Keadaan alam dan lingkungan sekitar.
MODUL 2 Kelangkaan Sumber Ekonomi dan Kebutuhan Manusia yang Tidak Terbatas. A. Kebutuhan Manusia Tidak Terbatas
Masalah utama yang dihadapi oleh manusia pada saat sekarang ini adalah jumlah kebutuhan yang beraneka ragam dan tidak terbatas. Bahkan antara manusia yang satu dengan yang lain kebutuhan terhadap barang dan jasa juga berbeda ± beda. Sedangkan jumlah alat pemenuhan kebutuhan manusia baik terhadap barang maupun jasa jumlahnya sangat terbatas. Ada beberapa hal yang menyebabkan kebutuhan manusia tidak terbatas, diantarnya : 1.
Pertambahan
/ perkembangan penduduk.
2.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.
Perbaikan
4.
Perubahan
B.
Kelangkaan Sumber Ekonomi.
taraf hidup semakin baik dan meningkat. tingkat kebudayaan yang semakin meningkat.
Untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam, terus ± menerus, dan tidak terbatas, manusia membutuhkan alat ± alat pemenuhan kebutuhan yang berupa barang atau jasa. Jumlah barang atau jasa tersebut terbatas, artinya jumlah barang relatif sedikit dibandingkan dengan jumlah kebutuhan manusia. Akibat keterbatasan alat pemenuhan kebutuhan tersebut mendorong manusia melakukan tindakan alternative, yaitu melakukan pemilihan terhadap barang disesuaikan dengan urutan kepentingannya. C.
Barang
dan Jasa sebagai Alat Pemuas Kebutuhan.
Untuk memenuhi kebutuhan manusia yang beraneka ragam, diperlukan alat pemuas kebutuhan berupa barang dan jasa. Adapun pengelompokan barang dan jasa tersebut adalah :
1.
Menurut
Cara
Memperolehnya
a. Barang ekonomi, yaitu barang yang mempunyai kegunaan dan langka adanya atau jumlahnya terbatas, artinya jumlahnya sedikit disbanding dengan yang dibutuhkan masyarakat. b. Barang bebas, yaitu barang yang jumlahnya melimpah, barang ini melebihi dari yang dibutuhkan masyarakat. 2.
Menurut Fungsinya
a. Barang substitusi yaitu barang pengganti yang pemakaiannya saling menggantikan. b. Barang komplementer adalah barang pelengkap yaitu barang penggunaannya saling melengkapi. 3.
Menurut jaminan.
a. Barang bergerak adalah barang yang dipergunakan sebagai jaminan untuk memperoleh kridit pinjaman jangka pendek. b. Barang tak bergerak adalah barang yang dipergunakan sebagai barang jaminan untuk memperoleh kridit jangka panjang. 4.
Menurut Pembuatannya.
a. Barang mentah yaitu bahan mentah yang memiliki bentuk maupun sifat sebagaimana mestinya. b. Barang setengah jadi yaitu barang yang tidak sesuai dengan aslinya kan tetapi untuk menjadi barang konsumsi diperlukan proses lebih lanjut. c. Barang jadi yaitu semua barang yang secara langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. D.
Biaya
Peluang
Biaya peluang (opportunity cost) adalah suatu pilihan untuk menggunakan sumber daya ekonomi untuk satu tujuan, yang merupakan pengorbanan alternatif terbaik untuk menggunakan sumber daya tersebut. Sebagai contoh, apabila seseorang mempunyai dua alternatif pilihan untuk bekerja disuatu perusahaan dan berwiraswasta. Maka biaya peluang bekerja pada perusahaan adalah berwiraswasta dan sebaliknya. Konsep opportunity cost ini dapat pula diterapkan dalam pilihan penggunaan factor produksi tenaga kerja misalnya, setelah lulus SMK, kalian memutuskan untuk mencari pekerjaan. Pekerjaan yang tersedia adalah bekerja sebagai pramuniaga di toko atau
membuka usaha sendiri. Bila kalian memilih untuk memanfaatkan factor tenaga kerja kalian untuk membuka usaha sendiri maka opportunity costnya adalah penggunaan tenaga kerja yang kalian miliki untuk menjadi penjaga toko.
MODUL 3 Masalah Pokok Ekonomi A. Macam-macam
Barang
Alat pemenuhan kebutuhan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia adalah berupa barang atau benda dan jasa. Macam-macam barang dikelompokan sebagai berikut. 1.
Dari Segi Memperolehnya
a. Barang nonekonomis/bebas, yaitu barang yang tersedia dalam jumlah banyak dan tidak terbatas sehingga untuk memperolehnya tidak memerlukan pengorbanan. b. Barang Ekonomi, yaitu barang yang jumlahnya terbatas sehingga untuk memperolehnya memerlukan pengorbanan. 2.
Dari Segi Kegunaannya
a. Barang subtitusi, yaitu benda yang penggunaanya dapat diganti dengan benda yang lainya,sehingga fungsinya tidak berubah. b. Barang Komplementer, yaiyu benda yang jika penggunaanya digabungkan dengan benda lainya akan lebih bermanfaat. 3.
Dari Segi Jaminanya
a. Barang bergerak, yaitu barang yang bias dipindahkan dan digunakan sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman atau kredit usaha jangka pendek. b. Barang tidak bergerak, yaitu barang yang tidak bias dipindahkan dan digunakan sebagaio agunan atau jaminan untuk memperoleh pinjaman jangka panjang. 4.
Dari Segi Proses Pembuatanya
a.
Barang mentah, yaitu barang yang belum pernah diproses untuk tujuan produksi.misalnya : kapas,padi,getah karet.
b.
Barang setengah jadi,yaitu barang yang sudah diproses untuk tujuan satui produk tetapi masih akan digunakan lagi pada fase selanjutnya. Misalnya : kusen pintu, dan mobil.
c.
Barang jadi, yaitu akhir sebuah proses produksi yang barangnya langsung dinikmati.
B.
Masalah Pokok Ekonomi
Masalah yang dihadapi setiap tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan manusia saja, tetapi juga tenteng bagaimana mengatur dan melayani jutaan orang yang memiliki kebutuhan dan gaya hidup yang selalu meningkat dan berubah-ubah. Meskipun demikian, pada dasarnya masalah ekonomi itu tetap saja berada dalam lingkup yang sama yaitu produksi,distribusi,dan konsumsi.Namun ada tiga permasalahan pokok dalam ekonomi yaitu : 1.
Apa? (what?) Barang dan jasa apasaja yang akan diproduksi dan dalam jumlah berapa, yangb
harus ditentukan. Diantara sekian banyak barang dan jasa,manakah yang harus dipilih untuk diproduksi? Jawabanya, yang harus diproduksi tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan saja, tetapi juga bagaimana untuk memperoleh keuntungan maksimal dan jangan samp[ai menderita kerugian dalm memproduksi barang. 2.
Bagaimana (How?) Bagaimana cara memproses produksi suatu barang dan jasa dilakukan?
Maksudnya adalah siapa yang melaksanakan, ,menggunakan apa, dengan tehnoligi yang bagaimana, seberapa besar jumlah produksinya.Maka sebelum kegiatan itu dilaksanakan, hal yang harus dilakukan adalah mengadakan riset dan perencanaan yang matang. 3.
Untuk Siapa? (For Whom?) Untuk siapa barang dan Jasa diproduksi? Artinya brang itu diproduksi bias
bermanfaat untuk anak-anak, remaja, orang dewasa, atau orang tua. Dan juga memikirkan bagaimana pendistribusianya kepada masyarakat pada umumnya.
C.
Sistem Ekonomi 1.
Pengertian Sistem Ekonomi
Cara suatu Negara mengatur kehidupan ekonominya disebut system ekonomi. Sistem ekonomi yang dipilih dan dilakukan oleh suatu Negara bertujuan untuk menjawab masalah pokpk ekonomi yang dihadapi setiap manusia. Sistem ekonomi atau system perekonomian pada dasarnya mengatur hubungan ekonomi antar manusia dalam masyarakat mengenai bagaimana mereka harus berperilaku dan bertindak antara yang satu terhadap yang lain serta bagaimana keputusan yang mempengaruhi orang lain boleh diambil. Sitem ekonomi berkembang sesuai dengan perkembangan sejarah, kebisasaan, serta ideolaogi yang dianut manusia dan masyarakat. Secara implicit sisitem perekonomian mempunyai hubungan yang erat dengan system politik yang ada. 2.
Macam Sistem Ekonomi
Secara teoritis ada lima macam system ekono mi,yaitu : a.
Sistem Ekonomi Tradisional
Keadaan perekonomian dalam system ekonomi tradisional tidak banyak mengalami perubahan. Keadaan masyarakatnya sangat tradisional,statis, dan miskin. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut. 1)
Belum ada pembagian kerja.
2)
Pertukaran
3)
Jenis produksi ditentukan oleh kebutuhan
4)
Tingakat tehnologi sangat sederhana dan produksi rendah.
5)
Masyarakat tidak mau menerima pembaharuan.
6)
Hasil produksi dan system distribusi terbentuk karena kebiasaan (tradisi) yang
dengan jalan barter,belum mengenal uang.
berlaku di masyarakat.
b.
7)
Kehidupan masyarakatnya bersifat kekeluargaan.
8)
Alam merupakan sumber kehidupan dan sumber kemakmuran.
9)
Pada
umumnya bersifat agraris, perikanan, dan peternakan.
Sistem Ekonomi Pasar (Liberal)
Menurut
Adam
Smith,
asas
pokok
bekerjanya´tangan-tangan gaib´ (the invisible hand).
system
ekonomi
pasar
adalah
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut. 1)
Setiap individu bebas memiliki barang atau alat produksi.
2)
Kegiatan Ekonomi disemua bidang dilakukan oleh masyarakat (swasta).
3)
Pemerintah
4)
Modal memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi.
5)
Setiap orang diberikan kebebasan dalam hal pemakaian barang dan jasa.
6)
Kegiatan produksi dilakukan dengan tujuan mencari laba, bahkan semua kegiatan
tidak ikud campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
ekonomi didorong oleh prinsip laba (yaitu keuntungan sebesar-besarnmya). 7) c.
Terjadinya persainagan bebas antara pengusaha.
Sistem Ekonomi Perencanaan (terpusat)
Sistem ekonomi perencanaan mendasarkan diri pada pandangan Karl Mark, yang dilator belakangi oleh keadaan nasib kaum buruh yang menyedihkan sebagai akibat ulah para kapitalis. Ia berpendapat bahwa keadaan masyarakat tidak dapat diperbaiki secara tambal sulam akan tetapi harus diubah secara radikal melalui pemerintah pusat Ciri-cirinya adalah sebagai berikut. 1)
Semua alat dan sumber produksi adalah milik pemerintah/negara.
2)
Jenis-jenis pekerjaan dan pembagian kelas di dalam suatu Negara diatur oleh pemerintah.
3)
Pemerintah
menetapkan pembatasan yang luas kepada individu dalam melakukan
usaha.
d.
4)
Kehidupan perekonomian seluruhnya diatur atau dipegang oleh pemerintah.
5)
Tenaga kerja dianggap sebagai pekerja Negara.
6)
Sistem harga tidak bebas.
Sistem Ekonomi
Campuran
Sistem ekonomi campuran diartikan sebagai system yang mencampurakan beberapa pandangan dan prinsip yang dianggap baik dalam system ekonomi pasar dengan pandangan dan prinsip yang dianggap baik dalam system ekonomi terpusat. Sistem ini makin banyak diterapkan sejak tahun 30 an. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut. 1)
Adanya campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian.
2)
Keberadaan
pihak
swasta
sebagai
patner
pemerintah
dalam
mencapai
kesejahteraan masyarakat. 3)
Persaingan
diperbolehkan, tetapi tetap diawasi agar tidak sampai mengarah ke
bentuk persaingan yang merugikan. e.
Sistem Ekonomi Kerakyatan
Ekonomi Kerakyatan adalah system yang benar-benar beorientasi pada kekuatan dan kepentingan rakyat banyak. Dalam ekonomi rakyat, pemerintah berpihak sepenuhnya pada mereka yang lemah dan miskin. Ciri-ciri system ekonomi kerakyatan adalah sebagai berikut. 1)
Persaingan
pasar berjalan sehat dan tidak ada yang kalah bersaing.
2)
Pemerintah
dominan dalam mengatur mekanisme pasar.
3)
Perekonomian
berjalan lancer, berkat kemitraan usaha antara ekonomi rakyat
dengan konglomerat yang seiring berjalan. 4)
Koperasi sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat.
5)
Pemberdayaan
nasional.
ekonomi rakyat, sebagai pilar utama pembangunan ekonomi
MODUL 4 Kegiatan Ekonomi dan Pelaku-pelakunya A. Kegiatan Ekonomi
Kegiatan ekonomi penghasilan
yang
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan
digunakan
untuk
memenuhi
kebutuhan
hidup
yang
beraneka
ragam.Kegiatan ekonomi yang utama yang dapat dilakukan oleh manusia ada tiga macam, yaitu produksi, konsumsi, dan distribusi. 1.
Kegiatan Produksi
Tuhan menciptakan alam beserta isi dan kekayaan yang berada didalamnya. Kekayaan itu terdapat di dalam atau di atas tanah, di air atau di tempat lainya. Seluruh kekayaan itu disediakan untuk kesejahteraan dan pemenuhan kebutuhan manusia. Namun manusia tidak dapat memperolehnya begitu saja tanpa disertai dengan usaha-usaha tertentu. Jadi, yang dimaksud dengan produksi adalah kegiatan menciptakan, mengolah, menghasilkan barang dan jasa, atau usaha untuk meningkatkan kegunaan suatu benda agar lebih berguna bagi kebutuhan manusia, orang atau badan yang menciptakan, mengolah atau menghasilkan barang/jasa disebut produsen. 2.
Kegiatan Konsumsi
Kegiatan konsumsi adalah kegiatan menggunakan, memakai atau menghabiskan barang/jasa, atau kegiatan mengurangi kegunaan/menghabiskan kegunaan barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan. Kegiatan konsumsi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam menunjang kegiatan produksi. Apakah yang terjadi apabila suatu barang hasil produksi tertentu tidak ada yang mengkonsumsi? Tentu akan sia-sia barang hasil produksi tersebut.Jadi jelas, bahwa kegiatan konsumsi tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pro duksi. 3.
Kegiatan Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang hasil produksi dari tempat penghasil barang ketempat pemakai barang tersebut. Suatu barang yang dihasilkan tidak disimpan didalam gudang pabrik. Barang harus disebarluaskan, disalurkan, disampaikan kepada pemakai atau konsumen melalui pasar, toko, warung, atau lembaga distribusi lainnya. Jdi pengertian distribusi adalah kegiatan menyalurkan atau menyampaikan barang hasil produksi dari produsen (penghasil) kepada konsumen (pemakai). Orang-orang atau
badan yang bertugas menyalurkan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen disebut distributor. B.
Pelaku-pelaku dalam Kegiatan Ekonomi
Ketiga kegiatan ekonomi yang saling terkait tersebut dilakukan oleh empat pelaku ekonomi sebagai berikut. 1.
R umah
Tangga Konsumen ( R TK)
Yaitu
rumah tangga ekonomi yang memiliki factor-faktor produksi, yaitu : alam,
tenaga kerja, modal, skill. RTK melakukan kegiatan sebagai berikut. a.
Memperoleh imbalan (balas jasa) atas factor produksi yang d iberikannya. 1)
Sewa bagi para pemilik tanah.
2)
Upah/gaji bagi para pemilik tenaga kerja.
3)
Bunga bagi para pemilik modal.
4)
Keuntungan bagi para pe milik keahlihan.
b.
Bertindak sebagai konsumen yaitu membeli barang dan jasa.
c.
Membayar pajak.
2.
R umah
Tangga Produsen ( R TP)
Yaitu
rumah tangga ekonomi yang melakukan kegiatan produksi barang dan jasa.
RTP melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut. a.
Penggunaan
factor-faktor produksi dan memberikan imbaklan jasa pada para
pemlik factor-faktor produksi.
3.
b.
Pembelian
c.
Pendistribusian
d.
Membayar upah, sewa dan bunga.
e.
Membayar pajak.
f.
Menjual barang dan jasa.
R umah
bahan-bahan sesuai dengan barang yang diproduksi. barang hasil produksi ke agen/ grosir atau konsumen.
Tangga dalam Negeri/Pemerintah/Negara.
Yaitu
rumah tangga ekonomi yang berada dalam Negara yang mempengaruhi
kehidupan perekonomian dalam negeri.
Kegiatan RTN antara lain: a.
Melakukan kebijakan moneter seperti, diskonto, pasar terbuka, devaluasi, dan lainlain.
b.
Pendirian
perusahaan-perusahaan
Negara
sebagai
penstabil
kegiatan
perekonomian.
4.
c.
Melindungi konsumen dan produsen.
d.
Menarik pajak dan memanfaatkannya secara tepat guna.
R umah
Tangga Luar Negeri ( R TLN)
Yaitu
rumah tangga ekonomi yang berada di luar negeri namun turut memengaruhi
kehidupan perekonomian dalam negeri. Kegiatan
RTLN berhubungan dengan kegiatan perekonomian dalam negeri,
antara lain: a.
Tempat penyaluran barang/jasa hasil produksi dalam negeri.
b.
Sumber informasi dan alih teknologi .
c.
Wisatawan asing sebagai sumber pendapatan da lam negeri.
d.
Sebagai investor yang dapat membantu dalam keahlian memperluas lapangan pekerjaan dan penyediaan barang dan jasa.
MODUL 5 Prinsip Ekonomi dan Motif Ekonomi A. Prinsip Ekonomi
Dalam setiap kegiatan ekonominya, manusia hendaknya selalu menerapkan prinsip ekonomi.
Prinsip
ekonomi merupakan usaha manusia untuk mencapai hasil yang
semaksimal mungkin dengan pemuas kebutuhan yang ada padanya. Orang yang bertindak menurut prinsip ekonomi bersikap seperti berikut. 1.
Bertindak
Ekonomi
Bertindak
ekonomi
merupakan
tindakan
manusia
di
dalam
memenuhi
kebutuhannya dengan tindakan yang rasional atau dengan kata lain, setiap tindakannya melalui pemikiranlebih dulu dan selalu berpegang teguh pada prinsip ekonomi. Orang dikatakan bertindak ekonomis bila berhasil mencapai keseimbangan antara hasil yang diperoleh dengan pengorbanan yang dikeluarkan. 2.
Berfikir
Ekonomi
Pengertian
berfikir ekonomis bukan hanya bagaimana caranya memakai atau
menghabiskan sumber-sumber yang tersedia tetapi lebih dari itu, bagaimana melakukan perubahan nilai guna yang lebih tinggi untuk mengimbangi kebutuhan yang semakin meningkat. Seseorang yang berpegang pada prinsip ekonomi dalam melakukan kegiatan ekonomi bertujuan untuk : a.
Mendapatkan hasil atau keuntungan yang semaksimal mungkin.
b.
Menggunakan alat, kemampuan dan modal atau pengorbanan tertentu yang dimilikinya.
c.
Menghindari kerugian dan memperkecil risiko kerug ian
d.
Menghindari/mengurangi pemborosan dan bertindak ekonomis serta berusaha untuk mengatur pengeluaran sesuai dengan kemampuan.
e.
Terhindar dari ungkapan besar pasak dari pada tiang.
Macam-macam Prinsip Ekonomi 1.
Prinsip Ekonomi Konsumen
Dengan penghasilan yang ditrimanya, konsumen akan berusaha memenuhi kebutuhannya semaksimal mungkin, dan tetap menyesuaikan dengan kemampuan dan penghasilan yang diterimanya. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut. a.
Menyusun daftar barang yang akan dibeli dengan mengadakan pilihan mana barang yang utama dan terpenting yang lebih dahulu dipenuhi dan mengadakan tindakan alternative.
b.
Mennetukan barang-barang yang berkualitas baik, harganya murah, dan terjangkau sesuai dengan kemampuan.
c.
Tidak cepat tertarik dengan barang-barang yang dijual dengan diskon dan penjualan barang secara kredit.
d.
Selalu memperhatikan besarnya pengeluaran, disesuaikan dengan besarnya penghasilan.
2.
Prinsip Ekonomi Pedagang/Penjual
Seorang PEdagang biasanya selalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, walaupun kadang-kadang menghalalkan segala cara dan merugikan orang
lain/pembelinya.
Seseorang
pedagang
yang
berprinsip
ekonomi
sebaiknya
memperhatikan hal-hal seperti berikut. a.
Memperdagangkan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat dengan harga terjangkau dan sesuai dengan daya beli masyarakat/konsumen.
b.
Memperdagangkan barang-barang yang berkualitas baik,tidak mengecewakan dan memberikan kepuasan terhadap konsumen (pembeli)
c.
Berusaha mendapatkan barang dagangan dengan harga murah dan menjualnya dengan
keuntungan
yang
besar
dengan
tetap
memperhatikan
daya
beli
pembeli/konsumenya. d.
Memberikan pelayanan yang baik, tuturkata yang menarik, jujur, dan tidak bermaksud membohongi pembeli/konsumen.
e.
Memperdagangkan barang-barang yang legal, bukan barang legal, sesuai dengan peratura pemerintah, tidak melanggar hokum dan menggunakan tempat sesuai dengan tempat yang ditentukan pemerintah.
3.
Prinsip Ekonomi Produsen
Setiap produsen yang menghasilkan barang/jasa akan berusaha mendapatkan keuntungan/ penghasilan yang semaksimal mungkin dengan menggunakan sarana atau alatalat produksi yang dimilikinya. Untuk itu seorang produsen perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut. a.
Mengamati terlebih dahulu, barang-barang apa yang dibutuhkan dan disukai masyarakat /konsumen.
b.
Menghasilkan barang-barang tersebut dengan pengorbanan seminimal mungkin dengan tetap memperhatikan kualitas barang.
c.
Menentukan harga barang yang dapat memberikan keuntungan maksimal dengan tetap memperhatikan daya beli konsumen dan saingan yang dihadapi.
d.
Menghasilkan barang-barang yang tidak melanggar hokum berada pada lokasi yang telah ditentukan, dan sesuai dengan peraturan pemerintah.
e.
Mendistribusikan atau menyalurkan hasil produksi tersebut kepada konsumen melalui badan=badan distributor atau secara langsung. Penerapan
prinsip ekonomi, selain dilakukan oleh produsen, pedagang, atau
konsumen, dalam kegiatan perekonomian, juga dapat dilakukan oleh siapa saja dalam bidang kegiatan lainnya.seseorang atau badan yang menerapkan prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari pada kegiatan ekonomi atau lainnya, berarti telah melakukan usaha penghematan, sedangkan orang atau badan yang tidak berpegang pada prinsp ekonomi berarti telah melakukan pemborosan. B.
Motif Ekonomi
Dalam kegiatan dan kehidupan perekonomian, seseorang melakukan tindakan atau perbuatan ekonomi karena didorong oleh suatu keinginan untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran, agar seluruh kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi dengan baik. Hal ini, dapat
dilakukan
oleh
siapa
saja
badan/perusahaan, maupun Negara.
baik
oleh
seorang
secara
pribadi,
keluarga,
Setiap sebab/ alas an yang mendorong seseorang ataubadan melakukan perbuatan atau tindakan ekonomi disebut motif ekonomi,misalnya : 1.
Seorang anak terpaksa harus membantu orang tuanya mencari nafkah dengan berjualan Koran, menyemir sepatu,atau pekerjaan lainya agar dapat melanjutkan sekolah dan membantu membiayai sekolah adik-adiknya.
2. Seorang ayah bkerja dengan penuh semangat tanpa mengenal lelah maupun waktu, agar kebutuhan keluarga dan biaya sekolah anak-anakny7a dapat terpenuhi dengan baik. 3. Sebuah perusahaan Negara menyediakan berbagai fasiliatas dan mengusahakn berbagai sarana dengan maksud untuk melayani dan menyediakan bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat/ rakyatnya. 4.
Pemerintah
melakukan berbagai kegiatan dan tindakan ekonomi, seperti kegiatan
ekspor impor, kegiatan pertambangan dan melaksanakan berbagai kegiatan pembanguanan dengan maksud untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Macam-macam Motif Ekonomi
Selain sebagai dorongan untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran, motif ekonomi juga merupakan dorongan untuk mencapai keinginan yang lainya. Hal ini, dapat terlihat pada macam-macam motif ekonomi berikut. 1. Motif untuk memenuhi Kebutuhan dan Mencapai Kemakmuran
Setiap manusia berusaha agar seluruh kebutuhan hidupnya yang beraneka ragam dapat terpenuhi. Untuk itu ia harus melakukan kegiatan ekonomi. Dan bekerja keras sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Apabila seluruh kebutuhannya dapat terpenuhi dengan baik, maka tercapailah kemakmuran yang didambakannya. 2. Motif untuk Mendapatkan Keuntungan/Laba
Seorang pedagang maupun pengusaha dalam melakukan kegiatannya didorong oleh keinginan untuk mencari keuntungan
semaksimal munkin. Untuk itu mereka
melakukan kegiatannya dengan berbagai cara.
Pedagang
akan menawarkan barang
dagangannya dengan pelayanan dan tutur kata yang baik, jujur, dan menarik sehingga para langganan atau pembeli tertarik untuk membeli barang dagangan tersebut.
Pengusaha
menciptakan atau menghasilkan barang dengan tetap menjaga kualitas, mempromosikannya kepada khalayak ramai, dan menyebarluaskan atau mendistribusikan barang tersebut dengan konsumen. Dengan demikian motif atau keinginan untuk mendapatkan keuntungan akan dapat dipenuhi. 3.
Motif untuk Mendapatkan Penghargaan
Seorang pengusaha tetap melakukan kegiatan ekonomi dengan kerja keras., walaupun keuntungan dengan kemakmuran sudah diraihnya. Hal ini dilakukan agar ia dapat membayar pajak kepada pemerintah dengan baik, dapat membantu masyarakat dengan membuka lapangan kerja, dan memberikan upah atau penghasilan yang cukup lumayan. Dengan berbuat seperti itu diharapkan pengusaha tersebut akan memperoleh penghargaan dari pemerintah maupun masyarakat. 4.
Motif untuk Menolong Sesama (Motif Sosial)
Di Indonesia banyak pengusaha yang sudah kaya, dan berhasil. Tetapi mereka tetap berusaha dengan keras mengendalikan perusahaannya dengan baik, sehingga keuntungan yang diperolehnya tetap besar dan maksimal. Keuntungan yang diperoleh itu tidak lagi untuk mencapai kemakmuran tetapi sebagian besar digunakan untuk membantu meringankan beban sesame umat yang menderita/kekurangan. 5. Motif untuk Mendapatkan Kekuasaan Ekonomi.
Seorang pengusaha yang telah memiliki cabang-cabang perusahaan diberbagai daerah, tetapi ia tetap berusaha untuk memperluas usahanya. Hasil yang diperolehnya bukan lagi untuk mrncapai kemakmuran, tetapi ingin menguasai perusahaan-perusahaan kecil yang lemah, menguasai pasar, dan mempengaruhi konsumen untuk menggunakan hasil produksinya. Dengan demikian ia dapat memperoleh pengaruh dan kekuasaan dalam perekonomian. 6. Motif untuk Terjun dalam Lapangan Politik . Seorang pengusaha yang sudah berhasil, kekayaannya berlimpah, perusahaannya memiliki cabang-cabang dibeberapa daerah, dan maju pesat, usaha yang dilakukannya bukan lagi untuk mencapai kemakmuran dan pengembangan usahanya tetapi sebagai modal untuk terjun kedunia politik, memasuki organisasi masa atau organisasi politik dan memberikan bantuan untuk kelancaran organisasi tersebut. Berusaha untuk aktif dan
menjadi pimpinan atau pengurus organisasi tersebut, sehingga peluang untuk terjun didunia politik terbuka luas.
MODUL 6 Perilaku Konsumen dan Produsen 1. Manfaat dan nilai Suatu
Barang
a. Manfaat barang
Manfaat atau kegunaan atau utility suatu barang adalah kesanggupan suatu benda untuk memenuhi kebutuhan manusia. Artinya jika suatu benda mampu atau sanggup memenuhi kebutuhan manusia berarti memiliki manfaat. Kegunaan benda dalam memenuhi kebutuhan manusia dapat dibagi menjadi beberapa macam diantaranya sebagai berikut : 1)
Kegunaan dasar (element utility) adalah suatu barang yang mempunyai guna karena dapat dipergunakan untuk membuat barang lainnya.
2)
Kegunaan bentuk (utility of form) adalah suatu barang yang memiliki guna karena terjadi perubahan bentuk.
3)
Kegunaan tempat (utility of place) adalah suatu barang yang memiliki guna karena telah berubah tempat.
4)
Kegunaan waktu (utility of time) adalah adalah suatu barang yang memiliki guna karena telah terjadi perubahan waktu.
5)
Kegunaan hak milik (utility of ownership/possession) adalah suatu benda akan lebih berguna setelah terjadi perubahan hak milik atau miliknya sendiri.
6)
Kegunaan pelayanan (service utility) adalah sesuatu yang memiliki guna karena mampu memberikan kegunaan jasa pada manusia. b. Nilai Suatu barang
Jika suatu benda memiliki nilai guna berarti benda tersebut bernilai. Nilai dalam hal ini adalah nilai pakai dan nilai tukar. Nilai pakai adalah kemampuan suatu benda sebab
mampu memenuhi kebutuhan dan mampu untuk diukur dengan benda-benda lain. Adapun nilai tukar adalah kemampuan yang dimiliki suatu benda untuk ditukar dengan barang lain. c. Teori Konsumsi dan Hukum Gossen
Teori konsumsi yang terkenal adalah teori dari H. Gossen (1854) yang dikenal dengan Hukum Gossen I dan Hukum Gossen II 1) Hukum Gossen I
Berbunyi ³ Jika pemuasan kebutuhan dilakukan secara terus menerus maka semakin lama kenikmatannya akan semakin berkurang dan pada suatu saat akan tercapai titik jenuh ³. Untuk mempermudah pemahaman kalian perhatikan contoh dibawah ini. Hukum gossen I ini juga sering disebut hokum berkurangnya kenikamatan. Hal ini dikarenakan kenikmatan yang dirasakan oleh seseorang berkurang karena pemuasannya dilakukan secara terus menerus. Hukum gossen I tidak berlaku bagi semua orang. Hal inilah yang membuat para ahli ekonomi mengritik Hukum gossen I. adapun kritikan tersebut sebagai berikut : y
Tidak berlaku bagi orang-orang yang mengonsumsi obat ± obatan terlarang, minuman keras, sebab bagi mereka semakin banyak mengonsumsi semakin nikmat.
y
Pada
pratiknya orang ± orang tidak akan memuaskan dirinya pada suatu macam
kebutuhan saja, tetapi juga memuaskan kebutuhan ± kebutuhan lainnya. 2) Hukum Gossen II
Hukum ini berbunyi ³ Tiap ± tiap orang berusaha untuk memenuhi kebutuhanya yang beraneka ragam sampai pada tingkat intensitas/kepuasan yang sama dan harmonis ´. Hukum Gossen II ini mengajak setiap orang untuk mengalokasikan penghasilannya terhadap kebutuhan yang paling pokok hingga pada kebutuhan pelengkap. Hal ini karena setiap kebutuhan menuntut utuk dipenuhi tetapi tidak setiap orang dibatasi oleh kemampuan untuk memenuhinya, baik kemampuan daya beli, waktu, tenaga maupun kemampuan lainnya. Oleh Karen itu setiap orang harus bertindak rasional. 2. Perilaku Konsumen Pada
umumnya penghasilan seseorang jumlahnya terbatas, sedangkan setiap
barang atau jasa yang dibelinya memiliki harga serta nilai yang harus dibayar. Kondisi seperti ini mengharuskan konsumen untuk dapat memutuskan pilihan barang apa yang akan dibeli dan beberapa jumlahnya. Adapun pilihan ini mengakibatkan persoalan bagi
konsumen. Sebab terdapat ratusan kemunkinan tentang barang yang akan dibeli dari penghasilan tersebut. Oleh karena itu mereka harus membanding-bandingkan barang yang satu dengan barang yang lain. 3.
Perilaku Produsen Produsen
menjalankan usahanya dengan tujuan mencari keuntungan yang sebesar-
besarnya. Akan tetapi ketika mencari keuntungan tersebut ada juga produsen yang tidak memerhatikan kepentingan pihak lain. Walaupun demikian masih banyak produsen yang mengutamakan kepentingan pihak lain atau masyarakat. Adapun perilaku produsen yang mengutamakan kepentingan masyarakat sebagai berikut : a.
Membuat barang- barang yang ber manfaat bagi masyarakat luas.
b.
Penetapan
c.
Mampu menghasilkan barang yang dapat didaur ulang sehingga menghemat
harga produk sesuai dengan kualitas.
persediaan sumber daya. d.
Mampu menampung tenaga kerja dalam jumlah banyak sehingga mengurangi jumlah pengangguran. Adapun perilaku produsen yang merugikan masyarakat banyak antara lain sebagai
berikut : a.
Melakukan penipuan mengenai kandungan yang terdapat dalam produk yang dibuat.
b.
Membuang limbah dari kegiatan produksi disekitar pemukiman penduduk dan tanpa diolah terlebih dahulu.
c.
Boros terhadap sumber daya yang t idak dapat diperbarui.
d.
Membuat barang sintesis yang merugikan masyarakat karena tidak mengindahkan standar kesehatan yang ditentukan pemerintah.
MODUL 7 Permintaan dan Penawaran 1.
Pengertian Permintaan
adalah berbagai jumlah barang atau jasa yang dibeli konsumen dipasar
dengan berbagai situasi dan tingkat harga. Permintaan terjadi dengan anggapan factor lain tidak berubah. Misalnya, jumlah pendapatan, harga barang-barang lain tetap, barang tersebut tidak ada subsitusinya dan tidak ada peru bahan selera konsumen. Banyak sedikitnya barang atau jasa yang dibeli konsumen tergantung dari harganya. Makin tinggi harga suatu barang, sementara hal-hal dianggap konstan maka makin sedikit unit yang diinginkan konsumen untuk dibeli. Begtu pula sebaliknya makin rendah harga pasarnya makin banyak unitnya yang diinginkan untuk dibeli. Ternyata terdapat suatu hubungan yang pasti antara harga pasar dengan kuatitas/jumlah yang diminta dari barang tersebut, tetapi dengan syarat hal-hal lain tidak berubah.
Peristiwa
tersebut memiliki kaitan atau hubungan yang saling memengaruhi.
Hubungan atau kaitan antara peristiwa ekonomi ada dua macam, yaitu hubungan kausal (sebab akibat) dan hubungan fungsional. Hubungan kausal yaitu hubungan yang menunjukan bahwa terjadinya suatu peristiwa menyebabnya timbulnya peristiwa yang lain. Seperti naiknya harga bensin menyebabkan naikya tariff angkutan umum. Adapun hubungan fungsional yaitu hubungan yang saling mempengaruhi antara peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain atau bersifat timbale balik. Contohnya, setiap menjelang hari raya Idul Fitri permintaan terhadap kebutuhan pokok menigkat, sehingga harga barang ikut naik. Penawaran
adalah berbagai jumlah barang dan jasa yang ditawarkan kepada
konsumen pada berbagai tingkat harga. Penawaran barang dan jasa timbul karena untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang selalu meningkat. Kesediaan produsen menjual barang dan jasa, ditentukan oleh beberapa factor antara lain sebagai berikut : a. Harga barang b. Biaya produksi c. Teknologi yang dimiliki perusahaan d. Tujuan-tujuan tertentu
2. Factor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran a.
Factor-faktor yang memengaruhi permintaan
Besar kecilnya permintaan yang ada dipasar ditentukan oleh beberapa factor sebagai berikut : 1.
Pendapatan
rata-rata konsumen
2.
Selera masyarakat
3.
Harga barang-barang yang terkait
4.
Ukuran pasar
5.
Factor-faktor khusus
b.
Factor ± factor memengaruhi penawaran
1.
Harga factor produksi
2.
Biaya produksi
3.
Harga-harga barang subsitusi
4.
Kemajuan-kemajuan teknologi
5.
Kebijakan pemerintah
6.
Factor-faktor khusus
3.
Kurva permintaan dan penawaran a) Kurva permintaan 1.
Skala permintaan
Schedule permintaan adalah suatu daftar yang mencatat berbagai harga dengan kuantitas barang yang diberi konsumen. Akan lebih mudah memahami perhtikan contoh sederhana dibaah ini: Schedule permintaan sepeda motor Harga per unit (juta)
Kuantitas yang diminta
A
9
5
B
7
10
C
5
15
D
3
20
E
1
25
Table diatas menunjukan schedule permintaan atas hipotesis akan sepeda motor. Pada
tingkat harga tertentu kita akan dapat menentukan kuantitas sepeda motor yang akan
dibeli konsumen. Misalnya pada harga Rp 9 juta para konsumen berkeinginan membeli 5 unit sepeda motor. Pada harga yang rendah konsumen akan membeli lebih banyak lagi. 2.
Kurva permintaan Suatu skala permintaan dap[at digambarkan dengan grafik. Hasilnya akan
membentuk miring yang menurun dari kiri atas ke kanan. Garis yang terbentuk dari skala permintaan tersebut selanjutnya dinamakan garis permintaan, biasa disebut kurva permintaan. Grafik diatas merupakan kurva permintaan yang menggambarkan kuantitas sepeda motor yang diminta pada sumbu horizontal (Q) dan harga (P) berbanding terbalik yaitu jika Q naik P akan turun sehingga bentuk kurva memiliki slope (kemiringan) yang negative atau bergerak dari kiri atas ke kanan bawah (D-D). oleh Karena itu hokum permintaan sering dikatakan sebagai ³ hukum permintaan dengan kurva miring negative ³. Mengapa kurva permintaan memiliki kemiringan yang negative ? keadaan ini disebabkan antara lain oleh sebagai berikut; a.
Pada
harga yang tinggi banyak pembeli yang tidak mampu membeli, atau munkin
cenderung mencari barang pengganti yang harganya terjangkau. Adapun pada harga rendah, pembeli yang tadinya kurang mampu menjadi mampu untuk membeli. b.
Bagi pembeli perorangan, kenaikan harga akan memperkecil daya beli pembeli atau akan mengurangi anggaran untuk alat pemuas kebutuhan yang lainnya (dengan catatan pendapatan tetap). Hal inilah yang memberikan dorongan bagi pembeli yang kurang mampu untuk mengambil keputusan lebih baik menahan diri untuk tidak membeli, saat harga barang atau jasa sedang tinggi.
c.
Adanya barang pengganti yang harganya jauh lebih rendah akan lebih menarik, apabila harga suatu barang atau jasa menjadi semakin tinggi. Akibatnya pembeli akan beralih dari barang atau jasa yang lebih biasa dikonsumsi kebarang atau jasa pengganti. b) Kurva Penawaran 1.
Skala penawaran
Schedule penawaran yaitu anggapan dasar tentang pengaruh perubahan harga terhadap perubahan penawaran. Untuk jelasnya kita akan mengambil contoh yang sama sewaktu menyusun skala permintaan sepeda motor. Selanjutnya akan kelihatan perbedaan sebagai berikut. Schedule penawaran motor Harga per unit (juta)
Kuantitas yang ditawarkan
A
9
25
B
7
20
C
5
15
D
3
10
E
1
5
Table diatas memperlihatkan kuantitas sepeda motor yang ingin diproduksi dan dijual oleh para pembuat sepeda motor untuk tiap tingkat harga.
Perhatikan
hubungan
positif antara harga dan kuantitas yang ditawarkan. 2. Kurva Penawaran Produsen
( pembeli ) biasannya ingin menjual barang atau jasa yang produksinya
dengan harga yang tinggi. Meskipun resikonya adalah barang yang terjual akan relative sedikit. Untuk menjual pada tingkat harga yang diinginkan, seorang penjual harus mempunyai pengamatan yang cermat terhadap perilaku pasar. Kurva penawaran diatas menggambarkan pasangan harga dan kuantitas sebuah kurva melewati titik-titik dan membentuk kurva penawaran yang mempunya lereng yang meningkat SS¶. Dalam grafik diatas Nampak adanya garis miring dari kiri bawah naik kekanan atas, biasa disebut kurva penawaran. Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga sesuatu barang/jasa tertentu dan jumlah barang/jasa tertentu dan barang/jasa tersebut yang ditawarkan oleh produsen.
MODUL 8 Hukum Permintaan dan hukum Penawaran 1.
Hukum Permintaan Pada
hakekatnya permintaan barang dapat berubah karene adanya perubahan
harga. Hasil penelitian yang dilakukan sejak zaman dahulu terhadap hubungan yang terdapat antara harga dan permintaan barang telah merumuskan hokum permintaan yang berbunyi µAntara harga barang dan jumlah barang yang diminta mempunyai hubungan yang terbalik µatau dapat dikatakan bahwa hokum permintaan adalah jika harga suatu barang naik maka jumlah barang maka jumlah suatu barang yang diminta turun dan apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta naik. Hokum permintaan tersebut akan berlaku dengan syarat cateris paribus. Cateris paribus adalah suatu anggapan bahwa semua factor lain yang turut mempengaruhi dianggap konstan/tetap/tidak berubah. Factor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut. a. Selera masyarakat terhadap barang tersebut tetap. b. Tiadak ada barang pengganti (substitusi). c. Masyarakat tidak mengira bahwa harga barang akan naik pada masa yang akan dating. d. Tidak ada kebijaksanaan pemerintah berkaitan dengan harga barang, dan sebagainya. 2.
Hukum penawaran
Hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan naik tuurunnya harga dapat dirumuskan dalam suatu bentuk hokum penawaran. Hubungan tersebut akhirnya dirumuskan menjadi hokum penawaran yang berbunyi ³ Apabila harga barang naik maka jumlah barang yang ditawarkan meningkat´, atau dengan kata lain ³ Penawaran berbanding lurus dengan harga´ Jadi hokum penawaran menunjukkan tentang hubungan searah antara jumlah barang yang ditawarkan dan tingkat harga. Atau makin tinggi harga suatu barang akan semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan, begitu pula sebaliknya. Jika makin turun harga suatu barang akan semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan .
3.
Contoh
Penerapan Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran.
Hukum penawaran dan permintaan dapat berguna bagi kehidupan sehari-hari, baik dikalangan produsen, konsumen maupun pemerintah. beda dari waktu ke waktu maupun tempat.
Penewaran
Produsen
setiap barang berbeda-
akan begitu cermat memikirkan
permintaan produck yang dihasilkannya saat akan menyesuaikan harga. Begitu pula sebaliknya, jika barang substitusi jumlahnya sedikit dengan kualitas yang rendah maka cenderung akan semakin meningkat permintaan barangnya. 4.
Fungsi Penawaran dan Fungsi Permintaan
Fungsi adalah suatu hubungan memasangkan setiap elemen dari suatu himpunan terhadap satu elemen himpunan lain dengan tepat. Variabel dalam suatu fungsi terdiri dari variable bebas/ (independent variable) dan variable terikat ( dependent variable). variable bebas adalah variable yang dapat mempengaruhi nilai variable lain, tetapi tidak dapat dipengaruhi oleh variable lain, sedangkan variable terikat adalah variable yang nilainya dipengaruhi oleh variable lain tap i tidak dapat mempengaruhi variable lainnya. Sebelum kita mempelajari tentang funfsi permintaan dan fungsi penawaran, marilah kita mempelajari terlebih dahulu tentang fungsi linier. Bentuk umum fungsi linier sebagai berikut. aX + bY + c = 0
Keterangan a, b, c = sebuah konstanta yang nilainya bukan nol. Persamaan
garis lurus.
di atas disebut persamaan linier X dan
Perpotongan
Y
yang grafiknya merupakan
sumbu X (garis horizontal) dan sumbu
merupakan suatu titik yang ditentukan oleh persamaan
Y
Y
(garis vertical)
= 0 dan X = 0.
Perlu
kalian
ketahui bahwa sifat garis lurus tersebut mempunyai kemiringan yang konstan, sehingga kemiringan tersebut dapat ditulis dengan rumus: a.
fungsi permintaan fungsi permintaan merupakan persamaan yang menunjukan hubungan antara
jumlah barang yang diminta dan factor ± factor yang mempengaruhinya. Fungsi permintaan dapat dirumuskan :
Qdx = f ( P x,P z,Y,S )
Keterangan : Qdx = alat pemuas yang diminta Px
= harga alat pemuas yang d iminta
Pz
= harga barang subtitusi
S
= Selera masyarakat
Jika hokum permintaan dipenuhi maka fungsi permintaan akan mempunyai kemiringan yang negative.
Pada
grafik sumbu vertical (Y) digunakan untuk mengukur
harga, sedangkan sumbu horizontal (X) untuk mengukur jumlah barang yang diminta. b.
Fungsi penawaran Pada
fungsi penawaran ini menghubungkan antara harga dengan jumlah barang
yang ditawarkan produsen. Pada hokum penawaran ini berlaku pula ceteris paribus. Kurva penawaran bergerak positif dari kiri bawah kanan atas. Rumus fungsi penawaran : Qsx = a+bp Dalam fungsi penawaran Nampak bahwa hubungan antara haga ( p ) dan jumlah barang yang ditawarkan merupakan hubungan yang saling mmpengaruhi secara matematis.
MODUL 9 Harga Keseimbangan 1.
Harga keseimbangan a. Harga Terbentuknya Harga Keseimbangan ( Equilbium Price )
Harga pasar terbentuk melalui proses kesepakatan harga antara penjual dan pembeli. Atau dengan perkataan lain harga terbentuk berdasarkan peristiwa pertukaran antara barang dan jasa dengan menggunakan uang dipasar atau adanya tawar menawar antara permintaan dan penawaran sehingga dapat terbentuk harga pasar. Sebelum proses terbentuknya harga pasar. Sebelum proses terbentuknya harga, pedagang menawarkan dengan harga tinggi sehingga permintaan akan turun. Begitu pula sebaliknya, apabila pedagang menawarkan harga terlalu rendah, maka permintaan menjadi bertambah dan penawaran turun, sehingga ada dorongan untuk menaikkan harga.
Kedua proses tersebut merupakan proses tawar menawar yang nantinya akan ditemukan harga yang merupakan kesepakatan dari penjual dan pembeli. Kesepakatan harga antara penjual dan pembeli dinamakan harga keseimbangan atau Equilibrium Price. Skala permintaan dan penawaran sepeda balap. Tekanan atas Kode
Harga
Permintaan
Penawaran
keadaan Pasar
harga
A
1.000.000
500
1500
Kelebihan
Ke bawah
B
900.000
750
1250
Kelebihan
Ke atas
C
800.000
1000
1000
Equilibrium
Netral
D
700.000
1250
750
Kekurangan
Ke atas
E
600.000
1500
500
Kekurangan
Ke atas
Dari daftar permintaan dan penawaran tersebut dapat kita buat kurva Equilbium Price
sebagai berikut Pada
grafis diatas menunjukan titik Equilbium Price berada pada titik C, pada titik
C ini perusahaan bersedia menawarkan apa yang diinginkan dan diminta konsumen. Jika harga terlalu rendah, kuantitas yang diminta melebihi kuantitas yang ditawarkan sehingga terjadi kekurangan dan akan terdorong kea rah equilibrium. 2.
Pergeseran Titik Keseimbangan.
Bentuk-bentuk pergeseran tersebut digambarkan sebagai berikut: a.
Berkurangnya
permintaan
Jika jumlah permintaan berkurang, penawaran tetap maka harga cenderung turunkan. Adapun kurva permintaanya adalah sebagai berikut : b.
Pertambahan permintaan
Jika pendap[atan masyarakat naik, menyebabkan ada kemungkinan masyarakat berbelanja lebih banyak. Akibatnya permintaan barang naik, sehingga dapat mempengaruhi harga pasar. Jika factor lainnya tetap, harga seimbang akan bergeser keatas. Pada gambar, kurva permintaan DD bergerak ke D1D1, sedang penawaran stabil(kurva SS tidak berubah).
Akhirnya kurva D1D1 memotong kurva penawaran di E1 yg merupakan titik keseimbangan c.
Bertambahnya
jumlah penawaran
Apabila jumlah penawaran berkurang, permintaan tetap maka harga cenderung naik. Grafik Diatas menunjukkan harga OP dan jumlah penawaran sebesar OQ terbentuk ttik keseimbangan EE, karena bergeser, maka dr OQ menjadi OQ1 dan OP menjadi OP1, kurva penawaran bergeser dari SS ke S1S1 dan titik keseimbangan jg bergeser dari E jadi E1. d.
Bertambahnya Pada
jumlah penawaran
gambar , kurva penawaran bergeser ke kanan bawah posisi semula yaitu SS
dengan harga keseimbanganE bergeser menjadi S1S1 dengan harga keseimbangan E1, pergeseran bias disebabkan membanjirnya penawaran barang, sementara permintaan tak berubah. Kondisi ini memaksa harga turun dari P jadi P1. Kejadian ini bias karena pemain baru yang masuk pasar atau karena adanya kemajuan teknologi hingga barang yang dihasilkan banyak. Kurva permintaan juga dapat bergeser kiri atau kanan karena perubahan factor lain di luar harga, demikian pula dengan kurva penawaran Pada
grafik menunjukkan, kurva penawaran bergeser dari SS ke S1S1 karena
harga berubah dari OP ke OP1, begitu juga jumlah barang mengalami perubahan dari OQ ke OQ1 sehingga titik keseimbangan berubah dari E ke E1. 3.
Elastisitas dan Macam-macamnya
a.
Elastisitas Permintaan 1.
Pengertiannya
Elastisitas permintaan adalah tingkat kepekaan permintaan terhadap perubahan harga elastisitas permintaan dalam hal ini mengukur derajat kepekaan/respon terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta konsumen jika terjadi perubahan dalam harga maupun perubahan pendapatan konsumen. 2.
Macam-macam elastisitas permintaan dan cara menghitung koefisien elastisitas permintaannya. Koefisien elastisitas diperlukan untuk mengetahui besarnya pengaruh harga pada
jumlah barang yang diminta pembeli. Koefisien elastisitas permintaan adalah persentase
perubahan jumlah barang yang diminta disebabkan oleh perubahan harga barang tersebut. Secara sederhana koefisien elastisitas permintaan (Ed) d apat dirumuskan sebagai berikut: E d
= %perubahan permintaan % perubahan harga
Atau dapat dirumuskan Dari berbagai koefisien tersebut, dapat diurai bermacam elastisitas permintaan sebagai berikut. a.
Permintaan
yang elastic
Adalah suatu keadaan bila setiap perubahan harga menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta, dengan persentase perubahan jumlah lebih besar dari perubahan harga. Disebut elastic jika koefisiennya lebih besar dari satu ( ED>1) b.
Permintaan
tidak elastic (inelastic)
Adalah bila perubahan harga menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta. Dengan persentase jumlah barang diminta lebih kecil dari persentase perubahan harga, koefisien elastisitas lebih kecil dari satu. (Ed<1) c.
Permintaan
elastis uniter
Adalah suatu keadaan bila perusahaan mengalami kondisi persentase perubahan harga yang diikuti oleh persentase perubahan jumlah barang diminta sebanding atau sama. Koefisien elastisitasnya same dengan satu. (Ed = 1) Keadaan ini terjadi jika kurva permintaan membentuk sudut 45º dengan sumbu horizontal maupun vertical. d.
Permintaan
elastic sempurna
Akan terjadi jika ada kemungkinan dengan harga tetap, permintaan barang berubah ubah.
Yaitu
koefisien elastisitas permintaan sama dengan tak terhingga ( Ed = ). Ini
terjadi apabila pada harga tetap besarnya permintaan adalah tak terbatas. e.
Permintaan Yaitu
yang tidak elastic sempurna (inelastic sempurna)
keadaan dimana tiap terjadi perubahan harga berapapun tidak dapat pengaruhi
jumlah barang yang diminta. Jadi besar koefisien elastisitasnya sama dengan nol. Kurva permintaan berbentuk lurus vertical, artinya, permintaan tetap (tidak berubah) walau harga berubah.
b. Elastisitas Penawaran 1.
Pengertian
elastisitas Penawaran
Adalah tingkat kepekaan penawaran terhadapharga. Elastisitas penawaran menunjukkan pada besar kecilnya pengaruh perubahan harga terhadap jumlah penawaran yang bersangkutan. Elastisitas penawaran mengukur derajat kepekaan atau respon terhadap jumlah barang yang ditawarkan jika harga berubah. ES = % perubahan penawaran % perubahan harga
1.
Macam-macam dari elastisitas penawaran dan cara menghitung koefisien elastisitas penawarannya Adapaun macam-macamnya adalah sebagai berikut : a.
Penawaran
elastis (ES1)
Adalah jika perubahan harga berpengruh sekali terhadap jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Penawaran elastic terjadi jika persentase perubahan barang yang ditawarkan lebih besar dari pada persentase perubahan harga. b.
Penawaran
inelastis (ES<1)
Adalah suatu keadaan apabila perubahan harga akan menyebabkan perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan persentase lebih kecil jika dibandingkan dengan persentase perubahan harga. Atau perubahan harga sedikit berpengaruh terhadap jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. c.
Penawaran
elastic sempurna (ES=)
Adalah penawaran yang jumlahnya selalu berubah walaupun harganya sama. Pada penawaran elastis sempurna ini apabila terjadi penurunan harga sedikit saja maka akan mengurangi jumlah yang ditawarkan hingga mencapai nol. Atau sebaliknya, kenaikan harga sedikit saja akan menaikkan jumlah penawaran yang luar biasa besarnya. d.
Penawaran
elastis sebanding/unitary/borderline ( ES=1 )
Penawaran
ini kan terjadi jika perubahan harga disertai perubahan penawaran
dengan persentase yang sama. Penawaran ini jika koefisien elastisitas penawaran sama dengan satu ( ES=1 ). e.
Penawaran
Inelastis sempurna (ES = 0 )
f.
Penawaran
ini terjadi jika dengan harga berapapun jumlah barang yang ditawarkan
tidak berubah.
Penawaran
tidak elastis sempurna terjadi jika koefisien elastisitas
penawaran sama dengan nol (ES = 0 ).
MODUL 10 Berbagai Bentuk
1.
Pasar barang dan Jasa
Pasar Persaingan Sempurna a. Pengertian pasar persaingan sempurna.
Adalah struktur pasar dimana terdapat banyak pembeli dan penjual serta keduanya tidak mampu memengaruhi keadaan pasar. Pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal karena system ini menjamin terwujudnya kegiatan produksi barang atau jasa yang sangat tinggi efisiensinnya. Dalam pasar ini harga yang terbentuk merupakan cerminan keinginan produsen dan konsumen. b.
Cirri-ciri
Pasar Persaingan Sempurna.
Adapun cri-cirinya sebagai berikut : 1.
Terdapat banyak pembeli dan penjual
2.
Setiap perusahaan adalah pengambil harga
3.
Setiap perusahaan menghasilkan barang yang sama.
4.
Setiap perusahan mudah keluar dan masuk dalam pasar.
5.
Para
pembeli dan penjual emiliki pengetahuan yang sempurna tentang pasar.
c. Kabaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna
Adapun kebaikannya adalah : 1.
Sumber daya pada pasar ini dapat digunakan secara efisien
2.
Adanya kebebasan bertindak dan memilih.
Adapun kelemahannya adalah :
1.
Pasar
persaingan sempurna kurang mendorong daya inovasi
2.
Pasar
persaingan sempurna terkadanng mampu men imbulkan ongkos social.
3.
Pilihan
4.
Terdapat kemunkinan ongkos produksi lebih tinggi.
konsumen dibatasi
2. Pasar Persaingan tidak Persaingan. Perlakuan
tidak sempurna berlaku dalam sebuah industry manakala para penjual
individual memiliki suatu tingkat control atau harga dari output mereka. Apabila sebuah perusahaan memiliki kemampuan yang cukup besar dalam mempengaruhi harga pasar dari outputnya maka perusahaan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai persaingan tidak sempurna. Macam-macam persaingan tidak sempurna a. Monopoli 1) Pengertian
pasar monopoli
Monopoli berasal dari bahasa yunani, mono = tunggal polist = penjual, jadi pasar monopoli adalah struktur pasar yang hanya ada satu perusahaan yang berproduksi di industrinya dan tak ada industri yang memproduksi yang mirip. 2) Ciri-ciri pasar monopoli. a)
Pasar
monopoli adalah industry satu perusahaan
b)
Tak ada barang pengganti yang mirip
c)
Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke industry
d)
Dapat menguasai penentuan harga
e)
Tidak begitu perlu promosi penjualan berupa iklan
3) Kebaikan dan kelemahan pasar monopoli Kebaikannya adalah : a)
Mempunyai sumber daya yang unik
b)
Adanya skala ekonomis
c)
Terdapat peran pemerintah
Kelemahannya adalah : a)
Tingkat harga bukan cerminan keinginan konsumen
b)
Kesempatan pelaku ekonomi yang lain terbatas
b. pasar Oligopoly
1.
pengertian Istilah oligopoly berarti ³beberapa penjual´ paling sedikit 2 dan paling banyak 10
atau
15
perusahaan.
Pasar
Olygopoly adalah suatu struktur pasar yang hanya terdapat
beberapa produsen yang menghasilkan barang barang yang bersaing. Jika pasar oligopoly hanya terdapat dua perusahaan disebut duopoly. 2.
Cirri-ciri a)
Jumlah perusahaan tak banyak
b)
Barang yang diproduksi sama
c)
Penentuan
d)
Melakukan promosi
e)
Hambatan masuk industry cukup sulit
harga kadang kuat kadang lenah
Kebaikan dan kelemahannya : Kebaikannya : Mendorong perkembangan dan inovasi
y
Kelemahannya : Tidak adanya efisiensi dalam menggunakan sumber-sumber daya.
y
c.
Monopolistis 1.
Pengertian Pasar
monopolistis adalah suatu struktur pasar yang terdapat banyak produsen
yang menghasilkan barang yang berbeda corakpasar ini pada dasarnya ada diantara dua pasar ekstrim, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. pada pasar ini ada unsu unsure sifat pasar monopoly maupun persaingan sempurna. 2.
3.
Cirri-ciri a)
Terdapat banyak perusahaan / penjual
b)
Barang bersifat berbeda corak
c)
Perusahaan
d)
Masuk diindustri relative mudah
mempunyai sedikit kekuasaan dalam penentuan harga
Kebaikan dan kelemahan Kebaikannya : a)
Konsumen punya pilihan lebih baik
b)
Corak distribusi merata