KATA PENGANTAR
Program PLKSDA-BM yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2012, dengan penanaman tanaman buahbuahan akan sangat bermanfaat selain sebagai sumber penghasilan petani peserta program, juga bermanfaat bermanfaat untuk penghijaua penghijauan n karena
pada
umumnya
lokasi tanaman
program yang
dikem dikembangk bangkan an berupa berupa tana tanam man buah buah berben berbentuk tuk pohon. Dalam budidaya tanaman buah-buahan penyediaan air siraman perlu mendapat perhatian, baik pada saat baru ditanam maupun setelah tanaman mencapai umur produksi karena jika tanaman kekurangan air pada saat tanaman baru ditanam, tanaman akan kurang bagus pertumbuhannya bahkan dapat mengalami kematian. Sedangkan jika kekurangan air siraman terjadi pada saat tanaman sudah mulai berbuah, maka dapat menurunkan kualit kualitas as maupu maupun n kuantitas kuantitas buah. buah.
2
Kegiatan kajian pustaka tentang kebutuhan air siraman bagi tanaman buah-buahan ini dilakukan sebagai bahan masukan bagi para pengelola program
PLKSDA-BM
dalam
merencanakan
kebutuhan sarana air siraman sehingga tanaman yang akan dikembangkan dapat memberikan hasil yang optimal. Kajian ini disusun berdasarkan literatur yang diperoleh dari buku maupun bahan unduhan dari internet, sehingga saran dan masukan sangat diperlukan
untuk
menyempurnakan
data
atau
informasi yang ada.
J akarta,
Mei 2014.
Penyusun.
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................2 DAFTAR ISI .........................................................4 1. Pendahuluan ...................................................5 a. Lata Latarr Belak lakang.............. .................. ........... .............. .............. .............. ......... .. 5 b. Maksu sud d dan dan Tujuan Tujuan ... ...... ....... ....... ...... ....... ....... ....... ....... ..... ..... ....... .... 8 2. Peranan Air Siraman Dalam Budidaya Tanaman Buah-buahan....................................9 2.1 .1.. Pem Pemberian rian Air Sira Siram man ....... ........... ....... ..... ..... ....... ....... ....... ...... 10 2.2. Perencanaan Perencanaan Kebutuhan Sarana Sarana Air Siraman Siraman 12 2.3. Teknik Pemberian Air Siraman Untuk Memacu Pem Pembungaan .............. .................... ............. ............ ............ ............. ...... 13 2.4. 2.4. Cara Cara Pembe Pemberia rian n Air siram siraman .... ...... .... .... .... .... .... .... .... .... .... 16 2.5. 2.5. Period Periode e Pembe Pemberia rian n Air Si Siram raman an .... ...... .... .... .... .... .... .... .. 19 2.6. Kebutuha Kebutuhan n air Tanam Tanama an Buah Buah--Bu Buah aha an .... ...... .... .. 21 3. Penyediaan Sarana Air Siraman program PLKSDA-BM....................................................22 4. Rekomendasi .................................................26 5. Daftar Pustaka Pustaka ............... ........................ .................. .................. ..............28 .....28
4
1. Pendahuluan a. Lata Latarr Belak Belakan ang. g. Program Penanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM) yang
dilaksanakan
oleh
Ditjen
Bina
Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri
bertujuan
untuk
meningkatkan
pendapatan penduduk dengan memanfaatkan lahan Daerah
kurang
produktif
atau
milik
milik
adat.
Pemerintah Program
ini
merupakan suatu pilot project dengan luas maksimum 160 ha/kabupaten, ha/kabupaten, berasal
d da ari
pendanaan
Di Ditjen jen Bina Bangda
dan
direncanakan akan berlangsung selama 5 (lima) tahun. Dalam
program
ini
lahan
yang
sudah
ditetapkan sebagai lokasi program tidak akan mengalami alih fungsi selama 20 tahun yang secara
resmi
pernyataan
dinyatakan
yang
dalam
surat
ditandatangani
oleh
Bupati/Walikota setempat. Lokasi yang sudah ditetapkan tersebut selanjutnya akan dikelola 5
oleh petani di sekitarnya melalui wadah Kelompok Tani dan mereka akan membuat perjanjian
pengelolaan
lahan
selama
20
tahun, dan hasilnya baik berupa tanaman semusim maupun tanaman tahunan akan dibagi dengan porsi 70% menjadi hak petani pengelola (penggarap) dan 30% menjadi hak pemilik lahan, dalam hal ini Pemerintah Daerah maupun Pemangku Adat. Selama program berjalan, kelompok tani akan mendapat bantuan sarana produksi untuk budidaya tanaman sela yang akan menjadi sumber pendapatan selama tanaman pokok (utama)
belum
berproduksi
dan
sarana
produksi untuk budidaya tanaman pokok. Tan Tanaman pokok yang dike ikembangkan ter terutama tanaman buah-buahan berbentuk pohon dan tana tanam man kayu kayu--kayu kayuan an.. Pada Pada tahun tahun 201 012 2 program ini telah dikembangkan pada areal seluas 689,13 ha dengan jumlah tanaman sebanyak
225.731
batang
diantaranya
120.431 batang merupakan tanaman buah6
buahan,
sisanya
merupakan
perkebunan dan kayu-kayuan,
tanaman pada tahun
2013 telah dikembangkan pada areal seluas 1.205,1 ha dengan jumlah tanaman 233.359 batang diantaranya sebanyak 157.141 batang merupak erupakan an tanam tanaman buah-buaha buah-buahan n sisany sisanya a merupakan tanaman perkebunan dan kayukayuan.
Sedangkan
direncanakan
akan
pada
tahun
program
2014
ini
akan
dikembangkan pada areal seluas 320 ha dengan
jumlah
diantaranya
tanaman
34.652
49.927
batang
batang
merupakan
tanaman buah-buahan sisanya merupakan tanaman perkebunan.
Guna mendukung keberhasilan pertumbuhan tanaman pokok, yang pada umumnya berupa tanaman
buah-buahan,
Ditjen
Bina
Pembangunan telah mengalokasikan dana untuk pembangunan sarana air siraman, baik berupa sumur dangkal, sumur dalam, embung maupun
pipanisasi
dari
sumber
air.
7
Penyediaan sangat
sarana
air
penting
siraman
untuk
tersebut
mendukung
pertumbuhan, terutama sangat diperlukan pada pada musim musim kemarau. kemarau. Keberhasilan Keberhasilan budidaya budidaya tanaman
buah-buahan
dipengaruhi
oleh
ketersedian air siraman apalagi pada saat tanaman
sudah
mulai
berbuah,
karena
kekurangan air siraman dapat mengurangi kualitas
maupun
kuantitas
buah
yang
dihasilkan. Dalam
rangka
memberikan
gambaran
kebutuhan tanaman buah-buahan terutama yang dibudidayakan pada program PLKSDABM,
dilakukan
studi
pustaka
tentang
kebutuhan air siraman serta rekomendasi kebutuhan
sarana
air
siraman
yang
diperlukan.
b. Maksud Maksud dan Tujuan Tujuan.. Kajian
Pustaka
kebutuhan
air
siraman
dilakukan dengan maksud untuk mengetahui kebutuhan air siraman untuk tanaman pokok, 8
khususnya
tanaman
buah-buahan,
yang
dibudidayakan dalam program PLKSDA-BM. Tuju Tujua an kajia jian adalah : ∑
Merupakan
acuan
dalam
merenca erencana naka kan n kebutu kebutuha han n sara sarana na air siraman sesuai dengan jenis tanaman yang dibudidayakan ∑
Mengetahui kebutuhan air siraman sesuai dengan stadium pertumbuhan tanaman
∑
Merupakan acuan dalam pemberian air siraman agar tanaman cepat berbuah
2. Perana Peranan n Air Sirama Siraman n Dalam Dalam Budida Budidaya ya Tanaman Buah-buahan. Air sangat diperlukan dalam budidaya tanaman, apalagi tanaman buah-buahan, ketersediaan air siraman sangat menentukan keberhasilan dalam budiday budidaya a tanam tanaman buah buah--buaha buahan n tersebut. tersebut. Oleh karena itu pada saat survei calon lokasi untuk budid ida aya diperhatikan
tan tanaman juga
buah-b -bu uahan
sumber
air
yang
perlu rlu dapat
9
dikembangkan sebagai air siraman, sehingga perencanaan kebutuhan sarana air siraman perlu diperhitungan diperhitungan sejak sejak dari awal agar kebutuhan air siraman terutama pada musim kemarau dapat terpe terpenu nuhi. hi. J ika su sum mber ber air air agak agak su sulit lit ditem ditemukan ukan,, maka perlu diperhitungkan volume air hujan yang
turun
di
lokasi
tersebut
serta
diperhitungkan jumlah tempat penampungan baik
berupa
embung
maupun
tempat
penampungan lainnya. Untuk daerah yang sulit menda ndapatk patka an
air air
siram siraman,
ukur ukura an
tem tempat pat
penampungan dibuat sekitar 10% dari luas lahan agar
dapat
digunakan
untuk
memenuhi
kebutuhan air dimusim kemarau.
2.1. Pemberian Pemberian air air siraman. siraman. Dalam
pemberian
diperhatikan
air
beberapa
siraman hal
yang
agar perlu
seba sebaga gaii berikut, berikut, yaitu yaitu : ∑
Pemberian air siraman, terutama secara manual, sebaiknya dilakukan pagi hari atau sore hari, tidak dilakukan pada siang
10
hari apalagi dalam kondisi terik matahari karena
akan
terjadi
evapotranspirasi
sehingga air siraman yang diberikan tidak efek fektif,
akan
me mengua nguap p
se serta
dapat pat
menyebabkan plasmolisis yaitu tertariknya cairan tanaman keluar sehingga tanaman menjadi stres dan dapat menyebabkan tanaman mati. ∑
Air
siraman
tidak
mengalir
sampai
pangkal batang karena dikhawatirkan dapat
menularkan
hama/penyakit.
Sebaiknya air disiramkan pada sekeliling tanaman tanaman
dengan
membuat membuat
selokan/lubang di sekeliling tanaman atau sesu sesua ai lingk lingkar ara an tajuk/ tajuk/ kano kanopi pi tana tanam man konsentrasi akar penyerap berada di sekitar lingkaran kanopi tanaman. ∑
Di sekitar tanaman sebaiknya dibuat saluran
drainase
genangan
air,
agar
karena
tidak akan
terjadi dengan
adanya genangan air dapat menyebabkan penyakit busuk akar.
11
2.2. Perenca Perencanaa naan n
kebut kebutuha uhan n
sara sarana na
air
siraman. Perencanaan kebutuhan sarana air untuk bid bi duda udaya
ta tanam naman
bua buah-b h-bua uah han
perlu
diperhatikan, karena setiap jenis tanaman kebutuhan Perencanaan terutama
air
siraman
berbeda-beda.
kebutuhan dalam
air
rangka
siraman memenuhi
kebutuhan air pada musim kemarau, karena air siraman pada musim kemarau banyak yang hilang hilang karena cuaca panas sehingga proses evaporasi lebih tinggi dibandingkan pada musim penghujan. Beberapa kerugian yang akan dialami jika kebutuhan air siraman tidak direncanakan dengan baik, antara lain : ∑
Perakaran
tanaman
yang
efektif
menyerap hara (feeder (feeder root ) akan akan bera berada da jau jauh di di dalam ta tanah dal dalam me mendapatkan kebutuhan air untuk pertumbuhannya,
12
sehingga efisiensi pemupukan rendah dan pengelolaan tanaman sulit dilakukan ∑
Pertumbuhan serempak,
tunas
vegetatif
sehingga
tidak
menyulitkan
pengelolaan tanaman (waktu pemupukan dan
pemangkasan
serangan
hama
dan
cabang) penyakit
serta tidak
terputus karena hampir selalu ada tunas muda ∑
Pembungaan tidak serempak dan bunga sedikit,
banyak
bunga
yang
tidak
berkembang dengan sempurna dan gugur sehingga jumlah buah sedikit ∑
Buah yang terbentuk berukuran kecil, tidak serag seragam am,, peca pecah, h, terbaka terbakarr sehing sehingga ga kualitas
buah
menjadi
rendah
serta
produktivitas tanaman juga rendah
2.3. Teknik Teknik pemb pemberia erian n air air sirama siraman n untuk untuk memacu pembungaan. Tek Teknik pe pemberian air si siraman pa pada tanaman buah-buaha buah-buahan n perlu diperhatikan agar proses
13
pembungaan
dan
pembuahan
dapat
berlangsung dengan baik sehingga kualitas maupun kuantitas buah yang dihasilkan sesuai yang diharapkan. Beberapa teknik pemberian
air
mempengaruhi empengaruhi
siraman
yang
dapat
proses proses pembungaan pembungaan dan
pembuahan, yaitu : ∑
Pemberian Pemberian air siraman siraman Tan Tanaman
buah-b -bu uahan
rambutan,
pepaya,
membutuhkan
yang cukup. seperti dan
jer jeruk, pisang
penggenangan
pada
musim kemarau sehingga merangsang proses
pembungaan
tanaman.
Penggenangan dilakukan melalui parit yang dibuat di sekitar tanaman, air siraman dialirkan secara perlahan-lahan. ∑
Pemberian air siraman tidak terlalu basah. Tan Tanaman mangga dan jam jambu biji akan susah berbunga jika lingkungan sekitar tanaman tanaman terlalu lem lembab/ bab/basah, basah, sehingga pada saat pemberian air siraman tanah diusahakan tidak menjadi terlalu basah.
14
∑
Ter Terapi stress.
Ter Terapi stress dilak lakukan
dengan cara menghentikan pemberian air siraman sampai tanaman nampak layu, kemudian secara mendadak dilakukan pemberian Dengan
air
siraman
yang
cukup.
cara
seperti
ini
dapat
merang rangsa san ng/
me memperc percep epa at
terjad terjadiny inya a
pembungaan pada tanaman seperti pada tanaman jambu biji, jeruk siem/keprok. ∑
Ter Terapi air es. Cara ini dapat dilakukan pada tanaman lengkeng, karena tanaman lengkeng membutuhkan perbedaan suhu yang drastis drastis antara siang dan malam malam.. J ika kondisi lingkungan tidak memungkinkan terjadi perbedaan suhu yang drastis antara siang dan malam, maka dapat dibantu dengan memberikan air siraman dingin (air es) pada malam hari. Hal ini karena
tanaman
lengkeng
menjelang
berbunga membutuhkan suhu < 20 derajat C pada malam hari.
15
2.4. 2.4. Cara Cara pemb pember eria ian n air air sira sirama man. n. Beberapa
cara
sederhana
yang
dapat
dilakukan dalam pemberian air siraman yaitu : ∑
Manual, dibantu dengan menggunakan ember. Cara pemberian air seperti ini tidak efisien karena sebagian air siraman akan mengalir ke luar lokasi tanaman serta memerlukan banyak tenaga kerja. Cara ini nampaknya dilakukan pada lokasi yang yang mempu empuny nyai ai sara sarana na air siram siraman an berupa sumur, bak penampung/ penampung/em embung. bung.
∑
Manual, dibantu dengan menggunakan selang. Cara ini dapat menghemat tenaga kerja karena air siraman akan mengalir secara gravitasi ke lokasi tanaman atau dibantu dengan pompa, namun efisiensi air
siraman
meningkatkan
masih efisiensi
rendah. air
Untuk siraman
sebaiknya digunakan selang yang sudah dibuat lubang/katup untuk tiap lokasi tanaman, sehingga air siraman secara
16
otomatis akan menyirami tiap tanaman. Selang tersebut juga dapat dipindah ke lokasi lain, untuk itu jarak tanam harus tepat tepat sehingga sehingga pem pembua buatan tan lubang lubang pada pada selang disesuaikan dengan jarak tanaman yang ada. ∑
I rigasi
tetes
menggunakan enggunakan
sederhana sederhana
dengan
botol bekas air mineral. ineral.
Pemberian air siraman dengan cara ini dapat meningkatkan efisiensi air siraman dan dan tena tenaga ga kerj kerja. a. Cara Cara yang yang dilakuka dilakukan n dengan dengan menam enampung pung air siram siraman an dalam dalam botol
bekas
air
mineral
sebaiknya
digunakan botol dengan volume 1,5 L agar
tid tidak
penampung. tanaman
serin ring
mengisi isi
bo botol tol
Alira liran n air air da dari bo botol tol ke ke
diatur
tidak
terlalu
besar,
dengan cara memberi sedikit pasir/tanah halus halus pada pada bag bagian ian das dasar ar botol botol sehing sehingga ga air air
siram sirama an
aka akan n
mengalir/ galir/m menyira nyiram m
tanaman berupa tetesan melalui lubang yang dibuat sesuai kebutuhan tanaman.
17
Keuntungan cara ini air siraman tidak terbuang percuma dan penguapan dapat diminimalisir
karena
tanah
dapat
menyerap semua air yang menetes. ∑
Pemasangan
gentong
tanah
liat
(tempa tempaya yan). n). Tempa Tempaya yan n seba sebany nyak ak 4 unit dibena dibenam m di sekitar sekitar tanam tanaman (kana kanan n dan kiri) nam namun bagian bagian atasny atasnya a dibe diberi ri tutup yang yang
dapat dapat
dibuka/ dibuka/ tutup
untuk
memudahkan pada waktu mengisi air ke dalam tempayan tersebut. Air dalam tempayan
secara
osmose
akan
membasa embasahi hi tanah tanah di sekitarnya sekitarnya sehingga sehingga dapat
diserap
oleh
akar
tanaman.
Penempatan tempayan berjarak sampai 2 m dari dari batan batang g tanam tanaman an atau atau mas masih ih berada di bawah kanopi tanaman, karena konsentrasi akar penyerap berada pada jar jarak tersebut.
18
2.5. Periode Periode Pembe Pemberia rian n Air Air Siram Siraman. an. Kebutuhan Kebutuhan air air siraman siraman pada pada tanam tanaman buahbuahbuahan
tergantung
pada
stadia
pertumbuhan tanaman, yaitu : ∑
Waktu pembungaan.
Pemberia rian air
siraman harus segera dilakukan saat tunas
bunga
kekurangan
mulai air
pembungaan
nampak,
siraman akan
karena
pada
saat
menghambat
perkembangan bunga dan menurunkan pembentukan buah. ∑
Waktu pembesaran buah. Pada saat pertumbuhan buah, tanah di bawah tajuk tanaman Kebutuhan
tidak air
boleh siraman
kekeringan. pada
saat
pembesaran buah meningkat sampai kirakira
1-2
minggu
sebelum
panen,
kekurangan air siraman pada waktu pembesaran buah akan menyebabkan : a. peningkata peningkatan n buah buah muda muda yang yang gugur gugur b. pengu pengurang rangan an ukuran ukuran bua buah h
19
c. pening peningka katan tan
kepe kepeka kaan an
buah buah
terhadap serangan hama & penyakit d. penuru penuruna nan n kualitas kualitas buah buah e. buah buah peca pecah h jjika ika mata mataha hari ri bersinar bersinar terik ∑
Waktu menjelang panen. Sebelum panen, air
sir sira aman
memperbaiki
pe perlu rlu
dikur ikura angi
kematangan
un untuk tuk
buah
dan
meningkatkan rasa manis. Pengurangan air
siraman
dilakukan
1-2
minggu
sebelum panen, dan harus dilakukan secara hati-hati karena pengurangan air siraman yang terlalu banyak atau terlalu cepat
akan
menyebabkan
penurunan
ukuran buah dan peningkatan buah pecah apabila mendadak turun hujan. ∑
Waktu sesudah panen. Sesudah panen dan pemangkasan, tanaman perlu segera diberi air siraman untuk merangsang munculnya unculnya tunas tunas vegeta vegetatif tif.. J ika air hujan hujan kurang, maka penambahan air siraman perlu dilakukan dilakukan dua siklus trubus/tunas trubus/tunas
20
yang muncul setelah panen menjadi dewasa. ∑
Waktu
dorman.
Menjelang
tanaman
berbunga, air siraman dihentikan agar tidak
muncul
mungkin tanaman
belum
tunas
vegetatif
dewasa
berbunga
pada
sehingga
yang saat akan
mengurangi jumlah bunga. Penghentian pemberian air siraman pada saat menjelang tanaman berbunga akan meningkatkan : a. stimulu stimulus s induk induksi si bun bunga ga b. mata tunas yang yang akan akan berbung berbunga a c. produ produks ksii bung bunga a dan dan buah buah
2.6. 2.6. Kebu Kebutu tuha han n air air sira sirama man n tana tanama man n buah buah-buahan. Kebutuhan air siraman pada tanaman buahbuahan
berb berbe eda-bed -beda
terg terga atun tung
jenis jenis
tanaman, pada tabel terlampir kebutuhan air siraman pada beberapa jenis tanaman yang dibudidayakan pada program PLKSDA-BM.
21
3. Penyedi Penyediaan aan Sara Sarana Air Air Sirama Siraman n progra program m PLKSDA-BM. Program PLKSDA-BM disamping menyediakan bibit tanaman buah-buahan, juga menyediakan sarana air siraman dalam rangka memenuhi kebutuhan air bagi tanaman yang dibudidayakan, terutama pada musim kemarau. Berdasarkan data sarana air siraman yang sudah dibangun di masing-masing lokasi, ternyata masih perlu dikaji lebih lanjut agar kebutuhan air bagi tanaman yang dibudidayakan dapat terpenuhi. Pada lokasi dengan sarana air siraman yang menggunakan sistem gravitasi dengan mengalirkan air dari sumber air maka kebutuhan air siraman akan lebih
terjamin
pembangunan tanaman
dibandingkan
sumur
sira iraman.
buah-buahan
dibudidayakan
dalam
dengan
yang
Beberap Be rapa
paling
program
banyak
PLKSDA-BM
antara lain durian, mangga, jeruk, rambutan, lengkeng
dan
alpokat.
Berdasarkan
tabel
kebutuhan air di atas dapat dihitung kebutuhan air siraman pada beberapa tanaman yang paling
22
banyak dibudidayakan dalam program PLKSDABM, y ya aitu : a). Duria Durian, n,
kebu kebutuh tuhan an
air
siram siraman an
10-20
L/ha L/hari/ ri/ta tana nam man sehin sehingg gga a deng dengan an jumla umlah h tanaman 100 batang/ha, air siraman yang dibutu dibutuhk hkan an 1.00 1.000 0 – 2.000 2.000 L/ L/ ha/ ha/ hari. hari. b). Mang Mangga ga,,
kebu kebutuh tuha an
air
siram siraman
40
L/ha L/hari/ ri/ta tana nam man sehin sehingg gga a deng dengan an jumla umlah h tanaman 100 batang/ha, air siraman yang dibutuhkan 4.000 L/ha/hari. c). J eruk, eruk, keb kebutu utuha han n air siram siraman pada pada awal awal tanam 15 L/3 L/ 3 hari/ hari/tana tanam man sehingga sehingga dengan dengan jum jumlah tan tanaman 40 400 ba batang/ha, /ha, air sir siraman yang dibutuhkan 6.000 L/ha/3 hari. Data sarana air siraman siraman yang sudah dibangun dalam rangka penyediaan air siram siraman an
pada
lokasi yang membudidayakan tanaman tersebut, antara lain : a). Lok Lokasi Nag Nagari Bu Bukik Kan Kanduang,
kabupaten ten
Solok program program tahun tahun 201 2012, 2, seluas seluas 16 16 ha. ha. Tan Tanaman yang dibudidayakan terdiri dari tanaman durian, sirsak dan sawo dengan 23
populasi
masing-masing
sebanyak
batang, 5.784 batang dan
544
612 batang.
J umlah air siraman untuk dibutuhkan untuk tanaman tanaman durian 5.440 L/hari, L/ hari, sirsak 11.568 L/hari dan sawo 979 L/hari sehingga jumlah kebutuhan air siraman di lokasi tersebut 17.987 L/hari, sedangkan sarana air siraman yang tersedia sebanyak 2 unit sumur. b). Lokasi Lokasi desa desa Sidawa Sidawangi, ngi, kab kabupa upaten ten Cirebon Cirebon,, program tahun 2013, seluas 38 ha. Tanaman yang
dibudidayakan
tanaman
mangga
sebanyak 5.250 batang dan sirsak 1.200 batang. Kebutuhan air siraman setiap hari untuk tanaman mangga 210.000 L dan sirsak 2.400 L, sehingga dalam satu hari diperlukan 212.400 21 2.400 L. Sarana Sarana air siraman siraman berdasarka berdasarkan n data aset poktan, tedapat 4 unit genset dan 4 bak penampung air dengan volume 1.000 L serta 2 unit sumur siraman. c). Lokas Lokasii desa desa Adis Adisan ana, a, kabu kabupa paten ten Brebe Brebes, s, program tahun 2012, seluas 9 ha. Tanaman yang dibudidayakan durian sebanyak 900
24
batang, sehingga kebutuhan air siraman sebanyak 9.000 L/hari. Di lokasi tersebut air siraman berasal dari sumber air yang dialirkan dialirkan seca secara ra gravita gravitasi si mela melalui lui pipanisa pipanisasi si dan terdapat 1 unit penampung air dengan kapasitas 1.000 L. Dengan mengacu kepada gambaran perhitungan tersebut di atas, maka perlu ada perhatian lebih lanjut dalam penyediaan sarana air siraman agar tanaman buah-buahan yang dibudidayakan dapat tumbuh dengan baik dan memberikan hasil yang optimal. Meskipun menurut Arromratana (1999), dalam menghitung kebutuhan air siraman tidak hanya berdasarkan
jumlah umlah kebutuhan air
tanaman semata, masih terdapat 5 (lima) faktor lainnya yaitu : ketersediaan air dalam tanah, kedalaman akar efektif, tingkat air tanah yang dapat diambil tanaman, luas areal di bawah kanopi serta curah hujan efektif.
25
4. Rekom komendasi. Untuk dapat memberikan hasil yang optimal dari tanaman buah-buahan yang akan dan sudah dibudidayakan dalam program PLKSDA-BM, beberapa saran antara lain : a). Pada Pada
saa saatt
surv survei ei
calo calon n
lokas lokasii
agar agar
diperhatikan juga sumber air yang akan digunakan sebagai air siraman, sebaiknya lokasi lokasi yang akan dikembangkan
dapat
memperoleh air siraman dengan sistem gravitasi, gravitasi, melalui pipanisasi. pipanisasi. I nvestasi nvestasi sarana sarana air siraman dengan pipanisasi mungkin cukup mahal, namun biaya operasional lebih murah dan ketersediaan air siraman dapat lebih terjamin. b). Penyed Penyediaa iaan n air air siraman siraman yang yang beras berasal al dari dari sumur siraman, sebaiknya dihitung dengan cermat
debit
air
sumur
siraman
dan
selanjutnya dihitung jumlah sumur siraman yang harus dibangun disesuaikan dengan jum jumlah kebutuhan air bagi tanaman yang akan
dibudidayakan.
Tenaga
penggerak
26
pompa air untuk mengambil air dari sumur siraman diusahakan menggunakan tenaga listrik PLN, sehingga letak sumur siraman diusahakan dekat dengan tiang listrik PLN. Penggunaan
genset
sebagai
tenaga
penggerak pompa air akan sangat mahal biaya operasionalnya. c). Pembua Pembuatan tan em embung bung seba sebaga gaii penam penampun pung g air air akan sangat membantu sebagai sumber air siraman,
namun
pembangunan
embung
sebaiknya dilakukan pada alur air/sungai kecil agar ketersediaan air tetap dapat terjamin/air debitn itnya
tetap
tid tidak
mengalir
besar
dan
meskipun pada
lok lokasi
tersebut dapat dibuat embung renteng yaitu dengan
membendung
bertingkat.
alur
Pembangunan
air
embung
secara yang
sumber airnya hanya berasal dari air hujan akan kurang efektif karena pada musim kemarau
air
di
dalam
embung
akan
menguap, sedangkan penambahan air tidak ada.
27
d). Sara Sarana na air sira siram man deng denga an metod tode/ cara irigasi tetes sederhana menggunakan botol bekas
air
tempayan
mineral perlu
atau
penggunaan
dikembangkan
karena
penggunaan air sangat efisien.
5. Daft Daftar ar Pust Pustak aka. a. a). An Anas as D. Susila Susila & Roed Roedhy hy Poerwa Poerwanto nto (201 013). 3). I rigasi dan Fertigas Fertigasi. i. Departe Departem men Agronomi Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut I nstitut Pertanian Bogor. b). Direkto Direktorat rat Direktorat Direktorat
Bud Budida idaya ya
Tanam Tanaman an
J ende enderal ral
Bua Buah, h,
Hortikultura, Hortikultura,
Kementerian Pertanian (2010). Standard Operating Procedure (SOP) Durian Kajang Kabupaten Tanggamus. c). Direkto Direktorat rat
Bud Budida idaya ya
Tanam Tanaman an
Buah, uah,
Direktorat J enderal enderal Hortikultura, Hortikultura, Departem Departemen en Pertanian
(2009).
Procedure
(SOP)
Standard Manggis
Operating Kabupaten
Sukabumi.
28
d). Direkto Direktorat rat
Bud Budida idaya ya
Tanam Tanaman an
Bua Buah, h,
Direktorat J enderal enderal Hortikultura, Hortikultura, Departem Departemen en Pertanian
(2007).
Standard
Operating
Procedure (SOP) Pisang Kepok Kalimantan Tim Timur. e). Direkto Direktorat rat
Bud Budida idaya ya
Tanam Tanaman an
Bua Buah, h,
Direktorat J enderal enderal Hortikultura, Hortikultura, Departem Departemen en Pertanian
(2006).
Standard
Operating
Procedure (SOP) Mangga Gedong Gincu Kabupaten Cirebon. f). Karto Kartono no (201 (2011). I riga rigasi Tete Tetes s pa pada Tana Tanaman Durian Menggunakan Limbah Plastik. g). www.stpp-b -bo ogor.ac.id
(20 (2012).
Tips
Pengairan yang Tepat agar Tanaman cepat Berbuah.
29