PP 2 Kebijakan Pengintegrasian Dan Koordinasi Aktivitas Asuhan PasienFull description
kebijakanDeskripsi lengkap
dokumenDeskripsi lengkap
indikator PPDeskripsi lengkap
“IBNU SINA” HOSPITAL TEACHING HOSPITAL OF UMI FOUNDATION
RUMAH SAKIT “IBNU SINA” RUMAH SAKIT PENDIDIKAN YAYASAN WAKAF UMI IZIN NOMOR : 10418/Yankes -2 /VII/2010 Tgl 30 Juli 2010 s/d 30 Juli 2015 Jl. Urip Sumoharjo Km. 05 No. 264 Telp. (0411) 452917 – 452958 FAX. (0411) 425397 Makassar – Indonesia
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT “IBNU SINA” YW-UMI MAKASSAR No. : .........2011 TENTANG
PERATURAN RS TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT ”IBNU SINA” YW-UMI MAKASSAR DENGAN RAHMAT ALLAH SWT DIREKTUR RUMAH SAKIT “IBNU SINA” YW-UMI
Menimbang :
a. Bahwa pasien dengan masalah kesehatan dan
kebutuhan pelayanan yang sama berhak mendapat kualitas asuhan yang sama di rumah sakit b. Bahwa untuk melaksanakan prinsip “kualitas asuhan yang setingkat” mengharuskan pimpinan merencanakan dan mengkoordinasi pelayanan pasien c. Bahwa pelayanan yang diberikan kepada populasi pasien yang sama pada berbagai unit kerja, dipandu oleh kebijakan dan prosedur yang menghasilkan
pelayanan yang seragam d. bahwa rumah sakit menyediakan tingkat kualitas asuhan yang sama setiap hari dalam seminggu dan pada setiap shift e. Bahwa untuk maksud tersebut pada poin a,b,c , dipandang perlu menetapkan dalam keputusan Direktur. Mengingat
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit 3. SK Menkes RI No. YM. 02. 04. 3. 5. 4187 tentang pemberian izin penyelenggaraan RS. “Ibnu Sina” tanggal 26 September 2005. 4. Akta Yayasan Badan Wakaf UMI No. 43, tanggal 07 Nopember 1994 5. Keputusan Ketua YBW-UMI No. 475/YBWUMI/A/VIII/2003 tanggal 29 Jumadil Akhir 1424 H/ 28 Agustus 2003 tentang struktur Organisasi RS. “Ibnu Sina” YBW-UMI MEMUTUSKAN
PERATURAN RS TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN PASIEN Menetapkan : Pertama
Kedua
Surat Keputusan Direktur RS. “Ibnu Sina” Makassar tentang peraturan rumah sakit tentang kebijakan pelayana pasien di RS Ibnu Sina YW-UMI Makassar Kebijakan Pelayanan Pasien ini meliputi
pendaftaran pasien rawat jalan pendaftaran pasien rawat inap pendaftaran pasien baru di IGD+ pendaftaran pasien lama di IGD penerimaan pasien emergensi ke unit rawat inap. menahan pasien untuk observasi 1. penanganan pasien apabila tidak tersedia tempat tidur pada pelayanan yang dituju. g. penerimaan, transfer dan pemulangan pasien a. b. c. d. e. f.
Ketiga
Kebijakan Pelayanan Pasien ini tercantum pada lampiran surat keputusan ini
Keempat
Surat Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan penetapan sebagaimana mestinya
Wallahu Waliyyut Taufiq Walhidayah Ditetapkan di : M a k a s s a r Pada tanggal : 16 Mei 2011 M 14 Rajab 1432 H D i r e k t u r,
Prof. dr. A. Husni Tanra, Ph.D
Tembusan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Ketua Pengurus YBW-UMI Ketua Pembina YBW-UMI Ketua Badan Pembina RS. “Ibnu Sina” YBW-UMI Para Wadir RS. “Ibnu Sina” YBW-UMI Ketua Komite Medik RS. “Ibnu Sina” YBW-UMI Para Ketua SMF RS. “Ibnu Sina” YBW-UMI Pertinggal
Lampiran I : Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit “Ibnu Sina” YW-UMI. Nomor
: 030/E/RS. IBSI/YW-UMI/VI/2011
Tanggal
:
16 Mei 2011 M 14 Rajab 1432 H
KEBIJAKAN PELAYANAN PASIEN DI RS Ibnu Sina YW-UMI Makassar. I.
PEMBERIAN PELAYANAN UNTUK SEMUA PASIEN
1. Kebijakan dan prosedur pelayanan pasien di RS adalah seragam dan sesuai dengan undang-undang dan peraturan dan peraturan yang berlaku. Terdiri dari: pendaftaran pasien rawat jalan pendaftaran pasien rawat inap pendaftaran pasien baru di IGD pendaftaran pasien lama di IGD penerimaan pasien emergensi ke unit rawat inap. menahan pasien untuk observasi penanganan pasien apabila tidak tersedia tempat tidur pada pelayanan yang dituju. h. penerimaan, transfer dan pemulangan pasien a. b. c. d. e. f. g.
2. RS Menetapkan prosedur untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasi pelayanan yang diberikan kepada setiap pasien. 3. Pelayanan kepada pasien direncanakan dan tertulis di rekam medis pasien. 4. Mereka yang diizinkan memberikan perintah pelayanan menulis perintah ini dalam rekam medis pasien di lokasi yang sama/seragam. 5. Prosedur yang dilaksanakan harus dicatat dalam rekam medis pasien
6. Pasien dan keluarga diberi tahu tentang hasil pelayanan dan pengobatan termasuk kejadian tidak diharapkan.
II.
PELAYANAN PASIEN RISIKO TINGGI PENYEDIAAN PELAYANAN RISIKO TINGGI
DAN
1. Kebijakan dan prosedur harus dibuat secara khusus untuk kelompok pasien yang berisiko atau pelayanan yang berisiko tinggi, agar tepat dan efektif dalam mengurangi risiko terkait. Antara lain : Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelayanan kasus emergensi Kebijakan dan prosedur mengarahkan penanganan pelayanan resusitasi di seluruh unit rumah sakit Kebijakan dan prosedur mengarahkan penanganan, penggunaan, dan pemberian darah dan komponen darah. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelayanan pasien yang menggunakan peralatan bantu hidup dasar dan mereka dalam koma. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelayanan pasien dengan penyakit menular dan mereka yang daya tahannya direndahkan. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelayanan pasien dialisis (cuci darah) Kebijakan dan prosedur mengarahkan penggunaan peralatan mengurangi kebebasan pasien. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelayanan pasien usia lanjut, mereka yang cacat, anak-anak dan mereka yang berisiko disakiti. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelayanan pada pasien yang mendapat kemoterapi atau terapi risiko tinggi.
III. MAKANAN DAN TERAPI NUTRISI 1. RS memberika pilihan berbagai variasi makanan sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan pelayanan klinis tersedia secara rutin.
2. Penyiapan makanan, penanganan, penyimpanan dan distribusinya, aman dan memenuhi undang-undang, peraturan dan praktek terkini yang dapat diterima. 3. Pasien yang berisiko nutrisi mendapat terapi gizi.
IV.
PENGELOLAAN PELAYANAN RASA NYERI
1. Pasien dibantu dalam pengelolaan rasa nyeri.
V.
PELAYANAN PADA TAHAP TERMINAL (AKHIR HIDUP)
1. Rumah sakit memberi pelayanan akhir kehidupan 2. Pelayanan pasien dalam proses meninggal harus meningkatkan ketenangan dan kehormatannya.
Wallahu Waliyyut Taufiq Walhidayah Ditetapkan di : M a k a s s a r Pada tanggal : 16 Mei 2011 M 14 Rajab 1432 H D i r e k t u r,