RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH “ HASTA HUSADA“ Jl. Bromo 98 – 100 Telp. (0341) 399499 Fax. (0341) 399699 Email :
[email protected] :
[email protected]
Kepanjen – Malang 65163
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH HASTA HUSADA NOMOR : 180/
/100.08/2017
TENTANG
KEBIJAKAN PELABELAN PERBEKALAN FARMASI RUMAH SAKIT DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH HASTA HUSADA Menimbang
: a Bahwa .
untuk
mendapatkan
pelayanan
kefarmasian
yang
bermutu,
berkualitas, dan mempertimbangkan keselamatan pasien di Rumah Sakit diperlukan suatu pedoman Pelabelan Obat.
b Bahwa pelabelan obat yang tepat adalah penentu utama dari ketepatan .
pemberian obat dan dapat mengurangi kesalahan pemberian obat.
c Bahwa untuk memberikan obat yang tepat dan benar, maka perlu ditetapkan .
Mengingat
:
Surat Keputusan Direktur tentang Pelabelan Obat di Rumah Sakit
1.
Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2.
Undang-Undang RI Nomor 7 tahun 1963 tentang Farmasi.
3.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayana Kefarmasian di Rumah Sakit
4.
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1197 tahun 2004, tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN Menetapkan
:
KESATU
:
Pelabelan perbekalan
farmasi
di
tanggung jawab dari Instalasi Farmasi.
pelayanan
farmasi
menjadi
KEDUA
:
Aturan dan tata cara penyimpanan perbekalan farmasi di Rumah Sakit terlampir dalam Surat Keputusan ini
KETIGA
:
Kebijakan ini berlaku selama 3 tahun dan akan dilakukan evaluasi minimal 1 tahun sekali
KEEMPAT
Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan, maka akan dilakukan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di
:
Tanggal
:
Kepanjen Agustus 2017
Direktur RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH HASTA HUSADA
dr. Ninik Pujaning Dyah
LAMPIRAN SURAT PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT NOMOR
: 00/RSKB/Dir-SK/XII/2017
TANGGAL
: ………….. 2017
1. Pelabelan perbekalan farmasi adalah pemberian label atau etiket pada obat, bahan obat dan bahan kimia. 2. Pelabelan perbekalan farmasi dilakukan oleh petugas farmasi (Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian). 3. Pelabelan perbekalan farmasi dilakukan pada obat minum (tablet, kaplet, kapsul, puyer, sirup), obat suppositoria, salep, krim, lotion, tetes mata, tetes telinga, obat semprot, dan obat injeksi. 4. Penyimpanan Obat : Obat, sediaan farmasi dan bahan kimia yang sudah dikeluarkan dari wadah aslinya harus diberi label atau etiket. 5. Pelabelan obat, sediaan farmasi dan bahan kimia yang dikeluarkan dari bahan asli meliputi : a. Nama b. Konsentrasi ( kekuatan ) c. Tanggal kadaluarsa d. Peringatan 6. Produksi : Semua hasil produksi harus diberi label atau etiket yang berisi : a. Tanggal produksi, nomor produksi, dan nomor batch. b. Nama obat, kekuatan obat dan bentuk sediaan. c. Cara penyimpanan. d. Batas waktu expired date. e. Beyond Use Date (untuk obat racikan maksimal 30 hari digunakan setelah peracikan ). 7. Pelabelan bahan kimia meliputi : a. Nama b. Konsentrasi ( kekuatan ) c. Tanggal kadaluarsa d. Peringatan
8. Penyiapan : a. Semua Perbekalan Farmasi yang disiapkan dari Instalasi Farmasi harus diberi label atau etiket. b. Semua perbekalan farmasi yang disiapkan perawat harus diberi label atau etiket. c. Label atau etiket ditempelkan setelah obat dimasukkan dalam wadah. d. Label etiket Obat untuk pasien rawat inap harus mencantumkan : 1) Identitas pasien (nama pasien, tanggal lahir) 2) Nama Ruang/kamar pasien (ditunjukan dalam kwitansi obat) 3) Tanggal cetak label 4) Nama Obat dan jumlah (dituliskan nama merek dagang, apabila obatnya
paten/ branded ;
dituliskan nama generik apabila obatnya generik). 5)
Kekuatan obat
6)
Bentuk sediaan obat
7)
Waktu pemberian pemberian obat
8)
Aturan pakai obat
9)
Cara pakai obat
10) Aturan penyimpanan obat (khusus obat yang penyimpanan dikulkas) 11) Petunjuk khusus pemakaian obat 12) Tanggal kadaluwarsa obat atau Beyond Use Date (untuk obat racikan maksimal 30 hari digunakan setelah peracikan) e. Label etiket obat untuk pasien rawat jalan harus mencantumkan : 1) Identitas pasien (nama pasien, tanggal lahir) 2) Nama, kekuatan, bentuk sediaan dan jumlah obat 3) Aturan pakai 4) Waktu pemberian obat 5) Cara pakai obat 6) Aturan penyimpanan obat (khusus obat yang penyimpanan dikulkas) 7) Petunjuk khusus pemakaian obat 8) Tanggal cetak label 9) Tanggal kadaluwarsa obat atau Beyond Use Date (untuk obat racikan maksimal 30 hari digunakan setelah peracikan)
f. Label etiket obat menggunakan sistem komputer, apabila ada kerusakan dalam sistem atau kepadatan pelayanan label etiket menggunakan cara ditulis manual. g. Obat injeksi yang telah disiapkan atau dilarutkan/ dicampur namun belum akan diberikan, harus diberi label yang berisi : 1) Identitas pasien (nama pasien, tanggal lahir, nomor rekam medis dalam bentuk barcode) ditempel di plastik etiket terpisah dengan obat. 2) Nama obat 3) Kekuatan obat 4) Tanggal dan jam penyiapan / pencampuran h. Obat infus yang telah dilarutkan atau dicampur dengan obat injeksi harus diberi label yang berisi : 1) Identitas pasien (nama pasien, tanggal lahir, nomor rekam medis dalam bentuk barcode) di tempel diflabot atau botol infus. 2) Nama obat injeksi dalam infus 3) Kekuatan obatnya 4) Tanggal dan jam penyiapan / pencampuran