PELABELAN OBAT No. Dokumen
: 56/SOP/AKR/VI/2016
No. Revisi
:
SOP Tanggal Terbit Halaman UPT PUSKESMAS PANUNGGANGAN 1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
: 30 Juni 2016 : 1/3
dr Hj. Harmayani MPH NIP. 19770206 200604 2 019 Pelabelan adalah proses melengkapi suatu kemasan obat yang berisi tentang keterangan tentang cara mengkonsumsi obat dalam satu hari pengobatan 1. Sebagai pedoman memberikan keterangan pada etiket obat yang diberikan ke pasien 2. Meningkatkan keselamatan pasien 3. Mencegah terjadinya kesalahan pada pasien / error dalam menggunakan obat 4. Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di Puskesmas KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PANUNGGANGAN Nomor : 05/SK/AKR/VI/2016 Tentang : Penunjang Pelayanan Klinis Puskesmas Panunggangan
4. Referensi 5. Prosedur /langkah – langkah
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 30 tahun 2014 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas 1. Peresepan dan Instruksi Medis Dokter menulis resep dengan jelas a) b) c) d) e)
Tanda R/ pada setiap sediaan Nama obat, kekuatan dan bentuk sediaan Jumlah sediaan yang diminta Bila obat berupa racikan dituliskan nama setiap jenis/bahan obat Aturan pakai (frekuensi, dosis, dan rute pemberian). Untuk aturan pakai “jikaperlu” atau prn harus dituliskan dosis maksimal dalam sehari
Penulisan obat yang termasuk kelompok obat LASA / NORUM harus menggunakan huruf kapital semua serta mencantumkan dengan jelas dosis dan satuan obat, Contoh : HALOPERIDOL 1,5 mg dengan HALOPERIDOL 5mg Instruksi lisan hendaknya dihindari, jika sangat terpaksa diperbolehkan dalam keadaan emergensi Penanggung jawab apotek yang menerima resep, harus melakukan konfirmasi 1/3
ke dokter penulis resep jika terdapat penulisan yang tidak sesuai (nama obat/sediaan, satuan, dll) 2. Resep yang datang ditelaah terlebih dahulu, bila sudah sesuai dengan persyaratan, maka petugas menyiapkan obat dan etiketnya Petugas menuliskan : Pada sebelah atas : nama Apotek, alamat apotek Sebelah kanan atas : tanggal pembuatan resep Ditengah simetris : nama pasien Dibawah nama pasien : cara pemakaian Pada obat luar ( etiket biru ) perlu ditulis pada bagian bawah : “ Obat Luar” 3. Signa Ambil etiket sesuai dengan penggunaan sediaan Warna putih untuk obat-obatan yang masuk kedalam tubuh melalui kerongkongan lalu masuk ke saluran pencernaan Contoh : Tablet, kaplet, kapsul, pil, lozenges, sirup, emulsi, suspensi, dan
lain-lainnya. Warna bitu untuk sediaan pemakaian luar yang tidak melalui saluran cerna Contoh : Salep, krim, injeksi, transdermal, suppositoria, inhaler, dan obat kumur. Menulis aturan pakai obat dengan jelas dan mudah dibaca oleh pasien seperti frekuensi minum obat dalam sehari, dosis setiap minum dan cara
pemberian Label khusus Bila perlu ditambahkan label “ Kocok Dahulu” untuk sediaan-sediaan yang membutuhkan label kocok dahulu seperti sediaan syrup, emulsi, suspensi, sediaan cair yang mengandung minyak atsiri, potio yang mengandung bahan
tidak larut, liquor/ mixtura/ lotio yang mengandung bahan tidak larut. 4. Petugas kemudian memanggil nama pasien untuk dilakukan penyerahan obat 6. Hal - hal yang perlu diperhatikan 1. Apotek puskesmas panunggangan 7. Unit Terkait 8. Dokumen Terkait
2. Puskesmas Pembantu Cipete 3. Gudang obat puskesmas Panunggangan 1. Resep obat 2. Kartu stok obat No
9. Rekaman Historis perubahan
Yang diubah
Isi perubahan
2/3
Tanggal mulai diberlakukan
PELABELAN OBAT
DAFTAR TILIK PUSKESMAS
No. Kode
:
Terbitan
:
No. Revisi
:
Tgl. Mulai Berlaku
:
Halaman
:
PANUNGGANGAN No
Langkah Kegiatan
Ya 3/3
Tidak
Tidak Berlaku
1
Apakah
Peresepan dan Instruksi Medis Dokter menulis resep dengan jelas Tanda R/ pada setiap sediaan Nama obat, kekuatan dan bentuk sediaan Jumlah sediaan yang diminta Bila obat berupa racikan dituliskan nama setiap jenis/bahan obat Aturanpakai (frekuensi,
dosis,
dan
rute
pemberian). Untuk aturan pakai “jikaperlu” atau prn harus dituliskan dosis maksimal dalam sehari Penulisan obat yang termasuk kelompok obat LASA / NORUM harus menggunakan huruf kapital semua serta mencantumkan dengan jelas dosis dan satuan obat, Contoh :
HALOPERIDOL 1,5 mg dengan
HALOPERIDOL 5mg Instruksi lisan hendaknya dihindari, jika sangat terpaksa
diperbolehkan
dalam
keadaan
emergensi Penanggung jawab apotek yang menerima resep, harus melakukan konfirmasi ke dokter penulis resep jika terdapat penulisan yang tidak sesuai 2
Apakah
(nama obat/sediaan, satuan, dll) Resep yang datang ditelaah terlebih dahulu, bila sudah sesuai dengan persyaratan, maka petugas menyiapkan obat dan etiketnya Petugas menuliskan : Pada sebelah atas : nama Apotek, alamat apotek,
no.telp Sebelah kanan atas : tanggal pembuatan resep Ditengah simetris : nama pasien Dibawah nama pasien : cara pemakaian Pada obat luar ( etiket biru ) perlu ditulis pada bagian bawah : “ Obat Luar”
4/3
3
Apakah
Signa Ambil etiket sesuai dengan penggunaan sediaan Warna putih untuk obat-obatan yang masuk kedalam tubuh melalui kerongkongan lalu masuk ke saluran pencernaan Contoh : Tablet, kaplet, kapsul, pil, lozenges, sirup, emulsi, suspensi, dan lain-lainnya. Warna bitu untuk sediaan pemakaian luar yang tidak melalui saluran cerna Contoh : Salep, krim, injeksi, transdermal, suppositoria, inhaler, dan obat kumur. Menulis aturan pakai obat dengan jelas dan mudah dibaca oleh pasien seperti frekuensi minum obat dalam sehari, dosis setiap minum dan cara pemberian Label khusus Bila perlu ditambahkan label “ Kocok Dahulu” untuk sediaan-sediaan yang membutuhkan label kocok dahulu seperti sediaan syrup, emulsi, suspensi, sediaan cair yang mengandung minyak atsiri, potio yang mengandung bahan tidak larut, liquor/ mixtura/ lotio yang mengandung bahan
4
Apakah
tidak larut. Petugas kemudian memanggil nama pasien untuk dilakukan penyerahan obat
5/3