Kategorisasi Jenazah Berdasarkan cara transmisi dan resiko infeksi terhadap penyakit yang berbeda, pencegahan dalam menangani jenazah dibagi dalam 3 kategori: Kategor i1
Ditandai dengan label biru, standart precaution di precaution direkomendas rekomendasikan ikan kepada semua jenazah selain dari jenazah yang memiliki memil iki penyakit menular seperti kategori 2 dan 3 Kategor Ditandai dengan label kuning, sebagai tambahan pada standart i2 precaution, additional precaution direkomendasikan precaution direkomendasikan kepada jenazah dengan: !nfeksi "!# $ human immunodefciency virus) "epatitis % Creutzeldt-Jacob disease $%&D', disease $%&D', tanpa otopsi ()*( ()*( $ se+ se+er ere e acut acute e res respi pira rato tory ry syn syndr drom om'' )+ian !n !nuenza -idd -iddle le .as .astt res respi pira rato tory ry syn syndr drom om $ -.*( -.*('' /eny enyakit akit menu menula larr lain lain Kategor Ditandai dengan label merah sebagai tambahan pada standart i3 precaution, stringen precaution direkomendasikan direkomendasikan kepada jenazah dengan: )nthra0 /laue *abies #ira iral h hae aemo morrrhagi hagic c ffe+ e+er er Creutzeldt-Jacob disease $%&D', disease $%&D', dengan otopsi /eny enyakit akit menu menula larr lain lain
abel 1 label biru, standart precaution direkomendasikan precaution direkomendasikan kepada semua jenazah selain dari jenazah yang memiliki penyakit menular seperti kategori 2 dan 3
abel 2 label kuning, sebagai tambahan pada standart precaution, additional precaution
abel 3 label merah sebagai tambahan pada standart precaution, stringen precaution
Jenis Pelayanan Terkait Kamar Jenazah /elayanan
jasa
$
ser+ices'
yang
terkait
dengan
kamar
jenazah
dapat
dikelompokkan dalam enam kategori yakni : a /elayanan jenazah purnapasien atau 4 mayat dalam5 %akupan pelayanan ini adalah berasal dari bagian akhir pelayanan kesehatan yang dilakukan rumah skait, setelah
pasien dinyatakan
meninggal, sebelum jenazah diserahkan pihak keluarga atau pihak berkepentingan lainnya b /elayanan kedokteran forensik terhadap korbanmati atau 4 mayatluar5 *umah skait pemerintah sering merupakan sarana bagi diba6ahnya jenzah atau mayat tidak dikenal atau memerlukan pemeriksaan identitas dari luar kota setempat yang memerlukan pemeriksaan forensik )da dua jenis pemeriksaan forensik, yakni +isum luar $ pemeriksaan luar' maupun $ pemeriksaan otopsi', keduanya dengan atau tanpa diikuti pemeriksaan penunjang
seperti
patologi
anatomi,
radiologi,
farmakologi, analisa mikrobiologi dan lainlain /emeriksaan luar dan pemeriksaan dalam
toksikologi,
atau
$ otopsi forensik'
dilakukan diruang otopsi Keduanya dilakukan di meja otopsi $ kalau dapat merangkap bangkar lemari pendingin' /elayanan campuran $ korban mati yang pernah dira6at' c pelayanan sosial kemnausiaan lainnya : seperti kejadian orang hilang, rumah duka, atau
penitipan jenazah
d pelayanan bencana atau perist6a denan korban mati masal e pelayanan untuk kepentingan keilmuan atau pendidikan atau penelitian
Tujuan Pelayanan
A. Pencegahan penularan penyakit )pabila kamar jenazah menerima korban yang meninggal karena penyakit menular misalnya "!# atau )!D(, maka dalam pera6atan jenazah perlu diterapkan prinsipprinsip sebagai berikut: 1 &angan sampai petugas yang mera6at dan orangorang sekitarnya menjadi tertular 2 (egala sesuatu yang keluar dari tubuh jenazah $ kencing, darah, kotoran, dan laimlain' bisa mengandung kuman sehingga menjadi sumber penularan 3 /enerapan uni+ersal precaution : a -enggunakan tutup kepala b -enggunakan 7oogle c -enggunakan masker d (arung tangan e (kot f (epatu laras panjang $ Boot' 8 )lat yang dipakai mera6at jenazah diperlakukan khusus dengan cara dekontaminasi $ direndam ' dengan %hlorin 9, ; selama sepuluh menit /ada kasus kematian tidak 6ajar dengan korban yang diduga mengidap penyakit menular $ mislanya "!#<)!D(' maka pelaksanaan otopsi tetap mengacu
prinsipprinsip
uni+ersal
precaution
=etapi
apabila
dapat
dikordinasikan dnegan penyidik untuk tidak dilakukan otopsi, cukup pemeriksaan luar
B. Penegakan Hukum sesuai dengan peraturan atau perundangundangan yang berlaku yaitu undangundang no > tahun 1?>1 $ K@")/', setiap dokter baik dokter umum dokter ahli kedokteran kehakiman $ dokter spesialis forensik', maupun dokte spesialis klinik lain 6ajib memberi bantuang kepada pihak yang ber6ajib untuk kepentingan peradilan, bila diminta oleh petugas kepolisian atau pihak penyidik yang ber6enang /ada pelaksanaan pelayanan pemeriksaan medis secara kedokteran forensik sekalipun dapat dimintakan kepada setiap doter, baik dokter umum, dokter spesialis klinik, dokter sepsialis forensik, namun untuk memproleh hasil yang optimal baik ditinjau dari segi kepentingan pelayanan, bantuan
untuk
proses peradilan
dan
segi kepentingan
pelayanan kesehatan sebaiknya pemeriksaan dilakukan oleh dokter spesialis forensik
Peralatan
/eralatan yang harus disediakn untuk mendukung kegiatan atau akti+itas pada kamar jenazah adalah:
-obile: Brankar jenazah terbuat dari almunium atau stainless steel, hanya •
sedikit memiliki cekungan, memiliki saluran pembuangan air , dapat merangkap sebagai meja otopsi, mudah dibersihkan $ Brankar *oda dan Brankar angkat' )mbulans jenazah Aonmobile: 1 /ada kondisi normal atau seharihari a /eralatan otopsi b /eralatan .mbalming c /eralatan *adiologi /ortable $ bila mungkin juga luoroscope' d /eralatan antropometri e (istem komunikasi internal $ !ntercom' dan eksternal $ telepone, •
fa0, email' f Komputer : database, oCce, dan fasilitas internet g Kantong mayat h (arung tangan panjang karet i )pron plastik j -asker k =utup kepala l ormulit surat kematian m ormulir +ictim identikasi missing person n ormulir +istim identikasi dead body o abel jenazah 2 /ada kondisi Bencana /ada saat terjadi bencana kemungkinan akan jatuh korban dalam jumlah yang banyak dan tim identidikasi dituntut untuk bekerja dilapangan atau lokasi kejadian bencana @ntuk itu maka diperlukan peralatan yang mudah dan cepat diba6a berupa : a Kit identikasi bencana masal lapangan b /erlengkapan aboratorium c #ie6er$ lampu baca foto '