Kasus Euthanasia – Autonomy
Pada tahun 2002, ada seorang pasien wanita berusia 68 tahun yang terdiagnosa menderita penyakit sirosis hati (lier !irrhosis"# $iga bulan setelah dirawat, seorang dokter bermarga Park umur %0 tahun, telah men!abut alat bantu pernapasan (respirator" atas permintaan anak perempuan si pasien# Pada &esember 2002, anak lelaki almarhum tersebut meminta polisi untuk memeriksa kakak perempuannya beserta dua orang dokter atas tuduhan melakukan pembunuhan# 'eorang dokter yang bernama dr# Park mengatakan bahwa si pasien sebelumnya telah meminta untuk tidak dipasangi alat bantu pernapasan tersebut# minggu sebelum meninggalnya, si pasien amat menderita oleh penyakit sirosis hati yang telah men!apai stadium akhir, dan dokter mengatakan bahwa walaupun respirator tidak di!abutpun, kemungkinan hanya dapat bertahan hidup selama 2) *am sa*a# &okter *uga menambakan bahwa sebelum dia melakukan hal tersebut, dia telah memberikan in+ormasi mengenai apa yang akan dia lakukan, dan dampak apa sa*a yang akan ter*adi# Kemudian dia memberikan waktu beberapa hari untuk pasien dan keluarga untuk berunding dan setelah di!apai kesepakatan mereka memberi tahu padanya# &ia bahkan telah membuat in+orm !onsent dalam bentuk surat tertulis berupa surat iin melakukan euthanasia yang ditandatangani pasien dan anak perempuannya# -alaupun -alaupun begitu sang anak laki.laki tetap menuntut dokter dan adik perempuannya ke pengadilan atas pembunuhan kepada ibunya, sang pasien#
EUthanasia dan Autonomy | Autonomy | BioEthics
Hak Pasien dan Autonomy /ak pasien untuk mendapat in+ormasi dan hak untuk memberikan persetu*uan tindakan medi! diatur dalam Pasal % ayat (2" yang berbunyi1 $enaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewa*iban untuk memenuhi standar pro+esi dan menghormati hak pasien 3ang dimaksud dengan hak pasien antara lain adalah 1 o
/ak in+ormasi
o
/ak untuk memberikan persetu*uan
o
/ak atas rahasia kedokteran
o
/ak untuk mendapat pendapat kedua
Persetu*uan yang diberikan oleh pasien atau keluarga pasien terhadap tindakan medi! dapat dilakukan dengan dua !ara, yaitu persetu*uan se!ara tersirat maupun persetu*uan se!ara tersurat# 'emua persetu*uan tindakan medi! yang diberikan oleh pasien atau keluarga pasien harus berdasarkan pen*elasan yang lengkap dan *elas mengenai 1 o
&iagnosis
o
$erapi dengan kemungkinan slternati+ terapi
o
$entang !ara ker*a dan pengalaman dokter
o
4esiko kemungkinan perasaan sakit atau perasaan yang lain
o
Keuntungan terapi
o
Prognosis
EUthanasia dan Autonomy | BioEthics
'aat melakukan perawatan medis, seorang dokter harus memberikan in+ormasi yang ia ketahui kepada pasien atau keluarganya tentang apa yang diderita pasien# 5eberapa hal yang perlu diketahui mengenai in+ormasi ini adalah 1 o
n+ormasi harus diberikan, baik diminta maupun tidak
o
n+ormasi tidak boleh memakai istilah kedokteran karena tidak dapat dimengerti oleh orang awam
o
n+ormasi harus diberikan sesuai dengan tingkat pendidikan, kondisi dan situasi pasien#
o
n+ormasi harus diberikan se!ara lengkap dan *u*ur#
3ang berhak memberikan persetu*uan setelah mendapat in+ormasi adalah 1 a#
Pasien sendiri, yaitu apabila telah berumur 2 tahun dan sudah atau telah
menikah# b#
Ayah7ibu7saudara kandung pasien, yaitu apabila pasien berumur dibawah 2 tahun#
!#
Ayah7ibu adopsi7saudara kandung pasien, yaitu apabila pasien berumur dibawah
2 tahun dan tidak mempunyai orang tua atau orang tuanya berhalangan hadir# d#
Ayah7ibu kandung7wali yang sah7saudara kandung, yaitu apabila pasien dewasa
dengan gangguan mental# e#
-ali7kurator, yaitu apabila pasien dewasa yang berada dibawah pengampuan#
+#
'uami7istri7ayah7ibu7anak7saudara kandung, yaitu apabila pasien dewasa yang
telah menikah atau orang tua#
EUthanasia dan Autonomy | BioEthics
Autonomi ('el+.&etermination" enghargai hak menentukan nasib sendiri,
Ada7$idak Ada
menghargai martabat pasien
Analisa Pada Kasus dr# Park memberikan kesempatan kepada pasien untuk menentukan apakah dia ingin euthanasia atau tidak dengan memberikan beberapa hari untuk
$idak menginterensi pasien dalam
Ada
membuat keputusan (pada kondisi elekti+"
berunding# &ia memberikan hak sepenuhnya kepada pasien untuk mengambil keputusan tanpa ada
5erterus terang
Ada
paksaan &ia berterus terang ketika men*elaskan dampak dari euthanasia dan mengaku ketika ditanya polisi dengan men!eritakan semua tentang kegiatan
enghargai priasi en*aga rahasia pasien enghargai rasionalitas pasien
$idak ada $idak ada Ada
tersebut# $idak ada pada kasus ini $idak ada pada kasus ini &ia menghargai rasionalitas pasien yang dibuktikan dengan a menyetu*ui dilakukannya euthanasia karena alasan yang dikemukakan pasien dan keluarga tentang sakit
elaksanakan in+ormed !onsent
Ada
yang diderita pasien 'ebelum si Pasien tidak sadarkan diri, pasien telah berkeinginan untuk
EUthanasia dan Autonomy | BioEthics
melakukan euthanasia berupa pen!abutan alat bantu pernapasan dan telah di*elaskan kepada pasien dan keluarga terhadap dampak dan akibat serta embiarkan pasien dewasa dan kompeten
Ada
hasil yang diterima &ia membiarkan sang
mengambil keputusan sendiri
pasien mengambil
$idak menginterensi atau mengahalangi
Ada
keputusan sendiri 9ukup *elas
otonomi pasien en!egah pihak lain menginterensi
$idak Ada
$idak ada pada kasus ini
Ada
&ia memberikan pasien
pasien dalam membuat keputusan termasuk keluarga pasien sendiri 'abar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasusnon emergensi
waktu dalam menentukan apakah dia ingin
$idak berbohong kepada pasien meskipun
$idak ada
euthanasia $idak ada pada kasus ini
demi kebaikan pasien en*aga hubungan (kontak"
$idak ada
$idak ada pada kasus ini
EUTHANASIA Yaitu kematian yang terjadi dengan pertoongan atau tidak dengan pertoongan dokter untuk mengakhiri penderitaan pasien! atas permintaan pasien sendiri dan keuarganya"
EUthanasia dan Autonomy | BioEthics
JENIS-JENIS EUTHANASIA DITINJAU DARI CARA PELAKSANAANNYA
#" Euthanasia Akti$ %&ercy 'iing( Inter)ensi akti$ oeh seorang dokter yang diperhitungkan untuk mengakhiri hidup pasien" A" Euthanasia Akti$ *angsung +iakukannya tindakan medic secara terarah yang diperhitungkan untuk mengakhiri hidup pasien" B" Euthanasia Akti$ Tidak *angsung &eakukan tindakan akti$ yang tidak secara angsung mengakhiri hidup pasien" ," Euthanasia -asi$ &enoak meakukan tindakan medis untuk mengakhiri hidup pasien %sesuai permintaan pasien( tapi tetap mempertahankan tindakan medis untuk memeihara kehidupan" DITINJAU DARI PERMINTAAN
#" Euthanasia .ounteer Euthanasia atas permintaan pasien sendiri" ," Euthanasia In)ounteer Euthanasia atas permintaan keuarga pasien"
Kesimpulan 5ahwa Euthanasia adalah salah satu bentuk penyimpangan etika moral Autonomy dan hak pasien di mana pasien atau keluarga pasien memilih untuk mengakhiri hidupnya
EUthanasia dan Autonomy | BioEthics
yang dibantu oleh dokter baik se!ara akti+ maupun se!ara pasi+ atas kehendaknya sendiri dan bukan paksaan dari dokter#
MAKALAH
Euthanasia dan Autonomy BioEthics
OLEH :
EUthanasia dan Autonomy | BioEthics
TRISTAN V M KANT!HE
"#$%###%#%&0)
PROGRAM !"#$ PE%#$#$KA% #OK!ER &AK"L!A KE#OK!ERA% "%$'ER$!A AM RA!"LA%G$ MA%A#O (0*
EUthanasia dan Autonomy | BioEthics