BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Ilmu Ilmu keseha kesehatan tan saat ini berkem berkemban bang g dengan dengan pesat pesat sehingg sehinggaa menunt menuntut ut tenaga kesehatan untuk lebih maju. Seiring dengan ilmu kesehatan tersebut, banyak juga penyakit-penyakit yang muncul saat ini. Diantaranya adalah penyakit keganasan pada alat reproduksi wanita yang memerlukan upaya pencegahan dan deteksi dini. Ca Serviks adalah perubahan sel-sel serviks dengan karakteristik histologi, proses perubahan pertama menjadi tumor ini dimulai terjadi pada sel-sel pada squamocolu squamocolumnar mnar junction. junction. Ca serviks serviks merupakan merupakan kanker genital genital kedua kedua yang paling sering pada wanita dan bertanggungjawab sebanyak ! dari semua kanker pada wanita. Di "merika Serikat #Cancer$et, %&&'(.
B. TUJUAN 1. Tujuan uan Umu Umum m 5engaplikasikan ilmu yang sudah didapat secara nyata dalam memberikan
asuh asuhan an
keper eperaw awat atan an
pada pada
klie klien n
denga engan n
7an 7anker ker
Serv Servik ikss
seca secara ra
komprehensi: 2. Tujuan juan Kh Khus usus us a. 5ahasis 5ahasiswa wa mampu mampu melaku melakukan kan pengka pengkajian jian pada pada klien dengan dengan kanker kanker
serviks b. 5ahasiswa mampu merumuskan masalah dan menegakkan diagnosa keperawatan pada klien dengan kanker serviks c. 5ahasis 5ahasiswa wa mampu mampu membuat membuat rencana rencana keperawa keperawatan tan pada pada klien dengan dengan kanker serviks d. 5ahasis 5ahasiswa wa mampu mampu melaku melakukan kan implem implement entasi asi keperawat keperawatan an pada klien dengan kanker serviks. e. 5aha 5ahasi sisw swaa mamp mampu u mela melaku kuka kan n eval evalua uasi si dari dari impl implem emen enta tasi si yang ang diberikan pada klien dengan kanker serviks.
BAB II TINJAUAN TE"#ITI$
A. Peng Penger ert% t%an an
Ca serviks serviks adalah adalah peruba perubahan han sel6sel sel6sel serviks serviks dengan dengan karakt karakteris eristik tik histologi, proses perubahan pertama menjadi tumor ini dimulai pada sel6sel squamocolunar junction #4eeger, '331(. Ca serviks adalah suatu proses keganasan yang terjadi pada serviks, dimana dalam keadaan ini terdapat sekelompok sel abnormal terbentuk dari sel jaringan yang tumbuh terus menerus tidak terbatas, tidak terkoordinasi atau tida tidak k
berg erguna
bag bagi
tubu tubuh h
seh sehing ingga
sel6 sel6se sell
sek sekitar itarny nyaa
tid tidak dap dapat
melaks melaksana anakan kan :ungsi :ungsi sebaga sebagaima imana na mestiny mestinya, a, keadaa keadaan n tersebu tersebutt biasany biasanyaa disertai dengan ada perdarahan atau pengeluaran cairan vagina yang abnormal # ;ucmann, '33 (.
1. 9eng 9engar aruh uh ?at ?at kar karsin sinog ogen en 2. 7eturunan 3. 5erokok '&. /mur 6 & tahun
C. Pat& Pat&'% '%s% s%&l &l&g &g%%
5unculnya penyakit ini diakibatkan oleh sel dinding #epitel( rahim berkembang tidak normal. Dan seperti penyakit kanker lainnya, pemicu dari kanker serviks ini belum diketahui secara pasti. @api dari beberapa penelitian diketah diketahui ui adany adanyaa virus virus papill papillom omaa sebaga sebagaii penye penyebab bab lain dari dari kanker kanker ini. ini. 7ebanyakan 7ebanyakan penelitian penelitian menemukan menemukan bahwa in:eksi in:eksi human human papilloma papilloma virus #*9>( bertanggung jawab untuk semua kasus kanker serviks. >irus ini hidup pada suasana s uasana lembab le mbab di cairan vagina yang dialami oleh penderita keputihan #leukore(. Dalam waktu yang lama apabila keputihan yang diderita tersebut
Banti-ganti pasanngan dapat menyebabkan penyebaran kuman pada reproduksi wanita, sehingga terjadi in:eksi sel epadinya proses in:lamaitel dan gangguan proli:erasi sel epitel yang dapat menimbulkan keganasan pada serviks. 5ultiparitas mengakibatkan serviks sering mengalami perlukaan yang mengakibatkan terjadinya in:lamasi sel epitel. Selanjutnya terjadi proli:erasi sel epitel yang dapat menyebabkan terjadinya kanker serviks. De:isiensi vitamin C, beta karoten dan juga asam :olat bisa menyebabkan berkurangnya kemampuan perbaikan mukosa serviks. *al ini akan merangsang pertumbuhan sel yang tidak normal di servik. In:eksi *9> adalah salah satu :aktor resiko yang dapat menginduksi untuk terjadinya kanker serviks. 7anker dapat muncul segera atau bisa bertahun-tahun setelah in:eksi. /ntuk menculnya suatu kanker tidak selalu disebabkan oleh salah satu :aktor resiko, ada kalanya kanker muncul karena pengaruh berbagai :aktor resiko. @eori mengatakan bahwa *9> mensintesis
@ahap II sudah ada perluasan kanker kearah bawah serviks tapi tidak melibatkan dinding panggul dan telah mengenai daerah vagina dan akan terjadi nekrosis pada vagina dan juga akan adanya pengeluaran cairan vagina yang berbau busuk dan juga dapat disertai dengan terjadinya
perdarahan. @ahapan III penyebaran ke vagina yang lebih luas dan juga mengalami
penyebaran pada dinding panggul. 9ada tahap ini kanker meluas ke sistem perkemihan, pencernaan, pernapasan, dan otak. 5etastasis pada sistem perkemihan dapat menyebabkan penyumbatan ureter atau penuhnya kandung kemih yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan eliminasi urine. 5etastasis pada bagian pencernaan dapat menyebabkan terbentuknya ulkus dan terjadinya perdarahan. Selain itu, juga dapat terjadi peningkatan asam lambung yang merangsang mual dan muntah. 5etastasis pada sistem pernapasan menyebabkan gangguan pengembangan paru sehingga terjadi gangguan
7eputihan merupakan gejala yang sering ditemukan. Bejala yang keluar dari vagina ini makin lama akan berbau busuk akibat in:eksi dan nekrosis jaringan. Dalam hal demikian pertumbuhan tumor menjadi ulserati:. %. Siklus menstruasi tidak teratur Siklus menstruasi yang tidak teratur, dimana siklus lebih pendek dan perdarahan menstruasi yang timbul hanya bercak darah . 9engeluaran dari vagina yang tidak normal 9engeluaran dari vagina yang tidak sempurna dapat berupa keputihan yang berbau busuk, perdarahan diluar siklus menstruasi. 4asa rabas akan dialami pada vagina. 9ada Ca serviks lanjut meningkat secara bertahap dan menjadi encer, akhirnya berwarna lebih gelap dan sangat berbau akibat nekrosis dan in:eksi tumor. . 9erdarahan pada post senggama
Stadium &
< 7arsinoma in situ # 7IS (, 7arsinoma intra epitel, membrana basalis masih utuh.
Stadium I
< 7arsinoma terbatas pada servik
Stadium Ia
< 7arsinoma mikro invasive, bila membrana basalis sudah rusak dan sel tumor sudah memasuki stoma mm dan sel tumor tidak terdapat dalam pembuluh lim:a atau pembuluh
Stadium Ib occ
< darah. Secara klinis tumor belum tampak sebagai karsinoma, tetapi pada pemeriksaan histologik sel tumor telah mengadakan
Stadium Ib
< invasi stroma melebihi Ia. Secara
Stadium II
klinis
sudah
di
duga
adanya
tumor
yang
< menunjukkan invasi ke dalam stroma serviks uteri. 7arsinoma sudah keluar dari serviks dan menjalar ke %A
!.
Pr&gn&s%s
aktor-:aktor yang menentukan prognosis adalah < '. /mur penderita %. 7eadaan umum . @ingkat klinik keganasan . Ciri-ciri histopalogis sel tumor . 7emampuan ahli atau tim ahli yang menangani . Sarana pengobatan yang ada #5eyer, '331(
(. Deteks% D%n% Kanker Leher #ah%m
Deteksi dini merupakan kunci penanggulangan penyakit kanker. 7anker leher rahim stadium dini sering tidak menimbulkan gejala atau tanda
secara teratur yaitu ' kali setiap tahun. "pabila selama kali berturut-turut menunjukkan hasil pemeriksaan yang normal, maka pemeriksaan pap smear bisa dilakukan setiap % atau tahun sekali. *asil pemeriksaan pap smear adalah sebagai berikut< $ormal. Displasia ringan #perubahan dini yang belum bersi:at ganas(. Displasia berat #perubahan lanjut yang belum bersi:at ganas(. 7arsinoma in situ #kanker terbatas pada lapisan serviks paling luar(. 7anker invasi: #kanker telah menyebar ke lapisan serviks yang lebih dalam atau ke organ tubuh lainnya(. b. 8iopsi 8iopsi dilakukan jika pada pemeriksaan panggul tampak suatu pertumbuhan atau luka pada serviks, atau jika hasil pemeriksaan pap smear menunjukkan suatu abnormalitas atau kanker. c. 7olposkopi #pemeriksaan serviks dengan lensa pembesar( d. Tes Schiller Serviks diolesi dengan larutan yodium, sel yang sehat warnanya
J.
Peng&*atan Kanker Leher #ah%m
9emilihan pengobatan kanker leher rahim tergantung pada lokasi dan ukuran tumor, stadium penyakit, usia, keadaan umum penderita, dan rencana penderita untuk hamil lagi. 9engobatan kanker leher rahim antara lain #Diananda, %&&1( < a. 9embedahan 9embedahan merupakan salah satu terapi yang bersi:at kurati: maupun paliati:. 7urati: adalah tindakan yang langsung menghilangkan penyebabnya sehingga mani:estasi
klinik yang ditimbulkan dapat
dihilangkan. Sedangkan tindakan paliati: adalah tindakan yang berarti memperbaiki keadaan penderita. b.
@erapi penyinaran #radioterapi( @erapi penyinaran e:ekti: untuk mengobati kanker invasi: yang masih terbatas pada daerah panggul. 9ada radioterapi digunakan sinar
5enghentikan
kerja
gen
yang
bertanggung
jawab
terhadap
pembentukan sel kanker. 5enambahkan gen yang membuat sel kanker lebih mudah dideteksi dan dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh, kemoterapi, maupun
radioterapi. 5enghentikan kerja gen yang memicu pembuatan pembuluh darah baru di jaringan kanker sehingga sel-sel kankernya mati.
K. Pemer%ksaan +enunjang
'.
9apanicolow smear < displasia
%.
8iopsi < neoplasma intra epitel
.
7olposkopi < untuk melihat daerah yang terkena proses metaplasia
.
;aboratorium< dilakukan untuk mengetahui akti:itas dryvaekinase pada klien konservati: dapat diketahui peningkatan en?im ini tertahan pada
L. A$UHAN
KEPE#A,ATAN
PADA PA$IEN DEN(AN KANKE#
$E#-IK$ 1. Pengkaj%an
a. Identitas 7lien b. Data /mum 7esehatan
4iwayat kesehatan sekarang 7eluhan keputihan, siklus menstruasi tidak teratur, tidak menstruasi sama sekali, pengeluaran sekret vagina yang tidak normal, perdarahan setitik setelah senggama, nyeri tajam pada paha dan sampai tungkai.
4iwayat kesehatan dahulu 4iwayat kesehatan ynag lalu tentang penyakir yang berhuibungan dengan kanker, terdapat riwayat in:eksi *9>, in:eksi virus herpes tipe II, hygiene seksual yang jelek.
timbulnya gejala atau mekanisme koping sebagai upaya untuk melawan kecemasan. Intensitas perilaku akan meningkatkan gejala dengan peningkatan kecemasan.
aktor predisposisi Dalam mengkaji :aktor predisposisi akan ditemukan hal yang dapat menyebabkan terjadi kecemasan, antara lain < peristiwa traumatik, kon:lik yang dialami, :rustasi, gangguan :isik, pola keluarga menghadapi stress, riwayat gangguan kecemasan dalam keluarga dan pengobatan yang pernah didapat.
Stressor pencetus Stressor pencetus berasal dari sumber internal atau eksternal. Stressor pencetus dapat pula dikelompokkan dalam dua kategori < -
"ncaman
terhadap
integritas
seseorang
yang
meliputi
ketidakmampuan :isiologis atau menurunnya kapasitas untuk
aktivitas :isik. $amun untuk mengatasi kecemasan sedang, berat dan oanik, dibutuhkan lebih banyak energi. d. 9emeriksaan isik
7eadaan umum < lemah, klien tampak pucat. @anda 6 tanda vital < tekanan darh normal dan rendah, nadi meningkat, :rekuensi na:as normal atau meningkat, suhu normal
atau meningkat. 7epala < rambut rontok, konjungtiva anemis, membran mukosa
mulut kering, mukosa mulut pucat. @orak < pernapasan dan nadi agak meningkat, hipotensi. "bdomen < nyeri tekan, terdapat distensi abdomen atau kandung
kemih. Benitalia < keluar cairan #keputihan, darah( kemerahan, laserasi dan
9e
bau busuk. Ekstremitas < kelemahan, edema. rik
9e
nj
d.
7etakutanAansietas b.d krisi situasi #kanker(, ancaman atau perubahan kesehatan, ancaman kematian, perpisahan dengan keluarga.
e.
Bangguan harga diri rendah b.d e:ek samping kemoterapi atau radioterapi.
:.
4esti in:eksi b.d ketidakadekuatan pertahanan sekunder dan imunosupresi, malnutrisi, prosedur invasive.
g.
4esti p erubahan mambran mukosa m ulut b .d e:ek s amping agen terapi.
h.
4esti kerusakan integritas kulit b.d e:ek radiasi dan kemoterapi, penurunan imunologis, perubahan statusnutrisi, anemia.
i.
4esti konstipasiAdiare b.d i ritasi BI@ dari kemoterapi dan radiasi, masukan cairan buruk.
j.
4esti perubahan pola seksual b.d ketakutan dan ansietas, perubahan :ungsiAstruktur tubuh.
/. Inter0ens%
#ENCANA A$UHAN KEPE#A,ATAN
N&.
'.
D%agn&sa Ke+eraatan
$yeri b.d proses penyakit
•
#kompresiAdestruksi jaringan sara:, kekurangan suplai
Kr%ter%a Has%l N"C
Inter0ens% NIC
;evel nyeri 7riteria hasil < a. ;aporkan :rekuensi
5anajemen $yeri
nyeri b. 7aji :rekuensi nyeri c. ;amanya nyeri
vascular, in:lamasi, obstruksi jaras sara:(, e:ek samping
Akt%0%tas •
komprehensi: dimulai dari lokasi, karakteristik, durasi, :rekuensi, kualitas, intensitas dan penyebab. •
berlangsung d. Ekspresi wajah
berbagai agen terapi.
•
terhadap nyeri e. 9erubahan @@> 7ontrol nyeri 7riteria hasil < a. 5engenal :aktor penyebab b. Bunakan tindakan pencegahan c. Bunakan tindakan
;akukan penilaian nyeri secara
7aji ketidaknyamanan secara nonverbal, terutama untuk pasien yang tidak bisa mengkomunikasikannya secara e:ekti:
•
9astikan pasien mendapatkan perawatan dengan analgesic
•
Bunakan komunikasi yang terapeutik agar pasien dapat
'
non analgetik d. Bunakan analgetik
menyatakan pengalamannya terhadap nyeri serta dukungan
yang tepat
dalam merespon nyeri •
@entukan dampak nyeri terhadap kehidupan sehari-hari #tidur, na:su makan, aktivitas, kesadaran, mood, hubungan sosial, per:ormance kerja dan melakukan tanggung jawab sehari-hari(
•
Evaluasi bersama pasien dan tenaga kesehatan lainnya dalam menilai e:ekti:itas pengontrolan nyeri yang pernah dilakukan
•
7ontrol :aktor lingkungan yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada pasien #suhu ruangan, pencahayaan, keributan(
•
"jari untuk menggunakan tehnik non-:armakologi #misalnya <
%
relaksasi, guide, imagery, terapi musik, distraksi(. •
7olaborasikan dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya untuk memilih dan mengimplementasikan metoda dalam mengatasi nyeri secara non-:armakologi.
•
5enyediakan analgesic yang dibutuhkan dalam mengatasi nyeri
%.
7etidakseimbangan nutrisi
•
Status nutrisi < asupan
•
makanan dan cairan Status nutrisi < intake
•
nutrient 9engontrolan berat badan
kurang dari kebutuhan tubuh b.d status metabolik berkenaan dengan kanker, konsentrasi kemoterapi dan radiasi, distress emosional.
5anajemen $utrisi
•
7aji apakah klien punya alergi
•
makanan 7aji makanan kesukaan klien 7olaborasi dengan ahli gi?i jumlah
•
kalori dan jenis nutrisi yang •
dibutuhkan "njurkan klien untuk meningkatkan
•
intake e "njurkan klien untuk meningkatkan intake protein dan vit. C
•
@awarkan klien untuk mengkonsumsi snack, seperti < buah
•
segar, jus buah 8erikan makanan yang lunak dan
•
lembut Fakinkan bahwa diet yang diberikan mengandung cukup serat
•
5onitor intake nutrisi dan kalori
•
@imbang 88 jika diperlukan
•
8erikan in:ormasi tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana memenuhinya
•
9antau kulit kering, mengelupas dengan depigmentasi
9emantauan $utrisi
•
9antau turgor kulit
•
9antau kekeringan, rambut tipis yang mudah dicabut
•
9antau mual dan muntah
•
9antau ukuran lipatan kulit
•
9antau albumin, protein total, hemoglobin dan level hematokrit
•
9antau level energi, kelemahan dan keletihan
•
.
7ekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan
• •
7eseimbangan cairan 7eseimbangan elektrolit
•
dan asam basa *idrasi
berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal
5anajemen cairan
•
*itung haluran
•
9ertahankan intake yang akurat
•
9asang kateter urin
•
5onitor status hidrasi #seperti <
#perdarahan(, status
kelembapan mukosa membran,
hipermetabolik, kerusakan masukan cairan.
9antau pucat dan konjungtiva
nadi( •
5onitor hasil lab. terkait retensi cairan #peningkatan 8/$, *t G(
•
5onitor @@>
•
5onitor adanya indikasi retensiAoverload cairan #seperti
"njurkan klien untuk intake oral
•
7aji ketersediaan produk darah untuk trsan:usi
•
8erikan terapi I>
3. Im+lementas%
7egiatan pada tahap ini merupakan pelaksanaan dari rencana yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaannya perawat menerapkan pengetahuan, sikap dan keterampilan berdasarkan ilmu keperawatan dan ilmu yang terkait secara terintegrasi. 4. E0aluas%
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan untuk mengukur keberhasilan dari tujuan yang ingin dicapai. 5. D&kumentas%
Setelah melakukan asuhan keperawatan setiap data, rencana maupun tindakan serta evaluasi yang dilakukan harus didokumentasikan. *al ini dilakukan agar dapat diketahui bagaimana
BAB III TINJAUAN KA$U$
@anggal 9engkajian < '2 0uni %&&1
I. I6ent%tas D%r% Kl%en
$ama
< $y. S
@empatA@gl. ;ahir
< % :ebruari '31
/mur
< 2 tahun
9ekejaan
< Ibu 4umah @angga
"lamat
< 0l 4anah sungai Dareh,damasraya
"gama
< Islam
9endidikan
< SD
$o. 5r
< %&
%. 4iwayat 7esehatan Dahulu 7lien mengatakan ia tidak pernah menderita sakit seperti ini atau penyakit penyakit kanker yang lain. 7lien mengatakan baru pertama kali dirawat di 4umah Sakit 5.Djamil. 7lien mengatakan tidak ada riwayat penyakit jantung, paru, ginjal, hati dan D5. . 4iwayat 7esehatan 7eluarga 7lien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita kanker baik seperti yang dialami oleh klien ataupun kanker pada organ tubuh lainnya. .
4iwayat 5enstruasi 7ilen mengatakan mendapat menstruasi pertama pada usia ' tahun. Siklu menstruasiny tidak teratur, kadang satu bulan dua kali, kadang
jantungnya berdebar-debar setelah minum pil ataupun menggunakan suntik oleh karena itu ia tidak menggunakan kontrasepsi apapun juga.
III. P&la Nutr%s%
'. 88< ' kg %. @8< ' cm . 85I< BB#kg ( %
' =
TB #m(
#',..(
' %
=
%,&%.
H %,3
. ;I;"< % cm . rekuensi makan kali sehari, banyaknya setengah porsi menu rumah sakit,
kadang-kadang ditambah dengan makanan dari luar seperti bubur
dan buah-buahan. . 7lien mengatakan napsu makan berkurang di bandingkan sebelum sakit.
b. ;ama tidur kurang lebih 2 jam perhari c. @idak ada kebiasaan menjelang tidur
-I. P&la Akt%0%tas 6an Lat%han
7lien mengatakan ia masih bisa melakukan aktivitas sehari6hari seperti makan, minum, berjalan kekamar mandi tampa bantuan. $amun klien mengeluh mudah lelah dan harus banyak istirahat
-II. P&la Bekerja
0enis pekerjaan < Saat ini klien hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga dan melakukan pekerjaan seperti biasanya. . -III. #%a7at Keluarga (en&gram
I. #%a7at L%ngkungan •
7ebersihan < ;ingkungan
perkarangan
klien
bersih
rumah
dan
perkarangan disapu setiap hari. •
8ahaya
< @idak terdapat benda-benda berbahaya disekitar rumah.
•
9olusi <
7lien tidak tinggal didaerah pabrik #lingkungan bebas dari polusi(.
9. As+ek Ps%k&l&g%s
'. 9ersepsi diri a. *al yang amat dipikirkan saat ini 7lien mengatakan ia merasa cemas dengan kondisi penyakit saat ini, ia tidak mau dan sangat takut dioperasi. 7lien lebih memilih kemoterapi untuk mengobati penyakitnya. 7lien sering bertanya kepada perawat tentang penyakitnya,klien sering mengulangi pertanyaan
9I. Pemer%ksaan !%s%k
'. @anda-tanda vital @D ''&A1& mm*g, $ H 2& Ai, S H , &C, 9 H %& AI %. 7epala 7ulit kepala bersih tidak berketombe, rambut hitam dan tidak rontok . 5ata Simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, re:lek positi: kiri dan kanan, diameter pupil % mm . *idung @idak terdapat pembesaran chonca, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat tanda-tanda peradangan, penciuman baik. . 5ulut 5ukosa mulut lembab, tidak terdapat caries dentis, tidak terdapat tandatanda peradanganAstomatitis.
9a < 9erut lembek, massa tidak teraba, asites #-( 9e < @ympani " < 8ising usus #J( 3A' 3. Benitalia 7eluar darah dari vagina berupa :lek-:lek merah kehitaman, cairan kentalAkeputihan dan berbau,berdasarkan pemeriksaan inspekulo ditemukan ada masa di sepertiga distal vagina.7lien mengatakan ia merasa nyeri saat ditekan didaerah atas kemaluannya. *asil pemeriksaan vagina touch '&. $eurologi 7esadaran Composmentis cooperati: #C5C(, BCS ', re:lek patella JAJ. ''. 5uskuloskeletal 7lien masih bisa melakukan "D; sendiri tanpa bantuan orang, tonus otot baik 9II. Data La*&rat&r%um
$atrium darah '% meqAl 7alium ,1 meqAl Chlorida serum ''& mgAdl. SB+@ 3 uAl SB9@
'' uAl
9III. Peng&*atan a. untuk mem+er*a%k% kea6aan umum
Ca glukonas #injeksi(
@ran:usi
In:us 4; %2 tetesAmenit
@rantamin ' ampul
>itamin 7 dan vitamin C ' ampul
*. #en)ana kem&tera+% tanggal 21 jun% 2;;<
lelah -
7onjungtiva anemis
-
7eluar
darah
pervaginam berwarna merah kehitaman -
%
*b 1,3 gr!
DS < -
Bangguan rasa nyaman < 7lien
nyeri
-
klien mengalami
perdarahan
tampak
pervaginam
berwarna merah kehitaman .
-
9orsio tidak
rata,
ada
teraba
pembengkakan
dan "nsietas
menimbulkan perdarahan -
7lien
tampak
meringis saat perawat melakukan vulva higiene -
"da massa pada sepertiga distal vagina
-
@D mm*g, $ 3&Ai, 4 %Ai
DS <
''&A1&
. "nsietas berhubungan dengan ancamanAperubahan status kesehatan
#ENCANA KEPE#A,ATAN
N& D9 '
D%agn&sa Ke+eraatan
9erubahan
Tujuan
#as%&nal
perpusi
jaringan 8.d penurunan @ujuan < komponen seluler yang 5enunjukkan per:usi adekuat, diperlikan
Inter0ens%
Dan kr%ter%a
untuk
pengiriman oksigen.
5andiri < '. awasi
tanda
vital,
pengisian, kulitAmembran
kaji - 5emberikan
in:ormasi
warna
derajatAkeadekuatan per:usi jaringan
mukosa,
dan membantu menentukan kebutuhan
dasar panggul, dasar kuku.
intervensi.
- 5eningkatkan %. tinggikan
tentang
kepala
sesuai
toleransi.
ekspansi
memaksimalkan
paru
oksigenasi
dan untuk
kebutuhan seluler.
- Dispnea, gemericik menunjukan B07 . awasi upaya pernapasan K auskultasi perhatikan
bunyi
karena
regangan
jantung
na:as
lamaApeningkatan kompensasi curah
bunyi
jantung.
adventisius. - Iskemia
seluler
,mempengaruhi '
jaringan
miokardialApotensial risiko
in:ark. . Selidiki
keluhan
nyeri
dada, palpitasi.
- Dapat
mengindikasikan
gangguan
:ungsi serebral karena hipoksia atau de:isiensi vitamin 8'%. . kaji untuk respon verbal melambat,
mudah
terangsang,
- 5embantu memperbaiki proses pikir
agitasi,gangguan memori,
dan
kemampuan
binggung.
melakukanAmemperahankan kebutuhan "7S.
. orientasikan pasien sesuai - >asokontriksi #ke organ( menurunkan kebutuhan. 8erikan cukup
sirkulasi periper. 7enyamanan pasien
waktu
atau kebutuhan rasa hangat harus
untuk
b
er:ikir,
komunokasi dan aktivitas
seimbang dengan kebutuhan untuk menghindari panas yang berlebihan pencetus
1. Catat keluhan rasa dingin,
vasodilatasi
#penurunan
perpusi organ(.
%
pertahankan lingkungan
suhu dan
tubuh
hangat sesuai indikasi.
- @ermoreseptor jaringan termal dangkal karena gangguan oksigen
2. *indari
penggunaan - 5eningkatkan sel pembawa oksigen,
bantalan penghangat atau
memperbaiki
de:isiensi
untuk
botol air panas. /kur suhu
menurunkan resiko pendarahan.
air mandi hangat sesuai indikasi.
- 5emaksimalkan
transpor
oksigen
sum-sum
tulang
kejaringan,
7olaborasi. 3. awasi laboratorium
pemeriksaan misalnya - transplantasi
*bA*t dan jumlah SD5,
dilakukan pada kegagalan sum-sum
BD".
tulang
'&. berikan prodak
SD5
lengkap,
darah
sesuai
indikasi, awasi ketat untuk komplikasi per:usi.
''. siapkan
intervensi
pembedahan
sesuai
indikasi. %
Bangguan rasa nyaman @ujuan < nyeri
b.d
jaringan syara:
k ompresi Setelah
'. @entukan dilakukan
intervensi
keperawatan % jam klien mengatakan
nyeri
riwayat
nyeri -
In:ormasi
memberikan
data
#lokasi, :rekuensi, durasi dan
dasar untuk mengevaluasi kebutuhan
intensitas(
atau
berkurang
kee:ekti:an
intervensi
#pengalaman nyeri adalah individual
atau hilang
yang digabungkan dengan baik dari respon :isik dan emosional(
7riteria hasil -
7lien dapat mengikuti %. Evaluasi terapi tertentu seperti terapi yang diberikan.
radiasi, kemoterapi, bioterapi,
5emberikan in:ormasi kepada klien akan menurunkan kecemasan
-
7lien dapat melakukan relaksasi
atau
aktivitas
evaluasi
penghilangan
rasa
yang dapat meningkatkan ambang
nyeri..
nyeri, kontrol nyeri maksimum
hiburan sesuai indikasi untuk mengurangi nyeri -
-
7lien dapat melakukan . Dorong aktivitas dengan
secara
mendiri
minimalnya
rasa
nyeri
penggunaan
imajinasi
klien
untuk
berpartisipasi akti: dan meningkatkan
manajemen nyeri mis. @ehnik relaksasi atau napas
5emungkinkan
rasa kontrol.
dalam,
terbimbing
dan
sentuhan terapeutik . 9antau tanda-tanda vital
/mumnya nyeri menyebabkan gelisah
serta meningkatnya tanda-
tanda vital
7olaborasi
"nsietas
berhubungan
. 8erikan
dengan
an algetik
sesu ai -
indikasi
ancamanAperubahan
Setelah
dilakukan
status kesehatan
keperawatan selama %% jam
dapat
menurunkan
tekanan darah
intervensi
rasa cemas klien hilang atau tidak cemas lagi.
analgesia
'. @injau pasien
ulang A
pengalaman
orang
terdekat
In:ormasi
membantu
dalam
identi:ikasi rasa takut dan kesalahan konsep berdasarkan pada pengalaman
7riteria hasil -
-
sebelumnya
5enunjukkan
rentang
menjelaskan
berkurangnya rasa takut
dan apakah kesimpulan pasien
5engakui
dan
5enyatakan pengetahuan tentang situasi
yang
akurat
pada kanker.
@entukan apakah dokter telah
yang tepat dari perasaan dan
mendiskusikan takutAmasalah -
dengan kanker.
kepada
pasien
telah tercapai %. Dorong
pasien
untuk -
5emberikan kesempatan untuk
mengungkapkan pikiran dan
memeriksa rasa takut relistik serta
perasaan
kesalahan konsep tentang dia:nostik
. 8erikan
in:ormasi
akurat,
konsisten mengenai prognosis, hindari
memperdebatkan
tentang
persepsi
terhadap
situasi
pasien tertawa,
Dapat menurunkan ansietas dan memungkinkan
pasien
membuat
keputusan atau pilihan berdasarkan realitas
musik, sentuhan terapeutik. . Catat komentar atau perilaku -
@akut a tau a nsietas menurun,
yang menunjukkan menerima
menerima
atau
kenyataan
menggunakan
strategi
secara
positi:
dengan
e:ekti: menerima situasi . ;ibatkan pasien atau orang terdekat dalam perencanaan