BAB I PENDAHULUAN A. Latar Latar Belak Belakang ang Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu komplikasi pada bayi yang bila tidak ditangani secara benar dapat dapat menye menyebab babkan kan kemati kematian an.. Peny Penyeba ebab b bayi bayi lahir lahir denga dengan n berat berat bada badan n rendah rendah hingg hingga a saat saat ini belum belum diketa diketahu huii namun namun kebanyakan karena penyakit ibu, aktivitas ibu, dan status sosial ibu, termasuk komplikasi pada saat ibu hamil. 1 Secara Secara umum bayi bayi BBLR ini berhubun berhubungan gan dengan dengan usia kehami kehamilan lan yang yang belum belum cukup cukup bulan bulan (prema (prematur tur)) disamp disampin ing g itu uga u ga dapa da patt dise di seba babk bkan an dism di smat atur urit itas as.. !rtin !rt in ya bayi ba yi lahi la hirr cuku cu kup p bulan bulan (usia (usia keham kehamila ilan n "# minggu minggu), ), tetapi tetapi berat berat badan badan (BB) (BB) lahirnya lebih kecil dibandingkan dengan masa kehamilannya, yaitu tidak mencapai $.%&& gram. $ Prevalensi berat badan lahir rendah (BBLR) menurut World Health Organization Organization (') $&1& diperkirakan 1%* dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan ","*+",#* dan lebih sering teradi di negara+negara negara+negara berkembang atau sosial ekonomi rend rendah ah.. Seca Secara ra stat statis isti tik k menu menun nuk ukka kan n &* &* kea keadi dian an BBLR BBLR didapatkan di -egara berkembang dan angka kematiannya "% kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat badan lahir lebih dari $%&& gram. al ini dapat teradi dan dapat dipengaruhi oleh oleh beber beberapa apa aktor aktor seper seperti ti ibu mempu mempuny nyai ai peny penyaki akitt yang yang langsung berhubungan dengan kehamilan, dan usia ibu. "
1
$
/i tingka tingkatt Asso As sosi siat atio ion n Of Sout So uth h East Ea st Asi an Nati Na tion on (!S0!-), angka kematian bayi di ndonesia tahun $&1& yaitu "1 per per 1.&& 1.&&& & kela kelahi hira ran n hidu hidup. p. !ngka ngka itu, itu, %,$ %,$ kali kali lebi lebih h ting tinggi gi dibandingkan 2alaysia uga 1,$ kali lebih tinggi dibandingkan 3ili 3ilipi pina na dan dan $,4 $,4 kali kali lebi lebih h ting tinggi gi ika ika diba diband ndin ingk gkan an deng dengan an 5hailand.4 !ngka !ngka keadian di ndonesia sangat bervariasi antara satu dengan daerah lain, yaitu berkisar antara *+"&*, hasil study study di 6 daerah daerah multic multicent enter er dipero diperoleh leh angka angka BBLR BBLR dengan dengan rentan rentang g
$,1*+1 $,1*+16,$ 6,$*. *. Secar Secara a
nasion nasional al berdas berdasark arkan an anali analisa sa
lanut S/7, angka BBLR sekitar 6,%*. !ngka ini lebih besar dari dari targ target et BBL BBLR
yang ang dite diteta tapk pkan an pada pada sas sasaran aran prog progra ram m
perbaikan gi8i menuu ndonesia sehat $&1& yakni maksimal 6*. 6* . % 2enurut Survey /emograi dan 7esehatan (S/7) $&&6+ $& $&,, pada pada sk skal ala a nasi nasion onal al uga uga masi masih h ter terad adii kese kesen nan anga gan n kematian bayi antara propinsi dengan variasi sangat besar yaitu Propinsi Propinsi Sula9es Sula9esii Selatan Selatan mencapai mencapai ","" per 1.&&& kelahiran kelahiran hidup (tertinggi) dan propinsi /.. :ogyakarta mencapai $" per 1.&&& 1.&&& kelah kelahira iran n hidup hidup (teren (terenda dah) h) sekit sekitar ar %6* kemat kematian ian bayi bayi tersebut teradi pada bayi umur di ba9ah 1 bulan dan utamanya diseba disebabk bkan an oleh oleh gangg gangguan uan perina perinatal tal dan dan berat berat bada badan n lahir lahir
"
rendah. /iperkirakan setiap tahunnya 4&&.&&& bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR). ; L apor an Millenium Development Goal’s (2/<=s) tahun $&1& di ndonesia menunukkan bah9a angka kematian bayi telah mengalami penurunan dari ;# per 1.&&& 7 di tahun 11 menadi "4 per 1.&&& 7 di tahun $&&6 dan mencapai "& per 1.&&&
7
di
tahun
$&&.
/ari
data
kematian
tersebut
menunukkan bah9a %%,#* dari kematian bayi teradi pada periode neonatal, sekitar 6#,%*+nya teradi pada umur &+; hari. 4 2enurut data dari dinas kesehatan provinsi Sula9esi selatan pada tahun $&11, umlah bayi normal sebanyak 141.644 (#,1&*),
BBLR
$.64"
(,";*),
meninggal
(1,&*),
%$kelahiran
(&,;4*)
dari
hidup
14%.41$
144.4#6 kelahiran
keseluruhan.6 /ari bagian pencatatan dan pelaporan Rumah Sakit Sitti 7hadiah 2akassar pada 5ahun $&1$ didapatkan 44& umlah kelahiran hidup dari umlah kelahiran ini didapatkan $; ($6,*) bayi
yang mengalami BBLR dan pada tahun $&1" dari bulan
anuari sampai bulan uni didapatkan 1#; umlah kelahiran hidup dari umlah kelahiran ini didapatkan 1% (16*) bayi yang mengalami BBLR. # Salah satu pendekatan yang dianggap penting dalam penanganan
BBLR
adalah
dengan
melakukan
2anaemen
4
!suhan 7ebidanan. leh karena itu maka penulis tertarik untuk m em buat
kar ya
t uli s
i lm iah
de ngan
m enga ng ka t
udu l
>2anaemen !suhan 7ebidanan Pada Bayi >2? /engan Berat Badan Lahir Rendah /i RS! Sitti 7hadiah 2akassar 5ahun $&1">.
B. Ruang Lingkup Penulisan Ruang lingkup penulisan karya tulis ilmiah ini dengan penerapan >2anaemen !suhan 7ebidanan Pada Bayi >2? /engan Berat Badan Lahir Rendah di RS! Sitti 7hadiah 2akassar yang dilaksanakan 5ahun $&1"?.
C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum /apat melaksanakan manaemen asuhan kebidanan pada bayi >2? dengan berat badan lahir rendah di RS! Sitti 7hadiah 2akassar 5ahun $&1" dengan menggunakan pendekatan
manaemen
kebidanan
sesuai
ke9enangan
bidan.
2. Tujuan !usus a. /apat melaksanakan pengkaian dan analisa data pada bayi >2? dengan berat badan lahir rendah di RS! Sitti 7hadiah 2akassar 5ahun $&1". b. /apat menganalisis dan menginterpretasikan data untuk menentukan diagnosa@masalah aktual pada bayi >2?
%
dengan berat badan lahir rendah di RS! Sitti 7hadiah 2akassar 5ahun $&1". c. /apat menganalisis dan menginterpretasikan data untuk menentukan diagnosa@masalah potensial pada bayi >2? dengan berat badan lahir rendah di RS! Sitti 7hadiah 2akassar 5ahun $&1". d. /apat melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi pada bayi >2? dengan berat badan lahir rendah di RS! Sitti 7hadiah 2akassar 5ahun $&1". e. /apat merencanakan tindakan dalam asuhan kebidanan pada bayi >2? dengan berat badan lahir rendah di RS! Sitti 7hadiah 2akassar 5ahun $&1". . /apat melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pada bayi >2? dengan berat badan lahir rendah di RS! Sitti 7hadiah 2akassar 5ahun $&1". g. /apat mengevaluasi asuhan kebidanan pada bayi >2? dengan berat badan lahir rendah di RS! Sitti 7hadiah 2akassar 5ahun $&1". h. /apat mendokumentasikan semua temuan dan tindakan dalam asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan pada bayi >2? dengan berat badan lahir rendah di RS! Sitti 7hadiah 2akassar 5ahun $&1".
D. "an#aat Penulisan
;
!dapun manaat dari penulisan pada kasus tersebut di atas adalahA a. 2anaat praktis Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan uian akhir enang pendidikan /iploma 7ebidanan !kademi 7ebidanan >niversitas 2uslim ndonesia? 2akassar. b. 2anaat lmiah Sebagai bahan masukan@inormasi bagi tenaga bidan di RS! Sitti 7hadiah untuk menyelesaikan kasus khususnya yang berkaitan dengan bayi berat lahir rendah. c. 2anaat nstitusi Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan uian
akhir
enang
>niversitas acuan@pedoman
pendidikan
2uslim bagi
/iploma
ndonesia? institusi
urusan
7ebidanan
2akassar
bahan
kebidanan
untuk
penulisan 7arya 5ulis lmiah (75) selanutnya. d. 2anaat Bagi Penulis 2erupakan pengalaman yang dapat menambah kemampuan dalam penerapan manaemen asuhan kebidanan khususnya bayi berat lahir rendah.
E. "et$%e Penulisan
2etode yang digunakan dalam penulisan 7arya 5ulis lmiah ini secara sistematis meliputi A a. Studi 7epustakaan Pe nul is
m emb aca
dan
m em pel a ar i
bu ku +bu ku
berbagai literatur yang berkaitan dengan masalah diangkat
6
sebagai dasar teori yang dapat digunakan dalam pembahasan karya tulis ilmiah ini. b. Studi 7asus 2elaksanakan studi kasus pada bayi >2? dengan menggunakan
pendekatan
pemecahan
masalah
melalui
asuhan kebidanan yang meliputi pengkaian, merumuskan diagnosa@masalah per encan aa n
aktual
t indak an ,
maupun
masalah
i mpl em en ta si ,
potensial,
eval uas i
da n
dokumentasi. / al am
mem per ol eh
d at a
ya ng
aku rat
pen uli s
menggunakan tehnik A 1 ) !nam ne sa Penulis melakukan tanya a9ab dengan orang tua dan keluarga guna memperoleh data yang diperlukan untuk memberikan asuhan kebidanan pada bayi tersebut.
$) Pemeriksaan 3isik Pemeriksaan isik dilakukan secara sistematis untuk menamin diperolehnya data yang lengkap dengan cara inspeksi terhadap karakteristik luar meliputi kulit, telinga, genitalia, postur dan tonus otot, ukur tinggi badan
#
dan berat badan, apgar scor, anus, dan pemeriksaan diagnostik lainnya sesuai dengan kebutuhan dan indikasi. ") Studi /okumentasi Studi dokumentasi dilakukan dengan mempelaari status kesehatan bayi@klien yang bersumber dari catatan dokter, bidan, dan hasil pemeriksaan penunang lainnya yang dapat memberi kontribusi dalam menyelesaikan tulisan ini. 4) /iskusi Penulis menggunakan tanya a9ab dengan dokter atau bidan yang menangani langsung bayi tersebut serta berdiskusi dengan dosen pembimbing karya tulis ilmiah ini.
&. 'istematika Penulisan ntuk memperoleh gambaran umum tentang karya tulis ini maka penulis menyusun dengan sistematis sebagai berikut A B!B
A
P0-/!L! !. Latar Belakang B. Ruang Lingkup Penulisan C. 5uuan Penulisan 1. 5uuan mum $. 5uuan 7husus /. 2anaat Penulisan
0. 2etode Penulisan 3. Sistematika Penulisan B!B
A
5-D!!- PS5!7! !. 5inauan mum 5entang Berat Badan Lahir Rendah 1. Pengertian Berat Badan Lahir Rendah $. 7lasiiklasi Berat Badan Lahir Rendah ". 0tiologi Berat Badan Lahir Rendah 4.
7linik
Berat
Badan
Lahir
Rendah %. /iagnosis Berat Badan Lahir Rendah ;. Prognosis Berat Badan Lahir Rendah 6. Penatalaksanaan
Berat
Badan
Lahi r
Rendah B. 5inauan /alam slam 5entang Penciptaan 2anusia C. 5inauan mum 5entang
Proses 2anaemen
7ebidanan 1. Pengertian 2anaemen 7ebidanan $. Pengertian !suhan 7ebidanan ". Pengertian 2anaemen !suhan 7ebidanan 4. Proses 2anaemen !suhan 7ebidanan
1&
%. Pendokumentasian
2anaemen
!suhan
7ebidanan /. Penyelenggaraan Praktik Bidan 1. Pasal 1; ayat $ $. Pasal 16 B! B A
S 5/ 7!S S !. Langkah 1A
Pengka ian
dan
!nalisa /ata /asar B. Langkah $ A
2erumuskan
/iagnosa@2asalah !ktual C. Langkah "A
2erumuskan
/iagnosa@2asalah Potensial /. Langkah 4
A5indakan Segera
dan 7olaborasi !suhan 7ebidanan 0. Langkah %A 5indakan
Rencana !suhan
7ebidanan 3.Langkah ; A 5indakan <. Langkah 6
Pelaksanaan
!suhan 7ebidanan A
0valuasi
!suhan 7ebidanan .
Pendokumentasian asi l !suhan 7ebidanan B! B E A P 02B! !S !-
asil
11
Pada bab ini penulis akan membahas tentang k esen an gan manaemen secara
ant ar a asuhan
sistematis
te or i
d an
kebidanan mulai
pe lak sana an yang
dari
dibahas
pengkaian,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. B!B E A
P0-5P 2erupakan bab terakhir yang memuat kesimpulan dari hasil pelaksanaan studi yang dilakukan dan uga
memuat
saran+saran
kualitas asuhan kebidanan. /!35!R PS5!7!
operasional
untuk
1$
BAB II
L!2PR!-
TIN(AUAN PU'TAA A. Tinjauan Umum Tentang Berat Ba%an La!ir Ren%a! )BBLR* 1. Pengertian Berat Ba%an La!ir Ren%a! a.
Bayi berat lahir rendah adalah berat badan bayi kurang dari $.%&& gram.
b.
BBL R ad al ah n eon at us d enga n ber at b ada n lah ir p ada saat kelahiran kurang dari $%&& gram (sampai $4 gram) tanpa memandang masa kehamilan. 1&
c.
Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang beratnya kurang dari $,% kilogram saat dilahirkan.11
2. lasi#ikasi BBLR Bayi yang lahir dengan berat $.%&& gram atau lebih dianggap cukup matang. Pertumbuhan rata+rata bayi di dalam rahim dipengaruhi oleh berbagai aktor (7eturunan, penyakit ibu, nutrisi, dan sebagainya). leh karena itu, dilakukan penggolongan dengan menggabungkan berat badan lahir dan umur kehamilan atau masa gestasi sebagai berikut A a. Preterm infant atau bayi prematur, yaitu bayi yang lahir pada umur kehamilan tidak mencapai "6 minggu. b. erm infant atau bayi cukup bulan ( maturre!atern) yaitu bayi yang lahir pada umur kehamilan lebih dari "6 sampai 4$ minggu.
1"
c. Post term inant atau bayi lebih bulan ( post term!post matur ) yaitu bayi yang lahir pada umur kehamilan sesudah 4$ minggu. Berdasarkan pengelompokkan tersebut (BBLR) dapat dikelompokkan menadi prematur murni dan dismatur. a. Prematuritas
murni
yai tu
bayi
lahir
dengan
masa
kehamilan kurang dari "6 minggu dan berat badannya sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan itu atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai untuk masa kehamilan (S27). Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat+alat tubuh yang belum berungsi normal untuk dapat bertahan hidup di luar rahim. b.
/ismaturitas adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa gestasi itu. al ini berarti bah9a mengalami reterdasi pertumbuhan intra uterine dan merupakan
bayi
yang
kecil
untuk masa
kehamilannya (727) dimana bayi ini mempunyai organ dengan alat+alat tubuh yang sudah matang ( matura) dan berungsi lebih baik dibandingkan dengan bayi lahir kurang bulan 9alaupun berat badannya kurang. %
+. Eti$l$gi )Pen,e-a-* BBLR
14
!. Penyebab BBLR secara umum Penyebab terbanyak teradinya BBLR adalah kelahiran prematur. 3aktor ibu yang lain adalah umur, paritas, dll. !dapun BBLR dapat disebabkan oleh beberapa aktor yaituA 1. 3aktor ibu a. Penyakit 1) 5oksemia gravidarum $) Perdarahan antepartum ") 5rauma isik dan psikologis 4) -eritis akut %) /iabetes mellitus b. sia ibu 1) sia F 1; tahun $) sia G "% tahun ") 2ultigravida yang arak kelahirannya terlalu dekat c. 7eadaan sosial 1)
1%
$. 3aktor anin a. idramnion b. 7ehamilan ganda c. 7elainan kromosom ". 3aktor lingkungan a. 5empat tinggal dataran tinggi b. Radiasi c. Hat+8at racun.1$
.
/am-aran linis Berat Ba%an La!ir Ren%a!
1;
i.
Pernapasan tak teratur dapat teradi teradi apnea (gegal napas).
.
0kstremitas A Paha abduksi, sendi lutut@kaki leksi lurus.
k. 7epala tidak mampu tegak. l. Pernapasan sekitar 4% sampai %& kali permenit. m.
rekuensi nadi 1&& sampai 14& kali per menit.1"
0. Diagn$sis Berat Ba%an La!ir Ren%a! a. Sebelum bayi lahir 1 ) Pad a
a nam nese
s eri ng
di u mp ai
a dan ya
r i9a yat
abortus, partus prematurus dan lahir mati. $) Pembesaran uterus tidak sesuai umur kehamilan. ") Pergerakan anin yang pertama teradi lebih lambat gerakan anin lambat 9alaupun kehamilannya sudah agak lanut. 4) Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut yang seharusnya. %) Sering diumpai kehamilan dengan polihidramnion atau biasa pula dengan hidramnion, hiperemesis gravidarum dan pada hamil lanut dengan perdarahan antepartum. b. Setelah bayi lahir 1) Bayi dengan reterdasi pertumbuhan intra uterine. Secara kelaparan,
kl asi k
tanda+tanda
tampak bayi
seperti ini
adalah
ba yi
yang
tengkorak
kepala besar, gerakan bayi terbatas, vernik keseosa
16
sedikit atau tidak ada kulit tipis, kering, berlipat+lipat, mudah diangkat abdomen cekung atau rata. Daringan lemak ba9ah kulit sedikit tali pusat tipis, lembek dan ber9arna kehiauan. $ ) Ba yi
pr em atur
ya ng
l ahi r
se bel um
ke ham il an
"6
minggu. Eerniks kaseosa ada aringan lemak ba9ah sedikit tulang tengkorak lunal mudah bergerak, muka seperti boneka (doil li"e), abdomen bunait, tali pusat tebal dan segar, menangis lemah, tonus otot hipotoni dan kuat tipis merah dan transparan. ") Bayi small for data sama dengan bayi dengan reterdasi pertumbuhan intra uterine.
*
Bayi prematur kurang sempurna pertumbuhan alat+alat dalam
tubuhnya
gangguan
karena itu
pernapasan,
sangat
ineksi,
peka
trauma
terhadap kelahiran,
hipotermi dan sebagainya pada bayi kecil untuk masa kehamilan (small for the) alat+alat dalam tubuh lebih berkembang dibandingkan dengan bayi prematur berat badan sama, karena itu akan lebih mudah hidup di luar rahim, namun tetap lebih peka terhadap ineksi dan hipotemi dibandingkan bayi matur dengan berat badan normal.$
. Pr$gn$sis Berat Ba%an La!ir Ren%a!
1#
Prognosis BBLR ini tergantung dari berat ringannya. 2asalah
perinatal
gestasi@makin kematian),
misalnya masa gestasi
rendah
berat
asiksia@istemia
pe rna pa san,
metabolik
i nt ra
retrolental,
(asidosis
makin
otak.
per da rah an
bronkupulmonal
bayi
(makin muda tinggi
angka
Sindroma
gangguan
ve nt ri ku le r,
di spl esi a
ilopsia
hipogklikemia,
ineksi,
gangguan
hiperbilirubemia).
Prognosis uga tergantung dari keadaan sosial ekonomi, pendidikan orang tua dan pera9atan pada saat kehamilan, persalinan
dan
postnatal
(pengaturan
suhu
lingkungan
resusitasi makanan mencegah ineksi, mengatasi gangguan pernapasan asiksia hiperbilirubemia, hipoglikemia.14
. Penatalaksanaan Berat Ba%an La!ir Ren%a! Berdasarkan gambaran klinis pada bayi berat lahir rendah
maka
pera9atan
dan
penga9asannya
terutama
dituukan pada pengaturan panas badan. Pemberian makanan bayi dan menghindari ineksiA a. Pengaturan Suhu bayi Bayi prematur mudah dan cepat sekali menderita hi pot erm ia
bil a
be rad a
di
l ingku nga n
ya ng
di ng in .
7ehilangan panas disebabkan oleh permukaan tubuh yang relati lebih luas bila dibandingkan dengan berat badan. Bila bayi di ra9at di dalam inkubator, maka suhunya untuk
1
bayi dengan berat badan kurang dari $ kg adalah "% & C dan untuk bayi berat badan $&&&+$%&& kg adalah "4 & C, agar ia dapat
mempertahankan tubuh
sekitar
"6& C . car a lai n
mempertahankan suhu tubuh bayi sekitar "; & C+"6 & C adalah dengan memakai alat perspeIheat shield yang diselimuti pada bayi dalam inkubator. b. 2akanan Bayi Prematur !lat pencernaan bayi prematur masih belum sempurna,
lambung
kecil,
en8im
pencernaan
belum
matang, sedangkan kebutuhan protein " sampai % gr @kg BB dan kalori 11& kal @kg BB badan, sehingga pertumbuhannya dapat meningkat. Pemberian minum bayi sekitar " am setelah lambung,
lahir
dan
releks
didahului
dengan
mengisap
mengisap
masih
lemah,
cairan
sehingga
pemberian minum sebaiknya sedikit demi sedikit, tetapi dengan rekuensi yang lebih sering. !S merupakan makanan yang terbaik bagi bayi dimana !S sesuai dengan struktur saluran cerna dan uga mengandung 8at+8at gi8i lengkap yang dibutuhkan oleh bayi seperti A nutrisi (hampir $&& 8at makanan), homon, unsur kekebalan dan energi unsur yang terkandung dalam !S adalah hidrat arang, lemak, protein, vitamin dan mineral. c. 2enghindari ineksi
$&
Bayi prematuritas mudah sekali terkena ineksi, karena daya tahan tubuh yang masih lemah, kemampuan leukosit masih kurang, dan pembentukan antibodi belum sem pu rna .
l eh
ka rena
i tu ,
upa ya
pr eve nt i
dilakukan seak penga9asan antenatal
s ud ah
sehingga tidak
teradi persalinan prematuritas (BBLR). /engan demikian pera9atan
dan
penga9asan
bayi prematuritas secara
khusus dan teraga dengan baik. 1"
B. Tinjauan Dalam Islam Tentang Pen3iptaan "anusia adits ini menelaskan bah9a selama seratus dua puluh hari,anin mengalami tiga kali perubahan. Perubahan+perubahan tersebut teradi setiap empat puluh hari. 0mpat puluh hari pertama anin masih berbentuk nuthah, percampuran antara sperma dan sel telur 9anita, empat puluh hari berikutnya berbentuk gumpalan darah, dan empat puluh hari berikutnya menadi segumpal daging. Setelah seratus dua puluh hari, 2alaikat kemudian meniupkan ruh ke dalamnya, dan pada saat i tu la h
di te ta pkan
bag i
an in
t er seb ut
be be rap a
ka lim at
(ketentuan). Berbagai perubahan anin ini uga diisyaratkan !llah dalam surah al+mu=minun ayat 1$+14 yaituA
9 @ X@ G = 9Y =Z = K 9 =< = = )M^ * 4 9 :8 = = [ \] @)M * 4 @ 4 = 9F G = 9 =J 5 6O8 : = 5FQ = = S8 ; V =W 5 678 4 9:8 ;5 < =>? = Y8 < 9F =b 9 = c8 ; =d = 9 G _
$1
&Dan sungguh "ami telah men'ipta"an manusia dari sari pati dari tanah "emudian "ami men#adi"an air mani dalam tempat $ang "u"uh "emudian air mani itu "ami #adi"an sesuatu $ang mele"at lalu sesuatu $ang mele"at itu "ami #adi"an segumpal daging dan segumpal daging itu "ami #adi"an tulang (elulang lalu tulang (elulang itu "ami (ung"us dengan daging "emudian "ami #adi"an ma"hlu" $ang lain mahasu'i allah pen'ipta $ang paling (ai")*+,S- Al.Mu’minun%/0./122enurut ayat di atas, para ulama sepakat bah9a ruh ditiupkan pada anin ketika anin tersebut telah berumur seratus dua puluh hari, yang dihitung mulai dari bertemunya sel sperma dan ovum. !rtinya peniupan tersebut teradi ketika anin berumur empat bulan penuh, dan masuk ke bulan kelima. Pada masa inilah segala hukum mulai berlaku padanya. 7arena itu 9anita yang ditinggal mati suaminya menalani masa Jiddah selama empat bulan sepuluh hari, yaitu untuk memastikan bah9a ia tidak hamil
(dari
suaminya yang
meninggal) hingga tidak
menimbulkan keraguan ketika ia menikah lagi dan kemudian hamil (apakah anak dari suami yang meninggal atau suami barunya).
Sedangkan
ruh
adalah
sesuatu
yang
membuat
manusia hidup, dan ini sepenuhnya urusan !llah (R. Bukhari).
C. Tinjauan Umum Tentang Pr$ses "anajemen Asu!an e-i%anan 1.Pengertian "anajemen e-i%anan 2anaemen kebidanan adalah suatu pendekatan yang digunakan oleh bidan berupa proses pendekatan pe me ca ha n
m asal ah
yan g
si st ema ti s,
d im ul ai
dar i
$$
pengkaian,
analisis
data,
diagnosa
kebidanan,
perencanaan, pelaksanaan dan evalusi. 1%
2.Pengertian Asu!an e-i%anan
!suhan kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan
9e9enang
dan
ruang
lingkup
praktiknya
berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. 1;
+.Pengertian "anajemen Asu!an e-i%anan 2anaemen asuhan kebidanan adalah pendekatan dan kerangka pikir yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai
dari
pengumpulan
data,
analisis
data,
diagnosa
kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. 16
. Pr$ses "anajemen Asu!an e-i%anan 2enurut varney, proses manaemen asuhan kebidanan terdiri dari 6 (tuuh) l angkah@step yaitu sebagai berikut A
Langka! I Pengumpulan Data Dasar Langkah ini dilakukan dengan melakukan pengkaian melalui proses pengumpulan data yang diperlukan u tuk mengevaluasi ri9ayat
keadaan
kesehatan,
pasien
secara
pemeriksaan
isik
lengkap
seperti
sesuai
dengan
kebutuhan, peninauan catatan terbaru atau catatan terbaru atau
catatan
sebelumn ya ,
membandingkannya
dengan
data hasil
laboratorium studi.
Semua
dan data
$"
dikumpulkan dari sumber yang berhubungan dengan kondisi pasien.
Langka! II Interpretasi Data Dasar Langkah ini dilakukan dengan mengidentiikasi data secara benar terhadap diagnosa atau masalah kebutuhan pasien.
/ata
diinterpretasikan diagnosa
yang
dasar
yang
sehingga spesiik.
sudah
ditemukan
7ata
masalah
dikumpulkan masalah dan
atau
diagnosa
keduanya digunakan karena beberapa masalah tidak dapat diselesaikan
separti
diagnosa,
namun
membutuhkan
penanganan yang dituangkan ke dalam sebuah rencana asuhan terhadap pasien.
Langka! III I%enti#ikasi Diagn$sa"asala! P$tensial Langkah
ini
dilakukan
dengan
mengidentiikasi
masalah atau diagnosa potensial yang lain berdasarkan beberapa masalah dan diagnosa yang sudah diidentiikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi yang cukup dan apabila memungkinkan dilakukan proses pencegahan atau dalam kondisi tertentu pasien membutuhkan tindakan segera. Contoh diagnosa kebidananA a. 7ehamilan normal b. Partus normal
$4
c. !bortus, dll. Pada langkah ini penting sekali untuk melakukan asuhan yang aman. 2isal pada persalinan dengan bayi besar, bidan sebaiknya uga mengantisipasi dan bersiap+siap terhadap kemungkinan teradinya distosia bahu sehingga perlu disiapkan kebutuhan resusitasi.
Langka! Iv I%enti#ikasi %an Penetapan e-utu!an ,ang "emerlukan Penganan 'egera 5ahap ini dilakukan oleh bidan dengan melakukan identiikasi dan menetapkan beberapa kebutuhan setelah diagnosis dan masalah ditegakkan. 7egiatan bidan pada tahan ini adalah konsultasi, kolaborasi dan melakukan ruukan.
Langka! v Peren3anaan Asu!an 'e3ara "en,eluru! Setelah beberapa kebutuhan pasien ditetapkan, diperlukan masalah
perencanaan dan
secara
diagnosa
yang
menyeluruh ada.
terhadap
/alam
proses
perencanaan asuhan secara menyeluruh uga dilakukan id en ti i kasi
beb er ap a
da ta
ya ng
ti da k
len gk ap
a gar
pelaksaan secra menyeluruh dapat teratasi.
Langka! vI Pelaksanaan Peren3anaan 5ahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari semua rencana sebelumnya, baik terhadap masalah pasien maupun
%$diagnosa yang ditegakkan. Pelaksanaan ini dapat dilakukan oleh bidan secara mandiri maupun berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.
Langka! vII Ewaluasi 2erupakan tahap terakhir dalam manaemen kebi da na n,
ya kni
den gan
m el ak uka n
eval ua si
dar i
perencanaan maupun pelaksanaan yang dilakukan oleh bidan. 0valuasi sebagai bagian dari pelayanan secara komprehensi dan selalu berubah sesuai dengan kondisi atau kebutuhan klien. 16
0.Pen%$kumentasian Asu!an e-i%anan a. /ata Subyekti /ata atau akta yang merupakan inormasi termasuk biodata, mencakup nama, umur, tempat tinggal, pekeraan, status perka9inan, pendidikan serta keluhan+ keluhan, diperoleh dari hasil 9a9ancara langsung pada pasien atau dari keluarga dan tenaga kesehatan lainnya. b.
/ata byekti /ata yang diperoleh dari hasil pemeriksaan isik mencakup inspeksi, palpasi auskultasi, perkusi serta
$;
pemeriksaan
penunang
seperti
pemeriksaan
laboratorium dan pemeriksaan radio diagnostik. c.
!ssesment@/iagnosa 2erupakan keputusan yang ditegakkan dari hasil perumusan masalah yang mencakup kondisi, masalah dan
prediksi
terhadap
kondisi
tersebut.
Penegakan
diagnosa kebidanan diadikan sebagai dasar tindakan dalam
upaya
menanggulangi
ancaman
keselamatan
pasien@klien.
d. Planning@perencanaan Rencana kegiatan mencakup langkah+langkah yang
akan dilakukan
oleh bidan
dalam
melakukan
intervensi untuk memecahkan masalah pasien@klien. 16
D. Pen,elenggaraan praktik -i%an 1.Pasal 1; ayat $ Pelayanan kebidanan kepada anak meliputi A a. Pemeriksaan bayi baru lahir b. Pera9atan tali pusat c. Pera9atan bayi d. Resusitasi pada bayi baru lahir e. Pemantauan tumbuh kembang anak . Penberian imunisasi g. Pemberian penyuluhan. $. Pasal 16 /alam keadaan tidak terdapat dokter yang ber9enang pada 9ilayah tersebut bidan dapat memberikan pelayanan pengobatan
$6
pada
penyakit
ringan
kemampuannya.1#
bagi
ibu
dan
anak
sesuai
dengan