Karya Ilmiah Tentang Pendidikan Moral BAB 1
PENDAHULUAN 1.
1.
Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan penyelengg penyelenggaraan araan pendidikan ialah untuk membentuk sikap moral mor al da dan n wat watak ak mur murid id yan yang g ber berbud budii luh luhur ur . Ole Oleh h seb sebab ab itu dip diperl erluk ukan an pendekatan pendeka tan pend pendidik idikan an dan mata pela pelajaran jaran yan yang g memba membantu ntu membe membentuk ntuk kepribadian murid menjadi kepribadian yang lebih baik dan bermoral . Saat ini bangsa Indonesia mengalami krisis moral yang berk berkepanjangan epanjangan . Jika demikian , bisa dikatakan bahwa ada yang kurang tepat dengan pendidikan Indone Ind onesia sia se sehin hingg gga a seb sebagi agian an ba bangs ngsany anya a men menjad jadii ba bangs ngsa a yan yang g ana anarki rkis s , kur uran ang g to tole lera ran n da dala lam m me meng ngha hada dapi pi pe perb rbed edaa aan, n, da dan n kor orup up . Ter erut utam ama a kalangan remaja . Pen endi didi dika kan n ya yang ng di dibe beri rika kan n se seha haru rusn snya ya bu buka kan n ha hany nya a pe pend ndid idik ikan an il ilmu mu peng pe nget etah ahua uan n um umum um da dan n kh khus usus us sa saja ja te teta tapi pi pe pend ndid idik ikan an mo mora rall ju juga ga . Pendidikan moral diberikan agar tercapai tujuan dari pendidikan sebenarnya. 1.
2.
Rumusan Masalah
Untuk membatasi agar pemikiran tidak kemana mana maka penulis akan membatasi permasalahannya permasalahannya . !atasan masalah yang penulis ambil yaitu " 1.
#pa arti pendidikan moral sebenarnya $
2.
!agaimana moral remaja saat ini $
3.
#pa arti pentingnya pendidikan moral untuk remaja $
1.
3.
Tujuan
#dapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai syarat memperoleh nilai akhir semester % mata kuliah !ahasa Indonesia , Serta diharapkan dapat memberikan man&aat kepada para pembaca .
BAB 2 PEMBAHASAN 1.
1.
Pen!!kan
1.1 Pengert!an Pen!!kan
Pendidikan secara bahasa berasal dari kata Paedagogik yaitu Paid artinya anak dan 'ogos artinya membimbing.Jadi secara bahasa pendidikan adalah membimbing anak . Secara umum atau istilah pendidikan terdapat beberapa pendapat . Pendidikan menurut tokoh pendidikan Indonesia yaitu (i )ajar *ewantara yaitu " 1. 2.
Pendidikan adalah tuntunan didalam hidup tumbuhnya anak+anak. Pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti, pikiran dan jasmani anak+anak .
enurut UU -epublik Indonesia yang tertuang dalam UU o.%/ Tahun %010 tentang Sistem Pendidikan asional yaitu 2 Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta diidk melalui kegiatan pembimbingan,pengajaran dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang “ .
)akikat pendidikan sebenarnya adalah untuk merubah tingkah laku seseorang , sebagai trans&ormasi budaya dan memberikan ilmu pengetahuan . Pendidikan melibatkan peserta pendidik , pendidik , kurikulum dan sebagainya yang ada dalam unsure pendidikan .
1.2 Tujuan Pen!!kan enurut UU o . /3 Tahun /334 Tentang Sistem Pendidikan asional , tujuan dari pendidikan nasional adalah " % .engembangkan potensi peserta didik . % . enjadikan peserta menjadi manusia yang berIT#5 kepada Tuhan 67 . /
. enjadi manusia yang berakhlak mulia , cakap dan kreati& .
4
. enjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab .
2 . M"ral 1.1 Pengert!an M"ral Secara kebahasaan perkataan moral berasal dari ungkapan bahasa latin m"resyang merupakan bentuk jamak dari perkataan m"s yang berarti adat kebiasaan . *alam kamus Umum bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral adalah penetuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Istilah moral biasanya dipergunakan untuk menentukan batas+batas suatu
perbuatan, kelakuan, si&at dan perangkai dinyatakan benar , salah , bai k, buruk , layak atau tidak layak , patut maupun tidak patut . oral dalam istilah dipahami juga sebagai 8%9 prinsip hidup yang berkenaan dengan benar dan salah, baik dan buruk . 8/9 kemampuan untuk memahami perbedaan benar dan salah . 849 ajaran atau gambaran tentang tingkah laku yang baik . oral merupakan kondisi pikiran , perasaan , ucapan , dan perilaku manusia yang terkait dengan nilai+nilai baik dan buruk . anusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positi& di mata manusia lainnya . Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia . oral secara ekplisit adalah hal+hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi indi:idu . Tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi . oral dalam ;aman sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak orang yang mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit . oral adalah perbuatan < tingkah laku < ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia . #pabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya , maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik , begitu juga sebaliknya . oral juga dapat diartikan sebagai sikap , perilaku , tindakan , kelakuan yang dilakukan seseorang pada saat mencoba melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman , ta&siran , suara hati , serta nasihat , dll . oral sendiri diartikansebagai suatu norma, suatu konsep tentang kehidupan yang dijunjung tinggi olehsebagian besar masyarakat tertentu 8Semi, %004"=09.
1.2
Pen!!kan M"ral
*alam pendidikan moral tidak dapat dilakukan hanya melalui ceramah , khotbah , atau cerita+cerita semata . ungkin metode itu masih e&ekti& sebelum memasuki ;aman global seperti sekarang ini . Pendidikan moral melalui metode ceramah , khotbah , ataupun metode kon:ensional lainnya kini tidak e&ekti& lagi jika diterapkan dalam pendidikan kita . etode atau teknik+teknik demikian hanya akan menambah pengetahuan siswa ataupun mahasiswa , namun jarang sekali mampu merubah perilaku+nya . enurut >ickona dalam bukunya 27ducating &or ?haracter@ yang ditulis kembali oleh Paul Suparno , dkk 8/33/9 , beliau menekankan pentingnya memperhatikan tiga unsur dalam menanamkan nilai moral , yaitu antara lain " 1.
Pengertian atau Pemahaman oral
6aitu kesadaran moral, rasionalitas moral atau alasan mengapa seseorang harus melakukan hal itu, suatu pengambilan keputusan berdasarkan nilai+ nilai moral Pengertian atau Pemahaman oral ini seringkali disebut dengan penalaran moral atau pemikiran moral atau pertimbangan moral. Itu merupakan segi kogniti& dari nilai moral. Segi kogniti& ini perlu diajarkan dalam pendidikan moral kepada siswa maupun mahasiswa, dimana pendidik membantu mereka untuk mengerti mengapa suatu nilai perlu dilakukan. 1.
Perasaan oral
*alam hal ini lebih menekankan pada kesadaran akan hal+hal yang baik dan tidak baik. Aujud kongkrit dari perasaan moral ini yaitu perasaan mencintai kebaikan dan sikap empati terhadap orang lain. (arena itu pendidik baik di sekolah maupun kampus, perlu memahami, megajarkan serta mengembangkan perasaan moral tersebut melalui pembukaan hati nurani dan penanaman sikap empati kepada para peserta didik. 1.
Tindakan oral
6aitu kemampuan untuk melakukan keputusan dan perasaan moral kedalam perilaku+perilaku nyata. Tindakan+tindakan moral ini harus di&asilitasi agar muncul dan berkembang dalam pergaulan remaja dan generasi muda sehari+ hari. enurut penulis di sekolah misalnya bisa di&asilitasi melalui kegiatan bakti sosial, -O)IS 8(erohanian Islam9, OSIS, Pramuka, P-, dsb. *i kampus misalnya melalui kegiatan donor darah, kajian agama, pengajian rutin, kegiatan pengabdian masyarakat, dsb. Basilitator+&asilitator itu perlu ditumbuhkan guna mendukung keberhasilan pendidikan atau pembelajaran moral di sekolah dan kampus. Pendidikan moral perlu menjadi prioritas dalam kehidupan . #danya panutan nilai, moral, dan norma dalam diri manusia dan kehidupan akan sangat menentukan totalitas diri indi:idu atau jati diri manusia , lingkungan sosial, dan kehidupan indi:idu. Oleh karena itu, pendidikan nilai yang mengarah pada pembentukan moral yang sesuai dengan norma+norma kebenaran menjadi sesuatu yang esensial bagi pengembangan manusia utuh dalam konteks sosialnya. Ini mengingat bahwa dunia a&ekti& yang ada pada setiap manusia harus selalu dibina secara berkelanjutan, terarah, dan terencana sehubungan dengan si&atnya yang labil dan kontekstual. Sasaran pendidikan moral pada umumnya dapat diarahkan untuk "
•
•
embina dan menanamkan nilai moral dan norma, eningkatkan dan memperluas tatanan nilai keyakinan seseorang atau kelompok,
•
eningkatkan kualitas diri manusia, kelompok atau kehidupan,
•
enangkal, memperkecil dan meniadakan hal+hal yang negati&,
•
embina dan mengupayakan terlaksananya dunia yang diharapkan,
•
elakukan klariCkasi nilai intrinsik dari suatu nilai moral dan norma dan kehidupan secara umum.
Pendidikan moral tidak hanya terbatas pada lingkungan sekolah oleh guru saja. Ini dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Tiga lingkungan yang amat kondusi& untuk melaksanakan pendidikan ini, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, dan lingkungan masyarakat . *iantara ketiganya, merujuk pada *obbert dan Ainkler 8%01D9, lingkungan keluarga merupakan &aktor dominan yang e&ekti& dan terpenting. Peran keluarga dalam pendidikan nilai adalah mendukung terjadinya proses identiCkasi, internalisasi, panutan, dan reproduksi langsung dari nilai+nilai moral yang hendak ditanamkan sebagai pola orientasi dari kehidupan keluarga. >ingkungan keluarga menjadi lahan paling subur untuk menumbuhkembangkan pendidikan moral. Secara operasional, yang paling perlu diperhatikan dalam konteks di lingkungan keluarga adalah penanaman nilai+nilai kejujuran dalam segenap aspek kehidupan keluarga. ?ontoh sikap dan perilaku yang baik oleh orang tua dalam pergaulan dan kehidupan mereka dapat menjadi teladan bagi anak+anaknya. )al yang tidak kalah penting, pendidikan moral harus dilaksanakan sejak anak masih kecil dengan jalan membiasakan mereka kepada peraturan+ peraturan dan si&at+si&at yang baik, serta adil. Si&at+si&at tersebut tidak akan dapat di&ahami oleh anak+anak, kecuali dengan pengalaman langsung yang dirasakan akibatnya dan dari contoh orang tua dalam kehidupannya sehari+hari. Pendidikan moral yang paling baik sebenarnya terdapat dalam agama , karena nilai+nilai moral yang dapat dipatuhi dengan kesadaran sendiri tanpa ada paksaan dari luar, datangnya dari keyakinan beragama yang harus ditanamkan sejak kecil.
>ingkungan pendidikan juga menjadi wahana yang kondusi& pertumbuhan dan perkembangan mental serta moral anak didik.
bagi
Untuk itu, sekolah diharapkan dapat ber&ungsi sebagai kawasan yang sejuk untuk melakukan sosialisasi bagi anak+anak dalam pengembangan mental, moral sosial dan segala aspek kepribadiannya. Pelaksanaan pendidikan moral di kelas hendaknya dipertautkan dengan kehidupan yang ada di luar kelas.
Pendidikan moral perlu diarahkan menuju upaya+upaya terencana untuk menjamin moral anak+anak yang diharapkan menjadi warga negara yang cinta akan bangsa dan tanah airnya, dapat menciptakan dan memelihara ketenteraman dan kerukunan masyarakat dan bangsa di kemudian hari. Jalan panjang yang terutama harus ditempuh adalah memberdayakan pendidikan nilai secara intensi& di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. (etiga kawasan strategis ini harus diperhitungkan sebagai pilar penentu keberhasilan re&ormasi dalam berbagai sisi kehidupan.
1.1
M"ral Remaja Saat #n!
-emaja saat ini mempunyai moral yang cukup jelek saat ini . )al ini diakibatkan oleh pengaruh globalisasi dimana remaja tidak dapat memClter hal hal negati:e yang bukan in&ormasi yang baik . !anyak remaja yang melakukan tindakan asusila akibat pemakaian internet yang situsnya transparan dan menonton Clm pornograC . !anyak tindakan kriminal yang dilakukan oleh remaja baik itu tawuran antar pelajar , sekolah . -emaja merupakan aset sumber daya manusia di masa yang akan datang, pengembangan kualitasnya harus dimulai secara terpadu melalui pendekatan structural, apakah ketika mareka berada dalam lingkungan keluarga atau dalam lembaga pendidikan, setiap tahap pendidikan memerlukan suatu usaha yang terpadu pula yang memiliki &ormat yang jelas, melalui nilai+nilai keagamaan dan kurikulum sekolah beserta seluruh perangkatnya . aka dari itu pendidikan moral diharapkan dapat memperbaiki moral remaja saat ini .
BAB 3 PENUTUP 1 . $es!m%ulan
Pendidikan secara bahasa berasal dari kata Paedagogik yaitu Paid artinya anak dan 'ogos artinya membimbing.Jadi secara bahasa pendidikan adalah membimbing anak . Secara umum atau istilah pendidikan terdapat beberapa pendapat . )akikat pendidikan sebenarnya adalah untuk merubah tingkah laku seseorang , sebagai trans&ormasi budaya dan memberikan ilmu pengetahuan . Pendidikan melibatkan peserta pendidik , pendidik , kurikulum dan sebagainya yang ada dalam unsure pendidikan . oral adalah perbuatan < tingkah laku < ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia . #pabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya , maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik , begitu juga sebaliknya .
2 . Saran *iharapkan pendidikan moral dapat terlaksana sehingga tujuan pendidikan dapat terwujud dengan sempurna .Untuk remaja agar dapat memClter in&ormasi negati:e dari perkembangan IPT7( dan ;aman .