KARAKTERISASI DAN OPTIMASI PENAMBAHAN KOAGULAN PADA LIMBAH CAIR PLTU PLTU PT BOSOWA ENERGI JENEPONTO
-.,0
-.,0
ABSTRAK
(Aswina Arianti dan Nuraeni Khazanah), Karakterisasi dan Optimasi Penambahan Koagulan Pada Limbah Cair PLT PT !osowa "nergi #eneponto $ulawesi $elatan (Pembimbing% &' aar, $*T*, +*"ng dan 'ahmiah $aruddin, $*T*, +*"ng)* PLTU PT Bosowa Energi Jeneponto termasuk salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) untuk menanggulangi kekurangan listrik di Sulawesi Selatan. Pada pengoperasiannya air laut yang diolah men!adi energi listrik akan menghasilkan air limbah yang kemudian dibuang kembali ke laut. "dapun sumber#sumber air limbah yang dihasilkan yaitu blowdown boiler dengan kapasitas debit limbah $%& m'hari dan limpasan batu bara. alam rangka mengetahui kualitas limbah *air yang dihasilkan maka limbah *air dikarakterisasi terlebih dahulu kemudian dilakukan proses pengolahan. Salah satu proses penting dalam pengolahan limbah *air adalah dengan penambahan bahan kimia berupa koagulan. +ptimasi
konsentrasi
koagulan
dilakukan
dengan
metode
!ar
test
(Aswina Arianti and Nuraeni Khazanah), Chara.terization and Optimization o the .oagulant addition in li0uid waste at PLT PT !osowa "nergi #eneponto, $outh $ulawesi* (Ad/i.er % &' aar, $*T*, +*"ng and 'ahmiah $aruddin, $*T*, +*"ng)* PLTU Bosowa *ounted as one o6 pri,ate*ompanies whi*h engaged in steam power shortages in South Sulawesi. 8n its operation Seawater is pro*essed into ele*tri*ity whi*h would produ*e waterwaste whi*h is then will be thrown ba*k into the sea. There6or the sour*es o6 wastewater that produ*ed is blowdown boiler with the *apa*ity o6 water debet in $%& m'day and run o66 *oal. 8n order to understand the 9uality o6 li9uid waste so the li9uid waste needs to be *hara*teri:ed 6irst then goes to the manu6a*turing pro*ess. +ne o6 important pro*ess in manu6a*turing the li9uid is by add the *hemi*al substan*e su*h as *oagulant. +ptimi:ation o6 *oagulant *onsentrate was done by Jar Test method in PLTU PT Bosowa Energy Jeneponto with the ,onety o6 P"- *oagulant *onsentrate & / 0 1 $2 $& $/ $0 $1 and &2 ppm and then analy:ed the parameters o6 Suspended Solid (TSS) Turbidity p3 -ondu*ti,ity and Phosphate. The datathat had been 6ound then grouped into the range o6 data based on the range o6 TSS data whi*h is
Segala pu!i dan syukur penulis peruntukkan ke hadirat "llah S
.alam pelaksanaan penelitian ini tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi termasuk ketersediaan literatur yang terkait dengan penelitian ini serta kemampuan penulis yang serba terbatas dengan segala kekurangannya. 5amun pada akhirnya laporan tugas akhir ini dapat terselesaikan. +leh karena itu penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar#besarnya
"khir kata penulis mengharapkan agar kiranya laporan Tugas "khir ini dapat memberi man6aat bagi semua pihak yang memba*anya. 5amun demikian segala kritik dan saran membangun dari pihak lain mengenai laporan Tugas "khir ini sangat penulis menghargai. Terima kasih.
@akassar
+ktober &2$7
3"L"@"5 PE5AES"3""5 PE@B8@B85A FFFFFFFFFFF. 3"L"@"5 PE5ED8@""5 FFFFFFFFFFFFFFFFFF "BSTD";FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF "BSTD"-T...................................................................................................... ;"T" PE5A"5T"D FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF... "CT"D 8S8 FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF...... "CT"D A"@B"D FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF... "CT"D T"BEL FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF "CT"D L"@P8D"5 FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF B"B 8 PE5"3ULU"5 FFFFFFFFFFFFFFFFFF.. ". Latar Belakang FFFFFFFFFFFFFFFFF.. B. Dumusan @asalah FFFFFFFFFFFFFFFF.. -. Tu!uan FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF . @an6aat FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.. B"B 88 T85J"U"5 PUST";" FFFFFFFFFFFFFFF.. ". ;omponen Utama PLTUFFFFFFFFFFFFFF... $. Boiler (;etel Uap) FFFFFFFFFFFFFFF &. Turbin Uap FFFFFFFFFFFFFFFFFF. '. ;ondensor
iii i, , ,i ,ii i i iii i, $ $ & ' ' / / / / 7
B"B 8G
$. "lat FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF. &. Bahan FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF. . @etode ;er!a FFFFFFFFFFFFFFFFFFF $. "nalisis awal sebelum pengolahan FFFFFFFFF &. Pengolahan limbah *air PLTU menggunakan koagulan P"- dengan metode Jar Test FFFFFFFFFFF. '. Prosedur "nalisis FFFFFFFFFFFFFFF.. a* "nalisis TSS FFFFFFFFFFFFFFFF. b* "nalisis Turbiditas FFFFFFFFFFFFFF. *. "nalisis p3 FFFFFFFFFFFFFFFF.. d. "nalisis -ondu*ti,iasFFFFFFFFFFFFF e. "nalisis Cos6at FFF.FFFFFFFFFFFFFFFFFFF.. 3"S8L "5 PE@B"3"S"5 FFFFFFFFFFFFF.. ". ata "nalisis Sampel "ir Limbah PLTU FFFFFFFF. B. ata "nalisis Sampel "ir Limbah PLTU yang iolah dengan @etode Jar Test FFFFFFFFFFFFFFF $. Padatan Tersuspensi ($uspended $olid ) FFFFFFF.. &. ;ekeruhan (turbidit-) FFFFFFFFFFFFFF. '. era!at ;easaman (p3)
&/ &/ &/ &/ &7 &7 &7 &0 &0 &4 &4 &1 &1 &% '2 '/ '1
Aambar '
Ara6ik 3ubungan ;onsentrasi ;oagulan P"Terhadap TSS Pada ;isaran TSS "wal $0%#$07 mgl F..FFF. '&
Aambar /
Ara6ik 3ubungan ;onsentrasi ;oagulan P"Terhadap TSS Pada ;isaran TSS "wal $7$#$$0 mgl FFFF.. ''
Aambar 7
Ara6ik 3ubungan ;onsentrasi ;oagulan P"Terhadap Turbidit- Pada ;isaran TSS "wal $%1#$12 mgl F.F. '7
Aambar 0
Ara6ik 3ubungan ;onsentrasi ;oagulan P"Terhadap Turbidit- Pada ;isaran TSS "wal $0%#$07 mgl FF.. '0
Aambar 4
Ara6ik 3ubungan ;onsentrasi ;oagulan P"Terhadap Turbidit- Pada ;isaran TSS "wal $7$#$$0 mgl FF.. '4
Aambar 1
Ara6ik 3ubungan ;onsentrasi ;oagulan P"Terhadap p3 Pada ;isaran TSS "wal $%1#$12 mgl FFFFF '%
Aambar %
Ara6ik 3ubungan ;onsentrasi ;oagulan P"-
Aambar $% Spekto6otometer F..FFFFFFFFFFFFFFFFF.. Aambar
&2 iagram "lir
7'
0'
Tabel
'
"nalisis "wal "ir Limbah PLTU PT Bosowa Energi FFF
&1
Tabel
/
ata ;arakteristik dan +ptimasi Penambahan ;oagulan P"engan @etode Jar Tes FFFFFFFFFFFFFF.
70
Aambar
$% Spektro6otometer FFFFFFFFFFFFFFFFF
Lampiran &
7'
FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.
7/
a. Pehitungan Penimbangan Pembuatan Larutan ;oagulan P"- FF
7/
b. Pembuatan Larutan ;oagulan P"- FFFFFFFFFFFF.
7/
Lampiran '
FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.
77
a. Perhitungan ;onsentrasi ;oagulan (Jar Test)FFFFFFFFF
77
b. Perhitungan persentase penurunan
FFFFFFFFFFFF.
77
Lampiran /
FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.
70
Tabel
;arakteristik dan +ptimasi Penambahan ;oagulan P"- engan @etode Jar Test
70
0
BAB I
PENDAHULUAN
A5 Lata# Be!akan$
Usaha peningkatan kegiatan perekonomian di8ndonesia telah banyak melakukan pengembangan dalam berbagai sektor industri yang salah satu diantaranya yaitu pengembangan pusat#pusat pembangkit listrik. Peranan listrik dalam kehidupan sangat besar dan memiliki keunggulan#keunggulan antara lain dapat dibangkitkan dialihkan didistribusikan diman6aatkan se*ara ekonomis
&22% tentang baku mutu air limbah usaha danatau kegiatan pembangkit tenaga termal. Berdasarkan masalah tersebut air limbah PLTU Jeneponto perlu dianalisa dan diolah terlebih dahulu sebelum dibuang kembali ke laut. Sebelum dilakukan pengolahan air limbah dikarakterisasi sebelum proses penambahan koagulan agar diketahui air limbah tersebut sesuai dengan Peraturan @enteri Lingkungan 3idup no.1 Tahun &22% atau tidak. Jika tidak sesuai maka dilakukan proses pengolahan. Salah satu proses yang penting pada pengolahan limbah *air yaitu penambahan koagulan. ;oagulan merupakan bahan kimia yang ber6ungsi sebagai pengikat partikel penyebab keruh terhadap air agar ter!adi gumpalan atau 6lok yang mudah diendapkan. Proses koagulan dilakukan karena hal ini dapat memper*epat proses
&. Berapa !umlah optimum penambahan koagulan P"- pada pengolahan limbah *air PLTU dengan metode Jar Test berdasarkan parameter TSS turbiditas p3 kondukti,itas dan 6os6at. C5 Tujuan "dapun tu!uan dari penelitian yang dilaksanakan di PLTU PT Bosowa Energi
Jeneponto adalah antara lain $. @enganalisis limbah *air PLTUberdasarkan parameter 6isika (TSS turbiditas p3 dan kondukti,itas) dan kimia (analisis 6os6at) pada PLTU PT Bosowa Energi Jeneponto. &. @enentukan !umlah optimum penambahan koagulanP"- terhadap limbah *air PLTU dengan metode Jar Test.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A5
K&m%&nen Utama PLTU PLTU merupakan mesin pembangkit termal yang terdiri dari komponen
utama dan komponen bantu (sistem penun!ang) serta sistem#sistem lainnya. ;omponen utama terdiri dari tiga yaitu ,5
B&i!e# 'kete! ua%*
Boiler adalah suatu perangkat mesin yang ber6ungsi untuk merubah air men!adi uap. Proses perubahan air men!adi uap dilakukan dengan memanaskan air
kondensor sedangkan tenaga putar yang dihasilkan digunakan untuk memutar generator. Saat ini hampir semua mesin turbin uap adalah dari !enis turbin *ondensing atau uap keluar turbin (e4haust steam) dialirkan ke kondensor.
)5 K&n+en
;ondensor adalah peralatan untuk merubah uap men!adi air. Proses perubahannya dilakukan denga *ara mengalirkan uap ke dalam suatu ruangan yang berisi pipa#pipa (tubes). Uap menagalir diluar pipa#pipa sedangkan air sebagai pendingin mengalir dalam pipa#pipa. ;ondensor seperti ini disebut sura.e (tubes) kondensor. Sebagai peendingin digunakan air sungai atau air laut
.ondu.ti/it-I2&S*m (Cari: &2$$). Proses deminerilisasi dengan kandungan garam ini meman6aatkan prinsip pengikatan ion#ion menggunakan resin penukar ion. "ir umpan boiler sangat di!aga tingkat kemurniaannya karena air ini dalam tugasnya sebagai 6luida ker!a maupun 6luida pendingin akan melalui bagian peralatan pada pembangkit yang terbuat dari logam. +leh karena si6at logam yang dapat terkorosi inilah tingkat kemurnian air perlu di!aga. -5
Reverses osmosis (RO) 'e/erses osmosis ber6ungsi sebagai perpindahan pelarut dari larutan melalui
membrane semipermeable dibawah tekanan ke pelarut murni atau larutan yang lebih en*er pada tekanan yang lebih rendah. Tekanan yang diberikan pada larutan yang lebih pekat memungkinkan pelarut untuk berpindah ke larutan yang lebih rendah
ultra murni yang tidak mempunyai kandungan dissol/ed solid* Pada saat regenerasi resin#resin harus dipisahkan dengan ba.k washing se*ara terkontrol. /5 Unit %enan$anan 7atu 7a#a (coal handling)5
@erupakan unit yang melayani pengolahan batubara yaitu dari proses bongkar muat kapal ( ship unloading ) di dermaga penyaluran ke sto*k area sampai penyaluran ke bunker unit.
C5 A!u# P#&e PLTU
emikian siklus air uap (6luida ker!a) ini berlangsung se*ara berulang#ulang dan terus menerus. Putaran turbin digunakan untuk memutar generator yang dikopel langsung dengan turbin sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik dari terminal output generator.
Tiap unit PLTU terdiri dari boiler (steam generator) dengan siklus superheat dan atau reheat turbin uap dan generator dengan pengatur tegangan "GD ("utomati* Goltage Degulator). Bahan bakar dipasok ke unit dari sistem penanganan bahan bakar. Bahan bakar minyak disimpan dalam tangki persediaan dan di distribusikan ke unit melalui tangki harian BB@. Bahan bakar minyak 3S (light
Sistem ini disediakan untuk pusat pembangkit yang terdiri dari beberapa unit yang saling terhubung (interkoneksi) antar unit.
Aas buang setelah melewati pemanas udara (air heater ) regenerati6 dan penangkap abu (ele.trostati. pre.ipitator ) dibuang ke atmos6ir melalui *erobong yang tinggi. 8nstrumentasi digunakan untuk memantau gas buang dan memastikan memenuhi persyaratan lingkungan.
D5 Sum7e# ( Sum7e# Ai# Lim7ah %a+a PLTU
'.
"ir bahang adalah air limbah dari sumber proses pendinginan yang menggunakan air laut sebagai air baku yang dialirkan satu kali lewat (on.e throughs-stem) melalui kondensor menu!u badan airlaut.
/.
esalinasi atau re/erse osmoses (D+) adalah proses pemurnian air yang menghasilkan air limbah berupa brine ree.t*
7.
lue gas de sulphurization ( CA ) Sistem sea water wet s.rubber adalah sistem penyerapan sul6ur dari emisi gas buang dengan menggunakan air laut.
0.
$to.kpile batu bara adalah timbunan batu bara yang menghasilkan air limbah berupa air limpasan. "ir limpasan merupakan air pemukaan yang mengalir karena penuhnya kapasitas air. Penggunaan air pada tahap ini untuk men!aga
/
;lorin bebas (-l&)
mgL
27
7
;romium total (-r)
mgL
27
0
Tembaga (-u)
mgL
$
4
Besi (Ce)
mgL
'
1
Seng (n)
mgL
$
%
Phosphate (P+/)
mgL
$2
(Sumber Peraturan menteri lingkungan hidup no. 1 Tahun &22%)
E5 Pen$&!ahan Lim7ah Cai#
Teknologi
pengolahan
limbah
merupakan
salah
satu
teknik
untuk
menurunkan tingkat pen*emaran dan bahaya bagi lingkungan. +leh karena itu
Prinsip dasar Jar Test adalah membandingkan hasil koagulasi dan pengendapan yang terbentuk setelah se!umlah tertentu air (air limbah) ditambahkan dengan se!umlah dosis bahan koagulan dan 6lokulan pada suhu kamar disertai pengadukan kontinyu. 3asil Jar Test dikatakan baik apabila $. Clok yang terbentuk ukurannya besar dan mudah mengendap. &.
yang lebih kuat daripada aluminium yang biasa dan garam#garam besi seperti aluminium sul6at atau 6erri klorida. ;egunaan dari P"- adalah sebagai koagulan atau 6lokulan
untuk menguraikan larutan yang keruh dan menggumpalkan
partikel sehingga memungkinkan untuk memisah
dari medium larutannya.
Selain itu P"- dapat menurunkan kandungan logam yang dapat menyebabkan korosi seperti kandungan logam Ce dalam air. &. Proses
6lokulasi
merupakan
proses perpindahan
atau pergerakan yang
menyebabkan tumbukan antar partikel atau molekul sehingga bisa terbentuk partikel yang lebih besar dari partikel yang terbentuk pada proses koagulasi. Perbedaan dasar operasi antara koagulasi dan 6lokulasi adalah ke*epatan
;oagulan adalah :at kimia yang menyebabkan destabilisasi muatan negati6 partikel di dalam suspensi. at ini merupakan donor muatan positi6 yang digunakan untuk mendestabilisasi muatan negati6 partikel. Partikel#partikel yang berukuran sangat ke*il memerlukan waktu yang lama untuk mengendap karena itu partikel#partikel ini harus terlebih dahulu menggumpal agar mudah mengendap. Partikel (kotoran) mempunyai si6at listrik dengan penambahan ion#ion yang mempunyai muatan berlawanan akan menimbulkan destabilisasi partikel koloid. Lapisan di6usi akan menge*il dan memungkinkan beker!anya gaya tarik menarik antara partikel koloid dengan ion#ion dari elektrolit yang muatannya berlawanan.
Pada PLTU PT Bosowa Energi Jeneponto digunakan P"- sebagai koagulan. P"- adalah
garam khusus
pada pembuatan aluminium klorida yang
mampu
memberikan daya koagulasi dan 6lokulasi yang lebih kuat dari pada aluminium yang biasa dan garam#garam besi
seperti aluminium sul6at atau 6erri klorida.
;egunaan dari P"- adalah sebagai koagulan
atau 6lokulan
untuk menguraikan
larutan yang keruh dan menggumpalkan partikel sehingga memungkinkan untuk memisah
dari medium arutannya. Selain itu P"- dapat menurunkan kandungan
logam yang dapat menyebabkan korosi seperti kandungan logam Ce dalam air. P"- sebagai koagulan memiliki si6at sebagai berikut $. @emiliki daya koagulasi yang kuat P"- dengan kuat mengkoagulasikan :at#:at
;euntungan penggunaan P"- sebagai koagulan dalam proses pen!ernihan air adalah sebagai berikut. $. ;orosi,itasnya rendah karena P"- adalah koagulan bebas sul6at sehingga aman dan mudah dalam penyimpanan dan transportasinya. &. P"- dapat mengontrol kondisi p3. Pada umumnya koagulan yang digunakan akan membentuk logam hidroksida. Penggunaan koagulan aluminium sul6at menyebabkan pelepasan sebuah ion hydrogen untuk tiap gugus hidrogen yang dihasilkan.8on hidrogen yang dihasilkan ini menyebabkan penurunan p3 yang *ukup ta!am sehingga air yang diolah men!adi lebih asam. Pada penggunaan P"- sebagai koagulan p3 air hasil pengolahan tidak mengalami penurunan p3
kebutuhan untuk membentuk 6lok#6lok. Jika konsentrasi koagulan kurang mengakibatkan tumbukan antar partikel berkurang sehingga mempersulit pembentukan 6lok. Begitu !uga sebaliknya !ika konsentrasi koagulan terlalu banyak maka 6lok tidak terbentuk dengan baik dan dapat menimbulkan kekeruhan kembali. /. PengadukanN pengadukan yang baik diperlukan untuk memperoleh koagulasi dan 6lokulasi yang optimum. Pengadukan terlalu lamban mengakibatkan waktu pertumbuhan 6lok men!adi lama sedangkan !ika terlalu *epat mengakibatkan 6lok#6lok yang telah terbentuk men!adi pe*ah kembali. G5 S%ekt#&6&t&met#i
8ntensitas ini sangat tergantung pada tebal tipisnya media dan konsentrasi warna spesies yang ada pada media tersebut. Pembentukan warna dilakukan dengan *ara menambahkan bahan pengompleks yang selekti6
terhadap unsur yang
ditentukan. Spektro6otometri UG#Gisibel merupakan metode spektro6otometri yang didasarkan pada adanya serapan sinar pada daerah ultra ,iolet (UG) dan sinar tampak (Gisibel) dari suatu senyawa. Senyawa dapat dianalisis dengan metode ini !ika memiliki kemampuan menyerap pada daerah UG atau daerah tampak. Senyawa yang dapat menyerap intensitas pada daerah UG disebut dengan kromo6or sedangkan untuk melakukan analisis senyawa dalam daerah sinar tampak senyawa harus
H5 Pa#amete# ( Pa#amete# Ai# !im7ah "an$ Diana!ia
1.
Pa+atan te#u%eni (suspended solid)
Padatan tersuspensi (suspended solid) adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan air tidak terlarut dan tidak dapat mengendap langsung. Padatan tersuspensi terdiri dari partikel#partikel yang ukuran maupun beratnya lebih ke*il dari sedimen misalnya tanah liat sel#sel mikroorganisme dan sebagainya. "nalisis :at padat dalam air sangat penting bagi penentuan komponen#komponen air se*ara lengkap !uga untuk peren*anaan serta pengawasan proses#proses pengolahan dalam
pengu!ian dengan ketelitian dan keterulangan seperti hasil pengu!ian di laboratorium dengan satuan 5TU (Nephelometri. Turbidit- nits)* 3.
De#ajat keaaman '%H*
Tingkat keasaman diukur dari nilai p3 dengan bertambahnya ion hidrogen p3 akan berkurang dan air bertambah asam. 5ilai p3 diukur dengan skala $ H $/. Pada p3 4 dianggap sebagai p3 netral. "ir dengan p3 4 tidak berarti bahwa air tersebut adalah air murni tetapi hanya berarti air tersebut mengandung ion hidrogen (3R) dan ion hidroksida (+3#) dalam !umlah yang seimbang (Da*hmawati &2$/). Semakin tinggi p3 semakin tinggi potensi terbentuknya kerak. Sebaliknya
denga dengan n satu satuan an s* s*m. m. Semak Semakin in banya banyak k konse konsent ntra rasi si misel misel dalam dalam laru laruta tan n maka maka semakin besar nilai daya hantarnya. ;arena semakin banyak ion H ion dalam larutan yang menyentuh konduktor dan semakin tinggi suhu suatu larutan maka semakin besar nilai daya hantarnya. 05
4&6at
Pada proses proses PLT PLTU proses proses penamba penambahan han 6os6at 6os6at ter!adi ter!adi pada boiler dengan tu!uan untuk men*egah ter!adinya pengerakan s.aling (s.aling ) dan membantu pengontrolan p3 air a ir untuk mengurangi la!u korosi k orosi pada system boiler . ;ehadiran ion#ion kalsium (-a&R) dan magnesium (@g&R) di dalam air boiler akan menyebabkan terbentuknya kera kerak k -a-+ -a-+
-aSi -aSi+ +
dan dan @gSi @gSi+ +
;erak# ;erak#ke kera rak k ters tersebu ebutt akan akan ter! ter!adi adi pada pada
yang berlebihan dalam badan air akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak terkendali (Sulistyowati &2$/).
BAB III METODE PENELITIAN ". Waktu +an Tem%at Pene!itian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal / mei H &$ Juni &2$7 di PLTU PT Bosowa Energi Bangkala Jeneponto.
B5 Met&+ Met&+ee Pen$a Pen$am7i m7i!an !an Data Data
@etode yang dilakukan untuk pengambilan data selama melaksanakan ker!a praktek di PLTU PLTU PT Bosowa Energi Jeneponto adalah antara lain ,5 Met& Met&+e +e !an$ !an$u un$ n$
-5 • • •
Bahan "ir limbah PLTU !enenponto PT. Bosowa Energi (sampel) Pol- Aluminium Chlorida (P"-) Bahan penun!ang dalam parameter analisa air limbah. D5 Met&+e Ke#ja ,5 Ana!ii a9a! e7e!um %en$&!aha Pada penelitian ini air limbah PLTU diambil sebanyak 7222 ml. Sebelum
diolah air limbah dianalisis terlebih dahulu dengan parameter analisis yaitu TSS turbiditas p3 kondukti,itas dan 6os6at. Setelah di analisis sampel air limbah yang tidak memenuhi Standar baku mutu diolah dengan penambahan koagulan P"menggunakan metode Jar test.
-5 Pen$&!ahan !im7ah 3ai# PLTU men$$unakan k&a$u!an %a3 +en$an met&+e ja# tet
;oagulan P"8nlet
+utlet
$02 rpm & menit
02 rpm $2 menit
Aambar $. Proses Jar test
2 rpm $2 menit
') Tabung yang berisi balnko dimasukkan ke dalam alat ukur turbidimeter lalu ditekan zero* /) Tabung kemudian diangkat lalu tabung yang berisi sampel dimasukkan dan ditekan read* 7) 3asil pemba*aan dilayar di*atat. 35 Ana!ii %H 'L%H(0.-* ,* Elektroda alat ukur p3 (Lp3#72&) dibilas dengan air demin kemudian dibilas
dengan air sampel yang akan dianalisis. -* Elektroda di*elupkan kedalam gelas kimia yang berisi sampel yang akan dianalisis. )* "lat akan memba*a p3 se*ara otomatis di*atat hasil pemba*aan yang mun*ul pada layar.
0) ;u,et diangkat lalu ku,et yang berisi sampel dimasukkan kemudian ditekan read* 4) 3asil pemba*aan pada layar di*atat.
BAB I<
HASIL DAN PEMBAHASAN
A5 Ka#akte#itik Sam%e! Ai# Lim7ah PLTU
($) (&)
sampel air limbah yang dilakukan pengolahan sampel air limbah yang tidak dilakukan pengolahan karena memiliki nilai TSS sesuai dengan PP @enteri Lingkungan 3idup 5o.1 Tahun &22%
Pada Tabel ' dapat dilihat bahwa nilai TSS yang dihasilkan untuk sampel ! sampai sampel m sebesar 7'% mgl atau I$22 mgl hal ini menandakan bahwa nilai TSS yang dihasilkan telah sesuai dengan peraturan @enteri Lingkungan 3idup 5o. 1 Tahun &22% tentang baku mutu air limbah bagi usaha danatau kegiatan pembangkit listrik tenaga termal sehingga untuk sampel "# tidak perlu dilakukan pengolahan. Pada Tabel ' dapat !uga dilihat bahwa nilai TSS yang dihasilkan dari sampel a sampai sampel i sebesar $%1#$$0 mgl atau M$22 mgl hal ini menandakan bahwa
air limbah ditambahkan koagulan P"- dengan ,ariasi penambahan koagulan konsentrasi & / 0 1 $2 $& $/ $0 $1 dan &2 ppm. Setelah itu dilakukan koagulasi dengan ke*epatan pengadukan $02 rpm selama & menit kemudian dilakukan 6lokulasi dengan ke*epatan pengadukan 02 rpm selama $2 menit dan terakhir sedimentasi selama $2 menit. Proses koagulasi dengan ke*epatan pengadukan $02 rpm selama & menit dilakukan agar pen*ampuran koagulan P"dengan partikel#partikel tersuspensi (TSS) di dalam air limbah ter!adi dengan *epat !adi destabilisasi muatan negati6 oleh muatan positi6 ter!adi dalam periode waktu hanya beberapa detik. Proses 6lokulasi dengan ke*epatan pengadukan 02 rpm selama $2 menit agar terbentuk
6lok#6lok yang besar dan tidak pe*ah kembali. Proses
&72
&22
$72 TSS 'm$>!*
sampel a sampel b
$22
sampel *
72
2 2 (TSS "wal)
/
1
$&
$0
&2
$12 $02 $/2 $&2 $22 TSS 'm$>!*
sampel d
12
sampel e sampel 6
02 /2 &2 2 2 (TSS "wal)
/
1
$&
Penam7ahan K&a$u!an PAC 'm$>!*
$0
&2
$02 $/2 $&2 $22 TSS 'm$>!*
12
sampel g sampel h
02
sampel i
/2 &2 2 2 (TSS "wal)
/
1
$&
Penam7ahan K&a$u!an PAC 'm$>!*
$0
&2
P"- untuk menurunkan nilai TSS yang terdapat di dalam sampel masih e6ekti6 hingga penambahan koagulan P"- konsentrasi $2 dan $& ppm dengan nilai TSS sebesar 4#$ mgl dengan persentase penurunan sebesar %%.//#%0./7 V. Penurunan nilai TSS yang ter!adi disebabkan karena koagulan akan mengikat padatan#padatan tersuspensi yang terdapat dalam air semakin tinggi konsentrasi koagulan P"- yang ditambahkan maka kemampuan untuk mengikat padatan#padatan !uga semakin tinggi. Pada penambahan koagulan P"- konsentrasi $&2 ppm nilai TSS kembali mengalami kenaikan disebabkan oleh larutan sampel yang mengalami ke!enuhan dikarenakan restabilisasi muatan partikel koloid dimana ter!adinya kelebihan kation pada larutan sehingga walaupun ter!adi mekanisme sweep lo. masih bannyak
&72
&22
$72 Tu#7i+it" 'NTU*
sampel a sampel b
$22
sampel *
72
2 2 (Turbidity "wal)
0
$&
$1
$12 $02 $/2 $&2 $22 Tu#7i+it"'NTU*
sampel d
12
sampel e sampel 6
02 /2 &2 2 2 (Turbidity "wal)
0
$&
$1
$02 $/2 $&2 $22
Tu#7i+it" 'NTU*
12
sampel g sampel h
02
sampel i
/2 &2 2 2 (Turbidity "wal)
0
$&
$1
P"- konsentrasi $& ppm dengan nilai turbidit- sebesar 7.&0#&.2$ 5TU dengan persentase penurunan sebesar %1.2/#%0.7% V. Penurunan nilai turbidit- yang masih ter!adi hingga penambahan koagulan P"- konsentrasi $& ppm walaupun sudah ter!adi penurunan pada konsentrasi & ppm disebabkan oleh karena kurangnnya kation yang dapat mengkompresi lapisan ganda partikel koloid sehingga walaupun mekanisme sweep lo. dapat beker!a penggumpalan partikel karena gaya tarik ,an der waals tidak terlalu signi6ikan. Pada penambahan koagulan P"- konsentrasi $/#&2 ppm kembali mengalami kenaikan karena restabilisasi muatan partikel#partikel koloid pada larutan sehingga masih ada partikel koloid yang tidak saling menempel dan menggumpal. Ter!adinya perbedaan nilai turbidit- disebabkan oleh kondisi air
1 4 0 7 %H /
sampel a sampel b
'
sampel *
& $ 2 2 (p3 awal)&
/
0
1
$2
$&
$/
Penam7ahan K&a$u!an PAC'm$>!*
$0
$1
&2
% 1 4 0 7 %H
sampel g
/
sampel h sampel i
' & $ 2 2 (p3 awal)&
/
0
1
$2
$&
$/
Pnam7ahan K&a$u!an PAC 'm$>!*
$0
$1
&2
Penentuan kondukti,itas merupakan pengukuran kemampuan air limbah untuk menghantarkan arus listrik. ;apasitas atau kemampuan air limbah untuk menghasilkan arus listrik berhubungan erat dengan konsentrasi total :at terionisasu di dalam air. at#:at terlarut seperti elektrolit kuat dan lemah muatan ion ,ariasi mobilitas ioni* kekuatan ion dalam larutan dan suhu air akan mempengaruh besar ke*ilnya kondukti,itas suatu larutan. Pada umumnya senyawa anorganik seperti logam#logam berat yang !uga dapat menghantarkan listrik dan terkandung serta terlarut dalam air
limbah
ditemukan dalam
bentuk
ion#ion. 8on#ion
ini
menghantarkan aliran listrik dan bergerak kea rah elektroda#elektroda yang di*elupkan dalam larutan tersebut. Pada pengolahan air limbah PLTU PT Bosowa
Aambar $$. Ara6ik hubungan konsentrasi koagulan P"- terhadap Condu.ti/it(μs*m) pada kisaran TSS awal $%1#$12 mgl.
$122 $022 $/22 $&22 $222 3&n+u3ti8it" '?>3m*
122 022 /22 &22
sampel d sampel e sampel 6
$122 $022 $/22 $&22 $222 3&n+u3ti8it" '?>3m*
sampel g
122
sampel h sampel i
022 /22 &22 2 2 (-ondu*ti,ity "wal) 0
$&
Penam7ahan K&a$u!an PAC 'm$>!*
$1
air limbah terlebih dahulu perlu dikarakteristik dan salah satu karakteristik air limbah berdasarkan si6at kimianya adalah analisis 6os6at. ;andungan bahan kimia yang ada di dalam air limbah dapat merugikan lingkungan melalui berbagai *ara. Bahan organik terlarut dapat menghabiskan oksigen dalam limbah serta akan menimbulkan rasa dan bau yang tidak sedap. ;andugan 6os6at yang tinggi dalam air dapat menyebabkan suburnya algae dan organism lainnya. Pada PLTU PT Bosowa Energi penggunaan 6os6at digunakan pada boiler untuk men*egah kesadahan dan pada pengolahan air limbah PLTU PT Bosowa Energi menggunakan metode Jar Test dengan penambahan koagulan P"- konsentrasi & sampai &2 ppm dapat dilihat hubungan antara konsentrasi koagulan P"- terhadap nilai 6os6at pada Aambar $/
/ '.7 ' &.7 6&6at 'm$>!*
&
sampel d sampel e
$.7
sampel 6
$ 2.7 2 2 (Cos6at "wal)
/
1
$&
$0
Penam7ahan K&a$u!an PAC 'm$>!*
&2
Pada Aambar '1#/0 dapat dilihat bahwa nilai 6os6at sebelum pengolahan sekitar 0.%#2.' mgl dengan kisaran TSS awal $%1#$$0 mgl kemudian dilakukan pengolahan dengan penambahan koagulan P"- konsentrasi & sampai &2 ppm. Pada penambahan koagulan P"- dengan konsentrasi & sampai &2 ppm kandungan 6os6at yang terkandung di dalam air limbah semakin mengalami penurunan yang signi6ikan dengan nilai logam P+/ sebesar 7.7#2 mgl dengan persentase penurunan sebesar ' $22 V. 3al ini disebabkan karena ion "l'R yang terdapat dalam koagulan P"mengikat 6os6at yang terkandung di dalam air limbah.
BAB <
KESIMPULAN DAN SARAN
A5 Keim%u!an ,5 ;arakteristik limbah *air di PLTU PT Bosowa Energi Jeneponto yang
dilakukan selama / mei H &$ !uni &2$7 yaitu nilai TSS sebesar '%#$%1 mgl nilai turbidit- sebesar &$#$'1 5TU nilai p3 sebesar 0.&%#4./ nilai .ondu.ti/it- sebesar $2/%#$00% s*m dan nilai 6os6at sebesar 0.%#2 mgl. -5 a. ;onsentrasi koagulan P"- untuk menurunkan nilai TSS $%1#$12 mgl yaitu $2 dan $& ppm 75 ;onsentrasi koagulan P"- untuk menurunkan nilai TSS $0%#$07 mgl yaitu
DA4TAR PUSTAKA
":mia @. &2$&. Pengolahan Limbah Cair Laboratorium Kimia dalam Penurunan Kadar Organik serta Logam !erat e, +n, Cr dengan +etode Koagulasi dan Adsorpsi* Program Studi ;imia. Cakultas @atematika an 8lmu Penetahuan "lam. epok.(koagulasi) Budiman". dkk. ###. Kinera Koagulan pol- Aluminium Chloride (PAC) dalam Penernihan Air $ungai Kalimas $uraba-a +enadi Air !ersih* Surabaya. (P"-) iannursanti. dkk.&2$2. Optimasi Penggunaan Koagulan pada Pengolahan Air Limbah !atu !ara* Jurusan Teknik ;imia. Cakultas Teknik. Uni,ersitas 8ndonesia. epok. (tssturbi kak ario) Cari:. &2$$. Artikel pembangkit listrik tenaga uap* (online) http6ari:# pembangkitlistrik.blogspot.*om&2$$$&bagian#bagian#pltu.html. "kses $0 Januari &2$7.
Da*hmawati S. dkk. &2$/. Pengaruh p& pada proses koagulasi dengan koagulan aluminium sulat dan erri klorida. ;onsultan air bersih dan sanitasi. 8ndonesia mulia. 8ndonesia. (p3) Dosariawari C. dkk. &2$/. "ektiitas pa. dan tawas untuk menurunkan kekeruhan pada air permukaan. Jurusan Teknik Lingkungan. Cakultas Teknik Sipil dan Peren*anaan. Uni,ersitas Pembangunan 5asional =Geteran>. Jawa Timur. Sulistyowati. &2$/. Pemantuan Kualitas Air dan ap $istem 8nternal Treatment pada PLT !arru* Jurusan Teknik ;imia. Politeknik 5egeri U!ung Pandang.
L
A
Lam%i#an , Gam7a# ,;5 Dia$#am A!i# Ca#a Ke#ja @O%timai Pen$$unaan K&a$u!an
Limbah
Pen*ampuran
-
"nalisis TSS "nalisis Turbidit"nalisis Condu.ti/it"nalisis p3 "nalisis Logam P+ /
;oagulan P";onsentrasi ( & / 0 1 $2 $& $/ $0 $1 &2 ) ppm
LAMPIRAN ;oagulasi
$02 rpm selama &
Gam7a# ,5 Ja# Tet
Lam%i#an a5 Pe#hitun$an %enim7an$an %em7uatan !a#utan k&a$u!an PAC
ppm
mg sampel L larutan
$222
x 1L
$222 mg
Lam%i#an ) a5 Pe#hitun$an k&nent#ai k&a$u!an 'Ja# Tet*
;onsentrasi larutan induk koagulan (ppm$) $222 ppm Golume larutan induk (G$)
21 ml
Golume sampel (G&)
/22 ml
G$.ppm$ G&.ppm&
ppm&
V1.ppm V2
Lam%i#an / Ta7e!5 / Data ka#akte#itik +an &%timai %enam7ahan k&a$u!an PAC +en$an met&+e Ja# Tet a5 Hu7un$an k&nent#ai k&a$u!an PAC te#ha+a% Pa+atan te#u%eni ("uspended "olid)
Sampel
TSS "wal (mgl)
Sampel " Sampel B Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel E a Sampel Sampel Cb Sampel Sampel A * Sampel Sampel 3 d Sampel Sampel 8e
$%1 $%4 TSS $12 "wal $0% (mgl) $00 $%1 $07 $%4 $7$ $12 $'% $0% $$0 $00
& /$ '0 '' 70 7& '% /& '4 & '/ $74 $0$ $/4 & $$' $$/ 4%.&% $&0 1$.4' $2% 1$.04 $2& 00.10 1& 01.04
Sampel 6
$07
40.'0
Sampel a Sampel b Sampel * Sampel d Sampel e Sampel 6 Sampel g Sampel h TSS Sampel Sampel i
$%1 $%4 $12 $0% $00 $07 $7$ $'% $$0
Gariasi ;onsentrasi ;oagulan P"- (mgL) / 0 1 $2 $& $/ $0 '% &$ $& & ' 4 $$ $% 1 4 4 7 / $ &4 $1 0 $ ' / % '$ &/ $' / $ & % '7 &$ % & ' $2 $1 &7 $4 % $ $ / 7 '7 $1 1 $ / 7 &$ &1 $4 0 $ & 7 Selisi Penurunan Untuk Gariasi ;onsentrasi ;oagulan P"- (mgl) $& $& $2 $ $& ' $/ % $0 $1$1 / &4 0 $0 1
$1 $1 / $7 $4 &% $& &7 $7 &/&2
$7% $44 $10 $%0 $%7 $%$ $14 $12 $41 $1% $%2 $%2 $%& $%' $%0 $%' Persentase Penurunan Untuk Gariasi ;onsentrasi ;oagulan P"- (mgl) $7' $0& $01 $4% $44 $4/ $4$ $07 / 0 1 $2 $& $/ $0 $1 $/2 $/7 $70 $07 $01 $04 $02 $7& $'$ $/7 $74 $0/ $0' $70 $/1 $'4 12.'2 1%.'% %'.%/ %1.%% %1./1 %0./0 %/.// %2.%$ $'/ $/$ $70 $0/ $0/ $0$ $02 $7' %2.'0 %7.%/ %0./7 %0./7 %4./0 %4.%4 %%./% %4.%4 $$0 $'' $/' $72 $/4 $/0 $'2 $&0 17.22 %2.22 %'.'' %%.// %1.'' %0.04 %7.22 %$.04 $$$ $&& $'' $'1 $'4 $'/ $&4 $&/ 1&.1/ 17.12 %&.'$ %4.0' %%./$ %1.1& %/.04 1%.%/ 1% $22 $2/ $$7 $$' $24 %1 %& 41.%& 14.'7 %/.71 %1.12 %1.$% %'.%1 1%.$0 1&.7'
$4' $%' $0' &2 $/$ $'7 14.'4 $72 %4.%4 $&/ %2.70 $$4 1'./' %2 1$.''
1$.&$
%2.%$
17./7
%/.77
%%.'%
%%.'%
%4.71
%0.%4
%&.4'
&2 &7 / $4 &1 '$ $7 &4 && &0
$7$ $'% $$0
Sampel g Sampel h Sampel i
4&.$% 4'.'1 42.0%
40.1& 4%.10 40.4&
11.21 14.44 10.&$
%/.42 %7.01 1%.00
%%.'/ %%.&1 %%.$/
%4.'7 %1.70 %4./$
%0.0% %0./2 %&.&/
10.2% %$.'4 1/./1
1'.// 1%.&$ 4%.'$
1&.$& 1/.$4 44.7%
75 Hu7un$an k&nent#ai k&a$u!an PAC te#ha+a% turbidity %a+a ni!ai Pa+atan Te#u%eni ("uspended "olid)
Sampel
TSS "wal (mgl)
Turbidity "wal (5TU)
Sampel a Sampel b Sampel * Sampel d Sampel e Sampel 6 Sampel g Sampel h Sampel i
$%1 $%4 $12 $0% $00 $07 $7$ $'% $$0
0' 0'./ $'1 00.& $2$ 4' $$& %1 42./
Sampel
TSS "wal (mgl)
Turbidity "wal (5TU)
Sampel a Sampel b Sampel *
$%1 $%4 $12
0' 0'./ $'1
& &$.2/ $4.$ &$.$ &$.7 &2.& $0.1 '2.& &'.1 '2.$7
& /$.%0 /0.' $$0.%
/ $&.$/ %.21 $&./ $&.'% $%.0 $0.2& $/.0 $2.0 $%.$
0 7.'$ 4.0& 0.$' 7.2& 1./ %./4 $2.& /.% 4./'
Gariasi ;onsentrasi ;oagulan P"- (mgl) 1 $2 $& $/ '.&4 &.11 &.$7 &.70 &.'4 &.2/ &.20 &.1% 7.2' '.// &.4 '.% &.1% $.4& &.2$ &.70 0.2& '.$ &.21 /.&1 &.4% $.$1 &.2& &.'1 %./ 0.' &.4 '.$ &.& &.2$ 7.&0 1.$ &.$/ $.%0 &.20 '.7%
Selisi Penurunan Untuk Gariasi ;onsentrasi ;oagulan / 0 1 $2 $& $/ 72.10 74.0% 7%.4' 02.$& 02.17 02.// 7/.'& 77.41 0$.2' 0$.'0 0$.'/ 02.7$ $&7.0 $'&.0% $'&.%4 $'/.70 $'7.' $'7.//
$0 '.2$ '.2$ /./1 '.// /.7% /.24 /.2' %.$7 '.0%
$1 '.&7 '.&7 7.& '.7 7.2& /.7% 0.2$ $2.& /.2'
P"- (mgl) $0 $1 7%.%% 7%.47 02.'% 02.$7 $'/.%% $'/.47
&2 '.1 '.0% $2.4 '.1& 7.01 /.44 $2.1 $2./1 /.'4
&2 7%.& 7%.4$ $&4.'
Sampel d Sampel e Sampel 6 Sampel g Sampel h Sampel i
$0% $00 $07 $7$ $'% $$0
00.& $2$ 4' $$& %1 42./
//.4 12.1 70.& 1$.1 4/.& /2.&7
Sampel
TSS "wal (mgl)
Turbidity "wal (5TU)
&
Sampel a Sampel b Sampel * Sampel d Sampel e Sampel 6 Sampel g Sampel h Sampel i
$%1 $%4 $12 $0% $00 $07 $7$ $'% $$0
0' 0'./ $'1 00.& $2$ 4' $$& %1 42./
00.02 4'.2' 1/.4$ 04.7& 12.22 40.%% 4'.2/ 47.4$ 74.$4
7'.1$ 0$.$1 0'.'$ 00./1 0/.$% 0'.0/ 0&.40 0&.4 1$./ %&.0 %/.%1 %4.% %1.%& %0.4& %0./$ %7.%1 70.%1 0'.7' 42.&$ 4$.1& 42.%1 42.0& 01.%' 01./$ %4./ $2$.1 $2&.0 $27.4 $2%.' $21.% $24.%4 $27.%% 17./ %'.$ %7.1 %7.%% %&.4/ 1%.% 11.17 14.1 7$.' 0&.%4 01.&0 01.// 01.'/ 00.1$ 00.4$ 00.'4 Persentase Penurunan Untuk Gariasi ;onsentrasi ;oagulan P"- (mgl) / 0 1 $2 $& $/ $0 $1 12.4' 17.01 %$.2$ 1$.&1 12.7% 41.27 10.%0 14.$/ 4&.14
%$.74 14.%1 %0.$7 %&./& %$.01 14.2' %2.1% %7.22 1%./7
%/.1$ %0.&0 %0.'0 %7.0' %/.2/ %0.$1 %$.0$ %4.40 %0.%0
%7./' %0.41 %4.7$ $22./& %0.%' %1.'1 %/.'1 %4.%7 %4.&&
%0.7% %0.47 %1.2/ %0.%0 %4.%/ %4.&' %4.7% %/.0' %4.24
%7.%/ %7.// %1.$/ %0.$' %7.40 %0.4/ %4.&' %$.4' %/.%2
35 Hu7un$an k&nent#ai k&a$u!an PAC te#ha+a% %H %a+a ni!ai Pa+atan te#u%eni ("uspended "olid) TSS Gariasi ;onsentrasi ;oagulan P"- (mgl) p3 Sampel "wal "wal & / 0 1 $2 $& $/ $0 (mgl) Sampel a $%1 0.0 0.%& 0.4& 0.04 0./7 0.7$ 0.7/ 0.0$ 0.14 Sampel b $%4 0.'$ 7.%% 0.27 0.$7 0.&& 7.14 7.%& 0.20 7.41 Sampel * $12 0.% 4.$& 4.2& 0.%& 0.4$ 0.7$ 0.04 0.14 0.%%
%7.&& %7.&7 %4.1& %/.12 %7./0 %/./& %0./2 %2.00 %/.40
%/.1/ %/.14 %4.0/ %/.4$ %7.2' %'.4$ %/.0' 1%.7% %/.&1
$1
&2
4.2& 7.1$ 4.2/
4.2% 7.%& 4.$
0&.'4 %7.'& 01.&' $2$.& 14.7& 00.2' &2 %'.%4 %/.$1 %&.&7 %/.&$ %/.'1 %'./4 %2.'0 1%.'$ %'.4%
Sampel d Sampel e Sampel 6 Sampel g Sampel h Sampel i
$0% $00 $07 $7$ $'% $$0
0.% 4.' 4.& 0.7 4.2& 0.&%
4.$& 4.4& 4./& 4./7 4.0$ 4.2$
4.21 4.0% 4.'% 4.&& 4.7' 4.$/
0.%1 4./& 4.&% 4.$ 4.'& 4.&7
0.11 4.'1 4.$1 4.2% 4.2% 4.7&
0.44 4.&$ 4.$& 4.2& 4.2/ 4.$1
0.4/ 4.&' 4.$/ 0.'% 4.$& 4.2&
0.40 4.&% 4.&& 0./$ 4.$/ 4.2&
0.1 4.'7 4.' 0.1% 4.$/ 4.'&
0.%% 4./ 4./1 0.%$ 4.7% 4./%
4.2& 4./$ 4.7 0.%/ 4.1/ 4.0'
+5 Hu7un$an k&nent#ai k&a$u!an te#ha+a% conductivity %a+a Pa+atan te#u%eni ("uspended "olid)
Sampel Sampel a Sampel b Sampel * Sampel d Sampel e Sampel 6 Sampel g Sampel h Sampel i
TSS "wal (mgl) $%1 $%4 $12 $0% $00 $07 $7$ $'% $$0
Gariasi ;onsentrasi ;oagulan P"- (mgl)
*ondu*ti,it y (s*m)
&
/
0
1
$2
$&
$/
$0
$1
&2
$'&0 $/'% $00% $$1% $020 $$%7 $7/2 $$'$ $&/%
$&71 $'%1 $07/ $$$& $7%1 $$47 $/2& $$&$ $&/4
$&/% $'02 $0/& $2%& $07$ $$'0 $'/% $$$/ $&&4
$&&4 $'0% $0&4 $2/% $0/% $$&/ $'/$ $$2% $&$4
$&21 $'44 $0$% $2&' $0&4 $$&' $'&1 $$2/ $&$/
$&74 $&'% $7%& $22' $021 $21% $'&7 $2&% $&27
$&71 $&4% $7%7 %0' $02$ $21$ $'&$ $20% $&&7
$&4& $&0' $0'2 %%1 $0$& $$$1 $'2' $2%$ $&/&
$&1' $&'4 $0'/ $22$ $0$7 $$&$ $'$1 $$'4 $&7&
$&%2 $&1& $071 $2$1 $0/' $$&7 $''$ $$1/ $&1%
$'2& $&1& $002 $27' $077 $$&7 $''& $&2$ $&%'
e5 Hu7un$an k&nent#ai k&a$u!an PAC te#ha+a% !&$am PO/ %a+a Pa+atan te#u%eni ("uspended "olid)
Sampel
TSS "wal (mgl)
Sampel a Sampel b Sampel * Sampel d Sampel e Sampel 6 Sampel g Sampel h Sampel i
$%1 $%4 $12 $0% $00 $07 $7$ $'% $$0
Cos6at "wal (mgl) 7 2.' /.% &.1 './ $.4 '.% '.$ 0.%
Gariasi ;onsentrasi ;oagulan P"- (mgl) &
/
0
1
$2
$&
$/
$0
$1
&2
'./ 2.& /.& $.0 &.4 $.7 &.$ &.7 7.7
'.$ 2.$ '.1 $.$ &.$ 2.% $.7 $.% '.7
&.4 2.$ '.& 2.4 $.1 2.4 $.& $.$ &.1
&.7 2 &./ 2./ $.4 2.7 2.% 2.% &.7
$.1 2 &.$ 2./ 2.7 2.& 2.% 2./ &
$.7 2 $.% 2./ 2.7 2.& 2.4 2./ $.%
$./ 2 $.0 2.& 2.7 2.& 2.' 2./ $.%
2.0 2 2.1 2.$ 2.7 2.& 2.' 2 $./
2./ 2 2.& 2.$ 2.$ 2.$ 2 2 $./
2./ 2 2.& 2.$ 2.$ 2.$ 2 2 $