KERANGKA ACUAN KEGIATAN KESEHATAN TRADISIONAL (PENGOBATAN TRADISIONAL/ BATRA) UPT PUSKESMAS CARINGIN
I.
PENDAHULUAN Dalam kenyataannya dewasa ini, keberadaan pengobat tradisional (BATTRA) di Indonesia cukup diakui masyarakat dan banyak dimanfaatkan. Di bidang pelayanan kesehatan, Pengobatan Tradisional (BATTRA)
merupakan salah
satu pilihan bagi masyarakat dalam mencari pemecahan masalah kesehatan. Pemanfaatan Pengobatan Tradisional (BATTRA) oleh masyarakat tidak hanya sebagai pemberi pelayanan pengobatan
tetapi juga sebagai penasehat
kehidupan.
II.
LATAR BELAKANG Memantau
upaya pengembangan dan pendayagunaan pengobat tradisional
(BATTRA) yang ada di masyarakat wilayah kerja UPT Puskesmas Caringin secara tersendiri atau terpadu /terintegrasi pada sistem pelayanan kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal disamping pengobatan modern.
III.
TUJUAN a. Tujuan Umum b. Melakukan
pendataan
dan
pembinaan
kepada
pengobat
tradisional
(BATTRA) swasta di wilayah kerja UPT Puskesmas Caringin
c. Tujuan Khusus 1. Meningkatkan pelayanan pengobatan tradisonal (BATTRA) terutama ditujukan
pada
upaya
peningkatan
mutu
pelayanan
kesehatan
tradisional melalui pembinaan. 2. Membantu meningkatkan pengetahuan para pelaku pengobat tradisonal (BATTRA)
dan
masyarakat
dalam
melakukan
upaya
kesehatan
tradisional. 3. Membantu
meningkatkan
penggunaan
dan
penyebaran
pengobat
tradisional (BATTRA) yang aman dan bermanfaat bagi masyarakat.
IV.
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN a. Petugas Kesehatan 1. Membantu dalam melaksanakan inventarisasi pengobat tradisional di wilayah kerjanya. 1
2. Membantu dalam membina pengobatan tradisional di wilayah kerja antara lain melalui forum sarasehan, KIE cultural, pelatihan, dan pertemuan 3. Membina
dan
mengembangkan
“
Self
Care”
(Pengobatan
Mandiri)
bagi
masyarakat di wilayah kerja. 4. Pembinaan dan pemantauan terhadap pelayanan kesehatan tradisional.
b. Peran Lintas Program dan Lintas Sektor 1. Menggerakan
pengobat
tradisionak
(Battra)
untuk
meningkatkan
mutu
pelayanan yang aman dan bermanfaat, serta peran sertanya di dalam pembangunan kesehatan. 2. Menggerakan TOGA dan meningkatkan penggunaan tanaman obat 3. Menggerakan masyarakat dan keluarga untuk meningkatkan pengobatan sendiri di rumah dengan cara pengobatan tradisional dan obat tradisional 4. Memantau dan melaporkan adanya malpraktek pengobat tradisional
V.
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN a. Petugas Koordinasi dengan penanggung jawab program dan membentuk tim Pendataan dan pembinaan pengobat tradisional (BATTRA). b. Petugas menyiapkan surat
tugas dinas untuk anggota tim yang akan
melakukan Pendataan dan Pembinaan pengobat tradisional (BATTRA) c. Petugas meminta persetujuan kapus untuk pelaksanaan kegiatan d. Petugas mendatangi tempat
yang sudah dijadwalkan dan melakukan
pembinaan e. Petugas
melakukan
pendataan
dan
pembinaan
pengobat
tradisional
(BATTRA) di wilayah
VI.
SASARAN Pengobat Tradisional (BATTRA) di wilayah kerja UPT Puskesmas Caringin
VII.
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Bulan
No
KEGIATAN 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Pembinaan 1.
Kesehatan Tradisional
2
VIII.
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Evaluasi ketepatan jadwal pelaksanaan dilakukan setiap bulan Februari, Agustus dan November, dilakukan oleh Penanggung jawab Program. Akan dilakukan tindakan korektif jika terjadi ketidaktepatan jadwal pelaksanaan. Pelaporan tentang evaluasi ketepatan jadual pelaksanaan kegiatan berupa check list disertai dengan keterangan tindakn korektif jika terjadi ketidaktepatan jadwal pelaksanaan kegiatan. Laporan evaluasi ini dibuat pada minggu ke-4 bulan Februari, Maret dan November 2016. Laporan Evaluasi ini ditujukan kepada Dinas Kota Banung dan Kepala UPT Puskesmas Caringin
IX.
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN Pencatatan pelaporan dan evaluasi kegiatan ini merupakan Laporan dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan. Pada dasarnya laporan berisi tanggal pelaksanaan, jumlah yang hadir, kendala yang dihadapi yang sekaligus merupakan bentuk evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan. Dilakukan setiap kali selesai melakukan kegiatan, dan ditujukan kepada Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Bandung. Laporan ini diserahkan kepada Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Bandung setiap enam bulan berikutnya.