KAJIAN “SIHIR” DALAM ALQUR’AN Di tinjau dari Tafsir Al-Azhar, Karangan Syaikh Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah (HAMKA)
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester (UAS) Mata kuliah Tafsir Indonesia Semester IV
Disusun oleh: Ali Farhan
07530007
Dosen Pengampu: Bapak Indal Abror Jurusan Tafsir dan Hadits Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan KaliJaga
1
2009 BAB I PENDAHULUAN
Sihir Sihir dan sejenisny sejenisnyaa dari dari cakupa cakupan n ilmu-il ilmu-ilmu mu hitam hitam sudah sudah popula popularr dari dari masa masa nabi nabi sulaiman sampai nabi Muhammad SAW. Banyak hal yang terjadi pada saat ini mengenai hakikat hakikat sihir. sihir. Persepsi-pe Persepsi-perseps rsepsii yang salah akan hakikat sihir kini banyak terlontar di mulut mulut banyak orang, mereka beranggapan bahwa sihir itu adalah perpaduan antara manusia dengan mahluk halus (syaitan, jin, dll) dan inilah yang terjadi pada sebagian orang yang mengaku bahwa dirinya adalah tukang sihir. Pada tugas ini, penulis mencoba menguraikan penjelasan tentang “sihir” dalam AlQur’an Qur’an Di tinjau tinjau dari dari tafsir tafsir Al-Alzh Al-Alzhar ar karang karangan an Syaikh Syaikh Abdul Abdul Malik Malik bin Abdul Abdul Karim Karim Amrullah (HAMKA). Untuk lebih jelas akan hakikat (bagaimana dan apa) “sihir” disini penulis mencoba mengkaji kontekstualisasi sihir pada masa Nabi-nabi (Sulaiman, Musa, Isa, Muhamm Muhammad) ad),, alasan alasan penuli penuliss menggu menggunak nakan an tafsir tafsir Al-Azh Al-Azhar ar adalah adalah karena karena didalam didalamnya nya terdapat terdapat kejelasan kejelasan yang detail detail akan hakikat sihir dan di lengkapi dengan berbagai tafsir dari mufass mufassir ir lain, lain, dan disini disini juga juga penuli penuliss menamb menambahk ahkan an sediki sedikitt penjela penjelasan san dari dari tafsir tafsir dan literature lain upaya untuk hasil pengkajian tentang sihir bertambah baik. Kirany Kiranyaa dalam dalam makala makalah h “Kajia “Kajian n “Sihir “Sihir”” dalam dalam Al-qur Al-qur’an ’an (di tinjau tinjau dari dari tafsir tafsir AlAzhar, karangan karangan Syaikh Syaikh Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah (HAMKA) semoga dapat mengangkat kebenaran yang seharusnya muncul, sehingga menjawab keraguan kita tentang apa yang orang Yahudi tuduhkan.
2
BAB II PEMBAHASAN 1. Defi Defini nisi si Sihi Sihirr
Sebelu Sebelum m melang melangkah kah dalam dalam pembah pembahasa asan n tentan tentang g sihir sihir secara secara mendal mendalam am tentun tentunya ya untuk lebih jelasnya pengertian sihir diulas terlebih dahulu. Secara etimologis atau bahasa, sihir diartikan sebagai sesuatu yang halus dan rumit sebabnya. Oleh karena itu, waktu sahur terjadi di malam hari karena aktivitas-aktivitas yang dilaku dilakukan kan pada pada waktu waktu itu tersem tersembun bunyi. yi. Adapun Adapun secara secara termin terminolo ologis gis (istil (istilah) ah),, terjad terjadii perbedaan pendapat di antara ulama dalam mengungkapkan dan mendefinisikan sihir. Di antara mereka ada yang mendefinisikan sihir sebagai jimat-jimat, jampi-jampi, dan buhul buh buhul ul yang yang berp berpen enga garu ruh h pada pada hati hati dan dan bada badan, n, yang yang meng mengak akib ibat atka kan n saki sakit, t, mati mati,, terpisahkannya antara suami dan istri atas izin Allah. 1 Menurut Quraish Sihab di dalam Tafsir Al-Misbah, sihir adalah istilah yang terambil dari kata Arab yang yaitu سحر , yang maknanya akhir waktu malam dan awal terbitnya fajar, yang mana saat itu bercampur antara gelap dan terang sehingga segala sesuatu menjadi tidak jelas atau tidak sepenuhnya jelas, demikianlah beliau memaknai sihir .2 Sedang Sedangkan kan menuru menurutt Syaikh Syaikh Abdul Abdul Malik Malik bin Abdul Abdul Karim Karim Amrull Amrullah ah (HAMKA (HAMKA)) sendiri dalam karangannya tafsir Al-Alzhar mengenai definisi dalam sihir dalam Surat
Ash-Shaf Ash-Shaff, f, ayat 7 tidak di jelaskan secara langsung namun di jelskan dengan sebuah pertanyaan:
Meng Mengap apa a mere mereka ka tudu tuduh h sihi sihir? r? Iala Ialah h kare karena na bara barang ng siap siapa a yang yang mendengar dengan hati terbuka mesti tertarik.3 Penj Penjela elasa san n sihi sihirr yang yang sela selanj njut utny nyaa dari dari Syai Syaikh kh Abdu Abdull Mali Malik k bin bin Abdu Abdull Karim Karim Amrullah (HAMKA) yang terletak pada surat Al-Falaq ayat ke 14, di sana di jelaskan bahwa Ilmu Sihir dan mantra dukun-dukun, tuju itu mempunyai Arti yaitu menujukan ingatan, 1
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul ‘Azis Sulaiman Al-Qar’awi, Al-Jadid fi Syarah Kitabut Tauhid, hlm 153 M. Quraish Sihab,. Tafsir Tafsir Al-Misbah Al-Misbah Vol.I: pesan, pesan, kesan kesan dan keserasia keserasian n Al-Qur’an. Al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati, 2004 3 Syaikh Abdul Abdul Malik bin Abdul Abdul Karim Amrullah Amrullah (HAMKA), (HAMKA), juz 28, Tafsir Al-Azhar , (Jakarta : Pustaka Panjimas) hlm 178 2
3
fikiran dan segala kekuatan kepada orang tertentu, menujukan kekuatan batin terhadap orang itu, dengan maksud jahat kepadanya, sehingga walaupun berjarak yang jauh sekali, akan berbekas juga kepada diri orang itu. 4 2. Penjelasan Al-Qur’an mengenai Sihir yang Terjadi pada nabi-nabi a). Sihir pada Zaman Nabi Sulaiman
Surat Al-Baqarah, ayat 102
102. dan mereka mengikuti apa5 yang dibaca oleh syaitan-syaitan6 pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu menger mengerjak jakan an sihi sihir), r), Padaha Padahall Sulaim Sulaiman an tidak tidak kafir kafir (tida (tidak k menger mengerjak jakan an sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua 4
Syaikh Syaikh Abdul Malik Malik bin Abdul Karim Karim Amrullah Amrullah (HAMKA), (HAMKA), juz 30, Tafsir Tafsir Al-Azhar, Al-Azhar, (Jakarta : Pustaka Pustaka Panjimas) hlm 275 5
Maksudnya: Kitab-Kitab sihir. Syai Syaita tann-sy syai aita tan n itu itu meny menyeb ebar arka kan n beri berita ta-b -ber erit ita a menyimpan lembaran-lembaran lembaran-lembaran sihir (Ibnu Katsir).
6
4
boho bohong, ng, bahw bahwa a
Nabi Nabi
Sula Sulaim iman an
orang malaikat 7 di negeri Babil Yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya Kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafi kafir" r".. Maka Maka mere mereka ka memp mempel elaj ajar arii dari dari kedu kedua a Mala Malaik ikat at itu itu apa apa yang yang dengan dengan sih sihir ir itu, itu, mereka mereka dapat dapat mence mencerai raikan kan antar antara a seoran seorang g (suam (suami) i) dengan isterinya8. dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat deng dengan an sihi sihirn rnya ya kepa kepada da seor seoran angp gpun un,, kecu kecual alii deng dengan an izin izin Alla Allah. h. dan dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa bahwa Barang Barangsia siapa pa yang yang menuka menukarn rnya ya (kitab (kitab Allah Allah)) dengan dengan sih sihir ir itu, itu, Tiadalah baginya Keuntungan di akhirat, dan Amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. Penjelasan Dan mereka mengikuti apa9 yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kera keraja jaan an Sula Sulaim iman an (dan (dan mere mereka ka meng mengat atak akan an bahw bahwa a
Sula Sulaim iman an itu itu
menger mengerjak jakan an sihi sihir), r), Padaha Padahall Sulaim Sulaiman an tidak tidak kafir kafir (tida (tidak k menger mengerjak jakan an sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir. Siapakah syaitan-syaitan itu? Disini Syaikh Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah (HAMKA) menjelaskan bahwa syetan bukan sejenis iblis yang halus saja, tetapi manusia kasar itupun kalau telah membuat berbagai ragam dusta, terutama terhadap kesucian nabi Allah, adalah syaitan pula. Mereka itulah yang syaitan dan mereka itulah yang kafir. Selain dari menuduh bahwa Nabi Sulaiman di hari tuanya telah murtad, meninggalkan Allah dan menyem menyembah bah dewa-d dewa-dewa ewa dan berhal berhala-be a-berha rhala, la, karena karena tertari tertarik k oleh oleh istriistri-ist istrin rinya. ya. Mereka Mereka katakan pula bahwa nabi Sulaiman itu banyak sihirnya. Kerajaan di pelihara atas kekuatan sihir: “Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan
kepada
dua
orang
malaikat
di
negeri
Babil
Yaitu
Harut
dan
Marut” Syaita Syaitan-s n-syai yaitan tan itu juga, juga, yaitu yaitu manus manusiaia-man manusi usia a sy syait aitan an yang yang mengajarkan sihir kepada orang dan mengatakan pula bahwa sihir itu 7
Para mufassirin berlainan Pendapat tentang yang dimaksud dengan 2 orang Malaikat itu. ada yang berpendapat, mereka betul-betul Malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti Malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti malaikat. 8 Berbac Berbacam am-ma -macam cam sih sihir ir yang yang dikerj dikerjaka akan n orang orang Yahudi Yahudi,, sampa sampaii kepada kepada sih sihir ir untuk untuk mencerai-beraikan masyarakat seperti mencerai-beraikan suami isteri. 9 Maksudnya: Kitab-Kitab sihir.
5
adalah adalah pusaka pusaka dari Nabi Sulaiman Sulaiman.. Nabi Sulaiman Sulaiman menyimpan menyimpan berbagai ragam sihir di bawah mahligai kerajaannya. Inilah cerita-cerita syaitansyaitan pembuat bohong yang di terima mereka turun-temurun, sampai menuduh Nabi Sulaiman telah murtad. Di dalam dalam qira’a qira’att yang yang umum umum bagi bagi AlAl-Qur Qur’an ’an di sebut sebut malak malakain ainii teta tetapi pi adal adalag agii Qira Qira’a ’att Ibnu Ibnu Ab Abba bas s dan dan Ab Abu u As Aswa wad d dan dan lain lain-l -lai ain, n, yeti yeti malaka malakaini ini;; yang yang pertam pertama a malak malak,, artin artinya ya malai malaikat kat.. Yang Yang kedua kedua mali malik, k, arti artiny nya a raja raja.. Jadi Jadi menu menuru rutt yang yang pert pertam ama, a, kedu kedua a itu itu adal adalah ah mala malaik ikat at adanya. Ada ahli tafsir menurut bunyi Qira’at yang pertama Malikainii, dua orang Malaikat, menafsirkan bahwa memag dua malaikat turun dari langit buat membawa fitnah, tetapi mereka peringatkan kepada setiap orang yang yang hendak hendak datang datang belaja belajarr sih sihir ir kepada kepada mereka mereka,, bahwa bahwa kalau kalau kami kami ajarkan sihir ini jangan kamu pakai untuk yang buruk, sebab kami ini datang hannya semata-mata sebagai percobaan atau ujian bagi kamu. Itulah yang di sebut lanjutan ayat: “sedang “sedang keduanya tidak mengajarkan (sesua (sesuatu) tu) kepada kepada seoran seorangpu gpun n sebelu sebelum m menga mengatak takan: an: "Sesun "Sesunggu gguhny hnya a Kami Kami hanya hanya cobaan cobaan (bagi (bagimu) mu),, sebab sebab itu jangan janganlah lah kamu kamu kafir" kafir".. Maka Maka mereka mempelajari dari kedua Malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya Wala Walaup upun un bany banyak ak ahli ahli tafs tafsir ir mema memaka kaii tafs tafsir ir ini, ini, atau atau pena penafs fsir ir-pena penafs fsir ir yang yang kemu kemudi dian an ikut ikut menj menjal alin in ceri cerita ta tafs tafsir ir ini ini deng dengan an tida tidak k memakai timbangannya sendiri, namun kita tidaklah puas dengan tafsir sepert sepertii ini. ini. Dua malaik malaikat at turun turun dari dari langit langit.. Sengaj Sengaja a menga mengajar jarkan kan sih sihir ir kepada orang. Kepada tiap orang yang belajar mereka katakan bahwa mereka datang hanyalah sebagai fitnah, percobaan atau ujian Tuhan bagi merek ereka. a. Kemu emudian dian di ajar ajarka kan nnya nya juga uga
sih sihir itu. tu. Yakn Yaknii sihi sihirr yang ang
berbah berbahaya aya,, yeti yeti ilmu ilmu bagaim bagaimana ana su supay paya a suami suami istri istri berkas berkasihih-kas kasiha ihan n bercerai karena pengaruh ilmu itu.10 b). Sihir pada zaman Nabi Musa 10
Syaikh Abdul Malik bin Abdul Karim Karim Amrullah (HAMKA), juz 1, Tafsir Al-Azhar, Al-Azhar, (Jakarta : Pustaka Panjimas) hlm 252
6
Surat A’raf, ayat 106-110
106. Fir'aun menjawab: "Jika benar kamu membawa sesuatu bukti, Maka datang datangkan kanlah lah bukti bukti itu itu jika jika (betul (betul)) kamu kamu Terma Termasuk suk orang orang-or -orang ang yang yang benar". 107. Maka Musa menjatuhkan tongkat-nya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya. 108. dan ia mengeluarkan tangannya, Maka ketika itu juga tangan itu menjadi putih bercahaya (kelihatan) oleh orang-orang yang melihatnya. 109. 109. pemuka pemuka-pe -pemuk muka a kaum kaum Fir'au Fir'aun n berkat berkata: a: "Sesun "Sesunggu gguhny hnya a Musa Musa ini ini adalah ahli sihir yang pandai, 110. 11 0. yang yang berm bermak aksu sud d hend hendak ak meng mengel elua uark rkan an kamu kamu dari dari nege negeri rimu mu". ". (Fir'aun berkata): "Maka Apakah yang kamu anjurkan?" Penjelasan Pada ayat 106 Surat Al-a’raf yang berbunyi” Fir'aun menjawab: "Jika benar kamu membawa sesuatu bukti, Maka datangkanlah bukti itu jika (betul) kamu Termasuk orang-orang yang benar". Di jela jelask skan an bahw bahwa a jika jika tadi tadi engk engkau au meng mengat atak akan an bahw bahwa a bahw bahwa a engkau utusan dari Allah, kalau engkau dapat menunjukkan suatu ayat,
7
atau suatu bukti, cobalah datangkan atau cobalah buktikan, aku mau melihat. 107. Maka Musa menjatuhkan tongkat-nya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya. Belaiu
tunujukkan
bukti
bahw ahwa
memang
dia
rasul
Allah.
Dilemparkannya tongkat itu menjelma menjadi ular. Di sebut ular yang nyata, artinya bukan hannya karena di pandang sepintas lalu serupa ular, tetapi benar-benar ular. Niscaya Niscaya kagum kagum tercengang tercenganglah lah Fir’aun Fir’aun dan orang-or orang-orang ang besarnya besarnya yang hadir itu. Setelah itu beliau ambil tongkat itu kembali. Baru saja terc tercec ecah ah tang tangan anya ya.. Diap Diapau aun n kemb kembal alii kepad kepada a kead keadan anny nya a yang yang asal asal,, tongkat kayu. Dalam fir’aun dan orang besar-besar itu tercengang dan terpesona, beliau kembangkan pula taangannya. Di dalam surat Thaha ayat 22 juga di jelaskan bahwa:
22. dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu, niscaya ia ke luar menjadi putih cemerlang tanpa cacad, sebagai mukjizat yang lain (pula), Maksudnya dalam ayat ini adalah cahaya putih yang keluar dari tangannya itu bukannya suatu penyakit, bukan penyakit balak (supak), tetapi suatu mu’jizat yang memang ganjil. Dan kedua kejadian itu bukan hannya oleh fir’aun saja, tetapi oleh seluruh orang yang berada dalam istana pada waktu itu. Melihat kedua hal yang ajaib ini, timbulah dua kesan pada orang besar-besar Fir’aun yang hadir itu. 109. 109. pemuka pemuka-pe -pemuk muka a kaum kaum Fir'au Fir'aun n berkat berkata: a: "Sesun "Sesunggu gguhny hnya a Musa Musa ini ini adalah ahli sihir yang pandai, 8
110. 11 0. yang yang berm bermak aksu sud d hend hendak ak meng mengel elua uark rkan an kamu kamu dari dari nege negeri rimu mu". ". (Fir'aun berkata): "Maka Apakah yang kamu anjurkan?" Meli Meliha hatt kedu kedua a mu’j mu’jiz izat at yang yang sang sangat at ajai ajaib b itu itu mula mulail ilah ah timb timbul ul perasaan dalam hati orang besar-besar itu, sehingga bermusyawarahlah mere mereka ka sesa sesama ma merek ereka. a. Buka Bukan n
merek ereka a
hend hendak ak menga engaku kuii
bahwa ahwa
semuanya itu adalah sebagai tanda yang di pertunjukkan oleh Allah yang Maha Maha Kuasa Kuasa sebaga sebagaii sokon sokongan gan dan bukti bukti atas atas utusan utusan-Ny -Nya, a, melai melainka nkan n mereka pandang bahwa musa ini adalah seorang ahli sihir yang sangat mendalam mendalam pengetahuann pengetahuannya ya dalam ilmu sihir. sihir. Tadi ia meminta meminta supaya Fir’aun melepaskan Bani Israil dari perbudakan dan menyerahkan mereka kedalam
pimpinannya.
Maka
kedatanganny
ke
istana
itu
mempertunjukkan kedua sihirnya yang amat hebat itu, adalah sebagai ancaman bagi kita. Tentu dia hendak merebutu kekuasaan dalam negeri ini bersama Bani Israil yang selama ini adalah budak-budak kita yang hina. Dan kalau dia dapat mencapai kekuasaan itu, niscaya kita semua ini akan
di
usir
dari
negeri
ini,
sebagai
bekas
penguasa
yang
di
kalahkannya.11 Di dalam dalam surat surat As-Su As-Suar ara’ a’
ayat ayat 33 samp sampai ai denga dengan n 42 juga juga di
jelaskan
11
Syaikh Abdul Malik bin Abdul Karim Karim Amrullah (HAMKA), juz 7, Tafsir Al-Azhar, Al-Azhar, (Jakarta : Pustaka Panjimas) hlm 35
9
33.. dan 33 dan ia mena menari rik k tang tangan anny nya a (dar (darii dala dalam m baju bajuny nya) a),, Maka Maka tiba tiba-t -tib iba a tangan itu Jadi putih (bersinar) bagi orang-orang yang melihatnya. 34.
Fir'aun
berkata
kepa epada
pembesar-pembesar
yang
bera erada
sekelilingnya: sekelilingnya: Sesungguhnya Musa ini benar-benar seorang ahli sihir yang pandai, 35. ia hendak hendak mengu mengusir sir kamu kamu dari dari negeri negerimu mu sendi sendiri ri dengan dengan sihir sihirnya nya;; Maka karena itu Apakah yang kamu anjurkan?" 36.. mere 36 mereka ka menj menjaw awab ab:: "Tun "Tunda dala lah h (uru (urusa san) n) Dia Dia dan dan saud saudar aran anya ya dan dan kirim kirimkan kanlah lah ke seluru seluruh h negeri negeri orangorang-or orang ang yang yang akan akan mengum mengumpul pulkan kan (ahli sihir), 37. niscaya mereka akan mendatangkan semua ahli sihir yang pandai kepadamu". 38. lalu dikumpulkan Ahli-ahli sihir pada waktu yang ditetapkan di hari yang ma'lum12 39. dan dikatakan kepada orang banyak: "Berkumpullah kamu sekalian. 40. semoga kita mengikuti Ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang-orang yang menang"13
12
Yaitu di waktu pagi di hari yang dirayakan. Maksudnya: ialah bahwa mereka mengharapkan benar- benar ahli sihir Itulah yang akan menang. 13
10
41. Maka Maka tatkal tatkala a Ah Ahli li-ah -ahli li sih sihir ir datang datang,, merek merekapu apun n bertan bertanya ya kepada kepada Fir'aun: "Apakah Kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika Kami adalah orang-orang yang menang?" 42. Fir'aun menjawab: "Ya, kalau demikian, Sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan (kepadaku)".
33.. dan 33 dan ia mena menari rik k tang tangan anny nya a (dar (darii dala dalam m baju bajuny nya) a),, Maka Maka tiba tiba-t -tib iba a tangan itu Jadi putih (bersinar) bagi orang-orang yang melihatnya. Di jelaskan bahwa nabi Musa dengan sihir yang sangat hebat itu, tongkatnya langsung jadi ular dan tangannya di angkatny memancarkan sinar, sin ar, adalah adalah dengan dengan satu satu maksu maksud d terten tertentu tu . adalah adalah dengan dengan maksu maksud d teretentu yaitu:
35. ia hendak mengusir kamu dari negerimu sendiri dengan sihirnya Di jelaskan bahwa Fir’aun sekarang melihat bahwa bahaya yang di hadapinya lebih hebat dari pada yang dikiranya semula Pada ayat 36 – 45 surat Assyura’ ini adalah menjelaskan mengenai pertandingan sihir antara nabi Musa dengan ahli sihir dari raja Fir’aun. Sela Selanj njut utka kan n di jela jelask skan an bahw bahwa a selu seluru ruh h oran orang g yang yang meno menont nton on pertandingan tersebut, termasuk Fir’aun sendiri heran terpesona. Yang lebih lebih terpeson terpesona a ialah ialah ahli-ahli ahli-ahli sihir itu. Nayatalah Nayatalah bahwa yang mereka hadapi hadapi bukanlah bukanlah sihir, tetapi kekuasaan Yang Maha Tinggi, Tinggi, yang tidak dapa dapatt di capa capaii deng dengan an ilmu ilmu.. Sihi Sihirr hann hannya ya berl berlak aku u kala kalau u oran orang g yang yang menont menonton on sih sihir ir terleb terlebih ih dahulu dahulu meras merasa a bahwa bahwa jiwan jiwanya ya terpen terpengar garuh. uh. Tetap Tetapii sebelu sebelum m jiwa jiwa orang orang lain lain terpen terpengar garuh uh oleh oleh keajai keajaiban ban besar besar ini, ini, tukang tukang-tu -tukan kang g sih sihir ir itulah itulah yang yang terleb terlebih ih dahul dahulu u terpen terpengar garuh. uh. Mantra Mantra-11
mantra dukun tidak berlaku lagi, hembusan-hembusan datu kuasanya, tali dan tongkat yang di khayalkan jadi ular yang benar-benar di telas habis, habis, entah kemana perginya, masuk perut dari ular jelmaan Nabi Musa. Berpan Berpandan dang-p g-pand andang anglah lah diant diantara ara satu satu dengan dengan yang yang lain. lain. Sebab Sebab mere mereka ka tela telah h meny menyeb ebut ut tuah tuah sihi sihirn rnya ya.. “Dem “Demii kebe kebesa sara ran n kemu kemuli liaa aan n Fir’aun,” namun bekas sihir mereka habis di telan. Tukang-tukang sihir yang yang tadiny tadinya a terpes terpesona ona termen termenung ung,, akhir akhirnya nya berfik berfikir ir,, apalah apalah artiny artinya a pekerjaan mereka selama ini. Sudah terang kekuasaan dan kebesaran Fir’aun kalah di hadapan kebesaran yang disebut Musa, Tuhan Rabbul “Alamin. 14
c ). Sihir pada zaman Nabi Isa Surat Al-Maidah, ayat 110
14
Syaikh Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah (HAMKA), juz 1, Tafsir Al-Azhar , (Jakarta : Pustaka Panjimas) hlm 56
12
110. (ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu aku menguatkan kamu dengan Ruhul qudus. kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu aku mengaj mengajar ar kamu kamu menul menulis, is, hikmah hikmah,, Taurat Taurat dan Injil, Injil, dan (ingat (ingatlah lah pula) pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung deng dengan an ijin ijin-K -Ku, u, kemu kemudi dian an kamu kamu meniu eniup p kepa kepada dany nya, a, lalu lalu bent bentuk uk itu itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seiz seizin in-K -Ku, u, dan dan (ing (ingat atla lah) h) di wakt waktu u aku aku meng mengha hala lang ngii Bani Bani Isra Israil il (dar (darii kein keingi gina nan n mere mereka ka memb membun unuh uh kamu kamu)) di kala kala kamu kamu meng mengem emuk ukak akan an kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata". Penjelasan Dalam ayat ini di jelaskan bahwa di sini Allah meneruskan memberi ingat
kepada kepada Alma Almasih sih,, bahwa bahwa setel setelah ah segala segala Mu’ji Mu’jizat zat itu itu beliau beliau perli perlihat hatkan kan,, yang terjad terjadii dengan dengan izin izin Allah, Allah, maka maka orang-o orang-orang rang kafir kafir yang tidak tidak mau mau percaya dari Bani Israil, dari orang Yahudi itu, tidaklah mau menerima bahw bahwa a sem semuany uanya a itu itu adal adalah ah Mukj Mukjiz izat at teta tetapi pi menud enuduh uh saja saja bahw bahwa a semuanya itu hanyalah sihir yang nyata; jelas sihirnya. Lantaran itu bukan saja mereka itu telah mengingkari kelahiran Almasih sebagai pernyataan kekuasaan Allah melahirkan seorang manusis tidak menurut jalan biasa, bahkan bahkan sampai sampai setele seteleh h beliau beliau dewasa dewasa,, menjad menjadii Rasul Rasul,, Mukji Mukjizat zat yang yang beliau kemukakan dengan sokongan Allah-pun mereka tuduh sihir. Maka oleh karena mereka menuduh beliau seorang tukang sihir yang besar, 13
hendak hendak merek mereka a bunuhl bunuhlah ah beliau beliau,, tetapi tetapi usaha usaha mereka mereka diham dihambat bat oleh oleh Alla Allah. h. Isa Isa Alma Almasi sih h dise disela lama matk tkan an oleh oleh Alla Allah, h,se seba baga gaim iman ana a yang yang tela telah h disebutkan dalam surat Ali-Imran dan surat An-Nisaa’.15 d). Sihir Pada Zaman nabi Muhammad Surat Ash-Shaff, ayat 6
6. dan dan (ing (ingat atla lah) h) keti ketika ka Isa Isa Ibnu Ibnu Mary Maryam am berk berkat ata: a: "Hai "Hai Bani Bani Isra Israil il,, Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab seb sebelu elumku, ku,
Yait aitu
Tau Taurat rat,
dan
membe emberri
khab khabar ar
gem gembira
den dengan gan
(datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad Ahmad (Muham (Muhamma mad). d)."" Maka Maka tatkal tatkala a Rasul Rasul itu datang datang kepada kepada mereka mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." Penjelasan Ayat di atas menjelaskan bahwa mereka tidak mau menerima baik segala keterangan dan penjelasan Nabi Muhammad SAW. Mereka tidak mau mau mene meneri rima ma mesk meskip ipun un di kemu kemuka kaka kan n deng dengan an alas alasan an yang yang cuku cukup. p. Bahkan semua mereka salah artikan. Ini telah mereka mulai sejak mereka lihat bahwa gerakan nabi saw. Itu Itu kian kian lama lama kian kian berh berhas asil il.. Arti Artiny nya a seja sejak k masa masa-m -mas asa a pert pertam ama a dari dari kebangkitan islam itu. Mereka tidak mau tahu, mereka tidak mau terima. 15
Syaikh Abdul Malik bin Abdul Abdul Karim Amrullah (HAMKA), juz 7, Tafsir Al-Azhar , (Jakarta : Pustaka Panjimas) hlm 106
14
Jika tidak mau terdesak, mereka tudh saja bahwa semuanya itu sihir yang nyata saja. Meng Mengap apa a mere mereka ka tudu tuduh h sihi sihir? r? Iala Ialah h kare karena na bara barang ng siap siapa a yang yang mendengar dengan hati terbuka mesti tertarik. Tujuan pertama dari ayat ini ialah bani Israil, karena di awal ayat telah dinyatakan bahwa yang di seru adalah Nabi Isa Al-Masih bin Maryam ialah bani Israil; Bahwa beliau di utus kepada mereka. Sebab itu maka setengah ahli tafsir mengatakan bahwa maksud ayat yang mengatakan bahwa setelah dia yang datang dengan bukti-bukti yang nyata itu ialah Nabi Nabi Muha Muhamm mmad ad saw. saw. Kare Karena na su sura ratt ini ini di turu turunk nkan an di Madi Madina nah h dan dan penent penentang ang keras keras terhad terhadap ap beliau beliau Setela Setelah h beliau beliau hijrah hijrah itu ialah ialah orang orang yahudi yahudi yang yang umunya umunya ialah ialah Bani Bani Israil Israil.. Mereka Mereka yang yang menudu menuduh h bahwa bahwa ajakan nabi Muhammad itu sama saja dengan sihir. Pada mulanya mereka itu menyambut Rasulallah saw hijrah ke Madinah dengan sebaik-baiknya, sampai membuat perjanjian perdamaian. Hidup bertetangga secara baik. Surat Ash-Shaff, ayat 7
7. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan Dusta terhadap Allah sedang Dia diajak kepada Islam? dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim. Di ungkapkan sebagai suatu pertanyaan siapakah lagi yang lebih zalim, lebih aniaya; artinya ialah bahwa tidak ada lagi yang lebih zalim, lebih aniaya; artinya ialah bahwa tidak ada lagi aniaya dan zalim yang lebih dari pada mengada-adakan sesuatu dusta berkenaan dengan Allah. Berdus Berdusta ta atas atas nama nama Allah Allah,, atau atau membaw membawa-b a-bawa awa nama nama Allah Allah,, adalah adalah kejaha kejahatan tan jiwa jiwa yang yang paling paling besar. besar. Dusta Dusta yang yang mereka mereka ada-ad ada-adaka akan n itu itu a\ialah membuat fitnah atas nabi Allah dengan berbagai cara; padahal 15
mereka mereka diseru diseru kepada kepada isl islam. am. Mereka Mereka persekutuk persekutukan an All Allah ah kepada kepada yang lain lain,, pada padaha hall mere mereka ka dise diseru ru kepa kepada da tauh tauhid id.. Di dala dalam m su sura ratt ke 2 AlAlBaqa Baqara rah h ayat ayat 14 146 6 di tera terang ngkan kan bahw bahwa a mere mereka ka tela telah h meng mengen enal al Nabi Nabi Muhamm Muhammad ad di dalam dalam kitabkitab-kit kitab ab suci suci merek mereka a sama sama dengan dengan mengen mengenal al anak-anak mereka sendiri. Tetapi mereka mungkiri, mereka tuduh sihir yang yang nyata, nyata, merek mereka a ingka ingkari ri ke-Nab ke-Nabian iannya nya,, sebab sebab di sebut sebut pula pula dalam dalam sura su ratt kedu kedua, a, Al-B Al-Baq aqar arah ah,, ayat ayat 10 109, 9, iala ialah h kren krena a ada ada rasa rasa hasa hasad d atau atau deng dengki ki su suda dah h berp berpen enga garu ruh, h, gela gelapl plah ah jala jalan n kepa kepada da kebe kebena nara ran n dan dan timbullah kezaliman.16 3. Analisis a) Analisis Analisis penulis penulis dari dari penjelasa penjelasan n tentang tentang “sihir” “sihir” diatas. diatas. Disini penulis mencoba menganalisis menganalisis tentang sihir yang terdapat dalam al-qur’an al-qur’an yang di tinjau dari tafsir Al-Azhar karangan Syaikh Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah Amrullah (HAMKA) bahwa dari analisis sihir yang terjadi pada masa nabi-nabi dan bahkan banyak dari para kaum yang menganggap bahwa bahwa para para nabi-n nabi-nabi abi di atas atas memilik memilikii sihir sihir yang yang membah membahaya ayakan kan dan hannya hannya tipuan tipuan belaka belaka,, sepertihalnya yang di ungkapkan oleh Fir’aun itu adalah tidak benar. bahwa apa yang di
lakukan oleh para nabi-nabi diatas bukan serta merta sihir akan tetapi semuanya itu adalah sebagai tanda yang di pertunjukkan oleh Allah yang Maha Kuasa sebagai sokongan dan bukti atas utusan-Nya Dan pada ayat 102 surat al-Baqarah diatas menurut menurut penulis menunjukkan bahwa orang-orang yang mempelajari ilmu sihir, sesungguhnya mereka mempelajari hal-hal yang hanya mendatangkan mudlarat bagi diri mereka sendiri, tidak mendatangkan manfaat sedikitpun, dan tidak pula mereka mendapatkan bagian sesuatu kebaikan di sisi Allah Ta’ala. Ini merupakan ancaman yang sangat besar yang menunjukkan betapa besar kerugian yang diderita oleh mereka di dunia ini dan di akhirat nanti. Mereka sesungguhnya telah memperjual-belikan diri mereka dengan harga yang sangat murah Dan disini penulis lebih berpendapat berpendapat bahwasanya Jiwa seorang Rasul Allah tidaklah akan dapat dikenai oleh sihirya seorang Yahudi. Jiwa manusia yang telah dipilih Allah (Mushthafa) bukanlah sembarang jiwa yang dapat ditaklukkan demikian saja. b) Analisis Analisis penulis penulis terhadap tafsir tafsir Al-Azhar Al-Azhar (tinjauan (tinjauan kualitas; kualitas; kelebihan/keku kelebihan/kekuranga rangan) n) 16
Syaikh Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah (HAMKA), juz 28, Tafsir Al-Azhar , (Jakarta : Pustaka Panjimas) hlm 178
16
Secara garis garis besar penjelasan penjelasan mengenai mengenai sihir di dalam tafsir Al-Azhar Al-Azhar karangan karangan Syaikh Abdul Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah (HAMKA) sudah cukup baik dalam artian penjelasan yang di kemukakan lugas dan dapat di pahami, dan penjelasan ayatnyapun di lengkapi penjelasan tafsir-tafsir lain, namun menurut penulis ada hal yang harus di garis bawahi tentang tafsir ini, bahwa di dalamnya juga memuat kata-kata daerah yang membuat pengkaji tafsir ini terkadang sulit memahami kata tersebut, seperti contoh:
1) Gelang-gelang atau cacing yang dalam perut orang itu bisa membangkitkan penyakit yang membawa sengsara, bahkan membawa maut bagi yang dituju! Gelang-gelang Si Raya Besar,
atau gelang-gelang si Ma-u-wek!
2) Dan orang pemaling pun keluar dalam malam hari, sedang orang enak tidur. Kadang-kadang demikian demikian enaknya enaknya tidur, sehingga sehingga segala segala barang-bar barang-barang ang berharga yang ada dalam rumah diangkat diangkat dan diangkut diangkut pencuri pencuri kita samasekali samasekali tidak tahu. Setelah bangun pagi baru kita
tercongong melihat barang-barang yang penting, milik-milik kita yang berharga telah licin tandas dibawa maling 3) Dan masih masih bany banyak ak lagi lagi yang yang lainn lainnya. ya.
BAB III PENUTUP
Dari Dari tinj tinjau auan an tafsi tafsirr Al-A Al-Azh zhar ar karan karanga gan n Syai Syaikh kh Abdu Abdull Mali Malik k bin bin Abdu Abdull Kari Karim m Amrullah Amrullah (HAMKA) (HAMKA) mengenai mengenai “sihir” “sihir” penulis penulis dapat menyimpulkan menyimpulkan bahwa sihir memiliki haki hakika katt dan dan peng pengaru aruh h dala dalam m kehi kehidu dupa pan n manu manusi sia. a. Sihi Sihirr meru merupa paka kan n bent bentuk uk perb perbua uata tan n tersemb tersembuny unyii yang yang akan akan member memberii pengar pengaruh uh terhada terhadap p badan, badan, pikira pikiran, n, dan hati hati seseor seseorang ang dengan bantuan makhluk halus baik melalui jampi-jampi, ikatan-ikatan buhul yang berakibat merusak badan, pikiran, dan hati seseorang. Dari semua realitas kehidupan yang terjadi pada para nab-nabi yang telah penulis kemuka kemukakan kan diatas diatas sudah sudah sangat sangat jelas jelas kirany kiranya, a, bahwa bahwa kejadi kejadian-k an-kejad ejadian ian yang yang aneh aneh yang yang terjadi pada masa nabi-nabi diatas adalah bukan karena sihir yang timbul karena persekutuan dengan dengan iblis ataupun jin, tapi melainkan sebuah wahyu yang diturunkan diturunkan kepadanya kepadanya sebagai sebagai bukti kebenaran bahwa para nabi-nabi adalah benar-benar utusan Allah.
17
Dan seorang Rasul Allah tidaklah akan dapat dikenai oleh sihirya seorang Yahudi. Jiwa manusia yang telah dipilih Allah (Mushthafa) bukanlah sembarang jiwa yang dapat ditaklukkan demikian saja.
DAFTAR PUSTAKA 1) Abdul Abdul Karim Amrullah, Amrullah, Syaikh Syaikh Abdul Malik (HAMKA) (HAMKA),, juz 7, Tafsir Al-Azhar ,
(Jakarta (Jakarta : Pustaka Pustaka Panjima Panjimas) s) hl m 1 06 2)
juz 19, Tafsir Al-Azhar , hlm 56
3)
juz 9, Tafsir Al-Azhar, hlm 35
4)
juz 1, Tafsir Al-Azhar, hlm 252 juz 28, Tafsir Al-Azhar ,
5)
(Jakarta (Jakarta : Pustaka Pustaka Panjima Panjimas) s) hl m 1 78 6) Siha Sihab, b, M. M. Qur Qurais aish. h. Tafsir Al-Misbah Vol.I: pesan, kesan dan keserasian AlQur’an. Jakarta: Qur’an. Jakarta: Lentera Hati, 2004 7) Abdul Abdul ‘Azis Sulaiman Al-Qar’awi, Al-Qar’awi, Asy-Syaikh Asy-Syaikh Muhammad, Al-Jadid Al-Jadid fi Syarah Syarah
Kitabut Tauhid,
18