PRINSIP-PRNSIP PENYUSUNAN PROGRAM K3
Sebagai sebuah sistem manajemen, K3 tidak dapat dipisahkan dari suatu sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan. Program K3 yang telah ditetapkan akan berjalan efektif jika didukung dan dilaksanakan oleh seluruh bagian atau departemen yang ada dalam suatu organisasi perusahaan. Oleh karena itu, dalam penyusunan program K3 harus mempertimbangkan semua aspek yang terkait dala da lam m pe peru rusa saha haan an se sepe pert rtii as aspe pek k pr prod oduk uksi si,, fi fina nans nsia ial, l, so sosi sial al,, psikologi, budaya kerja dan manajemen. Isu cross-cutting dalam K3 menjadi perhatian bagi para pakar, akademisi dan praktisi K3 dalam penyusunan dan pelaksanaan program K3 yang terarah dan terencana.
[if !supportList !supportLists] s] a.
[endif]Prinsip-Prinsip Penyusunan Program K3
Sebuah org Sebuah organi anisas sasii per perusa usahaa haan n per perlu lu me menge ngemba mbangk ngkan an str strate ategi gi perencanaan yang baik dalam menerapkan aspek K3 melalui program-program yang disusun berdasarkan berdasarkan prinsip yang terencana terencana dan terarah. alam sebuah sistem manajemen, perencanaan sebuah program harus mempertimbangkan prinsip S!"#$ (Specific, Measurable, Achievable, Realiable, Ti Timetable). metable). Sebuah program
K3 harus bersifat spesifik yang berarti bah%a program-program yang dibuat sedapat mungkin tidak menimbulkan kebingunan bagi pihak yang diberi tugas untuk melaksanakannya, mudah terukur dalam hal pencapaian hasilnya dengan ditetapkannya target dan indikator keberhasilan pencapaiannya. Sebuah program K3 juga harus bersifat mudah untuk dilaksanakan sehingga dapat berjalan efektif dan efisien sesuai dengan kemampuan perusahaan serta realistis dalam hal pembiayaan dan kemampuan orang yang melaksanakannya dengan jangka %aktu yang telah ditetapkan. alam menetapkan program K3 terdapat beberapa referensi yang dapat dijadikan acuan, salah satunya adalah O&S"S '())'*+)) klausul .(.3 tentang objektif dan program K3 Organisasi harus menetapkan, menjalankan dan memelihara dokumen objektif K3pada fungsi dan tingkatan yang sesuai dalam organisasi/. !enurut #amli 0 +))12, untuk mencapai objektif yang telah ditetapkan, organisasi harus menyusun program kerja yang merefleksikan kebijakan organisasi. #encana kerja ini disusun untuk setiap tingkatan manajemen sebagai landasan operasional dengan mempertimbangkan* [if !supportLists] [endif] Penentuan tanggung ja%ab dan %e%enang untuk pencapaiannya disetiap tingkatan, fungsi dan departemen. Program K3 sebaiknyadiintegrasikan dengan program organisasi secara keseluruhan sehingga menjadi salah satu aspek dalam pencapaian sasaran organisasi. [if !supportLists] [endif] Sarana dan sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai program kerja yang telah ditetapkan misalnya pendanaan, tenaga, peralatan dan lainnya. [if !supportLists] [endif] angka %aktu atau jad%al pelaksanaan dan penyelesaian program kerja. [if !supportLists] b. [endif]asar Penyusunan Program K3 •
•
•
alam penyusunan program K3 dalam suatu perusahaan, terdapat landasan atau dasar-dasar yang melatarbelakangi pembuatan suatu
program diantaranya adalah hasil risk assessment dari suatu kegiatan produksi untuk mengetahui potensi-potensi bahaya dan resiko ditempat kerja. $erdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam melakukan penilaian resiko yaitu, metode kualitatif, semi kuantitatif dan kuantitatif. Sebelum melakukan penilaian resiko perlu diketahui bisnis proses suatu kegiatan produksi suatu industri, dalam setiap tahapan proses produksi terdapat beberapa bahaya yang dapat menimpa pekerja sehingga berpotensi menyebabkan kecelakaan dan gangguan kesehatan. "dapun proses produksi suatu industri garmen dapat dilihat pada gambar di ba%ah ini*
4aktor-faktor penyebab yang dapat membahayakan tenaga kerja sudah seharusnya dicegah, dikendalikan, diminimalisir atau bahkan dihilangkan. 5ntuk mencegah berbagai gangguan yang muncul, maka terlebih dahulu perlu diketahui proses produksi dan identifikasi permasalahannya, cara pemantauan, dan standarstandar yang berlaku. 6eberapa hal yang perlu diperhatikan berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja yang umum ditemukan di industri garmen adalah * [if !supportLists] '. [endif]4aktor 7ingkungan Kerja memungkinkan dapat menimbulkan gangguan kesehatan tenaga kerja, sebagaimana terlihat pada penjelasan di ba%ah ini. Proses Produksi dan 4aktor 7ingkungan Kerja [if !supportLists] [endif]8udang 6ahan * penerangan, iklim kerja, debu, uap, formaldehyde [if !supportLists] [endif]Pola dan Pemotongan 6ahan * penerangan, iklim kerja, debu, uap, formaldehyde [if !supportLists] [endif]!enjahit * penerangan, iklim kerja, getaran, debu, uap formaldehyde [if !supportLists] [endif]Pemotong Sisa 6enang * penerangan, iklim kerja, debu, uap, formaldehyde [if !supportLists] [endif]Pengecekan Kualitas * penerangan, iklim •
•
•
•
•
kerja, debu, uap, formaldehyde [if !supportLists] [endif]Seterika * penerangan, iklim kerja, debu, uap, formaldehyde [if !supportLists] [endif]4inishing* penerangan, iklim kerja, debu, kapas, uap formaldehyde [if !supportLists] [endif]Pengemasan * penerangan, iklim kerja, debu karton, uap formaldehyde •
•
•
[if !supportLists] +. [endif]Potensi 6ahaya Kecelakaan Kerja, hal-hal
yang menjadi permasalahan berkaitan dengan potensi bahaya kecelakaan kerja pada industri garmen adalah sebagai berikut * [if !supportLists] [endif]8udang memiliki potensi bahaya kebakaran [if !supportLists] [endif]6agian Pola9 potong memiliki potensi bahaya jari tangan terpotong, tersengat arus litrik [if !supportLists] [endif]6agian ahit memiliki potensi bahaya jari terkena jarum, tersengat arus listrik, kebakaran [if !supportLists] [endif]6agian Pasang Kancing memiliki potensi bahayajari tergencet mesin kancing, tersengat arus listrik [if !supportLists] [endif]6agian Seterika memiliki potensi bahaya tersengat arus listrik, kebakaran [if !supportLists] [endif]6agian Pengemasan memiliki potensi bahaya tergores, barang terjatuh •
•
•
•
•
•
[if !supportLists] 3. [endif]Keserasian peralatan dan sarana kerja
dengan tenaga kerja. Keserasian peralatan dan sarana harus diperhatikan oleh pihak perusahaan dan disesuaikan dengan tenaga kerja yang dimilikinya agar kecelakaan kerja dapat diminimalisasi. Kesalahan yang disebabkan ketidakserasian antara peralatan dan sarana dengan tenaga kerja dapat menimbulkan berbagai masalah yang akhirnya dapat mengancam keselamatan dan kesehatan kerja. 6eberapa permasalahan seperti ini yang ditemukan di industri garmen * [if !supportLists] [endif]6agian pemotongan kain, jahit dan •
seterika, faktor ergonomi yang mempengaruhi adalah ukuran meja, kursi duduk, sikap dan sistem kerja [if !supportLists] [endif]6agian pengemasan, faktor ergonomi yang mempengaruhi adalah kegiatan angkat junjung, sikap dan cara kerja, ruang gerak. 6eberapa permasalahan di atas sangat umum ditemukan di industri garmen. an seperti kebanyakan yang terjadi di industri, terkadang penyelesaian permaslahan tersebut mendapatkan resistansi dari manajemen. •
[if !supportLists] c.
[endif]Identifikasi !asalah Industri 8armen di
Indonesia 6erdasarkan Baseline Reports !orker "erspectives from the #actor$ an% Be$on% yang disusun oleh &', ada beberapa masalah tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja khususnya di Industri 8armen Indonesia. Secara garis besar berikut beberapa permasalahan di Industri 8armen yang terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja * Identifkasi Permasalaha n
Klasifkasi
Hambatan dan Akar Permasalahan
>80% Lulusan SMP/SMU
Faktor Individu
Industri garmen merupakan industri yang menyerap banyak tenaga kera se!ingga tidak mensyaratkan pekera berpendidikan tinggi
"#$#% tidak memiliki pengalaman kera
Faktor Individu Skill dan Pengalaman&
Pekera yang tidak berpengalaman dapat meng!ambat ke'epatan produksi dikarenakan !arus dilati! terlebi! da!ulu
Solusi Penyelesaian
Memperbaiki sistem perekrutan karya(an dengan mensyaratkan penglaman bekera minimal ) ta!un
>"8% berkeluarga dan memiliki anak
Faktor Individu
*onsentrasi pekera (anita yang memiliki anak akan terbagi untuk keluarga dan pekeraannya
Pi!ak manaemen perlu memberikan per!atian k!usus bagi pekera (anita yang suda! berkeluarga dan memiliki anan
>+"% mengelu!kan masala! severe t!irst
Faktor *ese!atan kera
,arget produksi yang sangat tinggi serta kondisi lingkungan kera yang panas membuat pekera selalu merasa ke!ausan$ yang berakibat kese!atan pekera menurun karena de!idrasi
Penyediaan air minum yang 'ukup bagi pekera
-.% severe atigue
Faktor *ese!atan *era
Faktor kelela!an sangat berba!aya dapat berpotensi menimbulkan gangguan kese!atan dan ke'elakaan kera
Pi!ak manaemen !arus memper!atikan am kera karya(an agar tidak melampaui am kera yang tela! ditentukan
"0$% stoma'! pain
Faktor *ese!atan *era
,idak ada (aktu untuk makan karena dikear target menyebabkan pekera telat makan se!ingga berakibat pada gangguan kese!atan
Manaemen !arus memberikan (aktu kepada pekera untuk istira!at dan makan
-)$+% di11iness pusing&
Faktor *ese!atan *era
*ondisi lingkungan kera yang tidak baik serta pola makan dan istira!at yang tidak teratur menyebabkan gangguan kese!atan pada pekera
Pneyediaan klinik untuk berobat
-% ba'k and ne'k a'!e
Faktor *ese!atan *era$ 2egonomi
,empatk kera tidak ergonomis$ terlalu lama pada posisi yang sama
Mengatur posisi dan tempat kera
>+#% 'on'ern ter!adap ba!aya ditempat kera
Faktor *eselamatan *era
>-)% kurang 'on'ern ter!adap ba!aya kera$ bisa dikarenakan kurangnya pengeta!uan tentang ba!aya ditempat kera
Penyediaan inormasi dan pelati!an tentang ba!aya ditempat kera
>-0% mengelu!kan bekera di!ari (eekend
Faktor Psikologi
Masala! aturan am kera karya(an dikarenakan dikear produksi
Manaemen memberikan kesempatan untuk libur
Makan sambil bekera
Faktor *ese!atan *era
,idak ada am istira!at untuk makan karena mengear produksi
Pengaturan (aktu untuk istira!at makan dan disediakan tempat makan
3ekera di!ari minggu
Faktor Psikologi
,arget produksi yang tinggi
Manaemen memberikan kesempatan untuk libur
Faktor Manaemen
Sistem pengaturan am kera lembur tidak elas
,idak ada pengaturan am kera lembur
Upa! renda!$ diba(a! standar$ keluar masuk karya(an
Faktor Manaemen
Sistem peranian kera karya(an tidak memi!ak karya(an
Pi!ak manaemen !arus memper!atikan am kera karya(an agar tidak melampaui am kera yang tela! ditentukan Penyesuaian upa! sesuai aturan UM2 yang tela! ditetapkan Pemerinta!
tinggi Slip gai tidak lengkap ino tentang bonus tidak elas
Faktor Manaemen
Sistem administrasi pembayaran gai tidak elas
Memperbaiki sistem administrasi dan transparansi
+%tergabung dalam ,rade Union Member
Faktor Manaemen
4
Manaemen !arus memberikan kebebasan kepada pekera untuk bergabung dengan serikat pekera
>80% terikat kontrak namun 5$5% non permanent
Faktor Manaemen
Pekera industri garmen biasanya merupakan karya(an outsour'ing
Manaemen !arus memberi kesempatan kepada pekera yang memiliki prestasi untuk diangkat adi karya(an tetap
"+$-% suda! mendapatkan training *"
Faktor *eselamatan *era
Program pelati!an *" belum menyentu! keseluran karya(an
Program pelati!an *" !arus diberikan kepada seluru! pekera
6"0% mendapatkan training
Faktor Manaemen
Program pelati!an *" belum menyentu! keseluran karya(an
Program pelati!an *" !arus diberikan kepada seluru! pekera
8+$.% mendapatkan se7ual !arrasment
Faktor Psikologi
Sangsi ter!adap pelaku kekerasan tidak tegas
arus dibentuk badan advokasi bagi karya(an
5#$-% verbal abuse
Faktor Psikologi
Sangsi ter!adap pelaku kekerasan tidak tegas
arus dibentuk badan advokasi bagi karya(an
85$-% p!ysi'al abuse
Faktor Psikologi
Sangsi ter!adap pelaku kekerasan tidak tegas
arus dibentuk badan advokasi bagi karya(an
>"0% mendiskusikan masala! dengan supervisor/trad e union rep9
Faktor Psikologi
2ata4rata pekera tidak berani menyampaikan masala!nya
arus dibentuk badan advokasi bagi karya(an
>+0% merasa supervisor menyelesaikan masala! dengan tidak respek
Faktor Psikologi
:tasan tidak peduli ter!adap permasala!an para pekera
arus dibentuk badan advokasi bagi karya(an
*urang sea!tera$ sedi!$ dan tidak punya !arapan untuk masa depan
Faktor Psikologi
>80% sangat tertarik mendapatkan inormasi tentang *" dan inormasi
Faktor *eselamatan *era
,ingkat kesea!teraan karya(an pabrik masi! renda!
4
Manaemen !arus memper!atikan kesea!teraan pekera
,erus digalakan pelaksanaan program *"
ari tabel diatas dapat diketahui bah%a industri garmen di Indonesia masih banyak permasalahan yang merugikan pekerja atau buruh pabrik. !asalah-masalah yang muncul berkaitan dengan aspek pendidikan, skill dan pengalaman kerja, upah buruh yang rendah, kesejahteraan pekerja belum diperhatikan, jam kerja yang tidak teratur dan sebagainya. Para pekerja industri garmen umumnya adalah %anita yang baru lulus S!P9S!", sebagian dari pekerja %anita sudah berkeluarga dan memiliki anak sehingga konsentrasinya terbagi kedalam pekerjaan dan rumah tangga, hal ini disebabkan karena faktor ekonomi yang tidak mencukupi sehingga %anita yang sudah memiliki anak harus ikut mencari penghasilan. $ak jarang para pekerja %anita tersebut mendapatkan
perlakuan yang tidak manusia%i dari rekan kerja maupun atasan seperti kekerasan seksual, perlakuan kasar berupa ucapan dan fisik. ari permasalahan yang ada, dapat disederhanakan bah%a permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja di industri garmen terkait dengan pekerja itu sendiri dan komitmen manajemen terhadap masalah K3. 5ntuk itu perlu dibangun program-program keselamatan dan kesehatan kerja yang dipayungi oleh komitmen dan kebijakan manajemen. [if te "# $]%&'s()pe id*+Pi,ture.//0/0+ o'spid*+.////s$/01+ t2pe*+.////t45+ st2#e*6position')7so#ute8 #eft'/8te.t-)#in'#eft8")rin#eft'93:55pt8")rin-top';<:1pt8=idt('3;9:;5pt8 (ei(t'$45:;pt8>inde.'05$15;0198isi7i#it2'isi7#e8"so-=r)p-st2#e's?u)re8 "so=r)p-dist)n,e-#eft';pt8"so-=r)p-dist)n,e-top'/8"so-=r)pdist)n,e-ri(t';pt8 "so-=r)p-dist)n,e-7otto"'/8"so-position(ori>ont)#')7so#ute8 "so-position-(ori>ont)#-re#)tie'te.t8"soposition-erti,)#')7so#ute8 "so-position-erti,)#-re#)tie'te.t6 stro@ed*+t+ stro@e,o#or*+7#),@ [30$3]+% &'i")ed)t) sr,*+fi#e'B'CUsersCASUSCAppD)t)CLo,)#Ce"pCOIBE34FD$4/5 A$1F-9EBF-A151 A4A;$3F
ames #eason dalam bukunya Managing the Risks of rganiational Acci%ents, bah%a penyebab dasar suatu insiden atau kecelakaan kerja adalah kesalahan pada organisasi9 manajemen. 6erdasarkan model tersebut, maka perlu disusun Sistem !anajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang mencakup mulai dari komitmen dan kebijakan manajemen hingga penerapan K3 di tempat kerja dan pekerja.
Pelaksanaan program K3 tidak akan berjalan efektif jika persoalan persoalan tersebut belum diatasi oleh pihak-pihak terkait, sehingga dalam penyusunan program K3 diharapkan dapat mengakomodir aspek-aspek yang terkait. cross cutting issue dalam K3 dapat direfleksikan dalam suatu program K3 perusahaan seperti aspek
psikologis sosial pekerja, budaya, kesadaran akan pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja serta meningkatkan komitmen manajemen dalam melaksanakan program K3 untuk mendukung kelangsungan usaha yang kompetitif. 6erikut ini program K3 yang dapat diimplementasikan oleh perusahaan garmen berdasarkan isu-isu yang saling berkaitan. TUJUAN
HASIL
PRORA!
*e'elakaan ;i!il
Penerapan/Serti kat Standar SM*"
Menyusun Sistem Manaemen *" berdasar standar Sistem Manaemen *"
Sarana untuk memba!as isu4isu dalam *" serta masala! yang berkaitan dengan pekera
Susunan kepanitian terdiri dari per(akilan pekera dan manaemen
Membentuk Panitia Pembina *eselamatan dan *ese!atan *era P.*"& dan Unit ,anggap =arurat
Mengendali kan ba!aya4 ba!aya yang mun'ul ditempat kera untuk meng!inda ri ke'elakaan kera dan P:*
2egister ba!aya dan resiko
Identikasi 3a!aya$ Penilaian dan Pengendalian 2esiko
Melindungi
Semua pekera
Penyediaan peralatan *" :P=$
pekera dari ba!aya dan resiko di tempat kera
mendapatkan :P= yang sesuai serta mendapatkan inormasi tentang *"
Mempersia pkan dalam meng!ada pi situasi darurat seperti ke'elakaan kebakaran gempa bumi$ dll9
Pekera mema!ami prosedur dalam meng!adapi situasi ga(at darurat
Mengatur ,erdapat aktitas prosedur4 pekeraan prosedur yang sesuai berkaitan dengan dengan keselamatan aturan dalam bekera keselamata n
2ambu$ ,anda 3a!aya ? Poster *" dan Papan Inormasi *"&
Penyediaan :set ,anggap =arurat :larm 3a!aya$ =etektor *ebakaran$ idran$ ,abung Pemadam/:P:2$ *otak P"*$ 2adio *omunikasi dan Sarana 3erkumpul =arurat&
Pengendalian @perasional Prosedur *eselamatan *era$ Iin *era :man$ Induksi *"&
Pekera mema!ami dan memiliki skill dalam !al bekera yang aman dan selamat
Seluru! pekera mendapatkan tarining yang dibutu!kan
Mengadakan Pelati!an untuk menigkatkan skill dan pengeta!uan pekera tentang *" =asar *"$ 3a!aya di tempat kera$ Aara *era :man$ P"* dan ,anggap =arurat&
Memantau dan meminimali sir ba!aya4 ba!aya ditempat kera
Pelaksanaan pemantauan lingkungan kera se'ara berkala
Melakukan Pemantauan *" se'ara berkala seperti su!u$ kelembaban udara$ debu$ kebisingan
Melaporkan !asil/kiner a pelaksanaa n *"
Meeting dilakukan setiap bulan
Meeting 3erkala Presentasi *inera *"&
Membuday akan *" dalam setiap aktivitas pekeraan
Seluru! pekera mengikuti kegiatan saety talk$ dll
Saety talk$ toolbo7 meeting dan saety brieng
Meningkatk an peran serta pekera dalam kegiatan *"
Pekera mendapatkan peng!argaan bagi yang melaksanakan program *" dengan baik
Program saety re(ard dan punis!ment
Memastika n pelaksanaa n program *" beralan dengan baik
asil inspeksi
Melakukan inspeksi *" se'ara rutin
Memantau kese!atan pekera dan meng!inda ri paparan sumber ba!aya
Seluru! pekera mendapatkan pemeriksaan se'ara berkala
Melakukan pemeriksaan kese!atan pekera se'ara berkala
Meng!indar i ke'elakaan akibat kelela!an dalam bekera
Prosedur am kera aman
Membuat prosedur tentang aturan am kera yang aman untuk meng!indari atigue$ am istira!at yang 'ukup
Mengatasi kelu!an pekera tentang ke!ausan selama bekera
Setiap sudut ruangan tersedia air minum
Menyediakan air minum disetiap ruangan untuk pekera
Menyediak an sarana pengobata n bagi pekera
*linik pengobatan tersedia
Menyediakan klinik untuk pekera
Men'iptaka n rasa aman bagi pekera selama bekera
=ibentuknya sistem pelaporan dan penyelesaian masala!
Memberikan advokasi dan perlindungan kepada pekera ter!adap kekerasan yang menimpa pekera
ari penyusunan program K3 tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut* [if !supportLists] a. [endif]Pelatihan kompetensi tertentu memberikan pengetahuan khusus kepada pekerja mengenai ilmu9 keterampilan spesifik di bidang9 bagian kerjanya. iharapkan dengan mendapatkan pelatihan ini, minimal pekerja yang belum memiliki pengalaman kerja mengetahui prosedur yang benar dalam melaksanakan pekerjaannya. [if !supportLists] b. [endif]Penyusunan SOP memberikan aturanaturan tentang bagaimana dan apa yang boleh serta tidak boleh dilakukan selama bekerja atau selama ada di tempat kerja. engan menaati batasan-batasan yang ada, prekondisi tindakan tidak selamat dapat dihindari. [if !supportLists] c. [endif]*S Toolbo+ Meeting sebagai media + arah dari pihak *S dan pekerja untuk menyampaikan informasiinformasi tentang keselamatan. i samping itu sebagai sarana pelatihan kepada pekerja tentang keselamatan spesifik pada bidang9 bagian tertentu.
[if !supportLists] d. [endif]*S &nspection merupakan cara dari *S
untuk menge:aluasi kelayakan K3 yang ada di tempat kerja serta menemukan dan merekomendasikan perbaikan atas ketidaksesuaian yang ditemukan di tempat kerja. i samping itu, sesekali diadakan inspeksi bersama jajaran manajemen dengan tujuan agar manajemen mengetahui kondisi terkini pekerja dan tempat kerja khususnya mengenai permasalahan K3. [if !supportLists] e. [endif]*S #orum merupakan forum mediasi antara *S dan jajaran manajemen 0le:el super:isor ke atas2 untuk membahas isu, permasalahan, dan ketidaksesuaian terkait K3 yang tidak dapat diselesaikan di le:el pekerja atau *S , di dalamnya termasuk tentang pengaturan jam kerja, lembur, dan tata krama hubungan atasan dan ba%ahan. [if !supportLists] f. [endif];# 0ringkas, rapi, resik, ra%at, rajin2 bermaksud menciptakan tempat kerja yang nyaman dan aman bagi pekerja itu sendiri. engan begitu diharapkan stres akibat kenyamanan ruang kerja dan permasalahan ergonomi di tempat kerja dapat dihindari. [if !supportLists] g. [endif]*S Aar% sebagai %adah pemberian penghargaan bagi jajaran pekerja dan manajemen yang berprestasi dalam menerapkan K3, termasuk yang melaksanakan rekayasa administratif dan rekayasa teknis untuk tujuan menciptakan pekerjaan yang lebih selamat. [if !supportLists] h. [endif]Poster K3 berfungsi sebagai pengingat bagi seluruh pekerja tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja dalam menunjang produkti:itas. [if !supportLists] i. [endif]Pemeriksaan kesehatan sebagai komitmen manajemen melindungi sumber daya manusianya dan sebagai usaha pre:entif kehilangan jam kerja orang. [if !supportLists] j. [endif]Sertifikasi S!K3 yang dapat dicapai
memberikan nilai tambah bagi perusahaan sehingga memberikan moti:asi bagi manajemen dan pekerja untuk tetap mempertahankan prestasi K3 yang telah dicapai.
DAFTAR PUSTAKA
6ab II,. http.repositor$.ipb.ac.i% , diunduh ++ esember +)'3, Pukul +).); %ib. Baseline Report !orker "erspectives from the #actor$ an% Be$on% . +)'+. I7O. #amli, Soehatman. +))1. Sistem !anajemen Keselamatan < Kesehatan Kerja, O&S"S '())'. ian #akyat. #eason, ames. +))=. Managing the Risks of rganiational Acci%ents. "shgate.