I. REFERENSI
1. SNI 06-2434-1991 Metoda pengujian titik lembek bitumen
2. RSNI S-01-2003 Spesifikasi Aspal Keras Berdasarkan Penetrasi
3. Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 revisi 2
II. TUJUAN
Untuk menentukan suhu titik lembek dan nilai IP (Index
Penetration) aspal sesuai dengan prosedur pengujian yang telah
ditentukan.
III. DASAR TEORI
Yang dimaksud dengan titik lembek adalah suhu pada saat bola baja,
dengan berat tertentu, mendesak turun suatu lapisan aspal yang tertahan
dalam cincin berukuran tertentu, sehingga aspal tersebut menyentuh
pelat dasar yang terletak di bawah cincin pada tinggi 1 inchi, sebagai
akibat dari kecepatan pemanasan tertentu.
Titik lembek sangat penting digunakan pada saat pengaspalan
hotmix. Pada pengerjaan di lapangan, titik lembek diperlukan pada saat
pencampuran antara aspal dengan agregat, karena pada kondisi panas
aspal memerlukan suhu tertentu untuk mencapai panas optimum sehingga
pencampuran antara aspal dengan agregat dapat tercapai dan tidak
terjadi bleeding.
Aspal adalah material termoplastik yang secara bertahap mencair,
sesuai dengan pertambahan suhu dan berlaku sebaliknya pada pengurangan
suhu. Namun demikian perilaku material aspal tersebut terhadap suhu
pada prinsipnya membentuk suatu spektrum, tergantung dari komposisi
unsur-unsur penyusunnya.
Percobaan ini dilakukan karena pelembekan bahan-bahan aspal tidak
terjadi secara sekejap pada suhu tertentu, tapi lebih merupakan
perubahan suhu. Oleh sebab itu, setiap prosedur yang dipergunakan untuk
menentukan titik lembek aspal hendaknya mengikuti sifat dasar tersebut,
artinya penambahan suhu pada percobaan hendaknya berlangsung secara
gradual dalam jenjang yang halus. Metoda ring and ball yang umumnya
ditetapkan pada bahan aspal ini, dapat mengukur titik lembek bahan semi
padat sampai padat.
Titik lembek dapat digunakan untuk menentukan penetration index
dengan rumus :
Dimana :
pen = Angka penetrasi pada suhu 25
TL = Titik Lembek
Persyaratan nilai titik lembek aspal berdasarkan RSNI S-01-2003
adalah sebagai berikut:
"Jenis "Cara "Satua"Persyaratan "
"Penguji"Penguji"n " "
"an "an " " "
" " " "Pen 40 "Pen 60 "
" " " " "
"1. "1 Set Alat " "Terdiri dari : "
" "Uji Titik " "Bola baja diameter "
" "Lembek " "9,53 mm berat 3,50 ± "
" " " "0,05 gr.Digunakan "
" " " "sebagai beban "
" " " "Pointer "
" " " "Cincin Kuningan "
" " " "diameter dalam 19,85 "
" " " "mm dan diameter luar "
" " " "23,026 mm. "
" " " "Beaker Glass (Bejana "
" " " "Gelas) kapasitas 1000"
" " " "ml "
" " " "Dudukan benda uji "
"2. "Kompor Gas " "Digunakan untuk "
" " " "memanaskan aspal. "
"3. "Penjepit " "Digunakan untuk "
" " " "menjepit cincin pada "
" " " "proses pemotongan "
" " " "benda uji. "
"4. "Termometer " "Digunakan untuk "
" " " "mengukur suhu "
"5. "Pisau " "Digunakan untuk "
" "(cutter) " "meratakan permukaan "
" " " "benda uji "
"6. "Plat Kaca " "Digunakan untuk "
" " " "menyimpan cincin "
" " " "ketika di isi benda "
" " " "uji "
"7. "Freezer " "Pendingin untuk "
" " " "menyimpan aspal agar "
" " " "suhu tetap di 5oC "
"8. "Stop Watch " "Alat untuk mengukur "
" " " "waktu. "
" " " "(Dapat juga "
" " " "mengunakan alat "
" " " "pengukur waktu "
" " " "digital lainnya) "
1. Bahan
"No."Nama Bahan "Gambar "Keterangan "
"1. "Aspal " "Aspal, bahan yang "
" " " "berasal dari alam dan"
" " " "digunakan sebagai "
" " " "benda uji "
"2. "Talk dan " "Digunakan agar aspal "
" "Gliserin " "dan plat kaca tidak "
" " " "lengket "
"3. "Air suling " "air bersih / air "
" " " "murni "
"4. "Es " "Untuk menstabilkan "
" " " "suhu 50C air pada "
" " " "saat pengujian "
IV. PROSEDUR PENGUJIAN
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Panaskan aspal hingga mencair (suhu aspal tersebut berada diatas
titik didih air atau sekitar 110 ºC )
3. Lapisi plat kaca dengan gliserin + talk, agar aspal dan kaca tidak
lengket.
4. Letakkan cincin kuningan diatas plat kaca kemudian tuangkan aspal
kedalam cincin kuningan tersebut hingga permukaan atasnya menjadi
cembung.
5. Diamkan benda uji pada suhu ruang 25ºC selama + 45 menit.
6. Setelah benda uji dingin, ratakan permukaan atas benda uji dalam
cincin dengan pisau yang telah dipanaskan.
7. Masukan benda uji kedalam freezer + 15 menit.
8. Kemudian siapkan gelas ukur dan isilah dengan air suling lalu
campurkan es sampai mencapai suhu 5oC, sehingga tinggi permukaan air
1000ml.
9. Set alat pengujian titik lembek :
- Letakkan pointer diatas cincin,
- Kemudian letakan benda uji pada cincin tersebut
- Letakan bola baja diatas benda uji.
10. Masukkan batang pemegang tadi yang berisi cincin aspal, pointer dan
bola tersebut kedalam beaker glass yang telah berisi air suling dan
es. Diamkan dalam suhu 5 ºC selama 15 menit.
11. Panaskan gelas ukur hingga kenaikan suhunya menjadi 5ºC per menit,
dengan menggunakan bantuan kompor dan stop watch (alat pencatat
waktu).
Catatan : Mengatur api agar kenaikan suhu dapat stabil sesuai yang
diinginkan.
12. Setelah suhu mencapai 5oC, tekan stop watch dari 0 detik dan baca
waktunya tiap kenaikan per 5oC.
13. Catat lalu amati suhu dan waktu pada saat aspal mencair dan jatuh /
menyentuh permukaan pelat dasar.
14. Hitung IP (Index Penetration)
VI. DATA DAN PERHITUNGAN
1. Data
Data hasil perhitungan terlampir
2. Perhitungan
a). Nilai titik lembek (TL)
0C
maka nilai tersebut memenuhi Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 revisi 2
untuk bahan campuran aspal beton dimana nilai titik lembek 48 oC.
dan memenuhi spesifikasi RSNI S-01-2003 untuk pen 40, pen 60. dan pen
80.
b). Penentuan nilai Indeks Penetrasi dengan nilai titik lembek 51,87
A = = = 0.044
IP = = = = -0,625,
Dari hasil praktikum nilai index penetrasinya adalah -0,625 sehingga
aspal tersebut baik untuk digunakan karena memenuhi persyaratan Index
Penetrasi Spesifikasi Teknis Umum Bina Marga 2010 yaitu -1,0.
VII. KESIMPULAN
Dari data percobaan pengujian titik lembek didapatkan:
1. Dilihat dari nilai titik lembeknya, maka bahan campuran aspal beton
tersebut memenuhi Spesifikasi Teknis Umum Bina Marga 2010 dan RSNI S-
01-2003.Sehingga dapat digunakan sebagai bahan campuran aspal beton.
2. Aspal beton tersebut baik untuk digunakan sebagai bahan campuran aspal
beton karena memenuhi persyaratan Index Penetrasi Spesifikasi Teknis
Umum Bina Marga 2010 revisi 2.
"PENGUJIAN TITIK LEMBEK ASPAL/BITUMEN "
"(SNI-2434-1991/AASHTO T-53-1989) "
" "
"Contoh ": Aspal " "Dikerjakan ": KeL3 KS-2B "
"Tempat Pengujian": Lab Uji Bahan "Diperiksa ": Nursyafril, ST, "
" " " "Sp1 "
"Tanggal ": 10 Maret 2015 "Tanggal ": 13 "
"Pengujian " "Diperiksa " "
" " " " " " "
"NO "SUHU YG" "
" "DIAMATI" "
" "0C " "
" " "WAKTU (MENIT) "SUHU TITIK LEMBEK 0C "
" " "I "II "III "I "II "II "
" " "
"Catatan: " " " " " "
"Titik lembek adalah suhu pada saat bola baja menyentuh plat dasar yang "
"berada dibawah cincin. "
"Dari data di atas terdapat selisih perbedaan waktu dan suhu, hal tersebut "
"dikarenakan telah terjadi penyimpangan atau deviasi dari bahan tersebut "
" " " " " " "
"Diperiksa, " " " " "Dikerjakan"
" " " " " ", "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
"Nursyafril, ST, Sp1 " " " "Kel 3 "
" " " " "KS-2B "
"NIP. 19591128 198503 1002 " " " "
-----------------------