Penyakit Geriatric I. Pengertian Geriatric merupakan merupakan suatu istilah yang terdiri dari kata geros ( usia usia lanjut) dan iatreia (merawat/merumat), iatreia (merawat/merumat), geriatri sendiri mengacu pada cabang ilmu kedokteran yang yang berfo berfokus kus pada pada penye penyedia diaan an layana layanan n keseha kesehatan tan bagi bagi manula. manula. (Ignas (Ignas Leo Vascher, !"!). #eseorang dikatakan lanjut usia, jika telah mencapai usia diatas $" tahun. (depsos, %""&) 'ntuk 'ntuk menang menangani ani penya penyakit kit geriat geriatric ric pada pada lansia lansia dibutu dibutuhka hkan n pende pendekat katan an holi holist stik ik
yaitu aitu,,
perh erhatia atian n
tota totall
ter terhad hadap
pas pasien ien
seca ecara
terp terpa adu
denga ngan
mempertimbangkan keadaan lingkungan, sosial ekonomi, gaya hidup, diagnosis dan terapi penyakit dalam merawat penderita. Lansi Lansia a banyak banyak yang yang mengi mengidap dap salah salah satu satu penya penyakit kit yang yang dapat dapat menye menyeba babka bkan n kompli komplikas kasii
jika, jika, tidak tidak ditan ditangan ganii dengan dengan baik sepert seperti, i, fraktu frakturr pada pada tulan tulang g yang yang dapat dapat
menyebabkan osteoporosis atau jika seseorang memiliki angka kolesterol yang tinggi saat lanjut usia dapat menjadi enyakit antung *oroner (*), hipertensi, gagal jantung dan infark serta gangguan ritme jantung, diabetes mellitus, gangguan fungsi ginjal dan hati. +eberapa masalah yang sering muncul pada usia lanjut disebut sebagai a series of I’s, I’s,
yait yaitu u
immo immobi bili lity ty
(imo (imobi bili lisa sasi si), ),
inst instab abil ilit ity y
(ins (insta tabi bili lita tas s
dan dan
jatu jatuh) h),,
inco incont ntin inen ence ce
(inkontinensia), (inkontinensia), intellectual impairment (gangguan intelektual), infection (infeksi), impairment of ision and hearing (gangguan penglihatan dan pendengaran), isolation (depresi), Inanition (malnutrisi), insomnia (ganguan tidur), dan immune deficiency (penurunan kekebalan tubuh). (*ane dan -uslander)
#ifat penyakit pada lansia perlu untuk dikenali supaya tidak salah ataupun lambat lambat dalam dalam meneg menegakk akkan an diagno diagnosis sis,, sehin sehingga gga terapi terapi dan dan tindak tindakan an lain lain yang yang meng mengik ikut utiny inya a deng dengan an sege segera ra dapa dapatt dila dilaks ksan anak akan an.. al al ini ini akan akan meny menyan angk gkut ut beberapa aspek, yaitu etiologi, diagnosis dan perjalanan penyakit. Etiologi, Etiologi, penyakit pada pada lans lansia ia lebi lebih h bers bersifa ifatt endogen al ini ini dise diseba babk bkan an oleh oleh endogen daripada eksogen. eksogen. al menuru menurunny nnya a berba berbagai gai fungsi fungsi tubuh tubuh karen karena a proses proses menua, menua, etiolog etiologii sering sering kali kali ters tersem embu buny nyii (-cc (-ccul ult), t), dan dan seba sebab b peny penyak akit it dapa dapatt bers bersifa ifatt gand ganda a (mul (multi tipl ple) e) dan dan kumulatif kumulatif (penimbuna (penimbunan), n), terlepas terlepas satu sama lain ataupun ataupun saling saling mempengaru mempengaruhi. hi. Diagno Diagnosis sis,, penyakit penyakit pada lansia lansia umumnya umumnya lebih sulit dideteksi dideteksi dari pada remaja atau dewasa, dewasa, karena gejala dan keluhan sering sering tidak jelas. Perjalanan penyakit, ada ada umumny umumnya a perjal perjalan anan an penya penyakit kit adalah adalah kronik kronik (menah (menahun) un) diseli diselingi ngi denga dengan n eksaserba eksaserbasi si akut, penyakit penyakit bersifat bersifat progresif progresif (bertahap), (bertahap), dan sering sering menyebabk menyebabkan an kecacatan (inalide).
-, -, mengem mengemban bangka gkan n konse konsep p kriter kriteria ia mundur mundurny nya a kemand kemandiria irian n secara secara bertingkat, seperti berikut enyakit/gangguan
(intrinsic)
ambatan (impairment) (e0teriori1ed)
2isabilitas (-bjectified)
andicap (sociali1ed) Imapirment 3 *ehilangan (kelainan) baik psikologik, fisiologik, struktur atau Disabilitas Handicap
fungsi anatomik. : #emua retriksi (kekurangan mampuan) untuk melakukan kegiatan yang dianggap dapat dilakukan oleh orang normal. 3 #uatu ketidakmampuan seseorang sebagai akibat impairment atau disabilitas sehingga membatasinya untuk melaksakan peranan hidup secara normal.
II. Gejala kemunduran fisik menjadi tua ditandai oleh kemunduran biologis . *ulit mulai mengendur dan wajah mulai keriput serta garis4garis yang menetap %. 5ambut kepala mulai memutih atau beruban 6. 7igi mulai lepas (ompong) 8. englihatan dan pendengaran berkurang 9. :udah lelah dan mudah jatuh $. 7erakan menjadi lamban dan kurang lincah III. emunduran kognitif yang dialami, antara lain . #uka lupa (ingatan tidak berfungsi dengan baik)
%. Ingatan pada hal4hal di masa muda lebih baik dari hal4hal yang baru terjadi 6. #ering adanya disorientasi terhadap waktu, tempat, dan orang 8. #ulit menerima ide4ide baru 9. *eseimbangan antara badan, penglihatan, dan pendengaran berkurang. I!. "asalah #isik $ehari%hari pada &ansia . :udah jatuh a. atuh merupakan suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata yang melihat kejadian, yang mengakibatkan seseorang mendadak terbaring/terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka (5uben, !!$). b. atuh dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya faktor intrinsik (gangguan gaya berjalan, kelemahan otot ekstremitas bawah, kekuatan sendi dan sinkope4di11iness), dan faktor ekstrinsik (lantai yang licin dan tidak rata, tersandung oleh benda4benda, penglihatan kurang karena cahaya yang kurang terang). %. :udah lelah, disebabkan oleh a. ;aktor psikologis3 perasaan bosan, keletihan, depresi b. 7angguan organis3 anemia, kurang itamin, osteomalasia, dll c. engaruh obat3 sedasi, hipnotik !. arakteristik Penyakit &ansia diIndonesia . enyakit persendian dan tulang, seperti rheumatik, dan osteoporosis. %. enyakit *ardioaskuler, seperti hipertensi, kholesterolemia, angina, cardiac attack, stroke, trigliserida tinggi, anemia, dan *. 6. enyakit encernaan seperti gastritis, dan ulcus pepticum. 8. enyakit 'rogenital, seperti Infeksi #aluran *emih (I#*), 7agal 7injal
. enyakit lain, seperti senilis/pikun/dimensia, al1eimer, al1eimer, dan parkinson.
!I. 'heumatik ('ematik) 5ematik dapat mengakibatkan perubahan otot, hingga penurunan fungsi otot, jika otot yang menderita tidak dilatih. 5ematik merupakan suatu sindrom, rematik dapa dapatt teru terung ngka kap p seba sebaga gaii kelu keluha han, n, dan dan ada ada tiga tiga kelu keluha han n utam utama a pada pada sist sistem em muskulokelet yaitu, nyeri, kekakuan dan kelemahan serta terdapat tiga tanda utama yaitu, pembengkakan sendi, kelemahan otot, gangguan gerak. 7angguan rematik dapat terus meningkat dengan bertambahnya umur. (;elson, %""? +oedhi4darmojo, %"")
5ematik yang sering terlihat pada lansia adalah osteoartristis, osteoporosis, tendinitis, bursitis,fibromyalgia, low back pain, artropati +asic @alcium hosphate (+@), gout,
srtritis
rematoid,
polymyalgia
rheumatic,
dan
arthritis
karena
keganasan. (+jelle,%""8 dalam +oedhi4darmojo, %""). enyebab gangguan rematik hingga saat ini telah lebih dari "" macam, namun
belum
dapat
dijelaskan penyebabnya. ada lansia rematik
dapat
dikelompokkan menjadi 9, yaitu mekanik (osteoratritis), metabolik (osteoporosis), pengaruh obat (gout), radang (gout, polymyalgia rheumatic), dan berkaitan dengan penyakit keganasan (neuromiopati). a. -steoartritis (-<)
-< merupakan penyebab utama terjadinya kecacatan karena rematik.
-< adalah
kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung4ujung tulang penyusun sendi. ada sendi, suatu jaringan tulang rawan yang biasa disebut kartilago biasanya menutup ujung4ujung tulang penyusun sendi. #uatu lapisan cairan yang disebut cairan sinoial terletak di antara tulang4tulang tersebut dan bertindak sebagai bahan pelumas yang mencegah ujung4ujung tulang bergesekan dan saling mengikis satu sama lain. ada kondisi kekurangan cairan sinoial lapisan kartilago yang menutup ujung tulang akan bergesekan satu sama lain. 7esekan tersebut akan membuat lapisan tersebut semakin tipis dan menimbulkan rasa nyeri. enyebab -< beragam. +eberapa riset menunjukkan adanya hubungan antara osteoarthritis dengan reaksi alergi, infeksi, dan inasi fungi (mikosis). 5iset lain juga menunjukkan adanya faktor keturunan(genetik) yang terlibat dalam penurunan -<, namun beberapa faktor risiko terjadinya *+ sebagai berikut wanita berusia lebih dari 9" tahun, kelebihan berat badan (meningkatkan gaya sendi wet, menyebabkan generasi kartilago, meningkatan masa tulang subkondrium yang dapat menimbulkan kekakuan pada tulang sehingga menjadi kurang lentur terhadap dampak beban muatan yang akan mentrasmisikan lebih besar gaya pada kartilago artikuler yang melapisi atasnya dan dengan demikian memuat tulang tersebut lebih rentan terhadap cidera), trauma berulang (kerusakan pada ligamentum krusiatum dan robekan menikus), kelainan konginental yang menimbulkan -< premature misalnya dislokasi sendi co0a, herediter dan penyakit timbunan *ristal dalam
cairan sinoial antara (,>4$")A pada penderita, aktiitas fisik yang berlebihan, seperti para olahragawan dan pekerja kasar (kebiasaan berlutut), dan menderita kelemahan otot paha. =ipe -< ini meliputi proses inflamasi primer. anita pascamenopause dalam keluarga yang sama memiliki tipe -< pada tangan yang ditandai dengan timbulnya nodus pada
sendi
interfalang
distal
dan
proksimal
tangan.
7angguan congenital dan perkembangan pada koksa sudah diketahui benar sebagai predisposisi dalam diri seseorang untuk mengalami osteartritis koksa. B=I-L-7I a) 'sia lebih dari 8" tahun b) enis kelamin, wanita lebih sering c) #uku bangsa d) 7enetic e) *egemukan dan penyakit metabolic f) @edera sendi , pekerjaan, dan olahraga g) *elainan pertumbuhan h) *epadatan tulang :anifestasi klinis osteoarthritis primer adalah rasa nyeri, kaku, dan gangguan fungsional. Cyeri pada osteoarthritis disebabkan oleh inflamasi sinoa,peregangan kapsula dan ligamentum sendi, iritasi ujung4ujung saraf dalam periosteum akibat pertumbuhan osteofit, mikrofraktur, trabekulum, hipertensi intraoseus, bursitis, tendonitis, dan spasme otot. 7angguan fungsional disebabkan oleh rasa nyeri ketika sendi digerakkan dan keterbatasan gerakan yang terjadi akibat perubahan structural dalam sendi. :eskipun osteoarthritis terjadi paling sering pada sendi penyokong berat badan ( panggul, lutut, serikal, dan tulag belakang), sendi tengah dan ujung jari juga sering terkena. :ungkin ada nodus tulang yang khas, pada inspeksi dan palpasi biasanya tidak ada nyeri, kecuali ada inflamasi. emeriksaan penunjang atau pemeriksaan laboratorium darah tepi, imunologi dan cairan sendi umumnya tidak ada kelainan, kecuali osteoarthritis yang disertai paradangan. pada pemerikasaan tomography didapatkan penyempitan rongga sendi disertai sclerosis tepi persendian. :ungkin terjadi deformitas, osteoarthritis atau pembentukan kista juksta artikular. *adang4kadang tampak gambaran taji(spur formation), liping pada tepi4tepi tulang, dan adanya tulang4tulang yang lepas. enatalaksanaan rematik, meliputi 3 a. :edikamentosa =idak ada pengobatan medikamentosa yang spesifik, hanya bersifat simpotamatik. -bat anti inflamasi
nonsteroid (-
bekerja
hanya
sebagai
analgesik
dan
mengurangi
peradangan, tidak mampu menghentikan proses patologis. b.
c. ika tidak berpengaruh, atau peradangan tidak mereda maka, -
b. 7out 7out sering terjadi pria. *riteria diagnostic arthritis gout sebagai berikut a) *ristal 'rat dalam cairan sendi b) =ofus yang mengandung *ristal urat c) Bnam dari criteria berikut 3 . Lebih dari satu kali serangan arthritis akut %. Inflamasi maksimal pada hari pertama 6. . 2ugaan adanya tofus !. iperrurikemia ". embengkakan asimetri sendi pada foto rontgen . *ista #ubkortikal tanpa erosi pada foto rontgen %. *ultur mikroorganisme cairan sendi selama serangan inflamasi sendi negatif
!II. *steoporosis
*steoporosisadalah penyakit tulang yang mempunyai sifat4sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat menimbulkan kerapuhan tulang. Bpidemiologi, #ementara ini diperkirakan dari 6 wanita dan dari % pria di atas usia 9" tahun di seluruh dunia mengidap osteoporosis. -steoporosis terbagi menjadi jenis yaitu -steoporosis primer dan sekunder. -steoporosis primer sering menyerang wanita pascamenopause dan pada pria usia lanjut dengan penyebab yang belum diketahui. #edangkan osteoporosis sekunder disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan @ushingFs disease yperthyroidism yperparathyroidism ypogonadism *elainan
hepar *egagalan ginjal kronis *urang gerak *ebiasaan minum alkohol emakai obat4obatan/corticosteroid *elebihan kafein :erokok enyebab terjadinya osteoporosis beraneka ragam, seperti berikut Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen, yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. +iasanya gejala timbul pada wanita yang berusia diantara 94&9 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. =idak semua wanita memiliki risiko yang sama untuk menderita osteoporosis postmenopausal , wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam. Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang
berhubungan
dengan usia dan
ketidakseimbangan
diantara
kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. #enilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut, biasanya terjadi pada usia diatas &" tahun dan % kali lebih sering menyerang wanita. *urang dari 9A penderita osteoporosis juga mengalami osteoporosis sekunder, yang disebabkan oleh keadaan medis atau obat4obatan. enyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, adrenal,
dan paratiroid) dan obat4obatan (kortikosteroid,barbiturat, anti4kejang dan hormon tiroid yang berlebihan). emakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan. abel -. Perbedaan osteoporosis tipe pascamenepouse dan senilis sia terjadi 'asio jenis kelamin (/:P) Hilangnya tulang Derajat hilang tulang &etak fraktur Penyebab utama
ipe pascamenepouse 94&9 tahun $3 =erutama trabekuler 2engan percepatan Vertebral (crush) dan radius
ipe senilis G &" tahun %3 =rabekuler dan kortikal =anpa percepatan Vertebral (multiple, wedge)
(distal) faktor yang
dan pinggul (femur) ;aktor yang berhubungan
berhubungan
dengan menopause
dengan proses menua
7ejala osteoporosis, kepadatan tulang berkurang secara perlahan (terutama pada penderita osteoporosis senilis), sehingga pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala. +eberapa penderita tidak memiliki gejala. ika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, maka akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk. *olaps tulang belakang menyebabkan nyeri punggung menahun. =ulang belakang yang
rapuh
bisa
mengalami
kolaps
secara
spontan
atau
karena cedera ringan.
+iasanya nyeri timbul secara tiba4tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggung, yang akan bertambah nyeri jika penderita berdiri atau berjalan. ika disentuh, daerah tersebut akan terasa sakit, tetapi biasanya rasa sakit ini akan menghilang secara bertahap setelah beberapa minggu atau beberapa bulan. ika beberapa tulang belakang hancur, maka akan terbentuk kelengkungan yang abnormal dari tulang belakang (punuk 2owager), yang menyebabkan ketegangan otot dan sakit. =ulang lainnya bisa patah, yang seringkali disebabkan oleh tekanan yang ringan atau karena jatuh. #alah satu patah tulang yang paling serius adalah patah tulang panggul. Hang juga sering terjadi adalah patah tulang lengan (radius) di daerah persambungannya dengan pergelangan tangan, yang disebut fraktur Colles. #elain itu, pada penderita osteoporosis, patah tulang cenderung menyembuh secara perlahan. ada seseorang yang mengalami patah tulang, diagnosis osteoporosis ditegakkan berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik dan rontgen tulang. emeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk menyingkirkan keadaan lain yang bisa menyebabkan osteoporosis. 'ntuk mendiagnosis osteoporosis sebelum terjadinya patah tulang dilakukan pemeriksaan yang menilai kepadatan tulang. emeriksaan yang paling akurat adalah 2< ( dual-energy -ray a!sorptiometry ). emeriksaan ini aman dan tidak menimbulkan nyeri, bisa dilakukan dalam waktu 949 menit. 2< sangat berguna untuk3 wanita
yang memiliki risiko tinggi menderita osteoporosis penderita yang diagnosisnya belum pasti
penderita
yang hasil pengobatannya harus dinilai secara akurat. +erdasarkan densitas massa tulang (pemeriksaan massa tulang dengan menggunakan alat densitometri), - membuat kriteria sebagai berikut 3 0ormal
3
Cilai = pada +:2 G 4
*steopenia
3
Cilai = pada +:2 antara 4 dan 4%,9
*steoporosis
3
Cilai = pada +:2 J 4%,9
*steoporosis 1erat
3
Cilai = pada +:2 , 4%,9 dan ditemukan fraktur
:ekanisme
yang
mendasari
dalam
semua
kasus
osteoporosis
adalah
ketidakseimbangan antara resorpsi tulang dan pembentukan tulang. 2alam tulang normal, terdapat matrik konstan remodeling tulang hingga "A dari seluruh massa tulang mungkin mengalami remodeling pada saat titik waktu tertentu. =ulang diresorpsi oleh sel osteoklas (yang diturunkan dari sumsum tulang), setelah tulang baru disetorkan oleh sel osteoblas. =ujuan pengobatan adalah meningkatkan kepadatan tulang. #emua wanita, terutama yang menderita osteoporosis, harus mengkonsumsi @a (kaslium) dan itamin 2 dalam jumlah yang mencukupi. anita pascamenopause yang menderita osteoporosis juga bisa mendapatkan estrogen (biasanya bersama dengan progesteron) atau alendronat, yang bisa memperlambat atau menghentikan penyakitnya. +ifosfonat juga digunakan untuk mengobati osteoporosis. +lendronat berfungsi untuk mengurangi kecepatan penyerapan tulang pada wanita pascamenopause" meningkatakan massa tulang belakang dan tulang panggul, dan mengurangi angka kejadian patah tulang. #upaya diserap dengan baik, alendronat harus diminum dengan segelas penuh air pada pagi hari dan dalam waktu 6" menit sesudahnya tidak boleh makan atau minum yang lain.
hebat,
diberikan
obat
pereda
nyeri,
dipasang
supporti#e
!ack
!race dan
dilakukan terapi fisik. encegahan osteoporosi meliputi3
:empertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dengan mengkonsumsi
kalsium yang cukup :elakukan olah raga dengan beban :engkonsumsi obat (untuk beberapa orang tertentu). :engkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup sangat efektif, terutama sebelum tercapainya kepadatan tulang maksimal (Kumur 6" tahun). :inum % gelas susu dan tambahan itamin 2 setiap hari, bisa meningkatkan kepadatan tulang pada wanita setengah baya yang sebelumnya tidak mendapatkan cukup kalsium. -lah raga beban (misalnya berjalan
dan
menaiki
tangga)
akan
meningkatkan
kepadatan
tulang. +erenang tidak meningkatkan kepadatan tulang. =erapi sulih estrogen paling efektif dimulai dalam 84$ tahun setelah menopause, tetapi jika baru dimulai lebih dari $ tahun setelah menopause, masih bisa memperlambat kerapuhan tulang dan mengurangi risiko patah tulang. 5aloksifen merupakan obat menyerupai estrogen yang baru, yang mungkin kurang efektif daripada estrogen dalam mencegah kerapuhan tulang, tetapi tidak memiliki efek terhadap payudara atau rahim. 'ntuk mencegah osteroporosis, bisfosfonat (contohnya alendronat), bisa digunakan sendiri atau bersamaan dengan terapi sulih hormon.
!III. *steomalasi -steomalasi adalah penyakit tulang metabolic yang ditandai dengan terjadinya kekurangan klasifikasi matriks tulang yang normal prealensi pada lanjut usai adalah 6,&A. enyakit ini desebabkan oleh kekurangan itamin 2 oleh berbagai sebab terutama, kekurangan sinar matahari, malabsorpsi, gastrektomi, penyakit hati kronik, penyakit ginjal, dan obat4obatan. 7ambaran klinik penyakit ini, sebagai berikut penderita menderita nyeri tulang, nyeri tekan tulang, kelemahan otot, dan sakit. Cyeri dan jatuh berkali4kali dapat menyebabkan imobilitas. Cyeri pada tulang belakang sering mengenai tulang dada, punggung, paha dan tungkai. Cyeri sering memburuk jika dibarengi dengan stress. *elemahan terutama mengenai otot proksimal dan menyebabkan penderita sulit bangun dari kursi atau tempat tidurnya dan kadang disertai dengan abnormalitas langakah yang lebar. atah tulang yang berbentuk fisura disebabkan oleh osteomalasia sering dijumpai terutama mengenai batas penelitian didapatkan bahwa osteomalasi mungkin merupakan penyebab fraktur leher femur (%"46")A pada wanita dan 8"A pada pria. emeriksaan lain yang penting meliputi, biokimia tulang, radiologi, skan isotop tulang dan biopsy tulang. =erlihat bahwa kadar kalsium serum normal/rendah, fosfat
anorganik rendah, meningkatnya fosfatase alkalis disertai kalsium urin yang rendah dan %94hidroksikholekalsiferol rendah.
enderita osteomalasia hipofosfatemik
dihubungkan dengan karsinoma prostat, merupakan gambaran khas berupa fosfat serum rendah disertai konsentrasi ambang fosfat ginjal rendah, kadar hormon paratiroid normal, %94hidroksi 26 dan ,%9 dihidroksi 26 rendah. asil radiologi osteomalasia berariasi, namun bersifat diagnostic adanya 1ona Looser pada daerah yang terderita. emeriksaan biopsy tulang merupakan pemeriksaan yang dapat mengkonfirmasikan diagnosis, walaupun hasilnya meragukan masih mudah didapat. engobatan dapat dilakukan dengan pemberian itamin 2 yang dpat diberikan per oral atau per enternal, atau dengan meningkatkan produksi itamin 2 dengan enyinaran ultraiolet dan diberikan terapi berupa tablet kalsium yang mengandung itamin 2a atau kalsiferol oral per enteral """49"" ui/hari. I2. Penyakit Paget ulang *eadaan yang ditandai dengan adanya kombinasi antara peningkatan reabsorpsi dan deposisi tulang, sebagai akibatnya dapat terjadi deformitas dan fraktur tulang. #emua bagian tulang dapat terkena namun paling sering terjadi pada tulang tengkorak, tulang panjang, pelis, sacrum dan ertebrae. Bpidemiologi. enyakit ini sering didapati pada lansia usia $" tahun sekitar (%4 8)A, pada usia G>9 tahun sekitar "A. enyakit ini memiliki kecendrungan bersifat herediter. 7ambaran klinik. 7ejala dan tanda penyakit paget beragam. enderita mungkin asimtomatik , namun sering mengeluh nyeri, deformitas tulang, fraktur, komplikasi neurologik dan kardiologik bahkan perubahan neoplasia di daerah yang terkena. *omplikasineuroligik, terkenanya syaraf II,VII,VIII dan cabang syaraf V, serebelum
dan
obstruksi
aliran
cairan
serebrospinal
yang
mengakibatkan
hidrosefalus internal , dan penekanan medulla spinalis dan serabut syaraf lain. emeriksaan darah biasanya ditemui nilai fosfatese alkali meningkat disertai kadar kalsium dan fosfat normal d serum. 2iagnosis sering didapatkan berdasarkan rontgen tulang, skan isotop atau biopsy tulang. engobatan dapat menggunakan terapi dengan tujuan mengurangi gejala dan mencegah komplikasi. +ila tidak terdapat keluhan tidak diperlukan terapi. ada penderita dengan nyeri hebat, komplikasi neurologic atau kardiologik diperlukan pemberian terapi kalsitonin neurologic yang dapat menghambat osteoklas dengan dosis "" ui/hati selama $ bulan. #etelah itu terapi dapat disesuaikan dengan gejala
yang masih ada. emberian difosfonat %"" mg/kg/hari selama 84$ minggu telah diteliti dengan hasil baik. 2. *steosarcoma -steosarcoma adalah keganasan primer kedua yang umum dari tulang belakang multiple myeloma. -steosarcoma menyumbang %"A dari keganasan tulang primer.
+anyak pasien mengeluhkan sakit pada malam hari, dan mungkin telah terjadi selama beberapa waktu. ika tumor besar, dapat muncul sebagai pembengkakan. =ulang yang terkena tidak sekuat tulang normal dan mungkin fraktur dengan trauma ringan (patah tulang patologis). atofiologis. *emungkinan tumor terlokalisasi pada akhir tulang panjang, dapat mempengaruhi ujung atas tibia atau humerus, atau ujung bawah tulang paha. -steosarcoma cenderung mempengaruhi daerah sekitar lutut di $"A kasus, 9A di sekitar pinggul, "A di bahu, dan >A di rahang. =umor bersifat, solid, keras, tidak teratur (Mcemara4pohon,M Mdimakan ngengatM atau Msun4burstM penampilan pada pemeriksaan 4ray) karena tumor spikula kalsifikasi tulang memancar di sudut kanan. #udut siku4siku ini membentuk apa yang dikenal sebagai segitiga @odmanFs, pada jaringan sekitar tumor. :ikroskopis3 ;itur karakteristik osteosarcoma, terdapat osteoid
(pembentukan
tulang)
dalam
tumor. #el
tumor
sangat
pleomorfik
(anaplastik), beberapa raksasa, banyak mitoses atipikal. #el ini menghasilkan osteoid menggambarkan trabekula tidak teratur (amorf, eosinofili/pink) dengan atau tanpa kalsifikasi sentral (hemato0ylinophilic / biru, granular) tulang tumor. #el tumor termasuk dalam matriks osteoid.=ergantung pada fitur yang hadir tumor sel (apakah mereka
menyerupai
sel4sel
tulang,
sel4sel
tulang
rawan
atau
sel
fibroblast). -steosarcomas
mungkin
menunjukkan
multinuklear
sel
osteoklas
raksasa. 2iagnosis, para dokter dan orthopedis banyak yang terkecoh oleh tumor ini, kebanyak pasien didignosiskista atau masalah pada otot sehingga langsung dianjurkan terapi fisik tanpa 04ray, namun sebenarnya diagnosis osteosarcoma yang benar adalah dengan menggunkan 04ray, kombinasi scan (@= scan, B= scan, bone scan, :5I) dan biopsi bedah. +ioptis tulang merupakan satu4satunya cara yang dapat menetukan kepastian dari tumor ini jinak atau ganas, dan harus dilakukan oleh
•
•
•
orthopedic yang berkualitas. emeriksaan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu =ahap I -steosarcoma parosteal yang jarang atau rendah dengan reseksi luas G!"A. =ahap IIb emeriksaan, bergantung pada lokasi tumor, ukuran, massa, dan derajat necrosis. =ahap III resentasi awal tahap ke III, dengan metastasis paru4paru bergantung pada respectability tumor primer dan nodul paru4paru, derajat nekrosis tumor primer, dengan keseluruhan persentasi sebesar 6"A. engobatan. asien dengan osteosarcoma harus ditangani oleh onkologi medis dan onkologi ortopedi berpengalaman. engobatan yang dapt dilakukan saat ini adalah dengan menggunakan kemoterapi neoadjuant (kemoterapi diberikan sebelum operasi) diikuti oleh reseksi bedah. ersentase sel tumor nekrosis (kematian sel) dilihat setelah operasi memberikan prognosis dan memungkinkan oncologist tahu apakah re1im kemoterapi harus diubah setelah operasi. =erapi standar adalah kombinasi anggota badan4sisa bedah ortopedi jika mungkin (atau amputasi dalam beberapa kasus) dan kombinasi metotreksat dosis tinggi dengan penyelamatan leucoorin, cisplatin intra4arteri, adriamisin, ifosfamid dengan mesna, +@2, etoposid, muramyl tri4peptite (:=). $otationplaasty , merupakan teknik bedah lain yang dapat digunakan. Ifosfamid dapat digunakan sebagai pengobatan jika tingkat nekrosis rendah. *eberhasilan kemoterapi osteosarcoma, sangat berariasi tergantung pada tingkat nekrosis indiidu. @airan diberikan untuk hidrasi, sementara obat4obatan
seperti
kytril dan 1ofran
membantu
menghilanglan
mual
dan
muntah. Ceupogen, Bpogen, Ceulasta membantu menambah jumlah sel darah putih dan jumlah neutrofil, dan transfusi darah dapat membantu dari anemia. 2I. Insomnia Insomnia adalah masalah umum dalam akhir kehidupan . :asalah tidur
pada lansia sering keliru dianggap sebagai bagian normal dari penuaan. Insomnia, gangguan tidur paling umum, adalah tidur kurang atau tak4menyegarkan meskipun waktu untuk tidur cukup. =erlepas dari kenyataan bahwa lebih dari 9"A dari usia lanjut dengan insomnia, biasanya tak4dikelola, dan interensi non4farmakologis kurang dimanfaatkan oleh praktisi kesehatan. ;isiologis. 2ua faktor utama mengendalikan kebutuhan fisiologis untuk tidur yaitu, kuantitas total tidur (rata4rata > jam tidur setiap %8 jam), dan irama harian kantuk dan kewaspadaan. #kala tidur berubah secara signifikan pada indiidu usia lanjut sehat. waktu yang dihabiskan di tempat tidur terjaga setelah selesai. erubahan fisiologis alami pada irama sirkadian mempengaruhi banyak usia lanjut untuk pergi tidur lebih awal dan bangun lebih awal. ;aktor4faktor ini dapat menyumbang kemerosotan pada kualitas tidur dan tidur total kurang. ada usia lanjut, lamanya tidur 5B: cenderung lebih diawetkan, tetapi latensi tidur secara signifikan menurun, hal ini menunjukkan bahwa usia lanjut lebih mengantuk daripada populasi muda. 2isamping itu, usia lanjut juga merasakan lebih sulit untuk tetap terjaga di siang hari, meskipun peningkatan lamanya relatif kecil dibandingkan dengan peningkatan yang substansial dalam frekuensi tidur.
#I7CI;I*
BCHB+<+ Insomnia dapat diklasifikasikan menjadi 6, yaitu3 sementara (tidak lebih dari beberapa malam), akut (kurang dari 648 minggu), dan kronis (lebih dari 648 minggu). Insomnia sementara atau akut biasanya terjadi pada orang yang tidak memiliki riwayat gangguan tidur dan sering berhubungan dengan penyebab yang dapat diidentifikasi. Insomnia akut3 (penyakit medis akut, rumah sakitan, perubahan pada lingkungan tidur, obat4obatan, jet lag, dan stresor psikososial akut atau berulang). Insomnia kronis atau jangka panjang dapat dikaitkan dengan berbagai dasar kondisi medis, perilaku, dan lingkungan
dan berbagai obat4obatan. 2ibawah ini akan disebutkan beberapa hal yang menyebabkan imsomnia penyebab insomnia kronis3 . 7angguan irama sirkadian3 #indrom fase tidur lanjut #indrom fase tidur terlambat 4
gagal jantung, sesak napas malam hari, angina malam hari. aru3 penyakit paru obstruktif kronik, rinitis alergi (sumbatan hidung) 7astrointestinal3 penyakit refluks gastroesofageal, penyakit tukak lambung, sembelit, diare, pruritus ani *emih3 kencing malam dan retensi, pengosongan kandung kemih tidak lengkap, inkontinensia. #istem saraf pusat3 strok, penyakit arkinson, penyakit
erilaku3 tidur siang, penggunaan tempat tidur dini, menggunakan tempat tidur untuk aktiitas lain (misalnya, membaca dan menonton teleisi), makan berat, kurang olahraga, dan gaya hidup bermalasan.
8. Lingkungan3 suara, cahaya dan gangguan lainnya, suhu ekstrim, tempat tidur tak nyaman, dan kurangnya pajanan sinar matahari. 9. engobatan3 #timulan sistem saraf pusat3 sympathomimetics, kafein, nikotin, antidepresan, amfetamin, efedrin, fenilpropanolamin, fenitoin.
2<:<* 7
BC2B*<=
4 4 4 4 •
4 4 •
4 4 4 4 4 •
4 4 4 •
5iwayat tidur3 astikan bahwa pasien insomnia Identifikasi gejala (awitan, lamanya, pola, dan keparahan) Baluasi pola tidur / terjaga %84jam =injau buku harian tidur sampai %4minggu awancara mitra tidur eriksa riwayat keluarga gangguan tidur Identifikasi penyebab 7angguan tidur primer enyakit medis enyakit kejiwaan erilaku Lingkungan engobatan Baluasi dampak pribadi dan sosial dari gangguan tidur3 emeriksaan fisik menyeluruh enyelidikan laboratorium yang tepat engobatan 5ujuk ke spesialis tidur jika perlu 2alam mengambil riwayat medis dan pengobatan umum, dokter harus mengidentifikasi kondisi dan obat4obatan yang diketahui terkait dengan tidur terganggu. Bfek perancu potensial dari obat, alkohol, dan penyalahgunaan 1at harus dinilai pada semua pasien yang menyajikan dengan masalah tidur. Insomnia bertepatan dengan pemasukan obat baru harus dikaitkan dengan obat tersebut yang sampai dibuktikan lain. Baluasi lebih lanjut harus mencakup kondisi mental rinci dan pemeriksaan kejiwaan, penyelidikan laboratorium termasuk fungsi tiroid, panel kimia serum, studi jantung4paru jika diindikasikan, dan penilaian lingkungan tidur. :erujuk pasien ke spesialis tidur untuk ealuasi mungkin diperlukan. aluasi lebih lanjut harus mencakup kondisi mental rinci dan pemeriksaan kejiwaan, penyelidikan laboratorium termasuk fungsi tiroid, panel kimia serum,
studi jantung4paru jika diindikasikan, dan penilaian lingkungan tidur. :erujuk pasien ke spesialis tidur untuk ealuasi mungkin diperlukan.
BC7-+<=
b. ;armakologis Lima prinsip dasar yang menjadi ciri farmakoterapi rasional untuk insomnia, penggunaan dosis efektif terendah, penggunaan dosis berselang (% sampai 8 kali seminggu), peresepan obat jangka4pendek (penggunakan teratur untuk tidak lebih dari 6 sampai 8 minggu), dan penghentian obat bertahap untuk mengurangi insomnia pantulan. engobatan dengan waktu4paruh eliminasi lebih pendek secara umum lebih dipilih untuk meminimalkan sedasi di siang hari. emilihan obat harus didasarkan pada adanya dan keparahan gejala siang hari, terutama dampak pada fungsi siang hari dan pada kualitas hidup pasien. asil farmakologis yang diharapkan meliputi peningkatan pengawitan tidur, pemeliharaan tidur tanpa efek mabuk, dan peningkatan fungsi hari berikutnya. erjanjian
harus dicapai pertama selama pengobatan dengan obat, biasanya beberapa hari, karena itu mungkin sulit untuk menghentikan pengobatan setelah penggunaan jangka4panjang. emakaian yang tepat adalah akut, penggunaan jangka4pendek (tidak lebih dari %46 minggu) dalam kombinasi dengan terapi perilaku. 2engan pendekatan ini ada kurang potensial untuk penyalahgunaan karena lebih sedikit dosis obat yang diperlukan. Camun, banyak pasien dapat memperoleh manfaat dari penggunaan jangka4panjang, praktek yang tidak membutuhkan dosis malam tetapi pemakaian obat dalam menanggapi terjadinya gejala. sedikit dosis obat yang diperlukan. Camun, banyak pasien dapat memperoleh manfaat dari penggunaan jangka4panjang, praktek yang tidak membutuhkan dosis malam tetapi pemakaian obat dalam menanggapi terjadinya gejala.
c. +en1odia1epines +en1odia1epin
(+N2)
memperbaiki
insomnia
dengan
mengurangi
tidur
5B:,
menurunkan latensi tidur, dan menurunkan terbangun malam hari. enyerapan +N2 tidak terpengaruh oleh penuaan, namun penurunan massa otot, penurunan protein plasma, dan peningkatan lemak tubuh yang terlihat pada usia lanjut mengakibatkan peningkatan konsentrasi obat tak4terikat dan peningkatan waktu paruh eliminasi obat. +N2 kerja4panjang dengan demikian sebaiknya dihindari. Insomnia pantulan dapat terjadi dalam atau % minggu penggunaan, dan ditandai dengan perburukan tidur relatif terhadap garisdasar. +N2 sering menimbulkan efek mabuk. +ahkan +N2 kerja4pendek dapat mengganggu kinerja psikomotor dan memori hari berikutnya. =oleransi terhadap efek hipnotik +N2 merupakan isu penting. +N2 pada awalnya sangat efektif dalam mendorong dan memperpanjang tidur, namun toleransi berkembang pesat pada pemakaian ulangan. +N2 juga berkaitan dengan kecanduan, sedasi di siang hari, jatuh pusing, patah tulang pinggul, dan kecelakaan mobil. *ecelakaan lebih sering terjadi dengan bahan4bahan paruh4waktu lama atau pada pasien dengan gangguan tidur karena penggunaan jangka panjang. =ema1epam, +N2 yang biasa digunakan, digunakan dalam insomnia pemeliharaan tidur, memiliki waktu paruh > sampai %9 jam, dan dapat diberikan dalam dosis 9 sampai 6" mg pada malam hari.
d.
insomnia lebih sering daripada obat resep lainnya. +ukti awal menunjukkan bahwa dosis rendah tra1odon dapat menguntungkan
pada
pasien dengan insomnia terinduksi
psikotropika, insomnia terinduksi penghambat monoamin oksidase, atau kontraindikasi untuk +N2.
2II. Diabetes "elitus pada &ansia =ubuh tak mampu memanfaatkan glukosa darah karena gangguan pada fungsi pankreas sehingga terjadi defisiensi insulin enis 3 a. =ipe I 4 2iabetes tergantung insulin 4 *elainan genetik 4 erlu insulin eksogen (defisien insulin absolut) b. =ipe II 4 2iabetes tidak tergantung insulin 4 insulin resistance (defisien relatif) 4 =erapi dengan mengatur diet 7ejala *lasik 2: 4 iperglikemia (gula darah tinggi) 4 7lukosuria (gula dalam air seni) 4 oliuria (banyak buang air kecil) 4 olifagia (banyak makan) 4 olidipsia (banyak minum) 4 *etoasidosis 2III. Inkontinensia rin Inkontinensia 'rin kerap dianggap hal normal dalam penuaan dan tidak bisa diatasi. adahal, ada penanganan yang tepat hingga pasien dapat hidup lebih nyaman dan meminimalkan biaya perawatan kesehatan :eski proses menua dianggap sebuah kewajaran, namun ada konsekuensi penurunan fungsi tubuh pada lansia. -rang tua, akan mengalami perubahan baik fisik, kognitif, sosial, dan psikologis akibat regenerasi sel yang menurun, atau tingkat hormon
yang
berkurang.
erubahan
segala
sisi
itu
akan
menyebabkan
ketergantungan lansia pada keluarga atau orang terdekat mereka. emeliharaan kesehatan, seperti
yang
dikatakan Ical,
adalah
salah satu
upaya
untuk
meminimalkan ketergantungan lansia pada orang sekitarnya. #eperti kembali ke masa kanak4kanak, lansia kerap mengalami keluhan mengompol atau inkontenensia urin (I'). realensinya, menurut data 5#@:, terdapat pada hampir $" persen pasien di panti rawat usia lanjut, %946" persen pasien yang baru pulang dari perawatan penyakit akut. asil surey oliklinik 7eriatri tahun %""$ menempatkan perempuan menduduki porsi lebih besar, yaitu 99,$ persen dam laki4laki 88,8 persen.
I' yang kedengarannya sepele, dapat berdampak serius bagi lansia tersebut maupun orang sekitarnya. Lingkungan menjadi kotor, berbau, meningkatkan risiko jatuh, dan lain sebagainya. O#ecara langsung maupun tidak langsung dapat menimbulkan masalah medis, psikologis, sosial, dan ekonomi,P ujar 2r. Bdy 5i1al ahyudi, #p2. *arena itu, I' harus dapat dideteksi dan disembuhkan. Oika tidak, I' selalu dapat ditangani hingga tetap membuat pasien nyaman, memudahkan pramurawat, dan meminimalkan biaya,P ujar Bdy lagi. I'
atau identifikasi
harus dilakukan
melalui
obserasi
langsung atau
menanyakan pertanyaan4pertanyaan penapisan I'. #elanjutnya dilakukan ealuasi dasar dengan pengkajian paripurna, dengan anamnesis yang teliti, pemeriksaan fisik
lengkap
dan
penunjang
lainnya
yang bertujuan
mengidentifikasi penyebab
inkontinensia yang bersifat sementara. +erdasarkan ealuasi dasar tersebut akan ditegakkan diagnosis presumtif dan diberikan terapi percobaan. Oika diagnosis presumtif tidak dapat dibuat atau terapi percobaan tidak efektif, pasien harus menjalani ealuasi lanjutan yang lebih kompleks. 2I!. $indroma Delirium +kut #indrom dilirium akut (acut confusional state/<@#) adalah sindrom mental organik yang ditandai denmgan gangguan kesadaran dan atensi serta perubahan kognitif atau gangguan persepsi yang timbul dalam jangka pendek dan berfluktusi. DI+G0*$I$ *riteriua diagnosis menurut 2iagnostic and #tstistic :anual of :ental 2isorders (2#:4IV4=5) meliputi gangguan kesadaran yang disertai penurunan kemampuan untuk memusatkan, mempertahankan, atau menghilangkan perhatian, perubahan koghnitif (gangguan daya ingat, disorientasi, atau gangguan bahasa) atau titimbulnya gangguan persepsi yang bukan akibat demensia, gangguan tersebut timbul dalam jangka pendek (jam atau hari) dan cenderung berfluktuasi sepanjang hari, serta terdapat bukti dari anamnesis,pemeriksaan fisik,atau pemeriksaan penunjang bahwa gangguan tersebut disebabkan kondisi medis umum maupun akibat intoksikasi, efek samping, atau putus obat/1at. arus dicari faktor pencetus dan faktor risikonya encetus yang sering3 gangguan metabolik (hipoksia,hiperkarbia, hipo atatu hiperglikemia,
hiponatremia,a1otemia),infeksi
(sepsis,pneumonia,infeksi
saluran
kemih), penurunan cardiac output (dehidrasi, kehilangan darah akut, infrak miokard akut, gagal jantung kongensif), strok (koteks kecil), obat Q obatan (terutama antikolinergik), intoksikasi (lakohol,dll), hipo atau hipertermia, lesi sistem familiar, impaksi fekal, dan retensi urin ;aktor risiko3 riwayat gangguan kognitif, berusia lebih dari >" tahun, mengalami frktur saat masuk perawatan, infeksi yang simtomatik, jenis kelamin pria,mendapat obat antipsikotik atau analgesik narkotik, penggunaan pengikat,malnutrisi, penambahan 6 atau lebih obat, dan pengguanaan kateter urin.
E'+PI 4 +erikan oksigen, pasang infus dan monitor 4 #egera dapatkan haisl pemeriksaan penunjang
untuk
memandu
selanjutnya? tujuan utama terapi adalah mengatasi faktor pencetus.
langkah
4 ika khawatir aspirasi dapat dipasang pipa naso4gastrik 4 *arteter urin dipasang terutama jika terdapat ulkus dekubitus disertai inkontensia urin. 4 "A manusia pernah menderita konstipasi dalam hidupnya dan konstipasi berlangsung singkat adalah normal. :enurut Cational Institute of 2iabetes and 2igestie and *idney 2iseases (CI22*) berdasarkan Cational ealth Interiew #urey tahun !!, sekitar 8,9 juta penduduk
Camun, orang usia lanjut tidak perlu terlalu khawatir, belum ada batasan mengenai periode normal dari buang air besar.
usus
tersumbat
sampai
kanker
usus
besar.
:enurut *ris, defekasi atau buang air besar seperti halnya berkemih adalah suatu proses fisiologik yang melibatkan kerja otot polos dan serat lintang, persarafan sentral dan perifer, koordinasi sistem refleks, kesadaran yang baik dan kemampuan fisik untuk mencapai tempat buang air besar. *arena banyaknya mekanisme yang terlibat,
konstipasi
menjadi
sulit
didiagnosis
dan
dikelola/diobati.
roses buang air besar dimulai dari gerakan peristaltik usus besar yang mengantarkan tinja ke rektum (poros usus) untuk dikeluarkan. =inja masuk dan meregangkan pipa poros usus diikuti relaksasi otot lingkar dubur dan kontraksi otot dasar panggul. oros usus akan mengeluarkan isinya dengan bantuan kontraksi otot dinding perut. engukuran aktiitas motorik usus besar pada penderita konstipasi dengan elektrofisiologik menunjukkan pengurangan respons motorik usus besar akibat degenerasi jaringan saraf otonom di selaput lendir usus. 2itemukan pula pengurangan rangsang saraf pada otot polos sirkuler yang menyebabkan memanjangnya waktu gerakan usus. #elain itu, ada kecenderungan menurunnya tegangan jaringan otot lingkar dubur dan kekuatan otot polos berkaitan dengan usia, terutama pada wanita. Pemeriksaan emeriksaan fisik pada konstipasi sebagian besar tidak mendapatkan kelainan yang jelas. Camun demikian, papar *ris, pemeriksaan fisik yang teliti dan menyeluruh diperlukan untuk menemukan kelainan yang berpotensi mempengaruhi fungsi usus besar. emeriksaan dimulai pada rongga mulut meliputi gigi geligi, adanya luka pada
selaput lendir mulut dan tumor yang dapat mengganggu rasa pengecap dan proses menelan. 2aerah perut diperiksa apakah ada pembesaran perut, peregangan atau tonjolan. erabaan permukaan perut untuk menilai kekuatan otot perut. erabaan lebih dalam dapat mengetahui massa tinja di usus besar, adanya tumor atau pelebaran batang nadi. ada pemeriksaan ketuk dicari pengumpulan gas berlebihan, pembesaran organ, cairan dalam rongga perut atau adanya massa tinja. emeriksaan dengan stetoskop digunakan untuk mendengarkan suara gerakan usus besar serta mengetahui adanya sumbatan usus. #edang pemeriksaan dubur untuk mengetahui adanya wasir, hernia, fissura (retakan) atau fistula (hubungan abnormal pada saluran cerna), juga kemungkinan tumor di dubur yang bisa mengganggu proses buang air besar. @olok dubur memberi informasi tentang tegangan otot, dubur, adanya timbunan tinja, atau adanya darah.
emeriksaan laboratorium dikaitkan dengan upaya mendeteksi
faktor risiko konstipasi seperti gula darah, kadar hormon tiroid, elektrolit, anemia akibat keluarnya darah dari dubur.
penyakit
yang
disebabkan
oleh
:ycobakterium
=uberculosis dengan gejala yang sangat berariasi, diantaranya adalah batuk lebih dari 8 minggu dengan atau tanpa sputum, malaise, gejala flu, demam derajad rendah, nyeri dada dan batuk darah. (:ansjoer,
EI*&*GI =+@ disebabkan oleh kuman =+@ yaitu :ycobakterium tuberculosis yang berukuran ",6 %48 cm. #ifat kuman ini adalah aerob yaitu lebih menyenangi hidup pada jaringan yang tinggi kadar oksigen dan juga bersifat dormant didalam sel yaitu basil tidak aktif tetapi bila keluar dari sel maka basil akan berkembang biak, pada penderita akan mengalami kekambuhan. *uman lebih tahan terhadap asam (+=+asal =ahan
lembab, dapat berkembangbiak dalam sel (intra sel maupun diluar sel/ekstra sel).
Cyeri dada timbul bila infiltrasi sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis. =erjadi gesekan kedua pleura sewaktu pasien menarik atau melepaskan nafasnya. B. :alaise 7ejala malaise ditemukan berupa intake tidak adekuat, badan makin kurus, sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam, dll. 7ejala malaise ini makin berat dan terjadi hilang timbul secara teratur ( #arwono waspadji,%"").
2!II. +$"+
dari
hiper
kereaktifan
brochial
didalam
semua
indiidu4indiidu.
+agaimanapun, adalah jelas bahwa indiidu4indiidu yang menderita asma dan alergi (tanpa asma yang terlihat) mempunyai suatu derajat yang lebih besar dari hiperkereaktifan bronchial dari pada orang4orang yang bukan penderita asma dan alergi. ada indiidu4indiidu yang peka (sensitif), tabung4tabung bronchial lebih mungkin membengkak dan menyempit ketika diskspose pada pemicu4pemicu seperti alergen4alergen (penyebab4penyebab alergi), asap rokok, atau latihan. 2iantara penderita4penderita asma, beberapa orang mungkin mempunyai +5 yang ringan dan tidak ada gejala4gejala sedangkan yang lain4lain mungkin mempunyai +5 yang berat dan gejala4gejala kronis. Gejala linis *eluhan utama penderita asma ialah sesak napas mendadak, disertai fase inspirasi yang lebih pendek dibandingkan dengan fase ekspirasi, dan diikuti bunyi mengi (whee1ing), batuk yang disertai serangn napas yang kumat4kumatan. ada beberapa penderita asma, keluhan tersebut dapat ringan, sedang atau berat dan sesak napas penderita timbul mendadak, dirasakan makin lama makin meningkat atau tiba4tiba menjadi lebih berat. (:edicafarma,%"">) hee1ing terutama terdengar saat ekspirasi. +erat ringannya whee1ing tergantung cepat atau lambatnya aliran udara yang keluar masuk paru. +ila dijumpai
obstruksi ringan atau kelelahan otot pernapasan, whee1ing akan terdengar lebih lemah atau tidak terdengar sama sekali. +atuk hamper selalu ada, bahkan seringkali diikuti dengan dahak putih berbuih. #elain itu, makin kental dahak, maka keluhan sesak akan semakin berat. (:edicafarma,%"">) 2alam keadaan sesak napas hebat, penderita lebih menyukai posisi duduk membungkuk dengan kedua telapak tangan memegang kedua lutut. osisi ini didapati juga pada pasien dengan @hronic -bstructie ulmonary 2isease (@-2). =anda lain yang menyertai sesak napas adalah pernapasan cuping hidung yang sesuai dengan irama pernapasan. ;rekuensi pernapasan terlihat meningkat (takipneu), otot +antu pernapasan ikut aktif, dan penderita tampak gelisah. ada fase permulaan, sesak napas akan diikuti dengan penurunan a-% dan a@-%, tetapi p normal atau sedikit naik. ipoentilasi yang terjadi kemudian akan memperberat sesak napas, karena menyebabkan penurunan a-% dan p serta meningkatkan a@-% darah. #elain itu, terjadi kenaikan tekanan darah dan denyut nadi sampai "46"/menit, karena peningkatan konsentrasi katekolamin dalam darah akibat respons hipoksemia. (:edicafarma,%"">) Pemeriksaan Penunjang . emeriksaan Laboratorium Pemeriksaan sputum emeriksaan sputum pada penderita asma akan didapati 3 *ristal4kristal charcot leyden yang merupakan degranulasi dari kristal eosinopil. #piral curshmann, yakni yang merupakan cast cell (sel cetakan) dari cabang bronkus. @reole yang merupakan fragmen dari epitel bronkus. Cetrofil dan eosinopil yang terdapat pada sputum, umumnya bersifat mukoid dengan iskositas yang tinggi dan kadang terdapat mucus plug. (:edicafarma,%"">) Pemeriksaan darah ) %. emeriksaan 5adiologi 7ambaran radiologi pada asma pada umumnya normal. ada waktu serangan menunjukan gambaran hiperinflasi pada paru4paru yakni radiolusen yang bertambah
dan peleburan rongga intercostalis, serta diafragma yang menurun.
dapat
dilihat
bentuk
gambaran
radiolusen
pada
paru4paru.
(:edicafarma,%"">) 6. emeriksaan tes kulit 2ilakukan untuk mencari faktor alergi dengan berbagai alergen yang dapat menimbulkan reaksi yang positif pada asma. emeriksaan menggunakan tes tempel. (:edicafarma,%"">) 8. Blektrokardiografi 7ambaran elektrokardiografi yang terjadi selama serangan dapat dibagi menjadi 6 bagian, dan disesuaikan dengan gambaran yang terjadi pada empisema paru yaitu 3 4 erubahan aksis jantung, yakni pada umumnya terjadi right a0is deiasi dan clockwise rotation. 4 =erdapatnya tanda4tanda hipertropi otot jantung, yakni terdapatnya 5++ (5ight bundle branch block). 4 =anda4tanda hopoksemia, yakni terdapatnya sinus tachycardia, #VB#, dan VB# atau terjadinya depresi segmen #= negatie. (:edicafarma,%"">) 9. #pirometri 'ntuk menunjukkan adanya obstruksi jalan napas reersible, cara yang paling cepat dan sederhana diagnosis asma adalah melihat respon pengobatan dengan bronkodilator. emeriksaan spirometer dilakukan sebelum dan sesudah pemberian bronkodilator aerosol (inhaler atau nebuli1er) golongan adrenergik. eningkatan ;BV atau ;V@ sebanyak lebih dari %"A menunjukkan diagnosis asma. =idak adanya respon aerosol bronkodilator lebih dari %"A. emeriksaan spirometri tidak saja penting untuk menegakkan diagnosis tetapi juga penting untuk menilai berat obstruksi dan efek pengobatan. +anyak penderita tanpa keluhan tetapi pemeriksaan spirometrinya menunjukkan obstruksi. (:edicafarma,%"">)
D+#+' P$++ . amid, . )esehatan %ansia diIndonesia. 2iunduh pada tanggal %% Coember %"" pada teguhsubianto.blogspot.com $. . Lilaroja. 6 Coember %"". Osteoporosis. 2iunduh pada tanggal 6 2esember %"" pada id. wikipedia.org !. !$988/