BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Latar Bel Belak akan ang g Sebagai mana tugas dari perbankkan sendri yaitu menghimpun dan penyal penyalura uran n dana dana bagi bagi pelaku pelaku usaha usaha yang yang membu membutuh tuhkan kan dana. dana. Perba erbank nkan an send sendir irii di tunt tuntut ut untu untuk k memi memili liki ki prod produk uk yang yang pas pas bagi bagi masyarak masyarakat at dan tidak tidak menyimpan menyimpang g dari prinsip-prinsip prinsip-prinsip syariah. Dan mamp mampu u memb membat atu u keseta setabi bial alan an ekon ekonom omii dala dalam m negr negrii maup maupun un menumbuhkan ekonomi di sektor perbankan syariah itu sendiri. Bank syariah baru saja menandatangani kerja sama pembiayaan syaria syariah h untuk untuk proye proyek k jalan jalan tol Sorean Soreang-P g-Pasar asar Koja. oja. Badan Badan Pengatur engatur Jalan Tol BPJT! menyambut baik pendanaan syariah bagi proyek in"rastruk in"rastruktur tur.. Pembiayaan embiayaan ini merupakan merupakan upaya kita bersama bersama untuk mend menduk ukun ung g pemb pembang angun unan an in"r in"ras astu tukt ktur ur## teru teruta tama ma jala jalan n tol# tol#$$ kata Kepala BPJT# %erry Trisaputra &una# dalam a'ara $ Signing Pembiayaan Sindikasi Syariah Jalan Tol Soroja$.( Salah satu tugas dari lembaga mana pun khususnya yang berada di sekt sektor or keuan euanga gan n sang sangat at di butu butuhk hkan an dala dalam m pend pendan anaa aan n yang yang berlua berluang ng lingk lingkup up lokal lokal maupu maupun n nasion nasional. al. Jadi Jadi tugas tugas dari dari perban perbankan kan send sendiiri yaitu aitu ber berupa upa prod produk uk-p -prroduk duk yang ang sesu sesuai ai sy syar aria iah# h# di peng penghi himp mpun unan an maaup aaupun un di bida bidang ng peny penyal alur uran an dana dana.. Dal Dalam me)ujudk me)ujudkan an pereko perekonomi nomian an yang baik khususnya khususnya bagi bank syariah syariah yang memiki peran dalam sektor keuanagan serta jasa. Pada tahun tahun *+ *++, +,## De)an De)an Per)kil er)kilan an aky akyat at dengan dengan dukung dukungan an pemerintah# mengesahkan no. *( tahun *++, tentang perbankan syariah. Dimana se'ara umum struktur %ukum perbankan syariah ini sama dengan hukum perbangkan nasional. Aspek baru yaitu meliputi/ tata kelola kelola 'orporat 'orporate e go0ernan'e go0ernan'e!# !# prinsip prinsip kehatikehati-hatian hatian prudenti prudential al * prin'iples!# manajemen resiko rik management!.
B. RUMUSA RUMUSAN N MASALAH MASALAH (. Baga Bagaim imana ana penj penjel elasa asan n tent tentang ang Jeni Jenis s Dan Dan Kegia egiata tan n sah saha a Bank Bank Syariah 1 *. Bagaimana Bagaimana Kelaya Kelayakan kan Penyal Penyaluran uran Dana1 Dana1 2. Apa Saja Saja Larangan Larangan Bagi Bank Syari Syariah1 ah1 C. TU TUJU JUAN AN ( dream.'i.id! di Jakarta# Kamis ** September *+(3. *Abdul asyid# juli *+(3 (
(. ntuk memahami Jenis Dan Kegiatan saha Bank Syariah. *. ntuk mengetahui Kelayakan Penyaluran Dana 2. ntuk 4engetahui Larangan Bagi Bagi Bank Syariah BAB II PEMBAHASAN
A. Jenis dan Kegiatan Usaha 1. Kegiatan Usaha Bus Berdasarkan UU RI No.21 Tahun 2008 pasal 19 menjelaskan bahwa kegiaan!
kegiaan usaha bank umum s"ariah melipui # a$ %enghimpun dana dalam benuk simpanan berupa &iro' Tabungan' aau benuk lainnn"a "ang dipersamakan dengan iu berdasarkan akad wadi(ah aau akad lainn"a "ang idak berenangan dengan prinsip s"ariah. b$ %enghimpun dana dakam benuk in)esasi berupa deposio' abungan' aau lain"a "ang dipersamakan dengan iu berdasarkan akad mudhorabah aau akad lain"a "ang idak berenangan dengan prinsip s"ariah. *$ %en"alurkan pembia"aan bagi hasil berdasarkan akad mudharabah' aau mus"arakah' aau akad "ang lainn"a "ang idak berenangan dengan prinsip s"ariah. d$ %en"alurkan pembia"aan berdasarkan akad muribahah' akad salam' akad isishna(' aau akad lainn"a "ang idak berenangan dengan prinsip s"ariah. e$ %en"alurkan pembia"aan berdasarkan akad +ardh aau akad lainn"a "ang idak berenangan dengan prinsip s"ariah. ,$ %en"alurkan pembia"aan pen"ewaan barang bergerak aau idak bergerak kepada nasabah berdasarkan akad ijarah aau sewa beli dalam benuk ijarah munahi"a biamlik aau akad lainn"a "ang berenangan dengan prinsip s"ariah. g$ %elakukan pengambil alihan uang berdasarkan akad hawalah aau akad lainn"a "ang idak berenangan dengan prinsip s"ariah. h$ %elakukan usaha karu kredi debi aau karu pembia"aan berdasarakan prinsip s"ariah. i$ %embeli' menjual' aau menjamin aas resiko sendiri sura berharaga pihak keiga "ang dierbikan aas dasar ransaksi n"aa berdasarkan prinsip s"ariah' anara lain' seperi akad ijarah' mus"arakah' mudharabah' murobahah' ka,alah' aau hawalah. j$ %embeli sura berharga berdasarkan prinsip s"ariah "ang dierbikan oleh pemerinah aau bank Indonesia
*
k$ %enerima pemba"aran dari agihan aas sura berharga dan melakukan perhiungan dengan pihak keiga aau anar pihak keiga berdasarkan prinsip s"ariah. l$ %elakukan peniipan unuk kepeningan pihak lain berdasarkan suau akad "ang berdasakan prinsip s"ariah. m$ %en"ediakan empa unuk men"impan barang dan sura berharga berdasarakan berdasarkan prinsip s"ariah. n$ %emindahkan uang' baik unuk kepeninagan sendiri maupun unuk kepeningan nasabah berdasarkan prinsip s"ariah. o$ %elakukan ,ungsi sebagai wali amana berdasarkan akad wakalah. p$ %emberi ,asilias leer o, *redi aau bank garansi berdasarkan prinsip s"ariah. +$ %elakukan kegiaan lain "ang la-im dilakukan dibidang perbankan dan dibidang so*ial sepanjang idak berenangan dengan prinsip s"ariah dan sesuai dengan keenuan perauran perundang!undangan.
2. Kegiatan Usaha dan Produk UUS Bank Konvensional /asal 1 angka 10 Undang undang Nomor 21 Tahun 2008 enang /erbankan s"ariah. /erbankan s"ariah mende,inisikan UU sebagai uni kerja dari kanor pusa Bank Umum on)ensional "ang ber,ungsi unuk sebagai kanor induk dari kanor aau uni "ang melasanakan kegiaan usaha berdasarkan prinsip s"ariah'aau uni kerja di kanor *abang dari suau bank "ang berkedudukan di luar negri "ang melaksanakan kegiaan usaha se*ara kon)ensional "ang ber,ungsi sebagai kanor induk dari kanor *abang pembanu s"ariah aau uni s"ariah. eperi "ang kia keahui bersama bahwasan"a kebijakan hukum perbankan di Indonesia menganu s"sem perbankan ganda 3 dual banking system $. 4alam s"sem "ang demikian bank umum kon)ensional diberi kesempaan unuk memberikan la"anan s"riah dengan erlebih dahulu membenuk Uni Usaha "ariah 3 UU $ "ang ber,ungsi sebagai kanor pusa bank s"ariah. 5ang mana didalamn"a didasari dengan prinsip! prinsip s"ariah. 4alam kegiaann"a bank juga diaur se*ara *ukup kea mengenai usaha! usaha "ang diperbolehkan dan "ang idak diperbolehkan.
2 /asal 19 UU No.21 Tahun 2008 5 Khutbatul mam# S.%.# LL. 4.# trend pembentukan Bank mum Syari6ah Pas'a ndang- undang 7omor *( Tahun *++,# 8ogyakarta9 "akultas ekonomika dan bisnis :4 *++;!# hal <( 2
egiaan usaha "ang dapa dilakukan oleh UU berdasrkan keenuan pasal 19 a"a 32$ adalah sebagai beriku # a. %enghimpun dana dalam benuk simpanan berupa giro' abungan ' aau benuk lainn"a "ang dipersamakkan dengan iu berdasarkan akad wadi(ah aau akad laian "ang idak berenangan dengan prinsip s"ari(ah b. %enghimpun dana dalam benuk in)esasi berupa deposio' abungan' aau benuk lainn"a "ang dipersembahkan dengan iu berdasarkan akad mudharabah aau akad lain "ang idak berenangan dengan prinsip s"ari(ah. *. %en"alurkan pembia""aan bagi hasil berdasarkan akad mudharabah' akad mus"arokah' aau akad lain "ang ida berenangan dengan prinsip s"ari(ah. d. %en"alurkan pembia"aan berdasarkan akad mudharabah' akadsalam' akad isishna(' aau akad lain "ang idak berenangan dengan prinsip s"ariah. e. %en"alurkan pembia"aan berdasarkan akad +ardh' aau akad
lain "ang idak
berenangan dengan prinsip s"ariah. ,. %en"alurkan pembia"aan pen"ewaan barang bergerak aau idak bergerak kepada nasabah berdasarkan akad ijjarah dan sewa beli dalam benuk ijarah muahi""a biamlik aau akad lain "ang idak berenangan dengan prinsip s"ariah. g. %elakukan pengambil alihan uang berdasarkan akad hawalah aau akad lain "ang idak berenangan dengan prinsip s"ariah. h. %elakukan usaha karu debi dan karu pembia"aan berdasarkan prinp dasar s"ariah. i. %embeli dan menjual sura berharga pihak keiga "ang dierbikan aas dasar ransaksi n"aa berdasarkan prinsip s"ariah'anara lain' seperi akad ijarah' mus"arakah' j.
mudharabah' murabahah' ka,alah' aau hawalah. %embeli sura berharga berdasarkan prinsip s"ari(ah "ang dierbikan oleh pemerinah
dan Bank Indonesia. k. %enerima pemba"aran dari agihan aas sura berharga dan melakukan perhiungan l.
dengan piha keiga aau anar pihak keiga berdasarkan prinsip s"ari(ah. %en"ediakan empa unuk men"impan barang dan sura berharga berdasarkan prinsip
s"ariah. m. %emindahkan uang' baik unnuk kepeningan sendiri maupun unuk kepeninagn nasabah berdasarkan prinsip s"ariah. n. %emberikan ,asilias leer o, *redi aau bank garansi berdasarkan prinsip s"riah dan'
5
o. %elakukan kegiaan lain "ang la-im dilakukan dibidang perbankan dan dibidan so*ial sepanjang idak beranangan dengan prinsip s"ari(ah dan sesuai dengan keenuan perauran perundang! undangan.6 egiaan! kegiaan "ang dilakukan oleh Uni Usaha "ariah didasari dengan prinsip aaupun dasar dari s"ariah. 4an bank umum kon)ensional "ang melakukan kegiaan usaha "ang berdasarkan prinsip s"ariah wajib membuka UU. /embukaan UU han"a dapa dilakukan dengan i-in Bank Indonesia. %odal kerja UU merupakan modal "ang disisihkan dalam suau rekening ersendiri "ang dapa digunakan unuk membia"ai kegiaan oprasional dan non oprasioanal kanor *abang s"ariah. Besarn"a nodal kerja minimal sebesar Rp 100.000.000.000'!. /en"isihan modal kerja UU dari kanor indukn"a' dimaksudkan agar pengelolaann"a idak er*ampur dengan dana kanor indukn"a "ang beroprasional se*ara kon)ensional. elain melakukan kegiaan usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 a"a 32$' UU dapa pula7 a. %elakukan kegiaan )alua asing berdasarkan prinsip s"ariah7 b. %elakukan kegiaan pasar modal selama idak berenangan denga prinsip s"ariah dan keenuan perauran perundang! undangan dibidang pasar modal7 *. %elakukan kegiaan pen"eraan modal semenara unuk mengaasi akiba kegagalan pembia"aan berdasarkan prinsip prinsip s"ariah' dengan s"ara harus menarik kembali pen"eraann"a7 d. %en"elenggarakan kegiaan aau produk bank "ang berdasarkan prinsip s"ariah dengan menggunakan sarana elekronik. e. %enerbikan' menawarkan' dan memperdagangkan sura berharga jangka pendek berdasarkan prinsip s"ariah baik se*ara langsung mauoun idak langsung melalui pasar uang7 dan ,. %en"ediakan produk aau melakukan kegiaan usaha Bank Umum "ariah laiann"a "ang berdasarkan prinsip s"ariah. UU e*ara eknis operasional berkaian denga produk! produkn"a juga mendasarkan pada pasal 2 dan pasal /BI N. 919/BI200: enang pelaksanaan prinsip s"ariah dalam egiaan penghimpunan dana dan pen"aluran dana sera pela"anan jasa bank s"ariah sebgaimana elah < Pro". Dr. Abdul :ho"ur Anshori# S%.# 4%. %ukum Perbankan Syariah Bandung9 PT e=ika Aditama! <
diubah dengan /BI No. 101;/BI2008. akara' 1: %are 2008 perihal pelaksanaan prinsip s"ariah dalam kegiaan penghimpunan dana dan pen"aluran dana sera pela"anan jasa Bank "ari(ah. 3.Kegiatan Usaha Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Bank pembia"aan rak"a s"ari(ah sebelum UU perbankan s"ari(ah dikenal dengan bank perkredian rak"a s"ariah. Bank pembia"aan rak"a s"ari(ah 3B/R$ juga merupakan lembaga inermediasi keuangan ' akan eapi idak diperbolehkan melakukan kegiaan usaha dalam lalu linas pemba"aran. egiaan usaha "ang dapa dilakukan oleh B/R )ersi UU perbankan s"ari(ah diaur dalam pasal 21' "aiu bahwa kegiaan usaha bank pembia"aan rak"a s"ari(ah melipui# a. %enghimpun dana dari mas"araka dalam benuk# 1. impanan berupa abungan aau "ang dipersamakan dengan iu berdasarkan akad wadiah aau akad lain "ang idak berenangan dengan prinsip s"ari(ah 2. In)esasi berupa deposio aau abungan aau benuk lainn"a "ang dipersamakan dengan iu berdasarkan akad mudharabah aau akad lain "ang idak berenangan dengan prinsip s"ari(ah. b. %en"alurkan dana kepada mas"araka dalam benuk 1. /embia"aan bagi hasil berdasarkan akad mudharabah aau musyarakah. 2. /embia"aan berdasarkan akad murabahah' salam' aau isishna( . /embia"aan berdasarkakn akad +ardh . /embia"aan pen"ewaan barang bergerak aau idak bergerak kepada nasabah berdasarkan akad ijarah aau sewa beli dalam benuk ijarah muntahiya bittamlik. 6. /engambilalihan uang berdasarkan akad hawalah. *. %enempakan dana pada bank s"ari(ah lain dalam benuk iipan berdasarkan akad wadi’ah aau in)esasi berdasarkan akad mudharabah aau dengan akad lain selama idak berenangan ;dengan prinsip s"ari(ah. d. %emindahkan uang ' baik unuk kepeningan sendiri maupun unuk kepeningan nasabah melalui rekening bank pembia"aan rak"a s"ari(ah "ang ada dibank umum s"ari(ah' bank umum kon)ensional' dan UU. e. %en"ediakan produk aau melakukan kegiaan usaha bank s"ari(ah lainn"a sesuai dengan prinsip s"ari(ah berdasarkakn perseujuan bank Indonesia.
3 3
egiaan uusaha B/R se*ara eknis operasional berkaian dengan produk!produk n"a berdasarkan pasal 2 dan pasal /BI No. 919/BI200:. Tenang pelaksanaan prinsip s"ari(ah
Penghimpunan dana dalam bentuk simpanan )ujudnya berupa giro# tabungan# atau bentuk •
lainnya yang dipersamakan denngan itu berdasarkan akad )adiah# atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syari6ah pasal ; ayat ( huru" a!. Sedangkan penghhimpunan dana dalam bentuk in0estasi )ujudnya berupa deposito# tabungan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad mudharabah atau akad lainnya yang tidak bertentangan dengan prinsip syari6ah. a. :iro salah satu produk yang dita)arkan kepada masyarakat untuk penghimpunan dana dari bank syari6ah adalah giro. 4enurut "at)a De)an Syari6ah 7asional 7o9+(>DS7-4?>?@>*+++#giro yang dibenarkan se'ara syari6ah# yaitu giro yang berdasarkan prinsip mudharabah dan wadiah. (. :iro )adi6ah adalah simpanan dana yang bersi"at titipan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan 'ek# bilyet giro# sarana
perintah
pembayaran
lainnya#
atau
dengan
pemindahbukuan #danterhadap titipan terhadap titipan tersebut tidak dipersyaratkan imbalan ke'uali dalam bentuk pemberian sukarela. *. :iro mudharabah Adalah simpanan
dana
yang
bersi"at
in0estasi
yang
penarikannya dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan dengan menggunakan 'ek# bilyet giro# sarana perintah pembayaran lainnya. Dan terhadap in0estasi tersebut diberikan bagi hasil sesuai nisbah yang telah disepakati dimuka. b. Tabungan
4enurut "at)a DS7-4? 7o9 +*>DS7-4?>?@>*+++# tabungan yang dibenarkan menurut prinsip syari6ah adalah tabungan )adi6ah dan mudharabah. (. Tabungan )adiah 8aitu simpanan dana nasabah pada bank# yang bersi"at titipan dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dan terhadap titipan tersebut bank tidak dipersyaratkan untuk memberikan imbalan ke'uali dalam bentuk pemberian bonus se'ara sukarela. *. Tabungan mudharabah# yaitu simpanan dana nasabah pada bank yang bersi"at in0estasi dan penarikannya tidak dapat dilakuakan setiap saat dan terhadap in0estasi tersebut diberikan bagi hasil sesuai nisbah yang telah disepakati dimuka. '. Deposito 4enurut "at)a de)an syari6ah nasional 7o9 +2>DS7-4?>?@>*+++# menetapkan bah)a depositoyang dibernarkan se'ara syari6ah# yaitu deposito yang berdasarkan prinsip mudharabah. Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada )aktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah penyimpan dan bank. Deposito merupakan produk bank yang memang ditujukan untuk kepentingan in0estasi dalam bentuk surat-surat berharga# sehingga dalam perbankan syari6ah akan memakai prinsip mudharabah. Penyaluran dana Bank sebagai lembaga intermediasi keuangan# selain •
melakukan kegiatan penghimpunan dana# juga menyalurkan kembali kepada masyarakat melalui pembiayaan.
Pembiayaan
dalam
perbankan
syari6ah
di)ujudkan
dalam
bentuk9 a. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil 4enyalurkan pembiayaan dengan prinsip bagi hasilprot sharing! mendasarkan pada akad mudharabah dan akad musyarakah . (. Pembiayaan mudharabah
,
adalah penyediaan dana atau kesepakatan dengan nasabah sebagai pihak yang di)ajibkan untuk melakukan setelmen atas in0estasi dimaksud sesuai ketentuan akad. Sebagi pemilik dana # bank tidak ikut serta dalam pengelolaaan usaha nasabah tidak memiliki hak dalam penga)asan dan pembinaan usaha nasabah. Pembagian keuntungan dilakukan dengan menggunakan metode bagi untung dan rugi prot dan loss sharing!. Berdasarkan ketentuan peraturan bank indonesia 7o9 >53>PB?>*++<.
Tentang
akad
penghimpunan
dan
penyaluran dana bagi bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syari6ah. *. Pembiayaan musyarakah adalah penyediaan dana oleh bank untuk memenuhi sebagian
modal
suatu
usaha
tertentu
berdasarkan
persetujuan dengan nasabah sebagai pihak yang harus melakukan seltemen atas in0estasi sesuai ketentuan akad. Pembagian
keuntungan
pengelolaan
dana
dinyatakan
dalam bentuk nisbah yang disepakati dengan metode bagi untung atau rugi atau metode pendapatan re0enue sharing!. Berdasarkan peraturan bank indonesia 7o9>53>PB?>*++<. Tentang akad penghimpunan dan penyaluran dana bagi bak
yang melaksanakan kegiatan
usaha
berdasarkan
prinsip syari6ah. b. Pembiayaan dengan prinsip ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik (. Pembiayaan ijarah adalah penyediaan dana atau tagihan yang berupa transaksi se)a dalam bentuk akad ijarah dengan opsi perpindahan
hak
kepemilikan
dengan
akad
ijarah
muntahiya bittamlik berdasarkan persetujuan antara bank
;
dengan
nasabah
pembiayaan
sebagai
pihak
yang
di)ajibkan untuk melunasi utang sesuai akad. *. Pembiayaan ijarah muntahiyah bittamlik 4erupakan pembiyaan se)a beli berdasarkan persetujuan antara bank dengan nasabah pembiayaan sebagai pihak yang di)ajibkan untuk melunasi utang se)a beli sesuai akad. '. Pembiayaan dengan prinsip jual beli (. Pembiayaan murabahah adalah penyediaan dana atau tagihan oleh bank syariah untuk transaksi jual beli barang sebesar harga pokok ditambah margin berdasarkan kesepakatan dengan nasabah yang harus membayar sesuai dengan akad. *. Pembiayaan salam adalah penyediaan dana atau tagihan untuk transaksi jual beli barang melalui pesanan yang dibayar dimuka
se'ara tunai oleh bank berdasarkan persetujuan
dengan nasabah pembiayaan yang harus melunasi utang sesuai dengan akad. 2. Pembiayaan istishna6 Adalah penyediaan tagihan untuk transaksi jual beli melalui pesanan pembuatan barang# yang dibayar oleh bank#
berdasarkan
persetujuan
dengan
nasabah
pembiayaan yang harus melunasi utang sesuai dengan akad. d. Pembiayaan dengan prinsip pinjam meminjam utang piutang! Dalam perbankan syari6ah# mempunyai berbagai ma'am akad
yang
dapat
digunakan
untuk
menjalankan
"ungsi
penyaluran dana. Salah satu bentuk akad yang menjadi 'iri perbankan syri6ah adalah adanya produk hukum berupa pinjaman Cardh!. Pinjaman kredit! yang selama ini menjadi instrumen riba oleh bank kon0ensional# justru dalam bank syari6ah menjadi bagian dari akad tabarru6. Burhanuddin# Aspek Hukum Lembaga keuangan Syariah. *+(+ (+
B. Kelayakan Penyaluran Dana Perbankan
merupakan
lembaga
keuangan
yang
sarat
akan
pengaturan. Bank harus melaksanakan prinsip pengelolaan lain yakni prinsip kehati-hatian prudential prin'iple!. Dalam ndang-ndang 7omor (+ Tahun (;;, tidak disebutkan se'ara tegas mengenai pengertian dari prinsip kehatihatian. Pasal * ndang-ndang 7omor (+ Tahun (;;, hanya menyebutkan bah)a9 Perbankan
?ndonesia
dalam
melakukan
usahanya
berasaskan
demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian.E Dapat disimpulkan bah)a yang dimaksud dengan prinsip kehati-hatian adalah
pengendalian resiko
melalui
penerapan
peraturan
perundang-
undangan dan ketentuan yang berlaku se'ara konsisten. Dalam bahasa inggris prinsip kehati-hatian didenisikan sebagai berikut9 Pruden'e is 'are"ulness# pre'aution attenti0eness and judgement# as applied to a'tion or 'ondu't# that degree o" 'are reCuired by the eFperien'ies or 'ir'umstan'es under )hi'h it is tp be eFer'isedE Bla'k6s La) Di'tionary# *++(! Prinsip kehati-hatian sangat diperlukan khususnya dalam hal bank hendak
menyalurkan
dana
kepada
masyarakat
dalam
bentuk
kredit>pembiayaan. Prinsip kehati-hatian pada hakikatnya juga memberikan perlindungan hukum bagi nasabah se'ara implisit# khususnya bagi nasabah penyimpan dana. ?ntinya adalah bah)a bank harus berhati-hati dalam menyalurkan dana yang dihimpun dari masyarakat agar dana dimaksud terlindungi dan keper'ayaan masyarakat kepada bank dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Perbankan Syariah mengatur mengenai implementasi prinsip kehati-hatian ini dalam Pasal *2 yaitu mengena kelayakan penyaluran dana. ((
?nti pengaturannya
yaitu
bah)a
Bank
Syariah
dan>atau
S
harus
mempunyai keyakinan atas kemauan dan kemampuan 'alon 7asabah Penerima Gasilitas untuk melunasi seluruh ke)ajiban pada )aktunya# sebelum Bank Syariah dan>atau S menyalurkan dana kepada 7asabah Penerima
Gasilitas.
ntuk
memperoleh
keyakinan
sebagaimana
yang
dimaksud# Bank Syariah dan>atau S )ajib melakukan penilaian yang seksama terhadap )atak# kemampuan# modal# agunan# da prospek usaha dari 'alon 7asabah Penerima Gasilitas. Kemauan berkaitan dengan iktikad baik dari 7asabah Penerima Gasilitas untuk membayar kembali penggunaan dana yang disalurkan oleh Bank Syariah dan>atau
asset
dan>atau S. Kemampuan berkaitan dengan keadaan 7asabah
Penerima
Gasilitas
sehingga
mampu
untuk
membayar kembali penggunaan dana yang disalurkan oleh Bank Syariah dan>atau S. Sementara penilaian )atak 'alon 7asabah Penerima Gasilitas terutama didasarkan kepada hubungan yang telah terjalin antara Bank Syariah dan>atau S dan 7asabah atau 'alon 7asabah yang bersangkutan atau in"ormasi yang diperoleh dari pihak lain yang dapat diper'aya sehingga Bank Syariah dan>atau S dapat menyimpulkan bah)a 'alon 7asabah Penerima Gasilitas yang bersangkutan jujur# beritikad baik# dan tidak menyulitkan Bank Syariah dan>atau S di kemudian hari. Penilaian kemampuan 'alon 7asabah Penerima Gasilitas terutama baik harus meniliti tentang keahlian 7asabah Penerima Gasilitas dalam bidang usahanya dan>atau S merasa yakin bah)a usaha yang akan dibiayai dikelola oleh orang yang tepat. Penilaian terhadap modal yang dimiliki 'alon 7asabah Penerima Gasilitas# terutama Bank Syariah dan>atau S harus melakukan analisis terhadap posisi keuangan se'ara keseluruhan# baik untuk masa yang telah lalu maupun perkiraan untuk masa yang akan datang sehingga dapat diketahui kemampuan permodalan 'alon 7asabah Penerima
(*
Gasilitas dalam menunjang pembiayaan proyek atau usaha 'alon 7asabah yang bersangkutan. Dalam melakukan penilaian terhadap Agunan# Bank Syariah dan>atau S harus menilai barang# proyek atau hak tagih yang dibiayai dengan "asilitas pembiayaan yang bersangkutan dan barang lain# surat berharga atau garansi risiko yang ditambahkan sebagai Agunan tambahan# apakah sudah 'ukup memadai sehingga apabila 7asabah Penerima Gasilitas kelak tidak dapat melunasi ke)ajibannya# Agunan tersebut dapat digunakan untuk menanggung pembayaran kembali Pembiayaan dari Bank Syariah dan>atau S yang bersangkutan. Penilaian terhadap proyek usaha 'alon 7asabah Penerima Gasilitas# Bank Syariah terutama harus melakukan analisis mengenai keadaan pasar# baik di dalam maupun luar negeri# baik untuk masa yang telah lalu maupun yang akan datang sehingga dapat diketahui prospek pemasaran dari hasil proyek atau usaha 'alon 7asabah yang akan dibiayai dengan "aisilitas pembiayaan. Pelaksanaan prinsip kehati-hatian ini se'ara umum tampak dalam hal bank
akan
melakukan
memberikan studi
kredit>pembiayaan
kelayakan
"easibility
dengan
study!.
terlebih
dahulu
Studi kelayakan
akan
ditempuh dengan melakukan analisis terhadap 'hara'ter# 'apital# 'apa'ity# 'ondition o" e'onomy# dan 'ollateral atau yang dikenal dengan the 0e '6 prin'iples. Keyakinan bah)a nasabah akan mampu menunaikan ke)ajibanke)ajibannya sesuai dengan kontrak merupakan jaminan utama bagi bank syariah dalam kegiatan menyalurkan dana kepada masyarakat. ntuk menambah keyakinan tersebut# bank seringkali masih meminta adanya jaminan pokok adalah proyek nasabah yang didanai tersebut ataupun barang modal yang menjadi objek perjanjian# sedangkan jaminan tambahan berupa harta
kekayaan
nsabah
di luar objek (2
perjanjian.
Praktiknya
melalui
mekanisme dusia ataupun pembebanan hak tanggungan untuk jaminan benda tetap berupa tanah. 1. Bank Umum Syariah
Bank umum s"ariah adalah bank s"ariah "ang dalam kegiaann"a memberikan jasa dalam laalu limas pemba"aran. Benuk hokum "ang diperkenankan adalah perseoroan erbaas/T' koperasi' aau perusahaan daerah 3pasal 2 /BI No. ;2/BI20081$7 dengan modal diseor sekurang!kurangn"a sau riliun rupiah 3pasal /BI No. :6/BI200682$. emenara dalam undang!undang Nomer 21 ahun 2008 enang perbankan s"ariah benuk hokum "ang diperkenankan han"alah perseroan erbaas. ebagai perauran pelaksanaan dari undang!undang Nomer 21 ahun 2008' khusun"a "ang mengaur bank umum s"ariah ini pada anggal 29 januari 2009 diundangkanlah /BI No. 11/BI2009 enang bank umum "ariah. /asal 21 /BI No. 11/BI2009kembali mengasakan bahwa benuk badan hukum bank adalah perseroan ebaas. emudian pasal 6 men"ebukan bahwa modal diseor unuk mendirikan bank dieapkan paling kurang sebesar modal Rp1.000.000.000'00 3sau riliun rupiah$8. 1$ !arangan Kegiatan Bus a$ %elakukan kegiaan usaha "ang berenangan dengan prinsip s"ariah. b$ %elakukan kegiaan jual beli saham se*ara langsung dipasar modal. *$ %elakukan pen"eraan modal' ke*uali # 1. %elakukan kegiaan pen"eraan modal pada BU aau lembaga keuangan "ang melakukan kegiaan usaha berdasarkan prinsip "ariah' dan melakukan kegiaan /% unuk mengaasi akiba kegagalan pembia"aan berdasarkan prinsip s"aiah' dengan s"aria harus menarik kembali pen"eraann"a 3khusus unuk BU$. d$ %elakukan kegiaan usaha peransuransian' ke*uali sebagai agen pemasaran produk asuransi s"ariah. ewajiban pen"ediaan modal %inimum
, hoibul umam' 2009. bank umum syariah, B/?=' 5og"akara' hlm. 0. (5
/%% BU berdasarkan /> No.21/>.0201 anggal 18!11!201 enang kewajiban pen"ediaan modal minimum bank umum s"ariah kewajiban pen"ediaan modal minimum 3/%%$ BU. 4alam rangka men*ipakan sisem perbankan s"ariah "ang seha dam mampu berkembang sera bersaing "ang seha dan mapu berkembang sera bersaing se*ara nasional maupun inernasional maupun unuk men"erapkan risiko "ang disebabkan oleh kondisi krisis danaau perumbuhan pembia"aan perbankan "ang berlebihan melalui peningkaan kualias dan dan kuanias permodalan bank sesuai dengan sandar inernasional "ang berlaku "aiu Basel III dan I?B. /erhiungan ke*ukupan modal merupakan salah sau aspek "ang mendasar dalam pelaksanaan prisnsip kehai! haian. %odal ber,ungsi sebagai pen"angga unuk men"erap kerugian "ang imbul dari berbagai risiko. /engauran /%% BU adalah sebagai beriku # a$ Bank wajib men"ediakan modal minimum sesuai pro,il risiko "ang dieapkan paling rendah sebagai beriku # 1$ 8@ dari AT%R unuk bank dengan pro,il risiko peringaka 1. 2$ 9@ sampai dengan kurang dari 10@ dari AT%R unuk bank dengan pro,il risiko peringka 2. $ 10@ sampai denan kurang dari 11@ dari AT%R unuk bank dengan pro,il risiko peringka . $ 11@ sampai 1 @ dari AT%R unuk bank dengan pro,il risiko peringka aau peringka 6 b$ elain kewajiban pen"ediaan modal minimum sesuai pro,il risiko' bank wajib membenuk ambahan modal sebagai pen"angga 3buffer) "aiu # 1$ apial *onser)aion bu,,er sebesar 2'6@ dari AT%R unuk bank "ang ergolong sebagai BUU dan . 2$ ouner"*li*al Bu,,er dalam kisaran sebesar 0@ sampai dengan 2'6@ dari AT%R. $ apial sur*harge unuk domesi* s"semi*all" imporan Bank 34!IB$ dalam kisaran sebesar 1@ sampai dengan 2'6@ dari AT%R. *$ 4alam hal bank memiliki dan melakukan pengendalian erhadap perusahaan anak' kewajiban pen"ediaan modal minimum dan kewajiban pembenukan ambahan modal sebagai pen"angga berlaku bagi bank baik se*ara indi)idual maupun se*ara konsolidasi dengan perusahaan anak. d$ %odal erdiri aas (<
1$ %odal ini uama (Tier 1) "ang melipui # 3a$ %odal ini uama (Common Equity Tier 1) "ang men*angkup # 31$ %odal diseor. 32$ adangan ambahan modal (dislosed reser!e) 3b$ %odal ini ambahan 3 "dditional Tier 1$ 2$ %odal pelengkapan (Tier #). e$ omponen modal "ang diperhiungkan dalam pengauran ini' selain sudah menga*u pada keenuan dan sandar inernasional juga elah mengakomodir insrumen!insrumen
"ang
sudah
memperimbangkan
kesesuaian
dengan
karakerisik perbankan s"ariah dan ,awa 4N!%UI "ang er*ermin dalam perhiungan AT%R. ,$ AT%R "ang digunakan dalam perhiungan modal minimum dan perhiungan pembenukan ambahan modal sebagai pen"angga erdiri aas 31$ AT%R unuk risiko kredi. 32$ AT%R unuk risiko perasional. 3$ AT%R unuk risiko /asar g$ eiap bank wajib memperhiungkan AT%R unuk resiko perasional. elain iu' bank "ang memenuhi kreeria erenu wajib pula memperhiungkan AT%R unuk risiko pasar. h$ 4alam memenuhi kewajiban pen"ediaan modal minimum sesuai pro,il risiko baik se*ara indi,idual maupun konsolidasi dengan perusahan' bank wajib memiliki $nternal Ca%ital "dequay "ssessment pro*ess 3IAA/$ "ang disesuaikan dengan ukuran' karakerisik' dan kompleksias usaha bank. i$ > melakakukan &u%er!isory 'e!iew "nd E!aluation roess 3R=/$ > dapa memina bank unuk memperbaiki IAA/. j$ %asa pemberlakuan # 31$ 'modal minimum sesuai pro,il risiko' modal ini minimal ;@' dan modal ini uama minimal '6@ sejal + januari 2016. 32$ /ers"araan komponen modal "ang baru sejak 1 januari 201;. 3$ Ca%ital Conser!ation uffer sebasar 2'6@ se*ara berahap sejak 1 januari 201; samapi 1 januari 2019. 3$ Countrylial uffer *an Ca%ital &urharge sejak 1 januari 201;.
*! Larangan Bagi Unit Usaa Syaria Larangan-larangan bagi unit usaha syariah tertuang dalam pasal *5 ayat *! perbankan syariah# yaitu sebagai berikut 9 a. 4elakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip syariah# b. 4elakukan kegiatan jual beli saham se'ara langsung di pasar modal# (3
'. 4elakukan penyertaan modal# ke'uali sebagaimana dimaksud dalam pasal *+ ayat *! huru" '# dan d. 4elakukan kegiatan usaha perasuransian#
ke'uali dengan
agen
pemasaran produk asuransi syariah. !BUKU" Pada prinsipya larangan-larangan tersebut bermakna bah)a segala ma'am bentuk kegiatan nit saha Syariah dan penyaluran dana syariah tidak boleh tertuju pada kegiatan jasa kon0ensional# ini sesuai dengan ketetapan De)an Syariah 7asional yaitu 9 a. DS7-4? melarang bank syariah menyalurkan dana kepada jasa keuangan kon0ensional karena bertentangan dengan prinsip syariah larangan transaksi riba)i! b. 7amun demikian DS7-4? dapat memahami apabila Bank syariah menyalurkan dana kepada jasa keuangan kon0esional adanya kemaslahatan# yaitu untuk mendorong lembaga yang bersangkutan agar membentuk nit saha Syariah '. DS7-4? tidak memperbolehkan bank
syariah
menyalurkan
pembiayaan jasa keuangan kon0ensional terhitung mulai ( juni *+(( d. Apabila dalam jangka )aktu ( tahun lembaga yang bersangkutan belum memiliki unit usaha syariah# maka bank syariah dilarang menyalurkan dana kepada lembaga tersebut dan# e. Hbyek dan metode pembiayaan bank syariah harus sesuai dengan prinsip syariah yang terdapat dalam "at)a-"at)a De)an Syariah 7asional 4ajelis lama ?ndonesia. !DSN # MUI Ta$li%at Tentang Pe%&iayaan Bank Syaria
Ke'a(a Jasa Keuangan K)n*ensi)nal " "3#!arangan Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
a. %elakukan kegiaan usaha "ang berenangan dengan prinsip s"ariah b. %enerima simpanan berupa giro dan iku sera dalam lalu linas pemba"aran *. %elakukan kegiaan usaha dalam )alua asing' ke*uali penukaran uang asing dengan bank i-in Bank Indonesia
(
d.
%elakukan kegiaan usaha perangsuransian' ke*uali sebagai agen pemasaran produk
asuransi s"ariah e. %elakukan usaha lain di luar kegiaan usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 21. BAB $$$ K%S$&PU!A'
>enis kegiaan bank umum s"ariah merupakan bank "ang melaksanakan kegiaan usaha se*ara kon)ensional aau berdasarkan prinsip s"ariah "ang di dalamn"a memberikan jasa dalam lalu linas pemba"aran ' uni usaha s"ariah dan Bank pembia"aan s"ariah merupakan bank "ang melaksanakan kegiaan"a baik se*ra kon)ensional maupun s"ariah didalamn"a idak memberikan jasa dalam lalu linas pemba"aran 9
; Sulhan# manajemen bank konvensional dan syariah.*++, (,