Infeksi Saluran Kemih dengan Nyeri Suprapubik
Beatrix Flora E.Siregar 10.2010.220
Skenario 2
Ny.P,28 thn datang dengan keluhan demam sejak 3 hari yg lalu.Pasien juga mengeluh sejak 1 minggu lalu saat BAK,kemaluan terasa panas dan nyeri.Dalam 2 minggu belakangan pasien juga merasa lebih sering ingin BAK,sehari 9x,kencing kuning cerah.Mual muntah tidak ada.Pasien batuk pilek 1 minggu.Terdapat nyeri perut bawah dan pinggang kanan. PF : TB:168CM,BB 70 kg,Ku:tampak sakit sedang,TD:120/90 mmHg,N:90X/menit,RR:18X/menit, suhu 39,2 C. Thorak :cor/pulmo batas normal,abdomen:bising usus (+)meningkat,nyeri tekan (+) region ic,CV (+)
Anamnesis
Identitas Pasien
KU (Onset, Sifat, Faktor pemberat)
Keluhan Penyerta Nyeri
suprapubik? Nyeri pinggang? Nyeri saat
berkemih? Warna urin? Darah di urin ?
RPD, RPS, RPK
Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda vital Pemeriksaan umum yang meliputi : inspeksi , perkusi , palpasi dan auskultasi . Pemeriksaan Ginjal: 1.
Pemeriksaan Ginjal Bimanual dan Ballotemen
2.
Perkusi Suprapubik distensi kandung kemih
3.
Perkusi CVA (+) pada pielonefritis
Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan darah lengkap 2.
Pemeriksaan Urin Rutin dan Lengkap kultur urine untuk mengidentifikasi adanya organisme spesifik
3.
Hitung koloni
5.
Metode tes
Tes dipstick multistrip
Diagnosis kerja : Pielonefritis Akut
Pielonefritis (infeksi traktus urinarius atas) adalah infeksi bakteri piala ginjal,tubulus,dan jaringan interstisial dari salah satu atau kedua ginjal. Penyebabnya bisa infeksi aktif di ginjal atau kambuh terhadap infeksi sebelumnya. Bakteri mencapai kandung kemih melalui uretra dan naik ke ginjal. Ada dua jenis pyelonephritis yaitu akut dan kronik.
Pielonefritis akut
1.
Pielonefritis akut sering terjadi setaelah kontaminasi bakteria pada uretra atau setelah dilakukan tindakan memasukan instrumen seperti catheter atau cystocope. 2.
Pielonephritis chronic
Pyelonephritis chronic lebih sering terjadi setelah obstruksi kronik dengan refluks atau gangguan kronik. Perkembangannya perlahanlahan dan biasanya dikaitkan dengan serangan ulang yang akut, walaupun klien mungkin tidak punya riwayat akut pyelonephritis.
Etiologi
Escherichia coli 80%
Klebsiella, Enterobacter, dan Pseudomonas
Bakteri gram positif jarang Staphylococcus saprophylococcus ♀ muda
Epidemiologi
Tergantung dari : usia, gender, prevalensi bakteriuria, dan faktor predisposisi
♀ > ♂ pd usia beberapa bulan dan lebih dari 65 tahun
Patofisiologi
Pyelonephritis terjadi ketika bakteri memasuki pelvis ginjal,menimbulkan reaksi peradangan,dan sel darah putih meningkat. Peradangan menyebabkan edema pada jaringan yang terkena,mulai pada papilla dan kadang-kadang menyebar ke korteks. Infeksi dapat naik atau ascending begitu terjadi cystitis atau prostatitis, atau descending,bila ada infeksi streptococcal dalam aliran darah.
Faktor resiko
Jenis kelamin
Wanita hamil
DM
Gejala klinis
Tanda Kardinal ISK disuria,
polakisuria dan urgensi
Sistitis disuria, urgensi, polakisuria, sakit didaerah suprapubik, tidak jarang dengan hematuria.
Pielonefritis ♀ pada usia subur, dengan riwayat ISKB sakit pinggang (flank pain), panas badan sampai menggigil, mual dan
Penatalaksanaan
Pielonefritis 1.
Intake cairan ↑
2.
Simptomatik alkalinisasi urin, antispasmodik, analgetik
3. Antibiotik gram (-) Ampisilin dan
sulfonamid 4.
Jika tidak berespon dalam 48 jam sesuaikan dengan kultur
Terapi dan pemberian antibiotik untuk membunuh bakteri gram positif maupun gram negatif, antara lain : 1)
Amoxicillin 20-40 mg/kg/hari dalam 3 dosis.
2)
Co-trimoxazole atau trimethoprim 6-12 mg trimethoprim/kg/hari dalam 2 dosis.
3)
Cephalosporin seperti cefixime atau cephalexin.
4)
Co-amoxiclav digunakan pada ISK dengan bakteri yang resisten terhadap cotrimoxazole.
5)
Obat-obatan seperti asam nalidiksat atau nitrofurantoin tidak digunakan pada anak-anak yang dikhawatirkan mengalami keterlibatan ginjal pada ISK.
6)
Apabila pielonefritis kroniknya disebabkan oleh obstruksi atau refluks, maka diperlukan penatalaksanaan spesifik untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
7)
Dianjurkan untuk sering minum dan BAK sesuai kebutuhan untuk membilas microorganisme yang mungkin naik ke uretra, untuk wanita harus membilas dari depan ke belakang untuk menghindari kontaminasi lubang urethra oleh bakteri faeces.
Komplikasi
ISK bagian bawah: pielonefritis, septikemía, epididimitis, prostatitis, sistitis kronik. ISK bagian atas: abses perinefrik, pielonefritis kronik dan pembentukan parut, septikemia, gagal ginjal, batu ginjal, striktur ureter.
Diagnosis Banding Nama Penyakit
Etiologi
Gejala Klinik
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
Abses Ginjal
Infeksi nonspesifik : Stafilokokus
Demam, mual muntah, nyeri pada CVA, disuria
Terdapat massa pada palpasi, nyeri CVA (+), pemeriksaan lab: ISKA,
Nefrolitiasis
Nausea, mual muntah, nyeri pada CVA, hematuria, demam jika ada infeksi, ada massa jk hidronefrosis
Nyeri CVA (+), Pemeriksaan lab: hematuria kristaluria, pencitraan (USG, BNO, CT) batu
Obstruksi ureter
Nyeri punggung,mual muntah,hematuria,nyeri CVA
Ph asam,hematuria mikroskopik,BNO ada bendungan.
mikroorganisme
pathway
masuk ke dalam saluran kemih ureter
VU/kandung kemih
ginjal
uretritis
sistitis
pielonefritis
Reaksi antigen antibodi Inflamasi Peningkatan suhu tubuh/hipertermi
Pembengkakan jaringan Obstruksi saluran kemih
Kekhawatiran klien akan penyakitnya Nyeri saat berkemih
TERIMA KASIH,,,,,,,,