KLINIK MEDIKAL BEDAH III “INFEKSI SALURAN KEMIH”
Di susun oleh:
1. Afifah Dyah Wulan Pratiwi Kelas
12.003
:2A
AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV / DIPONEGORO SEMARANG Tahun Ajaran 2013/2014
1
ISK (Infeksi Saluran Kemih)
Infeksi saluran kemih adalah infeksi akibat berkembang biaknya mikroorganisme didalam saluran kemih. (Sudoyo Aru,dkk 2009)
2
Jenis infeksi saluran kemih
1.
Kandung kemih (sistitis)
Sistitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh menyebarnya infeksi dari uretra (Brunner & Suddarth, 2002).
2.
Uretra (uretritis)
URETRITIS
Uretritis adalah iritasi dan pembengkakan uretra, saluran yang mengeluarkan urin dari tubuh.
3
3. Prostat (prostatitis)
Prostatitis adalah peradangan kelenjar prostat, yang dapat bersifat akut atau kronis.
4. Ginjal (pielonefritis)
Pielonefritis adalah radang pada ginjal dan saluran kemih bagian atas.
4
ETIOLOGI
PADA LANSIA
5
PENGKAJIAN FISIK
6
PENATALAKSANAAN 1. Umum a. Meningkatkan asupan jus buah
b. Meningkatkan asupan cairan
2. Pengobatan
3. Pembedahan
7
PENGKAJIAN ANAMNESA NYERI PINGGANG
ANYANG-ANYANGAN
DEMAM
MUAL
8
1. Nyeri berhubungan dengan inflamasidan infeksi uretra, kandung kemih dan struktur traktus urinarius lain
2. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan obstruksi mekanik pada kandung kemih ataupun struktur traktus urinarius lain
3. Resiko infeksi berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyebab, pencegahan kekambuhan dan perawatan.
4. Hipertermi berhubungan dengan adanya infeksi yang dimanifestasikan oleh adanya peningkatan suhu, tachicardia, menggigil dan malaise.
5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, dan anorexia.
9
RENCANA KEPERAWATAN 1. Nyeri berhubungan dengan inflamasidan infeksi uretra, kandung kemih dan struktur traktus urinarius lain.
Intervensi : 1.
Kaji intensitas, lokasi, dan factor yang memperberat ata u meringankan nyeri.
2.
Berikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat aktivitas yang dapat di toleran.
3.
Anjurkan minum banyak 2-3 liter jika tidak ada kontra indikasi
4.
Berikan obat analgetik sesuai dengan program terapi.
2. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan obstruksi mekanik pada kandung kemih ataupun struktur traktus urinarius lain
Intervensi 1
Observasi perubahan urine : warna, jumlah, bau
2
Kaji keluhan tidak bisa berkemih, berkemih berdarah, tidak bisa menahan urine tiba-tiba, berkemih pada malam hari
3.
3
Beri intake minum 2 – 2,5 liter per hari
4
Anjurkan klien berkemih tiap 3 – 4 jam
5
Bantu klien mendapatkan posisi yang nyaman saat berkemih
Resiko infeksi berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyebab, pencegahan kekambuhan dan perawatan.
Intervensi 1. Anjurkan klien untuk banyak minum air putih 2 – 2,5 liter air dan hindari konsumsi kopi dan alkohol 2. Jelaskan untuk tidak menahan keinginan berkemih, kosongkan kandung kemih secara sempurna setiap kali berkemih 3. Ajarkan perawatan perineal yang benar terutama setelah berkemih dan defekasi, bersihkan dari depan ke belakang 4. Jaga kebersihan perineal agar tetap kering dan bersih keringkan depan sampai ke belakang 10
5. Gunakan celana dalam dari bahan katun 4.
Hipertermi berhubungan dengan adanya infeksi yang dimanifestasikan oleh adanya peningkatan suhu, tachicardia, menggigil dan malaise.
Intervensi 1. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam terutama suhu dan nadi. 2. Kaji keadekuatan hidrasi baik mukosa mulut dan kulit 3. Beri kompres hangat, biasa atau dingin pada dahi, axila dan lipatan paha. 4. Anjurkan klien untuk banyak minum 2 – 2,5 liter per hari 5. Monitor intake dan out put cairan 6. Kolaborasi dalam pemberian antibiotik dan antipiretik
5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, dan anorexia.
Intervensi 1. Kaji pola makan klien sebelum sakit dan sesudah sakit 2. Kaji adanya keluhan mual, muntah dan anorexia 3. Pertahankan kebersihan mulut sebelum makan 4. Beri makan dalam porsi kecil dan sering 5. Kolaborasi dalam pemberian Antasida
11