Infeksi yang terjadi sepanjang saluran kemih, termasuk ginjal itu sendiri akibat proliferasi suatu organisme
2. Tujuan 2. Tujuan
Sebagai bahan acuan petugas dalam Tatalaksana Infeksi saluran kemih
3. Kebijakan
SK Kepala UPT Puskesmas Pilangkenceng
4. Referensi
5. Prosedur
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilisitas Kesehatan Primer. 1. Petugas menanyakan keluhan pasien a. Demam b. Susah buang air kecil c. Nyeri saat diakhir BAK (disuria terminal) d. Sering BAK (polakisuria) e. Nokturia f. Anyang-anyangan g. Nyeri pinggang h. Nyeri suprapubik. 2. Petugas menanyakan faktor resiko a. Riwayat diabetes mellitus b. Riwayat kencing batu (urolitiasis) c. Higiene pribadi buruk d. Riwayat keputihan e. Kehamilan f. Riwayat infeksi saluran kemih sebelumnya g. Riwayat pemakaian kontrasepsi h. Kebiasaan menahan kencing i. Hubungan seksual j. Anomali struktur saluran kemih. 3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik a. Tanda - tanda tanda vital b. ‘Flank pain’ (Nyeri ketok pinggang belakang / costovertebral angle) c. Nyeri tekan suprapubik 4. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang a. Darah Perifer Lengkap b. Urinalisis
c. Kadar gula darah 5. Petugas menegakkan diagnosis klinis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. 6. Petugas melakukan penatalaksanaan farmakologi a. Pemberian antibiotik golongan flurokuinolon dengan durasi 7-10 hari pada perempuan dan 1014 hari pada laki-laki. b. Pemberian terapi farmakologi sesuai dengan keluhan pasien 7. Petugas memberikan konseling dan edukasi a. Pemahaman tentang infeksi saluran kemih dan hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain: b. Edukasi tentang penyebab dan faktor risiko penyakit infeksi saluran kemih. Penyebab infeksi saluran kemih yang paling sering adalah karena masuknya flora anus ke kandung kemih melalui perilaku/higiene pribadi yang kurang baik. c. Pada saat pengobatan infeksi saluran kemih, diharapkan tidak berhubungan seksual. d. Waspada terhadap tanda-tanda infeksi saluran kemih bagian atas (nyeri pinggang) dan pentingnya untuk kontrol kembali. e. Patuh dalam pengobatan antibiotik yang telah direncanakan. f. Menjaga kesehatan pribadi-lingkungan dan higiene pribadi-lingkungan. c. Minum air putih minimal 2 liter/hari bila fungsi ginjal normal. d. Menjaga higienitas genitalia eksterna. Petugas menentukan kriteria rujukan jika ditemukan komplikasi dari ISK yaitu merujuk pasien ke pelayanan kesehatan tingkat lanjut (Rumah Sakit 6. Bagan Alir
Petugas menanyakan keluhan pasien
- Riwayat diabetes mellitus - Riwayat kencing batu - Higiene pribadi buruk - Riwayat keputihan - Kehamilan - Riwayat dahulu - Riwayat kontrasepsi - Kebiasaan menahan BAK - H ubungan seksual - Anomali saluran kemih
Petugas menanyakan faktor risiko
- Demam - Susah buang air kecil - Nyeri saat diakhir BAK - Sering BAK (polakisuria) - Sering BAK malam hari - Nyeri pinggang - Nyeri suprapubik.
Petugas melakukan pemeriksaan fisik
Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
- Darah Perifer Lengkap - Urinalisis - Kadar gula darah