Statistika Spasial, Teknik Geodesi, Itenas, Rian Nurohman 23-2014-126
peta bakosurtanal
peta peta konturFull description
Full description
geomagnetFull description
Menggambar Peta KonturFull description
cara membuatFull description
oooooooooooooooooFull description
oooooooooooooooooDeskripsi lengkap
geo-structureDeskripsi lengkap
Full description
Full description
Full description
konturDeskripsi lengkap
Berisi tentang Tinjauan Pustaka mengenai Garis Sayatan Peta KonturDeskripsi lengkap
Digitalize Bathymetry Map from Global Mapper to Surfer
Full description
Full description
metode numerikFull description
http://www.defanet.net/blog/10 Interpolasi Kriging untuk Membuat Peta Kontur Saturday, November 7th, 2009 11 Commented
Prosedur estimasi standar yang digunakan untuk membuat peta kontur adalah Kriging. Keunggulan prosedur ini dibandingkan algoritma kontur yang lain adalah penggunaan optimalisasi secara statistik sekaligus menyediakan error pengukuran atau ketidakpastian kontur. Kriging menggunakan informasi dari semivariogram untuk menemukan nilai optimal bobot yang akan digunakan dalam estimasi suatu nilai dari lokasi yang tidak diobservasi. Karena semivariogram adalah fungsi dari jarak, nilai bobot berubah berdasarkan letak geografis observasi. Nilai dari lokasi yang tidak diobservasi dinyatakan dalam rata-rata bobot nilai dari lokasi terobservasi.
Untuk daerah stabil (stasionary) atau mengikuti trend tertentu , prosedur Kriging untuk mencari nilai pada titik p dari tiga titik observasi yang ketahui adalah
Untuk menyelesaikannya harus diketahui bobot terlebih dahulu dengan membentuk matrix yang disisipi pengali-Lagrange ? sebagai derajat kebebasan tambahan.
bentuk Kriging sederhana diatas disebut Punctual Kriging. Namun untuk daerah nonstasionary, ada dua komponen yang perlu diperhitungkan yaitu kehadiran Drift dan Residual. Drift adalah rata-rata nilai variabel regional disekitar observasi sedangkan residual adalah perbedaan antara pengukuran sebenarnya terhadap nilai drift. Nilai drift (M) itu sendiri untuk titik p dapat didefenisikan sebagai polynomial orde-1 atau orde-2.
atau
disini dan adalah kordinat geografis ke-I terhadap titik kontrol tetangganya. Matrix (II.26) apabila disisipkan dengan komponen drift menjadi