INDUSTRI KERTAS (PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA)
A. PENGERTIAN
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa.
Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet.
Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau.Jenis-jenis kertas : kertas bungkus (untuk semen),kertas lilin,kertas tisu (sigaret, karbon, tisu muka),kertas cetak (untukbuku cetak),kertas tulis (HVS),kertas koran,dan kertas karton.ertas karton
Industri pulp dan kertas mengubah bahan baku serat menjadi pulp, kertas dan kardus.Urutan proses pembuatannya adalah persiapan bahan baku, pembuatan pulp (secarakimia, semi kimia, mekanik atau limbah kertas), pemutihan, pengambilan kembali bahan kimia, pengeringan pulp dan pembuatan kertas.
B. BAHAN BAKU
Ø Selulosa (terdapat dalam tumbuhan berupa serat)
Ø Jenis-jenis selulosa :
1. α-selulosa untuk pembuatan kertas
2. β-selulosadisebut dengan hemi selulosa
3. γ-selulosa menjadi pengotor
Ø Sifat Selulosa
Sifat penting pada selulosa yang penting untuk pembuatan kertas :
1. gugus aktif alkohol (dapat mengalami oksidasi)
2. derajat polimerisasi (serat menjadi panjang)
Makin panjang serat, kertas makin kuat dan tahan terhadap degradasi (panas, kimia dan biologi)
C. PROSES PEMBUATAN KERTAS
1. Pembuatan pulp (pulping)
Pulping adalah proses pemisahan serat selulosa dari bahan pencampur (lignin & pentosan), pelepasan bentuk bulk menjadi serat atau kumpulan seratkumpulan serat.Lignin harus dihilangkan karena dapat membuat kertas mengalami degradasikertas degradasi.
Proses pembuatan pulp ada 3 jenis :
1. cara mekanis (groundwood)
· pemisahan serat secara mekanis
· kekuatan dan derajat putih kertas tidak diutamakan
· cocok untuk kertas koran, tisu
· konversi 95 %
2. cara kimia
· pemisahan selulosa dengan bahan kimia
· bahan pemisah :
= basa (proses soda & proses kraft)
= asam (proses sulfit, proses magnetik, proses netral sulfit)
· dasar pemilihan proses :
1. bahan baku yang digunakan
2. sifat pulp
· kekuatan dan derajat putih kertas diutamakan
· cocok untuk kertas tulis (HVS)
· konversi 65-85 %
3. cara semi kimia
· proses campuran antara kimia-pelunakan dengan larutan sulfit ,sulfat atau soda & mekanis untuk pemisahan serat
· jenis proses : proses soda dingin dan proses chemi groundwood
· konversi : 85 ––95 %
2. Pembuatan Kertas Basah
3. Pengeringan dalam mesin Fourdrinier
4. Pembuatan kertas kering
Skema diagram prosesnya terlihat pada gambar 1, dibawah ini. Proses yang membutuhkan energi paling tinggi adalah proses pembuatan pulp dan proses pengeringan kertas.
Tahapan utama dan proses sederhana dalam pembuatan pulp dan kertas adalah
sebagai berikut :
v Pembuatan pulp pada Pulper: Dalam tanki pencampur, pulp dicampur dengan air menjadi slurry. Slurry kemudian dibersihkan lebih lanjut dan dikirimkan ke mesin kertas. Bahan baku dimasukkan kedalam PULPER untuk defiberization dan mempercepat beating serta fibrillation dikarenakan pemekaran serat.
v Cleaner: Proses pemutihan untuk tipe pulp Kraft dilakukan dalam beberapa menara dimana pulp dicampur dengan berbagai bahan kimia, kemudian bahan kimia diambil kembali dan pulp dicuci.
v Pemurnian: Pulp dilewatkan plat yang berputar pada alat pemurnian bentuk disk. Padaproses mekanis ini terjadi penguraian serat pada dinding selnya, sehingga serat menjadilebih lentur. Tingkat pemurnian pada proses ini mempengaruhi kualitas kertas yangdihasilkan.
v Pembentukan: Selanjutnya, proses dilanjutkan dengan proses sizing dan pewarnaan untuk menghasilkan spesifikasi kertas yang diinginkan. Sizing dilakukan untuk meningkatkan kehalusan permukaan kertas; pada saat pewarnaan ditambahkan pigmen, pewarna dan bahan pengisi. Proses dilanjutkan dengan pembentukan lembaran kertas yang dimulai pada headbox, dimana serat basah ditebarkan pada saringan berjalan.
v Pengepresan: Lembaran kertas kering dihasilkan dengan cara mengepres lembaran diantara silinder pada calendar stack.
v Pengeringan: Sebagian besar air yang terkandung didalam lembaran kertas dikeringkan dengan melewatkan lembaran pada silinder yang berpemanas uap air.
v Calender Stack: Tahap akhir dari proses pembuatan kertas dilakukan pada calendar Stack, yang terdiri dari beberapa pasangan silinder dengan jarak tertentu untuk mengontol ketebalan dan kehalusan hasil akhir kertas.
v Pope Reel: Bagian ini merupakan tahap akhir dari proses pembuatan kertas yaitu pemotongan kertas dari gulungannya. Pada bagian ini, kertas yang digulung dalam gulungan besar, dibelah pada ketebalan yang diinginkan, dipotong menjadi lembaran, dirapikan kemudian dikemas.
D. PENGOLAHAN LIMBAH
Limbah padat dari industri kertas jumlahnya relatif banyak. Limbah padat yang telah diolah ini biasanya dibuang sebagai tanah urugan, walaupun mempunyai kemungkinan masih mengandung logam berat Cu dan Pb serta air 60 - 80%. Pengelolaan limbah padat tersebut bila tidak ditangani dengan baik tentunya berpotensi mencemari lingkungan, disebabkan adanya bahan pencemar Cu dan Pb juga bahan-bahan pembantu lain yang tentunya dapat masuk dalam tanah dan tanaman.
Salah satu upaya untuk mengatasi dampak negatif limbah padat berserat ini adalah memanfaatkannya kembali menjadi produk yang bernilai tambah, diantaranya sebagai pupuk kompos, bahan pembuat egg tray, produk yang menggunakan semen, seperti batako, genteng beton, paving blok ataupun juga bahan baku pembuatan papan partisi. Pembuatan papan partisi memiliki prospek yang baik, mengingat meningkatnya kebutuhan terhadap tempat tinggal yang murah. Selama ini pembuatan papan partisi masih didominasi oleh penggunaan semen dan gypsum atau bahan lainnya sebagai penguat. Pada penelitian ini akan dilakukan penambahan limbah berserat, sebagai unsur penguat dalam papan partisi.