Ilmu Gizi
drg. S.B. Kusumaningsih M.Kes M.Kes
Konsep Gizi A. Defi Defin nisi isi IIlm lmu u Gi Gizi
Ilmu gizi adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan seluk-beluk makanan dalam hubungannya dengan kesehatan tubuh manusia
Menurut kamus Gizi Indonesia yang dikeluarkan oleh PERSAGI tahun 2009 Ilmu gizi adalah ilmu pengetahuan yang membahas sifat-sifat gizi yang terkandung dalam makanan, pengaruh metabolismenya serta akibat yang timbul bila terdapat kekurangan atau kekurangan zat gizi
Konsep Gizi Gizi Berasal dari bahasa arab Ghidza : makanan yang bermanfaat atau sari makanan
Gizi = Nutrisi
Zat Gizi Zat atau unsur kimia yg terkandung dlm mkn yg diperlukan untuk metabolisme dlm tubuh secara normal. Ada 6 macam zat gizi : Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air
Konsep Gizi B. Fungsi Makanan Pada prinsipnya makanan berfungsi untuk melangsungkan kehidupan manusia. Kelangsungan hidup manusia tidak terlepas dari 3 hal, yaitu :
Bergerak Tumbuh Mengatur aktifitas kehidupan
Fungsi makanan dapat dikelompokkan menjadi 3 :
Sebagai zat energi (zat tenaga) Sebagai zat pembangunan Sebagai zat pengatur
Fungsi Zat Gizi ZAT TENAGA • • •
Karbohidrat Lemak Protein
ZAT PEMBANGUN • • •
Protein Vitamin Mineral
ZAT PENGATUR • •
Mineral Vitamin
Konsep Gizi 4 fungsi pokok makanan bagi kehidupan manusia : 1. Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan / perkembangan serta mengganti jaringan tubuh yang rusak 2. Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari 3. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral dan cairan tubuh yang lain 4. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit
Karbohidrat •
•
•
Merupakan salah satu sumber energi selain lemak dan protein
Karbohidrat menyumbangkan energi sebesar 4 kalori per gram, dan merupakan senyawa organik yang terdiri dari karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O), yang disimpan dalam otot dan hati Karbohidrat dibentuk melalui fotosintesis proses penggunaan energi matahari bagi tanaman berklorofil untuk mengambil karbondioksida (CO 2) dan melepaskan oksigen (O2)ke dalam udara. Karbon yang tersisa dalam tanaman membentuk karbohidrat
Karbohidrat •
Karbohidrat dapat dikelompokkan menurut sakarida yang membentuk strukturnya, yaitu : 1.
Monosakarida
Terdiri dari 1 sakarida
Monosakarida adalah jenis karbohidrat yang mudah diserap melalui usus halus ke dalam darah kemudian menuju hati dan tidak dipecah dalam proses pencernaan
Contoh monosakrida adalah glukosa, fruktosa dan galaktosa
Beberapa sumber makanan yang mengandung glukosa adalah tebu, buah-buahan, sayur-sayuran ; fruktosa adalah madu dan beberapa dalam buah ; galaktosa merupakan hasil pencernaan laktosa
Karbohidrat 2. Disakarida
Terdiri dari 2 sakarida atau 2 monosakarida, yang salah satunya berbentuk glukosa
Contoh disakarida adalah sukrosa, laktosa dan maltosa
Beberapa sumber makanan yang mengandung sukrosa adalah gula dan beberapa terdapat pada buah dan sayuran ; laktosa adalah gula dalam susu ; maltosa adalah gula yang terdapat pada padi-padian.
Karbohidrat 3. Polisakarida atau karbohidrat komplek
Contoh tepung, glikogen dan serat
Karbohidrat
Protein •
•
Protein merupakan sumber energi yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan dan menghasilkan 4 kalori per gram Protein merupakan senyawa organik yang terdiri dari karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O) dan nitrogen (N), yang disimpan dalam otot, tulang, darah, kulit dan limfe
Protein •
•
Protein akan dipecah menjadi sumber energi apabila karbohidrat dan lemak tidak mencukupi Beberapa fungsi protein dalam tubuh manusia : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Zat pertumbuhan tubuh untuk membangun sel-sel dalam tubuh Sebagai sumber energi apabila karbohidrat dan protein tidak mencukupi Sebagai pembentukkan hormon Sebagai enzim yang membantu beberapa reaksi kimia Membantu mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit Dapat menetralisir kelebihan asam dan basa dalam tubuh sehingga dapat mempertahankan pH normal Membantu mengakut zat-zat lain dalam darah seperti hemoglobin dan lipoprotein Sebagai sistem imun dengan membantu membentuk limfosit dan antibodi
PROTEIN
Lemak •
•
•
Lemak adalah sumber energi lain disamping karbohidrat dan protein Setiap gram lemak menghasilkan 9 kalori lebih besar dari karbohidrat dan protein Lemak adalah senyawa organik yang mengandung karbon, hidrogen dan oksigen dan larut dalam alkohol tetapi tidak larut dalam air
Lemak atau Lipid
Asam Lemak Jenuh & Tidak Jenuh •
•
Pembagian asam lemak jenuh dan tidak jenuh tergantung pada seberapa banyak atom hidrogen yang terikat pada keempat tempat atom karbon, bila keempat atom C dipenuhi oleh atom hidrogen tidak terbentuk ikatan ganda antara atom karbon disebut asam lemak jenuh Sedang asam lemak tidak jenuh apabila tidak semua atom karbon dipenuhi oleh atom hidrogen sehingga terbentuk ikatan ganda diantara atom karbon
Asam Lemak Jenuh & Tidak Jenuh •
•
Contoh sumber makanan asam lemak jenuh sebagian besar berasal dari hewan seperti daging, unggas, produk olahan susu Asam lemak tidak jenuh ada 2 jenis, yaitu –
Asam lemak tidak jenuh tunggal Contoh : minyak sayuran, minyak kacang, minyak zaitun
–
Asam lemak tidak jenuh ganda Contoh : minyak bunga matahari, kacang kedelai serta minyak ikan
Vitamin •
Merupakan mikronutrien yang dibutuhkan oleh tubuh manusia terutama untuk pengaturan fungsifungsi dalam tubuh
Vitamin
Larut dalam air
1. Vitamin B (B1, B2, B5, B6, B12) 2. Vitamin C 3. Biotin 4. Folat 5. Asam pantotenat
Tidak larut dalam air (larut dalam lemak)
1. 2. 3. 4.
Vitamin A Vitamin D Vitamin E Vitamin K
Vitamin A •
•
Vitamin ini diperlukan untuk pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup, untuk kekebalan terhadap infeksi, pertumbuhan tulang, perkembangan sistem saraf, metabolisme dan strukur membran sel Kekurangan vitamin A akan mengakibatkan meningkatnya resiko anak terhadap penyakit infeksi seperti penyakit saluran pernafasan dan diare
Vitamin A Bahan makanan sumber vitamin A Hati, kuning telur, produk susu, mentega, ikan, buah dan sayuran bewarna hijau dan kuning
Vitamin D •
Diperlukan untuk : –
–
–
–
•
•
Metabolisme kalsium dan fosfor (pembentukkan tulang) Fungsi miokardium Pemeliharaan sistem saraf Pembekuan darah yang normal
Vitamin ini dapat mencegah dan menyembuhkan ricketsia (tulang tidak mampu melakukan kalsifikasi) Vitamin D bisa dibentuk dalam tubuh dengan bantuan sinar matahari
Vitamin D •
•
•
Vitamin D diabsorbsi dalam usus halus bersama lipida dengan bantuan cairan empedu Vitamin D disimpan di hati, kulit, otak, tulang dan jaringan lain Sumber vitamin D banyak terdapat pada kuning telur, hati, mentega, tulang lunak, daging dan minyak ikan
Vitamin E •
•
Vitamin E diperlukan untuk pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup, anti koagulasi, diuresis, fertilitas, mencegah penuaan, pemliharaan otot dan membran sel saraf, mengurangi kolesterol serum.
Bahan makan sumber vitamin E : sayuran bewarna hijau tua, mentega, telur, buah, kacang-kacangan, daging, minyak sayuran
Vitamin K •
•
•
Diperlukan untuk sintesis protrombin dan faktor pembekuan darah. Kekurangan vitamin K akan mengakibatkan meningkatnya resiko anak terhadap penyakit infeksi seperti saluran pernafasan dan diare.
Bahan makanan sumber vitamin K : hati, sayuran bewarna hijau
Vitamin B
Vitamin B1 •
•
Vitamin ini diperlukan untuk perangsang nafsu makan, pembangun tubuh, metabolisme karbohidrat, pemeliharaan tonus otot Bahan makanan sumber vitamin B1 : beras merah, daging, ikan, unggas, padi-padian, kacang-kacangan
Vitamin B2 •
•
Diperlukan untuk pembentukan antibodi dan sel darah merah, metabolisme energi, respirasi sel, pemeliharaan jaringan epitel, okuler dan mukosa Bahan makanan sumber vitamin B2 : daging, ikan, unggas, susu, telur, buah, sayuran berdaun hijau, kacang, padi-padian
Vitamin B5 •
•
Diperlukan untuk metabolisme karbohidrat protein dan lemak, pertumbuhan Bahan makanan sumber vitamin B5 : telur, daging, unggas, makanan laut, padipadian
Vitamin B6 •
•
Diperlukan untuk pembentukkan antibodi, metabolisme asam amino, produksi hemoglobin Bahan makanan sumber vitamin B6 : daging, unggas, pisang, hati, ikan, sayuran berdaun hijau, kacang tanah, kismis, kenari, benih gandum, padi-padian
Vitamin B12 •
•
Diperlukan untuk pembentukkan sel darah, metabolisme, absorbsi besi, pertumbuhan jaringan, pemeliharaan sel saraf Bahan makanan sumber vitamin B12 : daging, telur, ikan, produk susu
Vitamin C •
•
Diperlukan untuk :
Produksi kolagen
Pembentukkan tulang dan gigi
Penyimpanan yodium
Pertumbuhan jaringan
Penyembuhan
Pembentukan sel darah merah
Kekebalan tubuh terhadap infeksi
Bahan makanan sumber vitamin C : buah dan sayuran segar
Mineral •
•
•
Adalah mikronutrien yang dibutuhkan tubuh untuk meningkatkan pertumbuhan dan mempertahankan kesehatan. Mineral berada dalam tubuh terutama di semua cairan dan jaringan tubuh Mineral dapat dikelompokkan menjadi : –
–
Mineral utama (makromineral) apabila jumlahnya dalam tubuh > 5 mg Trace mineral (mikromineral) apabila jumlahnya dalam tubuh < 5 mg (dibutuhkan sangat kecil)
Makromineral •
Kalsium –
–
•
Diperlukan untuk pembekuan darah, pembentukkan tulang dan gigi, memelihara irama jantung, permeabilitas membran sel, pertumbuhan dan kontraksi otot, transmisi impuls saraf Bahan makanan : keju, susu, padi-padian, kacangkacangan, sayuran bewarna hijau
Klorida –
–
Diperlukan untuk keseimbangan cairan, elektrolit, asam basa dan tekanan osmotik Bahan makanan : buah dan sayuran, garam
Makromineral •
Magnesium –
–
•
Diperlukan untuk keseimbangan asam basa, metabolisme, sintesis protein, relaksasi otot, respirasi sel, transmisi impuls saraf Bahan makanan : sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, makanan laut, padi-padian
Fosfor –
–
Diperlukan untuk pembentukkan tulang dan gigi, pertumbuhan dan perbaikan sel Bahan makanan : telur, ikan, padi-padian, daging, unggas, keju, susu
Makromineral •
Kalium –
–
•
Diperlukan untuk kontraksi otot, transmisi impuls saraf, saraf, pertumbuhan, distribusi cairan, keseimbangan tekanan osmotik, keseimbangan asam basa Bahan makanan : makanan laut, pisang, kacang tanah, kismis, jeruk, kentang, kentang, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, produk susu
Natrium –
–
Diperlukan untuk pemeliharaan cairan sel, kontraksi otot, keseimbangan asam basa, permeabilitas sel, fungsi otot, transmisi impuls saraf Bahan makanan : keju, makanan laut, susu, garam
Makromineral •
Sulfur –
–
Diperlukan untuk pembentukkan kolagen, metabolisme enzim dan pembekuan darah Bhana makanan : susu, daging, telur
Diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi
Kromium
Kobalt
Tembaga
Molibdenum
Fluor
Mikromineral
Seng
Yodium
Besi
Mangan
Selenium
Untuk proses metabolisme dan perkembangan fisik dan mental
Status gizi :
adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.
Cara pengukuran status gizi dengan antropometri
Antropometri •
•
•
Adalah suatu pengukuran dari bermacam-macam ukuran fisik dan komposisi tubuh pada berbagai kelompok umur dan tingkat gizinya Ukuran fisik : –
Tinggi Badan (TB)
–
Berat Badan (BB)
–
Lingkar Kepala
–
Lingkar Lengan Atas (LILA)
Komposisi tubuh : –
Tebal Lemak
–
Fat Mass
–
Fat Free Mass
Antropometri •
•
Berbagai kelompok umur standar berbeda untuk tingkat umur tertentu misal : untuk balita lain dengan untuk dewasa Tingkat gizi : –
Status gizi baik
–
Status gizi kurang
–
Status gizi buruk
–
Status gizi lebih
Pengukuran Antropometri Pengukuran antropometri dibagi menjadi 2 macam : 1. Penilaian ukuran tubuh 2. Pengukuran komposisi tubuh a. Pengukuran massa lemak tubuh b. Pengukuran massa bebas lemak tubuh
1. Pengukuran Fisik Pengukuran fisik dapat digunakan :
Untuk mengidentifikasikan apakah penderita kekurangan energi saja / protein saja / energi dan protein atau tidak
Untuk memonitor apakah ada perubahan setelah dilakukan intevensi / therapi gizi
Cara Pengukuran Fisik Pengukuran Tinggi Badan
Dilakukan pada anak dan orang dewasa yang dapat berdiri
Pengukuran Panjang Badan
Untuk bayi atau anak < 2 tahun
Pengukuran Lingkar Kepala
Untuk mengukur pertumbuhan otak
Pengukuran Berat Badan
Dilakukan pada bayi dengan timbangan bayi. Dilakukan untuk anak dan orang dewasa yang dapat berdiri dengan menggunakan “beam balance scale”
Pengukuran Panjang Lutut
Untuk mereka yang tidak bisa beridiri atau mengalami kelainan pertumbuhan tulang belakang untuk memperkirakan Tinggi Badannya
Pengukuran Fisik Antropometri Berat Badan (BB)
Kg
Tinggi Badan ( TB )
Hasil pengukuran fisik
Panjang Badan (PB)
Panjang Lutut (PL) Lingkar Kepala (LK)
Meter
Sentimeter
Sentimeter
Sentimeter
ALAT UKUR BERAT BADAN •
•
•
Timbangan alat ukur untuk menentukan berat atau massa obyek. Timbangan digunakan dalam aplikasi industri dan komersial. Skala medis khusus dan skala kamar mandi digunakan untuk mengukur berat badan manusia
Parameter Tinggi Badan •
•
•
Tergantung pada faktor lingkungan dan genetik. Tinggi badan manusia beragam menurut pengukuran antropometri Kelainan variasi tinggi badan (± 20% penyimpangan dari rata-rata) menyebabkan seseorang mengalami gigantisme atau dwarfisme, bila tak lebih dari variasi tersebut masih bisa dikatakan normal.
Parameter Tinggi Badan Pertumbuhan rata-rata untuk setiap jenis kelamin dalam populasi berbeda secara bermakna, di mana pria dewasa rata-rata lebih tinggi daripada wanita dewasa. Selain itu, tinggi badan manusia juga berbeda menurut kelompok etnis Pertumbuhan tinggi badan biasanya berhenti ketika lempeng pertumbuhan (lempeng epifisis) di ujung tulang menutup. Penutupan ini terjadi sekitar usia 16 tahun pada wanita atau 18 tahun pada pria. Tetapi, kadang-kadang pada sebagian orang, baru menutup pada usia sekitar 20-21 tahun
Parameter Tinggi Badan •
•
Namun ada beberapa informasi yang menyebutkan tinggi badan khususnya pada tulang rawan intervertebralis dan epifisis masih dapat bertumbuh pada usia diatas 25 tahun Rumus untuk menghitung Panjang Lutut disebut RUMUS CHUMLEA bila Tinggi Badan tidak dapat diukur karena ostoporosis, sakit dsb :
Pria TB (cm) =(2,02 x PL (cm)) – ( 0,04 x umur (thn)) + 64,19 Wanita TB (cm) =(1,83 x PL (cm)) – ( 0,24 x Umur (thn)) + 84,88
Alat Ukur Tinggi Badan
microtoise staturmeter alat ukur tinggi badan 200 cm
adalah alat yang digantung di tembok setinggi 200 cm atau 2 meter dari lantai.
tata cara pengukuran : merapat tegak di tembok dan berada tepat di bawah stature-meter.
Seorang asisten atau temannya akan menarik staturmeter hingga pas ubun-ubun kepala,
dan membaca hasil pengukuran pada jendela micro-toise yaitu berupa angka dalam satuan centimeter.
Parameter Lingkar Kepala •
•
•
Dapat digunakan untuk menilai status gizi proteinenergi pada masa 2 tahun pertama kehidupan. Pada keadaan kurang gizi kronik pada masa awal kehidupan atau terjadinya gangguan perkembangan janin semasa dalam kandungan akan mengakibatkan menurunnya jumlah sel otak dan pada akhirnya akan berpengaruh pada lingkar kepala. Di atas usia 2 tahun, pengukuran lingkar kepala tidak lagi bermanfaat karena perkembangannya sangat lambat.
Lingkar Kepala
Ukuran rata-rata lingkar kepala bayi ketika lahir adalah 34-35 cm.
Lingkar kepala ini akan bertambah 2 cm per bulan pada usia 0-3 bulan.
usia 4-6 bulan akan bertambah 1 cm per bulan,
usia 6-12 bulan pertambahannya 0,5 cm per bulan.
Lingkar Kepala o
o
o
o
Jika ukuran lingkar kepala bayi lebih kecil daripada ukuran normalnya, maka disebut kelainan mikrosefali. Sebaliknya, bila ukuran lingkaran kepala si bayi lebih besar daripada ukuran normalnya, dikatakan kelainan makrosefali. Biasanya kelainan mikrosefali dan makrosefali dibawa sejak lahi Namun ada juga kasus-kasus mikrosefali makrosefali yang familial atau normal
atau
Alat Ukur Lingkar Kepala
Cara : melingkarkan alat ukur berupa pita seperti yang digunakan oleh tukang jahit di kepala bayi, tepat di atas alis dan telinga bayi
lingkar kepala ini wajib dilakukan secara rutin pada bayi kurang dari usia 2 tahun. Ukuran lingkar kepala ini penting karena berkaitan dengan volume otak
Lingkar kepala berkaitan erat dengan volume otak, artinya kalau lingkaran kepala anak dalam usia tertentu kurang dari nilai yang normal, kemungkinan volume otak kurang dari cukup.
Sedangkan berbagai gerakan yang ada merupakan kombinasi dari kemampuan otak dan organ gerak yang bersangkutan
Parameter Lingkar Lengan Atas (LILA) Pada masa pertumbuhan bayi dan balita, berlangsung perubahan ukuran dan jumlah sel, serta jaringan intraseluler pada tubuh bayi dan balita Dengan kata lain ukuran-ukuran tubuhnya akan membesar, misalnya ditandai dengan meningkatnya berat dan tinggi badan, ukuran lingkar kepala, lingkar lengan atas, menguatnya tulang dan membesarnya otot, dan bertambahnya organ tubuh lain seperti rambut, kuku, gigi, dan sebagainya
Lingkar Lengan Atas
Salah satu cara untuk mengetahui baik atau tidaknya pertumbuhan anak adalah dengan mengukur lingkar lengan atasnya.
Berdasarkan standar Walanski,perkembangan ukuran lingkar lengan atas bayi dan balita berdasarkan umur terbilang normal pada ukuran berikut: −
6- 8 bulan 14.75 cm
−
9-11 bulan 15.10 cm
−
1 tahun
16.00 cm
−
2 tahun
16.25 cm
−
3 tahun
16.50 cm
−
4 tahun
16.75 cm
−
5 tahun
17.00 cm
Lingkar Lengan Atas •
Lingkaran lengan atas adalah suatu cara untuk menghitung skala gizi wanita usia subur, baik ibu hamil maupun calon ibu untuk mengidentifikasi wanita yang mempunyai resiko melahirkan bayi berat badan rendah (BBLR)
Alat Ukur Lingkar Lengan Atas •
alat ukur
Indikator Pengukuran Fisik Antropometri
Berdasarkan pengukuran tersebut maka ada beberapa indikator yang dapat digunakan, bisa satu atau dua indeks atau dalam bentuk rasio
Indeks : BB/U, TB/U, BB/TB Rasio : BB/TB²
Indeks Antropometri Indeks antropometri diperoleh melalui kombinasi pengukuran.
Indeks BB/U, jumlah triseps dan lipatan kulit subscapular, rasio lingkar pinggang-panggul. Indeks
sangat penting dalam penafsiran pengukuran.
Indeks Antropometri Kombinasi lipatan kulit triseps dan LILA bisa digunakan untuk mengestimasi area lengan tengah atas dan lemak lengan tengah atas, dimana masingmasing
bisa
mengestimasi
kandungan lemak tubuh.
massa
otot
dan
Indeks Antropometri Sedangkan kombinasi lain seperti Indeks Massa Tubuh (BB/TB2)
dan rasio lingkar pinggang-
panggul digunakan dalam studi populasi sebagai indikator kegemukan dan massa lemak dalam perut.
Pemilihan Indeks Antropometri •
•
•
Khususnya pertimbangan sensitifitas, spesifisitas, dan nilai prediktif dari indeks antropometri Indeks sensitif menunjukkan perubahan besar selama kekurangan gizi dan setelah intervensi gizi serta secara tepat mengidentifikasi individu yang bebar benar kekurangan gizi Konsekuensinya adalah indeks antropometri dengan sensitifitas tinggi seharusnya digunakan untuk sistem penilaian gizi yang melibatkan skreening, pengawasan atau sebuah intervensi (Ruel et al 1995)
Pemilihan Indeks Antropometri
Indeks
antropometri
dengan
spesifikasi
tinggi
digunakan
untuk
mengidentifikasi orang sehat secara tepat, maka dengan demikian menghindari intervensi gizi yang tidak dibutuhkan.
Baik sensitifitas dan spesifisitas sebuah indeks antropometri adalah bervariasi menurut usia, cutoff point yang digunakan, dan keparahan serta prevalensi masalah gizi dalam populasi.
Semua faktor ini harus dipertimbangkan ketika menentukan suatu indeks antropometri.
Standar Pengukuran Fisik Antropometri Standar Lokal –
Kartu Menujut Sehat (KMS) yang merupakan modifikasi dari standar WHO
Standar Internasional –
Standar NCHS •
Direkomendasikan oleh WHO untuk menjadi standar internasional, standar ini sudah mencerminkan populasi sampel dari beberapa negara menurut umur dan jenis kelamin
Standar Pengukuran Fisik Antropometri Standar Harvard •
NCHS lebih teliti dibanding dengan Harvard, populasi yang digunakan lebih sedikit (dari 2 negara bagian di Amerika Serikat : Boston dan Iowa)
Standar WHO •
Merupakan modifikasi dari standar NCHS
•
Digunakan untuk negara yang belum mempunyai standar
•
Dibedakan menurut umur dan jenis kelamin
•
Hanya untuk balita saja umur 0 – 5 tahun
Klasifikasi Pengukuran Fisik Antropometri •
•
Klasifikasi digunakan untuk menentukan tingkat status gizi Pemilihan klasifikasi tergantung pada tujuan penelitian, parameter dan indeks yang digunakan pada pengukuran fisik.
Beberapa Macam Klasifikasi Klasifikasi Gomez –
Menggunakan indeks BB/U
–
Standar Harvard
–
Untuk menentukan tingkat status gizi
–
Status gizi normal bila BB/U > 90%
–
Malnutrisi ringan bila BB/U 76 - 90 %
–
Malnutrisi sedang bila BB/U 61 – 75 %
–
Malnutrisi berat bila BB/U ≤ 60%
Beberapa Macam Klasifikasi Klasifikasi Wellcome
Menggunakan indeks BB/U dengan standar Harvard
Membedakan apakah malnutrisi ini marasmus kwashiorkhor dengan melihat adanya oedema atau tidak
Kwashiorkor bila BB/U 60 – 80 % dan ada oedema
Marasmus bila BB/U < 60% dan tidak ada oedema
Marasmic Kwashiorkor bila BB/U < 60% dan ada oedema
Under Weight bila BB/U 60 – 80% dan tidak ada oedema
ataukah
Beberapa Macam Klasifikasi Klasifikasi Waterlow
Menggunakan indeks TB/U dan BB/TB Menggunakan standar Harvard Untuk membedakan wasting dan stunting Wasting bila TB/U > 90% dan BB/TB < 80% Stunting bila TB/U < 90% dan BB/TB > 80% Stunting dan Wasting bila TB/U < 90% dan BB/TB < 80% Normal bila TB/U > 90% dan BB/TB > 80%
Index Masa Tubuh (IMT) IMT = Berat Badan (kg) / Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m) Klasifikasi :
Kurus •
Kekurangan Berat Badan Tingkat Berat bila IMT < 17,0
•
Kekurangan Berat Badan Tingkat Ringan bila IMT antara 17,0 – 18,5
Normal •
IMT antara 18,5 – 25,0
Gemuk •
Kelebihan Berat Badan Tingkat Ringan bila IMT antara > 25,0 – 27,0
•
Kelebihan Berat Badan Tingkat Berat bila IMT > 27,0
2. Pengukuran Komposisi Tubuh
Pengukuran komposisi tubuh ini ada kaitannya dengan pengukuran lemak atau timbunan lemak dan bagian lain yang tidak ada lemak (otot) Pengukuran komposisi lemak ini penting untuk mengetahui apakah individu menderita malnutrisi atau tidak Pengukuran ini banyak dilakukan di Rumah Sakit untuk mengetahui pasien menderita malnutrisi akut atau malnutrisi kronis Selain itu juga untuk memonitor perubahan fisik akibat terapi nutrisi pada waktu yang lama Sedangkan di masyarakat untuk mengetahui efektifitas dari program gizi
Macam Pengukuran Komposisi Tubuh 1. Pengukuran Skinfold Thickness
Triceps skinfold
Biceps skinfold
Subscapular skinfold
Suprailiaca skinfold
Midaxillary skinfold
2. Pengukuran Lingkar Lengan Atas
Menghitung Fat Mass (Lemak) dan Fat Free Mass (Otot) 1. Hitung umur dalam tahun dan berat badan dalam kg 2. Ukur skinfold thickness (tebal lemak dibawah kulit) dalam mm pada tempat biceps, triceps, subscapular dan suprailiac 3. Jumlahkan tebal lemak dari keempat skinfold thickness 4. Ukur nilai logaritma dari keempat penjumlahan skinfold thicness
Menghitung Fat Mass (Lemak) dan Fat Free Mass (Otot) Menghitung body density ( D dalam g / cc) •
•
Untuk laki-laki: –
17-19 D=1.1620 -0.0630 x (logΣ)
–
20-29D=1.1631-0.0632 x (logΣ)
–
30-39D=1.1422-0.0544 x (logΣ)
–
40-49D=1.1620-0.0700 x (logΣ)
–
50+
D=1.1715-0.0779 x (logΣ)
Untuk perempuan : –
17-19 D=1.1549 -0.0678 x (logΣ)
–
20-29D=1.1599-0.0717 x (logΣ)
–
30-39D=1.1423-0.0632 x (logΣ)
–
40-49D=1.1333-0.0612 x (logΣ)
–
50+
D=1.1339-0.0645 x (logΣ)
Menghitung Fat Mass (Lemak) dan Fat Free Mass (Otot) •
Fat mass (kg) = Berat Badan (kg) x 4,95/D – 4,5
•
Fat Free Mass (kg) = Berat Badan (kg) – fat mass(kg)
Masalah Gizi di Indonesia
1. Kekurangan Energi dan Protein (KEP) •
•
Gangguan gizi yang disebabkan karena ketidakseimbangan antara konsumsi kalori atau karbohidrat dan protein dengan kebutuhan energi, atau terjadinya defisiensi energi dan protein Secara klinis KEP terbagi dalam 3 tipe : 1.
Kwashiorkor Ditandai dengan odema yang dapat terjadi seluruh tubuh, wajah sembab dan membulat, mata sayu, rambut tipis kemerahan, apatis, pembesaran hepar, otot mengecil, bercak merah kecoklatan di kulit dan mudah terkelupas, sering disertai penyakit infeksi akut (diare, anemia)
1. Kekurangan Energi dan Protein (KEP) 2. Marasmus Ditandai sangat kurus, tampak tulang terbungkus kulit, wajah seperti orang tua, kulit keriput, perut cekung, costae terlihat jelas, sering disertai penyakit infeksi dan diare
3. Marasmus kwashiorkor
Klasifikasi
Menurut WHO-CDC
KEP berat : < 70% BB ideal terhadap TB
KEP ringan : > 80 – 90% BB ideal terhadap TB
KEP sedang : > 70 – 80% BB ideal terhadap TB
2. Gizi Lebih (Obesitas) Adalah penyakit gizi yang disebabkan kelebihan kalori ditandai dengan akumulasi jaringan lemak secara berlebihan di seluruh tubuh
3. Kekurangan Vitamin A •
•
Disebabkan karena kekurangan vitamin A dalam tubuh
konsumsi
Gejala penyakit ini adalah –
–
Kekeringan epitel biji mata dan kornea, karena glandula lakrimalis menurun terlihat selaput bola mata keriput dan kusam Fungsi mata berkurang menjadi hemeralopia atau nictalpia (buta senja atau buta ayam)
4. Anemia Gizi Besi •
•
•
Adalah kekurangan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukkan pembentukkan Hb Di Indonesia sebagian besar anemia oleh karena kekurangan zat besi Tanda-tanda anemia : –
Lesu, lemah, letih, lelah, lalai
–
Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang berkunang-kunang
–
Gejala lanjut : kelopak mata, bibir, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat
5. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) •
•
Adalah sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh seseorang kekurangan unsur yodium secara terus-menerus terus-menerus dalam jangka waktu lama Kekurangan Yodium pada ibu meningkatkan insiden lahir mati, aborsi, cacat lahir, kretinisme, kemunduran mental, bisu tuli, diplegia spatik, dwarfisme (cebol)
Bentuk khas gondok endemik pada tiga orang ibu Himalaya (Delange, 2000)
Penyebab Masalah Gizi Status Gizi Infeksi atau Penyakit Penyebab Langsung
Asupan Gizi
Ketersediaan Pangan tingkat Rumah Tangga
Perilaku/asuhan Ibu dan Anak
Pelayanan kesehatan
Penyebab Tak Langsung
Kemiskinan, pendidikan rendah, Ketersediaan pangan, kesempatan kerja
Masalah Utama
Krisis Politik dan Ekonomi
Masalah 98 Dasar
Pengaruh Gizi Terhadap Kualitas SDM dan Penduduk Masukan - Gizi/Makanan - Pendidikan - Lingkungan
Fisik : Status Gizi
- BB/TB -Tenaga - Daya Tahan
Keluaran
Kualitas SDM
Non Fisik : - Kecerdasan (IQ) - Emosional (ESQ) - Budi dan Iman
Kualitas Penduduk
- Mortalitas - Morbiditas - Angka Harapan Hidup
Peranan Zat Gizi pada Pertumbuhan & Kesehatan Gigi •
•
•
Berbagai jenis zat gizi memegang peranan pada pembentukkan dan kesehatan gigi Proses pembentukkan dan pertumbuhan gigi berlangsung sejak masih di dalam kandungan sampai bebrapa tahun setelah kelahiran Pengaruh berbagai zat gizi terhadap gigi terutama terdapat pada fase pembentukkan sedangkan pada fase fungsional pengaruh tersebut jauh lebih kecil, pada fase erupsi pengaruh zat-zat gizi tidak begitu berarti sehingga dapat diabaikan
Peranan Zat Gizi pada Pertumbuhan dan Kesehatan Gigi •
Zat-zat gizi yang mempunyai pengaruh menonjol pada fase pembentukkan gigi adalah –
Vitamin A Terutama berpengaruh pada sel-sel yang berasal dari ektodermal
–
Vitamin C Terutama berpengaruh pada sel-sel yang berasal dari mesodermal
–
Vitamin D Terutama berpengaruh pada perletakan garam-garam kalsium
Peranan Zat Gizi pada Pertumbuhan dan Kesehatan Gigi •
•
Garam, Ca dan fluor merupakan 2 mineral yang berperan dalam kesehatan gigi, terutama terhadap karies
Pengaruh Vitamin A pada Pembentukan Gigi •
•
•
•
Pengaruh vitamin A terutama pada sel-sel ektodermal Pada kondisi kekurangan vitamin A yang terjadi pada fase pembentukan gigi, yang pertama terganggu adalah sel-sel ameloblast Gangguan pada odontoblas dapat menjadi parah pada defisiensi vitamin A yang lanjut sehingga suatu kelompok odontoblas dapat memisahkan diri dan membentuk gigi soliter pada tempat yang bukan semestinya di rongga mulut Duplikasi gigi yang memberikan gigi gingsul diperkirakan sebagai akibat defisiensi vitamin A pada periode atau fase pembentukkan gigi
Pengaruh Vitamin C pada Pembentukan Gigi •
•
Defisiensi vitamin C yang cukup berat mungkin terjadi gangguan pembuluh darah di daerah pulpa gigi dan jaringan sekitarnya sehingga terjadi pendarahan dengan akibat degenerasi bakal gigi yang mulai terbentuk Gigi dapat terlambat dibentuk dan melakukan erupsi ke rongga mulut dan tertinggal dari erupsi yang normal
Pengaruh Vitamin D, Kalsium dan Fosfor pada Pembentukan Gigi •
•
Vitamin D, Ca dan P sama-sama berpengaruh pada perletakan garam kalsium (kalsium karbonat dan kalsium fosfat) yang merupakan komponen utama dari jaringan jaringan keras gigi Pada defisiensi vitamin D : hambatan kalsifikasi jaringan jaringan keras sehingga enamel dentin dan cementum kurang mengandung garam-garam kalsium sehingga lebih mudah terkena karies