II.
SIST STE EM PR PROT OTEK EKSI SI KE KEB BAKAR AKARA AN
A. Deteksi Deteksi Kebakar Kebakaran an (smoke (smoke detec detector) tor) 1. Detekt Detektor or Asap Asap ( Smoke Smoke Detecto Detectorr )
a. Detektor Detektor asap tipe ionisasi ionisasi ( Ionisation Ionisation Smoke Smoke Detector Detector ) Alat pengindera ini memiliki komponen : 1)Ruang 1)Ruang deteks deteksii dengan dengan dileng dilengkap kapii bahan bahan radio radio aktif aktif yang yang di beri beri muatan muatan listrik sehingga memancarkan ion positif dan negatif yang seimbang. )Rangkaian electronic contact Prinsip Prinsip Kerja Kerja deteksi ini bila ter!adi kebakaran yang kemudian ada asap memasuki ruang diteksi maka partikel"partikel asap tersebut mempengaruhi perubahan ion di ruang deteksi# dengan perubahan perbandingan nilai ion pada ruang deteksi tersebut mengakibatkan rangkaian electronic contact men!adi aktif dan alarm berbunyi . b. Detektor asap tipe $hoto electric $eka %ahaya Alat pengindera ini memiliki komponen : 1) Ruang diteksi diteksi yang dilengkapi dilengkapi dengan dengan pemancar pemancar cahaya cahaya infra infra merah ( light emiting ) diode ) $enerim $enerimaa cahaya cahaya infra infra merah merah ( photo photo diode diode ) &) Rangk angkai aian an electronic contact. $hoto electric cell yang dihubungkan ke rangkaian electronic contact ke alarm. Se'aktu tidak ter!adi kebakaran kebakaran photo cell selalu menerima cahaya infra merah. Prinsip Kerja diteksi ini bila ter!adi kebakaran terdapat asap yang menghalangi cahaya yang selalu diterima oleh photo cell# kemudian deng dengan an berk berkur uran angn gny ya nila nilaii caha cahay ya yang ang dite diteri rima ma oleh oleh phot photo o cell cell mengak mengakibat ibatkan kan rangka rangkaian ian electro electronic nic contact contact men!adi men!adi aktif aktif dan alarm alarm berbunyi.
. Detekt Detektor or $anas $anas ( eat eat detecto detector) r)
12
13
a. Dete Detekt ktor or pana panass ipe $eng $engem emba bang ngan an suhu suhu ( Rate Rate of Rise Rise eat eat Dete Detect ctor or ) Diteksi ini memiliki memiliki *omponen *omponen : Ruang Ruang Deteks Deteksii yang yang dileng dilengkap kapii membra membran n ( diaprag diapraghma hma ) dan titik titik kontak kontak dan fungsi fungsi membra membran n diaprag diapraghma hma sebaga sebagaii pendor pendorong ong titik titik kontak kontak tersebut dan lobang +entilasi untuk mengantisipasi bila ter!adi pengembangan udara yang bukan karena ke!adian kebakaran misalnya cuaca maka udara akan terbuang melalui lubang tersebut. Prinsip Kerja dite diteks ksii ini ini bila bila di suatu suatu ruan ruanga gan n ter!a ter!adi di keba kebakar karan an sehingga ter!adi perubahan suhu yang cepat maka udara di dalam ruang diteksi memu memuai ai dan dan pemu pemuian ian udar udaraa di ruan ruang g tertu tertutu tup p terse tersebu butt meng mengak akib ibatk atkan an membra membran n terdor terdorong ong naik naik dan dengan dengan terdor terdorong ongny nyaa membra membran n sekalig sekaligus us mend mendor oron ong g mecha mechani nica call cont contac ac men! men!ad adii akti aktif# f# deng dengan an demiki demikian an alarm alarm berbunyi. b. $engindera panas Suhu etap etap ( ,i-ed emperatur) emperatur) *omponen komponen diteksi : 1) /lemen peka peka yang yang didalamny didalamnyaa menggunakan menggunakan d'i logam logam ( sensor sensor bimetal bimetal ) ) 0ech 0echan anica icall %ont %ontact act Prinsip kerja diteksi ini bila ter!adi kebakaran elemen peka menerima panas dengan dera!at dera !at suhu yang ditentukan oleh kepekaan diteksi maka sensor bimetal mendorong mechanical contact men!adi aktif dengan demikian alarm berbunyi. Alat diteksi ini dapat !uga dikombinasikan dengan tipe Rate f rise# dengan dengan demikian dapat dapat beker!a secara ,i-ed em emperatur peratur dan dapat beker!a beker!a secara Rate of Rise. &. Detekt Detektor or 2yala 2yala Api Api ( ,lame ,lame Detct Detctor) or) $engindera ini terbagi atas kepekaan pengindera yaitu : a. 3ltr 3ltraa 4iole 4iolett ,lame ,lame Detec Detecto tor. r. Alat diteksi inisensitif terhadap cahaya api yang memancarkan cahaya putih kebiru"biruan dan biasanya alat ini dipasang untuk melindungi benda"
14
benda yang bila terbakar memancarkan cahaya putih kebru"biruan seperti contoh5 natrium# alkohol dll. b. Infra Red ,lame detector. Alat diteksi ini sensitif terhadap cahaya api yang memancarkan cahaya infra merah# karena alat diteksi ini dilengkapi dengan 6. $anel kontrol dan Alarm deteksi kebakaran Setiap $emasangan alarm kebakaran harus dilengkapi dengan panel kontrol. $anel control (kendali) utama adalah panel yang berfungsi untuk mengontrol beker!anya sistem tanda bahaya kebakaran serta menerima dan menun!ukan adanya isyarat kebakaran pada suatu daerah7satu titik detector.
)attere* test zone alarm
Main alarm Device Voltmeter
Ac Power Source indicator
S& 'are (ndicator "one Alarm Silence S Sto# S
!ire Reset
Test Reset !ire Test S
$anel kontrol dimaksud harus mempunyai kelengkapan antara lain : a. ,asilitas kelompok tanda bahaya b. Saklar reset tanda bahaya c. $emancar berita kebakaran d. ,asilitas pengu!ian dan pemeliharaan e. ,asilitas pengu!ian baterai dengan +olt meter dan amper meter. f. Saklar pengu!i baterai g. Indikator adanya tegangan listrik h. Saklar yang dilayani secara manual serta lampu peringatan untuk memisahkan lonceng dan peralatan kontrol !arak !auh ( remote control) i. $etun!uk tanda bahaya yang dapat didengar !. Saklar petun!uk untuk kesalahan rangkaian k. Suplai daya7baterai l. ,asiltas penyambungan telepon m. Saklar pemberi tanda bahaya umum n. $etun!uk beker!anya sistem lain ( pompa kebakaran# pengendali asap# lift kebakaran dan lain lain )
1+
$anel kontrol harus diletakkan pada Ruang $usat *endali *ebakaran. 8ika pada bangunan tersebut tidak memiliki Ruang $usat *endali maka panel harus diletakkan pada posisi yang mudah terlihat dari lobi masuk 3tama 9. $emeliharaan dan pengu!ian alram kebakaran a. $emeliharaan Alarm kebakaran 1) *egiatan pemeriksaan dan pemeliharaan harus dilakukan secara berkala sebagai bagiandari kegiatan mana!emen penanggulangan kebakaran (0$*) ) agian keamanan melalui tes $emadam Api ($A) 'a!ib memeriksa peralatan Sistem $roteksi *ebakaran secara berkala minimal kali dalam seminggu &) ;aporan pemeriksaan diserahkan pada manager mana!emen penanggulangan kebakaran (0$*) 6) ;aporan pemeriksaan disampaikan setiap kali selesai dilakukan pemeriksaan b. $engu!ian Sistem proteksi kebakaran 1) $engu!ian terhadap peralatan sistem proteksi kebakaran dilakukan sesuai ketentuan yg berlaku. ) $engu!ian dilakukan oleh bagian keamanan bersama sama dengan agian eknik pemeliharaan# dan hasilnya disampaikan kepada mana!er pengelola bangunan melalui mana!er 0$*. <. $enempatan dan !arak pemasangan detector kebakaran a. Smoke Detector ( $engindera Asap) 1) Smoke Detector tidak boleh dipasang dalam !arak kurang dari 1#9 meter dari lubang udara masuk 7 A%. ) 8arak smoke detector yang ter!auh dari dinding pemisah adalah < meter dalam ruang efektif dan 1 meter dalam ruang sirkulasi. &) $ada setiap luas lantai = m> dengan tinggi langit"langit & meter# harus dipasang 1 buah smoke detector. 6) 8arak anatar Smoke detector maksimum 1 meter di dalam ruang efektif dan 1? meter didalam ruang sirkulasi. 9) Setiap kelompok atau @ona detector harus dibatasi maksimum buah smoke detector yang dapat melindungi ruangan 0> luas lantai. b. eat Detector ( $engindera $anas ) 1) eat Detector tidak boleh dipasang dalam !arak kurang dari 1#9 meter dari lubang udara masuk 7 A%. ) $ada satu kelompok detector# tidak boleh di pasang lebih dari 6 buah eat detector. &) 3ntuk setiap ruangan dengan luas 6< m> dan tinggi langit"langit & meter harus dipasang satu alat heat detector 6) 8arak antara heat detector tidak boleh lebih dari B meter untuk ruangan efektif dan tidak boleh lebih dari 1 meter untuk ruang sirkulasi. 8arak
1,
heat detector dengan dinding pembatas paling !auh & meter pada ruang efektif dan < meter pada ruang sirkulasi serta paling dekat & cm c. ,lame Detector ( $engindera 2yala Api ) 1) Setiap kelompok atau setiap Cone detector harus di batasi maksimum buah flame detector yang dapat melindungi ruangan dengan luas maksimum m> ) $emasangan flame detector untuk daerah yang sering mengalami gangguan sambaran petir # detector tersebut harus dilindungi supaya tidak ter!adi kemungkinan timbulnya alarm palsu. &) Detector harus direncanakan dan dipasang cukup men!amin dapat mendeteksi daerah kebakaran spesifik yang akan di proteksi. 6) Detector tidak boleh dipasang terhalang oleh sesuatu pada daerah yang akan di proteksi 9) Detector harus dilindungi terhadap gangguan sinar yang tidak dikehendaki (yang mungkin dapat menyebabkan alarm palsu). B. SISTEM ALARM KEBAKARAN
1. $enggolongan Sistem Alarm *ebakaran Sistem Alarm kebakaran dapat digolongkan men!adi beberapa golongan seperti yang akan di bahas di ba'ah ini. a. Sistem Alarm *ebakaran *ota Sistem Alarm *ebakaran *ota adalah suatu cara atau alat komunikasi dari penduduk7 'arga masyarakat *epada Dinas *ebakaran *ota untuk menginformasikan tentang adanya bahaya kebakaran guna mendapatkan pertolongan pemadaman. Sistem anda ahaya *ebakaran seperti ini pada kebanyakan kota di Indonesia mengunakan peasa'at telepon dgn nomor panggil 11&. erdapat sistem alarm kebakaran *ota sbb : 1) Sistem ;okal Alarm kebakaran sistem lokal mengunakan titik panggil (o- circuits) yang di pasang di beberapa tempat tertentu di dalam 'ilayah kota. otersebut dilengkapi dengan saklar berupa tombol tekan# tombol tarik atau handle tarik Prinsip kerja alarm sistem lokal : Apabila di suatu tempat di 'ilayah kota ter!adi kebakaran# maka penduduk7'arga kota yang ingin mendapatkan bantuan pertolongan pemadaman kebakaran dapat segera mencari o- %ircuits terdekat dan mengaktifkan saklar yang ada sesuai dengan petu!uk yang ada. Dengan demikian panel kontrol yang ada pada $os Dinas *ebakaran terdekat berbunyi alarm dan papan petun!uk menyala menun!ukkan lokasi dimana saklar bo- circuits diaktifkan. al demikian !uga dapat di realy pada panel kontrol ke $usat tetapi pos" pos Dinas *ebakaran yang lain tidak monitor# hanya apabila diperlukan
1-
bantuan yang karena kebakaran besar dapat dihubungi dengan pesa'at komunikasi lain melalui $usat. ) Sistem %entral# ($usat ) Alarm kebakaran kota sistem central pada hakekatnya memiliki komponen yang sama dengan sistem lokal hanya perbedaannya terletak pada prinsip ker!anya sa!a. Prinsip kerja alarm kota sistem Central : Apabila ter!adi kebakaran penduduk yang ingin mendapatkan pertolongan pemadam kebakaran# setelah mengaktifkan bo- circuits maka panel kontrol yang ada di markas Dinas kebakaran $usat menun!ukkan lokasi dimana ter!adi kebakaran. Dengan Demikian $os pemadam *ebakaran yang terdekat dengan ke!adian kebakaran dapat di hubungi melalui pesa'at komunikasi lain. b. Sistem Alarm *ebakaran edung : Sistem alarm kebakaran gedung adalah suatu alat untuk memberikan peringatan dini kepada penghuni gedung atau petugas yang di tun!uk# tentang adanya ke!adian atau indikasi kebakaran di suatu bagian gedung. Dengan adanya peringatan secara dini tersebut akan memungkinkan penghuni7petugas dapat mengambil langkah7tindakan berikut pemadaman atau bila mungkin melaksankan e+akuasi !i'a maupun harta benda. 1) *omponen pokok Alarm *ebakaran edung. Suatu sistem alarm kebakaran gedung merupakan rangkaian dari komponen"komponen sistem yang masing"masing dihubungkan dengan suatu instalasi kabel# sedangkan komponen"komponen tersebut antara lain : a) $anel *ontrol ( 0ain %ontrol $anel ) b) 0anual %all bo- ( titik panggil manual) c) Alat pengindera kebakaran ( fire detector ) d) Alarm bel atau orn ) %ara *er!a Alarm *ebakaran gedung : a) 0anual# dengan menggunakan titik panggil manual ( 0anual call bo- ) ombol tekan ombol tarik • andle tarik Atau sesuai dengan petun!uk pemakaian pada titik •
panggil tersebut. b) tomatis# melalui alat pendeteksi kebakaran (fire detector) Alat pendeteksi kebakaran ( fire detector) tersedia dalam beberapa !enis 7macam berdasarkan prinsip ker!anya7indikasi yang dideteksinya.
. !IDRAN ". Macam Sistem !idran
0enurut tempat7lokasinya# sistem hidran kebakaran dapat dibagi men!adi & macam# yakni a. Sistem idran edung
1.
idran gedung ialah hidran yang terletak atau dipasang di dalam bangunan dan system serta peralatannya disediakan serta dipasang oleh pihak bangunan7gedung tersebut. idran !enis ini# sesuai penggunaannya di klasifikasikan ke dalam & kelompok sebagai berikut : 1) idran *elas 1 : Ialah hidran yang dilengkapi dengan slang berdiameter # inci# yang penggunaanya diperuntukkan secara khusus bagi petugas pemadam atau orang yang telatih. ) idran kelas II : Ialah hidran yang dilengkapi dengan slang berdiameter 1# inci # yang penggunaannya diperuntukkan penghuni gedung atau petugas yang belum terlatih. &) idran kelas III : Ialah hidran yang dilengkapi dengan slang berdiameter gabungan antara idran kelas I dan II diatas b. Sistem idran alaman idran halaman ialah hidran yang terletak diluar7lingkungan bangunan# sedangkan instalasi dan peralatan serta sumber air disediakan oleh pihak pemilik bangunan c. Sistem idran *ota Sistem idran kota ialah hidran yang terpasang ditepi7sepan!ang ialah !alan pada daerah perkotaan yang dipersiapkan sebagai prasarana kota oleh pemerintah
daerah
setempat
guna
menanggulangi bahaya
kebakaran.
$ersedian air untuk !enis ini dipasok oleh perusaahaan air minum ($DA0) setempat. $. Ba%ian dari Sistem !idran Kebakaran a. $ersedian air :
1) Sumber air untuk memasok kebutuhan sistem hidran kebakaran dapat berasal dari $DA0# sumur dalam (artesis) atau kedua"duanya. ) 4olume rese+oir# sesuai yang diatur dengan ketentuan yang berlaku# harus diperikan berdasarkan 'aktu pemakaian yang yang disesuaikan dengan klasifikasi ancaman bahaya kebakaran bagi bangunan yang diproteksi. &) erdasarkan klasifikasi ancaman bahaya kebakaran maka banyaknya persedian air untuk masing"masing klas pada sistem hidran harus dapat digunakan untuk lama 'aktu seperti ditentukan sebagai berikut : a) *las Ancaman ahaya *ebakaran Ringan : 69 menit b) *las Ancaman ahaya *ebakaran Sedang : < menit c) *las Ancaman ahaya *ebakaran erat : = menit Atau $ersedian air untuk hidran setiap saat minimum &. liter .ak penampungan (rese+oir) untuk persedian air pada sistem hidran dapat berupa rese+oir ba'ah tanah (round ank)# tangki bertekanan ($rtessure tank) atau rese+oir atas (gra+ity tank)
1/
b. $ompa"pompa $ompa"pompa yang terpasang dalam sistem hidran kebakaran merupakan perangkat alat yang berfungsi untuk memindahkan air dari bak penampungan (rese+oir) ke u!ung pengeluaran (pipa pemancar7noCCle). $ompa"pompa pada sistem hidran ini sekurang"kurangnya terdiri atas 1 unit $ompa 8okey# 1 unit $ompa 3tama dengan sumber daya listrik dan generator serta 1 unit pompa cadangan dengan sumber daya motor diesel. ,ungsi dan operasi ker!a masing"masing pompa : 1) $ompa 8okey : $ompa ini berfungsi untuk memepertahankan tekanan statis di dalam !aringan sistem hidran. $ada saat ter!adi pengeluaran kecil se!umlah air di dalam !aringan# pompa 8okey ini akan beker!a guna mengembalikan tekanan ke posisi semula. *arenanya# sekaligus pompa 8okey !uga dapat berfungsi untuk memantau kebocoran"kebocoran pada !aringan sistem hidran. perasi ker!a pompa 8okey didesain untuk hidup (start) secara otomatis pada saat salah satu katup pengeluaran dibuka atau ter!adi kebocoran pada !aringan# dan akan berhenti beker!a (stop) secara otomatis pada saat katup bukaan ditutup ) $ompa 3tama $ompa ini berfungsi sebagai penggerak utama beker!anya sistem hidran. $ompa 3tama akan beker!a setelah kapasitas maksimal pompa 8okey terlampui. perasi ker!a pompa 3tama didesain untuk Start secara otomatis dan berhenti (stop) secara manual# melalui tombol reset pada panel $ompa *ebakaran. &) $ompa %adangan $ompa ini berfungsi sebagai penggerak cadangan dari sistem hidran# yang titik start beker!anya setelah pompa 3tama. $ompa ini# meskipun berfungsi sebagai cadangan namun tetap dalam kondisi siaga operasi. Dalam kondisi seperti ini berarti bah'a setiap saat pompa ini akan beker!a secara otomatis pada saat kapasitas $ompa 3tama# pompa 3tamamengalami kerusakan atau pada saat sumber daya utama ($;2) padam. Sama halnya dengan pompa utama# operasi ker!a pompa cadangan didesain untuk start secara otomatis dan berhenti secara manual. c. $emipaan dan komponen"komponen lain : 1) $emipaan Rangkaian !aringan pemipaan pada sistem hidran terdiri atas pipa hisap# header# penyalur# tegak (riser) dan pipa cabang. 3ntuk memperoleh pengertian yang lebih !elas berikut ini diuraikan masing"masing pipa tersebut . a) $ipa isap (Suction )
20
b)
c)
d)
e)
f)
g)
$ipa isap adalah pipa yang terentang dari bak penampung (rese+oir) sampai ke pompa. $ada u!ung pipa hisap dilengkapi dengan foot"+al+e yang berfungsi untuk menahan air didalam sepan!ang pipa hisap. Diameter pipa hisap ber+ariasi antara 6 dan < inci. $ipa eader : $ipa header dapat dikatakan sebagai pipa antara yang ukuran diameternya biasanya lebih besar dari pipa lainnya didalam rangkaian sistem hidran. $ipa yang terpasang horiContal ini merupakan tempat bertemunya pipa pengeluaran (discharge) dari pompa 8okey# pompa utama maupun $ompa cadangan# sebelum kemudian menerus ke pipa penyalur. Diameter pipa header ini ber+ariasi antara 6#< dan ? inci sesuai dengan besar kecil sistem hidran yang dipasang. Dari pipa header ini# selain ditarik hubungan ke pipa penyalur# biasanya di hubungkan !uga pipa"pipa yang menu!u ke tangki bertekanan ( presure tank)# tangki pemancing (priming tank)# sirkulasi7by"pass ke rese+oir(Safety"+al+e)# pressure si'itsh dan ke manometer indikasi tekanan ker!a pompa. $ipa egak (Riser) $ipa tegak yang terpasang +ertikal dari lantai terba'ah sampai dengan lantai teratas bangunan# yang dihubungkan dari pipa penyalur. Diameter pipa ini ber+ariasi dan < inci# tergantung dari besar kecilnya sistem hidran yang dipasang. Sistem pipa tegak dalam sistem hidran kebakaran kebakaran dapat di kelompokan men!adi & sistem sebagai berikut : $ipa egak asah ( Eet Riser) $ipa tegak sistem basah adalah suatu sistem hidran dimana pada !aringan hidran tersebut telah terisi air dengan tekanan statis. Air akan keluar pada saat katup pada lantai lantai dibuka dan pompa akan beker!a secara otomatis $ipa egak *ering ( Dry Riser ) $ada sistem ini !aringan pipa tegak kosong ( tidak terisi air) $asokan (suply) dan tekanan air disediakan oleh mobil unit Dinas *ebakaran melalui sambungan Dinas *ebakaran ( Siamesse %onection) $ipa tegak *ering ( Dry Riser) dengan sistem Remote %ontrol : $ada sistem ini !aringan pipa tegak !uga kosong ( tidak terisi air )# namun aliran air akan diperoleh7 dipasok dari sistem hidran itu sendiri melalui operasi manual dengan mengaktifkan tombol manual yang terpasang pada kotak"kotak hidran dilantai"lantai. $ipa %abang $ipa cabang ialah pipa yang dihubungkan dari pipa tegak sampai ke titik pengeluaran ( outlet) hidran pada lantai"lantai bangunan. Diameter pipa ini ber+ariasi antara & atau 6 inci.
) *omponen Sistem idran :
21
*omponen yang merupakan kelengkapan sistem hidran terdiri atas : a) *atup"katup (+al+e) b) Saklar ekanan ($ressure S'icth) c) angki ertekanan ($ressure ank) d) angki $emancing ($riming ank) e) 0anometer f) *otak idran berisi 1 set slang dan pipa pemancar ( hose F noCCle ) g) *atup petugas pemadam ( landing +al+e) h) Sambungan Dinas *ebakaran (Siamese %onnection &. ara Pemasan%an Sistem !idran 'edn% dan !aaman a. $emasangan sistem hidran di gedung 8umlah dan perletakkan idran edung disesuaikan dengan *lasifikasi bangunan dan luas lantai ruangan yang di lindungi oleh idran $erletakan idran berdasarkan luas lantai# klasifikasi bangunan dan !umlah lantai *lasifikasi angunan 0enurut inggi dan 8umlah lantai. Debit air untuk hidran gedung 6 liter7menit #ekanan air untuk hidran gedung ditentukan pada titik tertinggi sebesar 6#9 *g7%m>. 3kuran *otak idran minimum adalah : G 9 cm ") $an!ang $) lebar G 19 cm G << cm &) tinggi
$erletakkan *otak hidran edung 1) *otak hidran di pasang dengan ketinggian B9 cm dari permukaan lantai# mudah tercapai# mudah terlihat tidak terhalang oleh benda"benda lain dan di cat 'arna merah. ) Ditengah"tengah kotak hidran di beri tulisan H IDRA2 dengan 'arna putih# tinggi tulisan minimum 1 cm. b. %ara pemasangan sistem hidran halaman $erletakan idran halaman harus dilletakkan sesuai ketentuan sebagai berikut : 1) *elompok bangunan yang ber!arak lebih dari 1 meter terhadap !alan lingkungan# harus dilengkapi hidran halaman ) angunan dengan klasifikasi A## % harus memiliki hidran halaman dengan !arak antara hidran J = meter. &) angunan dengan klasifikasi D#/ harus memiliki hidran halaman dengan !arak antara hidran J < meter. 6) idran dipasang dengan ketinggian 9 cm dari permukaan tanah. 9) $ilar hidran harus dipasang 1 m dari pagar halaman bangunan# mudah terlihat# mudah dicapai# tidak terhalang oleh benda"benda lain# dan dicat 'arna merah. D. SPRINKLER
22
". Macam Macam Sistem S*rinker a. Sprinkler sistem basah ('et pipe system) $ada sistem ini seluruh !aringan sprinkler baik di ba'ah maupun diatas
katup kendali (control +al+e) berisi air bertekanan tertentu yang dihubungkan dengan persedian air sehingga memungkinkan sistem sprinkler tersebut dapat beker!a pada saat kepala sprinkler pecah dan lansung memancarkan air. $ada sprinkler ini# pada katup kendalinya biasanya dilengkapi dengan peralatan tabung penghambat (retard chamber). ,ungsi dari peralatan ini adalah untuk menghindarkan aktifnya alarm gong dari akibat ter!adinya kelebihan tekanan air sesaat yang dikirim melalui katup kendali. Cara kerja sistem : %ara ker!a sistem ini adalah melalui pecahnya kepala sprinkler yang menerima rangsangan panas berdasarkan tingkat suhunya. Air memancar dari kepala sprinkler dan mengakibatkan tekanan dalam !aringan instalasi turun sampai
ke titik
tertentu sesui
desain7rancangan.
urunnya
tekanan
selan!utnya akan mengaktifkan pressure s'itch dan menggerakkan pompa. Setelah pompa beker!a# air bertekanan mengalir dalam !aringan menu!u titik" titik sprinkler# termasuk mengaktifkan H alarm gong. b. Sprinkler sistem kering (dry pipe system) Sprinkler sistem kering ialah suatu !aringan sprinkler dimana selain menggunakan katup kendali# sistem !uga dilengkapi dengan H katup pipa kering H (Dry pipe +al+e) dari titik Dry pipe +al+e sampai ke titik"titik sprinkler tidak berisi air# tetapi berisi udara bertekanan. Sedangkan dari Dry pipe +al+e sampai ke pompa berisi air bertekanan. Cara kerja sistem : $ada saat panas atau asap pada ruang yang dilindungi mencapai suhu tertentu atau !umlah tertentu# panas7asap tersebut akan dideteksi oleh detektor yang terpasang pada sistem sprinkler ini. Selan!utnya detector ini akan mengaktifkan katup curah(Deluge +alue). Air yang mengalir ke sistem sprinkler selan!utnya akan mengaktifkan pompa kebakaran dan alarm bel yang sekaligus berfungsi memberi peringatan kepada petugas sebelum terpancarnya air dari kepala sprinkler yang pecah. c. Sprinkler sistem pancaran serentak ( deluge system) Sistem ini biasanya mengunakan kepala"kepala Sprinkler terbuka dan dilengkapi dengan katup curah (Deluge 4alue). Sistem ini dimaksudkan untuk membasahi7memban!iri daerah a'al api# yakni melalui seluruh kepala
23
sprinkler terbuka. Sistem ini dimaksudkan untuk melindungi daerah hunian yang diklasifikasikan sebagai daerah sangat berbahaya (/-tra aCardous ccupancies)# misalnya pada bangunan hanggar pea'at# tra+o listrik tegangan tinggi#Depo ;2 dan ;$# dan lain"lain. $emasangan siste m curah ini dapat dikombinasi antara sistem basah dan sistem kering. Selain itu dapat dibuat !uga +ariasi yang didesain sebagian daerah menggunakan sprinkler terbuka dan sebagian yang lain menggunakan sprinkler tertutup. Cara Kerja Sistem : Sistem sprinkler ini dikombinasikan dengan sistem alarm terpisah yang berfungsi mengaktifkan katup curah (Deluge 4al+e). Setelah katup terbuka# air bertekanan mengalir melalui kepala sprinkler dan menghidupkan pompa kebakaran. Selain dapat diaktifkan secara elektrik dengan sistem alarm# katup curah dapat !uga diaktifkan secara pneumatik maupun hidrolik.
$.
Prinsi* Ker+a S*rinker Otomatis $rinsip ker!a sprinkler otomatis ini adalah melalui pecahnya kepala sprinkler
yang menerima rangsangan panas berdasarkan tingkat suhunya. Air memancar dari kepala sprinkler dan mengakibatkan tekanan dalam !aringan instalasi turun sampai ke titik tertentu sesui desain7rancangan. urunnya tekanan selan!utnya akan mengaktifkan pressure s'itch dan menggerakkan pompa. Setelah pompa beker!a# air bertekanan mengalir dalam !aringan menu!u titik"titik sprinkler# termasuk mengaktifkan H alarm gong. &.
Pers,aratan S*rinker
24
-ENIS BAN'NAN
KAPAN SPRINKLER DIPERLKAN
Semua kelas bangunan# termasuk $ada bangunan yg tinggi efektifnya K lap. parkir terbuka dalam bangunan
dari 16m atau !umlah lantai melebih 6
campuran#
lantai
tidak
termasuk
yang
merupakan bangunan terpisah angunan pertokoan (*elas <)
Dalam kompartemen kebakaran dengan salah satu ketentuan berikut : 1& ;uas lantai lebih dari
&9 m 2& 4olume ruangan lebih dari 1.m & angunan rumah sakit
Ruang
pertemuan
umum#
;ebih dari lantai
ruang
;uas panggung dan belakang panggung
pertun!ukan# teater
lebih dari m &
*onstruksi atrium
iap bangunan ber"atrium
1& angunan kelas 9 s7d =
angunan berukuran besar yang terpisah
dengan
luas
maks.
1?. m dan +olume 1?. m & 2& Semua bangunan dng luas lantai K 1?. m dan
+olume
1?.
m& Ruang parkir# selain ruang parkir ila terbuka
menampung
lebih
dari
6
kendaraan
angunan dengan resiko bahaya
1& ;uas
kebakaran amat tinggi
m 2& 4olume
lantai
1. m &
melebihi
lebih
dari
2+
/. Penem*atan Ke*aa S*rinker
E. APAR ". -enis APAR a. Air Air sampai sekarang masih dianggap sebagai bahan pemadam api yang
utama karena keberadaanya yang melimpah serta kemampuannya dalam menyerap panas. Dan hampir pada setiap peristi'a kebakaran air selalu digunakan# kecuali untuk kebakaran"kebakaran tertentu# yang akan dibahas pada bagian selan!utnya. Apar !enis air biasanya untuk pemadaman kelas A # yaitu untuk benda padat selain logam seperti kayu #kertas# kain atau karet. A$AR !enis air berfungsi untuk memutuskan sumber panas. b. usa (,A0) ahan pemadam busa yang yang pertama adalah busa bahan kimia yang dihasilkan dari pencampuran garam basa dengan garam asam dalam air. Reaksi tersebut menghasilkan busa yang berasal dari karbondioksida yang terbentuk. $ada A$AR kedua bahan kimia tadi ( garam basa dan garam asam) dalam bentuk larutannya dipisahkan dalam dua tabung. Dan ketika akan digunakan kedua larutan tadi dapat bercampur yang menghasilkan busa. $rinsip pemadaman dari busa adalah mengisolasi bahan bakar dari oksigen
2,
(udara) dan pendinginan karena mengandung air. leh karena itu untuk kebakaran yang masih terdapat bahaya aliran listrik busa tidak dapat digunakan. Apar !enis ini biasanya digunakan untuk memadamkan api kelas A dan . c. Serbuk kimia kering ( dry chemical po'der) Dry %hemical adalah berbagai campuran dari partikel"partikel benda padat halus yang kadang diberi tambahan perlakuan khusus# agar tahan pada pak"nya# tahan lembab (mencegah efek ceking)# dan untuk mendapat karakteristik aliran yang dikehendaki. ahan"bahan ini dirancang untuk pemadaman kebakaran kelas A dan . ila bahan ini tidak menghantar listrik# dapat digunakan untuk situasi kebakaran kelas %. $rinsip pemadamannya# karena komponen pembentuknya yaitu gas inert dan padatan# adalah penurunan konsentrasi oksigen di titik nyala dan penutupan permukaan bahan bakar oleh serbuk kimianya# sedangkan efek pendinginannya dianggap kurang signifikan untuk padamnya api. Sedangakan bahan dasar dari serbuk kimia kering tadi dapat berupa bahan kimia seperti diba'ah ini: " A% ( ammonium phospate base ) " $3R$;/* ( potassium bicarbonate base) " RDI2ARL ( sodium bicarbonate base ) " 02/M ( urea potassium bicarbonate base ) 3ntuk gas pendorongnya biasa digunakan gas nitrogen karena sifatnya inert ( tidak bereaksi). *elebihan dari kimia kering ini adalah kemampuannya untuk pemadaman kelas A# dan
%. Sedangkan kekurangannya adalah untuk
pemadaman kelas A dapat ter!adi penyalaan kembali karena fisik dan bahannya tidak dapat meresap kepori"pori benda yang terbakar. Satu lagi kekurangannya adalah karena bentuk fisiknya yang serbuk akan meninggalkan sisa bahan yang mengotori sekitar tempat kebakaran# dan pada kasus menyangkut pemadaman kebakaran alat"alat elektronik dapat menyebabkan kerusakan karena menyusupnya serbuk bahan kesela"sela komponen peralatan. d. as *arbondioksida (%) A$AR 8enis ini berisi gas % yang dimampatkan sehingga apabila kran di buka maka gas % akan keluar# biasanya terlihat seperti a'an putih dan sedikit gumpalan sal!u. $rinsip pemadamannya adalah pendinginan dan !uga penggeseran kesetimbangan reaksi pembakaran ( pengurangan kadar oksigen dipangkal api ) *arena % berbentuk gas maka ia tidak dapat meresap
2-
kepori"pori benda yang terbakar# dengan dasar ini dapatlah dimengerti bah'a % tidak efektif untuk pemadaman kebakaran kelas A . *elebihan pemakaian % antara lain :
/fektif untuk pemadaman pada tangki cairan yang mudah terbakar# baik yang terbuka ataupun tertutup.
idah menghantar arus listrik
idak merusak atau meninggalkan noda.
0enghentikan nyala api pada kebakaran *elas A. *ekurangan pemakaian % antara lain :
Setelah karbondioksida hialang#penyalaan kembali dapat ter!adi.
iasanya tidak dapat memadamkan kebakaran kelas A secara tuntas
idak ekonomis untuk area kebakaran yang luas
0enurunkan kadar oksigen dapat menyebabkan sesak napas.
e. alon alon adalah sebutan untuk hidrokarbon terhalogenisasi dan !uga untuk senya'a kimia yang mengandung unsur karbon plus satu atau lebih unsur dari golongan halogen (florine# chlorine# bromine tau lodine). Ealau banyak yang termasuk golongan hidrokarbon terhalogenisasi# akan tetapi hanya beberapa !enis halon yang sesuai untuk bahan pemadam api. alon tidak mengahantar arus listrik dan efektif untuk memadamkan kebakaran permukaan seperti pada cairan yang mudah terbakar# sebagian besar material padat mudah terbakar dan kebakaran listrik. $rinsip pemadamannya adalah secara kimia'i. Laitu menghentikan proses pembakaran itu sendiri dengan memutuskan rantai kimianya# mencegah perkembangan lebih !auh dari api. Aksi kimia penghentian terbentuknya api ini dapat ter!adi hanya dengan sedikit konsentrasi halon untuk kebakaran yang relatif besar. ahan pemadam api tipe ini efektif untuk mengontrol atau memadamkan api permukaan yang menyangkut pada cairan mudah terbakar# padatan# atau gas"gas. *ekurangannya adalah harganya yang relatif mahal dan efeknya merusak lingkungan (Con) alon yang biasa digunakan untuk pemadaman api adalah : 1) alon 1&1 ( romotriflouromethane ) ) alon 111 ( romochlorodiflouromethane ) "
%atatan :
2.
8enis : bahan pemadam halon 1&1 ( fixed system) dan halon 111 untuk streaming (pemadam tabung) . *edua !enis bahan sangat efektif untuk pemadam di ruang komputer# electronic dan data processing. ahan $engganti :
*arena berpotensi menipiskan lapisan oCon maka
kecuali untuk critical uses# terdapat bahan pengganti seperti ,0"# 2A,S"III# Inergen# 'ater mist (i"fog)# A,11e# % system (pengganti halon 1&1) dan dry"chemical# % # A,1"11e# dan halotron untuk pengganti halon 111. ,i-ed system terdiri atas total flooding system dan local application.
$.
Penem*atan APAR
a. *elas ahaya ringan !arak !angkau : 9 meter b.
*elas ahaya sedang !arak !angkau: meter
c.
*elas bahaya tinggi !arak !angkau : 19 meter
$enempatan apar berdasarkan luas lantai dan daya padam a. *elas bahaya ringan dengan luas maksimum B? m> 7 1 A$AR dengan daya padam minimum "A. b. *elas bahaya sedang dengan luas lantai maksimum 16 m> 7 1 A$AR dengan daya padam minimum "A. c. *elas bahaya tinggi dengan luas maksimum 1 m> 7 1 A$AR dengan daya padam minimum "A.
&. Teknik Pen%%naan APAR a. tarik atau lepas pin pengunci tuas A$AR atau tabung pemadam. b. Arahkan selang ke titik pusat api. c. ekan tuas untuk mengeluarkan isi A$AR atau tabung pemadam. d. Sapukan secara merata sampai api padam. al yang perlu diperhatikan dalam penggunaan A$AR adalah perhatikan arah
angin (usahakan badan atau muka menghadap searah dengan arah angin ) supaya media pemadam pemadam benar"benar efektif menu!u ke pusat api dan !ilatan api tidak mengenai tubuh petugas pemadam # perhatikan sumber kebakaran dan gunakan !enis A$AR yang sesuai dengan klasifikasi sumber kebakaran. 0. nit Penan%%an%an Kebakaran
2/
3nit penanggulangan kebakaran adalah unit ker!a yang dbentuk dan ditugasi untuk menangani masalah penanggulangan kebakaran di tempat ker!a yang meliputi kegiatan administrasi# identifikasi sumber"sumber bahaya# pemeriksaan# pemeliharaan dan perbaikan sistem proteksi kebakaran. 3nit penanggulangan kebakaran telah diatur secara detail dalam *eputusan 0enteri enaga *er!a RI 2o. 1?<70/271=== tentang 3nit $enanggulangan *ebakaran di empat *er!a. Selan!utnya di ba'ah ini akan diuraikan hal"hal yang berkaitan dengan 3nit $enanggulangan *ebakaran di empat *er!a. ". Ke1a+iban Pen%rs Seperti yang tertuang dalam pasal *eputusan 0enteri enaga *er!a RI 2o.1?<70/271===# dinyatakan bah'a $engurus atau $engusaha 'a!ib mencegah# mengurangi dan memadamkan kebakaran# latihan penanggulangan kebakaran
di tempat ker!a. *e'a!iban
mencegah#
mengurangi#
dan
memadamkan kebakaran di tempat ker!a tersebut meliputi : a. $engendalian setiap bentuk energi5 b. $enyediaan saran deteksi# alarm# memadamkan kebakaran dan sarana e+akuasi5 c. $engendalian penyebaran asap# panas dan gas5 d. $embentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat ker!a5 e. $enyelenggaraan latihan dan glad penanggulangan kebakaran secara berkala5 f. 0emiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran# bagi tempat ker!a yang mempeker!akan lebih dari 9 (lima puluh) orang tenaga ker!a dan atau tempat yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat. $engendalian setiap bentuk energi# penyediaan sarana deteksi# alarm# pemadam kebakaran dan sarana e+akuasi serta pengendalian penyebaran asap#panas dan gas dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Sedangkan buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran harus memuat antara lain : a. Informasi tentang sumber
potensi
bahaya
kebakaran
dan
cara
pencegahannya5 b. 8enis# cara pemeliharaan dan penggunaan sarana proteksi kebakaran di tempat ker!a5 c. $rosedur pelaksanaan peker!aan berkaitan dengan pencegahan bahaya kebakaran5 d. $rosedur pelaksanaan peker!aan berkaitan dengan pencegahan bahaya kebakaran5 e. $rosedur dalam menghadapi keadaan darurat bahaya kebakaran.
30
$.
Pembentkan nit Penan%%an%an Kebakaran Seperti yang tertuang dalam pasal & *eputusan 0enteri enaga *er!a
RI 2o.1?<70/271===# dinyatakan bah'a pembentukan unit penanggulangan kebakaran harus memperhatikan !umlah tenaga ker!a dan atau klasifikasi tingkat potensi bahaya kebakaran. *lasifikasi tingkat potensi bahaya kebakaran di tempat ker!a terdiri dari : a. Kasi2ikasi tin%kat risiko ba3a,a kebakaran rin%an4 yaitu tempat ker!a yang mempunyai !umlah dan kemudahan terbakar rendah# dan apabila ter!adi kebakaran melepaskan panas rendah# sehingga men!alarnya api lambat. b. Kasi2ikasi tin%kat risiko ba3a,a kebakaran sedan% I4 yaitu tempat ker!a yang mempunyai !umlah dan kemudahan terbakar sedang# menimbun bahan dengan tinggi tidak lebih dari #9 meter dan apabila ter!adi kebakaran melepaskan panas sedang# sehingga men!alarnya api sedang. c. Kasi2ikasi tin%kat risiko ba3a,a kebakaran sedan% II4 yaitu tempat ker!a yang mempunyai !umlah dan kemudahan terbakar sedang# menimbun bahan dengan tinggi tidak lebih dari 6 meter dan apabila ter!adi kebakaran melepaskan panas sedang# sehingga men!alarnya api sedang. d. Kasi2ikasi tin%kat risiko ba3a,a kebakaran sedan% III4 yaitu tempat ker!a yang mempunyai !umlah dan kemudahan terbakar tinggi# dan apabila ter!adi kebakaran melepaskan panas tinggi# sehingga men!alarnya api cepat. e. Kasi2ikasi tin%kat risiko ba3a,a kebakaran berat4 yaitu tempat ker!a yang mempunyai !umlah dan kemudahan terbakar tinggi terdapat penyimpanan bahan cair# serat dan se!enisnya#dan apabila ter!adi kebakaran penyebaran api cepat membesar dan melepaskan panas tinggi# sehingga men!alarnya api sangat cepat. 3nit penanggulangan kebakaran di tempat ker!a seperti yang tertuang pada pasal 9 dan <# *eputusan 0enteri enaga *er!a RI 2o. 1?<70/271===# terdiri dari : a. Pet%as *eran kebakaran4 sekurang"kurangnya (dua) orang untuk setiap !umlah tenaga ker!a 9 (dua puluh lima) orang. b. Re% *enan%%an%an kebakaran dan A3i
K&
s*esiais
*enan%%an%an kebakaran seba%ai *enan%%n% +a1ab teknis4
ditetapkan untuk tempat ker!a tingkat risiko bahaya kebakaran ringan dan
31
sedang I yang mempeker!akan tenaga ker!a & (tiga ratus) orang# atau lebih# atau setiap tempat ker!a tingkat risiko bahaya kebakaran sedang II# sedang III dan berat. c. Koordinator nit *enan%%an%an kebakaran4 ditetapkan sebagai berikut : i. 3ntuk tempat ker!a tingkat risiko bahaya kebakaran ringan dan sedang I# sekurang"kurangnya 1 (satu) orang untuk setiap !umlah ii.
tenaga ker!a 1 (seratus) orang. 3ntuk tempat ker!a tingkat risiko bahaya kebakaran sedang II dan sedang III dan berat# sekurang"kurangnya 1 (satu) orang untuk setiap unit ker!a.
&.
T%as dan S,arat nit Penan%%an%an Kebakaran a. Pet%as Peran Kebakaran. Seperti yang tertuang dalam $asal B
*eputusan 0enteri enaga *er!a RI 2o.1?<70/271===# dinyatakan bah'a petugas peran kebakaran mempunyai tugas : i. 0engidentifikasi dan melaporkan tentang adanya faktor yang dapat ii. iii. i+. +.
menimbulkan bahaya kebakaran5 0emadamkan kebakaran pada tahap a'al5 0engarahkan e+akuasi orang dan barang5 0engadakan koordinasi dengan instansi terkait5 0engamankan lokasi kebakaran.
Selan!utnya# untuk dapat ditun!uk men!adi petugas peran kebakaran harus memenuhi syarat"syarat sebagai berikut : i. ii. iii.
Sehat !asmani dan rohani5 $endidikan minimal S;$5 dan elah mengikuti kursus teknis penanggulangan kebakaran tingkat dasar I.
b. Re% Penan%%an%an Kebakaran. Seperti yang tertuang dalam $asal ?
*eputusan 0enteri enaga *er!a RI 2o.1?<70/271===# dinyatakan bah'a regu penanggulangan kebakaran mempunyai tugas : 0engidentifikasi dan melaporkan tentang adanya faktor yang dapat i. ii. iii.
menimbulkan bahaya kebakaran5 0elakukan pemeliharaan sarana proteksi kebakaran5 0emberikan penyuluhan tentang penanggulangan kebakaran pada
i5. 5. 5i. 5ii.
tahap a'al5 0embantu menyusun buku rencana tanggap darurat kebakaran5 0emadamkan kebakaran5 0engarahkan e+akuasi orang dan barang5 0engadakan koordinasi dengan instansi terkait5
32
5iii. 0emberikan pertolongan pertama pada kecelakaan5 i6. 0engamankan lokasi tempat ker!a5 0elakukan koordinasi seluruh petugas peran kebakaran. 6. Selan!utnya# untuk dapat ditun!uk men!adi regu penanggulangan kebakaran
harus memenuhi syarat"syarat sebagai berikut : Sehat !asmani dan rohani5 i. ii. 3sia minimal 9 tahun dan maksimal 69 tahun5 $endidikan minimal S;A5 iii. elah mengikuti kursus teknis penanggulangan kebakaran tingkat i5. dasar II. c. Koordinator nit Penan%%an%an Kebakaran. Seperti yang tertuang dalam $asal = *eputusan 0enteri enaga *er!a RI 2o.1?<70/271===# dinyatakan
bah'a
koordinator
unit
penanggulangan
kebakaran
mempunyai tugas : i. 0emimpin penanggulangan kebakaran sebelum mendapat bantuan ii. iii.
dari instansi yang ber'enang5 0enyusun program ker!a dan kegiatan tentang cara penanggulangan kebakaran5 0engusulkan
anggaran#
sarana
dan
fasilitas
penanggulangan
kebakaran kepada pengurus. Selan!utnya# untuk dapat ditun!uk men!adi koordinator unit penanggulangan kebakaran harus memenuhi syarat"syarat sebagai berikut : i. ii. iii.
Sehat !asmani dan rohani5 $endidikan minimal S;A5 eker!a pada perusahaan yang bersangkutan dengan masa ker!a
i+.
minimal 9 tahun5 elah mengikuti kursus teknis penanggulangan kebakaran tingkat
dasar I# tingkat dasar II dan tingkat Ahli *& $ratama. d. A3i K& S*esiais Penan%%an%an Kebakaran. Seperti yang tertuang dalam $asal 1 *eputusan 0enteri enaga *er!a RI 2o.1?<70/271===# dinyatakan bah'a Ahli *& Spesialis
$enanggulangan *ebakaran
mempunyai tugas : 0embantu menga'asi pelaksanaan peraturan perundang"undangan i. ii.
bidang penanggulangan kebakaran5 0emberikan laporan kepada 0enteri atau pe!abat yang ditun!uk
iii.
sesuai dengan peraturan perundang"undangan yang berlaku5 0erahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan atau
i5.
instansi yang dapat berhubungan dengan !abatannya5 0emimpin penanggulangan kebakaran sebelum mendapat bantuan dari instansi yang ber'enang5
33
5. 5i.
0enyusun program ker!a atau kegiatan penanggulangan kebakaran5 0elakukan koordinasi dengan instansi yang terkait.
Selan!utnya# syarat"syarat yang harus dipenuhi oleh seorang ahli *& spesialis penanggulangan kebakaran adalah : i. ii. iii.
Sehat !asmani dan rohani5 $endidikan minimal D& eknik5 eker!a pada perusahaan yang bersangkutan dengan masa ker!a
i+.
minimal 9 tahun5 elah mengikuti kursus teknis penanggulangan kebakaran tingkat dasar I# tingkat dasar II dan tingkat Ahli *& $ratama dan tingkat Ahli
0adya. Dalam melaksanakan tugasnya ahli *& spesialis penanggulangan kebakaran mempunyai 'e'enang# yaitu : i. 0emerintahkan menghentikan dan menolak pelaksanaan peker!aan ii.
yang dapat menimbulkan kebakaran atau peledakan5 0eminta keterangan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat" syarat *& di bidang kebakaran di tempat ker!a.
'. PEN'A7ASAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
Syarat syarat keselamatan ker!a ditempat ker!a yang berkaitan dengan upaya penanggulangan kebakaran# secara !elas telah dinyatakan dalam undang"undang 2o.1 ahun 1=B tentang keselamatan ker!a # dimana dengan peraturan perudang"undangan ditetapkan persyaratan keselamatan ker!a untuk mencegah # mengurangi# dan memadamkan
kebakaran#menyediakan
sarana
!alan
untuk
menyelamatkan
diri#mengendalikan asap# panas dan gas serta melakukan latihan bagi semua karya'an. Selan!utnya #yang berkaitan dengan penga'asan penanggulangan kebakaran ditempat ker!a# pemerintah mengeluarkan peraturan melalui Instruksi 0entri enaga *er!a 2o : Ins.11707E71==B tentang penga'asan khusus *& $enanggulangan *ebakaran. Dalam lampiran instruksi mentri tersebut diatur tentang petun!uk teknis penga'asan sistem proteksi kebakaran. 1. $erencanaan Sistem $roteksi *ebakaran Setiap tempat ker!a harus mempertimbangkan syarat"syarat dan ketentuan upaya penanggulangan kebakaran baik perlindungan secara pasif maupun aktif. a. $erlindungan Atau $roteksi *ebakaran $asif ($assi+e ,ire $rotection N$,$O) adalah suatu teknik desain tempat ker!a untuk membatasi atau menghambat penyebaran api # anas# asap# dan gas. aik secara +ertikal maupun horiContal
34
dengan mengatur !arak antara bangunan # memasang dinding pembatas yang tahan api# menutup setiap bukaan dengan media yang tahan api atau dengan mekanisasi tertentu. b. $roteksi *ebakaran Aktif (Aktif ,ire $rotection NA,$O) adalah penerapan suatu desain sistem atau instalasi deteksi #alarm dan pemadam kebakaran pada suatu bangunan tempat ker!a yang sesuai dan handal# sehingga bangunan tersebut mandiri dalam hal sarana untuk menghadapi bahaya kebakaran. Dalam hal ini # maka pega'ai penga'as spesialisasi
bidang
penanggulangan
berkas
kebakaran
mempunyai
tugas
untuk
memriksa
perencanaan sistem proteksi kebakaran . berkas perencanaan sistem proteksi kebakaran dimaksud meliputi : ukuran kriteria desain# gambar perencanaan dan spesifikasi teknik sarana sistem proteksi kebakaran. . $ersyaratan pemasangan sistem proteksi kebakaran $ersyaratan"persyaratan yang harus di penuhi dalam pemasangan sistem proteksi kebakaran dapat di!elaskan sebagai berikut : a. $elaksanaan pemasangan instalasi proteksi kebakaran harus sesuai dengan gambar
yang telah disyahkan dan dilaksanakan oleh instalatir yang telah
ditun!uk# b. Semua perlengkapan"perlengkapan instalasi yang dipasang harus sesuai dengan spesifikasi teknik yang telah disetu!ui. c. Setelah peker!aan pemasangan instalasi selesai dilaksanakan # maka harus diadakan pemeriksaan dan pengu!ian setempat yang diikuti oleh semua pihak yang terkait yaitu : kontraktor # desainer# pemilik# pengelola dan pega'ai spesialisasi penanggulangan kebakaran. d. Setelah pemeriksaan dan pengu!ian sacara keseluruhan selesai dilaksanakan # maka harus dilakukan e+alusai. e. ambar purna bangun selan!utnya harus di buat secara lengkap beserta berita acara hasil pemeriksaan dan pengu!ian dan dikirim untuk mendapatkan pengesahan dari Direktur ina'as Depnaker. &. $emeriksaan dan pengu!ian sistem $emeriksaan dan pengu!ian sistem proteksi kebakaran dapat dilakukan dengan menggunakan checklist dan formulir seperti contoh : 1 s7d 9 diba'ah . secara umum ob!ek"ob!ek pemeriksaan dan pengu!ian sistem proteksi kabakaran dapat di!elaskan sebagai berikut : a. Sumber penyalaan $erlu diperhatikan potensi sumber pemicu kebakaran maupun alat pengaman yang diperlukan ditempat ker!a serta reomendasi hasil pemeriksaan terakhir yang dilakukan.
3+
b. ahan mudah terbakar 7meledak $erlu diperhatikan !enis"!enis bahan yang diolah #diker!akan atau disimpan #sifat fisik dan kimia bahan yang mudah meledak dan kesesuaian prosedur keselamatan ker!a. c. *ompartemen $erlu diamati lingkungan tempat ker!a terhadap upaya pengendalian terhadap masalah penyebaran api #panas#asap dan gas bila ter!adi kebakaran. d. $intu darurat $erlu pengecekan !alur e+akuasi pintu keluar atau tangga darurat #apakah ada rintangan yang mengganggu #petun!uk arah# penerangan darurat # pan!ang !arak tempuh pintu keluar ( J &< meter untuk risiko kebakaran ringan# J& meter untuk risiko sedang dan J 6 meter untuk risiko berat ) e. Alat pemadam api ringan $erlu dilakukan pengecekan tentang kesesuaian !enis dan !umlah A$AR # penempatan A$AR# masa efektif bahan pemadam dan masa u!i tabung A$AR . f. Instalasi Alarm *ebakaran al"hal yang harus diperiksa berkaitan dnegan instalasi alarm sebagai berikut : 1) ukti pengesahan# dokumen teknis ( seperti : gambar pemasangan.katalog !dan petun!uk pemeliharaan alarm) ) Implementasi rekomendasi hasil pemeriksaan terakhir. &) Status indikator panel kontrol harus selalu pada posisi stand by 6) es fungsi perlengkapan panel ( apakah semua perlengkapan dan indikator dapat beker!a dengan baik dan telah dipasang penandaan Cone alarm) 9) es fungsi ker!a sistem dengan mengaktifkan tombol manual dan detektor pada
setiap
Cona
alarm
dengan
mencocokkan
gambar
dengan
pelaksanaannya. <) es open sirkuit dengan membuka resistor pada rangkaian detektor terakhir. g. Instalasi hydran dan springkler al"hal yang harus diperiksa berkaitan dengan instalasi hydran dan springkler adalah sebagai berikut 5 1) $emeriksaan tentang pengesahan (dokumen teknis# seperti : gambar pemasangan # katalog dan petun!uk pemeliharaan ) ) Implementasi rekomendasi hasil pemeriksaan terakhir. &)Status indikator panel kontrol harus selalu pada posisi stand by 6) Runag pompa# data"data teknik pompa# motor penggerak dan perlengkapa n hydran dan springkler serta panel kontrolnya. 9) Sistem persediaan air untuk mencukupi kebutuhan pemadaman kebakaran. <) es ker!a pompa dengan membuka keterangan u!i yang ada di dalam ruangan pompa dengan mengamati tekanan pompa. B) /+aluasi pompa dimana pompa hydran harus mempunyai karakteristik tekanan minimum 6#9 kg7cm dan la!u aliran minimum adalah 9 3S $0. $erlu mencoockkan spesifikasi pompa berdasarkan katalog dengan hasil u!i
3,
coba. $erlu pula dilakukan pemeriksaan sirkuit pengendalian pompa (seperti : suplai daya listrik # kabel penghantar harus menggunakan kabel tahan api # alat pengaman sirkuit pompa dll) ?) $engu!ian operasional hydran dengan mengukur tekanan pada mulut pancar dengan pipa pilot yang besarnya tekanan dapat dilihat pada manometer diruang pompa. Selan!utnya buka titik hydran kedua yaitu titik hydran ter!auh dengan titik pengu!ian pertama tetap terbuka.yang terakhir buka titik hydran ketiga yaitu titik hidran pertengahan dan titik hidran kedua dan pertama tetap terbuka. esarnya tekanan dapat dilihat pada manometer diruangan pompa . syarat tekanan terberat adalah JB kg7cm dan tekanan pada titik ter!auh K 6#9 kg7cm