IDENTIFIKASI DAN DETERMINASI HEWAN (AVERTEBRATA DAN VERTEBRATA)
Oleh: Nama NIM R%m&%n'an Kel%m% Asisten
: Annisa Dwinda Fatimah : B!""#$ : III :$ : Fai*al Ra+hman Dwi ,-t.a
/A,ORAN ,RAKTIK0M TAKSONOMI HEWAN
KEMENTERIAN ,ENDIDIKAN DAN KEB0DA1AAN 0NIVERSITAS !ENDERA/ SOEDIRMAN FAK0/TAS BIO/O2I ,0RWOKERTO $"3
I4 ,ENDAH0/0AN A4 /ata. Belaan'
Klasifikasi makhluk hidup bertujuan untuk membantu dalam mengenali atau mempelajari makhluk hidup yang begitu banyak dan beraneka ragam sifat serta ciricirinya. Manfaat klasifikasi adalah untuk mengetahui jenis-jenis makhluk hidup dan hubungan antar makhluk hidup sehingga menjadi lebih mudah diketahui kekerabatan antar makhluk hidup yang beraneka ragam. Makhluk hidup yang diklasifikasikan dalam satu kelompok atau takson tertentu memiliki persamaan-persamaan sifat dan ciri-ciri. Identifikasi merupakan tugas untuk mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomik individu yang beraneka ragam dan memasukkannya ke dalam suatu takson (Kotellat et al ., 1!". Identifikasi penting dalam mencari kebenaran terhadap suatu species. #ahapan dalam klasifikasi adalah pencanderaan ciri-ciri makhluk hidup, pengelompokkan berdasarkan ciri-ciri, dan pemberian nama takson (Kotellat et al ., 1!". Identifikasi adalah tugas untuk mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomi individu yang beraneka ragam dan memasukkannya dalam suatu takson (Mayr, 1$". Identifikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara. %ara yang paling populer yakni dengan membandingkan tumbuhan atau he&an yang ingin diketahui dengan gambar di dalam buku atau antara tumbuhan dengan material herbarium yang sudah diketahui identitasnya. 'angkah yang harus ditempuh untuk mengadakan identifikasi yaitu pencandraan sifat-sifat makhluk hidup, pengelompokan berdasarkan ciri-ciri dan pemberian nama kelompok. eterminasi merupakan kegiatan membandingkan suatu he&an dengan he&an lain yang sudah dikenal sebelumnya (dicocokkan atau disamakan".
B4 T0!0AN
1. Mengenali ciri-ciri he&an avertebrata dan vertebrata yang dapat dilihat dengan mata telanjang atau menggunakan alat bantu. ). Melakukan identifikasi dan determinasi he&an avertebrata dan vertebrata !. Mendeskirpsikan he&an yang telah diidentifikasi dan dideterminasi
II4 MATERI DAN METODE A4 Mate.i
Materi yang diamati adalah berbagai macam paku, sekrup, dan baur. *lat yang digunakan yaitu bak preparat, kunci determinasi, buku gambar, dan alat tulis.
B4 Met%de
1. *lat dan bahan dipersiapkan. ). +aku diamati, diidentifikasi dan dideterminasi serta digambar. !. +aku dibuat pohon filogeni dan kunci determinasinya serta diberikan keterangan.
III4 HASI/ DAN ,EMBAHASAN A4 Hasil
1. a. +aku berujung runcing . ()" b. +aku berujung tumpul .......... ($" ). a. +aku yang berkepala corong .... (corong berulir v" b. +aku yang berkepala bulat ........... (!" !. a. +aku dengan berkepala bertanda . (sekrup runcing iv" b. +aku dengan berkepala tidak bertanda (" . a. +aku yang berulir . (paku asbes iii" b. +aku yang tidak berulir (/" /. a. +aku yang berkepala paying ..... (paku seng ii" b. +aku yang tidak berkepala paying (paku kayu i" $. a. +aku dengan kepala yang tidak bersegi enam .. (0" b. +aku dengan kepala segi enam .. (" 0. a. +aku yang bertanda (2" .. (skrup vi" b. +aku yang bertanda (-" ... (skrup tumpul vii" . a. +aku yang ber&arna perak .... (segi enam perak viii" b. +aku yang ber&arna emas ..... (" . a. +aku besar ... (emas besar i3" b. +aku kecil (emas ramping 3"
2am&a. 4 ,%h%n Fil%'eni
2am&a. $4 K-n+i Dete.minasi ,a-5a-an
B4 ,em&ahasan
4erdasarkan pengamatan, didapatkan hasil bah&a paku dikategorikan menjadi in group, sedangkan baut sebagai out grup-nya. +aku dilihat hubungan kekerabatannya berdasarkan morfologinya terlebih dahulu. +aku yang ber&arna perak, tidak berulir, dan berkepala bulat memiliki kekerabatan dekat. +aku berulir, berkepala bulat, dan ber&arna perak memiliki kekerabatan dekat. +aku yang di kepalanya memiliki tanda (2" atau (-" memiliki kekerabatan dekat. 5ampai paku yang berkepala segi enam dan ber&arna emas juga memiliki kekerabatan dekat. +andangan klasik hubungan he&an adalah berdasarkan pertimbangan morfologi, dan sangat dipengaruhi oleh asumsi dari evolusi menuju kompleksitas yang semakin meningkat (4rusca 6 4rusca 17 dalam 4rinkmann 6 +hillipe )77". 8al ini biasanya difokuskan pada evolusi rongga internal tubuh (coeloms" dan menghasilkan filogeni moluska, annelida, arthropoda dan deuterostoma dengan mengesampingkan nematoda dan platyhelminths (hipotesis %oelomata". 9amun demikian, setelah beberapa dekade, itu menjadi jelas bah&a studi morfologi saja tidak bisa diandalkan memahami hubungan antara kelompok utama he&an (4rinkmann dan +hillipe, )77". +aku kayu merupakan paku berujung tumpul, tidak berulir, berkepala bulat tetapi tidak berbentuk payung dan kepalanya tidak bertanda. +aku seng merupakan paku yang berujung tumpul, tidak berulir, berkepala bulat berbentuk payung dan kepalanya tidak bertanda. +aku asbes merupakan paku yang berujung runcing, berulir, berkepala bulat berbentuk payung dan kepalanya tidak bertanda. 5krup runcing mempunyai ciri morfologi ujungnya runcing, berulir, berkepala bulat dan bertanda (2". %orong berulir mempunyai ciri-ciri berujung runcing, berulir, kepala berbentuk corong dan bertanda (2". 5krup merupakan paku peralihan dengan ujung tumpul, berulir, dengan kepala yang tidak bersegi enam dan bertanda (2". 5krup tumpul yaitu paku dengan ujung tumpul, berulir, kepala bulat atau tidak berbentuk segi enam dan bertanda (-". 5egi enam perak yaitu paku dengan ujung tumpul, berulir, berkepala segi enam dan ber&arna perak. :mas besar yaitu paku dengan ujung tumpul, berulir, berkepala segi enam, ber&arna emas dan bertubuh besar. :mas ramping yaitu paku dengan ujung tumpul, berulir, berkepala segi enam, ber&arna emas dan bertubuh kecil. Identifikasi menurut Mayr (101" dalam 'aily ()77$" adalah menempatkan atau memberikan identitas suatu individu melalui prosedur deduktif ke dalam suatu takson dengan menggunakan kunci determinasi. Kunci determinasi adalah kunci ja&aban yang digunakan untuk menetapkan identitas suatu individu. Kegiatan identifikasi bertujuan
untuk mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomi yang sangat bervariasi dan memasukkannya ke dalam suatu takson. 5elain itu, untuk mengetahui identitas atau nama suatu individu atau spesies dengan cara mengamati beberapa karakter atau ciri morfologi spesies tersebut dengan membandingkan ciri-ciri yang ada sesuai dengan kunci determinasi. Klasifikasi merupakan proses menemukan sekumpulan model atau fungsi yang menggambarkan dan membedakan konsep atau kelas-kelas data. #ujuannya adalah agar model tersebut dapat digunakan untuk memprediksi kelas dari suatu objek atau data yang label kelasnya tidak diketahui (8an 6 Kamber )771". Klasifikasi terdiri atas dua tahap, yaitu pelatihan dan prediksi (klasifikasi". +ada tahap pelatihan, dibentuk sebuah model domain permasalahan dari setiap instance yang ada. +enentuan model tersebut berdasarkan analisis pada sekumpulan data pelatihan, yaitu data yang label kelasnya sudah diketahui. +ada tahap klasifikasi, dilakukan prediksi kelas dari instance baru dengan menggunakan model yang telah dibuat pada tahap penelitian. eterminasi yaitu membandingkan suatu he&an dengan he&an lain yang sudah dikenal sebelumnya (dicocokkan atau disamakan". i dunia ini, tidak ada dua benda yang identik atau persis sama, maka istilah determinasinya dianggap lebih tepat daripada istilah identifikasi (Mackinnon, )777". Kunci determinasi adalah kunci yang dipergunakan untuk menentukan phylum, kelas, ordo, family, genus dan spesies. asar yang digunakan dalam kunci determinasi adalah identifikasi dari makhluk hidup dengan menggunakan kunci dikotom (;asin, 1". 4entuk kunci determinasi yang paling umum dipakai adalah kunci analisis atau disebut juga kunci dikotomi (tersusun menggarpu". Kunci dikotomi ini disusun atas dasar pengelompokkan ciri-ciri makhluk hidup menjadi dua kelompok yang berbeda. engan menggunakan dasar persamaan dan perbedaan ciri-ciri makhluk hidup tersebut, selanjutnya dilakukan pengelompokkan lagi menjadi dua kelopok sehingga akhirnya diperoleh ciri-ciri yang tidak dapat dibedakan dalam kelompok-kelompok lagi. alam penyusunan tabel dikotomi, pada setiap nomor selalu disusun dua pertanyaan a dan b yang tiap kali merupakan pertanyaan kebalikan. +ada akhir tiap pertanyaan didapatkan nomor baru yang menunjukkan arah berikutnya. i sana terdapat pertanyaan a dan b lagi dan seterusnya. +ada suatu ketika akan sampai pada a dan b yang di belakangnya. #idak ada nomor baru lagi, akan tetapi suatu nama dari tingkat takson tertentu.
mendukung pengalaman secara meyakinkan. 5edangkan, verifikasi dalam arti yang lunak, yaitu jika telah membuka kemungkinan untuk menerima pernyataan dalam bidang sejarah (masa lampau" dan ramalan masa depan sebagai pernyataan yang mengandung makna. *da dua metode yang dapat digunakan untuk mengetahui hubungan kekerabatan di antara organisme, yaitu metode fenetik dan metode filogenetik. Metode fenetik dikenal dengan taksonomi numerik. #aksonomi numerik didefinisikan sebagati metode evaluasi kuantitatif mengenai kesamaan atau kemiripan sifat antar golongan organisme, dan penataan golongan-golongan itu melalui suatu analisis yang dikenal sebagai =analisis kelompok> (cluster analysis" ke dalam kategori takson yang lebih tinggi atas dasar kesamaan-kesamaan tadi. #aksonomi numerik didasarkan atas bukti-bukti fenetik, artinya didasarkan atas kemiripian yang diperlihatkan obyek studi yang diamati dan dicatat serta bukan atas dasar kemungkinan-kemungkinan perkembangan filogenetiknya (#jitrosoepomo, 1!". ?enetik berbeda dengan filogeni. 5ementara filogeni adalah sejarah mengenai garis evolusi suatu kelompok organisme atau makhluk hidup (%occone 1".
IV4 KESIM,0/AN A4 Kesim-lan
4erdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan bah&a@ 1.
Identifikasi adalah tugas untuk mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomik individu yang beraneka ragam dan memasukkannya ke dalam suatu takson.
).
eterminasi merupakan membandingkan suatu benda atau makhluk hidup dengan yang lainnya yang sudah dikenal sebelumnya.
!.
+reparat yang diidentifikasi dan dicocokkan dengan kunci determinasi adalah paku dan telah didapat nama-nama untuk berbagai jenis paku setelah dicocokkan dengan kunci determinasi.
B4 Sa.an
Antuk praktikum selanjutnya sebaiknya menggunakan preparat yang lebih beragam supaya memepermudah pemahaman para praktikan.
DAFTAR REFERENSI
4rinkmann, 8 and +hillipe 8. )77. *nimal phylogeny and large-scale seBuencing@ progress and pitfalls. ;ournal of 5ystematics and :volution $ (!"@ )0C)$ ()77". %occone *, *mato D, Dratry E%, 4ehler ;, +o&ell ;F. 1. * molecular phylogeny of four endangered Madagascar tortoises based on mt9* seBuences. Mol Phylogenet Evol 1)@ 1-. 8an, ;ia&ie and Kamber, Micheline. )771. ata Mining and #echniBues. 5an?ransisco, Morgan Kaufmann. ;asin, M. 1. 5istematika 8e&an (Invertebrata dan vertebrata". 5inar Gijaya, 5urabaya. Kottelat, M., *.;. Ghitten, 5.9. Kartikasari 6 5. Girjoatmodjo. 1!. Fresh Water Fishes of Western Indonesia and Sulawesi. +eriplus :ditions 'imited, ;akarta. 'aily 9. )77$. Identifikasi jenis-jenis ikan teleostei yang tertangkap nelayan di &ilayah perairan pesisir Kota 5emarang Hskripsi ?akultas Matematika dan Ilmu +engetahuan *lam Aniversitas 9egeri 5emarang. Mackinnon. ;. K. +hillips and 4.
Amum.
ogyakarta,
Dajah Mada