IASB ( International Accounting Standards Board)
IASB adalah badan independen penetapan standar dari IFRS Foundation. Anggotanya ( saat ini 16 anggota ) bertanggung jawab untuk pengembangan dan publikasi SAK, termasuk IFRS untuk UKM dan untuk menyetujui Interpretasi SAK seperti yang dikembangkan oleh Komite Interpretasi IFRS ( sebelumnya disebut IFRIC ). Semua pertemuan IASB diadakan di depan umum dan webcast. Dalam menjalankan tugas penetapan standar yang IASB mengikuti proses hukum yang menyeluruh, terbuka dan transparan yang publikasi dokumen konsultasi, seperti makalah diskusi dan draft eksposur, untuk komentar publik merupakan komponen penting. IASB terlibat erat dengan para pemangku kepentingan di seluruh dunia , termasuk investor, analis, regulator, pemimpin bisnis, akuntansi standar - setter dan profesi akuntansi.
IFRS (International Financial Reporting Standards)
Sejarah dan Gambaran Umum IFRS
Teknologi informasi yang mapan dan memanjakan manusia, membuat manusia semakin mudah untuk berinterkasi dan berkomunikasi satu dengan lainnya. Masyarakat di belahan dunia barat dapat dengan begitu mudahnya untuk berhubungan dengan masyarakat di Timur Tengah di pojok utara ataupun di daerah timur. Termasuk juga dalam berhubungan dagang dan berinvestasi. Karena kemajuan teknologi tersebut mendorong kemudahan manusia di seluruh dunia untuk berkomunikasi tanpa ada batas wilayah Negara atau biasa kita sebut globalisasi.
Dampak globalisasi yang semakin kuat dan berimbas kepada pasar pasar investasi membuat pihak yang terlibat berupaya untuk mempermudah dan menyeragamkan bahasa dalam berinvestasi (bahsa pelaporan keuangan dan standar keuangan). Standar pelaporan keuangan dan standar akuntansi haruslah standar yang dapat diterima dan dipahami oleh masyarakat global. Sehingga diperlukan standar yang sama di seluruh dunia.
1970'an
Inggris, Kanada, US membentuk Accounting International Study Group (AISG)
1973
Organisasi professional akuntansi dr Belanda, Kanada, Australia, Meksiko, Jepang, Prancis dan Selandia Baru membentuk International Accounting Standard Committee (IASC) dan menghasilkan International Accounting Standard (IAS)
2000
IASC restrukturisasi kelembagaan dan dibentuk IASC Foundation (IASCF) yg membawahi International Accounting Standard Board (IASB) dan International Financial Reporting Intepretation Committee (IIFRIC). IASB mengeluarkan International Financial Reporting Standards (IFRS).
IAS dan IFRS adalah standar akuntansi dan pelaporan keuangan yang merupakan produk IASC dan IASB. IFRS adalah produk IASB versi baru dan IAS adalah produk IASC versi lama. Selain itu terdapat pula International Financial Reporting Intrepretation Committee (IFRIC) dan Standing Intrepretation Committee (SIC).
Standar Pelaporan Keuangan Internasional
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) adalah Standar dasar, Pengertian dan Kerangka Kerja yang diadaptasi oleh Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB). Sejumlah standar yang dibentuk sebagai bagian dari IFRS dikenal dengan nama terdahulu International Accounting Standards (IAS). IAS dikeluarkan antara tahun 1973 dan 2001 oleh Badan Komite Standar Akuntansi Internasional (IASC). Pada tanggal 1 April 2001, IASB baru mengambil alih tanggung jawab guna menyusun Standar Akuntansi Internasional dari IASC. Selama pertemuan pertamanya, Badan baru ini mengadaptasi IAS dan SIC yang telah ada. IASB terus mengembangkan standar dan menamai standar-standar barunya dengan nama IFRS.
Struktur IFRS
IFRS dianggap sebagai kumpulan standar "dasar prinsip" yang kemudian menetapkan peraturan badan juga mendikte penerapan-penerapan tertentu.
Standar Laporan Keuangan Internasional mencakup:
Peraturan-peraturan Standar Laporan Keuangan Internasional (IFRS) dikeluarkan setelah tahun 2001
Peraturan-peraturan Standar Akuntansi Internasional (IAS) dikeluarkan sebelum tahun 2001
Interpretasi yang berasal dari Komite Interpretasi Laporan Keuangan Internasional (IFRIC) dikelularkan setelah tahun 2001
Standing Interpretations Committee (SIC) dikeluarkan sebelum tahun 2001
Kerangka Kerja untuk Persiapan dan Presentasi Laporan Keuangan (1989) Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements (1989)
Dalam membuat keputusan sebagaimana dijelaskan pada paragraf 10, pihak manajemen harus merujuk kepada, dan mempertimbangkan kemungkinan penerapan akan, sumber-sumber berikut dalam urutan menurut:
Persyaratan dan panduan dalam Standar dan Interpretasi dalam menangani hal serupa dan berhubungan dan
Penjelasan, kriteria pengenalan dan konsep pengukuran untuk aset, kewajiban, pendapatan dan pengeluaran dalam kerangka kerja.
Kerangka Kerja
Kerangka kerja gunan Persiapan dan Presentasi Laporan Keuangan menyampaikan prinsip-prinsip dasar IFRS.
Kerangka kerja IASB dan FASB sedang dalam proses pembaharuan dan perangkuman. Proyek Kerangka Konseptual Gabungan (The Joint Conceptual Framework Project) bertujuan untuk memperbaharui dan merapikan konsep-konsep yang telah ada guna menggambarkan perubahan di pasar, praktek bisnis dan lingkungan ekonomi yang telah timbul dalam dua dekade atau lebih sejak konsep pertama kali dibentuk.
Tujuan keseluruhan adalah untuk menciptakan dasar guna standar akuntansi di masa mendatang yang berbasis prinsip, konsisten secara internal dan diterima secara internasional. Karena hal tersebut, (dewan) IASB dan FASB Amerika Serikat melaksanakan proyek secara bersama.
Objektif laporan keuangan
Sebuah laporan keuangan harus menggambarkan pandangan benar dan adil atas usaha sebuah organisasi. Oleh karena laporan-laporan ini digunakan oleh berbagai pihak, laporan tersebut harus menggambarkan pandangan sebenarnya akan keadaan keuangan sebuah organisasi.
Manfaat Konvergensi IFRS Secara Umum
Manfaat dari konvergensi IFRS secara umum diantaranya adalah :
Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional (enhance comparability).
Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi.
Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund rising melalui pasar modal secara global.
Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan antara lain, mengurangi kesempatan untuk melakukan earning management.
Kerangka Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Berdasar IFRS
Elemen Laporan Keuangan
Neraca
Laporan Laba Komperhensif
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan Posisi Keuangan pada Perioda Komparatif
Pemakai Laporan Keuangan.
Pemakai
Kepentingan
Internal (Manajemen)
Melihat besar kecilnya laba dan mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan.
Dan Informasi dalam laporan keuangan dapat digunakan untuk menentukan plan dan strategi perusahaan.
Eksternal (Investor)
Menilai prospek tidaknya perusahaan tersebut (Mengukur resiko-resiko investasinya)
Pemberi Pinjaman
Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi pinjamannya.
Pemerintah
Untuk menganalisa CAR perusahaan, sebagai pertimbangan kebijakan pajak, menghitung statistic pendapatan nasional.
Supplier
Untuk menentukan kebijakan kredit terhadap perusahaan.
Pelanggan
Mengetahui kelangsungan hidup perusahaan.
Karyawan
Mengetahui kelangsungan hidup perusahaan serta mengetahui perusahaan untuk memberikan balas jasa.
Masyarakat
Sebagai bahan pembelajaran dan ilmu pengetahuan. Selain itu dapat menjadi bahan dalam membuat tugas akhir, artikel, makalah, dan presentasi-presentasi.
Basis Pengukuran
Basis pengukuran IFRS diantaranya adalah :
Biaya Perolehan
Biaya Kini
Nilai Realisasi dan Penyelesaian
Nilai Sekarang.
PERBEDAAN IFRS DAN US – GAAP
Kita mengetahui IFRS telah diadopsi sebagai prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) untuk perusahaan yang terdaftar di banyak negara di seluruh dunia dan diterima untuk tujuan cross-listing oleh sebagian besar bursa saham utama. Dengan semakin bertambahnya pengadopsian IFRS, akuntan diminta untuk mempersiapkan dan mengaudit, dan para pengguna laporan keuangan menemukan kebutuhan/keperluan untuk membaca dan menganalisis, laporan keuangan berbasis IFRS.
Akuntansi internasional standar komite (IASC) mengeluarkan total 41 standar akuntansi internasional (IAS) selama periode 1973-2001. sebelas dari standar ini telah direvisi satu kali atau lebih. Sejak tahun 2001, IASB telah mengeluarkan delapan standar pelaporan keuangan internasional (SAK/IFRS).
Pada bulan september 2002, IASB dan badan standar akuntansi keuangan US (FASB) sepakat untuk bekerja sama untuk mengurangi perbedaan antara IFRS dan US GAAP. Tujuan dari yang juga disebut Persetujuan Norwalk (Norwalk Agreement) adalah untuk membuat dua set standar yang ada compitable segera mungkin dan untuk mengkoordinasikan proyek-proyek masa depan untuk memastikan bahwa, sekali tercapai, kompatibilitas/kesesuaian dipertahankan.
Perbedaan dasar antara IFRS dan US-GAAP dijelaskan dalam tabel-tabel dibawah ini. Pada dasarnya batang tubuh kerangka konseptual tersebut masih sama, yaitu level 1: tujuan laporan keuangan, level 2: karakteristik kualitatif dan element laporan keuangan, dan level 3: Asumsi dasar, Prinsip dan kendala.
Dibawah ini adalah Perbedaan keduanya:
Segi Tujuan Laporan Keuangan :
IFRS
Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Pengguna adalah investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah dan masyarakat.
US GAAP
Menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan investasi dan kredit.
Menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan perusahaan.
Menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan perubahan terhadap keduanya.
Segi Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi:
IFRS
Relevan, terdiri dari: Nilai prediksi, Nilai konfirmasi, Materialitas.
Dapat dipercaya terdiri dari: Disajikan dengan jujur, Netral, Substansi mengungguli bentuk, Kehati-hatian, Kelengkapan.
Dapat dibandingkan.
US GAAP
Relevan, terdiri dari:
Nilai prediksi: membantu pengguna memprediksi hasil dari kejadian masa lalu, saat ini dan masa depan.
Nilai umpan balik: membantu pengguna mengkonfirmasi dan membetulkan nilai prediksi sebelumnya.
Tepat waktu: tersedia sebelum kehilangan kapasitas untuk mempengaruhi keputusan.
Dapat dipercaya:
Disajikan dengan jujur, Netral, Dapat diverifikasi.
Dapat dibandingkan.
Konsisten.
Segi Elemen Laporan Keuangan :
IFRS
Aset
Kewajiban
Ekuitas
Pemeliharaan modal (diperoleh dari revaluasi asset dan kewajiban)
Laba (Pendapatan dan keuntungan)
Beban (beban dan kerugian).
US GAAP
Aset
Kewajiban
Ekuitas
Investasi pemilik
Distribusi kepada pemilik
Laba komprehensif
Pendapatan
Keuntungan
Beban
Kerugian
Segi Pengakuan dan pengukuran – Asumsi dasar :
IFRS
Kelangsungan usaha
Basis akrual
US GAAP
Kelangsungan usaha
Entitas ekonomi
Unit moneter
Periodisitas
Segi Pengakuan dan pengukuran – Kendala :
IFRS
Keseimbangan antara biaya dan manfaat
Tepat waktu
Keseimbangan antara karakteristik kualitatif
US GAAP
Biaya dan manfaat
Materialitas
Praktik Industri
Konservatisme
Segi Pengakuan dan Pengukuran Prinsip :
IFRS
Biaya historis
Biaya sekarang (apa yang harus dibayar hari ini untuk mendapatkan aset. Ini sering diperoleh dalam penilaian yang sama dengan nilai wajar)
Nilai realisasi (jumlah kas yang dapat diperoleh saat ini jika asset dilepas
Nilai wajar
Pengakuan pendapatan
Pengakuan beban
Pengungkapan penuh
US GAAP
Biaya historis
Pengakuan pendapatan
Kesesuaian
Pengungkapan penuh
Rule-based versus principle-based accounting
Sebagian orang Amerika Serikat, akuntan dan pembuat kebijakan pasar modal di sana (SEC), bersikap resisten terhadap konvergensi standar akuntansi yang berlaku di negara itu (US GAAP) dengan standar akuntansi internasional (IFRS). Selama satu abad, bahkan mungkin lebih, Amerika Serikat memang menjadi rujukan dalam perkembangan profesi akuntansi dunia.
Salah satu argumen dari pihak yang tidak sepakat dengan konvergensi US GAAP dengan IFRS menyatakan, IFRS akan mengakibatkan komparabilitas (daya banding) laporan keuangan menjadi sulit, bahkan mustahil.
Oleh para penyusunnya, IASB, IFRS dirancang untuk menjadi standar akuntansi yang berlaku secara global. Mengingat konteks ekonomi, politik, dan hukum di masing-masing negara berbeda-beda satu sama lain, pengembangan IFRS diklami lebih berbasis prinsip (principle-based). Teori akuntansi yang original diharapkan lebih melandasi standar akuntansi internasional, bukan kebijakan negara atau produk hukum tertentu.
Implikasinya, IFRS memang lebih fleksibel dan memberikan keleluasaan yang lebih besar terhadap akuntan untuk menggunakan pertimbangan profesional (professional judgment). Implikasi inilah yang dijadikan alasan, IFRS justru akan mempersulit komparabilitas laporan keuangan dan menyuburkan manipulasi laporan keuangan.
Bandingkan misalnya dengan US GAAP yang sangat ketat. Pertimbangan profesional telah "direduksi" menjadi pohon keputusan (decision tree), dalam kondisi apa harus melakukan apa. Standar akuntansi Amerika Serikat, seperti halnya standar nasional di negara-negara lain, sangat erat terkait dengan konteks ekonomi, sosial, dan hukum yang berlaku. Dengan kata lain, pengembangan standar akuntansi lebih berbasis aturan (rule-based).
DAFTAR PUSTAKA
http://antiutang.wordpress.com/category/koalisi-anti-utang-di-media/ruu-penanaman-modal/ diakses pada 16 September 2015
http://id.wikipedia.org/wiki/International_Financial_Reporting_Standards diakses pada 16 September 2015
http://www.ifrs.org/About-us/Pages/IFRS-Foundation-and-IASB.aspx diakses pada 16 September 2015
http://www.imaunhas.com/index.php?Itemid=2&id=57&option=com_content&task=view diakses pada 16 September 2015
http://natawidnyana.wordpress.com/2009/03/03/perbandingan-ifrs-dengan-psak/ diakses pada 16 September 2015
http://pancasila.univpancasila.ac.id/?p=354 diakses pada 16 September 2015
IASB, IFRS, PERBEDAAN IFRS DAN US-GAAP
ARTIKEL
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional
Dosen Pengampu:
Anissa Hakim P, S.E.
Disusun Oleh:
Kelompok 1
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM PENDIDIKAN AKUNTANSI S-1
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2015