Hukum-hukum Geologi Tinggalkan Komentar Oktober 27, 2012 oleh alfredsteven
Dalam ilmu geologi, hukum-hukum geologi sangatlah penting dan merupakan dasar dalam mempelajari ilmu geologi. Adapun hukum geologi yang menjadi acuan dalam geologi antara lain adalah konsep tentang susunan, aturan dan hubungan antar batuan dalam ruang dan waktu. Pengertian ruang dalam geologi adalah tempat dimana batuan itu terbentuk sedangkan pengertian waktu adalah waktu pembentukan batuan dalam skala waktu geologi. 1.Hukum Superposisi (Nicholas Steno, 1669) Dalam kondisi normal (belum mengalami deformasi), perlapisan suatu batuan yang berada pada posisi paling bawah merupakan batuan yang pertama terbentuk dan tertua dibandingkan dengan lapisan batuan diatasnya.
2.Hukum Horisontalitas (Nicholas Steno, 1669) Kedudukan awal pengendapan suatu lapisan batuan adalah horisontal, kecuali pada tepi cekungan memiliki sudut kemiringan asli (initial-dip) karena dasar cekungannya yang memang menyudut. Bila suatu batuan sedimen ditemukan dalam posisi miring atau terlipat maka batuan tersebut telah mengalami suatu deformasi setelah pengendapan akibat tektonik.
horisontalitas yang mengalami deformasi
3.Hukum Original Continuity (Nicholas Steno, 1669) Lapisan sedimen diendapkan secara menerus dan bersinambungan (continuity), sampai batas cekungan sedimentasinya. Lapisan sedimen tidak mungkin terpotong secara tibatiba, dan berubah menjadi batuan lain dalam keadaan normal. Pada dasarnya hasil suatu pengendapan yakni bidang perlapisan, akan menerus walaupun tidak kasat mata.
4.Hukum Faunal Succession (Abble Giraud-Soulavie, 1778) Pada setiap lapisan yang berbeda umur geologinya akan ditemukan fosil yang berbeda pula. Secara sederhana bisa juga dikatakan Fosil yang berada pada lapisan bawah akan berbeda dengan fosil di lapisan atasnya. Fosil yang hidup pada masa sebelumnya akan digantikan (terlindih) dengan fosil yang ada sesudahnya, dengan kenampakan fisik yang berbeda (karena evolusi). Perbedaan fosil ini bisa dijadikan sebagai pembatas satuan formasi dalam lithostratigrafi atau
dalam koreksi stratigrafi.
5.Hukum Strata Identified by Fosils (Smith, 1816) Perlapisan batuan dapat dibedakan satu dengan yang lain dengan melihat kandungan fosilnya yang khas.
6.Hukum Uniformitarianisme (Hutton,1785) Uniformitarianisme merupakan konsep dasar geologi modern. Doktrin ini menyatakan bahwa hukum-hukum fisika, kimia dan biologi yang berlangsung saat ini berlangsung juga pada masa lampau. Artinya, gaya-gaya dan proses-proses yang membentuk permukaan bumi seperti yang kita amati saat ini telah berlangsung sejak terbentuknya bumi. Doktrin ini lebih terkenal sebagai “The present is the key to the past ” dan sejak itulah orang menyadari bahwa bumi selalu berubah. Dengan demikian jelaslah
bahwa geologi sangat erat hubungannya dengan waktu. Pada tahun 1785, Hutton mengemukakan perbedaan yang jelas antara hal yang alami dan asal usul batuan beku dan sedimen. James Hutton berhasil menyusun urutan intrusi yang menjelaskan asal usul gunungapi. Dia memperkenalkan hukum superposisi yang menyatakan bahwa pada tingkatan yang tidak rusak, lapisan paling dasar adalah yang paling tua. Ahli paleontologi telah mulai menghubungkan fosil-fosil khusus pada tingkat individu dan telah menemukan bentuk pasti yang dinamakan indek fosil. Indek fosil telah digunakan secara khusus dalam mengidentifikasi horison dan hubungan suatu tempat dengan tempat lainnya.
7.Hukum/Principles of Lateral Accumulation Sebagian besar tubuh batuan sedimen terbentuk dari proses akresi lateral (lateral accretion) A.Permukaan pengendapan biasanya miring. B.Akumulasi terjadi oleh proses akresi dan progradasi, terjadi pada arah sedimen transport C.Akumulasi bisa terjadi terus menerus hingga keadaan oversteepned yang membuat masa yang diakumulasi menjadi longsor sepanjang lereng 8.Hukum Kolerasi Fasies (Wather, 1894) Bila tidak ada selang waktu pengendapan dan tidak ada gangguan struktur maka dalam
suatu daur/siklus pengendapan yang dapat dikenal secara lateral juga merupakan urutan vertikalnya. 9.Hukum Facies Sedimenter (Selly,1975) Suatu kelompok litologi dengan ciri-ciri yang khas yang merupakan hasil dari suatu lingkungan pengendapan yang tertentu. Aspek fisik, kimia atau biologi suatu endapan dalam kesamaan waktu. Dua tubuh batuan yang diendapakan pada waktu yang sama dikatakan berbeda fsies apabila kedua batuan tersebut berbeda fisik, kimia atau biologi (Sandi Stratigrafi Indonesia) 10.Hukum Cross-cutting Relationship (A.W.R Potter & H. Robinson) Hubungan petong-memotong (cross-cutting relationship) adalah hubungan kejadian antara satu batuan yang dipotong/diterobos oleh batuan lainnya, dimana batuan yang dipotong/diterobos terbentuk lebih dahulu dibandingkan dengan batuan yang menerobos.
11.Hukum Inklusi Inklusi terjadi bila magma bergerak keatas menembus kerak, menelan fragmen2 besar disekitarnya yang tetap sebagai inklusi asing yang tidak meleleh. Jadi jika ada fragmen batuan yang terinklusi dalam suatu perlapisan batuan, maka perlapisan batuan itu terbentuk setelah fragmen batuan. Dengan kata lain batuan/lapisan batuan yang mengandung fragmen inklusi, lebih muda dari batuan/lapisan batuan yang
menghasilkan fragmen tersebut.
refrensi: Noor, Djauhari, 2009, Pengantar Geologi , Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan http://medlinkup.wordpress.com/2011/07/01/hukum-hukum-stratigrafi http://www.sc*ibd.com/doc/70794033/hukum-dasar-geologi #slide sedimentologi dan stratigrafi oleh Pambudi Setyo# gambar: http://forum.grasscity.com/science-nature/690609-five-major-misconceptions-aboutevolution.html http://imnh.isu.edu/exhibits/online/geo_time/geo_principles.htm http://kingfish.coastal.edu/marine/risingtide/cores/strat/intro2.html http://www.ck12.org/book/CK-12-Earth-Science-For-High-School/r2/section/11.2/HSEvidence-About-Earth%2527s-Past-%253A%253Arev%253A%253A-1%253A%253Aof%253A%253A-CK-12-Earth-Science-For-High-School/ http://www.wesleyan.edu/ctgeology/LISproject/Relative%20ages.htm
Perkembangan Ilmu Geologi Keadaan bumi ini, termasuk material penyusunnya dan proses-proses yang terjadi pada bumi telah menjadi objek studi beberapa abad lalu. Beberapa topik yang sangat menarik seperti fosil, batumulia, gempabumi dan aktivitas gunungapi telah dipelajari di Yunani lebih dari 2300 tahun lalu. Aristoteles merupakan filosof yang terkenal sering mengeluarkan pendapatnya yang berhubungan dengan bumi, meskipun pandangan-pandangannya tentang bumi tidak Selalu didasari pada suatu observasi dan eksperimen. Pendapatnya tentang bumi kadang-kadang hanya sekedar disampaikan walaupun tidak masuk akal, sehingga terkesan asal-asalan. Aristoteles percaya bahwa batuan yang menyusun bumi terbentuk dibawah pengaruh bintang-bintang di langit dan gempabumi muncul pada saat udara terkumpul di dalam tanah dan dipanasi oleh sumber panas yang berasal dari pusat bumi. Kemudian dikeluarkan dengan ledakan yang dahsyat. Ketika dikonfrontasikan dengan fosil ikan yang dijumpai terdapat dalam batuan, Aristoteles mengatakan bahwa sejumlah basar ikan hidup tak bergerak di dalam bumi dan akan dijumpai jika dilakukan penggalian. Walaupun penjelasan dan pandangan Aristoteles telah cukup memadai pada masa itu, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul mengenai keberadaan bumi kita ini, mereka. terus menerus mencoba untuk menjelaskannya selama berabad-abad dengan melakukan observasi dan percobaan. Hal ini dilakukan untuk menolak pandangan-pandangan dari Aristoteles yang pada waktu itu banyak diantaranya sudah diterima oleh masyarakat, tetapi tidak bisa diterima dengan akal manusia. Selanjutnya Frank D. Adams mengatakan dalam bukunya The Birth and Development of the Geological Sciences (New York; Dover, 1938) bahwa selama masa-masa pertengahan, Aristoteles dihormati
sebagai kepala dan pimpinan dari semua filosof di Yunani dan pendapatnya dalam bidang apapun, merupakan hasil akhir dan dijadikan se bagai hukum. Selama abad 17 dan 18, doktrin katastrofisme sangat berpengaruh pada formulasi penjelasan tentang kedinamisan bumi. Katastrofisme merupakan suatu faham yang mempercayai bahwa bentuk permukaan bumi telah berkembang dengan pengaruh utama adalah katastrof yaitu pengrusakan yang hebat dan terjadi dengan tiba-tiba. Kenampakan bentang alam seperti pegunungan dan lembah, yang saat ini diketahui proses pembentukannya membutuhkan waktu yang lama, dijelaskan dengan faham ini terbentuk sebagai akibat pengrusakan tiba-tiba dan terus menerus. Lahirnya Ilmu Geologi Modern
Akhir abad ke 18 merupakan awal dari lahirnya ilmu geologi modem. James Hutton seorang dokter dan petani dari Skotlandia merupakan orang yang pertama kali memperkenalkan ilmu geologi modem. la mempublikasikan teorinya tentang bumi dalam bukunya "Theory of the Earth". Dalam buku tersebut James Hutton memperkenalkan prinsip "Uniformitarianism" atau prinsip keragaman. Prinsip inilah yang kemudian merupakan konsep dasar dalam mempelajari ilmu geologi modem. Secara ringkas
pada prinsip ini dikatakan bahwa hukum-hukum fisika, kimia dan biologi yang berlangsung sekarang ini juga terjadi pada waktu lampau. Jadi tenaga dan proses-proses yang terjadi pada bumi pada masa sekarang ini telah terjadi sejak lama sekali, yaitu sejak terbentuknya bumi ini. Jadi untuk mempelajari batuan yang terbentuk di masa lampau, kita harus memahami tentang proses-proses yang terjadi di masa sekarang termasuk juga hasil atau akibat dari proses tersebut. Berdasarkan prinsip uniformitarism ini kemudian muncul prinsip yang berbunyi masa kini merupakan kunci masa lalu (The present is the key to the past).
Sebelum muncul teori tentang bumi yang dikemukakan oleh James Hutton, belum ada yang dapat membuktikan bahwa geologi berhubungan dengan periode waktu yang sangat panjang. Sebaliknya Hutton dapat menjelaskan dengan bukti nyata bahwa proses-proses yang terjadi bagaimanapun lemah dan lambatnya. Apabila terjadi pada waktu. yang lama dapat menghasilkan suatu perubahan yang sama seperti yang dihasilkan oleh suatu proses yang dahsyat dan tiba-tiba. Meskipun James Hutton dapat dikatakan sebagai orang pertama yang mengemukaan prinsip dasar dalam ihnu geologi modern, tetapi karena teori ditulis dalam bahasa yang sulit dimengerti dan tidak dipublikasikan dengan luas, maka idenya tidak banyak diketahui oleh masyarakat pada waktu itu. Adalah seorang geologiawan Inggris, Charles Lyel, yang berjasa memperkenalkan dan menyebarluaskan prinsip dasar dalam ihnu geologi modem tersebut. Antara tahun 1830 sampai 1872, Lyel menghasilkan sebelas edisi buku Principles of Geology. Dalam buku tersebut, Lyel mengilustrasikan dengan baik konsep-konsep kesamaan dari alam dengan waktu. Lyel juga memperlihatkan secara lebih meyakinkan bahwa proses-proses geologi yang dapat diamati sekarang dapat berlaku dan terjadi juga di masa yang lalu. Walaupun doktrin uniformitarianism pertama kali tidak dikemukakan oleh Lyel tetapi beliaulah yang berhasil memasyarakatkannya dengan luas. Penerimaan dari konsep dasar ini berarti penerimaan tentang sejarah yang panjang dari bumi kita ini. Walaupun prose-proses yang terjadi pada bumi mempunyai intensitas yang sangat bervariasi, tetapi memerlukan waktu yang lama untuk membentuk atau merusakkan kenampakan utama dari bentang alampermukaan bumi. Sebagai contoh, batuan yang mengandung fosil atau sisa organisme yang hidup lebih dari 15 juta tahun lalu, dijumpai pada puncak pegunungan yang tingginya 3000 meter di atas permukaan laut sekarang ini. Ini berarti bahwa pegunungan itu telah terangkat sekitar 3000 meter dalam waktu ± 15 juta tahun. Jadi rata-rata peningkatan permukaan bumi tersebut hanya sekitar 0.2 milimeter setiap tahun. Sedangkan rata-rata proses, erosi yang terjadi juga sangat kecil. Jadi memerlukan puluhan sampai jutaan tahun oleh alam untuk membentuk pegunungan dan meratakannya kembali. Tetapi biarpun waktu yang terus berjalan ini relatif pendek dalam sekala waktu geologi (sejarah bumi), dari rekaman yang terdapat dalam batuan yang menyusun bumi dapat terlihat bahwa bumi telah mengalami banyak siklus pembentukan pegunungan dan erosi. Sangat penting -untuk diingat bahwa walaupun banyak kenampakan bantang alam fisik yang kelihatan seperti tidak mengalami perubahan dalam kurun waktu puluhan tahun, kita tetap
mengamatinya, sebab bagaimanapun juga kesemuanya me ngalami perubahan dalam sekala. waktu yang berbeda-beda, ratusan, ribuan atau bahkan jutaan tahun.
http://teknikpertambangan.wordpress.com/2009/11/24/perkembangan-ilmu-geologi/ http://tanaangga.wordpress.com/2010/12/08/konsep-konsep-dan-hukum-hukum-dalam-ilmu-geologi/