PANDUAN
HAK PASIEN DAN KELUARGA SELAMA DIRAWAT DI RUMAH SAKIT SURYA ASIH
RUMAH SAKIT SURYA ASIH TAHUN 2016
1
DAFTAR ISI
DAFTAR DAFTAR ISI .............................................. .................................................
i
KATA PENGANTAR PENGANTAR ................................................. ...............................
ii
BAB I DEFINISI DEFINISI ................................................. .......................................
1
BAB II RUANG LINGKUP ................................................ ......................
3
BAB III TATA LAKSANA LAKSANA ................................................. ......................
8
BAB IV DOKUMENTASI DOKUMENTASI .................................................. ......................
10
i
KATA PENGANTAR
Hak pasien dan keluarga dalam pelayanan kesehatan dilindungai oleh undang – undang. Rumah Sakit melaksanakan dan melindungi hak – hak – hak pasien/keluarga sesuai yang tercantum dalam UU no 44 pasal 32 tahun 2009. Pasien berhak mendapat informasi tentang penyakitnya antara lain jenis penyakit/diagnosis, sifat penyakit, kemungkinan komplikasinya, prognosis penyakit dengan atau tanpa therapy, segala pemeriksaan penunjang medis atau tindakan medis yang diperlukan, intruksi dan saran selama terapi berjalan dan kemungkinan adanya dampak psikologis dan mendapat pelayanan medis maupun perawatan yang bermutu sesuai dengan standarstandar profesi masing-masing. Pasien berhak memilih kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan sesuai peraturan yang berlaku di Rumah Sakit kecuali pada pasien JKRA dan JAMKESMAS. Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan lengkap tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter yang merawat. Pasien berkewajiban untuk mentaati segala instruksi/petunjuk/nasehat dokter dan perawat/bidan yang berkaitan dengan pengobatannya. Pasien berkewajiban untuk menghormati privacy dokter dan perawat/bidan yang merawatnya. Pasien pulang karena permintaan sendiri harus menandatangani form PAPS (Pulang Atas Permintaan Sendiri) yang telah disediakan oleh Rumah Sakit.
ii
BAB I DEFINISI
Hak adalah kekuasaan atau kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu badan hukum untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu. Kewajiban adalah sesuatu yang harus diperbuat atau harus dilakukan seseorang atau badan hukum. Penjelasan mengenai hak pasien dan keluarga adalah upaya Rumah Sakit untuk memberikan informasi dan penjelasan mengenai hak pasien dan keluarga selama menjadi pasien di Rumah Sakit menetapkan 18 Hak dan 10 Kewajiban Pasien dan Keluarga selama menjadi menjadi pasien di di Rumah Sakit Bireuen. Hal ini mengacu pada Pasal 32 UU No.44 Tahun 2009. Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakankebutuhan
pribadinya, sesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dan tidak boleh bila
tidakdilaksanakan General
Consent
atau
Persetujuan
Umum
adalah
pernyataan
kesepakatanyang diberikan oleh pasien terhadap peraturan rumah sakit yang bersifatumum. Informed
seseorang(pasien)
Consent
yang
(voluntary)terhadap (voluntary)terhadap sesudahmendapatkan
: pernyataan
diberikan
tindakan informasi
secara
setuju bebas,
kedokteranyang yang
(consent)
cukup
rasional,
akan tentang
atau
ijin
tanpa
dilakukan tindakan
dari
paksaan
terhadapnya kedokteran
yangdimaksud. Pasien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di Rumah Sakit baikdalam
keadaan sehat maupun sakit. Dokter adalah dokter, dokter spesialis, lulusan pendidikan kedokteran di
dalam maupun di luar negeri yang diakui Pemerintah Republik Indonesiasesuai dengan peraturan perundang-undangan dan mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP). Keluarga adalah suami atau istri, ayah atau ibu kandung, anak-anak kandung,
saudara-saudara kandung atau pengampunya. Ayah:
- Ayah kandung
1
-
Termasuk
ayah
adalah
ayah
angkat
yang
ditetapkan
berdasarkanpenetapan pengadilan atau berdasarkan hukum adat
Ibu:
- Ibu kandung -Termasuk ibu adalah ibu angkat yang ditetapkan berdasarkan penetapan pengadilan atau berdasarkan hukum adat. Suami:
- Seorang laki-laki yang dalam ikatan perkawinan dengan seorang perempuan
berdasarkan
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku Istri:
- Seorang perempuan yang dalam ikatan perkawinan dengan seorang laki-laki berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku - Apabila yang bersangkutan mempunyai lebih dari 1 (satu) istr iperlindungan hak keluarga dapat diberikan kepada salah satu dari istri.
2
BAB II RUANG LINGKUP
Hak pasien selalu dihubungkan dengan pemeliharaan kesehatan yang bertujuan agar pasien mendapatkan upaya kesehatan, sarana kesehatan, danbantuan dari tenaga kesehatan yang memenuhi standar pelayanan kesehatanyang optimal sesuai dengan UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit 1.
Prinsip Dalam Pelayanan Kesehatan:
1) Bahwa
upaya
penyembuhan
kesehatan penderita,
yang
semula
secara
dititik
beratkan
berangsur-angsur
pada
upaya
berkembang
kearah
keterpaduan upaya kesehatan yang menyeluruh. 2) Bahwa dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh masyarakat perlu adanya perlindungan hak pasien dankeluarga. 3) Bahwa keberhasilan pembangunan di berbagai bidang dan kemajuan ilmu pengetahuan
dan
teknologi
telah
meningkatkan
taraf
kesejahteraan
masyarakat dan kesadaran akan hidup sehat. 4) Bahwa meningkatnya kebutuhan pelayanan dan pemerataan yang mencakup tenaga, sarana, prasarana baik jumlah maupun mutu. 5) Bahwa pelayanan kesehatan amat penting apabila dihadapkan pada pasien yang sangat membutuhkan pelayanan kesehatan dengan baikdan dapat memuaskan para pasien. 6) Perlindungan merupakan hal yang essensial dalam kehidupan karena merupakan sifat yang melekat pada setiap hak yang dimiliki. 7) Bahwa
seseorang
dapat
menuntut
haknya
apabila
telah
memenuhi
kewajibannya, oleh karena itu kewajiban menjadi hak yang paling utama dilakukan. 8) Bahwa perlindungan bagi tenaga kesehatan maupun pasien merupakan hal yang bersifat timbal balik artinya pihka-pihak tersebut dapat terlindungi atas hak-haknya bila melkukan kewajibannya. 9) Bahwa dalam kondisi tertentu pasien tidak memiliki kemampuan untuk mendapatkan informasi atau penjelasan mengenai hak nya sehinggaakan disampaikan melalui keluarga. 10) Bahwa untuk mengatur pemenuhan perlindungan hak pasien dankeluarga harus ada pedoman sebagai acuan bagi seluruh personilrumah sakit.
3
2. Hak Pasien dan Keluarga
Hak-hak pasien dan keluarga di Rumah sakit sakit yaitu: a) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlakudi rumah sakit. b) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien, memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai Hak dan Kewajiban pasien. c) Memperoleh
layanan
diskriminasi,memberi
yang
manusiawi,
pelayanan
Kesehatan
adil,
jujur
yang
dan
aman,
tanpa
bermutu,
antidiskriminsi,dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai denganstandar pelayanan Rumah Sakit. d) Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional, membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sebagaiacuan dalam melayani pasien. e) Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan. f) Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di rumah sakit. g) Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai SIP baik di dalam maupun diluar rumah sakit. h) Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang di deritanya termasuk data-data medisnya. i) Mendapat informasi mengenai diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan. j) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya. k) Didampingi keluarga dalam keadaan kritis. l) Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnyaselama itu tidak mengganggu pasien lainnya. m) Memperoleh keamanan dan keselamatannya dirinya selama dalamperawatan di rumah sakit. n) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakitterhadap dirinya.
4
o) Menolak bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan p) kepercayaan yang dianutnya. q) Menggugat dan/ atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata maupun pidana. r) Mengeluhkan
pelayanan
rumah
sakit
yang
tidak
sesuai
dengan
standarpelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Kewajiban Rumah Sakit Dalam Menghormati Hak Pasien Dan Keluarga
a) Memberikan
hak
istimewa
dalam
menentukan
informasi
apa
saja
yangberhubungan dengan pelayanan yang boleh disampaikan kepada keluarga atau pihak lain. b) Pasien diinformasikan tentang kerahasiaan informasi dalam rekam medik pasien c) Pembukaan atas kerahasiaan informasi mengenai pasien dalam rekam medik diperbolehkan dalam UU No 29 tahun 2004, yaitu sebagaiberikut: 1.
Diminta oleh aparat penegak hukum dalam rangka penegakan hukum misalnya, visum et repertum
2.
Atas permintaan pasien sendiri
3.
Untuk kepentingan kesehatan pasien itu sendiri
4.
Berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,misalnya; undang – undang – undang undang wabah, undang – undang – undang undang karantina.
d) Pasien diminta persetujuannya untuk membuka informasi yang tidak tercakup dalam undang-undang dan peraturan. e) Rumah sakit menghormati kerahasiaan informasi kesehatan pasien dengan membatasi akses ke ruang penyimpanan rekam medik, tidak meletakan rekam medis pasien ditempat umum, dan sebagainya. f) Rumah sakit merespon terhadap permintaan pasien dan keluarganya untuk pelayanan rohani atau sejenisnya berkenaan dengan agama dan kepercayaan pasien.Respon tersebut antara lain dengan menyediakan rohaniawan serta buku doa. g) Menyediakan partisi / sekat pemisah untuk menghormati privasi pasiendi ruang perawatan.
5
h) Menyediakan locker / lemari untuk menyimpan harta benda pasien. i) Memasang CCTV pada area yang perlu pengawasan ketat seperti di ruang bayi, serta arearumah sakit yang jauh dari keramaian. j) Melindungi pasien dari kekerasan fisik dengan memantau ketatpengunjung yang masuk ruang perawatan serta mewajibkan pengunjung memakai kartu pendamping yang disediakan Rumah Sakit . k) Menyediakan tenaga satpam
untuk memantau memantau area di lingkungan rumah
sakit. l) Menyediakan gelang berwarna ungu dalam menghormati hak pasien dan keluarga terhadap pilihan keputusan menolak resusitasi. m) Menyediakan tenaga penterjemah, baik bagi pasien yang tidak bisa memahami bahasa indonesia maupun bagi pasien tuna rungu. n) Membentuk Tim Manajemen nyeri untuk mengatasi nyeri pada pasien. o) Memberikan Informasi bila terjadi penundaan pelayanan. p) Menyediakan formulir permintaan rohaniawan. q) Menyediakan formulir permintaan menyimpan harta benda. r) Menyediakan formulir pelepasan informasi. s) Menyediakan formulir permintaan privasi. t) Menyediakan formulir permintaan penterjemah. 4. Kewajiban Pasien
Kewajiban pasien tertuang dalam persetujuan umum atau disebut juga gene generr al
consent adalah persetujuan yang bersifat umum yang dib erikanpasien pada saat masuk ruang rawat inap atau didaftar d idaftar pertama kali sebagai pasien rawat jalan, yaitu : a. Memberikan informasi yg akurat dan lengkap tentang keluhan sakit sekarang, riwayat medis yg lalu, pengobatan dan hal-hal lainyg berkaitan dgn kesehatan pasien. b. Mengikuti rencana rencana pengobatan yg direncanakan oleh dokter penaggung jawab pelayanan termasuk instruksi para perawat dan tenaga kesehatan yang lain sesuai perintah dokter. c. Memperlakukan staf rumah sakit dan pasien lain dengan bermartabat danhormat serta tidak melakukan tindakan yg akan mengganggu operasional rumah sakit, d. Menghormati privasi orang lain dan barang milik orang lain dan rumah sakit,
6
e. Tidak membawa alkohol, obat2 terlarang atau senjata tajam ke dalam rumah sakit, f. Menghormati bahwa Rumah Sakit adalah area bebas rokok, g. Mematuhi jam kunjungan dari Rumah Sakit, h. Meninggalkan barang berharga di rumah dan membawa hanya barang barangyang penting selama tinggal di Rumah Sakit, i. Memastikan bahwa kewajiban finansial atas asuhan pasien dipenuhi sebagaimana kebijakan Rumah Sakit, j. Bertanggung jawab atas tindakannya sendiri apabila menolak pengobatan atau advis yang diberikan oleh dokter
7
BAB III TATA LAKSANA
1. Pada Saat Pendaftaran.
Pada saat pendaftaran, baik di rawat jalan maupun rawat inap, petugas pendaftaran/administrasi
akan memberi penjelasan kepada pasien dengan bahasa
yang mudah dimengerti mengenai 18 butir hak pasien berdasarkan Undang – Undangno 44 tentang Rumah Sakit selama pasien dirawat di Rumah Sakit. Pasien diberi pemahaman bahwa pasien sesungguhnya adalah penentu keputusan tindakan medis bagi dirinya sendiri. Seperti yang tertera pada UndangUndang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, dimana Undang – Undang Undang ini bertujuan
untuk “memberikan “memberikan
Sakit”,“mempertahankan Sakit”,“mempertahankan
dan
perlindungan meningkatkan
kepada
pasien pasien
mutu
di
Rumah
pelayanan
medis”,
dan“memberikan kepastian hukum bagi pasien maupun dokter”. Adanya hak pasien membantu meningkatkan kepercayaan pasien dengan memastikan bahwa sistem pelayanan di Rumah Sakit bersifat cukup adil dan responsif terhadap kebutuhan mereka, memberitahukan kepada pasien mekanisme untuk memenuhi keinginan mereka, dan mendorong pasien untuk mengambil peran aktif serta kritis dalam meningkatkan kesehatan mereka. Selain itu, hak dan kewajiban juga dibuat untuk menegaskan polahubungan yang kuat antara pasien dengan dokter.
2. Pada Saat Pengobatan.
Pada saat pasien berkunjung ke poliklinik atau sedang dirawat di ruang perawatan,
akan
berlangsung
tanya
jawab
antara
pasien
dan
dokter
(anamnesis),pasien harus bertanya (berusaha mendapatkan hakpasien sebagai konsumen). Bila berhadapan dengan dokter yang tidak maumembantu mendapatkan hak pasien, itu saatnya pasien mencari dokter lainatau mencari seco second nd opinio ini on ditempat lain.Pasien menjadikan menjadikan dirinya sebagai ”partner” diskusi yang sejajar bagidokter. Ketika pasien memperoleh penjelasan tentang apapun, dari pihak manapun, tentunya sedikit banyak harus mengetahui, apakah penjelasan tersebut benar atau tidak. Semua profesi memiliki prosedur masing-masing,dan semua
8
kebenaran tindakan dapat diukur dari kesesuaian tindakan tersebut dengan standar prosedur yang seharusnya. Begitu juga dengandunia kedokteran. ada yang disebut dengan guideline
atau
PanduanPraktek
Klinis
(PPK)
dalam
menangani
penyakit.Kemudian dalam posisi sebagai pasien, setelah kita mengetahui peran pentingkita dalam tindakan medis, apa yang dapat dilakukan ? Karena, tindakanmedis apapun, harusnya disetujui oleh pasien (informed consent ) sebelum dilakukan tindakan, setelah dokter memberikan informasi yang cukup. Bila pasien tidak menghendaki, maka tindakan medis seharusnya tidak dapat dilakukan. Pihak dokter atau Rumah Sakit seharusnya memberikan kesempatan kepada pasien untuk menyatakan persetujuan atau sebaliknya menyatakan penolakan. Persetujuan itu dapat dinyatakan secara tulisan, selanjutnya, UU no. 29/2004 pada pasal 46 menyatakan dokter wajib mengisi rekam medis untuk mencata ttindakan medis yang dilakukan terhadap pasien secara clear, correct dan complete. Dalam pasal 47,dinyatakan
rekam
medis
merupakan
milik
rumah
sakityang
wajib
dijagakerahasiannya, tetapiisi-nya merupakan milik pasien. Artinya, pasien berhak mendapatkan salinan rekam medis dan pasien berhak atas kerahasiaan dari isi rekam medis miliknya tersebut, sehingga rumah sakittidak bisa memberi informasi terkaitdata – data medis pasien kepada orangpribadi/perusahaan asuransi atau ke media cetak / elektronik tanpa seizing dari pasiennya.
3. Pada Saat Perawatan.
Selama dalam perawatan, pasien berhak mendapatkan privasi baik saat wawancara klinis,saat dilakukan tindakan ataupun menentukan siapa yang boleh mengunjunginya. Begitu pulauntuk pelayanan rohani, pasein berhak mendapatkan pelayanan rohani baik secara rutinmaupun secara insidensial ketika dibutuhkan.
9
BAB IV DOKUMENTASI
Dokumentasi Perlindungan Hak Pasien dan keluarga adalah: 1. Formulir hak pasien dan keluarga 2. Formulir general consent 5. Formulir permintaan rohaniawan 6. Formulir permintaan menyimpan harta benda 7. Formulir pelepasan informasi 8. Formulir permintaan privasi 9. Formulir permintaan penterjemah 10. Formulir pemberian informasi tindakan kedokteran 11. Formulir persetujuan / menolak tindakan kedokteran 12. Formulir penolakan tindakan resusitasi
Ditetapkan di Pringsewu Pada tanggal 28 September 2016 DIREKTUR RS SURYA ASIH
dr. Hetti F. Br. Simamora NIK : .......................
10