Lots of things matter in life. Your career. Your health. Your finances. But nothing matters quite
as much as your relationships.
I mean, think about it. What's the fun of "succeeding" if there's no one there to celebrate it with
you?
SATBFull description
dsvgefFull description
book for childrenFull description
Words by Fr. Arnold Zamora | Music and piano arrangement by Ryan Cayabyab
some great architects works and details .
By Chad Zitek
songFull description
Modelo His Promsa 2019Descripción completa
Music Piece
Descripción: His Blood Still Works, Vashawn Mitchell
Descripción completa
Descripción: book for children
Descrição completa
HIS STANDARD
Jose Rizal
Deskripsi lengkap
HIS HIPERTONIK A. Pengertian Pengertian His hipertonik disebut juga tetania uteri yaitu his yang terlalu kuat. Sifat hisnya noral!
tonus otot diluar his yang biasa! kelainannya terletak pada kekuatan his. His yang terlalu kuat dan ter terlal lalu u efi efisie sien n eny enyebab ebabkan kan per persal salina inan n ber berlan langsu gsung ng "ep "epat at #$% ja dis disebut ebut par partus tus presipitatus&. Partus presipitatus dapat engakibatkan keungkinan ' a. Terja Terjadi di persa persalin linan an tidak tidak pada pada tepat tepatnya nya b. Te Terjadi rjadi traua janin! karena tidak terdapat persiapan dala persalinan. ". Tra Traua ua jalan jalan lahir ibu ibu yang luas dan enibulkan enibulkan perdaraha perdarahan n dan in(ersio in(ersio uteri. uteri. Tetania uteri juga enyebabkan asfeksia intra uterine sapai keatian janin dala rahi. )ahaya bagi ibu adalah terjadinya perlukan yang luas pada jalan lahir! khususnya ser(iks uteri! (agina dan perineu. )ahaya bagi bayi adalah terjadi perdarahan dala tengkorak karena engalai tekanan kuat dala *aktu singkat. %. His +ang +ang Tidak Terkordinasi Terkordinasi ,dalah his yang berubah-ubah. His jenis ini disebut ,n"oordinat Hypertoni" rine /ontra"tion. Tonus otot eningkat diluar his dan kontraksinya tidak berlangsung seperti biasa karena tidak ada sinkronisasi antara kontraksi. Tidak adanya kordinasi antara kontraksi bagian atas! tengah dan ba*ah enyebabkan his tidak efisien dala engadakan pebukaan. B. Etiologi Etiologi 0. s sia ia da dan n pa pari rita tass Keadaan ini terutaa erupakan keadaan pada priigra(ida. Sekitar 12 3 dari
kasdus-kasus berat terjadi dala persalinan pertaa! dan uterus haper selalu lebih efisien pada kehailan berikutnya. Insidensi pada priigra(ida lanjut usia hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan pada *anita uda. 4. Ko Kondi ndisi si eo eosi si dan dan kej keji* i*aa aan n Kita Ki ta ti tida dak k ta tahu hu ba baga gai ian anaa a asa sala lah h keji keji*a *aan an da dan n e eos osii da dala la be beke kerj rjaa enyebabkan atau eperburuk inkoordinasi uterus dala persalinan. 5ikatakan bah*a
rasa takut eningkatkan tegangan pada segen ba*ah uterus. ,kan tetapi! ada *anita tenang yang engalai persalinan sulit dan ada *anita yang aat eosional yang elahirtkan dengan udah. Kebanyakan kelainan berat pada syste saraf pusat tidak eberikan pengaruh yang erugikan pada persalinan. %. Kelainan uterus Seentara sebagian dokter engagap bah*a o(erdistensi! (ibroid! dan jaringan parut pada uterus enjadi presdiposisi tibiulnya kontarkasi uterus yang jelek! dokterdokter lainnya enolak anggapan tersebut. +ang pasti! kelainan "ongenital uterus! uterus yang fungsiny tidak lengkap atau uterus bikornis akan engganggu persalinan. 6. Pe"ahnya ketuban Pe"ahnya ketuban dala kondisi yang tepat akan erangsang uterus untuk berkontraksi lebih baik dan eper"epat keajuan persalinan. ,kan tetapi! ketuban yang pe"ah sebelu ser(iks endatar !asih keras! tebal! dan tertutup tentu enghasilkan persalinan yang laa dan tidak efisien. 2. 7angguan ekanis dala hubungan janin dengan jalan lahir )agian terendah yang enepel baik pada ser(iks dan segen pada uterus pada kala I persalinan dan dengan (agina serta perineu pada kala II akan enghasilkan rangsangan refle8 yang baik pada yoetriu. Segala sesuatu yang enghalangi hubungan baiak ini akan enyebabkan kegagalan refle8 tersebut! dan akaibatnya tibulah kontraksi yang jelek. Hubungan antara posisi p9osterior! sikap ekstensi dan posisi elintang yang a"et #trans(erse arrest& dengan kerja urterus yang salah telah diketahui dengan baik. :al posisi enyebabkan gangguan uterus! dan jika keadaan ini bias diperbaiki! eka kontraksi kerap kali enjadi lebih baik. Penurunan yang labat dan pebebtujan ba*ah uterus tidak lengkap erupakan tanda dini inkoordinasi rahi. 5isp9orsisi "ephalopel(i" dala derajat yang ringan enjadi predisposisi tibuknya kerja uterus yang tidak koordinasi atau his hipertonik. ;. Iritasi uterus
Rangsangan yang tidak tepat pada uterus oleh obat-obatan batau oleh tindakan aniipulasi intrauterine dapat engakibatkan his hipertonik #oksitosin yang berlebihan&. /. Penatalaksana 0. Pen"egahan a. Perasaan takut diatasi dengan pera*atan prenatal yang baik. b. ,nalgesi" digunakan kalu perlu untuk en"egah hilangnya pengendalian. ". Sedasi berat diberikan pada persalinan palsu agar pasien tidak kelelahan ketika benar benar enjalani persalinan yang sesungguhnya. 4. Penanganan a. Tindakan uu 0& Seangnat pasien harus diutaakan 5ala enghadapi persalinan laa oleh sebab apapun! keadaan *anita yang bersangkutan harus dia*asi dengan seksaa. Tekanan darah diukur tiap 6 ja dan peeriksaan ini dilakukan lebih sering apabila ada gajala preeklasia 4& 5<< di"atat setiap setengah ja dala kala 0 dan lebih sering dala kala II %& Keungkinan dehidrasi dan asidosis harus endapat perhatian spenuhnya. Karena ada persalinan laa selalu ada keungkinan untuk elakukan tindakan pebedahan dengan nar"osis! hendakanya klien jangan diberi akanan biasa.. elainkan dla bentuk "airan. Sebaiknya diberikan infuse larutan glukosa 23 dan Na/l Isotonik s"ara intra(ena "seara berganti-ganti. 6& Kandung keih dan usus dikosongkan bila perlu 2& Peeriksaan dala perlu dilakukan ! akan teteapi harus selalu disadarai bah*a tiap peeriksaan dala engandung bahaya infeksi. %. Sedasi dan ,nalgesi :eskipun sedasi dengan julah yang berlebihan dapat erintangi kontraksi uterus! penggunaan sedsai yang tepat tidak akan engganggu persalinan yang sebenrnya. Pasien eerlukan sedasi untuk enurunkan ke"easnnya dan eerlukan analgesi untuk engurangi rasa nyeri. ntuk engurangi rsasa neyri dapat diberi pethidin 2= :g yang dapat diulangi! pada perulaan kala I dapat diberi 0= :Hg or(in a"apkali sedasi dan istirahat dapat engubah persalian yang buruk enjadi persalinan yang lebih
baik. ,nalgesi" epidural lubalis yang "ontinue kerap kali efektif unruk eperbaiki kondisi uterus. 6. )ila ada tanda-tanda obstruksi! persalianan harus segera diselesaikan dengan seksio seksaria 2. Pada partus presipitatus tidak banyak yang dapat dilakukan karena janin lahir tiba-tiba dan "epat
;. Penanganan disfungsi uterus hipertonik 5isfungsi sea"a ini ditandai dengan nyeri uterus yang sangat hebat diantara saat-saat his dan tentu saja tidak sebanding dengan efekti(itasnya untuk enghasilkan penapisan serta dilatasi ser(iks.